BAB 4
TINJAUAN KASUS
Penelitian tentang Asuhan Keperawatan Keluarga Ny. K Dengan Salah Satu
Anggota Keluarga Menderita Penyakit Asma Bronkhial Di Wilayah Kerja
: Ny.K
Umur
: 53 th
Agama : Islam
Suku
: Sumbawa
Pendidikan :SMA
Pekerjaan : Alamat
: jln. Osap Sio Uma Sima, kel. Uma Sima Kec. Sumbawa
b. Komposisi Keluarga
Komposisi Keluarga Ny. K dapat dilihat pada tabel dibawah ini :
Tabel 4.1 Komposisi Keluarga
L/
No
Nama
Hub.
Umur
Tn. Z
P
L
Tn. M
Pekerjaan
Pendidikan
26th
Keluarga
Anak
PNS
S1
23 th
Anak
Pelajar
SMA
58
59
keluarga
yang
sakit
maka
akan
segera
memeriksa
60
batuk
tidak
berdahak
dan
sesak
nafas.Tn.M
61
No
Nama
BB
Keadaan
Masalah
(kg)
Kesehatan
Kesehatan
Umur
Tindakan
yang telah
dilakukan
Ny. S
53 th
65
Sehat
Tn. Z
26 th
58
Sehat
Asma
Berobat Ke
Tn.M
23 th
54
Sakit
Bronkhial
Puskesmas
62
4.1.3
63
9m
R.
Kamar
Kamar
Kamar
Tidur
tidur
tidur
Dapur
R
Tamu Keluarga
Kamar
Mandi
12,5 m
Gambar 4.2 Denah rumah
b. Karakteristik Tetangga dan Komunitas RW
Keluarga
tinggal
penduduknya.Sebagian
di
besar
wilayah
perkotaan
masyarakat
yang
bermata
padat
pencaharian
beberapa
kegiatan
kemasyarakatan
seperti
dalam
64
Struktur keluarga
a. Pola cara Komunikasi Keluarga
Komunikasi dalam keluarga baik. Anggota keluarga selalu
mengutamakan kebutuhan dan perasaan dengan jelas. Klien dan
keluarga memberikan respon dengan baik, mendengar dan mengikuti
setiap pesan yang disampaikan. Bahasa yang digunakan sehari-hari
adalah bahasa Sumbawa dan keluarga biasanya berkomunikasi secara
langsung.
b. Struktur Kekuatan Keluarga
Ny. K sebagai kepala keluarga berperan sebagai pengambil
keputusan dalam keluarga. Sebagai kepala keluarga Ny. K juga
bertanggung jawab dalam pemenuhan kebutuhan keluarga. Namun
65
keuangan
untuk
pemenuhan
menyayangi
dan
66
yang tepat, karena apabila salah satu dari anggota keluarga ada
yang sakit segera dibawa ke fasilitas Pelayanan Kesehatan. Ny.
kmengatakan takut terhadap akibat penyakit asma bronkhial yang
dialami oleh Tn.M. Ny k mengatakan.Jika penyakit Tn.M kambuh,
keluarga segera membawa Tn.M ke puskesmas.
c. Kemampuan keluarga merawat anggota keluarga yang sakit.
Ny. k mengatakan kurang mengerti tentang perawatan
penyakit asma bronkhial, tetapi keluarga tetap memberikan
dukungan dan perhatian kepada Tn.M terutama bila penyakitnya
kambuh.
d.Kemampuan keluaga memodifikasi lingkungan rumah yang sehat.
Ny. K mengatakan kurang mampu memodifikasi lingkungan
rumah karena sibuk dengan pekerjaan masing-masing,berdasarkan
hasil pengkajian didapatkan kondisi rumah yang kotor serta
perabotan yang tidak tertata rapi dan berdebu.
e. Kemampuan
masyarakat.
keluarga
menggunakan
fasilitas
kesehatan
di
67
4.1.7
68
4.1.8
Pemeriksaan fisik
a. Tn.M (anggota keluarga yang sakit)
1) Keadaan umum
: Baik
2) Tanda-tanda Vital
Tekanan Darah
: 120/80 mmHg
Nadi
: 82 x/ menit
Suhu
: 36,5c
Pernafasan
: 26 x/ menit
3) Tinggi Badan
: 59 cm
4) Berat Badan
: 54 Kg
5) Kepala
Tekstur rambut kering, rambut tebal, tidak terdapat benjolan
ataupun lesi, tidak ada kelainan pada bagian kepala.
6) Mata
Bentuk mata simetris, skelera merah muda, konjungtiva tidak
anemis, tidak ada ikterus, tidak ada gangguan penglihatan.
7) Telinga
Bentuk telinga simetris kiri dan kanan, tidak ada gangguan
pendengaran, telinga tampak bersih.
8) Hidung
Hidung simetris kiri dan kanan, tidak terdapat polip hidung,
bersih dan tidak terdapat sekret.
9) Mulut
Tidak terdapat bau mulut, bibir kering, gusi berwarna merah
muda, gigi bersih.
10) Leher dan tenggorokkan
Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, tidak ada peningkatan
vena jugularis, tidak mengalami kesulitan dalam menelan, tidak
terdapat nyeri tekan.
69
70
c.
d.
Ambroxol 3 x 1
Berotec (fenoterol hydrobromide 10 Mcg)
4.2
Tgl
20
Data
Etiologi
DS :
mengatakan
Diagnose
Ketidakmampuan
Keperawatan
Resiko
keluarga
terjadinyakekambuha
Juni
Tn.M
2015
penyakit asmanya 2
Ny.Kmemodifikasi
lingkungan rumah
Tn. M
Keluarga
mengatakan
tidak
71
dapat
mengurus
pekerjaan
masing-masing
DO :
Keadaan
kotor
rumah
dan
tidak
terawat
Perabotan
tertata
tidak
rapi
berdebu
kontrol
dan
terakhir
No
Tgl
Data
Etiologi
Diagnosa
Keperawatan
72
2.
20
Juni
2015
DS :
Tn. M mengeluh sesak
nafas dan batuk tidak
berdahak
Keluarga
mengatakan
Ketidakmampuan
keluarga
Ny.
merawat anggota
keluarga
yang
sakit
mengenai
penatalaksanaan
dari
4.2.2
4.2.3
73
3.
4.
Kemungkinan
masalah untuk di
ubah :
1. Mudah
2. Sebagian
3. Tidak dapat
Potensi masalah
untuk dicegah
1. Tinggi
2. Cukup
3. Rendah
Menonjolnya
masalah :
1. Masalah berat
harus segera
diatasi
2. Ada masalah
tapi tak perlu
diatasi segera
3. Masalah tidak
dirasakan
Total
3
2
Pembenaran
Resiko
merupakan
ancaman bagi klien dan
belum terjadi
2/3x1 = 2/3
1
Dengan
pendidikan
kesehatan
masalah
dapat diubah sebagian
2
1
2/2x2=2
0
Masalah tersebut dapat
dicegah
kemungkinan
cukup tinggi
3
2
1
1/3x1=1/3
Masalah yang terjadi
membutuhkan
penanganan segera
2
0/2x1=0
1
0
3
Kriteria
Nilai
Sifat Masalah :
1. Tidak/kurang
sehat
Bobot
Skoring
Pembenaran
Keadaan penyakit Tn .M
yang dideritanya saat ini
merupakan
suatu
74
2. Ancaman
kesehatan
3. Keadaan
sejahtera
2.
3.
4.
Kemungkinan
masalah untuk di
ubah :
1. Mudah
2. Sebagian
3. Tidak dapat
Potensi masalah
untuk dicegah
1. Tinggi
2. Cukup
3. Rendah
Menonjolnya
masalah :
1. Masalah
berat harus
segera
diatasi
2. Ada masalah
tapi tak perlu
diatasi segera
3. Masalah tidak
dirasakan
Total
3/3x1 = 1
keadaan
sehat
yang
tidak
2
1
2/2x2=2
3
2
1
2/3x1=2/3
2
1/2x1=1/2
1
Dengan
pemberian
penkes seperti latihan
batuk efektif dan nafas
dalam
kemungkinan
masalah dapat diubah
sebagian
Melalui
pemberian
informasi
kesehatan,
kemungkinan masalah
untuk dapat dicegah
cukup
Masalah tersebut telah
ada sebelumnya dan
sudah dirasakan oleh
Ny.K
namun
tidak
memerlukan
penanganan segera
0
4 1/6
75
4.3
Intervensikeperawatan keluarga
Untuk rnenangani masalah yang sedang dihadapi Ny. K , maka
diperlukan penanganan yang tepat untuk mengatasi atau mengurangi
masalah tersebut.
Rencana
tindakan
keperawatan
keluarga Ny.
76
77
4.4
Implementasi Keperawatan
Pelaksanaan tindakan keperawatan dilaksanakan sesuai dengan
indakan keperawatan yang telah direncanakan atau dibuat sebelumnya.
Adapun uraian kegiatannya dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
Table 4.6 Implementasi Keperawatan Keluarga Ny. K
Hari/Tgl
Jam
Selasa 22
Juni 2015
09.00
No.
Dx
1
Implementasi
Respon Hasil
78
2.Mengajarkan pasien
dalam dan latihan
efektif
Kamis 24
Juni 2015
09.30
10.00
79
Rabu, 23
Juni 2015
09.30
3. Menjelaskan
tentang
pengertian
dan
syaratsyarat rumah sehat
3.Tn.Mkooperatif
mendengarkan
penjelasan
4. Keluarga mengatakan
akan
memperhatikan
kebersihan rumah
Kamis 24
Juni 2015
09.00
1.5 Evaluasi
1. Mengkaji
tingkat
pengetahuan Tn.M dan
keluarga tentang penyakit
klien
2. Memberikan
kepada
keluarga tentang perawatan
Tn. M dengan penyakit
asma bronkhial
1. Keluarga Ny. K
dapat menjelaskan
konsep
penyakit
yang diderita Tn. M
saat ini
2.
keluarga
dapat
menjelaskan
cara
perawatan klien dengan
asma bronchial
80
Jam
09.00
No.
DX
1.
Evaluasi
S : Tn. M dan keluarga mengatakan tidak batuk dan sesak
nafas lagi
O : Suara mengi tidak terdengar lagi
Keluarga mampu menerapkan latihan nafas dalam
dan
batuk efektif pada klien Tn. M
TTV :
TD : 120/80 mmHg, N : 80 x/mnt,
RR : 23 x/mnt,
S : 36,5C
A : Keluarga telah mampu menerapkan latihan nafas dalam
dan batuk efektif pada klien Tn.M keluarga juga dapat
mengenali penyakit yang diderita Tn. M, sehingga
masalah keperawatan pola nafas tidak efektif teratasi
P : Intervensi dihentikan
81
Jumat
09.3
26 Juni
2015
takut sewaktu-waktu
rumah
keperawatan
tidak
keluarga
sehat.
Sehingga
kerusakan
masalah
penatalaksanaan
kekambuhan
penyakitnya.
Sehingga
BAB 5
PEMBAHASAN
82
Pada Bab ini akan dibahas tentang persamaan dan kesenjangan antara teori
asuhan keperawatan keluarga dengan tinjauan kasus yang telah dilaksanakan pada
keluarga dengan tinjauan kasus yang telah dilaksanakan pada keluarga Ny. K
dengan salah satu anggota keluarga menderita asma bronkhial di Seketeng
kecamatan Sumbawa.
5.1.
Pengkajian
Pengumpulan data merupakan tahapan pertama dalam pengkajian,
dimana data yang dikumpulkan meliputi identitas umum keluarga, riwayat dan
tahap perkembangan keluarga, pengkajian lingkungan, struktur keluarga, fungsi
kelurga, stres dan koping keluarga, keadaan gizi keluarga, pemeriksaan fisik
anggota keluarga dan harapan keluarga. Untuk memperoleh data yang
diinginkan, penulis menggunakan tehnik wawancara, observasi langsung,
pemeriksaaan fisik secara head to toe.
Pada Tn. Mdidapatkan beberapa data diantaranya beberapa gejala yang
dialami sepertibatuk tidak berdahak, sesak, dan terdengar suara mengi. Gejala
ini sesuai dengan yang disampaikan oleh Smeltzer & Bare (2005) yang
mengatakan
bahwa
penderita
asma
bronkhial
mengalami
gejala
83
penumpukan sekret
yang dapat
menyebabkan sesak berat serta tidak ada suara ronkhi dan berotec sebagai
inhalasi berfungsi untuk menghambat asetilkolin (zat yang menyebabkan
kontraksi otot polos bronkhus dan produksi lender yang berlebihan pada saluran
nafas.
5.2.
Diagnosa Keperawatan
Pada rumusan analisa data penulis mengacu pada tinjauan teori yang
memperlihatkan atau mempertimbangkan keadaan kesehatan dari setiap
anggota keluarga, keadaan rumah dan sanitasi lingkungan, dan karakteristik
keluarga seperti yang terlihat pada tinjauan kasus yang telah penulis susun.
Perumusan diagnosa keperawatan keluarga berdasarkan prioritas terdiri
dari masalah, penyebab, yang mengacuh pada ketidakmampuan keluarga
melaksanakan tugas keluarga dalam bidang kesehatan dan data obyektif dan
subyektif yang mendukung suatu masalah.Diagnosa keperawatan dalam
tinjauan teori seluruhnya ditemukan pada kasus. Diagnosa keperawatan yang
ditemukan pada keluarga Ny. K adalah pola nafas tidak efektif pada Tn.M
berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga Ny. K
merawat anggota
84
5.4.
Implementasi
Pada tahap pelaksanaan asuhan keperawatan keluarga Ny. K
yang
yang
dilakukan
berdasarkan
masing-masing
diagnosayaitu
85
mengajarkan Tn.M nafas dalam dan batuk efektif, memberikan penyuluhan atau
edukasi kepada keluargaNy.K
kepada keluarga Ny. K untuk menjaga dan menghindari diri dari cuaca dingin
dan stress yang berlebihanserta keluarga mampu memodifikasi lingkungan
rumah sehingga tertata rapi dan menjadi lebih sehat.
5.5.
Evaluasi
Tahap evaluasi merupakan tahap akhir dalam proses keperawatan yang
merupakan tahap perbandingan hasil yang diamati dengan standar yang dibuat
dalam perencanaan.
Proses evaluasi pada asuhan keperawatan keluarga Ny. K sudah sesuai
dengan tinjauan teori. Penulis menggunakan evaluasi sumatif yaitu evaluasi
yang dilakukan pada akhir proses dengan mengunakan format SOAP.
Asuhan keperawatan yang dilakukan selama 3x pertemuan dengan
keluargaNy. K
masalah teratasi yaitu pola nafas tidak efektif menjadi lebih efektif, dan resiko
kekambuhan penyakit asma pada
Tn. M tidak terjadi serta keluarga Ny. K mampu mengenal dan merawat anggota
keluarga yang sakit.