Anda di halaman 1dari 12

Name

: Mufidah Alaniah

St. Num

: 1310231024 (5A)

METODE PENGUMPULAN DATA

METODE OBSERVASI (PENGAMATAN)

A. Pengertian
Pengamatan adalah alat pengumpulan data yang dilakukan dengan cara mengamati dan
mencatat secara sistematik gejala gejala yang diselidiki.
B. Macam macam Observasi
Di dalam penelitian jenis teknik observasi yang lazim digunakan untuk alat pengumpulan
data adalah :
1). Observasi Partisipan
Observasi ini sering digunakan dalam penelitian eksploratif. Yang dimaksud observasi
partisipan ialah apabila observasi (orang yang melakukan observasi) turut ambil bagian atau
berada dalam keadaan obyek yang diobservasi (disebut observes).

Tidak berpartisipasi (non-participation) : peneliti hanya


melakukan observasi tetapi sama sekali tidak berpartisipasi
dalam mengikuti aktivitas. Misalnya, mengamati dan ikut serta
dalam praktik mengajar yang dilakukan oleh calon guru praktik
pengalaman lapangan (PPL). Sebaiknya peneliti mengamati

melalui televisi dalam ruangan tersendiri (ruang master).


Partisipasi aktif (passive participation) : peneliti hadir dalam
suatu adegan tindakan tetapi tidak berinteraksi dan
berpartisipasi dengan para pemeran dalam aktivitas. Jika
berperan sebagai aktor dalam kegiatan, paling hanya sekedar
peran pasif seperti orang yang berdiri, duduk, atau hanya
sekadar jadi penonton dalam suatu adegan. Hal ini
memberikan kesempatan besar bagi peneliti untuk mengamati
secara mendalam berbagai aktivitas yang terjadi.

Partisipasi moderat (moderate participation) : bentuk


keterlibatan dalam partisipasi moderat menunjukkan adanya
keseimbangan antara partisipasi sepenuhnya dan tidak
berpartisipasi sama sekali (dapat dikatakan 50:50). Misalnya,
peneliti yang hanya mendampingi guru didalam kelas dan
tidak turut mengajar.
Partisipasi aktif (active participation) : partisipasi yang
diberikan yakni melakukan aktivitas seperti yang dilakukan
oleh orang yang diteliti, bukan hanya mendapatkan sambutan
dari hadirin melainkan juga sepenuhnya belajar tentang aturan
budaya dan perilaku yang dilihat dan dialami. Misal, peneliti
etnografi yang meneliti tentang bahasa yang digunakan oleh
kaum waria, dia terlibat langsung dan belajar bagaimana
menjadi waria.
Partisipasi sepenuhnya (complete participation) : tingkat yang
paling tinggi dalam observasi partisipan yaitu keterlibatan
langsung dan menjadi bagian dari komunitas yang diteliti.

2). Observasi Non-partisipan


Observasi non-partisipan menghendaki bahwa peneliti tidak secara
langsung terlibat dalam situasi yang diamati. Peneliti mengamati dan
merekam perilaku tetapi tidak berinteraksi atau berpartisipasi dengan
komunitas yang diteliti. Observasi ini juga dipandang sebagai suatu teknik
penelitian dimana peneliti mencermati, mengamati, dan melihat subjek yang
diteliti dengan pengetahuan, tetapi tanpa mengambil bagian secara aktif
dalam suatu kegiatan dan hanya melakukan pengawasan terhadap situasi
(Sociologics, 2013).

3). Observasi Rekaman

Observasi rekaman (recording observation) atau disebut pula dengan


catatan lapangan (fieldnote) merupakan suatu teknik pengumpulan data
dengan menggunakan catatan tertulis, sketsa, rekaman tape, foto, dan
video. Seluruh aktivitas informan direkam selama pelaksanaan observasi,
dan jika menggunakan catatan lapangan, peneliti mencatat berbagai
peristiwa yang terjadi termasik sikap, perilaku, dan ungkapan responden.
Catatan lapangan ini seharusnya dilakukan pada saat pelaksanaan observasi
atau dalam rentang waktu yang tidak terlalu lama setelah pelaksanaan
observasi untuk menghindari ketiadaan sebagian data yang diperoleh.
Berikut contoh catatan lapangan yang dapat dijadikan panduan oleh peneliti
dari hasil pengamatan yang dilakukan selama masa observasi.
Aktivitas peserta didik: misalnya, melakukan aktivitas
berkelompok
Keadaan wajah: terjadi ketegangan antar kelompok, sehingga
guru mengambil alih menjadi moderator.
Interaksi: interaksi antara guru dan murid, serta antara murid
dan murid terjalin begitu akrab.
Aktivitas guru: meliputi apakah aktivitas pembelajaran yang
mencakup kegiatan pendahuluan, inti, dan penutup sudah
tersjikan secara sistematis atau tidak. (Sumber: Muhammad
Yaumi, 2014: hal 112-121)

4). Observasi Sistematik


Ciri pokok observasi sistematik adalah adanya kerangka yang memuat factor factor
yang telah di atur kategorinya, karenanya sering disebut observasi kerangka/observasi
berstruktur. Adapun sistematik pencatatan itu adalah meliputi :
a). Materi
b). Cara cara mencatat
c). Hubungan observasi dengan observes.

5). Observasi Eksperimantal


Observasi Eksperimental adalah observasi yang dilakukan dimana ada observer
mengadakan pengendalian unsur unsur penting dalam situasi sedemikian rupa sehingga situasi
itu dapat diatur sesuai dengan tujuan penelitian dan dapat dikendalikan untuk menghindari atau
mengurangi timbulnya factor factor yang secara tak diharapkan mempengaruhi situasi itu.

C. Contoh
LEMBAR OBSERVASI
KEAKTIFAN SISWA DALAM BELAJAR
Sekolah / Kelas : _________________
Hari / Tanggal : _________________
Nama Guru : _________________
Nama Observer : _________________
Tujuan :
1. Merekam data berapabanyaksiswa di suatukelasaktifbelajar
2. Merekam data kualitasaktivitasbelajarsiswa
Petunjuk :
1. Observer harusberadapada posisi yang
tidakmengganggupembelajarantetapitetapdapatmemantausetiapkegiatan yang
dilakukansiswa.
2. Observer memberikanskorsesuaidenganpetunjukberikut:

Banyaksiswa : 0 sampai> 20% ; 2 bila 20% sampai> 40% ; 3 bila 40% sampai> 60% skor
4 bila 60% sampai 80% ; skor 5 bila 80% sampai 100% aktif.

Kualitas : 1 = sangatkurang; 2 = kurang; 3 = cukup; 4 = baik; 5 = baiksekali

No
.

AktivitasBelajarSiswa

BanyakSis
KualitasKeaktif
wa yang
an
Aktif

A.

Pengetahuandialami, dipelajari,
danditemukanolehsiswa

---

---

1.

Melakukanpengamatanataupenyelidikan

---

---

2.

Membacadenganaktif (missal denganpen di


tanganuntukmenggarisbawahiataumembuatcatatankecilata
utanda-tandatertentupadateks)

---

---

3.

Mendengarkandenganaktif (menunjukkanrespon, missal


tersenyumatautertawasaatmendengarhal-hallucu yang
disampaikan, terkagum-kagumbilamendengarsesuatu yang
menakjubkan, dsb)

---

---

B.

Siswamelakukansesuatuuntukmemahamimateripelajar
an (membangunpemahaman)

---

---

1.

Berlatih (misalnyamencobakansendirikonsep-konsep
missal berlatihdengansoal-soal)

---

---

2.

Berpikirkreatif (misalnyamencobamemecahkanmasalahmasalahpadalatihansoal yang


mempunyaivariasiberbedadengancontoh yang diberikan)

---

---

3.

Berpikirkritis (misalnyamampumenemukankejanggalan,
kelemahanataukesalahan yang dilakukan orang lain
dalammenyelesaikansoalatautugas)

---

---

C. Siswamengkomunikasikansendirihasilpemikirannya

---

---

1.

Mengemukakanpendapat

---

---

2.

Menjelaskan

---

---

3.

Berdiskusi

---

---

4.

Mempresentasilaporan

---

---

5.

Memajanghasilkarya

---

---

D. Siswaberpikirreflektif

---

---

1.

Mengomentaridanmenyimpulkan proses pembelajaran

---

---

2.

Memperbaikikesalahanataukekurangandalam proses
pembelajaran

---

---

3.

Menyimpulkanmateripembelajarandengan katakatanyasendiri

---

---

Amuntai, ......................................

(Observer)

METODE KUESIONER (ANGKET)

A. Pengertian
Metode kuesioner adalah suatu daftar yang berisikan rangkaian pertanyaan mengenai
suatu masalah atau bidang yang akan diteliti. Untuk memperoleh data, angket disebarkan kepada
responden (orang orang yang menjawab jadi yang diselidiki), terutama pada penelitian survai.
B. Macam macam Angket
1). Menurut prosedurnya.
a). Angket langsung, yaitu angket yang dikirimkan kepada dan dijawab oleh
responden.
b). Angket tidak langsung, yaitu angket yang dikirim kepada seseorang untuk mencari
informasi (keterangan) tentang orang lain.
2). Menurut jenis penyusun itemnya dapat dibedakan :
a). Angket tipe isian, yaitu angket yang harus dijawab oleh responden dengan mengisi
format titik titik pada tiap pertanyaan, angket tipe isian menurut bentuknya dapat
dibedakan lagi menjadi :
1). Angket terbuka, yaitu apabila responnya tentang masalah yang dipertanyakan.
2). Angket tertutup, yaitu angket yang diwajibkan oleh responden secara oleh factor
factor tertentu misalnya factor subyektivitas sesorang.
b). Angket tipe pilihan, yaitu angket yang harus dijawab oleh responden dngan cara
tinggal memilih salah satu jawaban yang sudah tersedia. Jumlah alternative jawab
minimal (2) dan maksimal sebaliknya (5), dengan maksud supaya tidak
menjemukan responden.
C. Contoh
Bagaimana pendapat anda jika seseorang yang berkelainan (tuna) baik fisik maupun
mental tidak didik?
Jawab :

Siapa nama anda? Jawab : .

Apa hobi anda? Jawab : .


Di mana tempat tinggal anda sekarang? Jawab : ...
Sudah berapa lama anda tinggal di kota ini?
Jawab:
(..) 1 tahun atau kurang dari 1 tahun
(..) 2 tahun atau hampir 2 tahun
(..) 3 tahun atau hampir 3 tahun
(..) 4 tahun atau hampir 4 tahun

METODE INTERVIEW (WAWANCARA)

A. Pengertian
Wawancara adalah proses tanya jawab dalam penelitian yang berlangsung secara lisan dalam
mana dua orang atau lebih bertatap muka mendengarkan secara langsung informasi informasi
atau keterangan keterangan.

B. Macam macam Wawancara


1). Menurut Prosedurnya :
a). Wawancara bebas (wawancara tak terpimpin)
Wawancara bebas adalah proses wawancara dimana interviewer tidak secara
sengaja mengarahkan tanya pokok persoalan dari focus penelitian dan
interviewer (orang yang diwawancarai).
b). Wawancara terpimpin
Wawancara ini juga disebut interview guide. Contraled interview atau structured
interview, yaitu wawancara yang menggunakan panduan pokok pokok masalah
yang diteliti.
c). Wawancara bebas terpimpin
Adalah merupakan kombinasi antara wawancara bebas dan terpimpin. Jadi
pewawancara hanya membuat pokok pokok masalah yag akan diteliti,
selanjutnya dalam proses wawancara berlangsung mengikuti situasi pewawancara
harus pandai mengarahkan yang diwawancarai apabila ternyata ia menyimpang.

2). Menurut sasaran penjawabannya :


a). Wawancara perorangan

Wawancara perorangan yaitu apabila roses tanya jawabtatap muka itu berlangsung
secara langsung antara pewawancara dengan seorang seorang yang
diwawancarai.
b). Wawancara kelompok
Wawancara kelompok apabila proses interview itu berlangsung sekaligus dua
orang pewawancara atau lebih menghadapi dua orang atau lebih yang
diwawancarai.

C. Contoh
Contoh 1.
P : ApakahAndamengetahuitentangperistiwakebakaran yang terjadi di komplekpertokoanini
yang baruterjadikemarin?
S :Iya
P : Kapanperistiwakebakarantersebutterjadi?
S :Sekitarpukul 20.30 WIB.
P : Di manaAndaberadasaatkebakaranterjadi?
S :Sayaberada di dalamtokosaya yang berjarak 300m darikebakarantersebut.
P :BagaimanatindakanAndabegitumengetahuiperistiwatersebut?
S :Langsungmenelponpetugaspemadamkebakarandanmenyelamatkanberkasberkaspentingsertabarangberhargalainnya.
Contoh 2.
P : ApakahAndamengetahuiakantawuranantarpelajar SMA yang barusajaterjadi di kotaini?
S :Iya
P : Andamengetahuiperistiwatersebutdarimana?
S : Dari temansaya.
P :ApakahtemanAndamelihatlangsungkejadiantersebut?
S :Iya, iasedangmelintasdaerahtersebutsaattawuranterjadi.
P :ApakahtemanAndaketakutanketikamelihatperistiwatersebutataumalahmendekatkelokasi?
S :Iamalahmendekatkelokasidansempatmengambilbeberapafotokejadiantersebut.

METODE TES

A. Pengertian
Metode Tes adalah metode yang digunakan untuk mengukur ada atau tidaknya serta besarnya
kemampuan objek yang diteliti.
B. Macam Macam Tes
Dari jumlah peserta

a). Tes Pokok


b). Tes Individual

Dari segi bentuk pelaksanaannya


a). Tes tertulis (paper and pencil test)
Tes tertulis dalam pelaksanaannya lebih menkankan dalam penggunaan kertas dan
pencil sebagai instrument utamanya, sehingga tes mengerjakan soal atau jawaban ujian pada
kertas ujian secara tertulis, baik dengan tulisan tangan maupun menggunakan komputer.
b). Tes Lisan (oral tes)
Tes lisan dilakukan dengan pembicaraan atau wawancara tatap muka antara guru
dan murid.

c). Tes perbuatan


Tes perbuatan mengacu pada proses penampilan seseorang dalam melakukan
sesuatu unit kerja. Tes perbuatan mengutamakan pelaksanaan perbuatan peserta didik.
Dari segi bentuk soal dan kemungkinan jawabannya
a). Tes Essay (uraian)
Tes essay adalah tes yang disusun dalam bentuk pertanyaan terstruktur dan siswa
menyusun, mengorganisasikan sendiri jawaban tiap pertanyaan itu dengan bahasa
sendiri. Tes essay ini sangat bermanfaat untuk mengembangkan kemampuan dalam
menjelaskan atau mengungkapkan suatu pendapat dalam bahasa sendiri.
b). Tes Objektif
Tes objektif adalah tes yang disusun sedemikian rupa dan telah disediakan
alternative jawabannya. Tes ini terdiri dari berbagai macam bentuk,antara lain :
Tes betul salah (True False)
Tes Pilihan Ganda (Multiple Choice)
Tes Analisa Hubungan (Relationship Analysis)
Dari segi fungsi tes disekolah
a). Tes Formatif

Tes Formatif, yaitu tes yang diberikan untuk memonitor kemajuan belajar selama
proses pembelajaran berlangsung. Tes ini diberikan dalam tiap satuan unit
pembelajaran.
b). Tes Summatif
Tes summative diberikan dengan maksud untuk mengetahui penguasaan atau
pencapaian peserta didik dalam bidang tertentu. Tes summative dilaksanakan pada
tengah atau akhir semester.
c). Tes Penempatan
Tes penempatan adalah tes yang diberikan dalam rangka menentukan jurusan
yang akan dimasuki peserta didik atau kelompok mana yang paling baik ditempati
atau dimasuki peserta didik dalam belajar.
d). Tes Diagnostik
Tes diagnostik adalah tes yang digunakan untuk mendiagnosis penyebab kesulitan
yang dihadapi seseorang baik dari segi intelektual, emosi, fisik dan lain lain yang
mengganggu kegiatan belajarnya.
Langkah langkah Tes
1. Persiapan : Sampel dan Exercise : KD dan Tujuan
2. Penentuan jenis tes dan bentuk soal
3. Penulisan butir soal
4. Pre review butir soal : cek ulang butir soal
5. (Uji coba tes) dan analisi butir soal :
Tingkat Kesulitan (difficulty level)
Jika siswa yang dapat menjawab soal dari 100 orang hanya 90 siswa,
maka tingkat kesulitannya adalah 90 %. (Semakin banyak siswa yang bisa
menjawab, maka semakin besar tingkat kesulitannya).
Daya Beda (Masing masing siswa mempunyai tingkat
kemampuan beda / discriminate power)
- Anak pintar bisa mengerjakan, dan anak yang dibawah level tidak
dapat mengerjakan. Daya bedanya Tinggi.
- Anak pintar tidak bisa mengerjakan, anak di level bawah tidak bisa.
Daya Bedanya Rendah.
6. Keefektifan pengecoh : Jawaban Pengecoh (Distactors)

C.Contoh
1. Berapaumurnenek 10 tahunkedepan, apabila 3 tahun yang laluumurnya 60 tahun?
(A) 60 tahun
(B) 64 tahun

(C) 70 tahun
(D) 72 tahun
(E) 73 tahun
2. Berapakahangka yang tepat?
718 (26) 582
474 (....) 226
(A) 12
(B) 21
(C) 18
(D) 14
(E) 17
3. HajiJuprimembelibeberapasapisehargaRp. 6.000.000. Sapi-sapiituiajualdenganhargaRp.
7.500.000, danmendapatkeuntunganRp 300.000 untuksetiapsapi. Berapaekorsapi yang
dibeliataudijual Haji Jupri?
(A) 3 ekor
(B) 5 ekor
(C) 7 ekor
(D) 11 ekor
(E) 13 ekor
4. Padasebuahpertemuanterdapat 12 orang
tamuundangan.Berapakemungkinanmaksimalterjadinyajabattanganseluruhtamuundangan
tersebut?
(A) 24
(B) 66
(C) 48
(D) 84
(E) 96
5. Karyoadalahseorangpenjahit. lamampumembuatsebuahkemejadalamwaktu 3 jam.
Berapabanyakkemeja yang mampuiabuatselamasatuminggu?
(A) 49 buah
(B) 52 buah
(C) 56 buah
(D) 58 buah
(E) 61 buah
6.

REFERENCES

Bungin. Burhan (2006). Analisis Data Penelitian Kualitatif, Pemahaman Filosofis dan
Metodologis ke Arah Penguasaan Model Aplikasi. Jakarta: PT Raja Grafindo Perkasa.
Moleong, L.Y. (2005). Metodologi Penelitian Kualitatif. Edisi revisi. Bandung: PT Penerbit
Remaja Rosdakarya.
Spradley James.P.(1980). The Ethnographic Interview. New York: Holt Renehart and
Winston.
Sutrisno, Hadi (2000). METODOLOGI RESEARCH. Yogyakarta: Penerbit Andi
Sugiyono. (2006). Metode Penelitian Pendidikan, Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan
R&D. Bandung: Penerbit Alfabeta
Sudarwin Danim. (2002). Menjadi Peneliti Kualitatif; Ancangan Metodologi, presentasi dan
Publikasi Hasil Penelitian untuk Mahasiswa dan Peneliti Pemula Bidang Ilmu-ilmu
Sosial, Pendidikan dan humaniora. Bandung: Penerbit Pustaka Setia.

Anda mungkin juga menyukai