Anda di halaman 1dari 22

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

KELAS XI SEMESTER 1 - 2

HANDOUT PEMBELAJARAN
Pengajar: Yakobus Nana Janadi

SMA SANTA ANGELA BANDUNG


JAWA BARAT

HANDOUTPEMBELAJARAN PKN-1

Standar Kompetensi

: 1.

Kompetensi Dasar

Menganalisis budaya politik di Indonesia


1.1. Mendeskrepsikan pengertian budaya politik
1.2 Menganalisis tipe-tipe indonesia budaya politik yang
berkembang dalam masyarakat indonesia.
1.3 Mendeskrepsikan pentingnya sosialisasi pengembangan
budaya politik.
1.4 Menampilkan peran serta budaya poitik partisipan.

Tujuan yang ingin dicapai setelah mempelajari modul ini adalah, Siswa dapat :
1. Menjelaskan pengertian budaya politik dengan benar.
2. Menganalisis tipe-tipe budaya politik yang berkembang dalam masyarakat indonesia.
3. Mendeskrepsikan pentingnya sosialisasi pengembangan budaya politik.
4. Menampilkan peran serta budaya poitik partisipan

BUDAYA POLITIK

PENGERTIAN BUDAYA POLITIK


1. Politik berasal dari kata polis (Yunani)yang berarti negara kota. Sedangkan budaya berasal
dari kata buddhi (Sansekerta) yaitu budi atau akal. Jadi, budaya politik adalah perwujudan
nilai nilai politik yang dianut oleh sekelompok masyarakat, bangsa, atau negara yang diyakini
sebagai pedoman dalam melaksanakan aktivitas politik kenegaraan.
2. Menurut Ahli :Samuel Beer, budaya politik adalah nilai-nilai keyakinan dan sikap-sikap
emosi tentang bagaiman pemerintahan seharusnya dilaksanakan dan tentang apa yang harus
dilakukan oleh pemerintah.
3. Gabriel A. Almond dan Sidney Verba, budaya politik adalah suatu sikap orientasi yang khas
dari warga negara terhadap sistem politik dengan aneka ragam bagiannya dan sikap terhadap
peranan warga negara yang ada dalam sistem itu.
4. Rusdi Sumintapura, budaya politik adalah pola tingkah laku individu dan orientasinya
terhadap kehidupan plitik yang dihayati oleh para anggota
5. Mochtar Masud dan Colin McAndrews, budaya politik adalah sikap dan orientasi warga suatu
negara terhadap kehidupan pemerintahan negara dan politiknya.
6. Larry Diamond, budaya politik adalah keyakinan, sikap, nilai, ide-ide, sentimen, dan evaluasi
suatu masyarakat tentang sistem politik negara mereka dan peran masing-masing individu
dalam sistem itu.
7. Austin Ranney, adalah seperangkat pandangan tentang politik dan pemerintahan yang
dipegang secara bersama-sama, sebuah pola orientasi terhadap objek-objek politik.

ORIENTASI POLITIK
Orientasi individu dalam system politik dapat dilihat dari 3 komponen :
1. Orientasi kognitif berbagai keyakinan dan pengetahuan seseorang tentang
system politik, tokoh pemerintahan, kebijakan pemerintahan, simbol-simbol yang dimiliki
oleh system politik seperti : ibukota negara, lambang negara, kepala negara, batas negara,
mata uang, dll.
2. Orientasi Afektif menunjuk pada aspek perasaan atau ikatan emosional individu pada system
politik. Seperti perasaan khusus terhadap aspek system politik tertentu yang membuatnya
HANDOUTPEMBELAJARAN PKN-2

menerima dan menolak system politik. Orientasi afektif ini dipengaruhi oleh keluarga dan
lingkungan.
3. Orientasi Evaluatif berkaitan dengan penilaian moral seseorang terhadap sistem politik,
kinerja sistem politik, komitmen terhadap nilai dan pertimbangan politik. Orienrtasi Tingkat
masyarakat adalah pandangan dan sikap sesama warga negara yang meliputi rasa percaya
dan permusuhan antar individu, kelompok maupau golongan. Sikap saling percaya
menumbuhkan saling kerja sama sedang sikap permusuhan menimbuklkan konflik

CIRI-CIRI BUDAYA POLITIK


1. Sebagai suatu sistem yang dinamis
2. Terdapat tingkah laku sosial yang dialokasikan secara otoritatif
3. Terdapat legitimasi pemerintah
4. Accountability of system (pertanggungjawaban)
5. Competition (persaingan)
6. Partisipatif (peran serta)
Dari definisi-definisi di atas tampak bahwabudaya politik menunjuk kepada orientasi dan tingkah
laku individu / masyarakat terhadap sistem politik.

TIPE BUDAYA POLITIK


Tipe Tipe Budaya Politik di Indonesia :
1. Budaya politik elit (terdiri dari kaum pelajar sehingga memiliki pengaruh dan lebih
berperan dalam pemerintahan)
2. Budaya politik massa(kurang memahami politik sehingga mudah terbawa arus).
3. Menurut Hebert Feith, sistem politik di Indonesia di dominasi oleh budaya politik aristokrat
Jawa dan wiraswasta Islam.
4. Menurut C. Geertz, di Indonesia terdapat budaya politik priyayi, santri dan abangan.
5. Afan Gaffar, budaya politik indonesia memiliki 3 ciri dominan :
a. Hirarki yang tegar/ketat : adanya pemilahan tegas antar penguasa (wong Gedhe)
dengan Rakyat kebanyakan ( wong cilik).
b. Kecendrungan Patronage ( hubungan antara orang berkuasa dan rakyat biasa) seperti
majikan majikan dengan buruh.
c. Kecendrungan Neo Patrimonialistik, yaitu perilaku negara masih memperlihatkan
tradisi dan budaya politik yang berkarakter patrimonial.

MACAM MACAM BUDAYA POLITIK


1. Budaya Politik Parokial (Parochial Political Culture)
Tipe budaya politik yang orientasi politik individu dan masyarakatnya masih sangat rendah.
Hanya terbatas pada satu wilayah atau lingkup yang kecil atau sempit. Individu tidak
mengharapkan apapun dari sistem politik. Tidak ada peranan politik yang bersifat khas
dan berdiri sendiri. Biasanya terdapat pada masyarakat tradisional.
2. Budaya Politik Subjek (Subject Political Culture) Masyarakat dan individunya telah
mempunyai perhatian dan minat terhadap sistem politik Meski peran politik yang
dilakukannya masih terbatas pada pelaksanaan kebijakan-kebijakan pemerintah dan
menerima kebijakan tersebut dengan pasrah. Tidak ada keinginan untuk menilai , menelaah
atau bahkan mengkritisi
3. Budaya Politik Partisipan (Participant Political Culture) Merupakan tipe budaya yang ideal.
Individu dan masyarakatnya mampu memainkan peran politik baik dalam proses input
(berupa pemberian dukungan atau tuntutan terhadap sistem politik) maupun dalam proses
HANDOUTPEMBELAJARAN PKN-3

output (melaksanakan, menilai dan mengkritik terhadap kebijakan dan keputusan politik
pemerintah).
4. Budaya Politik Subjek Parokial (Parochial Subject Political Culture) Budaya politik yang
sebagian besar telah menolak tuntutan masyarakat feodal atau kesukuan. Telah
mengembangkan kesetiaan terhadap sistem politik yang lebih komplek dengan stuktur
pemerintah pusat yang bersifat khusus. Cenderung menganut sistem pemerintahan
sentralisasi.
5. Budaya Politik Subjek Partisipan (Participant Subject Political Culture) Sebagian besar
masyarakatnya telah mempunyai orientasi input yang bersifat khusus dan serangkaian
pribadi sebagai seorang aktivis. Sementara sebagian kecil lainnya terus berorientasi kearah
struktur pemerintahan yang otoriter dan secara relatif mempunyai serangkaian orientasi
pribadi yang pasif..
6. Budaya Politik Parokial Partisipan ( Participant Parochial Political Culture ) Berlaku di
negara-negara berkembang yang yang masyarakatnya menganut budaya dalam stuktur
politik parokial. Tetapi untuk keselarasan diperkenalkan norma-norma yang bersifat
partisipan. Pelaku politik memiliki peranan yang banyak Biasanya terdapat pada
masyarakat tradisional

Budaya Politik yang berkembang di Masyarakat


Adanya perbedaan budaya politik yang berkembang dalam masyarakat disebabkan oleh
tingkat pendidikan masyarakat berbeda, tingkat ekonomi masyarakat dimana semakin tinggi
tingkat ekonomi masyarakat maka partisipasi masyarakatpun semakin besar, reformasi
politik (merevisi dan mengadopsi sistem politik yang lebih baik) dan juga komunikasi
(sosialisasi politik)
Contoh budaya politik yang berkembang di masyarakat seperti : Budaya Politik sunda,
Budaya Politik Bugis-Makasar, Budaya Politik Batak, Budaya Politik Bali.
Budaya Politik Sunda dalam penyelenggaraan politik pemerintahan , baik di tingkat
pemerintah daerah maupun di tingkat pemerintah kecamatan sampai ke desa-desa, terjadi
hubungan akrab antara penguasa setempat dengan rakyat, bahkan tidak jarang dalam pestapesta rakyat masyarakat menyuguhkan tarian jaipongan kepada aparat pemerintahan.
Budaya Politik Bugis-Makasar, di bidang politik, maka suku bugis-makasar ini tepat untuk
mengisi posisi legislatif karena kemampuan dan keebranian berbantahan. Namun memiliki
rasa segan dengan orang yang di tuakan sehingga memiliki rasa hormat dengan penguasa
Budaya Politik Batak, dalam mengemukakan pendapat , orang batak cenderung spontan
tanpa tending aling-aling. Sehingga demokrasi dalam pembangunan politik akan
berkembang pesat apabila mengikuti tradisi putra Batak, terutama dalam penyelenggaraan
politik di Indonesia
Budaya Politik Bali, secara politis untuk mendapatkan suatu kekuasaan melalui suatu ajang
demokrasi sebenarnya tidaklah begitu sulit kepada mereka yang berkasta lebih tinggi untuk
memperolehnya, asalkan mampu untuk menjadi contoh dan teladan yang dapat di jadikan
panutan oleh rakyat Bali.
SOSIALISASI POLITIK
Secara umum, sosialisasi politik dilakukan melalui tiga buah proses, yaitu kognitif, afektif, dan
evaluatif. Kognitif adalah proses seseorang memperoleh pengetahuan. Sedangkan ketika pikiran
seseorang terpengaruhi oleh pengetahuan yang diperolehnya merupakan penjelasan dari afektif.
Dan ketika telah memasuki proses penilaian maka telah berada pada proses yang terakhir,yaitu
evaluatif.

HANDOUTPEMBELAJARAN PKN-4

Pengertian Sosialisasi Politik


Kenneth P. Langton, Sosialisasi politik adalah cara bagaimana masyarakat meneruskan
kebudayaan politiknya.
Gabriel A. Almond, Sosialisasi politik adalah proses dimana sikap-sikap politik dan pola
pola tingkah laku diperoleh atau dibentuk, dan merupakan sarana bagi generasi muda untuk
menyampaikan patokan politik dan keyakinan politik.
Richard E. Dawson, sosialisasi politik adalah pewarisan pengetahuan , nilai dan pandangan
politik darimorang tua, guru dan sarana sosialisasi lainnya bagi warga baru dan yang
beranjak dewasa.
Ramlan Surbakti, sosialisasi politik adalah proses pembentukan sikap dan orientasi politik
anggota

Macam Sarana (Agen) Sosialisasi Politika.


1. Keluarga Keluarga memiliki peranan strategis dalam sosialisasi politik. Hal ini karena
keluarga memiliki peranan yang sangat dominan dalam pembentukan elemem-elemen
kepribadian dasar, sikap-sikap serta nilai-nilai sosial seorang anak..
2. Kelompok pertemanan Kelompok pertemanan menjadi sangat penting di dalam sosialisasi
politik, karena hal-hal sebagai berikut: Akses yang sangat ekstensif dari kelompok
pertemanan terhadap anggota mereka. Hubungan-hubungan pribadi yang secara emosional
berkembang di dalamnya. Dalam kelompok pertemanan, anak-anak sangat mengutamakan
pengalaman bersama.
3. Sekolah Sekolah memainkan peranannya sebagai agen sosialisasi politik melalui kurikulum
pengajaran formal, berbagai kegiatan ritual sekolah, dan kegiatan-kegiatan guru..
4. Pekerjaan Organisasi-organisasi yang dibentuk atas dasar pekerjaan, dapat berfungsi sebagai
saluran informasi tentang hal-hal yang menyangkut masalah politik dengan jelas dan dapat
pula memberikan pengalaman sosialisasi yang cukup mendalam bagi individu-individu yang
terlibat di dalamnya.
5. Media massa Melalui media massa, masyarakat dapat memperoleh informasi-informasi
politik. Peristiwa- peristiwa yang terjadi dipanggung politik dengan cepat diketahui oleh
masyarakat melalui media massa, demikian pula, secara langsung maupun tidak langsung
media massa merupakan sarana yang kuat untuk membentuk sikap-sikap dan keyakinankeyakinan politik.
6. Kontak-kontak politik langsung Kontak politik langsung itu misalnya bertemu dengan pejabat
daerah, petinggi partai, polisi, pegawai, dan penyelenggara negara lainnya. Pertemuan atau
pengalaman berhubungan dengan seorang pejabat politik bisa mempengaruhi pandangannya
mengenai politik.

Peran Serta Budaya Politik Partisipan


1. Gabriel A. Almond dan Sidney Verba, budaya politik partisipatif atau disebut juga budaya
politik demokrasi adalah suatu kumpulan sistem keyakinan, sikap, norma, persepsi dan
sejenisnya, yang menopang terwujudnya partisipasi. Untuk terwujudnya partisipasi itu warga
negara harus yakin akan kompetensinya untuk terlibat dalam proses politik dan pemerintah
memperhatikan kepentingan rakyat agar rakyat tidak kecewa dan apatis terhadap pemerintah.

HANDOUTPEMBELAJARAN PKN-5

2. Ramlan Surbakti, partisipasi politik adalah keikutsertaan warga negara biasa dalam
menentukan segala keputusan yang menyangkut atau mempengaruhi hidupnya.

Ciri-ciri Partisipasi Politik adalah :


a.
b.
c.
d.

Perilaku warga negara yang bisa diamati bukan batiniah (sikap dan orientasi).
Perilaku atau kegiatan itu mem,pengaruhi pemerintah (pemegang kebijakan)
Kegiatan atau prilaku yang gagal ataupun berhasil termasuk partisipasi politik.
Kegiatan mempengaruhui pemerintah dapat dilakukan secara :
Langsung yaitu individu tidak menggunakan perantara dalam memepengaruhi
pemerintah.
Tak langsung yaitu menggunakan pihak lain yang dapat meyakinkan pemerintah
e. Kegiatan mempengaruhi pemerintah dapat dilakukan dengan prosedur wajar
(konvensional) tidak berupa kekerasan (nonviolence) ada yang melalui cara cara
diluar prosedur yang wajar (tidak Konvensional) dan berupa kekerasan (violence),

UJI KOMPETENSI
Pilih satu jawaban yang paling tepat, berikan alasannya !
1. Dasar perbedaan antara budaya politik parokial dan budaya politik kawula
terletak pada ...
A. sikap dan pola perilaku kelompoknya
B. kesadaran dan karakter masyarakatnya
C. tujuan dan cita-cita para pemimpinnya
D. norma dan kepercayaan yang dianutnya
E. hak dan kewajiban warga masyarakatnya
Jawab :..........
Alasan :...............................................................................................................
.....
...........................................................................................................................
......
...........................................................................................................................
......
2. Budaya politik suatu masyarakat akan terbentuk melalui ...
A. aktivasi politik
B. pemantapan norma dan nilai
C. proses sosialisasi politik
D. pengaruh partai politik
E. indoktrinasi dan penataran
Jawab :..........
Alasan :...............................................................................................................
.....
...........................................................................................................................
......
...........................................................................................................................
......

HANDOUTPEMBELAJARAN PKN-6

3. Penyelesaian antara budaya politik lokal dan budaya politik nasional dapat
berlangsung dengan baik apabila ...
A. masryarakat mau menerima pengaruh dari budaya lain
B. tokoh politik di daerah mampu menggunakan pengaruhnya
C. generasi muda berpandangn luas terhadap masalah politik
D. pola perilaku masyarakat menjunjung tnggi norma adat
E. dilakukan penyuluhan dan pemaksaan terus menerus
Jawab :..........
Alasan :...............................................................................................................
.....
...........................................................................................................................
......
...........................................................................................................................
......
4. Tingkat kematangan budaya politik seseorang dapat dilihat dari ...
A. keterampilannya dalam menyampaikan orasi politik
B. kemahirannya memenangkan debat politik
C. kemampuannya menarik simpatai para elite politik
D. kompetensi dan aktivitasnya dalam kancah politik
E. banyaknya pendukung yang mengikuti progam politiknya
Jawab :..........
Alasan :...............................................................................................................
.....
...........................................................................................................................
......
...........................................................................................................................
......
5. Proses sosialisasi politik berlangsung sepanjang hidup seseorang, karnea
A. melalui tahap-tahap yang sesuai dengan kedewasaan seseorang
B. semakin tua usia seseorang semakin sadar menerima perubahan
C. perjalanan hidup seseorang kadangkala mengalami kemunduran
D. penerimaan budaya politik dapat terjadi setiap waktu
E. pengalaman politik akan selalu terjadi dalam interaksi sosial
Jawab :..........
Alasan :...............................................................................................................
.....
...........................................................................................................................
......
...........................................................................................................................
......
6. Budaya politik partisipan akan mendukung demokrasi yang stabil karena ...
A. partisipan memiliki kompetensi yang tinggi dalam kegiatan politik
B. banyak peluang yang dapat diperebutkan dalam lembaga politik
C. kekuasaan negara dipegang oleh egarawan yang dipilih oleh rakyat
D. semua kegiatan partai politik didukung oleh dana dari pemerintah
E. semua lembaga negara berjalan sesuai dengan budasya politik bangsa
Jawab :..........
HANDOUTPEMBELAJARAN PKN-7

Alasan :...............................................................................................................
.....
...........................................................................................................................
......
...........................................................................................................................
......
7. Generasi muda perlu mengembangkan budaya politik partisipan agar ...
A. dikenal dan diakui di lingkungan sekolah dan masyarakat
B. memperoleh pengetahuan dan pengalaman yang berharga
C. mampu bersaing untuk memperbutkan posisi tertinggi dalam organisasi
D. mendapat penilaian sebagai warga masyarakat yang potensial
E. melatih diri untuk berani tampil menunjukkan kemampuan yang dimiliki
Jawab :..........
Alasan :...............................................................................................................
.....
...........................................................................................................................
......
...........................................................................................................................
......
8. Contoh penerapan budaya politik partisipan di lingkungan sekolah yaitu ...
A. melaporkan kegiatan siswa yang melakukan pelanggaran tata tertib di
sekolah
B. mengikuti proses pembelajaran di sekolah dengan tekun dan serius
C. aktif mengajukan pertanaan kepada guru pada waktu pelajaran
berlangsung
D. ikut berperan dalam musyawarah perwakilan kelas
E. mengikuti kegiatan ekstrakurikuler secara rutin sesuai jadwal
Jawab :..........
Alasan :...............................................................................................................
.....
...........................................................................................................................
......
...........................................................................................................................
......
9. Persaingan politik sering kali menimbulkan konflik dan kekerasan
antarpendukung partai, hal ini menunjukan ...
A. sikap yang berani membela dan memperjuangkan kebesaran nama partai
B. keberhasilan tokoh partai politik dalam memengaruhi para pendukungnya
C. perilaku yang anarkis akibat ulah para provokator yang mengadu domba
D. karakter dan perilaku masyarakat Indonesia yang suka konfortasi
E. budaya politik Indonesia yang belum matang dan demokratis
Jawab :..........
Alasan :...............................................................................................................
.....
...........................................................................................................................
......

HANDOUTPEMBELAJARAN PKN-8

...........................................................................................................................
......
10.Di dalam jegudyoab oikutuj, sering kali kita jumpai kelompok masyarakat
yang mengikuti kampanye partai politik dan menjadi simpatisan yang fanatik
tanpa memahami tujuan aktivitasnya, hal ini menunjukan ...
A. tipe budaya politik kawula
B. perilaku politik yang rendah
C. pola budaya partisipan
D. aktivitas politik yang ikut-ikutan
E. tipe politik parokial
Jawab :..........
Alasan :...............................................................................................................
.....
...........................................................................................................................
......
...........................................................................................................................
......
11.Masyarakat kota di pulau Jawa, sebagian besar warganya memiliki
kompetensi dan partisipasi politik yang tinggi, hal ini dibuktikan dengan ...
A. kehidupan politik berkembang pesat dan dinamis
B. para elite politik banyak yang berasal dari pulau jawa
C. pemilihan pejabat politik berjalan aman dan tertib
D. tidak ada warga yang absen dalam pelaksanaan pemilu
E. mengikuti kegiatan politik bukan karena solidaritas
Jawab :..........
Alasan :...............................................................................................................
.....
...........................................................................................................................
......
...........................................................................................................................
......
12.Timbulnya kekerasan politik disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain ...
A. tidak menerima kekalahan
B. aspirasi yang sangat kuat
C. solidaritas kelompok yang sangat tinggi
D. tidak didukung oleh peraturan yang jelas dan tegas
E. kurangnya aparat penegak hukum
Jawab :..........
Alasan :...............................................................................................................
.....
...........................................................................................................................
......
...........................................................................................................................
......
13.Salah satu fungsi dibentuknya partai politik adalah ...
A. salah satu wadah untuk mendidik kesadaran rakyat
HANDOUTPEMBELAJARAN PKN-9

B. tempat penyaluran aspirasi rakyat seluas-luasnya


C. mewujudkan kehidupa yang demokratis dan dinamis
D. menjadi alat untuk mencapai tujuan-tujuan politk rakyat
E. sebagai wadah untuk memperolah kekuasan secara legal
Jawab :..........
Alasan :...............................................................................................................
.....
...........................................................................................................................
......
...........................................................................................................................
......
14.Sistem perwakilan politik dalam pengangkatan anggota lembaga perwakilan
pada umumnya lebih didasarkan pada ...
A. keahilianya
B. popularitasnya
C. kekuatann dananya
D. kedudukan sosialnya
E. kedeketan denga penguasa
Jawab :..........
Alasan :...............................................................................................................
.....
...........................................................................................................................
......
...........................................................................................................................
......
15.Pengisian keanggotaan lembaga perwakilan yang dilakukan dengan
pengangkatan yang akan mengundang persoalan tentang ...
A. kadar keadilannya
B. kadar demokrasinya
C. kadar kemampuannya
D. kadar hak asasinya
E. kekuatan hukumnya
Jawab :..........
Alasan :...............................................................................................................
.....
...........................................................................................................................
......
...........................................................................................................................
......

HANDOUTPEMBELAJARAN PKN-10

BAB 2 BUDAYA DEMOKRASI


Standar Kompetensi :
2. Menganalisis Budaya Demokrasi Menuju Masyarakat Madani
Kompetensi Dasar :
2.1. Mendeskripsikan pengertian dan prinsip-prinsip budaya demokrasi.
2.2. Mengidentifikasi ciri-ciri masyarakat madani.
2.3. Menganalisis pelaksanaan demorasi di Indonesia sejak orde lama,
orde baru dan reformasi.
2.4. Menampilkan perilaku budaya demokrasi dalam kehidupan sehari- hari
Tujuan Pembelajaran :
Menguraikan pengertian dan pemikiran tentang makna demokrasi.
Mendeskripsikan ciri-ciri dan prinsip-prinsip demokrasi.
Menguraikan macam-macam demokrasi.
Menganalisis jenis dan prinsip demokrasi yang diterapkan di
Indonesia.
Menyaji hasil analisis terkait jenis dan prinsip demokrasi yang
diterapkan di Indonesia

PETA KONSEP
HANDOUTPEMBELAJARAN PKN-11

Pengertian

Abraham L.

nsiklopedi P.P.P
Pemikiran Tentang Demokrasi

HAKIKAT DEMOKRASI & MASYARAKAT


MADANI
Bentuk
dan Ciri-ciri Demokrasi
Prinsip-prinsip Demokrasi

Konsepsi

MASYARAKAT MADANI

Karakteristik

Menuju Mas

Madani

Pengertian dan Prinsip Prinsip Budaya Demokrasi


Demokrasi berarti bahwa kekuasaan dalam sistem politik negara berasal dari rakyat, dijalankan
oleh rakyat, dan diperuntukkan bagi rakyat. Demokrasi bukan sekedar bentuk pemerintahan,
melainkan merupakan sistem politik yang ditandai dengan adanya prinsip prinsip demokrasi.
Negara demokrasi adalah negara yang memiliki prinsip- prinsip demokrasi dan menegakkan
prinsip-prinsip demokrasi dalam penyelenggaraan bernegara. Negara Indonesia merupakan
negara demokrasi yang didasarkan atas Pancasila
Pengertian Demokrasi Secara etimologis, demokrasi berasal dari bahasa Yunani, yaitu demos
dan kratos.Demos adalah rakyat sedangkan kratos adalah kekuasaan. Demokrasi berarti
kekuasaan dari rakyat. Arti demokrasi yang populer dikemukakan oleh Presiden Amerika Serikat
Abraham Lincoln pada tahun 1863, yaitu pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat.
Pemerintahan dari rakyat artinya pemerintahsuatu negara mendapat mandat dari rakyat untuk
menyelenggarakan pemerintahan. Rakyat merupakan pemegang kedaulatan.

Ciri Negara Menganut Demokrasi


1. Adanya lembaga perwakilan rakyat yang mencerminkan kehendak rakyat.
2. Adanya pemilihan umum yang bebas dan rahasia.
3. Adanya kekuasaan atau kedaulatan rakyat yang dilaksanakan oleh lembaga yang bertugas
mengawasi pemerintah.
HANDOUTPEMBELAJARAN PKN-12

4. Adanya susunan kekuasaan badan atau lembaga negara ditetapkan dalam UUD negara.
Demokrasi sebagai Sistem Politik
Pada awalnya pemunculan sistem politik demokrasi adalah untuk memulihkan hak asasi manusia,
mengangkat harkat dan derajat manusia, serta memberi kekuasaan kepada rakyat. Negara
Indonesia menganut sistem politik Demokrasi Pancasila. Demokrasi Pancasila dijiwai,
disemangati, diwarnai, dan didasari oleh falsafah Pancasila. Adapun bentuk pemerintahan modern
(Marchiavelli), meliputi monarki dan republik.
1. Monarki, adalah bentuk pemerintahan yang bersifat kerajaan. Pemimpin negara umumnya
bergelar raja, sultan, atau kaisar.
2. Republik, adalah bentuk pemerintahan yang dipimpin oleh presiden atau perdana menteri.
Demokrasi sebagai Pandangan Hidup
Demokrasi dipahami tidak hanya merupakan bentuk pemerintahan dan sistem politik, tetapi
merupakan sebuah pandangan atau sikap hidup Menurut John Dewey, ide pokok demokrasi
adalah pandangan hidup yang dicerminkan dengan perlunya partisipasi dari setiap warga yang
sudah dewasa dalam membentuk nilai-nilai yang mengatur kehidupan. Dengan demikian, setiap
warga negara, baik perseorangan maupun organisasi harus memegang teguh sikap bertanggung
jawab. Sebagai warga negara, baik perseorangan maupun organisasi dituntut untuk tetap waspada
terhadap ancaman yang akan memecah belah persatuan dan kesatuan. Dalam pelaksanaan
demokrasi Pancasila setiap warganegara dan organisasi politik memiliki tanggung jawab
menciptakan kelancaran pelaksanaan demokrasi.

Nilai dan Budaya Demokrasi


Nilai Demokrasi Nilai-nilai demokrasi dibutuhkan untuk menjadi landasan atau pedoman
berperilaku dalam negara demokrasi Henry B. Mayo (1990) mengklasifikasikan 8 nilai
demokrasi, yaitu pengakuan penghormatan atas kebebasan, pemajuan ilmu pengetahuan,
penegakan keadilan, pengakuan dan penghormatan terhadap keanekaragaman, penggunaan
paksaan sesedikit mungkin, pergantian penguasan secara teratur, penjaminan perubahan
secara damai dalam masyarakat dinamis, serta penyelesaian pertikaian secara damai dan
sukarela.
Masyarakat yang menerima dan melaksanakan secara terus menerus nilainilai demokrasi dalam
kehidupannya akan menghasilkan budaya demokrasi. Budaya Demokrasi, adalah pola pikir, pola
sikap, dan pola tindak warga masyarakat yang sejalan dengan nilai-nilai kemerdekaan,
persamaan dan persaudaraan antar manusia yang berintikan kerjasama, saling percaya,
menghargai keanekaragaman, toleransi, kesamaderajatan, dan kompromi. Menurut Branson,
bahwa setiap warga negara dalam negara demokrasi semestinya memiliki tuntutan agar semua
warga negara menempatkan kebaikan bersama di atas kepentingan pribadi karena tanpa hal itu
sistem pemerintahan demokrasi tidak dapat berjalan sebagaimana mestinya. Hal itu meliputi
disposisi kewarganegaraan dan komitmen kewarganegaraan. Disposisi kewarganegaraan, adalah
sikap-sikap dan kebiasaan-kebiasaan warga negara yang menopang perwujudan kebaikan
bersama serta ber-fungsinya sistem demokrasi secara sehat Komitmen kewarganegaraan, adalah
kesetiaan kritis warga negara terhadap nilai-nilai.

Unsur-unsur budaya demokrasi adalah :


Kebebasan, adalah keleluasaan untuk membuat pilihan.
Persamaan, Tuhan menciptakan manusia dengan harkat dan martabat yang sama.
HANDOUTPEMBELAJARAN PKN-13

Solidaritas, adalah kesediaan untuk bekerjasama dengan orang lain.


Toleransi, adalah sikap atau sifat toleran
Menghormati Kejujuran, adalah keterbukaan untuk menyatakan kebenaran,
Menghormati penalaran, adalah memberi penalaran akan menumbuhkan kesadaran bahwa
ada banyak alternatif sumber informasi dan ada banyak cara untuk mencapai tujuan.
Keadaban, adalah ketinggian tingkat kecerdasan lahir-batin atau kebaikan budi
pekerti.Prinsip-prinsip demokrasi secara umum meliputi :
Kekuasaan suatu negara sebenarnya berada di tangan

MASYARAKAT MADANI

Pengertian
Masyarakat Madani (civil society ) Civil society diterjemahkan sebagai masyarakat madani. Hal
ini merujuk padakota Madinah yang berasal dari kata madaniah yang berarti peradaban.
Jadi,masyarakat madani artinya masyarakat yang berperadaban. madani sebagaimana yang
dirumuskan PBB Masyarakat adalah masyarakat yang demokratis dan menghargai human dignity
atau hak-hak tanggung jawab manusia). Civil Society berasal dari frasa Latin civillis societes
yaitu suatu masyarakat yang didasarkan pada hukum dan hidup beradab. Masyarakat madani
mencerminkan tingkat kemampuan dan kemajuan masyarakat yang tinggi untuk bersikap kritis
dan partisipatif dalam menghadapi berbagai persoalan sosial. Di Indonesia istilah civil society
baru popular tahun 1990-an, pada masa berkembangnya keterbukaan politik.

Ciri ciri Masyarakat Madani / Civil Society :


Masyarakat madani (civil society) sering diterjemahkan yaitu bidang kehidupan sosial yang
terorganisasi secara sukarela. Adapun ciri masyarakat madani adalah sebagai berikut :
1. Lahir secara mandiri, dibentuk oleh masyarakat sendiri tanpa campur tangan negara.
2. Keanggotaan bersifat sukarela, atas kesadaran masing-masing anggota.
3. Mencukupi kebutuhannya sendiri (swadaya) tidak bergantung bantuan pemerintah
4. Bebas dan mandiri dari kekuasaan negara sehingga berani mengontrol kebijakan negara.
5. Tunduk pada hukum yang berlaku atau norma yang disepakati bersama.
Analisis Pelaksanaan Demokrasi Di Indonesia
Pelaksanaan Demokrasi di Masa Revolusi
Dalam rentang tahun 1945 1950, bangsa Indonesia masih berjuang melawan Belanda
yang ingin menjajahkembali di Indonesia. Pada masa itu penyelenggaraan pemerintahan
dan demokrasi di Indonesia belum dapat berjalan dengan baik dikarenakan masih
disibukkan olerevolusi fisik.Untuk menghindari kesan bahwa negara Indonesia bukan
negara yang demokratis, pemerintah melakukan serangkaian kebijakan untukmenciptakan
pemerintahan demokratis yaitu :
Maklumat Pemerintah No. X Tanggal 16 Oktober 1945 tentangPerubahan Fungsi
KNIP menjadi Fungsi Parlemen.
Maklumat Pemerintah Tanggal 3 November 1945 mengenaiPembentukan Partai
Politik.
Maklumat Pemerintah Tanggal 14 November 1945 mengenai Perubahan dari Kabinet
Presidensial ke Kabinet Parlementer.
Demokrasi di Masa Orde Lama.

HANDOUTPEMBELAJARAN PKN-14

Masa Demokrasi Parlementer Pada masa ini dapat dikatakan sebagai masa kejayaan
demokrasi. Cara kerja sistem pemerintahan parlemen, antara lain adalah :
Kekuasaan yudikatif dijalankan oleh badan pengadilan yang bebas;
Presiden hanya berperan sebagai kepala negara,
Kekuasaan eksekutif dijalankan oleh kabinet/dewan menteri,
Kekuasaan legislatif dijalankan oleh DPR yang dibentuk melalui pemilu
Apabila kabinet bubar, presiden akan menunjuk formatur baru
Apabila DPR mengajukan mosi tidak percaya lagi kepada kabinet yang baru,DPR
dibubarkan dan diadakan pemilihan umum;
Apabila DPR menilai kinerja kurang baik, DPR dapat memberi mosi tidak percaya
dan menteri, para menteri atau kabinet yang diberi mosi tidak percaya harus
mengundurkan diri.
Masa demokrasi Terpimpin (5 Juli 1959-1966)
Mulai dijalankan sejak dekrit presiden 5 Juli 1959, dengan mamakai UUD 1945 oleh
sebab itu demokrasi ini didasarkan atas Pancasila dan UUD 1945. Pada waktu itu sesuai
dengan UUD1945 maka bentuk negara adalah Kesatuan, pemerintahannya adalah
Republik, sistem pemerintahannya adalah Demokrasi. Dalam UUD 1945 indonesia juga
adalah negara hukum.
Ciri-ciri demokrasi terpimpin adalah sebagai berikut :
Terbatasnya peran partai politik.
Berkembangnya pengaruh PKI dan militer sebagai kekuatan sosial politik di
Indonesia.
Dominannya peran presiden, yaitu Presiden Soekarno, yang menentukan
penyelenggaraan pemerintahan negara.
Pada demokrasi terpimpin terdapat penyimpangan dari prinsip negara hukum dan
negara demokrasi menurut Pancasila dan UUD 1945,
Demokrasi di Masa Orde Baru
Pemerintahan Orde Baru mengawali jalannya pemerintahan dengan tekad melaksanakan
Pancasila dan UUD 1945 secara murni dan konsekuen. Dalam perkembangannya
Pemerintah Orde Baru mengarah pada pemerintahan yang sentralistis. Lembaga
kepresidenan menjadi pusat dari seluruh proses politik dan menjadi pembentuk dan
penentu agenda nasional, pengontrol kegiatan politik dan pemberi legacies bagi seluruh
lembaga pemerintah dan negara. Kehidupan politik di masa Orde Baru sama dengan
masa Orde Lama, yaitu terjadi penyimpangan-penyimpangan, antara lain adalah sebagai
berikut.
1. Pemberantasan hak-hak politik rakyat
2. Pemusatan kekuasaan di tangan presiden
3. Pemilu yang tidak demokratis
4. Korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN)
Demokrasi di Masa Transisi
Masa transisi ini berlangsung selama kurang lebih satu tahun, yaitu antara tahun 1998
1999.
Presiden Soeharto yang meletakkan jabatannya akhirnya digantikan oleh wakil presiden
yang pada waktu dijabat oleh B.J. Habibie. Disebut masa transisi karena pada masa itu
merupakan masa perpindahan kekuasaan. Presiden B.J. Habibie sendiri menyatakan
bahwa pemerintahannya adalah pemerintahan transisional, di mana selanjutnya akan
dibentuk pemerintahan baru yang demokratis dan berdasarkan kehendak rakyat melalui
pemilu. Demokrasi di masa transisi berakhir dengan adanya pemilu pada tahun 1999, di

HANDOUTPEMBELAJARAN PKN-15

mana Abdurrahman Wahid dan Megawati Soekarnoputri terpilih sebagai presiden dan
wakil presiden Indonesia.
Demokrasi di Masa Reformasi
Mundurnya Suharto ditandai dengan naiknya B.J. Habibie sebagai presiden. Presiden B.J.
Habibie menyatakan bahwa pemerintahannya adalah pemerintahan transisional. Disebut
masa transisi karena merupakan masa perpindahan pemerintahan yang selanjutnya akan
dibentuk pemerintahan baru yang demokratis dan berdasarkan kehendak rakyat. Pada
tanggal 21 Oktober 1999, diselenggarakan pemilihan wakil presiden RI. Calonnya ialah
Megawati Soekarnoputri Abdurrahman Wahid beralih kepada Megawati dengan wakilnya
Pada tahun 2004 untuk pertama kalinya bangsa Indonesia melaksanakan pemilihan
presiden dan wakil presiden secara langsung oleh rakyat. Pemilu diikuti oleh 24 partai
politik. Pasangan Susilo Bambang Yudhoyono dan Jusuf Kalla

Penerapan Budaya Demokrasi


Para ahli politik berpendapat bahwa pemilu merupakan salah satu kriteria penting untuk
mengukur kadar demokratisasi sistem politik di suatu negara. Pemilu menjadi tolok ukur untuk
menilai demokratis tidaknya suatu negara. Menurut Eep Saefullah Fatah, ada dua tipe pemilu.
Pemilu berfungsi sebagai formalitas politik, artinya pemilu hanya dijadikan alat legalisasi
pemerintahan nondemokratis.
Pemilu berfungsi sebagai alat demokrasi. Di negara demokratis pemilu sebagai alat
demokrasi dijalankan secara adil, jujur, bersih, bebas, dan kompetitif Adanya pemilu belum
tentu menjadikan negara itu sebagai negara demokratis, tetapi hanya pemilu 53 yang
demokratislah -yang mampu membentuk negara Pendidikan Kewarganegaraan Universitas
Muhammadiyah Surakarta

Fungsi Pemilu
Pemilu diselenggarakan dalam rangka mewujudkan gagasan kedaulatan rakyat atau sistem
pemerintahan demokrasi. Pemilu sebagai sarana demokrasi politik memiliki empat fungsi, yakni
sebagai berikut.

Prosedur rakyat dalam memilih dan mengawasi pemerintahan.


Legitimasi politik Pemerintahan yang terbentuk melalui pemilu memang menjadi pilihan
rakyat sehingga memiliki keabsahan
Mekanisme pergantian elit politik. Dengan pemilu, rakyat dalam kurun waktu tertentu dapat
mengganti elit politik dengan yang lain berdasarkan pilihan.
Pendidikan politik
Fungsi pendidikan politik melalui pemilu merupakan pendidikan yang bersifat langsung, terbuka,
dan massal.
Budaya Demokrasi di Lingkungan sekitar
Contoh penerapan demokrasi di lingkungan keluarga, antara lain adalah sebagai berikut.
menghargai pendapat orang tua dan saudara,
bertanggung jawab atas perbuatannya,
musyawarah untuk pembagian kerja,
bekerja sama untuk menyelesaikan pekerjaan dan masalah yang ada,
bersedia untuk menerima kehadiran saudara- saudaranya sendiri, dan
terbuka terhadap suatu masalah yang dihadapi.

HANDOUTPEMBELAJARAN PKN-16

Contoh penerapan budaya demokrasi di lingkungan sekolah, antara lain adalah sebagai
berikut.
menaati peraturan disiplin sekolah,
menerima dengan ikhlas hasil kesepakatan
menghargai pendapat teman lain meskipun pendapat itu berbeda dengankita,
bersedia untuk bergaul dengan teman sekolah tanpa diskriminasi, melibatkan diri dalam
upaya memecahkan persoalan bersama,
menerima teman yang berbeda latar belakang suku, budaya, ras, dan agama, dan
mengutamakan musyawarah,
Contoh penerapan budaya demokrasi di lingkungan negara adalah sebagai berikut.
berani bertanggung jawab terhadap sikap dan perbuatan yang dilakukan,
tidak memberi contoh perilaku kekerasan kepada warga,
tidak saling menghujat, memfitnah, mengatakan buruk kepada sesama pemimpin,
sikap terbuka dan tidak berbohong kepada publik,
sikap mengedepankan kedamaian pada masyarakat,
perilaku taat pada hukum dan peraturan perundang-undangan,
mengutamakan musyawarah untuk menyelesaikan masalah- masalah kenegaraan,
memiliki rasa malu dan bertanggung jawab kepada publik,
bersedia para pemimpin untuk senantiasa mendengar dan menghargai pendapat
warganya, dan
bersedia menerima kekalahan secara dewasa dan ikhlas.

UJI KOMPETENSI
Pilih satu jawaban yang paling tepat, berikan alasannya !
1. Lembaga negara yang berwenang untuk menyusun UUD yang berguna untuk
menggantikan UUD Sementara 1950 adalah ...
A. MPR
B. MPR sementara
C. komite nasional
D. konstituante
E. DPR
Jawab :..........
Alasan :...............................................................................................................
.....
...........................................................................................................................
......
...........................................................................................................................
......
2. Sistem demokrasi terpimpin merupakan bentuk demorasi yang tidak sejalan
dengan prinsip-prinsip demokrasi, sebab ...
A. partai-partai politik dilarang untuk berdiri
B. adanya pemusatan kekuasaan negara pada diri presiden
C. MPR sebagai lembaga tinggi negara hanya berrsifat sementara
D. anggota-anggota DPR bukan berasal dari wakil-wakil partai politik
HANDOUTPEMBELAJARAN PKN-17

E. pemilu 1955 memilih DPR dan badn konstituante


Jawab :..........
Alasan :...............................................................................................................
.....
...........................................................................................................................
......
...........................................................................................................................
......
3. DPR hasil pemilu 1955 dibubarkan oleh presiden, karena ...
A. seluruh anggotanya adalah anggota konstituante
B. tidak mendukung dikeluarkannya dekrit presiden
C. pemilihan umum 1955 didasarkan padah UUDS 1950
D. menolak rancangan APBN yang diajukan oleh pemerintah
E. menurut UUDS 1950 presiden berwenang membubarkan DPR
Jawab :..........
Alasan :...............................................................................................................
.....
...........................................................................................................................
......
...........................................................................................................................
......
4. Dalam demokrasi terpimpin apapbila pengambilan keputusan di DPR dengan
jalan musyawarah untuk mufakat tidak tercapai maka ...
A. pemungutan suara terpaksa dilakukan
B. keputusan diserahkan kepada pemimpin
C. keputusan diserahkan kepada presiden
D. rata dinyatakan batal atau ditunda
E. keputusan diserahkan kepada lembaga tertinggi negara
Jawab :..........
Alasan :...............................................................................................................
.....
...........................................................................................................................
......
...........................................................................................................................
......
5. Adanya pasal-pasal dalam MPR maupun undang-undang tentang referendum
dimaksudkan sebagai upaya untuk ...
A. memahami UUD 1945
B. melaksanakan UUD 1945
C. memasyarakatkan UUD 1945
D. mempertahankan UUD 1945
E. mengamandemen UUD 1945
Jawab :..........
Alasan :...............................................................................................................
.....
...........................................................................................................................
......
HANDOUTPEMBELAJARAN PKN-18

...........................................................................................................................
......
6. Menurut Pola pikir orde baru, pada masa yang lalu bangsa Indonesia tidak
sempat melaksanakan pembangunan disebabkan ...
A. belum memliki GBHN
B. belum atersedia dana pembangunan
C. sibuk dengan pembinaan persatuan
D. sibuk dengan persoalan politik
E. sumber daya manusia yang kurang
Jawab :..........
Alasan :...............................................................................................................
.....
...........................................................................................................................
......
...........................................................................................................................
......
7. Untuk menciptakan pemerintahan yang kuat dan stabil, orde baru telah
mengambil langkah langkah seperti ...
A. menyelenggarakan pemilihan umum yang luber dan jurdil setiap lima
tahun
B. memperlemah peran partai politik dalam pengambilan keputusan
C. meningkatakan mutu partai dengan memperkecil jumlahnya
D. mengoptimalkan fungsi dan peran lembaga-lembaga tinggi negara
E. meningkatkan peran ABRI dalam pemerintahan
Jawab :..........
Alasan :...............................................................................................................
.....
...........................................................................................................................
......
...........................................................................................................................
......
8. Untuk membangun stabilitas nasional, yang lebih diperlukan dalam orde baru
adalah ...
A. kaderisasi
B. partisipasi
C. demokrasi
D. mobolissasi
E. integrasi
Jawab :..........
Alasan :...............................................................................................................
.....
...........................................................................................................................
......
...........................................................................................................................
......

HANDOUTPEMBELAJARAN PKN-19

9. Kedudukan pemilu dalam sistem demokrasi adalah sebagai ...


A. dasar
B. tujuan
C. hasil utama
D. penentu
E. sarana
Jawab :..........
Alasan :...............................................................................................................
.....
...........................................................................................................................
......
...........................................................................................................................
......
10.Pemerintah yang stabil ditentukan oleh beberapa faktor, antara lain ...
A. wakil-wakil rakyatnya tidak vokal
B. partai-partai politiknya tidak kuat
C. kebijakan pemerintah didukung rakyat
D. kepala pemerintahannya adalah orang berkharisma
E. presiden dibantu oleh menteri-menteri yang pandai
Jawab :..........
Alasan :...............................................................................................................
.....
...........................................................................................................................
......
...........................................................................................................................
......

11.Lahirnya sistem pemerintahan demokrasi, bertujuan untuk ...


A. mengikutsertakaan rakyat dalam pemerintahan
B. membatasi kekuasaan penguasa yang sewenang-wenang
C. membatasi kekuasaan negara
D. membatasi kekuasaan raja yang sewenang-wenang
E. mengikut sertakan partai politik dalam pemerintahan
Jawab :..........
Alasan :...............................................................................................................
.....
...........................................................................................................................
......
...........................................................................................................................
......
12.Lahirnya konsep demokrasi Pancasila erat sekali hubungannya dengan
kelahiran orde baru karena ...
A. orde baru bertekad melaksanakan Pancasila dan UUD 1945 secara murni
dan konsekuen
B. orde baru lahir setelah terjadinya G 30 S/PKI
HANDOUTPEMBELAJARAN PKN-20

C. orde baru didukung oleh ABRI


D. orde baru berdasar Pancasila dan UUD 1945
E. orde baru yang melahirkan pancasila
Jawab :..........
Alasan :...............................................................................................................
.....
...........................................................................................................................
......
...........................................................................................................................
......
13.Calon wakil rakyat yang paling cocok untuk pemilihan distrik adalah seorang
calon yang ...
A. populer
B. profesional
C. berpengalaman
D. didukung oleh pimpinan partai
E. memiliki kekayaan
Jawab :..........
Alasan :...............................................................................................................
.....
...........................................................................................................................
......
...........................................................................................................................
......
14.kelemahan sistim distrik antara lain adalah ...
A. mendorong disintergrasi
B. banyak suara yang hilang
C. rumit dalam penentuan perolehan kursi
D. mendorong timbulnya partai-partai baru
E. peran pimpinan partai tinggi
Jawab :..........
Alasan :...............................................................................................................
.....
...........................................................................................................................
......
...........................................................................................................................
......

15.Jika dikaitkan dengan cara dalam perhitunga perolehan krusi DPR oleh
masing-masing partai peserta pemilihan umum, sistem proporsional
dianggap sebagai sistem yang ...
A. jujur
B. adil
C. demokratis
D. representatif
HANDOUTPEMBELAJARAN PKN-21

E. biasa-biasa saja
Jawab :..........
Alasan :...............................................................................................................
.....
...........................................................................................................................
......
...........................................................................................................................
......

HANDOUTPEMBELAJARAN PKN-22

Anda mungkin juga menyukai