Anda di halaman 1dari 7

BAB IV

TRANSFORMASI FOURIER DISKRIT (DFT)


DFT deretan yang terdefinisi pada kawasan frekuensi-diskrit yang merepresentasikan
Transformasi Fourier terhadap suatu deretan-waktu-terhingga (finite-duration-sequence).
DFT berperan penting untuk implementasi algoritma suatu varitas DSP, karena efisien
untuk komputasi berbagai aplikasi :
Tahapan pendekatan :
Transformasi Fourier terhadap jenis-jenis deretan sbb:
1) x[n] deretan aperiodik
Transformasi Fourier pd frekuensi-kontinyu (seperti pada bab II).
2) x[n] deretan periodik

Deret Fourier pada frekuensi-diskrit (DFS = Discrete Fourier Series)


3) x[n] deretan-waktu-terhingga
Transformasi Fourier pd frekuensi-diskrit (DFT=Discrete Fourier Transform).

4.1. DERET FOURIER DISKRIT (DFS)


4.1.1 REPRESENTASI DERETAN PERIODIK
Representasi sinyal periodik waktu-kontinyu :

x(t ) =

ck .e jk (2 f0t ) dengan ck =

k =

T/2

1
x(t ).e jk (2 f0 )t dt

T T / 2

x(t ) dinyatakan sebagai deretan harmonik eksponensial kompleks dengan koefisien

ck untuk setiap komponennya dan dengan frekuensi seluruh kelipatan bulat


fundamental 2f0 .

x [n] = ~
x [n + rN ] ; r interger.
Deretan periodik waktu diskrit dengan periode N: ~

Deretan tsb tidak dapat dinyatakan dengan Transformasi-Z, karena tidak ada z yang
memberikan konvergensi ROC = , dan tentu tidak konvergen untuk didapatkan
Transformasikan Fourier-nya pada kawasan frekuensi-kontinyu.
Tetapi dapat dinyatakan dlm DFS [Deret Fourier Diskrit]:
1
~
x [n] =
N
~
X [k ] =

N 1

jn k
~
X [k ]e N

k =0

N 1

~
x [n]e

jn

2
k
N

k =0

~
x [n] dinyatakan sebagai deretan harmonik eksponensial kompleks dengan koefisien
~
X [k ] untuk setiap komponennya dan dengan frekuensi kelipatan bulat 0, 1, , ( N 1)
dari frekuensi fundamental (2 / N ) .
~
X [k ] juga bersifat periodik dengan periode-N :
~
~
X [k ] = X [k + mN ] ; m interger.

58

Komponen eksponensial kompleks bersifat periodik :


Jika : ek [n ] = e

jn

2
k
N

Maka :
ek [n] = ek [n + rN ] r interger.

ek [n] = ek + ln [n] l interger.

Karena itu set harmonik satu periode deretan eksponensial kompleks yang mempunyai
harga-harga berbeda terdiri dari komponen-komponen : e0 [n], e1 [n ], , eN 1 [n] .

Dengan penyederhanaan notasi :

~
DFS
Deret Fourier Diskrit (DFS) dapat dinyatakan oleh pasangan ~
x [n] X [k ]

~
: X [k ] =

Persamaan Analisis

N 1

~x [n]WNkn

n =0
N 1

1
: ~
x [n] =
N

Persamaan Sintesis

X [k ]WNkn
~

n =0

~
~
x [n] dan X [k ] merupakan deretan-deretan periodik dengan periode N .

Hubungan DFS dengan Transformasi Fourier (Frekuensi Kontinyu) dan dengan


Transformasi-Z :
Tinjau x[n] sebagai satu periode ~
x [n]
x [n] ; n [0 ,( N 1)]
~
x[n] =
0 ; n [0 ,( N 1)]
~
x [n]

-N

-1 0 1 2

N-1 N

x[n]
0 1 2 3

N-1

~
X [k ] dapat diinterpertasikan sebagai SAMPLING thd Transformasi-Fourier
(Frekuensi-Kontinyu) X e j dari satu periode ~
x [n] : sebanyak N sampel antara

( )

= 0 s.d. = 2 dengan spasi 2 / N :

59

( )

X e j =

X [k ] =

N 1

x[n]e jn =

N 1

n =0

~x [n]e jn

n =0

2
jn k
k
e

N 1

~x [n]

n =0

( )

Sepadankan : X [k ] = X e j

2
k
N

; k interger

~
X [k ] juga dapat diinterpretasikan sbg SAMPLING thd Transformasi-Z dari satu
periode ~
x [n] : sebanyak N titik, berjarak sudut sama 2 / N pd lingkaran satuan dgn
sampel pertama di z = 1 :
X (z ) =

N 1

n =

n =0

x[n]z n =

~x [n]z n
m

X (k ) =

N 1

~x [n]WNkn

z =1

n =0

X [k ] = X ( z )

2
j k

k
z =W N = e N

2
N

First e
Sample

Z-plane

4.1.2 SIFAT-SIFAT DFS


1. LINEARITAS
~
~
DFS
DFS
Jika : ~
x1 [n ] X 1 [k ] dan ~
x 2 [n] X 2 [k ]
~
~
DFS
x [n] + b~
x [n] aX [k ] + bX [k ]
Maka : a~
1

2. PERGESERAN DERETAN
~
DFS
x [n] X [k ]
Jika : ~

~
DFS
Maka : ~
x [n m]W Nkm X [k ]
~
DFS
W Nnl ~
x [n] X [k l ]

3. SIMETRIK
Jika : ~
x [n] Real
~
Maka : e X [k ] adalah deretan genap
~
m X [k ] adalah deretan ganjil.

{ }
{ }

60

4. DUALITAS

~
DFS
x [n] X [k ]
Jika : ~
~
DFS
Maka : X [n] N~
x [ k ]
N 1

1
Bukti : dari definisi : ~
x [n] =
N
X [k ] =

X [k ]W Nkn
~

k =0
N 1

~x [n]W Nkn

k =0

N .~
x [ n ] =

N 1

X [k ]W Nkn
~

k =0

Pertukarkan n k
N .~
x [ k ] =

N 1

X [n]W Nnk
~

~
= X [n]

k =0

5. KONVOLUSI PERIODIK
~
~
DFS
DFS
Jika : ~
x1 [n ] X 1 [k ] dan ~
x 2 [n] X 2 [k ]
~
x1 [n] dan ~
x2 [n] periodik dengan periode N .
~
~
~
a) Jika : X 3 [k ] = X 1 [k ].X 2 [k ]
~
DFS
Maka : X 3 [k ] ~
x3 [n] =
~
x3 [n] =

N 1

~x1[m].~x2 [n m] = ~x1[n] ~x2 [n]

n =0
N 1

~x2 [m].~x1[n m] = ~x2 [n] ~x1[n]

n =0

~
x3 [n] juga periodik dengan periode N
b) Jika : ~
x3 [n] = ~
x1 [n]~
x2 [n]
1
~
DFS
Maka : ~
x3 [n] X 3 [k ] =
N
1
~
X 3 [k ] =
N

N 1

N 1

X 1[l].X 2 [k l] = N X 1[l] X 2 [l]


~

1 ~

n =0

X 2 [l].X 1[k l] = N X 2 [l] X 1[l]


~

1 ~

n =0

x1 [n],
Harus diperhatikan pada perhitungan ~
x3 [n] = ~
x1 [n] ~
x2 [n] bahwa ketiga deretan ~
~
x2 [n], ~
x3 [n] periodik dengan periode N, sehingga cukup mempertimbangkan 1 periode

saja.

61

~
x2 [m]

~
x1 [m]

~
x2 [ m]

~
x2 [1 m]
~
x [ (m 1)]
2

~
x2 [2 m]
~
x [ (m 2 )]
2

1-periode
4.2. TRANSFORMASI FOURIER DISKRIT [DFT]
4.2.1. REPRESENTASI DERETAN WAKTU TERBATAS
x[n] adalah deretan waktu terbatas, sepanjang N sampel, sehingga x[n] = 0 ;
n [0 , ( N 1)]
x[n] selalu dapat dipandang sebagai 1-periode dari deretan ~
x [n] periodik:
~
x [n] =

x[n + rN ] = x[(n modulo N )] = x[((n ))N ]

r =

x [n ] ; n [0 , ( N 1)]
~
x[n] =
0 ; n [0 , ( N 1)]
DFT {x[n]} X [k ]
sehingga :

62

~
X [k ] ; k [0 ,( N 1)]
X [k ] =
0 ; k [0 ,( N 1)]

Yaitu :

~
Dengan : X [k ] = X [(k modulo N )] = X [((k )) N ]

~
Jadi X [k ] didapatkan sebagai 1-periode dari DFS {~
x [n]} = X [k ] , dengan :
1
~
x [n] =
N

N 1

~
~
DFS
X [k ] =
X [k ]WNkn

k =0

Secara umum : x[n] X [k ]

N 1

~x [n]W Nkn

k =0

DFT

N 1
x[n].W Nkn ; k [0 , ( N 1)]
Persamaan analisis : X [k ] =
n =0
; k [0 , ( N 1)]

1 N 1
X [k ].W Nkn ; k [0 ,( N 1)]

Persamaan sintesis : x[n] = N


n =0
; k [0 ,( N 1)]

Dalam hal lain yang berbeda dengan yang di atas, suatu deretan juga akan dipandang
mempunyai panjang N, bahkan meskipun sebenarnya mempunyai panjang M, dengan
M N , sehingga (N M ) sampel terakhir berharga nol.

Contoh :
1.
a)

x[n]

~
x [n]

b)
1

-4

c)

12

~
X [k ]

-3

-2

-1

8 k

d)
5

X [k ]
-3

-2

-1

8 k

63

1 ; n [0 ,4 ]
Deretan waktu terbatas : x[n] =
0 ; n [0 ,4 ]
diperlihatkan pada gambar (a)
x [n ]
x[n] dipandang sebagai deretan waktu terbatas dengan panjang N=5, sehingga ~
seperti pada gambar (b)
~
DFS
~
x [n] X [k ] hasilnya seperti pada gambar (c)

~
DFT {x[n]} = X [k ] diperoleh sebagai 1-periode dari X [k ] seperti pada gambar (d).
2.

Deretan waktu terbatas x[n] pada no 1. dipandang mempunyai panjang N=10, sehingga
~
x [n] seperti pada gambar (e).

~
DFS
~
x [n] X [k ] hasilnya seperti pada gambar (f)

~
DFT {x[n]} = X [k ] diperoleh sebagai 1-periode dari X [k ] seperti pada gambar (g).

e)

~
x [n]
1

10

f)
5

~
X [k ]

10

g)
5

X [k ]

4 5 6

7 8 9 10

64

Anda mungkin juga menyukai