Anda di halaman 1dari 3

A.

KRITERIA PASIEN MASUK DAN KELUAR ICU


1. KRITERIA MASUK ICU
Pasien yang memerlukan terapi intensif (prioritas 1 )
Pasien yang memerlukan pemantauan intensif (prioritas 2)
Pasien sakit kritis atau terminal dengan prognosa yang buruk untuk sembuh (prioritas 3
Prioritas I
Pasien sakit kritis yang memerlukan terapi intensif seperti dukungan/bangtuan
ventilasi, bantuan CVS baik secara mekanik ( IABP ) maupun dengan obat-obatan
( inotropic vasoaktif), memerlukan haemodialisa continue ( CRRT)
Contoh : pasien pasca bedah thoraksik, pasien syok septic, hipoksemia, hipotensi
lebih dari 30 % dari basaline dan tidak dapat diatasi dengan pemberian cairan.

Prioritas 2
Pasien memerlukan pemantauan canggih di ICU,
Contoh: kateter arteri pulmonal, gangguan ritme jantung dengan ancaman gagal
nafas, ancaman gagal ginjal akut yang tidak dapat diatasi, pasca bedah mayor.

Prioritas 3
Pasien sakit kritis dan tidak stabil dimana penyakit yang mendasarinya tidak
mendapat manfaat dari terapi di ICU
Contoh : pasien dengan keganasan metastatic disertai penyulit infeksi, pericardial
tamponade, atau sumbatan jalan nafas atau pasien menderita penyakit jantung atau
paru terminal disertai komplikasi penyakit akut berat

PENCEGAHAN
Pasien tidak mempunyai criteria yang sesuai untuk masuk ICU, hanya dapat masuk
dengan pertimbangan seperti pada keadaan luar biasa, atas persetujuan kepala ICU.
Contoh :
1. Pastikan yang telah dipastikan mengalami brain death, pasien ini dapat
dimasukkan ke ICU bila mereka potensial donor organ, tetapi hanya untuk
bertujuan menunjang fungsi organ sementara menunggu donasi organ.
2. Pasien yang kompeten tetapi menolak terapi tunjangan hidup yang agresif dan
hanya demi perawatan yang nyaman .
3. Pasien dalam keadaan vegetatif permanen, contoh : pasien pasca bedah vaskuler
stabil, pasien dengan diabetic ketoasidosis tanpa komplikasi, keracunan obat
terapi sadar, gegar otak atau payah jantung kongestif ringan.
2. Kriteria keluar ICU
Pasien prioritas I
Pasien dipindahkan dari ICU apabila kebutuhan intensifnya tidak ada lagi, bila terapi
telah gagal, dan prognosis jangka pendek jelek dengan kemungkinan kesembuhan
atau manfaat dari terapi intensif kontinyu kecil.
Contoh : pasien dengan 3 atau lebih gagal system organ yang tidak berespon terhadap
pengelolaan agresif.
Pasien prioritas II
Pasien dipindahkan bila kemungkinan untuk mendadak memerlukan terapi intensif
telah berkurang
Pasien prioritas III
Pasien dipindahkan bila kebutuhan terapi intensif tidak ada lagi, tetapi mereka
mungkin dipindahkan lebih dini bila kemungkinan kesembuhan atau manfaat dari
terapi intensif kecil.
Contoh :
Pasien dengan penyakit lanjut ( penyakit paru kronis, penyakit jantung atau liver
terminal, karsinoma yang telah menyebar dengan luas, dan yang telah tidak berespon

terhadap terapi ICU untuk penyakit akutnya, dengan prognosa jangka pendek secara
statistic rendah dan tidak ada potensial untuk memperbaiki prognosisnya)
3. Kriteria pasien yang tidak memerlukan perawatan di ruang ICU
Prioritas I
Pasien dipindahkan apabila pasien tersebut tidak membutuhkan lagi perawatan

intensif atau jika :


Terapi mengalami kegagalan
Prognosa jangka pendek buruk
Sedikit kemungkinan untuk pulih kembali
Sedikit keuntungan bila perawatan intensif di teruskan
Prioritas II
Pasien dipindahkan bila hsil pemantauan intensif menunjukkan :
Perawatan intensif tidak dibutuhkan
Pemantauan intensif selanjutnya tidak diperlukan lagi

Prioritas III
Pasien dipindahkan apabila :

Perawatan intensif tidak dibutuhkan lagi


Diketahui kemungkinan untuk pulih lagi kembali sangat kecil
Keuntungan dari terapi intensif selanjutnya sangat kecil

Anda mungkin juga menyukai