Anda di halaman 1dari 15

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Perkembangan ilmu pengetahuan dewasa ini menimbulkan berbagai
dampak bagi lingkungan pendidikan, entah itu baik maupun buruk. Perkembangan
ini menuntut perubahan pola pikir tenaga pengajar agar dapat memberikan
pembelajaran baru dan sesuatu yang maksimal bagi anak didiknya. Dalam
menjalankan pembelajaran pembelajaran yang baru, tenaga pendidik dituntut
mampu mencukupi kebutuhan peserta didik dalam berbagai bidang kehidupan.
Kebutuhan yang dimaksud adalah kebutuhan yang menyangkut proses di
lingkungan pendidikan untuk kemudian dapat diaplikasikan dalam lingkungan
masyarakat. Keseimbangan antara ilmu dan rasa pada akhirnya akan memberikan
dampak positif yang signifikan bagi peserta didik.
B. Rumusan Masalah
1. Apakah psikologi belajar itu ?
2. Apa sajakah teori yang berkaitan dengan psikologi belajar ?
3. Apa sajakah metodenya ?
4. Apakah manfaat psikologi belajar dalam pembelajaran itu ?

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian,Rusng Lingkup, Metode dan Manfaat Mempelajari Psikologi


Belajar.
a. Pengertian Psikologi Belajar
Psikologi belajar terdiri dari dua penggalan kata yaitu psikologi dan
belajar. Psikologi berasal dari bahasa Yunani yaitu psyche yang berarti jiwa
dan logos yang berarti ilmu. Dengan demikian secara harpiah psikologi dapat
diartikan ilmu jiwa.
Bermacam macam definisi psikologi yang satu sama lain berbeda ,
diantaranya :
1.

Psikologi adalah ilmu mengenai kehidupan mental ( the science of mental


life )

2.

Psikologi adalah ilmu mengenai pikiran ( the science of mind )

3.

Psikologi adalah ilmu mengenai tingkah laku ( the science of behavior )


Menurut Crow and Crow , psicology is the study of human behavior and

human relationship . Psikologi adalah tingkah laku manusia , yakni interaksi


manusia dengan dunia sekitarnya .
Pengertian tingkah laku meliputi tingkah laku yang nyata ( eksplisit :
terbuka ) seperti berbicara , membaca , tertawa , melompat , dsb . Sedangkan
tingkah laku yang tidak nyata ( implicit : tertutup ) seperti berpikir , mengingat ,
merasakan , menghendaki , dsb .
Psikologi lebih banyak dikaitkan sebagai ilmu pengetahuan yang berusaha
memahami perilaku manusia , alasan dan cara mereka melakukan sesuatu , dan
juga memahami bagaimana manusia berpikir dan berperasaan .
Sedangkan belajar dapat diartikan sebagai suatu perubahan yang terjadi
dalam diri seseorang mengenai hal-hal yang bermanfaat baginya melalui interaksi
dengan lingkungan sekitarnya. Aktivitas yang yang dipahami sebagai serangkaian
kegiatan jiwa raga , psikofisik , menuju ke perkembangan pribadi individu

seutuhnya yang menyangkut unsur cipta ( kognitif ) , rasa ( afektif ) , dan karsa
( psikomotor ) . Perkembangan dalam arti belajar disini dipahami sebagai
perubahan yang relative permanen pada aspekpsikologis .
Jadi berdasarkan pengertian tersebut, dapat diartikan bahwa psikologi
belajar adalah suatu ilmu jiwa yang berisi teori teori mengenai belajar , tentang
bagaimana cara individu belajar atau melakukan pembelajaran.
b. Teori Teori Belajar
1. Teori Belajar Behavioristik
Menurut pandangan ini, belajar adalah perubahan tingkah laku, dengan
cara seseorang berbuat pada situasi tertentu. Yang dimaksud tingkah laku disini
ialah tingkah laku yang dapat diamati ( berfikir dan emosi tidak menjadi perhatian
dalam pandangan ini, karena tidak dapat diamati secara langsung. Diantara
keyakinan prinsipil yang terdapat dalam pandangan ini ialah anak lahir tanpa
warisan kecerdasan, bakat, perasaan, dan warisan abstrak lainnya. Semua
kecakapan timbul setelah manusia melakukan kontak dengan lingkungan. (J.B.
Watson, E.L. Thorndike, dan B.F. Skinner)
2. Teori Belajar Kognitif
Belajar adalah proses internal mental manusia yang tidak dapat diamati
secara langasung. Perubahan terjadi dalam kemampuan seseorang untuk
bertingkah laku dan berbuat dalam situasi tertentu, perubahan dalam tingkah lauku
hanyalah suatu refleksi dari perubahan internal dan tak dapat diukur tanpa dan
diterangkan tanpa melibatkan proses mental. (aspek-aspek yang tidak dapat
diamati seperti pengetahuan, arti, perasaan, keinginan, kreatifitas, harapan dan
pikiran)
3. Teori Belajar Humanistik
Dalam
memperhatikan

mengembangkan
tentang

dimensi

teorinya,
manusia

psikologi
dalam

humanistik

sangat

berhubungan

dengan

lingkungannya secara manusiawi dengan menitik-beratkan pada kebebasan

individu untuk mengungkapkan pendapat dan menentukan pilihannya, nilai-nilai,


tanggung jawab personal, otonomi, tujuan dan pemaknaan.
Dalam hal ini, James Bugental (1964) mengemukakan tentang 5 (lima) dalil
utama dari psikologi humanistik, yaitu:
Keberadaan manusia tidak dapat direduksi ke dalam komponen-komponen,
Manusia memiliki keunikan tersendiri dalam berhubungan dengan manusia
lainnya,
Manusia memiliki kesadaran akan dirinya dalam mengadakan hubungan
dengan orang lain,
Manusia memiliki pilihan-pilihan dan dapat bertanggung jawab atas pilihanpilihanya, dan
Manusia memiliki kesadaran dan sengaja untuk mencari makna, nilai dan
kreativitas.
b. Ruang Lingkup Psikologi Belajar
Psikologi belajar memiliki ruang lingkup yang secara garis besar dapat
dibagi menjadi tiga pokok bahasan , yaitu masalah belajar , proses belajar , dan
situasi belajar .
1. Pokok Bahasan Mengenai Belajar
Teori teori belajar
Prinsip prinsip belajar
Hakikat belajar
Jenis jenis belajar
Aktivitas aktivitas belajar
Teknik belajar efektif
Karakteristik perubahan hasil belajar
Manifestasi perilaku belajar
Faktor faktor yang mempengaruhi belajar
2. Pokok Bahasan Mengenai Proses Belajar
Tahapan perbuatan belajar
Perubahan perubahan jiwa yang terjadi selama belajar

Pengaruh pengalaman belajar terhadap perilaku individu


Pengarauh motivasi terahadap perilaku belajar
Signifikasi perbedaan individual dalam kecepatan memproses kesan dan
keterbatasan kapasitas individu dalam belajar
Masalah proses lupa dan kemampuan individu memproses perolehannya
melalui transfer belajar
3. Proses Bahasan Mengenai Situasi Belajar
Suasana dan keadaan lingkungan fisik
Suasana dan keadaan lingkungan non-fisik
Suasana dan keadaan lingkungan sosial
Suasana dan keadaan lingkungan non-sosial
c. Metode Psikologi Belajar
Ada beberapa metode riset yang sudah lazim digunakan dalam psikologi ,
yaitu sebagai berikut :
1. Metode Eksperimen ( Eksperimen Method )
Maksud dilakukannya eksperimen dalam psikologi adalah untuk
mengetes keyakinan atau pendapat tentang tingkah laku manusia dalam situasi
atau kondisi tertentu. Eksperimen dilakukan dengan anggapan bahwa semua
situasi atau kondisi dapat dikontrol dengan teliti yang keadaannya berbeda dari
observasi yang terkontrol. Lewat penerapan metode eksperimen banyak aspek
belajar yang dapat diteliti dengan baik. Aspek yang dimaksud antara lain
keefektifan kompratif dari metode metode mengajar yang berbeda ( seperti
metode diskusi versus metode ceramah ) untuk mempelajari keseluruhannya .
2. Metode Observasi.
Metode observasi adalah metode untuk mempelajari gejala kejiwaan
melalui pengamatan dengan sengaja , teliti , dan sistematis . Observasi dibedakan
menjadi dua , yaitu :
Metode Introspeksi

Metode introspeksi adalah metode untuk mempelajari gejala gejala kejiwaan


dengan jalan meninjau gejala gejala jiwa sendiri secara sengaja , teliti , dan
sistematis .
Metode Ekstrospeksi
Metode Ekstrospeksi adalah metode untuk mempelajari gejala-gejala kejiwaan
dengan jalan mempelajari peristiwa-peristiwa jiwa orang lain dengan telitidan
sistematis.
3. Metode Genetik ( The Genetic method )
Metode ini, juga disebut metode perkembangan (development method ),
merupakan teknik observasi yang digunakan untuk meneliti masa pertumbuhan
mental dan fisik anak dan juga hubungannya dengan anak-anak lain dan orangorang dewasa, yakni perkembangan sosialny, kemudian dicatat dengan cermat.
4. Metode Riwayat Hidup atau Klinis
Metode riwayat hidup adalah metode untuk menyelidiki gejala-gejala
kejiwaan dengan jalan mengumpulkan riwayat hidup sebanyak-banyaknya, baik
yang ditulis sendiri maupun yang ditulis orang lain. Dalam penyelidikan ini bukubuku harian dan kenang-kenangan besar sekali manfaatnya.
Walaupun metode ini merupakan cara penyelidikan yang lebih teliti dan
bersifat menyeluruh, nemun terdapat pula kelemahan-kelemahannya, antara lain
tidak seluruh kejadian di masa lalu akan tetap dapat diingat, sehingga keteranganketerangan yang diberikan boleh jadi tidak objektif.
5. Metode Tes
Tes adalah suatu alat yang di dalamnya berisi sejumlah pertanyaan yang
harus dijawab atau perintah-perintah yang harus dikerjakan, untuk mendapatkan
gambaran tentang kejiwaan seseorang atau kelompok orang.
Tes merupakan instrument riset yang penting dalam psikologi masa
sekarang. Ia digunakan untuk mengukur semua jenis kemampuan, minat, bakat,
prestasi, sikap, dan ciri kepribadian.

d. Manfaat Psikologi Pendidikan


Penyebab utama dari kegagalan seorang guru dalam menjalankan tugas
mengajar di depan kelas adalah kedangkalan pengetahuan guru terhadap siapa
anak didik dan bagaimana cara belajarnya, sehingga setiap tindakan pembelajaran
yang diprogramkan justru lebih banyak kesalahan dari pada kebenaran dari
kebijakan yang diambil.
Psikologi belajar adalah sebuah disiplin ilmu yang memberikan wawasan
kepada guru dan calon guru mengenai siapa anak didik dan bagaimana belajarnya.
Hal-hal lain yang berhubungan dengan aktivitas belajar anak didik, juga
dibicarakan di dalamnya. Semua itu penting untuk diketahui oleh guru dan calon
guru dan besar manfaatnya bagi kepentingan pembelajaran di sekolah tempat
mengabdikan diri.
Oleh karena itu, dalam konteks ini, ada beberapa manfaat yang dapat dipetik
setelah mempelajari psikologi belajar, sebagai berikut :
a.

Dapat diperoleh ilmu pengetahuan tentang hakikat siapa anak didik dan
bagaimana cara belajarnya, hakikat umum belajar dan syarat-syaratnya yang
diperoleh agar peristiwa belajar dapat berjalan dengan baik, yang dapat
dimanfaatkan dalam pengambilan kebijakan pembelajaran.

b.

Dapat diperoleh ilmu pengetahuan tentang teori-teori, prinsip-prinsip, dan


ciri-ciri khas perilaku belajar individu anak, yang dapat dimanfaatkan dalam
memahami masalah belajar anak. Strategi belajar mengajar yang diperlukan
pun menjadi lebih adabtable dan jauh dari dominasi guru.

c.

Dapat diperoleh ilmu pengetahuan bahwa setiap anak berbeda sebagai


individu dalam belajar, yang mana dapat dimanfaatkan untuk melakukan
pendekatan yang tepat dalam kegiatan belajar mengajar sesuai potensi
individu anak masing-masing.

d.

Dapat diperoleh ilmu pengetahuan tentang belajar dan fakto-faktor yang


mempengaruhinya,

yang

dapat

dimanfaatkan

dengan

menyediakan

lingkungan belajaryang kondusif lagi kreatif dalam rangka meningkatkan


hasil belajar yang optimal.

e.

Dapat diperoleh ilmu pengetahuan bahwa pembawaan merupakan potensi


anak yang tersedia dan dapat diubah dengan menyediakan lingkungan belajar
yang kreatif di dalam kelas.

f.

Dapat diperoleh ilmu pngetahuan tentang berbagai masalah yang terkait


dengan teori-teori, prinsip-prinsip, dan fungsi, serta teknik motivasi belajar,
yang dapat dimanfaatkan dalam rangka pemberian motivasi kepada anak
didik yang tidak atau kurang bergairah dalam belajar, sehingga diharapkan
anak didik terlibat langsung dalam belajar.

g.

Dapat diperoleh ilmu pengetahuan tentang hubungan antara tingkat


kematangan dengan kesiapan belajar anak, yang dapat dimanfaatkan oleh
guru dengan tidak memaksakan kehendak sendiri kepada anak didik untuk
dipaksa belajar.

h.

Dapat diperoleh ilmu pengetahuan tentang kepastian belajar anak pada


stadium umur tertentu, yang dapat dimanfaatkan dalam rangka pengalokasian
waktu belajar dan sebagai bahan pertimbangan sampai sejauh mana tingkat
keluasan dan kedalaman materi yang diprogramkan dalam kurikulum,
sehingga apat memperkecil tingkat kesulitan anak didik dalam menyerap,
mengolah, dan menyimpan informasi dalam memori otak.

i.

Dapat diperoleh ilmu pengetahuan tentang masalah lupa dan factor-faktor


penyebabnya,

yang

dapat

dimanfaatkan

dalam

rangka

manajemen

pembelajaran yang kondusif dengan tujuan informasi baru dapat diserap,


diolah, dan disimpan dengan baik dan tidak membuat anak didik melupakan
informasi lama yang telah tersimpan dalam memori otak.
j.

Dapat diperoleh ilmu pengetahuan masalah transfer belajar, yang dapat


dimanfaatkan untuk membantu anak didik untuk mentransfer perolehannya
dalam situasi lain, sehingga penguasaan anak didik terhadap materi pelajaran
betul-betul mantap dan bermakna.

B. KONSEP DASAR BELAJAR


a. Pengertian Belajar
Belajar merupakan suatu proses perubahan tingkah laku sebagai hasil
interaksi individu dengan lingkungannya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya.
Santrock dan Yussen mendefinisikan belajar sebagai perubahan yang relative
permanen karena adanya pengalaman. Sedangkan Reber mendefinisikan belajar
dalam dua pengertian, yaitu :
Belajar merupakan proses memperoleh pengetahuan
Belajar sebagai perubahan kemampuan bereaksi yang relative langgeng sebagai
hasil latihan yang diperkuat.
Dapat disimpulkan bahwa belajar merupakan suatu proses memperoleh
pengetahuan dan pengalaman dalam wujud perubahan tingkah laku dan
kemampuan bereaksi yang relative permanen atau menetap karena adanya
interaksi individu dengan lingkungannya.
c. Ciri-ciri Perilaku Belajar
Tingkah laku yang dikategorikan sebagai aktivitas belajar memiliki ciriciri sebagai berikut:
1. Perubahan tingkah laku terjadi secara sadar
2. Perubahan bersifat kontinyu dan fungsional
3. Perubahan bersifat positif dan aktif
4. Perubahan bersifat permanent
5. Perubahan dalam belajar bertujuan atau terarah
6. Perubahan mencakup seluruh aspek tingkah laku
Dari beberapa pengertian belajar tersebut diatas, kata kunci dari belajar
adalah perubahan perilaku. Dalam hal ini, Moh Surya (1997) mengemukakan ciriciri dari perubahan perilaku, yaitu :
1. Perubahan yang disadari dan disengaja (intensional).
2. Perubahan yang berkesinambungan (kontinyu).
3. Perubahan yang fungsional.
4. Perubahan yang bersifat positif.
5. Perubahan yang bersifat aktif.

6. Perubahan yang bersifat pemanen.


7. Perubahan yang bertujuan dan terarah.
8. Perubahan perilaku secara keseluruhan.
Menurut Gagne (Abin Syamsuddin Makmun, 2003), perubahan perilaku
yang merupakan hasil belajar dapat berbentuk :
1.

Informasi verbal; yaitu penguasaan informasi dalam bentuk verbal, baik


secara tertulis maupun tulisan, misalnya pemberian nama-nama terhadap
suatu benda, definisi, dan sebagainya.

2.

Kecakapan intelektual; yaitu keterampilan individu dalam melakukan


interaksi dengan lingkungannya dengan menggunakan simbol-simbol,
misalnya: penggunaan simbol matematika. Termasuk dalam keterampilan
intelektual

adalah

kecakapan

dalam

membedakan

(discrimination),

memahami konsep konkrit, konsep abstrak, aturan dan hukum. Ketrampilan


ini sangat dibutuhkan dalam menghadapi pemecahan masalah.
3.

Strategi kognitif; kecakapan individu untuk melakukan pengendalian dan


pengelolaan keseluruhan aktivitasnya. Dalam konteks proses pembelajaran,
strategi kognitif yaitu kemampuan mengendalikan ingatan dan cara cara
berfikir

agar

terjadi

aktivitas

yang

efektif. Kecakapan

intelektual

menitikberatkan pada hasil pembelajaran, sedangkan strategi kognitif lebih


menekankan pada pada proses pemikiran.
4.

Sikap; yaitu hasil pembelajaran yang berupa kecakapan individu untuk


memilih macam tindakan yang akan dilakukan. Dengan kata lain. Sikap
adalah keadaan dalam diri individu yang akan memberikan kecenderungan
vertindak dalam menghadapi suatu obyek atau peristiwa, didalamnya terdapat
unsur pemikiran, perasaan yang menyertai pemikiran dan kesiapan untuk
bertindak.

5.

Kecakapan motorik; ialah hasil belajar yang berupa kecakapan pergerakan


yang dikontrol oleh otot dan fisik.

10

Sementara itu, Moh. Surya (1997) mengemukakan bahwa hasil belajar


akan tampak dalam :
1.

Kebiasaan; seperti : peserta didik belajar bahasa berkali-kali menghindari


kecenderungan penggunaan kata atau struktur yang keliru, sehingga akhirnya
ia terbiasa dengan penggunaan bahasa secara baik dan benar.

2.

Keterampilan; seperti : menulis dan berolah raga yang meskipun sifatnya


motorik, keterampilan-keterampilan itu memerlukan koordinasi gerak yang
teliti dan kesadaran yang tinggi.

3.

Pengamatan; yakni proses menerima, menafsirkan, dan memberi arti


rangsangan yang masuk melalui indera-indera secara obyektif sehingga
peserta didik mampu mencapai pengertian yang benar.

4.

Berfikir asosiatif; yakni berfikir dengan cara mengasosiasikan sesuatu


dengan lainnya dengan menggunakan daya ingat.

5.

Berfikir rasional dan kritis yakni menggunakan prinsip-prinsip dan dasardasar pengertian dalam menjawab pertanyaan kritis seperti bagaimana
(how) dan mengapa (why).

6.

Sikap yakni kecenderungan yang relatif menetap untuk bereaksi dengan


cara baik atau buruk terhadap orang atau barang tertentu sesuai dengan
pengetahuan dan keyakinan.

7.

Inhibisi (menghindari hal yang mubazir).

8.

Apresiasi (menghargai karya-karya bermutu.

9.

Perilaku afektif yakni perilaku yang bersangkutan dengan perasaan takut,


marah, sedih, gembira, kecewa, senang, benci, was-was dan sebagainya.
Sedangkan menurut Bloom, perubahan perilaku yang terjadi sebagai hasil

belajar meliputi perubahan dalam kawasan (domain) kognitif, afektif dan


psikomotor, beserta tingkatan aspek-aspeknya.
d. Teori-Teori Belajar
Jika menelaah literatur psikologi, kita akan menemukan banyak teori
belajar yang bersumber dari aliran-aliran psikologi. Dalam tautan di bawah ini
akan dikemukakan empat jenis teori belajar, yaitu:

11

1. Teori Behaviorisme
Behaviorisme merupakan salah aliran psikologi yang memandang individu
hanya dari sisi fenomena jasmaniah, dan mengabaikan aspek aspek mental.
Dengan kata lain, behaviorisme tidak mengakui adanya kecerdasan, bakat, minat
dan perasaan individu dalam suatu belajar. Peristiwa belajar semata-mata melatih
refleks-refleks sedemikian rupa sehingga menjadi kebiasaan yang dikuasai
individu.
Beberapa hukum belajar yang dihasilkan dari pendekatan behaviorisme
ini, diantaranya :
1. Connectionism ( S-R Bond) menurut Thorndike.
2. Classical Conditioning menurut Ivan Pavlov
3. Operant Conditioning menurut B.F. Skinner
4. Social Learning menurut Albert Bandura
2. Teori Belajar Kognitif menurut Piaget
Piaget merupakan salah seorang tokoh yang disebut-sebut sebagai pelopor
aliran konstruktivisme. Salah satu sumbangan pemikirannya yang banyak
digunakan sebagai rujukan untuk memahami perkembangan kognitif individu
yaitu teori tentang tahapan perkembangan individu.Implikasi teori perkembangan
kognitif Piaget dalam pembelajaran adalah :
1. Bahasa dan cara berfikir anak berbeda dengan orang dewasa
2. Anak-anak akan belajar lebih baik apabila dapat menghadapi lingkungan
dengan baik.
3. Bahan yang harus dipelajari anak hendaknya dirasakan baru tetapi tidak asing.
4. Berikan peluang agar anak belajar sesuai tahap perkembangannya.
5. Di dalam kelas, anak-anak hendaknya diberi peluang untuk saling berbicara dan
diskusi dengan teman-temanya.
3. Teori Pemrosesan Informasi dari Robert Gagne
Menurut Gagne bahwa dalam pembelajaran terjadi proses penerimaan
informasi, untuk kemudian diolah sehingga menghasilkan keluaran dalam bentuk
hasil belajar. Dalam pemrosesan informasi terjadi adanya interaksi antara kondisikondisi internal dan kondisi-kondisi eksternal individu. Kondisi internal yaitu

12

keadaan dalam diri individu yang diperlukan untuk mencapai hasil belajar dan
proses kognitif yang terjadi dalam individu. Sedangkan kondisi eksternal adalah
rangsangan dari lingkungan yang mempengaruhi individu dalam proses
pembelajaran.
4. Teori Belajar Gestalt
Gestalt berasal dari bahasa Jerman yang mempunyai padanan arti sebagai
bentuk atau konfigurasi. Pokok pandangan Gestalt adalah bahwa obyek atau
peristiwa

tertentu

akan

dipandang

sebagai

sesuatu

keseluruhan

yang

terorganisasikan.
e. Jenis-Jenis Belajar
Walaupun belajar dikatakan berubah, namun untuk mendapatkan
perubahan itu bermacam-macam caranya. Setiap perbuatan belajar mempunyai
cirri-ciri masing-masing. Para ahli dengan melihat ciri-ciri yang ada di dalamnya,
mencoba membagi jenis-jenis belajar antara lain :
1. Belajar arti kata-kata
Belajar arti kata-kata maksudnya adalah orang mulai menangkap arti
yang terkandung dalam kata-kata yang digunakan.
2. Belajar Kognitif
Tak dapat disangkal bahwa belajar kognitif bersentuhan dengan
masalah mental. Objek-objek yang diamati dihadirkan dalam diri seseorang
melalui tanggapan, gagasan, atau lambang yang merupakan sesuatu bersifat
mental.
3. Belajar Menghafal
Menghafal adalah suatu aktivitas menanamkan suatu materi verbal
dalam ingatan, sehingga nantinya dapat diproduksikan {diingat} kembali
secara harfiah, sesuai dengan materi yang asli, dan menyimpan kesan-kesan
yang nantinya suatu waktu bila diperlukan dapat diingat kembali kealam
dasar.
4. Belajar Teoritis
Bentuk belajar ini bertujuan untuk menempatkan semua data dan fakta
{pengetahuan} dalam suatu kerangka organisasi mental, sehingga dapat

13

difahami dan digunakan untuk memecahkan problem, seperti terjadi dalam


bidang-bidang studi ilmiah. Maka, diciptakan konsep-konsef, relasi-relasi di
antara konsep-konsep dan struktur-struktur hubungan.
5. Belajar Konsep
Konsep atau pengertian adalah satuan arti yang mewakili sejumlah
objek yang mempunyai ciri-ciri yang sama, orang yang memiliki konsep
mampu mengadakan abstraksi terhadap objek-objek yang dihadapinya,
sehingga objek ditempatkan dalam golongan tertentu.
6. Belajar Kaidah
Belajar kaidah {rule} termasuk dari jenis belajar kemahiran
intelektual {intellectual skill}, yang dikemukakan oleh Gagne. Belajar kaidah
adalah bila dua konsep atau lebih dihubungkan satu sama lain, terbentuk
suatu ketentuan yang mereprensikan suatu keteraturan.
7. Belajar Berpikir
Dalam belajar ini, orang dihadapkan pada suatu masalah yang harus
dipecahkan, tetapi tanpa melalui pengamatan dan reorganisasi dalam
pengamatan.masalah harus dipecahkan melalui operasi mental, khususnya
menggunakan konsep dan kaidah serta metode-metode bekerja tertentu.

14

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Melalui pemaparan makalah yang telah disampaikan dimuka, maka dapat
ditarik suatu kesimpulan, antara lain :
1. Psikologi belajar memiliki beberapa metode yaitu Metode Eksperimen
( Eksperimen Method ), Metode Observasi, Metode Genetik ( The Genetic
method ), Metode Riwayat Hidup atau Klinis, dan Metode Tes yang memiliki
kekurangan dan kelebihan masing masing..
2. Karakteristik belajar peserta didik bebrbeda beda, namun dengan adanya
pemahaman tentang psikologi belajar serta kemampuan tenaga pendidik
untuk mengaplikasikannya pada kegiatan belajar mengajar maka akan
ditemukan strategi belajar yang lebih adaptable.
3. Psikologi belajar lebih menekankan tingkat kematangan dan pemahaman
peserta didik dalam pembelajarannya ketimbang mengejar suatu target
dengan memaksakan peserta didik untuk berfikir jauh di atas usianya.
4. Belajar merupakan suatu proses perubahan tingkah laku sebagai hasil interaksi
individu dengan lingkungannya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya yang
relative permanen karena adanya pengalaman
5. Perubahan perilaku yang terjadi sebagai hasil belajar meliputi perubahan dalam
kawasan (domain) kognitif, afektif dan psikomotor, beserta tingkatan aspekaspeknya
6. Teori belajar adalah cara-cara yang digunakan untuk memahami tingkah laku
individu yang relative menetap sebagai hasil pengalaman dan interaksi dengan
lingkungan.
B. Saran
Penulis menyadari sebagai manusia biasa yang tak lepas dari kekurangan
yang membawa ketidaksempurnaan.Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan
kritik dan saran yang bersifat kostruktif demi kesempurnaannya dimasa
mendatang.

15

Anda mungkin juga menyukai