(p.71-86) ADSORPSI FOSFAT MENGGUNAKAN SELULOSA PURUN TIKUS PDF
(p.71-86) ADSORPSI FOSFAT MENGGUNAKAN SELULOSA PURUN TIKUS PDF
discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.net/publication/259953272
READS
224
3 authors, including:
Sunardi Sunardi
Universitas Lambung Mangkurat
26 PUBLICATIONS 9 CITATIONS
SEE PROFILE
71
ADSORPSI FOSFAT (PO43-) MENGGUNAKAN SELULOSA PURUN TIKUS
(Eleocharis dulcis) TERMODIFIKASI HEKSADESILTRIMETILAMMONIUM
BROMIDA (HDTMABr)
Adsorption of Phosphate ( PO43-) by Cellulose Of Purun Tikus (Eleocharis
Dulcis) Modified with Hexadecyltrimethylammonium Bromide (HDTMABr)
Retno Agnestisia, Noer Komari, Sunardi
Program Studi S-1 Kimia FMIPA Universitas Lambung Mangkurat,
Jl. A. Yani Km. 36 Banjarbaru Kalimantan Selatan
e-mail : r_agnestisia@yahoo.co.id
ABSTRAK
Kajian preparasi, modifikasi dan uji adsorpsi selulosa purun tikus
(Eleocharis dulcis) asal Handel Bakti, Kalimantan Selatan terhadap
senyawa anionik fosfat (PO43-) telah dilakukan. Modifikasi selulosa
dilakukan dengan rekayasa permukaan menggunakan surfaktan
kationik heksadesiltrimetilamonium bromida (HDTMABr). Selulosa
hasil modifikasi dianalisis menggunakan spektroskopi FTIR (Fourier
Transform Infrared) dan derajat substitusi (DS) ditentukan dengan
metode titrasi. Parameter adsorpsi yang dipelajari meliputi penentuan
pH optimum, waktu kontak dan kapasitas adsorpsi dari sampel
selulosa terhadap fosfat (PO43-). Hasil penelitian menunjukan bahwa
selulosa termodifikasi surfaktan kationik merupakan adsorben yang
baik untuk mengadsorpsi fosfat (PO43-) dengan derajat substitusi
sebesar 1,24. Adsorpsi optimum dicapai pada pH 3 dan waktu kontak
60 menit pada selulosa dan 15 menit pada selulosa termodifikasi.
Adsorpsi fosfat (PO43-) mengikuti isoterm Langmuir dengan kapasitas
adsorpsi (qm) untuk selulosa, Sel-HDTMA-1 dan sel-HDTMA-2
berturut-turut sebesar 2,36 mg/g, 16,95 mg/g dan 20,83 mg/g.
Kata kunci : selulosa, HDTMABr, senyawa fosfat (PO43-), adsorpsi.
ABSTRACT
Preparation, modification and adsorption study of cellulose derived
from purun tikus (Eleocharis dulcis) from Handel Bakti, South
Kalimantan have been conducted. Modification of cellulose was done
by
surface
engineering
using
cationic
surfactant
hexadecyltrimethylammonium bromide (HDTMABr). The modified
cellullose was characterized by FTIR spectroscopy. A semi
quantitative analysis of its degree of substitution (DS) was conducted
through titration method. Adsorption parameters, i.e. optimum pH,
contact time and adsorption capacity of phosphate (PO43-) were
investigated. The result of this research showed that the cellulose had
a better performance in adsorbing phosphate (PO43-). The degree of
substitution was 1.24. The optimum pH was 3 and optimum contact
time for cellulose and modified cellulose were 60 and 15 minutes,
respectively. The adsorption of phosphate (PO43-) follows the pattern
of Langmuir. The adsorption capacities for cellulose, Sel-HDTMA-1
and Sel-HDTMA-2 were 2.36 mg/g, 16.95 mg/g and 20.83 mg/g,
respectively.
Keywords : cellulose, HDTMABr, phosphate (PO43-), adsorption
Adsorpsi Fosfat (PO43-) Menggunakan Selulosa Purun Tikus (Agnestisia, Komari, Sunardi)
72
PENDAHULUAN
Fosfat
senyawa
(PO43-)
anionik
merupakan
seperti
memasuki
dalam
yang
selulosa
proses
yang
berpotensi
adsorpsi.
Selulosa
menggunakan
detergen
seperti
kimia
sebagainya.
Pembuangan
limbah
dan
melakukan
pengikatan
Kemampuan
adsorpsi
untuk
bersifat
terjadi
kemampuan
senyawa
biomassa
esterifikasi,
persisten
sehingga
adsorpsi
anionik,
melalui
yaitu
reaksi
eterifikasi
penambahan
terhadap
dengan
oksidasi,
dan
dengan
dengan
proses
kristalisasi
surfaktan lebih
terakhir,
banyak
penelitian
telah
Beberapa
penelitian
tentang
modifikasi
biomassa
surfaktan
kationik
meningkatkan
hasil
limbah
pertanian.
Biomassa
(L.)
menggunakan
terbukti
kapasitas
termodifikasi
dapat
adsorpsi
surfaktan
73
setiltrimetilammonium bromida (CTAB)
(HDTMABr)
dapat
senyawa
meningkatkan
kapasitas
untuk
anionik
mengadsorpsi
(PO43-).
fosfat
pH
pada
anionik
(C14H14N3NaO3S,
adsorpsi
metilen
pewarna
orange
exuviae
surfaktan
heksadesiltrimetilamonium
(HDTMABr)
dapat
bromida
meningkatkan
dan
(PO43-)
waktu
serta
kontak
penentuan
untuk
terhadap
kapasitas adsorpsinya.
METODOLOGI PENELITIAN
Preparasi sampel
2011).
sebagai
adsorben
Batang
Purun
tikus
merupakan
tumbuhan
saringan 60 mesh.
Sampai
larutan
saat
merupakan
ini,
purun
dipanaskan
pada
dan
pengelolaannya
yang
dengan
seringkali
NaOH,
belum
limbah
dimanfaatkan
tikus
Serbuk batang
baik
dan
pembakaran
Menurut
tikus
selulosa
Kandungan serat
lahan.
mengandung
sebesar 40,92%.
kadar
akuades
pH
selulosa
biomassa
(Eleocharis
dulcis)
surfaktan
kationik
bromida
selulosa
tikus
menggunakan
dari
heksadesiltrimetilammonium
dihasilkan
netral.
adsorben.
yang
sampai
sampel
Adsorpsi Fosfat (PO43-) Menggunakan Selulosa Purun Tikus (Agnestisia, Komari, Sunardi)
74
gram dimasukan ke dalam larutan
HDTMA-1)
itu
pH 3, 5, 7, 9 dan 11 mengggunakan
dilakukan
Banyaknya
teradsorpsi
dengan
larutan
HDTMABr
pada
digunakan.
modifikasi
Selulosa
selanjutnya
hasil
dianalisis
dengan FTIR.
termodifikasi
ditimbang,
untuk
menggunakan
ion
fosfat
shaker
yang
diukur
tidak
dengan
selulosa
hasil
HDTMA-1)
modifikasi(Sel-
digunakan
untuk
digunakan
100
mg
surfaktan
kemudian
180
menit
dan
240
menit
pada
selulosa
HDTMABr
ditambahkan
metil
dan
Sel-HDTMA-2)
fosfat
dengan
variasi
ppm.
Proses
dilakukan
Kajian pengaruh pH
Banyaknya
ion
fosfat
yang
tidak
75
teradsorpsi
diukur
dengan
Oleh
penghilangan
tikus
dilakukan
pengotor
serta
melarutkan
diperoleh
mempunyai
selulosa
yang
aktif
yang
gugus
berperan dalam
proses modifikasi
biomassa
komponen
kimia
mengandung
seperti
selulosa,
menguntungkan
perlu
dilakukan
lignin
untuk
Preparasi Sampel
biomassa
karenanya,
pada
saat
selulosa
yang
diperoleh
pada
selulosa
yang
bentuk
serat
yang
memanjang.
Selulosa
hasil
preparasi
selanjutnya
dianalisis
dengan
menggunakan
spektroskopi
Fourier
Adsorpsi Fosfat (PO43-) Menggunakan Selulosa Purun Tikus (Agnestisia, Komari, Sunardi)
76
merupakan
serapan
vibrasi
gelombang
cm-1
1461,78
yang
dari
&
adanya pergeseran
Gerd
(1995)
karakteristik
masing-masing
terdapat
spektrum
dari
pita
terhadap
pada
serapan
lignin
sekitar
ini
yaitu
bilangan
-1
gelombang 1470-1460 cm .
sekitar
biomassa
purun
preparasi
spektrum
pergeseran
spektrum
serapan.
Hal
ini
ini
Pada
tikus
sebelum
ini
tiba-tiba
kemudian
tidak
purun tikus
metode
preparasi
selulosa
yang
(tidak
ikatan
spektrum yang
terpengaruh
hidrogen) sehingga
diperoleh
oleh
memiliki
intensitas
untuk
untuk
sintesis
digunakan
pada
mengurangi
bahkan
tersebut.
yang menunjukkan vibrasi C-O (-1,4Sains dan Terapan Kimia, Vol.6, No. 1 (Januari 2012), 71-86
77
Modifikasi selulosa menggunakan
Modifikasi
biomassa
bertujuan
memperoleh
mempunyai
selulosa
biomassa
kemampuan
dari
untuk
yang
adsorpsi
permukaan
dengan
selulosa
ini
menggunakan
surfaktan heksadesiltrimetilammonium
bromida
(HDTMABr)
dengan
(Sel-HDTMA-2).
Penyerapan surfaktan kationik
terhadap permukaan selulosa yang
bermuatan negatif, didasarkan pada
gaya tarik elektrostatik serta reaksi
pertukaran ion. Adapun mekanisme
adsorpsi surfaktan HDTMABr
permukaan
selulosa
pada
digambarkan
sebagai berikut.
Adsorpsi Fosfat (PO43-) Menggunakan Selulosa Purun Tikus (Agnestisia, Komari, Sunardi)
78
Selulosa
hasil
selanjutnya
modifikasi
dengan
dianalisis
menggunakan
spektroskopi
FTIR.
seiring
dengan
penambahan
surfaktan.
Penentuan Derajat Substitusi
Penentuan
jumlah
mampu
surfaktan
yang
menempel
dengan
analisis
pada
semikuantitatif
banyaknya
yang
2004).
-1
-1
Selain
menunjukkan
itu,
spektrum
adanya
ini
pergeseran
jumlah
tersubstitusi
jumlah,
distribusi
hidroksil
oleh
surfaktan
dan
penataan
surfaktan
cm-1
adanya
vibrasi
semakin
yang
ulur
lemah
mengalami
menunjukkan
O-H
menjadi
pergeseran
Analisis
menempel
dalam
pada
penentuan
dan
HDTMA-1
bilangan
substitusi
serapannya
yang
gugus
memiliki
sebesar
nilai
0,92
derajat
nilai
ini
yang
bilangan
gelombang.
Perbedaan
gelombang
2923,8-2919,7
selulosa
substituen.
Sedangkan
HDTMA-2
memiliki
substitusi
gelombang.
gelombang
C-H
meningkat
seiringnya
peningkatan
konsentrasi
yang digunakan.
yang
tersebut
Bilangan
diyakini
merupakan
memperlihatkan
adanya
dimodifikasi
yang
oleh
satu
pada
Sel-
nilai
derajat
lebih
besar
dengan
surfaktan
79
Uji
Adsorpsi
terhadap
senyawa
fosfat (PO43-)
Kajian pengaruh pH
Pengaruh pH merupakan faktor yang
sangat penting pada proses adsorpsi
terutama untuk mengontrol proses
adsorpsi. Kajian pengaruh pH
pada
dilakukan
dalam
25
ml
dan
oleh
selulosa
yang
surfaktan
(Sel-
OH2+,
menjadi
selanjutnya
muatan
positif
yang
(PO43-)
fosfat
yang
selulosa
permukaan
selulosa
terhadap
adsorpsi
senyawa fosfat.
6
5
q (mg/g)
4
3
Sel
Sel-HDTMA-1
1
0
3
7
pH
11
80
Pada
pH
termodifikasi
rendah,
selulosa
lain
yang
perlu
memiliki
besar
antara
yang
Kajian
permukaan
tidak
cenderung
bermuatan
Sebaliknya,
pada
kemampuan
adsorpsi
kemampuan
surfaktan
Parameter
adsorpsi
permukaan
lebih
selulosa
selulosa
yang
positif.
pH
pengaruh
dengan
waktu
konsentrasi
kontak
100
ppm.
tinggi
terhadap
menit.
karena
adanya
kompetisi
antara
Hasil
adsorpsi
terhadap
pada Gambar 6.
selulosa
yang
telah
termodifikasi
dan
dapat
berinteraksi
dengan
permukaaan selulosa.
permukaan
q (mg/g)
menit
untuk
selulosa
dan
selulosa
selulosa
15
Sel
Sel-HDTMA-1
6
4
2
Waktu (menit)
0
15
30
45
60
120
180
240
Gambar 6. Grafik hubungan waktu kontak dengan selulosa dan Sel- HDTMA-1.
81
Pada
penelitian
ini,
kesetimbangan
untuk
menggunakan
selulosa
waktu
adsorpsi
tanpa
terlarut
tertentu
(PO43-)
yang
diadsorpsi
dimana
akan
adsorben
tidak
yang
selulosa.
Hasil
ini
cukup
relevan
Asmawati
(2007)
walaupun
bahwa
adsorpsi
waktu
kontak
senyawa
fosfat
penurunan
kemampuan
signifikan.
Hal
tersebut
fosfat
pada
permukaan
kuat,
akibatnya
ada
yang
membutuhkan
waktu
lama
menyebabkan
relatif
kuat
dengan
permukaan
untuk
memperoleh
pola
zat
hubungan
yang
antara
diadsorpsi
oleh
pola
senyawa
fosfat
adsorpsi
(PO43-)
dan
Sel-HDTMA-2.
60
menit
untuk
selulosa
Adsorpsi Fosfat (PO43-) Menggunakan Selulosa Purun Tikus (Agnestisia, Komari, Sunardi)
82
2
1/qe
1.5
R = 0.9013
1
0.5
Sel-HDTMA-2
R = 0.7049
Sel-HDTMA-1
Sel
R = 0.846
0
0
0.05
0.1
1/Ce
2.5
R = 0.8962
R = 0.9066
R = 0.8385
Log qe
1.5
Sel
Sel-HDTMA-1
0.5
Sel-HDTMA-2
0
-0.4
-0.2
0.2
0.4
0.6
0.8
Log Ce
pola
adsorpsi
ketiga
diperoleh
cenderung
dari
menunjukan
tersebut.
Semakin
korelasi
untuk
dan
Sel-HDTMA-2
berturut-turut
Pada
tinggi
model
Sel-HDTMA-1
koefisien
Langmuir
diperoleh
dan
adsorpsi
adalah
Langmuir
isoterm
Sel-HDTMA-2
mengikuti
pola
pola
isoterm
sebesar
0,704
Freundlich
dan
pada
dipeoleh
nilai
83
nilai R2 maka adsorpsi pada Sel-
berlangsung
permukaan
multilayer,
pada
artinya
tiap
molekul
irreversibel.
Berdasarkan
Langmuir
preparasi,
secara
Sel-HDTMA-1
dan
Sel-
pola
dapat
isoterm
ditentukan
langsung
nilai
pula
kapasitas
hasil
mengikuti
Langmuir
pola
isoterm
Menurut
kesesuaian
Langmuir
Vimonses
(2009),
surfaktan
isoterm
adsorpsi
modifikasi
pola
dapat
modifikasi
dinyatakan dalam
yang
menggunakan
digunakan
ternyata
meningkatkan
kapasitas
untuk
mampu
adsorpsi
20,83 mg/g.
Freundlich
Langmuir
2
KL
qm
RL
KF
Selulosa
52,9663
2,070
0,896
0,0056
2,36
0,901
0,71
19,112
Sel-HDTMA-1
16,2181
1,208
0,906
0,0041
16,95
0,704
0,83
19,062
Sel-HDTMA-2
6,7764
1,112
0,838
0,0067
20,83
0,846
0,84
19,330
Adsorpsi Fosfat (PO43-) Menggunakan Selulosa Purun Tikus (Agnestisia, Komari, Sunardi)
84
Peningkatan
adsorpsi
kemampuan
pada
permukaanya
dengan
telah
surfaktan
berinteraksi
HDTMABr
dan
selulosa
dan
selulosa
Ikatan
interaksi
hidrokarbon
dengan
dari
surfaktan
penambahan
seiring
konsentrasi
Pembentukan
bilayer
inilah
dapat
interaksi
dengan
meningkatkan
senyawa
anionik
peningkatan
jumlah
dan
pula,
karena
semakin
permukaan
selulosa
dan
membentuk bilayer.
Penerapan persamaan isoterm
Langmuir
untuk menentukan
terlibat
dalam
energi
proses
yang
adsorpsi
ini
energi
perhitungan
yang
yang
pembahasan
adsorbat
dengan
di
atas
dapat
surfaktan
mampu
kationik
meningkatkan
dan
termodifikasi
surfaktan
Sel-HDTMA-1
HDTMA-2
berturut-turut
dan
Sel-
adalah
untuk
adanya
diperoleh
diperlukan
antara
karena
KESIMPULAN
terjadi
yang
85
DAFTAR PUSTAKA
Anggita. 2009. Makanan dengan
Kandungan Fosfor Berbahaya bagi
Kesehatan
Ginjal.http://sibagaswaras.blogspot.co
m/2011/07/makanan-dengan
kandungan-fosfor.html [20 Agustus
2011]
Anonim1. 2011. Babawangan
(Eleocharis dulcis).
http://www.plantamor.com/index.php?
plant=1585 [24 Agustus 2011].
Asmawati, R. 2007. Studi Kemampuan
Lumpur Alum Untuk Menurunkan
Konsentrasi Fosfat Pada Limbah
Industri
Pupuk.
Skripsi
Teknik
Lingkungan FTSP-ITS. Surabaya.
Bingol, A., Ali, A & Avni, C. 2008.
Biosorption of chromate anions from
aqueous solution by a cationic
surfactant-modified lichen (Cladonia
rangiformis (L.)). Journal of Hazardous
Materials. 161 : 747752.
Budi, S. S. 2006. Penurunan Fosfat
Dengan Penambahan Kapur (Lime),
Tawas Dan Filtrasi Zeolit Pada Limbah
Cair. Skripsi Universitas Diponegoro.
Semarang.
Chen, H,. Jie, Z., Junyong, W &
Guoliang,
D.
2011.
Isotherm,
thermodynamic,
kinetics
and
adsorption mechanism studies of
methyl orange by surfactant modified
silkworm
exuviae.
Journal
of
Hazardous Materials. 192 : 246 254.
Crini, G & Badot, P.M., 2008.
Application of kaolin for dye removal
from aqueous solution by adsorption
processes using batch studies. Prog.
Polym. Sci. 33 : 399447.
Dewi, D. F & Ali, M. 2003. Penyisihan
Fosfat Dengan Proses Kristalisasi
dalam
Reaktor
Terfluidisasi
Silika.
Adsorpsi Fosfat (PO43-) Menggunakan Selulosa Purun Tikus (Agnestisia, Komari, Sunardi)
86
Masqudi,
A.
2006.
Penurunan
Senyawa Fosfat Dalam Air Limbah
Buatan Dengan Proses Adsorpsi
Menggunakan Tanah Haloisit. Majalah
IPTEK. 15 : 1.
OConnell, D. W., Birkinshaw, C &
Francis, T. 2008. Heavy metal
adsorbents
prepared
from
the
modication of cellulose: A review.
Bioresource Technology. 99 : 6709
6724.
Onggo, H & Astuti, J.T. 2005.
Pengaruh Sodium Hidroksida dan
Hidrogen
Peroksida
terhadap
Rendemen dan Warna Pulp dari Serat
Daun Nenas. Jurnal Ilmu dan
Teknologi Kayu Tropis. 3 : 37-43.
Pan, J &
Baohong, G. 2010.
Adsorption of nitrobenzene from
aqueous solution on activated sludge
modified by cetyltrimethylammonium
bromide. Journal of Hazardous
Materials. 183 : 341346.
Riswoko,
A.
2006.
Pembuatan
selulosa ester dan karakterisasi sifat
polimer kristal cair. Akta Kimindo. 1 :
79-86
Sciban, M., M. Klasnja & B. Skrbic.
2007. Adsorption of copper ions from
water by modified agricultural byproducts. Desalination. 229 : 170180.
Sureshkumar,
M.
V
&
C.
Namasivayam.
2008.
Adsorption
behavior of Direct Red 12B and
Rhodamine B from water onto
surfactant-modified coconut coir pith.
Colloids
and
Surfaces
A:
Physicochem. Eng. Aspects. 317 :
277283.
Syarifuddin, N. A. 2008. Evaluasi Nilai
Gizi Pakan Alami Ternak Kerbau
Rawa di Kalimantan Selatan. Skripsi
Fakultas Pertanian Unlam. Banjarbaru.