Anda di halaman 1dari 8

Pendahuluan

Metabolisme otak digunakan kira kira 18% dari total konsumsi oksigen oleh tubuh.
Pada manusia otak mengandung kira kira 7 ml total oksigen yang dengan kecepatan
pemakaian normal akan habis kira - kira 10 detik.Berat otak hanya 2,5 % dari berat badan
seluruhnya tapi otak merupakan organ yang paling banyak menerima darah dari jantung yaitu
20% dari seluruh darah yang mengalir ke seluruh bagian tubuh. Pasokan aliran darah ke otak
dilakukan oleh dua pembuluh arteri utama, yaitu sepasang arteri karotis interna yang
memasok sekitar 70% dari keseluruhan jumlah darah otak, dan sepasang arteri vertebralis
yang mencukupi 30% sisanya.1
Pembahasan
Vaskularisasi Sistem Carotis
1. Peredaran Darah Arteri
Otak menerima darah yang dipompakan dari jantung melalui arkus aorta yang
mempunyai 3 cabang, yaitu arteri brakhiosefalik (arteri innominata), arteri karotis komunis
kiri dan arteri subklavia kiri. Arteri brakhiosefalik dan arteri karotis komunis kiri berasal dari
bagian kanan arkus aorta. Arteri brakhiosefalik selanjutnya bercabang dalam arteri karotis
komunis kanan dan arteri subklavia kanan. Arteri karotis komunis kiri dan kanan masingmasing bercabang menjadi arteri karotis interna dan eksterna (kiri dan kanan) dan arteri
subklavia kiri dan kanan masing-masing mempunyai salah satu cabang yaitu vertebralis kiri
dan kanan. Aliran darah ke otak yang melalui arteri vertebralis berserta cabang-cabangnya
disebut sistem vertebrobasiler, dan yang melalui arteri karotis interna beserta cabangcabangnya disebut sistem karotis.1,2 Sistem karotis terdiri dari tiga arteri mayor, yaitu arteri
karotis komunis, karotis interna, dan karotis eksterna. 3Berikut ini merupakan gambar dari
peredaran darah arteri mulai dari aorta sampai ke arteri karotis interna.4

Gambar1 :MerupakanIllustrasidariAnatomi Peredaran Darah Arteri.


Sumber: www.neurologyimage.com diakses pada tanggal 22maret 2010.

2. Anatomi Sistem Karotis


Sistem karotis memperdarahi mata, ganglia basalis, sebagian besar hipotalamus, dan lobus
frontalis, lobus parietalis, serta sebagian besar lobus temporal serebrum.6 Pada tingkat
kartilago tiroid, arteri karotis komunis terbagi menjadi arteri karotis eksterna dan interna.7

Gambar2 :MerupakanIllustrasidariGambaranatomisistemkarotis
Sumber: Atlas of Human Anatomy p.136.

Arteri Karotis Interna

Batang arteri karotis interna terbagi menjadi empat bagian, yaitu:7


1. Pars servikalis
Berasal dari arteri karotis komunis dalam trigonum karotikum sampai ke dasar
tengkorak.
2. Pars petrosa
Terletak di dalam os petrosum bersama-sama dengan pleksus venosus karotikus
internus. Setelah meninggalkan kanalis karotikus, di sisi depan ujung puncak piramid
pars petrosa hanya dipisahkan dari ganglion trigeminal yang terletak disisi lateral oleh
septum berupa jaringan ikat atau menyerupai tulang pipih.
3. Pars kavernosa
Melintasi ujung sinus kavernosus, membentuk lintasan berliku menyerupai huruf "S"
yang sangat melengkung, dinamakan Karotissphon. Di sisi medial, pars kavernosa
terletak berdekatan badan tulang baji di dalam suatu slur mendatar yang membentang
sampai dengan dasar prosesus klinoidesus anterior.
4. Pars serebralis
Dalam lamela duramater kranial arteri ini membentuk cabang arteri oftalmika, yang
segera membelok ke rostral dan berjalan di bawah nervus optikus dan ke dalam orbita.
Pembuluh darah ini berakhir pada cabang-cabang yang memberi darah kulit dari
dahi, pangkal hidung dan kelopak mata dan beranastomosis dengan arteri fasialis serta
arteri maksilaris interna, yang merupakan cabang dari arteri karotis eksterna. 2 Hal
tersebut di Illustrasikan di gambar 3 di bawahini.
Cabang-cabang arteri karotis interna beserta fungsinya yaitu sebagai berikut:1,7
1. Pars petrosa

Arteri karotikotimpani, memperdarahi bagian anterior dan medial dari telinga


tengah.

2. Pars kavernosa

Arterikavernosa, memperdarahihipofisis dan dindingsinuskavernosus.

Arteri hipofise, memperdarahi hipofise.

Arteri semilunaris, memperdarahi ganglion semilunaris.

Arteri meningea anterior, memperdarahi duramater, fossa kranialis anterior.

3. Pars supraklinoid

Arteri oftalmika, memperdarahi orbita, struktur wajah yang berdekatan.

Arteri khoroidalis anterior, memperdarahi pleksus khoroideus, ventrikulus lateral


dan bagian yang berdekatan.

Arteri komunikans posterior, dengan cabang-cabang ke hipotalamus, talamus,


hipofise, khiasma optika. Arteri ini merupakan arteri penghubung antara arteri
karotis interna dan arteri serebri posterior.

4. Pada bagian akhir arteri karotis interna.

Arteri serebri anterior, memperdarahi korteks orbitalis, frontalis dan parietalis


serta cabang sentralis. Cabang-cabang dari arteri serebri anterior yaitu :

Arteri striate medial / arteri rekuren Heubner, mengurus bagian rostroventral


nukleus kaudatus, putamen dan kapsula interna.

Arteri komunikans anterior, yang menghubungkan arteri serebri anterior kedua


sisi satu dengan lain.

Arterifrontopolaris,

memperdarahikorpuskalosum,

lobusfrontalis

pada

permukaan median dan superior dan superior permukaan lateral.

Arteri kallosomarginalis,

Arteri perikallosal, memperdarahi permukaan dorsal korpus kalosum.

Arteri parietalis, mengurus bagian permukaan medial lobus parietalis.

Arteri serebri media, memperdarahi korteks orbitalis, lobus frontalis, parietal dan
temporal serta cabang sentralis. Cabang-cabang dari arteri serebri media yaitu. :

Arteri lentikulostriata dengan cabang kecil ke ganglia basalis.

Arteri orbitofrontalis lateralis, memperdarahi girus frontalis inferior dan


bagian lateral girus orbitalis.

Arteri pre-rolandika (arteri sulkus presentralis) arteri rolandika (arteri sulkus


sentralis). Kedua arteri ini mangurus vaskularisasi girus frontalis inferior, girus
frontalis medius, dan girus presentralis

Arteri parietalis posterior, memperdarahi girus postsentralis, lobulus parietalis


superior dan lobulus parietalis inferior.

Arteri angularis, memperdarahi girus angularis.

Arteri parietotemporalis, memperdarahi kulit kepala dan regio parietal.

Arteri temporalis posterior dan anterior memperdarahi kortek permulaan


lateral dari lobus temporalis.

Gambar3 :IllustrasidariAliran darah arteri pada bagian interior otak


Sumber: Duus Topical Diagnosis in Neurology,Page 419-427, 463-466

Sistem Vertebrobasilar8
Arteria Vertebralis
Arteri vertebralis adalah cabang besar dari arteri subclavia. Arteria ini berjalan ke atas di
leher melalui foramen processus transversus enam vertebrata cervicalis bagian atas.
Kemudian berjalan ke medial di atas arcus posterior atlantis dan kemudian berjalan melalui
foramen magnum masuk ke dalam tengkorak. Saat mencapai permukaan anterior medula

oblongata setinggi pinggir di bawah pons, bergabung dengan pembuluh yang sama dari sisi
yang lain untuk membentuk arteria basalaris.

Arteria Basilaris
Arteri basilaris adalah arteri yang berasal dari persimpangan dari dua arteri vertebralis (kirikanan), Arteria memberikan cabang-cabang untuk pons, cerebellum, dan telinga dalam.
Akhirnya arteri bercabang dua menjadi dua arteria cerebri posterior.
Arteri Cerebri Posterior
Arteri cerebri posterior terbentuk dari arteri basilaris dan melingkari sisi lateral pedunculs
cerebri. A. Cerebri Posterior pada masing- masing sisi melengkung ke arah lateral dan
belakang di sekeliling mesencephalon. Cabang-cabang kortical menyuplai permukaan
inferolateral lobus temporalis dan permukaan lateral dan medial lobus occipitalis. Jadi
menyuplai cortex visual. Cabang-cabang sentralmenembus substantia grisea di dalam
hemisphere cerebri dan mesencephalon.

Susunan Vena SSP


Susunan vena sistem saraf pusat melalui dua sistem, sistem pembuluh balik dan sistem sinus
duramater. Sistem pembuluh balik, vena berjalan dalam rongga subarachnoid, dibawah
piamater kemudian menumpahkan darahnya ke dalam sistem sinus duramater. Sistem
pembulh balik terdapat vena superficial dan vena profunda.9

1. Vena Superficial
Vena superficial terdiri dari vena cerebri superior, vena cerebri media dan vena cerebri
inferior9 vena cerebri superior berjalan ke atas di atas permukaan lateral hemispherium
cerebri dan bermuara ke dalam sinus sagitalis superior dan inferior. Vena cerebri media
mengalirkan darah dari permukaan lateral hemispherium cerebri. Vena ini berjalan ke inferior
di dalam sulcus lateralis dan bermuara ke dalam sinus cavernosus. Vena cerebri inferior,
bagian anterior permukaan lateral dan basal hemisfer otak menembus sinus dasar tengkorak
(sinus cavernosus, sfenoparietal, dan petrosus).
2. Vena Profundus
Vena profundus terdiri dari vena cerebri interna, vena basalis (Rosenthal), vena cerebri magna
(Galen), vena batang otak dan otak kecil.9 Vena cerebri interna dari foramen monro
menyalurkan darah dari plexus choroid ventrikel III, septum pelucidum, corpus callosum,
corpus striatum dan capsula interna kemudian bergabung membentuk vena cerebri magna.
Vena basalis (Rosenthal) dari substansia perforata menyalurkan darah dari permukaan orbita
lobus frontal, rostral corpus callosum, gyrus cinguli, insula, talamus, corpus striatum
kemudian bermuara dalam vena cerebri magna. Vena cerebri magna (Galen) bermuara ke
ujung anterior sinus rectus setelah menerima darah dari vena basal. Vena batang otak dan otak
kecil mengikuti jalan arterinya, vena cerebellar superior membentuk vena cerebri magna,
vena cerebellar inferior bermuara di sinus transversus dan rectus.
Sistem Sinus Duramater
Dimulai dari sinus sagitalis superior terletak pada tepi cembung falks serebri. Sinus sagitalis
superior berawal pada crista galli dan berakhir di dekat protuberantia occipitalis interna pada
confluens sinuum. Ke dalam sinus sagitalis superior bermuara vena cerebri superior dan di
sebelah kanan dan kiri berhubungan dengan lacuna lateralis (ruang-ruang pembuluh balik
dalam duramater) melalui celah-celah yang sempit.9
Sinus sagitalis inferior yang lebih dari pada sinus sagitalis superior, melintas pada tepi
inferior falks cerebri yang cembung dan berakhir pada sinus rectus. Sinus rectus terbentuk
melalui persatuan sinus sagitalis inferior dengan vena cerebri magna. Sinus rectus melintas ke
infero-posterior, mengikuti garis lekat falks cerebri pada tentorium cerebelli, dan disini
bersatu dengan salah satu sinus transversus, biasanya sinus transversus sinister. Sinus
transversus melintas ke lateral dari confluens sinuum dan mengikis sebuah alur pada os

occipital dan sudut posteroinferior kedua os parietale. Kedua sinus transversus meninggalkan
tentorium cerebelli dan menjadi sinus sigmoideus.
Sinus sigmoideus mengikuti lintasan yang menyerupai huruf S dalam fossa cranii posterior,
membentuk alur-alur yang dalam pada os temporale dan os occipital. Masing-masing sinus
transversus membelok ke depan dan di sebelah bawah foramen jugulare beralih menjadi vena
jugularis interna kemudian menjadi sistem vena sistemik.10

Daftar Pustaka
1. Rumantir CU. Pola PenderitaStroke. Bandung: UniversitasPadjadjaran, 1986; 22-28.
2. Baehr, M. Frotscher,M. Duus Topical Diagnosis in Neurology. 4thCompletely Revised
Edition. New York. Thieme. 2005. Page 419-427, 463-466
3. Ropper, H.Alan. Adams and Victors-Principles of Neurology. 8th Edition. McGraw4.
5.
6.
7.

Hill.2005. Page 667-673.


Peter R. www.neurologyimage.com diakses pada tanggal 22maret 2010
Netter FH. Atlas of Human Anatomy, 4th edition. USA : Saunders, 2006. 136.
Tools JF. Cerebrovascular Disease. 829-837
Mardjono M, Sidharta P. Sistem Vaskularisasi Otak. Jakarta: PT. Dian Rakyat, 2004.

398-404.
8. Snell. R S. Anatomi klinik untuk mahasiswa kedokteran. Ed 6. Jakarta: EGC; 2006.
hal761-2.
9. Snell RS. Neuroanatomiklinik.Edisike 7. Jakarta : EGC ; 2015. h 491-3
10. Kiernan JA, Rajakumar N. Barrs the human nervous system.10 th Ed. Canada:
Lippincott William and Wilkins; 2014. P.382-97.

Anda mungkin juga menyukai