PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perkembangan ilmu pengetahuan dewasa ini menimbulkan berbagai
dampak bagi lingkungan pendidikan, entah itu baik maupun buruk. Perkembangan
ini menuntut perubahan pola pikir tenaga pengajar agar dapat memberikan
pembelajaran baru dan sesuatu yang maksimal bagi anak didiknya. Dalam
menjalankan pembelajaran pembelajaran yang baru, tenaga pendidik dituntut
mampu mencukupi kebutuhan peserta didik dalam berbagai bidang kehidupan.
Kebutuhan yang dimaksud adalah kebutuhan yang menyangkut proses di
lingkungan pendidikan untuk kemudian dapat diaplikasikan dalam lingkungan
masyarakat. Keseimbangan antara ilmu dan rasa pada akhirnya akan memberikan
dampak positif yang signifikan bagi peserta didik.
B. Rumusan Masalah
1. Apakah psikologi belajar itu ?
2. Apa sajakah teori yang berkaitan dengan psikologi belajar ?
3. Apa sajakah metodenya ?
4. Apakah manfaat psikologi belajar dalam pembelajaran itu ?
BAB II
PEMBAHASAN
2.
3.
seutuhnya yang menyangkut unsur cipta ( kognitif ) , rasa ( afektif ) , dan karsa
( psikomotor ) . Perkembangan dalam arti belajar disini dipahami sebagai
perubahan yang relative permanen pada aspekpsikologis .
Jadi berdasarkan pengertian tersebut, dapat diartikan bahwa psikologi
belajar adalah suatu ilmu jiwa yang berisi teori teori mengenai belajar , tentang
bagaimana cara individu belajar atau melakukan pembelajaran.
b. Teori Teori Belajar
1. Teori Belajar Behavioristik
Menurut pandangan ini, belajar adalah perubahan tingkah laku, dengan
cara seseorang berbuat pada situasi tertentu. Yang dimaksud tingkah laku disini
ialah tingkah laku yang dapat diamati ( berfikir dan emosi tidak menjadi perhatian
dalam pandangan ini, karena tidak dapat diamati secara langsung. Diantara
keyakinan prinsipil yang terdapat dalam pandangan ini ialah anak lahir tanpa
warisan kecerdasan, bakat, perasaan, dan warisan abstrak lainnya. Semua
kecakapan timbul setelah manusia melakukan kontak dengan lingkungan. (J.B.
Watson, E.L. Thorndike, dan B.F. Skinner)
2. Teori Belajar Kognitif
Belajar adalah proses internal mental manusia yang tidak dapat diamati
secara langasung. Perubahan terjadi dalam kemampuan seseorang untuk
bertingkah laku dan berbuat dalam situasi tertentu, perubahan dalam tingkah lauku
hanyalah suatu refleksi dari perubahan internal dan tak dapat diukur tanpa dan
diterangkan tanpa melibatkan proses mental. (aspek-aspek yang tidak dapat
diamati seperti pengetahuan, arti, perasaan, keinginan, kreatifitas, harapan dan
pikiran)
3. Teori Belajar Humanistik
Dalam
memperhatikan
mengembangkan
tentang
dimensi
teorinya,
manusia
psikologi
dalam
humanistik
sangat
berhubungan
dengan
Dapat diperoleh ilmu pengetahuan tentang hakikat siapa anak didik dan
bagaimana cara belajarnya, hakikat umum belajar dan syarat-syaratnya yang
diperoleh agar peristiwa belajar dapat berjalan dengan baik, yang dapat
dimanfaatkan dalam pengambilan kebijakan pembelajaran.
b.
c.
d.
yang
dapat
dimanfaatkan
dengan
menyediakan
e.
f.
g.
h.
i.
yang
dapat
dimanfaatkan
dalam
rangka
manajemen
2.
adalah
kecakapan
dalam
membedakan
(discrimination),
agar
terjadi
aktivitas
yang
efektif. Kecakapan
intelektual
5.
10
2.
3.
4.
5.
Berfikir rasional dan kritis yakni menggunakan prinsip-prinsip dan dasardasar pengertian dalam menjawab pertanyaan kritis seperti bagaimana
(how) dan mengapa (why).
6.
7.
8.
9.
11
1. Teori Behaviorisme
Behaviorisme merupakan salah aliran psikologi yang memandang individu
hanya dari sisi fenomena jasmaniah, dan mengabaikan aspek aspek mental.
Dengan kata lain, behaviorisme tidak mengakui adanya kecerdasan, bakat, minat
dan perasaan individu dalam suatu belajar. Peristiwa belajar semata-mata melatih
refleks-refleks sedemikian rupa sehingga menjadi kebiasaan yang dikuasai
individu.
Beberapa hukum belajar yang dihasilkan dari pendekatan behaviorisme
ini, diantaranya :
1. Connectionism ( S-R Bond) menurut Thorndike.
2. Classical Conditioning menurut Ivan Pavlov
3. Operant Conditioning menurut B.F. Skinner
4. Social Learning menurut Albert Bandura
2. Teori Belajar Kognitif menurut Piaget
Piaget merupakan salah seorang tokoh yang disebut-sebut sebagai pelopor
aliran konstruktivisme. Salah satu sumbangan pemikirannya yang banyak
digunakan sebagai rujukan untuk memahami perkembangan kognitif individu
yaitu teori tentang tahapan perkembangan individu.Implikasi teori perkembangan
kognitif Piaget dalam pembelajaran adalah :
1. Bahasa dan cara berfikir anak berbeda dengan orang dewasa
2. Anak-anak akan belajar lebih baik apabila dapat menghadapi lingkungan
dengan baik.
3. Bahan yang harus dipelajari anak hendaknya dirasakan baru tetapi tidak asing.
4. Berikan peluang agar anak belajar sesuai tahap perkembangannya.
5. Di dalam kelas, anak-anak hendaknya diberi peluang untuk saling berbicara dan
diskusi dengan teman-temanya.
3. Teori Pemrosesan Informasi dari Robert Gagne
Menurut Gagne bahwa dalam pembelajaran terjadi proses penerimaan
informasi, untuk kemudian diolah sehingga menghasilkan keluaran dalam bentuk
hasil belajar. Dalam pemrosesan informasi terjadi adanya interaksi antara kondisikondisi internal dan kondisi-kondisi eksternal individu. Kondisi internal yaitu
12
keadaan dalam diri individu yang diperlukan untuk mencapai hasil belajar dan
proses kognitif yang terjadi dalam individu. Sedangkan kondisi eksternal adalah
rangsangan dari lingkungan yang mempengaruhi individu dalam proses
pembelajaran.
4. Teori Belajar Gestalt
Gestalt berasal dari bahasa Jerman yang mempunyai padanan arti sebagai
bentuk atau konfigurasi. Pokok pandangan Gestalt adalah bahwa obyek atau
peristiwa
tertentu
akan
dipandang
sebagai
sesuatu
keseluruhan
yang
terorganisasikan.
e. Jenis-Jenis Belajar
Walaupun belajar dikatakan berubah, namun untuk mendapatkan
perubahan itu bermacam-macam caranya. Setiap perbuatan belajar mempunyai
cirri-ciri masing-masing. Para ahli dengan melihat ciri-ciri yang ada di dalamnya,
mencoba membagi jenis-jenis belajar antara lain :
1. Belajar arti kata-kata
Belajar arti kata-kata maksudnya adalah orang mulai menangkap arti
yang terkandung dalam kata-kata yang digunakan.
2. Belajar Kognitif
Tak dapat disangkal bahwa belajar kognitif bersentuhan dengan
masalah mental. Objek-objek yang diamati dihadirkan dalam diri seseorang
melalui tanggapan, gagasan, atau lambang yang merupakan sesuatu bersifat
mental.
3. Belajar Menghafal
Menghafal adalah suatu aktivitas menanamkan suatu materi verbal
dalam ingatan, sehingga nantinya dapat diproduksikan {diingat} kembali
secara harfiah, sesuai dengan materi yang asli, dan menyimpan kesan-kesan
yang nantinya suatu waktu bila diperlukan dapat diingat kembali kealam
dasar.
4. Belajar Teoritis
Bentuk belajar ini bertujuan untuk menempatkan semua data dan fakta
{pengetahuan} dalam suatu kerangka organisasi mental, sehingga dapat
13
14
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Melalui pemaparan makalah yang telah disampaikan dimuka, maka dapat
ditarik suatu kesimpulan, antara lain :
1. Psikologi belajar memiliki beberapa metode yaitu Metode Eksperimen
( Eksperimen Method ), Metode Observasi, Metode Genetik ( The Genetic
method ), Metode Riwayat Hidup atau Klinis, dan Metode Tes yang memiliki
kekurangan dan kelebihan masing masing..
2. Karakteristik belajar peserta didik bebrbeda beda, namun dengan adanya
pemahaman tentang psikologi belajar serta kemampuan tenaga pendidik
untuk mengaplikasikannya pada kegiatan belajar mengajar maka akan
ditemukan strategi belajar yang lebih adaptable.
3. Psikologi belajar lebih menekankan tingkat kematangan dan pemahaman
peserta didik dalam pembelajarannya ketimbang mengejar suatu target
dengan memaksakan peserta didik untuk berfikir jauh di atas usianya.
4. Belajar merupakan suatu proses perubahan tingkah laku sebagai hasil interaksi
individu dengan lingkungannya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya yang
relative permanen karena adanya pengalaman
5. Perubahan perilaku yang terjadi sebagai hasil belajar meliputi perubahan dalam
kawasan (domain) kognitif, afektif dan psikomotor, beserta tingkatan aspekaspeknya
6. Teori belajar adalah cara-cara yang digunakan untuk memahami tingkah laku
individu yang relative menetap sebagai hasil pengalaman dan interaksi dengan
lingkungan.
B. Saran
Penulis menyadari sebagai manusia biasa yang tak lepas dari kekurangan
yang membawa ketidaksempurnaan.Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan
kritik dan saran yang bersifat kostruktif demi kesempurnaannya dimasa
mendatang.
15