Anda di halaman 1dari 16

Tugas Pengolahan Bahan Galian Kominusi

Disusun Oleh :
Nama : Rizki Tri Cahyana
Nim

: H1C113213

PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
BANJARBARU
2016

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Preparasi merupakan operasi atau tahap persiapan sebelum dilakukan
konsentrasi, yaitu usaha untuk meliberasi/membebaskan bijih atau material
batuan dan mineral antara mineral berharga dengan mineral pengotornya
dengan jalan mereduksi atau memperkecil ukuran butir. Tujuannya agar sifat
mineralnya tampak murni atau asli dan tidak terikat lagi dengan mineral
pengotornya. Pada preparasi sering dilakukan pereduksian ukuran butir atau
disebut kominusi dan pengendalian atau pengelompokan ukuran butir
material atau disebut sizing dengan menggunakan pengayak atau screen
maupun classifying.
Kominusi adalah proses mereduksi ukuran butir atau proses meliberasi
bijih. Yang dimaksud dengan proses meliberasi bijih adalah proses
melepaskan bijih tersebut dari ikatannya yang merupakan gangue mineral
dengan menggunakan alat crusher atau grinding mill. Kominusi terbagi dalam
3 tahap, yaitu primary crushing, secondary crushing dan fine crushing.
Grinding digunakan untuk proses basah dan kering, sedangkan crushing
digunakan untuk proses kering saja. Selain untuk mereduksi ukuran butir,
kominusi dimaksudkan juga untuk meliberasikan bijih, yaitu proses melepas
mineral tersebut dari ikatan yang merupakan gangue mineral. Kominusi
(crushing dan grinding) umumnya dilakukan dalam 3 tahap, sebab
kemampuan alat peremuk atau penggerus terbatas.

B.
a)
b)
c)

Rumusan Masalah
Apa yang dimaksud dengan Primary crushing ?
Apa yang dimaksud dengan Secondary crushing ?
Apa yang dimaksud dengan fine crushing/grinding ?

C. Maksud dan Tujuan


Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui mekanisme
peremukan dan cara kerja alat, menentukan ukuran butir hasil keluaran dari
alat.

BAB II
ISI

A. Primary crushing
Primary crushing, umumnya ukuran umpan 5 cm sampai 225 cm (2
inchi sampai 90 inchi) yang merupakan bijih hasil bongkaran dari tambang.
Alat yang biasa dipergunakan pada tahapan ini antara lain :
1) Jaw Crusher
Jaw crusher adalah jenis alat crusher yang paling banyak digunakan
untuk proses primary crusher. Jenis ini paling efektif digunakan untuk batuan
sedimen sampai batuan yang paling keras seperti granit atau basalt. Jaw
crusher merupakan mesin penekan (compression) dengan rasio pemecahan
6 : 1. Umumnya untuk material hasil peledakan, material yang berukuran
sampai dengan 90 % dari bukaan feednya dapat diterima. Untuk kerikil,
karena pada

umumnya berbentuk bulat, disarankan pemakaian material

dengan ukuran 80 % dari bukaan.


Jaw crusher pada batubara biasanya tidak digunakan pada crushing
primer tetapi sering digunakan untuk operasi penambangan open pit dimana
batubaranya keras atau lapisan batuan yang sangat keras yang dijumpai
dalam jumlah bervariasi. Ciri khas pada mesin tipe ini adalah 2 buah plat
pengahancur yang membuka dan menutup seperti rahang binatang.
Ada dua tipe jaw crusher yang dapat ditemui pada penghancuran
batubara:
a) Single-toggle machine
b) Double-toggle machine

Gaya-gaya yang ada pada jaw crusher :


a) Gaya Tekan (aksi)
b) Gaya Gesek

c) Gaya Gravitasi
d) Gaya yang menahan (reaksi)

*Sumber : http://www.zk-crusher.com, 2016


Gambar 2.1.
Jaw Crusher
Istilah-istilah yang ada pada jaw crusher adalah sebagai berikut:
a) Setting Block
Bagian dari jaw crusher untuk mengatur agar lubang ukuran sesuai
dengan yang dikehendaki. Bila setting block dimajukan maka antara fixed jaw
dengan swing jaw menjadi lebih pendek atau lebih dekat, dan sebaliknya.
b) Toggle
Bagian jaw crusher yang berfungsi untuk mengubah gerakan naik
turun menjadi maju mundur.
c) Pitman
Berfungsi untuk mengubah gerakan berputar dari maju mundur
menjadi gerakan naik turun.

d) Swing jaw
Bagian dari jaw crusher yang dapat bergerak akibat gerakan atau
dorongan toggle.
e) Fixed jaw
Bagian dari jaw crusher yang tidak dapat bergerak atau diam.
f)

Mouth
Bagian mulut jaw yang berfungsi sebagai lubang penerimaan umpan.

g) Throat
Bagian paling bawah yang berfungsi sebagai lubang pengeluaran.
h) Gape
Jarak mendatar pada mouth. Besarnya gape selalu berubah-ubah
menurut besarnya umpan.
i)

Set
Set adalah jarak mendatar pada throat.

j)

Closed
Setting jarak antara fixed jaw dengan swing jaw pada saat swing jaw

ekstrim ke depan.
k) Open Setting
Jarak antara fixed jaw dengan swing jaw pada saat swing jaw ekstrim
ke belakang.
l)

Throw
Selisih jarak pelemparan antara open setting dengan closed setting.

m) Nip Angle

Sudut yang dibentuk dengan garis singgung yang dibuat melalui titik
singgung antara jaw dengan batuan.

*Sumber: http://www.stonecrusher.org/photos/jawcrusher0, 2016

Gambar 2.2
Bagian-bagian Jaw Crusher

Berikut adalah beberapa mekanisme pada jaw crusher secara umum :


a) Motor menggerakkan roda yang dihubungkan dengan tuas moving jaw.
b) Roda menggerakkan moving jaw sehingga menumbuk fixed jaw dan
meremukkan material yang dijatuhkan oleh vibrating feeder.
c) Drawback rod adalah sekrup pengatur lubang bukaan bagian bawah
(ukuran output material).

*Sumber : www.bgs.ac.uk/planning4minerals.html, 2015

Gambar 2.1.3
Mekanisme Jaw Crusher
Faktor-faktor yang mempengaruhi pada proses kominusi, yaitu:
a) Ukuran bijih
b) Keadaan bijih
c) Ketersediaan air
d) Proses berikutnya : wet or dry
e) Korosi dan lining
f) Reaksi antara material dengan air
Arah gaya tergantung dari kemiringan atau sudutnya. Resultan gaya
akhir arahnya harus ke bawah, yang berarti material itu dapat dihancurkan.
Tapi jika gaya itu arahnya ke atas maka material itu hanya meloncat-loncat ke
atas saja.
Kapasitas jaw crusher dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain :
1) Gravitasi
2) Kekerasan material
3) Keliatan material
4) Kandungan air atau kelembaban
Rumus-rumus yang dipergunakan untuk menghitung efisiensi serta
produktivitas dari jaw crusher antara lain :

Wakhir
t

.......
(2.1.1)

Wakhir
x100%
Wawal
.....
(2.1.2)

Keterangan :
P = Produktivitas
W = Berat (Kg)
t = Waktu (Jam)
R = Recovery (%)
2) Gyratory Crusher
Crusher jenis ini mempunyai kapasitas lebih besar jika dibandingkan
dengan jaw crusher. Gerakan dari gyratory crusher ini berputar dan
bergoyang sehingga proses penghancuran berjalan terus-menerus tanpa
selang waktu. Berbeda dengan jaw crusher yang penghancurannya tidak
kontinu yaitu pada waktu swing jaw bergerak ke belakang, material-material
yang ada tidak mengalami penggerusan.

*Sum
ber:http://www.flsmidth.com, 2015

Gambar 2.1.4
Gyratory Crusher
Istilah-istilah yang terdapat pada Gyratory Crusher, antara lain:
a) Main shaft, yaitu tempat terpasangnya peremuk.
b) Mantle atau head, yaitu peremuk yang berbentuk kerucut yang membesar
ke atas.
c) Bevel Gear, yaitu gear di bagian bawah yang berfungsi memutar mantle.
d) Crushing Chamber, yaitu bagian penampung material dimana tempat
proses peremukan oleh mantle.
e) Rotary Feeder, yaitu bagian mulut crusher tempat memasukkan umpan.
Mekanisme atau prinsip kerja dari Gyratory Crusher, antara lain:
a) Gyratory crushing tidak memelurkan feeder sebagai pengumpan material
yang akan masuk.
b) Material atau umpan dapat ditaruh dengan cara ditumpuk di crushing
chamber.
c) Motor menggerakkan mantle yang dihubungkan dengan bevel gear.
d) Bevel gear menggerakkan mantle sehingga meremukkan material yang
dijatuhkan oleh rotary feeder.

e) Hasil pemecahan crusher ini rata-rata berbentuk kubus dan agak seragam.
Hal ini karena bentuk lengkung dari cone atau bowl yang mempunyai
permukaan cekung.
Macam-macam gyratory crusher :
a) Suspended-spindel gyratory crusher
b) Parallel-pinch crusher
Perbedaan utama jenis ini dengan suspended-spindel terletak pada
gerakan crushing headnya pada parallel-pinch menghasilkan bentuk cone
yang tajam dengan puncak dalam keadaan menggantung sehingga
menghasilkan

gerakan

berputar

yang

dapat

menghancurkan

umpan

sepanjang daerah permukaan crushing head.

*Sumber: http://www.flsmidth.com, 2015

Gambar 2.1.5
Parallel Pinch Crusher
Ada beberapa perbedaan utama antara gyratory dan jaw crusher :
a) Pemasukan umpan, jaw crusher pemasukannya tidak kontinyu sedangkan
gyratory kontinyu.
b) Gyratory alatnya lebih besar dan bagian-bagiannya tidak mudah.

c)

Kapasitas gyratory lebih besar daripada jaw crusher, karena pemasukan


umpan dapat kontinyu dan penghancurannya juga di berbagai tempat.

d) Pemecahan pada jaw lebih banyak tekanan tapi gyratory gaya geseknya
lebih besar walaupun ada gaya tekannya.
Keuntungan menggunakan Gyratory crusher adalah sebagai berikut :
a) Kapasitas tinggi per penanaman dollar.
b) Lebih tipis dibandingkan jaw crusher.
c) Feeding lebih simpel.
d) Biaya penggunaan lebih murah dari jaw crusher
e) Perakitan lebih mudah daripada jaw crusher

DAFTAR PUSTAKA

Anonim.
2015.
Definisi
Kominusi.
(online)
(http://laporanp.blogspot.com/2010/
02/bab-ii-kominusi-kominusiadalah-proses.html) Diakses pada tanggal 08 Agustus 2016 pukul
13.21 WITA.
Anonim.
2015.
Tahap-tahap
Kegiatan
Kominusi.
(online)
(http://ardra.biz/sain teknologi/ mineral / pengolahan - mineral /
kominsusi -operasi-pengecilan-ukuran/) Diakses pada tanggal 08
Agustus 2016 pukul 14.30 WITA.
Syahputra Fardhan, dkk., 2015. Paper Satuan Operasi Dan Mesin Industri
Pangan Pengecilan Ukuran Alat Penggiling Hammer Mil. Jakarta:
UNSAHID.
Sudaryanto, dkk.. 2006. Diktat Kuliah Pengolahan Bahan Galian. Yogyakarta:
UPN Veteran.

Anda mungkin juga menyukai