Anda di halaman 1dari 2

Berkaitan dengan sifat dan arah sistem ekonomi tempat suatu perusahaan beroperasi.

Karena
pola konsumsi dipengaruhi oleh kesejahteraan relatif berbagai segmen pasar, dalam perencanaan
strategiknya setiap perusahaan harus mempertimbangkan kecenderungan ekonomi di segmensegmen yang mempengaruhi industrinya. Kekuatan sosial bersifat dinamis dan selalu berubah
sebagai akibat upaya orang untuk memuaskan keinginan dan kebutuhan mereka melalui
pengendalian dan penyesuaian diri terhadap faktor-faktor lingkungan. Menerjemahkan
perubahan sosial ke dalam ramalan mengenai dampak-dampak terhadap bisnis merupakan proses
yang sukar. Namun perkiraan dampak dari perubahan seperti perubahan geografis dalam
populasi dan perubahan nilai kerja, standar etika dapat membantu perusahaan dalam usahanya
untuk tetap berjaya Kondisi politik di suatu negara akan sangat menentukan tinggi rendahnya
tingkat resiko politik yang akan mempengaruhi dunia bisnis pada negara yang bersangkutan.
Secara sederhana, resiko politik dapat diartikan sebagai suatu ketidakpastian yang mengemuka
dan dapat mempengaruhi keberhasilan atau kegagalan dalam mencapai suatu tujuan (termasuk
investasi) akibat adanya ketidakstabilan politik di suatu negara. Kondisi politik yang tidak stabil
dapat menjadi ancaman yang besar bagi kelangsungan hidup suatu perusahaan. Karena faktor
politik menentukan parameter legal dan regulasi yang membatasi operasi perusahaan. Konstelasi
politik saat ini tidak berpengaruh terhadap perusahaan yang dipimpinnya karena kebijakankebijakan yang ada masih berpihak kepada perusahaan (Ginting et al.)
Ginting,C.K., I. Lubis, K. Mahalli. 2008. Pembangunan Manusia di Indonesia dan Faktor
-faktor yang Mempengaruhinya. Jurnal Perencanaan dan Pengembangan Wilayah,Vol.4, No.1.
Menurut Subagyo (2007), pembagian dan pengkajian aspek-aspek dalam studi kelayakan terbagi
menjadi dua bagian yaitu aspek primer dan aspek sekunder. Aspek primer merupakan aspek yang
utama dalam penyusunan studi kelayakan. Aspek primer ini ada dalam semua sektor usaha yang
terdiri dari : aspek pasar dan pemasaran, aspek teknis dan teknologi, aspek manajemen dan
organisasi, aspek hukum, serta aspek ekonomi dan keuangan. Aspek sekunder adalah aspek
pelengkap yang disusun berdasarkan permintaan instansi/lembaga yang terkait dengan objek
studi, yaitu aspek analisis mengenai dampak lingkungan dan aspek sosial.
Subagyo,A. 2007. Studi Kelayakan Teori dan Aplikasi. Jakarta : Gramedia.
Analisis sosial berkenaan dengan implikasi sosial yang lebih luas dari investasi yang diusulkan,
dimana pertimbangan-pertimbangan sosial harus dipikirkan secara cermat agar dapat
menentukan apakah suatu proyek tanggap (responsive) terhadap keadaan sosial (Gittinger 1986).
Gittinger , J.P. 1986. Analisa Ekonomi Proyek-Proyek Pertanian. Edisi Kedua.
Universitas Indonesia. Jakarta.

Keberhasilan usaha kecil dan menengah (small-medium enterprises) memiliki dampak langsung
terhadap pembangunan ekonomi baik pada negara maju maupun negara berkembang. Usaha
kecil dan menengah memiliki kemampuan untuk menciptakan lapangan kerja dengan biaya
minimum, mereka adalah pelopor dalam dunia inovasi dan memiliki fleksibilitas tinggi yang
memungkinkan usaha tersebut untuk memenuhi kebutuhan pelanggan (Brock dan Evans, 1986).
Brock, W. and Evans, D., 1986, The Economics of Small Business: Their Roles and Regulations
in US Economy, Holmes & Meier Publishers, Teaneck, NJ.
Kinerja sektor usaha mikro dan kecil (UMK) dipengaruhi oleh dua faktor utama yakni faktorfaktor eksternal dan faktor-faktor internal. Faktor internal meliputi aspek SDM (pemilik,
manajer, dan karyawan); aspek keuangan, aspek teknis produksi; dan aspek pemasaran.
Sedangkan Faktor eksternal terdiri dari kebijakan pemerintah, aspek sosial budaya dan ekonomi,
serta peranan lembaga terkait seperti Pemerintah, Perguruan Tinggi, Swasta, dan LSM. (Maupa
Haris, 2004).
Maupa, Haris. 2004. Faktor-Faktor yang Menentukan Pertumbuhan Usaha Kecil di Sulawesi
Selatan. Disertasi Program Pascasarjana Unhas. Tidak dipublikasikan.

Anda mungkin juga menyukai