Oleh:
dr. Azizah Retno K., Sp.A
Proses hemostasis:
Kompleks
Melibatkan vaskuler, trombosit dan faktor
koagulasi
Gangguan perdarahan
DEFISIENSI VITAMIN K
Vitamin K:
- Larut dalam lemak
- Banyak pada sayur dan buah
- Bisa disintesis flora bakteri usus
- Penting untuk sintesis F.II, VII, IX dan X dan
antikoagulan protein C dan S.
- dikenal tiga bentuk vitamin K, yaitu:
Vitamin K 1 (phylloquinone) terdapat pd sayuran hijau
Vitamin K 2 (menaquinone) disintesa flora
(keseluruhan kehidupan jenis tumbuh-tumbuhan) di
usus kita.
Vitamin K 3 (menadione), merupakan vitamin K sintetik
(tiruan dari yang terdapat di alam).
EPIDEMIOLOGI
Angka kejadian VKDB (Vit. K Deficiency
Bleeding ) berkisar antara 1:200 sampai
1:400 kelahiran bayi yang tidak mendapat
vitamin K profilaksis.
Di Indonesia, data mengenai VKDB secara
nasional belum tersedia. Hingga tahun
2004 didapatkan:
- 21 kasus di RSCM Jakarta,
- 6 kasus di RS Dr. Sardjito Yogyakarta
- 8 kasus di RSU Dr. Soetomo Surabaya
Etiologi:
- prematuritas: berbanding lurus dengan
umur kehamilan dan berat waktu lahir;
fungsi hati belum matang dan respons
terhadap vit. K subnormal
- Asupan makanan tidak adekuat
- Terlambatnya kolonisasi kuman
- Komplikasi obstetrik dan perinatal
- Kekurangan vit. K pada ibu
PATOFISIOLOGI
Vitamin K diperlukan untuk sintesis prokoagulan
faktor II, VII, IX dan X (kompleks protrombin)
serta protein C dan S yang berperan sebagai
antikoagulan (menghambat proses pembekuan).
Selain itu Vitamin K diperlukan untuk konversi
faktor pembekuan tidak aktif menjadi aktif.
Ada 3 Kelompok :
a. VKDB dini
b. VKDB klasik
c. VKDB lambat atau acquired prothrombin
complex deficiency (APCD)
Secondary prothrombin complex (PC)
deficiency
VKDB klasik
VKDB lambat
(APCD)
Secondary PC
deficiency
Umur
< 24 jam
Segala usia
Penyebab &
Faktor risiko
Obat yang
diminum
selama
kehamilan
- obstruksi bilier
- penyakit hati
- malabsorbsi
- intake kurang
(nutrisi
parenteral)
Frekuensi
< 5% pada
kelompok
risiko tinggi
0,01-1%
(tergantung pola makan bayi)
Lokasi
perdarahan
Sefalhematom,
umbilikus,
intrakranial,
intraabdomi
nal, GIT,
intratorakal
Pencegahan
-penghentian /
penggantian
obat
penyebab
Gejala:
Gangguan perdarahan akibat defisiensi vit. K tak
terlalu sering terlihat (data sering tidak tercatat)
Pada bayi yang tampak sehat, tiba-tiba muncul
gejala mengkhawatirkan, antara lain:
Terjadi perdarahan pada tali pusat, hidung,
mulut, telinga, saluran kemih atau anus.
Memar tanpa sebab (bukan karena terantuk
benda).
Tinja atau muntah berwarna kehitaman.
Lanjutan.
Terjadi perdarahan pada bekas pengambilan darah
sampai lebih dari 6 menit, padahal sudah ditekan.
Jika terjadi perdarahan di otak, bayi tampak pucat,
menangis melengking, muntah-muntah, pandangan
mata kosong, demam, ubun-ubun tampak menonjol,
kadang tampak kuning, akhirnya diikuti dengan kejang.
Laboratorium:
Waktu perdarahan (BT)
Waktu pembekuan (CT)
PTT (Partial Thromboplastin Time), PT
Plasma Prothrombin Time) , TT (Trombin
Time)
-
Jumlah trombosit
Kadar Hb
Morfologi darah tepi
Faktor pembekuan tergantung vit. K
(fibrinogen, F.V, F.VII)
DIAGNOSIS
Anamnesis:
- Keadaan bayi, saat mulai timbul perdarahan
(onset), lokasi perdarahan,
- riwayat pemberian ASI atau susu formula,
- riwayat pengobatan ibu (anti konvulsan atau
antikoagulan).
- Pada anak besar: asupan makanan yang
mengandung vit. K, riwayat pengobatan, riwayat
malabsorbsi;
- riwayat keluarga yang menderita penyakit
darah,
- anamnesis menyingkirkan DD.
Pemeriksaan fisik
- Keadaan umum: umumnya baik, tidak tampak sakit.
- Lokasi dan bentuk perdarahan perdarahan saluran
cerna, umbilikus, hidung, bekas sirkumsisi, dll
Laboratorium:
- Waktu pembekuan memanjang
- pe aktivitas F. II, VII, IX, dan X
- PT dan PTT memanjang
- TT normal
- Jumlah trombosit, waktu perdarahan, fibrinogen, F.V dan
VIII, fragilitas kapiler serta retraksi bekuan normal
-
DIAGNOSIS BANDING
Penyakit hati peny.hati berat (ikterus,
tanda gagal hati)
DIC (Disseminated Intravascular
Coagulation) terdapat penyebab primer,
tampak sakit berat
Bisa terjadi 2 keadaan timbul bersamaan.
Komponen
DIC
Morfologi
eritrosit
Normal
PTT
PT
Memanjang Memanjang
Memanjang Memanjang
Normal
Normal/naik
Sel target,
sel Burr,
Fragmentos
it, sferosit
Memanjang
Memanjang
Naik
Fibrin Split
Product
Trombosit
Faktor
koagulasi yg
me
Normal
F. II, VII,
IX, X
Sel target
Normal/turun Menurun
I, II, V,
I, II, V, VII,
VIII, XIII
IX, X
PENATALAKSANAAN
harus segera mendapatkan vit. K tdk boleh
i.m. oleh karena bisa timbul hematom
subkutan
Dosis 5 10 mg subkutan, tunggal
Boleh i.v. hati-hati rx anafilaktik dosis 1
mg 2 3 kali pemberian dgn interval 6 8 jam
Vit.K1 (phylloquinone) oleh karena lebih aman
dibanding vit.K3
Pengobatan:
- Vitamin K1 dosis 1-2 mg/hari selama 1-3 hari
PROGNOSIS
Sangat baik bila cepat diterapi vit. K
Gejala klinis menghilang 24 jam pasca
terapi