Anda di halaman 1dari 8

ARTIKEL

IMAN KEPADA HARI AKHIR (HARI KIAMAT)


XII MIA 4
Disusun oleh:

Dylla Istiazahra
Fauzyyani
M. Fachrurozi Sidiq
Putri Rizqi Amaliyah
Uswatun Hasanah
Vivi Melisa T.

IMAN KEPADA HARI AKHIR (HARI KIAMAT)


Pengertian
Iman kepada hari akhir (kiamat) secara umum adalah mempercayai
dan menyakini bahwa seluruh alam semesta dan segala seisinya
pada suatu saat nanti akan mengalami kehancuran dan mengakui
bahwa setelah kehidupan iniakan ada kehidupan yang kekal yaitu
akhirat. Pengertian iman kepada hari akhir/kiamat terbagi dua yaitu
pengertian iman kepada hari akhir menurut bahasa dan pengertian
hari akhir menurut istilah. Pengertian iman kepada hari akhir menurut
bahasa (etimologi) adalah percaya akan datangnya hari akhir/kiamat.
Sedangkan Pengertian
(terminologi)
kehidupan

iman

kepada

adalah mempercayai
yang

kekal

dan

hari

dan

akhir

menurut

menyakini

abadi

setelah

istilah

akan adanya
kehidupan

ini. Sebelumnya Pengertian hari akhir/kiamat adalah hari kebinasaan


atau kehancuran dunia dan seisinya. Pengertian hari akhir/kiamat
juga terbagi dua yakni pengertian hari akhir menurut bahasa dan
pengertian hari akhir menurut istilah. Pengertian hari akhir menurut
bahasa (etimologi) adalah hari berakhirnya segala sesuatu yang ada
dimuka bumi. Sedangkan pengertian hari akhir menurut istilah
(terminologi) adalah peristiwa dimana alam semesta beserta isinya

hancur luluh yang akan membunuh semua makhluk didalamnya


tanpa terkecuali.

Macam-Macam Hari Akhir/Kiamat


Hari akhir/kiamat terbagi atas 2 jenis atau macam. Macam-macam
hari akhir/kiamat adalah sebagai berikut.
1. Kiamat Sugra (Kiamat Kecil) adalah kejadian hancurnya jagat raya
dengan skala kecil, Misalnya tanda-tanda kiamat sugra adalah
kematian, bencana alam seperti, tsunami, gempa bumi, banjir,
gunung meletus, , dan sebagainya. Setelah seseorang mati,
rohnya akan berada di alam Barzah atau alam kubur, alam barzah
adalah alam antara dunia dan akhirat. Kiamat sugra sering terjadi
dilingkungan kita yang merupakan suatu teguran Allah swt.
2. Kiamat Kubra (Kiamat Besar) : Pengertian kiamat kubra adalah
kejadian hancurnya alam semesta beserta isinya atau hancurnya
alam

semesta

seluruhnya

termasuk

semua

penghuni-

penghuninya, seperti manusia, hewan, tumbuhan dan tanda


dimulainya

kehidupan

di

akhirat

serta

Manusia

akan

mempertanggung jawabkan segala amal perbuatannya yang


pernah dibuat sewaktu hidup. Tanda-tanda kiamat kubra adalah
munculnya dajjal, matahari terbit dari barat, turunnya ya'juj dan
ma'juj.
Tanda-Tanda Hari Akhir/Kiamat
Tanda-tanda hari akhir/kiamat terbagi atas 2 yaitu :
1. Tanda-Tanda Kecil/ Kiamat Kecil, yaitu sebagai berikut:
a. Diutusnya Nabi Muhammad SAW sebagai nabi terakhir.
b. Banyaknya terjadi bencana alam, misalnya gempa bumi, tanah
longsor, dan lain-lain.
c. Banyaknya jumlah kaum perempuan dibanding laki-laki.
d. Adanya golongan besar yang saling membunuh, namun samasama mengakui dirinnya untuk memperjuangkan agama islam.
e. Fitnah yang merajalela dengan menimpa kehidupan manusia.
f. Banyaknya jumlah pembunuhan disebabkan hal yang sepele
atau kecil.
g. Segala hal atau urusan dipegang oleh bukan ahlinya.
h. Manusia tidak memperdulikan lagi ilmu agama.
i. Adanya Laki-laki telah menyerupai wanita atau sebaliknya.

j. Timbulnya pergaulan bebas antara laki-laki dan perempuan.


k. Merajalelanya kemaksiatan.
l. Minuman keras yang merajalela.
2. Tanda-Tanda Besar/Kiamat Besar, yaitu sebagai berikut:
a. Munculnya binatang-binatang yang dapat bicara.
b. Al-Qur'an tidak dianggap lagi sebagai pedoman

hidup,

melainkan hanya sekadar bahan bacaan biasa.


c. Munculnya Ya'juj dan Ma'juj, yaitu bangsa yang gemar dengan
membuat kerusakan dibumi.
d. Banyak manusia yang menjadi kufur dan murtad.
e. Munculnya dajjal. Makhluk penyebar fitnah yang membuat
manusia meninggalkan agama islam.
f. Matahari terbit dari barat dan terbenam dari arah timur.
Fungsi Iman Kepada Hari Kiamat
1. Menyadari bahwa alam seisinya akan hancur lebur maka setiap
orang muslim harus banyak melakukan amal kebaikan serta
menjauhi segala amal perbuatan yang tidak baik atau menjauhi
larangan Allah swt.
2. Mengingat bahwa hidup di dunia ini merupakan sawah ladang
kehidupan alam akhirat atau merupakan jembatan untuk menuju
ke

alam

akhirat

maka

kita

harus

membelanjakan

atau

menginfakkan sebagian harga untuk menghindari diri dari sifat


rakus, tamak, dan kikir.
3. Berani dan tidak takut mati karena membela agama, serta
menegakkan dan menjunjung tinggi agama Islam.
4. Tidak iri terhadap kenikmatan yang diperoleh orang lain.
5. Dapat menenteramkan jiwa orang yang mendapat perlakukan
kurang adil

Peristiwa-Peristiwa Setelah Hari Akhir/Kiamat


1. Yaumul Barzakh
Yang dimaksud dengan alam kubur bukanlah semata kuburan,
tetapi alam yang dimasuki oleh setiap orang yang meninggal
dunia, apakah dia dikuburkan atau tidak dikuburkan. Misalnya
jasad Firaun(Rames II), meskipun sampai sekarang masih utuh
sebagai mummi dan disimpan di Museum Tahrir Kairo Mesir,
namun tetap tidak bias terbebas dari alam kubur. Begitu juga

jasad-jasad lain, baik yang utuh maupun yang hancur bagai


tepung tetap memasuki alam kubur. Alam kubur dikenal juga
dengan sebutan Alam Barzakh, Barzakh artinya yang membatasi
antara dua hal. Dalam hal ini Alam Barzakh adalah alam pembatas
antara alam dunia dan alam akhirat. Setelah seseorang memasuki
alam kubur, dia akan ditanya oleh Malaikat Munkar dan Nakir
tentang Tuhan, Agama dan Nabi-Nya. Orang yang beriman akan
menjawab : Tuhanku Allah, Agamaku Islam dan Nabiku Muhammad
SAW. Sedangkan orang yang tidak beriman atau ornag yang ragu
akan mengatakana tidak tahu, lalu dia akan disiksa. Yang
menentukan bias atau tidaknya seseorang menjawab pertanyaan
Malaikat adalah iman dan amal shalehnya selama hidup di dunia,.
Oleh sebab itu tidak ada persiapan untuk menjawab pertnyaan itu,
kecuali meningkatkan kualitas iman dan memperbanyak amal
shaleh untuk mencari keridhaan Allah SWT semata. Setiap orang
yang lulus dalam ujian alam kubur akan merasakan kenikmatan,
sebaliknya

yang

tidak

lulus

akan

merasakan

kenikmatan,

sebaliknya yang tidak lulus akan merasakan azb dan penderitaan.


Bagaimana bentuk dan teknis kenikmatan dan siksaan itu tidaklah
perlu kita selidiki dan kita banding-bandingkan dengan apa yang
didapat di dunia sekarang ini, karena tentu saja alam kubur yang
ghaib, berbeda dengan alam dunia yang nyata ini. Tapi yang jelas,
kenikmatan dan siksaan itu dirasakan oleh roh dan badan
sekaligus, bukan hanya roh semata. Sayid Sabiq mengutip
pendapat Ibnul Qayyim sebagai berikut : Umat salaf (dahulu)
serta para imam-imamnya berpendapat bahwa jikalau seseorang
manusia meninggal dunia, maka ia akan mendapat kenikmatan
ataupun siksaan. Kedua macam keadaan yakni kenikmatan atau
siksaan ini akan dirasakan oleh roh dan badannya juga. Roh itu
sekalipun telah berpisah dengan tubuhnya akan tetapi dapat
merasakan kenikmatan atau siksaan itu. Roh itu ada kalanya
dapat

berhubungan

kembali

dengan tubuhnya

dan

dengan

demikian, maka tubuh bersama-sama dengan roh tadi akan sama-

sama

dapat

merasakan

kenikmatan

atau

siksaan

tersebut.

Bagaimana tubuh yang sudah hancur luluh bahkan sudah bersatu


dengan

tanah

bias

merasakan

kenikmatan

dan

siksaan

?.

bukankah kalau seseorang duduk memperhatikan jasad Firaun


yang tidak dikuburkan itu berhari-hari, bahkan berbulan-bulan
sekalipun tidak pernah menyaksikan ada tanda-tanda siksaan
pada

tubuhnya

?.

Bagaimana

kita

bisa

memahami

bahwa

kenikmatan dan siksaan kubur itu dirasakan bersama antara roh


dan jasad seperti yang dikatakan oleh Ibnul Qayyim di atas ?
Untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan seperti itu Jumhur Ulama
memberikan jawaban sebagai berikut : Padahal tidak dapat
disaksikan atau tidak membekas sama sekali dalam tubuh mayat
itu, tidak dapat digunakan sebagai hujjah bahwa hal itu tidak
benar-benar sebagaimana yang dilihat. Sebabnya ialah karena hal
seperti itu tidaklah tertolak dalam kekuasaan Allah Taala. Malahan
kita dapat memberikan contohnya dalam keadaan sehari-hari,
yakni seperti orang tidur. Bukankah orang tidur itu dapat
merasakan kelezatan dan juga dapat merasakan kesakitan. Orang
yang duduk di dekat orang tidur itu tentulah tidak dapat
menyaksikan atau ikut merasakan apa yang dirasakan oleh orang
yang sedang tidur tadi. Kesalahan mendasar orang-orang yang
mempertanyakan logis tidaknya kenikmatan dan siksaan kubur
adalah membandingkan keadaan di alam ghaib dengan keadaan
di alam nyata di dunia ini, padahal keduanya jelas merupakan dua
alam yang sangat berbeda. Nash-nash Al-Quran dan Sunnah yang
dijadikan dalil adanya pertanyaan Malaikat Munkar dan Nakir serta
adanya kenikmatan dan siksaan di alam kubur adalah anatara lain
sebagai berikut :
a. Surah Ibrahim ayat 27 :
Artinya : Allah meneguhkan orang-orang yang beriman dengan
ucapan yang teguh dalam kehidupan di dunia dan di akhirat..
(Ibrahim

14:27).

Menurut

Rasulullah

SAW, al-qaulu

as-

tsabit dalam ayat di atas adalah kesaksian bahwa tiada Tuhan


melainkan Allah dan Muhammad Rasulullah, yang diberikan

oleh seseorang muslim di alam kubur tatkala ditanya oleh


Malaikat (HR.Bukhari dan Muslim).
b. Surah Al-Mukmin ayat 45-46
Artinya : Dan Firaun beserta kaumnya dikepung oleh azab
yang amat buruk. Kepada mereka dinampakkan neraka pada
pagi dan petang, dan hari terjadinya Kiamat (dikatakan kepada
Malaikat) : Masukkanlah Firaun dan kaumnya ke dalam azab
yang sangat keras. (Al-Mukmin 40: 45-46). Dalam ayat di atas
ada dua azab yang ditimpakan oleh Allah kepada Firaun dan
kaumnya :pertama, dinampakkan neraka pada pagi dan petang
; kedua, dimasukkan

ke

dalam

azab

yang

pertama,

antara mathuf dan mathuf alaih haruslah berbeda. Jika azab


yang kedua dinyatakan setelah terjadinya kiamat, tentu azab
yang pertama terjadi antara kematian dan kebangkitan yaitu
azab kubur.
2. Yaumul Ba'as
Yaumul Ba'as adalah hari bangkitnya seluruh makhluk dari
kuburnya, sejak manusia pertama hingga berakhir. Penegasan
Allah SWT terhadapnya hari kebangkitan terdapat dalam Q.S. An
Nahl ayat 38, artinya : "Mereka bersumpah dengan nama Allah
dengan sumpahnya yang sungguh-sungguh : "Allah tidak akan
membangkitkan orang yang mati". (Tidak demikian), bahkan (pasti
Allah akan membangkitnya), sebagai suatu janji yang benar dari
Allah, akan tetapi kebanyakan manusia tiada mengetahui. (Q.S. An
Nahl :38). dan Surat Yaasin ayat 51, artinya : " Dan ditiuplah
sasangkala, maka tiba-tiba mereka ke luar dengan segera di
kuburnya (menuju) kepada Tuhan mereka. (Q.S. Yaasin :51).
3. Yaumul Hasyr (Hari berkumpulnya manusia)
Yaumul Hasyr adalah fase manusia digiring ke suatu tempat yang
bernama Padang Mahsyar setelah kebangkitan dari kubur. Allah
SWT berfirman : "Dan kami kumpulkan mereka, maka kami tidak
meninggalkan mereka seorang pun". (Q.S. Al Kahli : 47).
4. Yaumul Hisab (Hari Perhitungan)

Yaumul Hisab adalah hari manusia dihisab, dihitung dan ditimbang


amal perbuatannya selama dunia akhirat. Allah SWT berfirman :
"Kami akan memasang timbangan yang tepat pada hari kiamat,
maka tiadalah yang dirugikan seseorang barang sedikit pun. Dan
jika (amalan itu) hanya seberat biji sawi pun pasti kami
mendatangkan (pahala)nya. Dan cukuplah Kami sebagai pembuat
perhitungan. "(Q.S. Al-Anbiya : 47).
5. Yaumul Jaza' (Hari Pembalasan)
Setelah penimbangan dan melalui as-shirath maka setiap orang
akan merasakan pembalasan dari Allah SWT sesuai dengan hasil
penimbangannya.

Sebagaimana

yang

sudah

disebutkan

sebelumnya bahwa siapa yang amal kebaikannya lebih berat dari


amalan kejahatannya maka dia akan masuk langsung ke surga
tanpa harus merasakan dulu siksaan Allah SWT di neraka.
Sebaliknya siapa yang amal kejahatannya lebih banyak dari amal
kebaikannya dia akan masuk neraka. Kalau dia orang yang
beriman dan tidak mempersekutukan Allah SWT maka setelah
masa hukumannya habis di neraka dia akan dikeluarkan dan
dimasukkan ke dalam surga. Namun bagi orang kafir, ataupun
orang-orang musyrikin mereka akan kekal selamanya di neraka.
Yaumul jaza' adalah hari ketika Allah SWT memberi keputusan
kepada manusia.
6. Surga dan Neraka
Surga adalah tempat yang penuh dengan berbagai kenikmatan,
yang

disediakan

Allah

bagi

orang-orang

yang

bertakwa,

Sedangkan Neraka adalah tempat yang penuh dengan berbagai


siksaan, yang disediakan Allah bagi orang-orang yang durhaka.

Hikmah Beriman Kepada Hari Akhir/Kiamat


1. Memperkuat keyakinan bahwa Allah
Mahaadil.

SWT

Mahakuasa

dan

2. Memberikan dorongan untuk membiasakan diri dengan sikap dan


perilaku terpuji (akhlaqul-karimah) dan menjauhkan diri dari sikap
serta perilaku tercela (akhlaqul-mazmumah).
3. Memberi dorongan untuk bersikap optimis dan tawakal, serta
sabar meskipun tertimpa berbagai kemalangan.

Anda mungkin juga menyukai