Anda di halaman 1dari 2

RINGKASAN NEUROLEPTIK MALIGNANT SYNDROME

(PATOFISIOLOGI DAN TERAPI)


Definisi
Suatu penyakit yang jarang ditemukan dalam klinis namun mengancam jiwa,
berhubungan dengan reaksi pengobatan neuroleptik atau antipsikotik. Sindrom ini berkaitan
dengan penggunaan obat antagonis dopamin yang berada di nigrostriatal, hypothalamospinal,
dan mesolimbic pathways.
Patofisiologi
Karena adanya penurunan aktivitas dopamine akibat blokade reseptor dopamin(D2)
ataupun deplesi dopamine di SSP, Disfungsi membrane otot dan Hiperaktivitas system saraf
simpatik.

Faktor resiko kejadian NMS yakni penggunaan dosis maksimum, penambahan dosis
neuroleptik yang besar dalam waktu singkat (meningkat dosis dalam waktu 5 hari dan pemberian
obat parenteral (terutama intramuskular)). Penggunaan simultan dari dua atau lebih obat
neuroleptik

dan

penggunaan

bersamaan

predisposisi

obat

(misalnya

lithium,

agen antikolinergik) akan meningkatkan risiko dari NMS. Faktor risiko lain yakni yang

meningkatkan suhu lingkungan, dehidrasi, riwayat gangguan otak organik atau gangguan afektif,
genetika, usia muda dan jenis kelamin laki-laki, pernah NMS, trauma, infeksi, malnutrisi,
alkoholisme, fase pramenstruasi pada wanita dan tirotoksikosis.
Terapi
Sindrom neuroleptik maligna adalah keadaan darurat medis, dan dapat menyebabkan
kematian jika tidak diobati. Langkah pertama dalam pengobatan NMS adalah segera hentikan
pemberian obat yang terlibat dalam penyebab/causa gangguan. Setelah berhenti dari obat,
pengobatan selanjutnya adalah terapi suportif: Monitor secara intensif dan perawatan di unit
perawatan intensif (ICU). Berikut terapi suportif harus disediakan:
Hentikan agen neuroleptik atau pencetus obat
Menjaga stabilitas kardiorespirasi. Ventilasi mekanis, agen antiaritmia atau alat pacu jantung.
Menjaga kondisi euvolemic menggunakan cairan intravena (IV) . Bila pingsan, kehilangan
cairan dari demam dan diaphoresis lakukan alkalinisasi urin dengan natrium bikarbonat IV [Na
(HCO3-)] untuk mencegah gagal ginjal dari rhabdomyolysis.
Turunkan suhu menggunakan selimut pendingin, air es, lambung lavage dan es paket di ketiak
dan spon dingin. Antipiretik dapat digunakan.
Heparin molekul rendah-berat (LMWH) untuk Pencegahan DVT
Gunakan benzodiazepin (misalnya klonazepam atau lorazepam 0,5-1 mg) untuk mengontrol
agitasi jika perlu.

Anda mungkin juga menyukai