Makalah Perkembangan Lansi1
Makalah Perkembangan Lansi1
KATA PENGANTAR
Pertama-tama marilah kita panjatkan puji serta syukur kita kepada Tuhan yang Maha
Esa, yang dimana sampai saat ini rahmat dan anugrah-Nya masih selalu tercurah pada kita,
salawat dan salam semoga tetap tercurah kepada nabi Muhammad SAW, kepada keluarga dan
para sahabat-sahabatnya.
Penulis sebagai penyusun makalah Perkembangan moral dan keberagamaan pada
lansia ini bertujuan untuk memberikan pemaparan tentang perkembangan moral dan
keberagamaan yang terjadi pada lansia (lanjut usia), selain hal itu makalah ini dibuat sebagai
salah satu tugas mata kuliah Psikologi perkembangan.
Semoga makalah ini bisa bermanfaat, terutama bagi mahasiswa yang sedang
mempelajari mata kuliah psikologi perkembangan dan umumnya untuk seluruh pembaca.
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perkembangan menunjukan suatu proses tertentu yaitu suatu proses yang menuju kedepan
dan tidak dapat diulang kembali, dalam perkembangan manusia terjadi perubahan yang
sedikit demi sedikit bersifat tetap dan tidak dapat diulang kembali. Perkembangan
menunjukan pada perubahan-perubahan dalam suatu arah yang bersifat tetap dan maju.
Pada dasarnya perkembangan pada manusia itu sangat berbeda walaupun orang tersebut
dilahirkan sebagai anak kembar, karena secara biologis dan genetis sangat berbeda-beda
antara yang satu dengan yang lainnya. Kemudian setiap perkembangan itu mempunyai
prilaku karakteristik masing-masing, kemudian dalam perjalanannya perkembangan pada
manusia itu dipengaruhi oleh beberapa faktor baik dari diri sendiri maupun faktor dari luar
dan lingkungan sosial.
Perkembangan masa kanak-kanak menjadi seorang anak yang puber, kemudian menjadi
seseorang remaja dalam rentang usia beberapa tahun remaja tersebut menjadi dewasa, setelah
dewasa kemudian menjadilah seseorang yang tua atau seseorang yang lansia yaitu berkisat
usia 60 tahun ke atas hingga meninggal.
Dari awal masa perkembangan kanak-kanak hingga menjadi seorang lansia baik dari segi,
bentuk tubuh, sifat moral, dan juga keberagamaan setiap individu tentu akan sangat berbeda
sekali, dan tentu banyak sekali faktor yang menyebabkan perbedaan tersebut.
Dalam makalah ini akan dibahas seperti apa perkembangan moral dan perkembangan
keberagamaan pada seorang lansia.
B.
1.
2.
3.
Rumusan Masalah
Apa pengertian dari lansia itu?
Bagaimana perkembangan moral pada orang lansia?
Bagaimana perkembangan keagamaan pada orang lansia?
BAB II
PEMBAHASAN
Penggolongan lansia menurut Depkes dikutip dari Azis (1994) menjadi tiga kelompok yakni :
a. Kelompok lansia dini (55-64 tahun), merupakan kelompok yang baru memasuki lansia.
b. Kelompok lansia (65 tahun ke atas).
c. Kelompok lansia resiko tinggi, yaitu lansia yang berusia lebih dari 70 tahun.
Dari berbagai penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa, lanjut usia merupakan periode di
mana seorang individu telah mencapai kemasakan dalam proses kehidupan, serta telah
menunjukan kemunduran fungsi organ tubuh sejalan dengan waktu, tahapan ini dapat mulai
dari usia 55 tahun sampai meninggal.1[1]
B.
1.
2.
3.
1.
2.
3.
4.
5.
G.
1.
2.
A.
1.
Adapun sikap keberagamaan pada usia lanjut justru mengalami peningkatan dan untuk proses
seksual justru mengalami penurunan.
Berbagai latar belakang yang menjadi penyebab kecenderungan sikap keagamaan pada
manusia usia lanjut ,secara garis besar ciri-ciri keberagamaan di usia lanjut adalah:
Kehidupan keagamaan pada usia lanjut sudah mencapai tingkat kemantapan
Meningkatnya kecenderungan untuk menerima pendapat keagamaan.
Mulai muncul pengakuan terhadap realitas tentang kehidupan akhirat secara lebih sungguhsungguh.5[5]
Secara garis besarnya ciri-ciri keberagamaan di usia lanjut adalah:
Meningkatnya kecenderungan untuk menerima pendapat keagamaan
Mulai muncul pengakuan terhadap realitas tentang kehidupan akhirat secara lebih sungguhsungguh
Sikap keagamaan cenderung mengarah kepada kebutuhan saling cinta antar sesama manusia,
serta sifat-sifat luhur
Timbul rasa takut kepada kematian yang meningkat sejalan dengan pertambahan usia
lanjutnya
Perasaan takut kepada kematian ini berdampak pada peningkatan pembentukan sikap
keagamaan dan kepercayaan terhadap adanya akhirat.6[6]
Kematangan beragama pada lansia
Kematangan atau kedewasaan seseorang dalam beragama bisaanya ditunjukkan dengan
kesadaran dan keyakinan yang teguh karena menganggap benar akan agama yang dianutnya
dan ia memerlukan agama dalam hidupnya.
Pada dasarnya terdapat dua faktor yang menyebabkan adanya hambatan:
Faktor diri sendiri
Faktor dari dalam diri sendiri terbagi menjadi dua: kapasitas diri dan pengalaman.
Kapasitas ini berupa kemampuan ilmiah (rasio) dalam menerima ajaran- ajaran itu telihat
perbedaanya antara seseorang yang berkemampuan dan kurang berkemampuan. Bagi mereka
yang mampu menerima dengan rasionya, akan menghayati dan kemudian mengemalkan
ajaran- ajaran agama tersebut dengan baik, penuh keyakinan dan argumentatif, walaupun apa
yang harus ia lakukan itu berbeda dengan tradisi yang mungkin sudah mendarah daging
dalam kehidupan masyarakat.
Sedangkan faktor pengalaman, semakin luas pengalaman seseorang dalam bidang
keagamaan, maka akan semakin mantap dan stabil dalam melakukan aktivitas keagamaan.
Namun, bagi mereeka yang mempunyai pengalaman sedikit dan sempit, ia akan mengalami
berbagai macam kesulitan dan akan selalu dihadapkan pada hambatan- hambatan untuk dapat
mengerjakan ajaran agama secara mantap.
faktor luar
Yang dimaksud dengan faktor luar, yaitu beberapa kondisi dan situasi lingkungan yang
tidak banyak memberikan kesempatan untuk berkembang. Faktor- faktor tersebut antara lain
tradisi agama atau pendidikan yang diterima.
Berkaitan dengan sikap keberagamaan, William Starbuck sebagaimana dipaparkan kembali
oleh William James, mengemukakan dua buah faktor yang mempengaruhi sikap keagamaan
seseorang, yaitu:
Faktor intern, terdiri dari:
Temperamen
5
6
Tingkah laku yang didasarkan pada temperamen tertentu memegang peranan penting
dalam sikap beragama seseorang.
2. Gangguan jiwa
Orang yang menderita gangguan jiwa menunjukkan kelainan dalam sikap dan tingkah
lakunya.
3. Konflik dan keraguan
Konflik dan keraguan ini dapat mempengaruhi sikap seseorang terhadap agama, seperti
taat, fanatic, agnotis maupun ateis.
4. Jauh dari tuhan
Orang yang hidupnya jauh dari tuhan akan merasa dirinya lemah dan kehilangan
pegangan hidup, terutama saat menghadapi musibah.
B. Faktor ekstern yang mempengaruhi sikap keagamaan secara mendadak adalah:
a) Musibah
Seringkali musibah yang sangat serius dapat mengguncangkan seseorang, dan
kegoncangan tersebut seringkali memunculkan kesadaran keberagamaannya. Mereka merasa
mendapatkan peringatan dari tuhan.
b) Kejahatan
Mereka yang hidup dalam lembah hitam umumnya mengalami guncangan batin dan rasa
berdosa. Perasaan tersebut mereka tutupi dengan perbuatan yang bersifat kompensatif, seperti
melupakan sejenak dengan berfoya- foya dan sebagainya. Tidak jarang pula melakukan
pelampiasan dengan tindakan brutal, pemarah dan sebagainya.
H. Permasalahan keberagamaan pada lansia
Permasalahan pertama adalah penurunan kemampuan fisik hingga kekuatan fisik berkurang,
aktifitas menurun, sering mengalami gangguan kesehatan yang menyebabkan mereka
kehilangan semangat. Pengaruh dari semua itu, mereka yang berada dalam usia lanjut merasa
dirinya sudah tidak berharga lagi, karena dari fisik dan tenaganya sudah berkurang sehingga
tidak mampu lagi untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan yang bisaa mereka lakukan sewaktu
usia dewasa.7[7]
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Masa lansia merupakan masa dimana seorang yang sudah berumur lebih dari 60 tahun, ada
beberapa faktor yang menyebabkan orang menjadi tua yaitu salah satunya faktor genetik dan
faktor lingkungan fisik dimana ia berada.
Dari segi moral tentu orang lansia akan bersikap baik karena mereka sudah bisa
membedeakan mana yang baik dan mana yang buruk, berdasarkan sebab akibat
pengalamannya dari masa kanak-kanak hingga masa dewasa.
Begitu sama halnya dalam proses keberagamaan orang lansia akan menjadi lebih baik karena
disebabkan oleh beberapa hal salah satunya yaitu dimana orang yang lansia mereka mulai
mengakui akan takut adanya kematian yang akan menjemputnya sesuai dengan semakin
bertambahnya usia.
B.
Saran
Semoga dengan adanya pembahasan makalah tentang perkembangan moral dan
keberagamaan pada lansia ini kita bisa memahami dan mengerti akan keberadaan orangorang lansia yang dimana mereka tentu sangat perlu membutuhkan peran dari kita selaku
sorang anaknya yang akan menjaganya. Dan mungkin bisa jadi pelajaran bagi kita di kelak
nanti ketika kita sudah memasuki masa lansia
DAFTAR PUSTAKA