Anda di halaman 1dari 5

Tanggal Praktikum:

Nama : Bramara Sena


NIM

: 11415198

Modul 1

Analisis Mikroklimat dan Faktor Edafik


I.

Tujuan
1.
2.
3.
4.
5.

II.

Menentukan nilai intensitas cahaya pada lahan


Menentukan nilai temperatur udara pada lahan
Menentukan nilai kelembaban udara pada lahan
Menentukan temperatur tanah
Menentukan keasaman tanah
Tinjauan Pustaka
Agroekosistem atau ekosistem pertanian merupakan suatu kesatuan lingkungan
pertanian yang tersusun dari komponen biotik dan abiotik yang saling berinteraksi serta
manusia dengan sistem sosialnya yang tidak dapat dipisahkan dengan komponenkomponen tersebut. Pengertian ekosistem pertanian yang paling sederhana dan mudah
dimengerti oleh petani adalah hubungan timbal balik antara komponen biotik dan abiotik
serta manusia pada suatu lingkungan pertanian (Luckman, 1982). Menurut Pranaji (2006),
agroekosistem menunjukan adanya aktivitas atau campur tangan masyarakat pertanian
terhadap alam atau ekosistem. Istilah pertanian dapat diberi makna sebagai kegiatan
masyarakat yang mengambil manfaat dari alam atau tanah untuk mendapatkan bahan
pangan, energi dan bahan lain yang dapat digunakan untuk kelangsungan hidupnya.
Ekosistem pertanian merupakan ekosistem yang lebih sederhana dan kurang stabil
bila dibandingkan dengan ekosistem alami. Kestabilan ekosistem tidak hanya ditentukan
oleh diversitas struktur tetapi oleh sifat-sifat dari komponen ekosistem. Apabila interaksi
antarkomponen ekosistem dapat dimengerti dan dapat dikelola secara tepat maka
kesatabilan ekosistem dapat terus berkelanjutan. Salah satu faktor yang mempengaruhi
interaksi antarkomponen agroekosistem yaitu faktor mikroklimat. Faktor mikroklimat
umumnya merupakan parameter akses terhadap sinar matahari, temperatur udara, dan

kelembaban udara. Analisis mikroklimat merupakan salah satu faktor abiotik ekosistem
yang akan mempengaruhi kondisi lahan pertanian.
Selain kondisi mikroklimat, menurut Camada (2011), faktor yang mempengaruhi
bagi kehidupan di dalam ekosistem adalah faktor edafik atau tanah. Tanah merupakan
media utama khususnya bagi pertumbuhan jenis vegetasi. Kebutuhan-kebutuhan untuk
pertumbuhan dan perkembangan vegetasi, seperti mineral (unsur hara), kebutuhan organic
(humus), air, dan udara keberadaanya disediakan oleh tanah (edafik). Oleh karena itu,
faktor edafik sangat mempengaruhi pertumbuhan jenis vegetasi dalam suatu
agroekosistem.

III.

Alat dan Bahan


Alat
Lux meter
Sling psychrometer
Soil tester

IV.

Bahan
-

Cara Kerja
A. Pengaruh Data Mikroklimat
i.

Intensitas Cahaya (diukur dengan lux meter)


Cara Kerja
Alat dinyalakan dalam sensor tertutup

Hasil Pengamatan

Skala rentang intensitas diatur, lalu tombol zero ditekan


Alat diletakkan di tempat terbuka
Penututp sensor dibuka
Tombol record ditekan untuk pencatatan intensistas
cahaya
Alat dibiarkan selama 3 menit
Catat nilai intensitas rata-rata
ii.

Temperatur dan Kelembaban Udara (diukur dengan sling psychrometer)


Cara Kerja
Kain dibasahi pada termometer basah

Hasil Pengamatan

Sling diputar selama 3 menit (jauh dari tubuh)


Hasil dari pengukuran termometer kering adalah
temperatur udara
Nilai temperatur kering dan basah dicocokkan dengan
tabel geser sling (y= kelembaban udara)
B. Pengambilan Data Edafik Tanah
1. Keasaman Tanah
i.

Pengukuran Menggunakan pH Meter Elektronik


Cara Kerja

Hasil Pengamatan

10 gr tanah dan 20 ml akuades dicampurkan ke dalam


beaker glass
Campuran tersebut diaduk dengan batang pengaduk
selama 15 menit
Keasaman tanah diukur dengan memasukkan elektroda
pH-meter atau dengan memasukkan larutan KCl 1 N
ii.

Pengukuran Menggunakan Soil Tester

Cara Kerja
Keseluruhan sensor (probe) dan soil tester ditancapkan
ke dalam tanah

Hasil Pengamatan

Nilai Keasaman dilihat pada jarum penunjuk


Sensor dibersihkan segera dari sisa tanah
iii.

Pengukuran Menggunakan Kertas pH Universal

Cara Kerja
Kertas pH diletakkan langsung pada tanah (jika tanah
kering, dibasahi dengan akuades)

Hasil Pengamatan

Sifat asam/basa tanah dinyataka dengan perubahan


warna pada kertas pH universal
Kertas uji dicocokkan pada bagian warna pH
2. Kelembaban Tanah
Cara Kerja
Keseluruhan sensor (probe) dan soil tester ditancapkan
ke dalam tanah dan tombol pada soil tester ditekan
sekitar 3 menit
Nilai kelembaban dilihat pada jarum penunjuk
Bagian sensor dibersihkan segera dari sisa-sisa tanah
V.

Pembahasan

Hasil Pengamatan

VI.

Daftar Pustaka
Camada, Fangga Pratama. 2011. Laporan Dasar Perlindungan Tanaman (DPT) Materi:
Faktor Edafik (On-line). malpertanian.blogspot.co.id/2014/04/edafik.html, diakses
tanggal 14 Juni 2015.
Luckman, W. H. dan R. L. Metcalf. 1982. Introduction to Pest Management. New York:
Wiley Intersci Publish Moustiuer John of Metz Wiley and Sons.
Pranaji, T. 2006. Pengembangan Kelembagaan dan Pengelolaan Sumberdaya Lahan dan
Air. Analisis Kebijakan Pertanian. Nomor 3(3): 236-255.

Anda mungkin juga menyukai