Anda di halaman 1dari 17

Tugas Makalah Program Inisiatif Berkontribusi

Peranan Mahasiswa untuk Mengatasi Kemacetan di Jakarta

REGULER
Ketua:
Alwan Rais (1506749975) FEB Akuntansi
Anggota:
Maulana Ihsan Al Ghifari (1506743800) FT Teknik Industri
Alfiyah Fauzi (1506725810) FIB Sastra Jerman
Doeghell Adjie Pamungkas (1506725325) FIA Ilmu Administrasi Fiskal
Eti marifah (1506735162) FIA Ilmu Administrasi
Iffa nurlatifah (1506767321) FIA Ilmu Administrasi Fiskal
Nada Alfani (1506756873) FKM Ilmu Kesehatan
Rosyada (150751941) FIB Bahasa dan Kebudayaan Korea

DAFTAR ISI
Daftar Isi.
BAB I PENDAHULUAN
A.
B.
C.
D.

Latar Belakang
Rumusan Masalah
Tujuan Penulisan
Manfaat Penulisan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA


A. Definisi Peran
1. Struktur Peran
a. Peran Formal
b. Peran Informal
2. Fungsi Peran Sosial
B. Definisi Mahasiswa
C. Definisi Kemacetan
BAB III PEMBAHASAN
A. Penyebab Kemacetan di Jakarta
B. Saran untuk Mengatasi Kemacetan di Jakarta
C. Peran Mahasiswa dalam Mengurangi Kemacetan di Ibu Kota
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
Daftar Pustaka
Lampiran

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Permasalahan kemacetan Jakarta telah menjadi permasalahan yang lumrah namun
belum terpecahkan hingga kini. Berbagai aspek telah terkena imbasnya sehingga
menyebabkan pemborosan dan penggunaan energi secara tidak efisien. Akibatnya
pembangunan dan mobilisasi masyrakat terganggu yang berdampak pada menurunnya
produktivitas dalam berbagai bidang pekerjaan.
Tidak hanya masyarakat Jakarta saja yang kewalahan, masyarakat luar Jakarta yang
bermata pencarian di Ibu Kota pun ikut menjadi korban dari permasalahan kemacetan
Jakarta yang tidak kunjung selesai. Hal ini merupakan hal vital yang dapat menghambat
proses pembangunan masyrakat Jakarta pada khususnya dan daerah daerah disekitarnya.
Oleh karena itu dalam makalah ini akan dipaparkan berbagai hal penting mengenai
Permasalahan Kemacetan Jakarta. Kemacetan telah menjadi isu yang sangat serius dalam
beberapa tahun terakhir. Dikhawatirkan di tahun-tahun mendatang wilayah DKI Jakarta
akan mengalami kemacetan total. Perlu perhatian dan upaya serius dari pemerintah daerah
untuk menanggulangi kemacetan. Selain itu, masyarakat juga harus turut andil dalam
mengurangi kemacetan.
B. Rumusan Masalah
Adapun makalah ini dibuat dengan rumusan permasalahan:
1) Apa itu Permasalahan Kemacetan Jakarta ?
2) Mengapa Kemacetan di Jakarta bisa terjadi ?
3) Sektor apa saja yang terkena imbas dari Permasalahan Kemacetan Jakarta tersebut?
4) Bagaimana cara mengatasi Permasalahan Kemacetan Jakarta tersebut?
5) Apa tanggapan kita sebagai mahasiswa terhadap masalah ini?

C. Tujuan Penulisan
Penulisan makalah ini diharapkan agar menjadikan mahasiswa lebih kritis terhadap
masalah yang tengah melanda Ibu Kota sebagai pusat pemerintahan sehingga dapat

dijadikan sebagai acuan pembelajaran kelak dan sebagai sumber inspirasi bagi masyrakat
luas agar lebih memahami dan kritis terhadap Permasalahan Kemacetan Jakarta agar dapat
ditanggulangi sedini mungkin sehingga dapat menciptakan manfaat bagi masyarakat luas.
D. Manfaat Penulisan
1) Memberitahukan pada semua pembaca tentang permasalahan transportasi yang
mengakibatkan kemacetan di Jakarta
2) Memaparkan solusi untuk mengatasi kemacetan di Jakarta
3) Menjelaskan ide dan gagasan dari mahasiswa untuk mengatasi permasalahan
kemacetan di Ibu Kota Jakarta

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Definisi Peran

Istilah peran dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia mempunyai arti


pemain sandiwara (film), tukang lawak pada permainan makyong, perangkat
tingkah yang diharapkan dimiliki oleh orang yang berkedudukan di masyarakat.
Menurut Abu Ahmadi (1982) peran adalah suatu kompleks pengharapan
manusia terhadap caranya individu harus bersikap dan berbuat dalam situasi tertentu
yang berdasarkan status dan fungsi sosialnya.
Pengertian peran menurut Soerjono Soekanto (2002:243), yaitu peran
merupakan aspek dinamis kedudukan (status), apabila seseorang melaksanakan hak
dan kewajibannya sesuai dengan kedudukannya, maka ia menjalankan suatu
peranan.
Dari hal diatas lebih lanjut kita lihat pendapat lain tentang peran yang telah
ditetapkan sebelumnya disebut sebagai peranan normatif. Sebagai peran normatif
dalam hubungannya dengan tugas dan kewajiban dinas perhubungan dalam
penegakan hukum mempunyai arti penegakan hukum secara total enforcement,
yaitu penegakan hukum secara penuh,(Soerjono Soekanto 1987:220).
1. Struktur Peran
Struktur peran dapat dibedakan menjadi dua, yaitu :
a. Peran Formal
Peran formal yaitu sejumlah perilaku yang bersifat homogen. Peran
formal yang standar terdapat dalam keluarga. Peran dasar yang
membentuk posisi sosial sebagai suami-ayah dan istri-ibu adalah
peran sebagai provider ( penyedia ); pengatur rumah tangga;
memberikan perawatan; sosialisasi anak; rekreasi; persaudaraan (
memelihara hubungan keluarga paternal dan maternal ); terapeutik;
seksual.
b. Peran Informal
Peran informal yaitu suatu peran yang bersifat implisit ( emosional )
biasanya tidak tampak ke permukaan dan dimainkan hanya untuk
memenuhi kebutuhan emosional individu dan untuk menjaga
keseimbangan dalam keluarga, peran-peran informal mempunyai
tuntutan yang berbeda, tidak terlalu dan didasarkan pada atributatibut kepribadian anggota keluarga individual. Pelaksanaan peran-

peran informal yang efektif dapat mempermudah pelaksanaan peranperan formal.


2. Fungsi Peran Sosial
a. Mempertahankan kelangsungan struktur masyarakat.
b. Untuk membantu mereka yang tidak mampu dalam masyarakat.
c. Sarana aktualisasi diri, seperti seseorang lelaki sebagai suami atau
bapak dan seorang seniman dengan karyanya.
B. Definisi Mahasiswa
Menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) definisi mahasiswa ialah
pelajar perguruan tinggi. Di dalam struktur pendidikan Indonesia, mahasiswa
menduduki jenjang satuan pendidikan tertinggi di antara yang lain. Tetapi pada
dasarnya makna mahasiswa tidak sesempit itu. Terdaftar sebagai mahasiswa di
sebuah Perguruan Tinggi hanyalah syarat administratif menjadi mahasiswa, tetapi
menjadi mahasiswa mengandung pengertian yang lebih luas dari sekedar masalah
administratif itu sendiri.
Pengertian mahasiswa tidak bisa diartikan kata per kata, Mahasiswa adalah
Seorang agen pembawa perubahan. Menjadi seorang yang dapat memberikan solusi
bagi permasalahan yang dihadapi oleh suatu masyarakat bangsa di berbagai belahan
dunia.
Mahasiswa menurut Knopfemacher (Suwono, 1978) adalah merupakan
insan-insan calon sarjana yang dalam keterlibatannya dengan perguruan tinggi,
dididik & di harapkan menjadi calon calon intelektual. Sedangkan mahasiswa
menurut Sarwono (1978) adalah setiap orang yang secara resmi terdaftar untuk
mengikuti pelajaran di perguruan tinggi dengan batas usia sekitar 18 30 tahun.
Mahasiswa merupakan suatu kelompok dalam masyarakat yang memperoleh
statusnya karena ikatan dengan perguruan tinggi. Mahasiswa juga merupakan calon
intelektual atau cendekiawan muda dalam suatu lapisan masyarakat yang sering kali
syarat dengan berbagai predikat.
C. Definisi Kemacetan
Menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) definisi kemacetan ialah
tidak dapat bekerja dengan baik, tersendat, serat, terhenti dan tidak lancar. Selain

itu, Hoeve (1990) juga mengatakan bahwa Kemacetan merupakan masalah yang
timbul akibat pertumbuhan dan kepadatan penduduk sehingga arus kendaraan
bergerak sangat lambat. Masalah kemacetan akan timbul pada kota yang
penduduknya lebih dari 2 juta jiwa, seperti Jakarta, Medan, Bandung, dan
Jogyakarta. Macet terjadi hampir setiap saat ini memang membuat lalu lintas di
ibukota terasa begitu tidak nyaman bagi para pengguna jalan.
Jika arus lalu lintas mendekati kapasitas, kemacetan mulai terjadi.
Kemacetan semakin meningkat apabila arus begitu besarnya sehingga kendaraan
sangat berdekatan satu sama lain. Kemacetan total apabila kendaraan harus berhenti
atau bergerak lambat ( Ofyar Z Tamin, 2000).
Kemacetan adalah kondisi dimana arus lalu lintas yang lewat pada ruas jalan
yang ditinjau melebihi kapasitas rencana jalan tersebut yang mengakibatkan
kecepatan bebas ruas jalan tersebut mendekati atau melebihi 0 km/jam sehingga
menyebabkan terjadinya antrian. Pada saat terjadinya kemacetan, nilai derajat
kejenuhan pada ruas jalan akan ditinjau dimana kemacetan akan terjadi bila nilai
derajat kejenuhan mencapai lebih dari 0,5 (MKJI, 1997).
Kemacetan apabila ditinjau dari tingkat pelayanan jalan (Level of Service),
pada saat LOS < C.LOS < C, kondisi arus lalu lintas mulai tidak stabil, kecepatan
operasi menurun relatif cepat akibat hambatan samping yang timbul dan kebebasan
bergerak relatif kecil. Pada kondisi ini volume-kapasitas lebih besar atau sama
dengan 0,8 ( V/C > 0,8 ) dan pada akhirnya nilai LOS sudah mencapai tingkat
pelayanannya, maka aliran lalu lintas menjadi tidak stabil sehingga terjadi tundaan
berat, yang disebut kemacetan lalu lintas (Ofyar Z Tamin, 1998).

BAB III
PEMBAHASAN

A.

Penyebab Kemacetan di Jakarta


Kemacetan di Jakarta merupakan pemandangan kita sehari-hari. Titik
kemacetan di Ibu kota kita ini tidak bisa dihitung menggunakan jari. Banyak sekali
hal yang menyumbang terjadinya kemacetan. Berikut adalah beberapa dari banyak
nya hal yang berkontribusi menghasilkan kemacetan di Ibu kota kita tercinta ini.

Terlalu banyaknya angkutan umum


Di tengah hiruk pikuk kota Jakarta, angkutan umum memang sangat
membantu mobilitas warga. Namun, di sisi lain juga menimbulkan
kemacetan. Kita bisa lihat banyak nya model angkutan umum di jalan,
seperti metro mini, kopaja, mikrolet, bajaj, bemo, kwk, taksi dan lain-lain.
Terlalu banyaknya model angkutan umum inilah yang menyumbang

terjadinya kemacetan. Terlebih lagi, angkutan umum ini sering berhenti di


sembarang tempat.
Metro mini, kopaja, dan mikrolet dilihat sekilas hampir sama karena
pengoperasian nya menggunakan trayek atau jurusan. Hal ini lah yang harus
di sederhanakan. Pemerintah seharusnya mengambil kebijakan untuk
membuat hanya satu model angkutan umum yang menggunakan trayek agar
tidak memenuhi jalan di Jakarta.

Kurangnya lebar jalan


Jika dilihat dari infrastruktur jalan yang tersedia, memang volume
kendaraan tak sebanding dengan lebar jalan yang ada. Pertumbuhan
kendaraan seperti mobil dan sepeda motor lebih tinggi dibandingkan dengan
pertumbuhan lebar jalan yang tersedia. Belum lagi munculnya program
mobil murah, padahal tanpa mobil murah pun jalan di Ibu kota sudah
sedemikian macetnya. Alih alih ingin membuat rakyat kalangan menengah
kebawah agar dapat mempunyai mobil sendiri justru kebijakan ini
berdampak dengan semakin macetnya jalanan di Ibu kota.
Padahal pada kenyataannya rakyat kalangan menengah kebawah
lebih membutuhkan sandang pangan dan rumah murah ketimbang mobil
murah. Mereka juga lebih menginginkan pendidikan dan biaya kesehatan
murah dibanding mobil murah. Seyogyanya, pertumbuhan kendaraan yang
pesat ini diimbangi juga dengan pertumbuhan jalan yang memadai.

Sistem U-turn yang tidak baik


Sering kali kita melihat di berbagai jalan di Jakarta, terdapat terlalu
banyak putaran balik atau yang disebut U-turn. Kita bisa ambil contoh di
jalan raya bogor. Terdapat lebih dari 10 U-turn. Apalagi dengan lebar jalan
yang kurang memadai, banyak kendaraan bermotor yang mengalami
kemacetan parah akibat dari penumpukan kendaraan yang ingin memutar
arah.

Kurangnya kenyamanan dalam infrastruktur transportasi


Memang tidak bisa disanggah bahwa masyarakat kita, dewasa ini
lebih sering menggunakan kendaraan pribadi. Banyak faktor yang
mendukung itu semua. Mulai dari kenyamanan, keselamatan, ketepatan
waktu dan lain-lain. Ini dia masalah utamanya. Sumber utama kemacetan
adalah meludaknya mobil pribadi. Kita bisa lihat di Singapura. Kota yang
luasnya tak lebih besar dari Jakarta itu sangat jarang terjadi kemacetan.
Mengapa? Karena warga Singapura sadar akan infrastruktur transportasi
yang di berikan oleh pemerintah Singapura. Walaupun mereka memiliki
mobil, tetapi di saat jam kerja mereka mayoritas lebih memilih
menggunakan Mass Rail Transportation (MRT). Mereka lebih nyaman
menggunakan MRT dibanding kendaraan pribadi. Selain hemat bensin, juga
memangkas waktu tempuh ke tempat kerja mereka. Ini lah kekalahan kita
dari Negara tetangga. Infrastruktur yang di berikan pemerintah kepada kita
belum memadai apalagi dari segi kenyamanan yang ditawarkan.

B.

Saran untuk Mengatasi Kemacetan di Jakarta


Dari penyebab-penyebab yang bisa kita lihat di atas banyak sekali cara-cara
untuk pemerintah dan masyarakat mengurangi bahkan sampai menghilangkan
kemacetan dari ibukota tercinta ini. Dan kami akan menyampaikan beberapa hal
yang mungkin bisa menjadi inspirasi untuk pemerintah dan masyarakat dalam
mengurangi kemacetan di Ibu kota. Seperti misalnya

Membuat satu transportasi umum


Seperti yang telah dijelaskan pada poin pertama diatas kami
menyimpulkan bahwa kehadiran angkutan umum memang sangat membantu,
tetapi, dengan jumlah mereka yang sangat banyak dan cara mengemudi mereka

yang sangat meresahkan lebih baik pemerintah menyediakan satu transportasi


umum yang bisa mencakup keseluruh pelosok kota seperti misalnya
memperbanyak halte transjakarta dan memindahkan para supir angkutan umum
menjadi supir transjakarta. Memang benar pemerintah mulai melakukan
kegiatan tersebut, tetapi kami rasa pemerintah belum maksimal dalam hal
memperbaiki dan memperbanyak bus transjakarta serta memberi pekerjaan supir
angkutan umum. Banyak sekali supir tersebut yang tidak ingin menjadi supir
transjakarta karena memiliki beberapa ketentuan, tetapi pemerintah tidak
memberikan kemudahan seperti pembuatan SIM (Surat Izin Mengemudi) untuk
para supir angkutan umum tersebut dan lain sebagainya. Menurut kami,
pemerintah bisa lebih maksimal memperbaiki sistem transportasi umum di
Jakarta dan mengurangi kemacetan dijakarta.

Memperlebar dan memperbaiki jalan yang rusak


Beberapa tahun silam pemerintah mulai mengadakan sarana transportasi
umum yang memiliki jalur khusus. Transportasi tersebut adalah transjakarta.
Bisa kita lihat hampir di setiap ruas jalan di Ibu kota ini banyak sekali terdapat
jalur tersendiri untuk transjakarta, tetapi melihat kondisi jalan di ibukota Jakarta
yang sempit dan masih banyak berlubang pemberian jalan khusus untuk
transjakarta adalah suatu hal yang cukup merugikan pengguna jalan lain.
Memang benar tujuan dari pemberian jalur khusus tersebut agar masyarakat
berpindah dari kendaraan pribadi menjadi transportasi umum. Tetapi pembuatan
jalur tersebut hanya memperburuk keadaan. Bahkan banyak jalan di ibukota
yang masih dibiarkan rusak. Berbeda dengan jalur khusus transjakarta yang
sangat bagus dan sepi. Hal tersebut membuat banyak membuat pengguna
kendaraan pribadi melanggar aturan dan masuk jalur khusus tersebut. Jika
pemerintah ingin membuat pengendara pribadi menggunakan transportasi
umum, lebih baik dengan memperbaiki sistem kendaraan umum daripada
membuat pengendara pribadi merasa semakin tidak nyaman dengan
infrastruktur yang dimiliki Jakarta. Sebagai contoh, banyak pengendara yang

memilih memakai kendaraan pribadi dibandingkan kendaraan umum karena


merasa sangat tidak nyaman dengan kondisi kendaraan umum yang ada atau
tidak tentunya jadwal keberangkatan transportasi umum tersebut. Sebaiknya
pemerintah menyiapkan transportasi umum terlebih dahulu dibandingkan
membuat warga ibu kota Jakarta tidak nyaman.

Sistem u-turn yang seharusnya ditinjau kembali


Banyak kita jumpai sistem u-turn yang ada di Ibu kota ini. Keberadaan
sistem u-turn saja sudah membuat cukup banyak kemacetan, belum lagi polisi
cepe yang selalu ada di setiap u-turn yang ada di Ibukota. Keadaan ini sangat
memperparah kemacetan yang ada di Jakarta. Sebaiknya pemerintah memantau
kembali apakah u-turn yang ada di Ibukota ini sudah efisien atau belum dan
menghilangkan setiap polisi cepe yang selalu ada disetiap u-turn tersebut
karena mereka lebih sering mengganggu dibandingkan membantu pengendara
yang ada.

Lebih memperbaiki infrastruktur lagi


Kita sudah membahas sebagian kecil mengenai infrastruktur di Ibukota.
Memang benar pemerintah sudah mulai membuat banyak perubahan seperti
MRT dan transjakarta, tetapi banyak pula kemacetan yang disebabkan oleh
pembangunan tersebut. Sebaiknya pemerintah memberikan jalur alternatif lain
yang tidak mengalami perbaikan tersebut agar bisa mengalihkan volume
kendaraan yang melalui jalan tersebut. Selain itu pemerintah juga masih belum
memperbaiki transportasi umum seperti transjakarta yang selalu datang
terlambat dan selalu penuh penumpang. Tidak hanya itu masih banyak tempattempat yang tidak bisa dijangkau oleh transjakarta. Bisa kita lihat dari beberapa
Negara tetangga seperti singapura dan Jepang. Mereka memiliki sistem
transportasi umum yang sangat baik sehingga membuat semua warganya lebih
memilih untuk naik transportasi umum dibandingkan kendaraan pribadi. Jika
pemerintah masih kurang memperhatikan transportasi umum maka warga
Jakarta tidak akan pernah beralih ke transportasi umum.

C.

Peran mahasiswa dalam mengurangi kemacetan diibukota


Kita sebagai agen perubahan yang berpengaruh cukup besar harus memulai
sebuah gerakan yang dapat membantu Jakarta keluar dari masalah kemacetan ini.
Seperti misalnya.

Membuat seminar akan pentingnya transportasi umum


Apapun usaha yang telah dilakukan oleh pemerintah jika tidak dibantu oleh

gerakan dari masyarakat tidak akan membuahkan hasil. Kita sebagai mahasiswa
sebaiknya membantu pemerintah menyadarkan masyarakat akan pentingnya
menggunakan transportasi umum. Dengan membuat seminar, slogan, dan himbauan
bahwa penggunaan transportasi umum jauh lebih menguntungkan dibandingkan
menggunakan kendaraan pribadi. Seperti mengurangi kadar emisi gas yang dibuang
ke udara, mengurangi penggunaan BBM yang semankin melunjak, mengurangi
pengeluaran untuk biaya service dan BBM kendaraan tersebut. Namun, banyak
masyarakat yang masih belum sadar akan pentingnya transportasi umum sehingga
kita juga harus ikut serta dalam menyukseskan pembangunan infrastruktur dan
transportasi umum.

Menggunakan transportasi umum


Tidak hanya mengajak masyarakat luas untuk menggunakan transportasi

umum, tetapi juga kita sebagai mahasiswa harus memberi contoh dan menjalankan
apa yang telah kita sampaikan. Masih banyak mahasiswa yang lebih memilih untuk
menggunakan kendaraan pribadi dibandingkan transportasi umum karena merasa
lebih efisien padahal perilaku tersebut sangat tidak mencerminkan pribadi yang baik
dan memperhatikan lingkungan. Jadi, sebaiknya kita sebagai mahasiswa juga
menggunakan kendaraan umum yang lebih murah dan lebih menghargai
lingkungan.

Memberikan

aspirasi

dan

mendukung

jalannya

perkembangan

transportasi umum di Jakarta


Kita dituntut untuk menjadi mahasiswa yang aktif dalam berbagai kegiatan
salah satunya hal ini. Kita harus menyampaikan berbagai macam aspirasi tentang
solusi penyelesaian masalah kepada pemerintah bisa lewat partai-partai atau
membuat surat terbuka. Kita harus membantu pemerintah dalam menemukan solusi
yang tepat dalam hal kemacetan. Karena kita lah yang suatu hari kelak memegang
tongkat estafet dari generasi sebelumnya.

s
BAB IV
PENUTUP

DAFTAR PUSTAKA
Depdikbud. 1996. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
http://www.sarjanaku.com/2013/01/pengertian-peran-definisi-menurut-para.html
http://digilib.unila.ac.id/85/8/BAB%20II.pdf
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/31511/3/Chapter%20II.pdf
http://www.pengertianku.net/2014/11/kenali-pengertian-mahasiswa-dan-menurut-paraahli.html
http://www.lutfichakim.com/2012/04/mahasiswa-serta-peran-dan-fungsinya.html

LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai