Latar Belakang
Untuk mengatur perkembangan ruang wilayah Kabupaten Tegal secara
keseluruhan, saat ini ditetapkan Perda Nomor 10 Tahun 2012 tentang Rencana Tata
Ruang Wilayah Kabupaten Tegal Tahun 2012-2032. Dalam sistem penataan ruang,
RTRW Kabupaten merupakan bentuk dari rencana umum tata ruang yang mengatur
tentang Rencana Struktur dan Rencana Pola Ruang kabupaten. RTRW Kabupaten
belum sepenuhnya dapat dijadikan rujukan terhadap dinamika perkembangan ruang.
Hal ini terjadi karena perkembangan ruang terbentuk dari kumpulan kegiatan yang
dikembangkan masyarakat dan pemerintah, sementara ini rencana pola ruang dalam
RTRW baru sebatas mengatur kawasan peruntukan secara umum (belum dapat
seutuhnya dijadikan dasar dalam penerbitan izin pemanfaatan ruang untuk kegiatan
tertentu).
Sesuai dengan amanat UU No. 26 Tahun 2007, telah dilakukan beberapa
rancangan pengaturan untuk mendukung operasional RTRW Kabupaten. Dari aspek
perencanaan, pendalaman lebih lanjut adalah berupa perlunya penyusunan Rencana
Detail Tata Ruang (RDTR); dan dari aspek pengendalian adalah melalui peraturan
zonasi (zoning regulation). Aturan pemanfaatan ruang dalam RDTR, dapat diatur lebih
lanjut melalui peraturan zonasi.
Peraturan zonasi berfungsi sebagai instrumen pengendalian pembangunan
(pemberian
izin,
pengawasan,
maupun
penertiban)
dan
panduan
teknis
I-1
1.2.1. Maksud
Maksud dari kegiatan ini adalah mempersiapkan penyusunan dokumen RDTR
Kecamatan Pangkah yang dilengkapi instrumen pemanfaatan dan pengendalian
pemanfaatan ruang dalam penyelenggaraan penataan ruang melalui Penyusunan
Peraturan Zonasi Kecamatan Pangkah.
1.2.2. Tujuan
Adapun tujuan dari pekerjaan ini antara lain :
1.
2.
Kecamatan Pangkah.
Menciptakan keseimbangan dan keserasian lingkungan yang pada prinsipnya
merupakan upaya dalam menciptakan keserasian dan keseimbangan fungsi dan
3.
4.
5.
pelayanan kegiatan-kegiatan.
Mengarahkan pembangunan dalam rangka upaya pengendalian, pengawasan dan
pelaksanaan pembangunan fisik untuk masing-masing bagian wilayah kawasan.
I-2
1.2.3. Sasaran
Sasaran dari pekerjaan ini adalah :
1.
2.
pemanfaatan
dan
pengendalian
pemanfaatan
ruang
bagi
RDTR
di
Kecamatan Pangkah.
Terlaksananya proses transfer pengetahuan dan peningkatan kemampuan
3.
4.
Ruang Lingkup
b.
serta
data
sekunder,
serta
membangun
kesepakatan
dalam
hal
I-3
e.
f.
g.
pengendalian
pemanfaatan
ruang
yang
menyangkut
aspek
Pengaturan Bangunan
Pengaturan Perumahan
I-4
berdasarkan delineasi fisik, urban structure and land use readjustment RDTR
pada kawasan, tampilan citra satelit dan overlay (superimpose) rencana
struktur
dan
pola
ruang,
struktur
ruang
(fasilitas,
utilitas,
jaringan
struktur ruang (dengan spesifikasi dan atau secara terukur) dan pola ruang
(land utilization dengan land measurement); dalam skala sekurangnya 1 :
5.000 dan telah scalable.
h.
forum
diskusi
dan
pembahasan
yang
pelaksanaan
Kegiatan
Penyusunan
Rencana
Detail
Tata
Ruang
I-5
1.4.
Pendekatan Participatory
Pendekatan ini menekankan adanya peran serta aktif dari masyarakat dalam
merencanakan pembangunan (penyelesaian masalah) mulai dari pengenalan wilayah,
pengidentifkasian masalah sampai pada penentuan skala prioritas. Secara garis besar
pendekatan partisipatif mengandung makna adanya keikutsertaan masyarakat dalam
proses perencanaan pembangunan, mulai dari melakukan analisis masalah mereka,
memikirkan bagaimana cara mengatasinya, mendapatkan rasa percaya diri untuk
mengatasi masalah, mengambil keputusan sendiri tentang alternatif pemecahan
masalah apa yang ingin mereka atasi.
Tiga alasan utama mengapa perencanaan partisipatif dibutuhkan, yaitu
(Conyers, 1991, 154-155):
a. Alasan
pertama
partisipasi
masyarakat
merupakan
suatu
alat
guna
I-6
Pendekatan Kuantitatif
penelitiannya.
Pendekatan
kuantitatif
mementingkan
adanya
terukur
baik
kualitas,
kuantitas
ataupun
dimensi
masing-masing
Fisik dasar kawasan, meliputi informasi dan data : topografi, hidrologi, geologi,
klimatologi, dan tata guna lahan
I-7
2.
3.
4.
5.
permukiman,
perdagangan
dan
jasa,
industri,
pariwisata,
6.
Fasilitas (terminal)
rumah tangga)
Pengolahan sampah
sistem
penanganan
(skala
individual,
skala
daerah, swasta)
Identifikasi daerah rawan bencana, meliputi lokasi, sumber bencana, besaran
dampak
Data dan informasi disusun dan disajikan dalam bentuk peta, diagram, tabel
Teknik Pelaksanaan
I-8
Analisa Data
Analisis dalam penelitian kuantitatif kulalitatif rasionalistik, deskripsi empiris
terhadap parameter dan variabel yanng diturunkan dari beberapa teori, norma,
standart dan kreteria yang dipakai dan dilakukan setelah selesai pengumpulan data
secara tuntas dengan menggunakan sarana statistik, matematis maupun diskripsi.
Dalam analisis ini juga dilakukan elaborasi data. Lingkup pekerjaan elaborasi meliputi :
1) Elaborasi penduduk
2) Elaborasi kebutuhan sektoral
Elaborasi penduduk harus memperhitungkan kemampuan lokasi perencanaan
menampung
penduduk
terdistribusi
menurut
dalam
blok-blok
kawasan
perencanaan
perencanaan.
yang
bersangkutan,
Faktor-faktor
lain
yang
dan
harus
I-9
a.
b.
c.
d.
1.4.2.2.
Pendekatan Kualitatif
Teknik Pelaksanaan
Pada pendekatan kualitatif, maka yang bersangkutan akan menggunakan teknik
observasi atau dengan melakukan observasi terlibat langsung mapun data sekunder
/indormasi lain dari penelitian terdahulu. Dalam praktiknya, peneliti akan melakukan
review terhadap berbagai dokumen, foto-foto dan artefak yang ada.
c.
Analisa Data
Analisa data dalam penelitian kualitatif rasionalistik
I - 10
b.
c.
d.
e.
1.4.2.3.
Mixed Metodologi
I - 11
1.5.
Kerangka Pikir
Gambar 4.1.
Kerangka Pikir
I - 12
1.6.
Kerangka Analisis
Gambar 4.2.
Kerangka Analisis
I-13
I-14