Anda di halaman 1dari 2

Anakku Merokok, lalu Salah Siapa??

Di era globalisasi saat ini dunia perindustrian berkembang cukup pesat, hal
tersebut di dukung oleh semakin tingginya kebutuhan manusia, tak hanya
kebutuhan seperti sandang, pangan, dan papan yang sejak dulu menjadi tiga
hal pokok yang wajib dipenuhi, namun kebutuhan lain yang membahayakan
masyarakat pun mulai menjadi konsumsi, seperti rokok. Paradigma baru pun
muncul dimasyarakat bahwa rokok harus ada dimanapun, kapanpun, dan untuk
siapapun. Bukti nyata yang tidak bisa dipungkiri, bahwa anak anak yang
seharusnya belum mengenal rokok, namun sekarang mereka mulai mencoba
coba tanpa mereka tahu bagaimana bahaya dan dampaknya bagi tubuh dan
masa depannya. Semakin tingginya jumlah anak anak yang mengkonsumsi
rokok maka akan semakin tinggi pula angka kesakitan akibat rokok kelak.
Banyak timbul pertanyaan mengenai siapa yang harus disalahkan? atau apa
solusinya?. Anak anak tumbuh dan berkembang dari lingkungan, entah itu
lingkungan rumah, sekolah, maupun lingkungan bermainnya tak jarang dengan
kesibukan orang tua, banyak sekali anak anak yang kurang mendapat
perhatian dan seringkali mereka melampiaskan dengan pergaulan yang salah,
dimana orang tuanya sendiri tidak mengenal bagaimana lingkungan dan perilaku
teman temannya. Kebiasaan orang yang lebih tua merokok disembarang
tempat membuat anak anak penasaran dan mulai mencoba ikut ikutan
merokok, dan terlebih lagi karena gengsi dan dianggap ketinggalan zaman oleh
lingkungannya, maka banyak juga anak anak yang mencoba coba rokok.
Semakin majunya IPTEK juga cukup berdampak pada psikologi anak, maraknya
tontonan televisi yang jauh dari kata layak sekarang ini banyak ditayangkan,
tidak seperti dahulu setiap tayangan harus ada unsur yang mendidik dan
mengedepankan etika. Tayangan sekarang justru bertolak belakang dari unsur
etika dan kesopanan, dimana mulai banyak anak sekolah yang berpakaian tidak
sopan, kebut kebutan dijalan, bahkan banyak ada juga tayangan yang
mengajarkan bahwa anak sekarang harus merokok, yang sekarang ini banyak
dicontoh oleh anak anak di Indonesia.
Penggunaan internet yang sudah banyak digunakan oleh semua kalangan pun
juga berdampak besar pada psikologi anak, dimana banyak sekali anak anak
yang dengan mudahnya mengakses situs situs yang tidak layak, maka dari itu
tingginya kesadaran orang tua sangat berpengaruh pada tumbuh kembang anak
pada zaman modern ini, untuk itu sebaiknya para orang tua lebih
memperhatikan anak anaknya dan terlebih lagi mengawasi dengan siapa dia
bergaul, dan juga mulai memberitahu bahaya bahaya yang ditimbulkan oleh
rokok.
Bahaya bahaya yang disebabkan oleh rokok banyak sekali, seperti impotensi,
penyakit jantung, penyakit ginjal, kanker, penyakit sktoke, penyakit paru, dsb
yang itu tidak bisa dirasakan seketika setelah merokok, namun akan timbul
ketika kita sudah tua nanti. Kandungan kandungan yang ada dalam rokok yang
mampu menyebabkan hal tersebut antara lain,
-

Tar, merupakan senyawa polinuklir hidrokarbon aromatik bersifat


karsinogenik, yang terbentuk selama pemanasan tembakau. Kadar tar
yang terdapat pada rokok inilah yang menyebabkan resiko kanker.
Nikotin, merupakan senyawa pirolidin yang bersifat adiktif (menyebabkan
ketergantungan) karena memicu dopamine pada otak yang berhubungan
dengan perasaan senang.

Karbon Monoksida (CO), merupakan gas beracun yang tidak berwarna.


Pada paru paru CO akan berikatan dengan Hemoglobin (Hb), dimana
ikatannya lebih kuat dibandingkan dengan Oksigen.

Banyak upaya yang telah dilakukan pemerintah untuk mengurangi dampak


penggunaan rokok dikalangan anak anak, melaui sensor terhadap produk atau
iklan rokok di televisi, membuat poster akibat rokok, sampai membuat tempat
khusus bagi para perokok di tempat umum, namun hal tersebut tidak
menurunkan angka perokok aktif di Indonesia. Untuk itu ada baiknya kesadaran
setiap orang terutama orang tua untuk meningkatkan pengetahuan tentang
bahaya merokok bagi anak anaknya.

Anda mungkin juga menyukai