Anda di halaman 1dari 2

DISKUSI KEPEMIMPINAN

Tutorial #1

KONFLIK PERANG JAWA I (1825-1830)


Aja anglaaken wong kang becik,
lan aja ambecikaken wong kang ala,
lan aja anganiaya wong akeh.
Jangan menjelekan orang baik,
Jangan membaikan orang yang jahat,
Jangan berbuat aniaya terhadap rakyat banyak.
--Diponegoro

Perang Jawa I, itulah masa dimana untuk pertama kali sebuah pemerintah kolonial Eropa
menghadapi pemberontakan sosial yang berkobar di sebagian besar Pulau Jawa. Hampir seluruh
Jawa Tengah dan Jawa Timur, serta banyak daerah lain di sepanjang pantai utara Jawa terkena
dampak pergolakan itu. Sekitar 2.000.000 jiwa, yang artinya sepertiga dari seluruh penduduk Jawa,
terpapar oleh kerusakan perang; seperempat dari seluruh lahan pertanian yang ada, rusak; dan
jumlah penduduk Jawa yang tewas mencapai 200.000 orang.1
Demi memastikan kemenangan pahitnya, karena banyak korban yang jatuh, Belanda harus
membayar dengan sangat mahal: sebanyak 7.000 serdadu pribuminya dan 8.000 tentara asli Belanda
tewas; dan biaya perang yang harus mereka keluarkan mencapai sekitar 25 juta gulden (setara
dengan 2,2 miliar dolar AS saat ini).2 Setelah berakhirnya perang, Belanda menguasai pulau Jawa dan
sebuah fase baru dimulai dengan diberlakukannya sistem tanam paksa (cultuur stelsel 1830-1870)
oleh Gubernur Jenderal Johannes van den Bosch (menjabat antara 1830-1834). Sistem yang
memberikan penghasilan bersih kepada Belanda sebesar 832.000.000 gulden (setara dengan USD75
miliar uang hari ini) sehingga meringankan beban transisi negara Belanda menuju ke ekonomi
industri modern.3

Konflik internal, atau ketidaksamaan tujuan melawan Kolonialisme Belanda mulai terjadi
diantara para pimpinan pasukan Pangeran Diponegoro. Salah satunya adalah antara P. Diponegoro
dengan Kyai Modjo. Perdebatan besar terjadi antara P. Diponegoro dan Kyai Modjo pada Agustus
1827 tentang hakikat kekuasaan politik. Kyai Modjo, menurut P. Diponegoro, menantang posisinya
sebagai Sultan Erucokro (Sultan Ngabdulkamid Herucokro Kabirul Mukminim Sayidin Panotogomo
Senopati ing Ngalogo Sabilullah) dengan memintanya membagi kekuasaan menjadi empat bagian,
yaitu kekuasaan;
1)
2)
3)
4)

ratu (raja),
wali (penyebar agama),
pandita (yang terpelajar di bidang hukum), dan
mukmin (orang yang beriman & bertakwa kepada Allah SWT).

Kyai Modjo menyarankan agar Pangeran Diponegoro memilih satu saja dari empat fungsi di atas. Jika
Pengeran Diponegoro memilih menjadi ratu, Kyai Modjo mengatakan ia sendiri akan mengambil
kekuasaan wali dan akan menjalankan kekuasaan agama secara mutlak. Namun, Pangeran
Diponegoro menolak pembagian kekuasaan semacam itu.3 Bagi Pangeran Diponegoro, ia adalah
Khalifah Nabi Allah dalam perang suci di Tanah Jawa, dimana kekuasaan politik dan agama berada di
tangannya.

DISKUSI KEPEMIMPINAN

Tutorial #1

Diskusi;
1. Apakah yang anda lakukan pada saat itu apabila anda memposisikan diri sebagai Pangeran
Diponegoro, Pemimpin Tertinggi (Pramudeng Prang)?
2. Apakah yang anda lakukan pada saat itu apabila anda memposisikan diri sebagai Kyai Modjo,
Pemimpin Spritual Perjuangan?

Referensi;
1

Peter Carey, The Origin of Java War (1825-1830), English Historical Review, 1976, hal. 52
De Graaf, Geschiedenis van Indonesie. s-Gravenhage: Nijhof, Bandung: Van Hoeve, 1949, hal. 399
3
Ricklefs, A History of Modern Indonesia since c.1300, Basingtoke: Macmillan, 1993, hal. 123
4
Peter Carey, Takdir: Riwayat Pangeran Diponegoro, hal. 322
2

Nama;________________
Umur;_________________
Jawaban;
1._________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________
2._________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________

Anda mungkin juga menyukai