Menghemat Pendinginan
FUZZY LOGIC
MAKALAH UJIAN AKHIS SEMESTER
Disusun:
AGUNG BUDI PRAKOSO (5115131443)
AHMAD MUKHLASIN
(5115134258)
NOR M FAJARIYANTO
(5115131473)
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, berkat limpahan rahmat, taufik
dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesainkan penulisan makalah ini yang merupakan tugas
dari mata kuliah Fuzzy Logic. Makalah ini berjudul Smart Refrigerator Berbasis Logika
Fuzzy Logic guna Menghemat pendinginan dengan baik tanpa suatu halangan. Tulisan ini
disusun sebagai salah satu syarat terpenuhinya Ujian Akhir Semester mata kuliah Fuzzy Logic.
Selesainya penulisan makalah ini adalah berkat dukungan dari semua pihak terutama
Bapak Djaohar. S.T, M.T, selaku dosen mata kuliah Fuzzy Logic.
Dengan sadar penulis menyadari bahwa tulisan ini masih banyak
memiliki
kekurangan, oleh karena itu kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan.
Semoga tulisan ini dapat memberi manfaat dan sumbangan ilmiah yang sebesar-besarnya bagi
penulis dan pembaca.
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR......................................................................................................................
DAFTAR ISI....................................................................................................................................
BAB I...............................................................................................................................................
PENDAHULUAN...........................................................................................................................
A. LATAR BELAKANG...........................................................................................................
B.
RUMUSAN MASALAH......................................................................................................
C.
TUJUAN...............................................................................................................................
BAB II.............................................................................................................................................
PEMBAHASAN..............................................................................................................................
A. SISTEM PENDINGIN.........................................................................................................
B.
FUZZY LOGIC....................................................................................................................
C.
HIMPUNAN FUZZY...........................................................................................................
D. MIKROKONTROLLER......................................................................................................
E.METODE PENELITIAN........................................................................................................
F.
SENSOR.....................................................................................................................................
G. BESARAN ADC & DAC.......................................................................................................
PENUTUP.....................................................................................................................................
A. KESIMPULAN...................................................................................................................
B.
SARAN...............................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Kemajuan teknologi semakin berkembang sangat pesat pada kehidupan
manusia di era modern ini, khususnya pada bidang elektronika. Hal ini ditandai
dengan adanya berbagai peralatan yang diciptakan dan dapat dioperasikan serta
digunakan secara otomatis dan dalam kehidupan saat ini kita hidup di era semua serba
cepat dan tepat dalam melakukan sesuatu sehinggga kita membutuhkan alat yang
digunakan untuk memberikan solusi ke pada kita untuk agar tidak melupakan sesuatu
yaitu menghemat dalam hal ini adalah lemari es pintar guna menghemat pemakaian
Freon(pendingin) dan daya listrik.
System otomatis ini akan menghitung berapa daya yang dibuituhkan oleh lemari
es agar suhu dalam lemari es tersebut stabil dalam suhu yang diinginkan. Serta mampu
menghemat pemakaia daya listrik karena pemakaian pendinginan yang terus menerus
oleh mesin lemasri es tersebut. Dengan di ciptakan itu alat ini yang gunanya untuk
memberkan suhu yang tepat guna menjaga kesegaran makana yang tersimpa di
dalamnya. Serta dengan adanya lemari es pinta ini kita dapat beraktifitas dengan
tenang tanpa harus memikirkan hal-hal yang sekecil ini dan barang yang berada di
dalam lemari es tetap dingin dan baik.
Pembuatan alat lemari es pintar ini, dibuat sedemikian rupa sehingga
mampu menyeimbangkan suhu jika bertambah atau berkurangnya jumlah makanan
yang tersimpan dalam lemari es tersebut.
B. RUMUSAN MASALAH
Adapun rumusan masalah dari pembuatan Smart Refrigerator Berbasis Logika
Fuzzy Logic guna Menghemat pendinginan dan Daya Listrik:
a. Apa yang dimaksud dengan sistem Fuzzy Logic Controller (FLC)?
b. Bagaimana merancang sistem fuzzy yang digunakan untuk sistem pendinginan
sesuai dengan suhu, kelembapan, dan berat benda di dalam lemari pendingin?
c. Bagaimana merancang system pendinginan otomatis pada lemari pendingin?
C. TUJUAN
a. Penulis dan pembaca dapat memahami sistem Fuzzy Logic Controller (FLC).
b. Penulis dan pembaca dapat memahami sistem fuzzy logic controller dalam Smart
Refrigerator Berbasis Logika Fuzzy Logic guna Menghemat pendinginan dan
Daya Listrik
c. Penulis dan pembaca dapat memahami konsep fuzzy logic yang di control adalah
suhu dalam lemari pendingin berdasarkan suhu kelembaban dan berat benda yang
ada dalam lemari pendingin
BAB II
PEMBAHASAN
A. SISTEM PENDINGIN
Semua berawal dari Hukum Termodinamika. Hukum Termodinamika berlaku
untuk prinsip kerja lemari es. Seperti yang kita ketahui, energi panas selalu bergerak
menuju ke daerah yang lebih dingin. Bagaimana lemari es bisa melakukan hal yang
sebaliknya? Mengalirkan energi panas dari dalam ke udara yang lebih hangat di luar?
Meskipun memiliki cara kerja yang berlawanan, prinsip kerja lemari es masih
berhubungan erat dengan hukum perpindahan kalor. Sebuah lemari es harus
melakukan tugas untuk membalikkan arah normal aliran energi panas. Tugas itu
melibatkan penggunaan energi yang bertujuan untuk memindahkan sesuatu, dan untuk
melakukannya sebuah lemari es membutuhkan energi. Dalam kasus ini, energi itu
disediakan oleh listrik.
Kunci proses kulkas dan sistem pendingin lain agar dapat bekerja terdapat pada
refrigeran. Refrigeran ialah zat semacam Freon yang bertitik didih rendah sehingga
dapat memfasilitasi perubahan bentuk antara cair dan gas. Sebagai cairan, refrigeran
berperan dalam penyerapan energi panas dari udara dingin di dalam lemari es untuk
diubah menjadi gas.
Jadi pertama-tama, energi panas ditransfer ke dalam lemari es untuk menjadi
cairan dingin yang melewati sebuah mesin evaporator. Lalu referigeran, yang sudah
dibahas sebelumnya, menyerap energi panas agar menjadi lebih hangat lalu akhirnya
berubah bentuk menjadi gas. Gas yang terbentuk sebelumnya, dialirkan melalui
compressor agar cairan pendingin memiliki temperatur yang lebih tinggi.
Refrigeran dengan suhu yang lebih tinggi tersebut selanjutnya mengalir melalui
kondensor, dimana terjadi transfer energi panas ke kumparan pendingin kondensor.
Akhirnya, refrigeran tersebut kehilangan energi panasnya dan berubah menjadi energi
dingin kembali, serta mengalami peristiwa kondensasi menjadi cairan.
Selanjutnya refrigeran masuk ke tabung Ekspansi, dimana merupakan tempat
yang memiliki ruangan untuk menyebarkan cairan keluar dalam rangka menurunkan
suhu menjadi lebih rendah. Cairan dingin hasil refrigeran tersebut kemudian mengalir
kembali ke evaporator. Selanjutnya siklus itu kembali berulang.
B. FUZZY LOGIC
Logika fuzzy atau fuzzy logic bermula dari kenyataan bahwa dunia nyata
sangat kompleks. Kompleksitas ini muncul dari ketidakpastian dalam bentuk
informasi imprecision (ketidakpastian). Mengapa komputer yang dibuat oleh manusia
tidak mampu
menangani persoalan
yang
kompleks
dan
tidak
presisi
ini
matematik tidak dapat digunakan , logika fuzzy menjadi salah satu alternatif
penyelesaiannya.
Ide pemikiran pada sistem fuzzy yaitu nilai kebenaran (dalam fuzzy logic)
atau nilai fungsi keanggotaan (Membership function) dalam fuzzy set diindikasikan
oleh nilai pada range [0.0,1.0], dengan 0.0 mewakili kesalahan absolut dan 1.0
mewakili kebenaran absolute. Logika fuzzy menggunakan keseluruhan interval
0(False) dan 1(True) untuk menguraikan pemikiran manusia . Sebagai hasilnya logika
fuzzy diterapkan dalam mengatur sebuah sistem karena sifatnya yang lebih sesuai
dengan cara berpikir manusia.
Kendali fuzzy logic atau logika fuzzy dilakukan dalam tiga tahap, yaitu
fuzzyfication, evaluasi aturan (basis pengetahuan) dan mekanisme pengambilan
keputusan dengan metode rerata terbobot.
C. HIMPUNAN FUZZY
Dalam ilmu logika fuzzy kita mengenal dua himpunan, yaitu himpunan crisp (tegas)
dan himpunan fuzzy (samar).
a. himpunan crisp adalah himpunan yang menyatakan suatu obyek merupakan
anggota dari satu himpunan memiliki nilai keanggotaan () = ya (1) atau tidak (0),
oleh karena itu himpunan crisp disebut himpunan tegas.
b. himpunan fuzzy adalah himpunan yang menyatakan suatu obyek dapat menjadi
D. MIKROKONTROLLER
Mikrokontroler adalah sebuah sistem komputer yang seluruh atau sebagian
besar elemennya dikemas dalam IC sehingga disebut juga mikrokomputer cip tunggal.
Arduino Uno adalah kit elektronik atau papan rangkaian elektronik open
source yang di dalamnya terdapat komponen utama yaitu sebuah chip mikrokontroler
dengan jenis AVR dari perusahaan Atmel. Arduino adalah sebuah board
mikrokontroller yang berbasis ATmega328. Arduino memiliki 14 pin input/output
yang mana 6 pin dapat digunakan sebagai output PWM, 6 analog input, crystal
oscilator 16 MHz, koneksi USB, jack power, kepala ICSP, dan tombol reset. Arduino
mampu mensupport mikrokontroller agar dapat dikoneksikan dengan komputer
menggunakan kabel USB.
E. METODE PENELITIAN
Prinsip kerja dari sistem ini :
1. Mendeteksi perubahan suhu, kelembaban dan beben benda dalam lemari pendingin
menggunakan sensor suhu dan kelembaban sensor SHT11 dan sensor beban
2. Sensor diletakkan di dalam lemari pendingin
3. Sensor mentrasnferkan data pada arduino.
4. Arduno akan memproses input dari sensor.
5. Arduino akan menstabilkan suhu dalam lemari pendingin..
10
11
Sistem sensor yang digunakan untuk mengukur suhu dan kelembaban adalah
SHT11 dengan sumber tegangan 5 Volt dan komunikasi bidirectonal 2-wire. Sistem
sensor ini mempunyai 1 jalur data yang digunakan untuk perintah pengalamatan dan
pembacaan data. Pengambilan data untuk masing-masing pengukuran dilakukan dengan
memberikan perintah pengalamatan oleh mikrokontroler. Kaki serial Data yang
terhubung dengan mikrokontroler memberikan perintah pengalamatan pada pin Data
SHT11 00000101 untuk mengukur kelembaban relatif dan 00000011 untuk
pengukuran temperatur. SHT11 memberikan keluaran data kelembaban dan temperatur
pada pin Data secara bergantian sesuai dengan clock yang diberikan mikrokontroler agar
sensor dapat bekerja. Sensor SHT11 memiliki ADC (Analog to Digital Converter) di
dalamnya sehingga keluaran data SHT11 sudah terkonversi dalam bentuk data digital dan
tidak memerlukan ADC eksternal dalam pengolahan data pada mikrokontroler.
b. Sensor Beban / LoadCell
Sensor ini sebetulnya mengubah besaran berat ke dalam bentuk perubahan
resistansi, namun loadcell biasanya sudah terdiri dari rangkaian bridge seperti pada
gambar 6.
12
13
Input dari sensor Berat dimasukkan sebagai crips input, lalu input tersebut
dimasukkan kedalam batas scope/domain dibawah ini domain untuk delta error, berikut
adalah pembagian nilai :
Tabel
Ringan
Sedang
Berat
Range (Kg)
1 s/d 3
2 s/d 5
4 s/d 6
Tabel 2. 3 Input sensor berat
a. Output
Output dalam penelitian fuzzy logic ini berupa kecepatan motor pada pesawat
terbang. Untuk membership function output kecepatan motor pesawat, input dari ADC
dimasukkan kedalam 3 buah kondisi:
Tabel
Dinaikan
Tetap
Diturunkan
Range
5 s/d 13
1 s/d 7
-5 s/d 3
14
Z1 Y2
Z1 Y3
Z2 Y1
Z2 Y2
Z2 Y3
Z3 Y1
Z3 Y2
Z3 Y3
X1
dinaikan
dinaikan
dinaikan
dinaikan
dinaikan
dinaikan
dinaikan
Tetap
Tetap
X2
dinaikan
dinaikan
dinaikan
dinaikan
dinaikan
dinaikan
Tetap
Tetap
Tetap
X3
dinaikan
dinaikan
dinaikan
Tetap
Tetap
Tetap
Tetap
Tetap
diturunkan
X4
Tetap
dinaikan
Tetap
Tetap
Tetap
Tetap
diturunkan
diturunkan
diturunkan
X5
Tetap
Tetap
diturunkan
diturunkan
diturunkan
diturunkan
diturunkan
diturunkan
diturunkan
Keterangan :
Sensor Suhu:
Beku
X1
Dingin
X2
Normal
X3
Hangat
X4
Panas
X5
Sensor Kelembaban:
Basah
Y1
Lembab
Y2
Kering
Y3
Sensor Berat :
Ringan
Z1
Sedang
Z2
Berat
Z3
Output suhunya
-
Di naikan
Tetap
diturunkan
Fuzzyfikasi
Sensor Suhu (6)
Hangat
65 1
=
75 2
Normal
76 1
=
75 2
Basah
3730 7
=
4030 10
4037 3
=
4030 10
2.42
4
=0.4=
32
10
Ringan
32.4
6
=0.6=
32
10
Hangat
( 12 )
Lembab
( 107 )
Sedang
( 104 )
= Dinaikkan
( 104 )
Hangat
( 12 )
Lembab
( 107 )
Ringan
( 106 )
= Dinaikkan
( 106 )
Hangat
( 12 )
Basah
( 103 )
Hangat
( 12 )
Basah
( 103 )
Normal
( 12 )
Normal
Sedang
( 104 )
Ringan
( 106 )
= Tetap
( 103 )
= Tetap
( 103 )
Lembab
( 107 )
( 12 )
Lembab
( 107 )
Normal
( 12 )
Basah
( 103 )
Sedang
( 104 )
= Tetap
( 103 )
Normal
( 12 )
Basah
( 103 )
Ringan
( 106 )
= Tetap
( 103 )
Dinaikkan
( 104 )
Dinaikkan
Sedang
( 104 )
= Dinaikkan
( 104 )
Ringan
( 106 )
= Dinaikkan
( 106 )
( 106 )
Dinaikkan
( 104 )
Dinaikkan
Tetap
Deffuzifikasi
Proses defuzzyfication dalam perhitungan model mamdani
y=
R ( y ) y
R ( y)
( 5+6+ 8+10+12 )
y=
y=
6 6 6 6 6 3 3 3 3 3
+ + + + + + + + +
10 10 10 10 10 10 10 10 10 10
24.6+18.3
4.5
= 9.5