Anda di halaman 1dari 28

58

BAB 4
TINJAUAN KASUS
Penelitian tentang Asuhan Keperawatan Keluarga Ny. K Dengan Salah Satu
Anggota Keluarga Menderita Penyakit Asma Bronkhial Di Wilayah Kerja

Pukesmas Sumbawa dilaksanakan pada tanggal 18 Juni s/d 9 Juli 2015


4.1
Pengkajian
4.1.1 Identitas keluarga utama
a. Identitas Kepala Keluarga
Nama

: Ny.K

Umur

: 53 th

Agama : Islam
Suku

: Sumbawa

Pendidikan :SMA
Pekerjaan : Alamat

: jln. Osap Sio Uma Sima, kel. Uma Sima Kec. Sumbawa

b. Komposisi Keluarga
Komposisi Keluarga Ny. K dapat dilihat pada tabel dibawah ini :
Tabel 4.1 Komposisi Keluarga
L/
No

Nama

Hub.
Umur

Tn. Z

P
L

Tn. M

Pekerjaan

Pendidikan

26th

Keluarga
Anak

PNS

S1

23 th

Anak

Pelajar

SMA

c. Genogram keluarga Ny.K

58

59

Gambar 4.1. Genogram keluarga Ny.K


Keterangan :
: Laki-laki hidup / laki-laki meninggal
: Perempuan hidup / perempuan meninggal
: Tinggal serumah
: Garis keturunan
: Klien
d. Tipe Keluarga
Tipe keluarga Ny.K adalah orang tua tunggal atau single parent
familyyaitu keluarga yang terdiri dari salah satu orang tua dengan anakanak akibat ditinggal pasangan.
e. Suku Bangsa
Suku bangsa Ny. K adalah Suku Sumbawa dan bahasa yang
digunakan dalam kehidupan sehari-hari adalah bahasa Sumbawa.
Budaya yang berhubungan dengan kesehatan seperti berobat ke
Dukun sudah tidak dilakukan, dan keluarga Ny. K mengatakan jika ada
anggota

keluarga

yang

sakit

maka

akan

segera

memeriksa

kesehatannya ke pelayanan kesehatan atau sarana kesehatan seperti


puskesmas.

60

f.Agama dan Kepercayaan yang mempengaruhi kesehatan


Keluarga Ny. K menganut agama Islam dan keluarga yakin bahwa
sehat dan sakitnya seseorang ditentukan oleh Allah SWT.
g. Status Sosial Ekonomi Keluarga
Anggota keluarga yang mencari nafkah adalah Ny. K sebagai
Kepala keluarga yang dibantu oleh anaknya.Penghasilan keluarga
perbulan Rp. 1.500.000. yang didapatkan dari pekerjaannya sebagai
Pegawai Negeri Sipil. Dan dari penghasilan keluargaNy. K dapat
rnencukupi kebutuhan hidup sehari-hari.
h. Aktivitas Rekreasi Keluarga
Ny. K mengatakan jarang melakukan aktivitas rekreasi Keluarga
biasanya melewati waktu luang dengan menonton TV di rumah.
4.1.2

Riwayat dan Tahap Perkembangan Keluarga


a. Tahap perkembangan keluarga saat ini
Tahap perkembangan keluarga Ny. K saat ini berada pada tahapan
keluarga yang mulai melepas anak sebagai dewasa.

b. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi dan kendalanya


Tahapan perkembangan keluarga yang belum terpenuhi adalah
memperluas jaringan keluarga dan melepas anak sebagai keluarga
baru dimasyarakat.Karena factor ekonomi.
c. Riwayat KesehatanKeluarga inti
1) Riwayat Kesehatan Keluarga saat ini
Pada saat pengkajian hari Minggu tanggal 20 juni 2015.Tn
Mmengeluh

batuk

tidak

berdahak

dan

sesak

nafas.Tn.M

mengatakan keluhan ini dirasakan sejak 2 hari yang lalu dan

61

langsung kontrol ke PKM Unit 1 tanggal 18 juni 2015.Tn. M


mengatakan sudah 4 tahun menderita asma bronkhial, semenjak itu
Tn. M sudah berkali-kali berobat ke pukesmas dan rumah sakit. Tn.
M juga mengatakan penyakit asmanya sering kambuh saat banyak
pikiran dan saat musim dingin. Pada saat dilakukan pengkajian tidak
ada anggota keluarga lain yang sedang sakit.

Table 4.2 Riwayat kesehatan masing-masing anggota Keluarga

No

Nama

BB

Keadaan

Masalah

(kg)

Kesehatan

Kesehatan

Umur

Tindakan
yang telah
dilakukan

Ny. S

53 th

65

Sehat

Tn. Z

26 th

58

Sehat

Asma

Berobat Ke

Tn.M

23 th

54

Sakit
Bronkhial

Puskesmas

2)Riwayat Penyakit Keturunan


Ny. Kmengatakan bahwa tidak ada keluarga ataupun keturunan
dari orang tua yang memiliki riwayat asma bronkhial.

62

3) Sumber pelayanan kesehatan yang dimanfaatkan


keluarga Ny. K mengatakan bila anggota keluarga sakit mereka
selalu berobat ke puskesmas dan rumah sakit,dan kadang-kadang
sering membeli obat di warung terdekat.
4) Riwayat kesehatan keluarga sebelumnya
Ny. K mengatakan penyakit yang pernah diderita oleh anggota
sama keluarganya hanya panas, batuk, pilek dan liver( yang diderita
oleh suaminya hingga meninggal).

4.1.3

Pengkajian lingkungan keluarga Ny. K


a. Karakteristik Rumah
Luas rumah keluarga Ny. K yang ditempati adalah 9 x 12,5 m,
terdiri dari 3 kamar tidur, 1 ruang tamu, 1 ruang keluarga, 1 ruang
makan, 1 dapur, dan 1 kamar mandi tipe bangunan rumah adalah
permanen, lantai terbuat dari tegel, jendela masing-masing kamar 1
buah, 1 buah jendela di ruang keluarga, 1 buah jendela di ruang tamu
dan 1 buah jendela di dapur, masing-masing ruangan terdapat ventilasi.
Pada saat pengkajian didapatkan kondisi rumah yang kotor serta
perabot yang tidak tertata rapi dan berdebu. Keluarga Ny. K membuang
sampah di tempat sampah sementara yang terbuat dari ember dan
sumber air minum keluarga adalah air mineral, sumber air yang

63

digunakan untuk mencuci, memasak, mandi dan keperluan yang lain


adalah air PAM. Untuk lebih jelasnya lagi dapat dilihat pada gambar
denah rumah pada gambar dibawah ini :

9m

R.

Kamar

Kamar

Kamar

Tidur

tidur

tidur

Dapur

R
Tamu Keluarga

Kamar
Mandi

12,5 m
Gambar 4.2 Denah rumah
b. Karakteristik Tetangga dan Komunitas RW
Keluarga

tinggal

penduduknya.Sebagian

di
besar

wilayah

perkotaan

masyarakat

yang

bermata

padat

pencaharian

sebagai pedagang, ojekdan sehagian kecil sebagai Pegawai Negeri


Sipil dan Swasta.Masyarakat masih memiliki rasa kekeluargaan yang
kuat dan rasa saling tolong menolong bila ada anggota masyarakat
yang mendapat musibah.Budaya gotong-royong juga masih diterapkan
dalam

beberapa

kegiatan

kemasyarakatan

seperti

dalam

membersihkan lingkungan tempat beribadah dan lain-lain.Aturan yang


berlaku di masyarakat sesuai dengan peraturan yang dibuat oleh

64

Pemerintah yang berlandaskan kepada musyawarah untuk mencapai


mufakat.
c. Mobilitas Geografis Keluarga
Keluarga Ny. Kadalah penduduk asli Sumbawa dan sudah
menetap di Seketeng dan tidak pernah berpindah-pindah.
d. Perkumpulan Keluarga dan lnteraksi dengan masyarakat
Sebagian besar keluarga Ny. K masih banyak yang tinggal di
Sumbawa.interaksi dengan masyarakat sangat baik.
e. Sistem Pendukung Keluarga
jika salah satu anggota keluarga ada yang sakit,maka keluarga
terdekat akan membantu. Tetangga dan keluarga Ny. K juga selalu
mendukung saat ada acara seperti syukuran dan pernikahan.
4.1.4

Struktur keluarga
a. Pola cara Komunikasi Keluarga
Komunikasi dalam keluarga baik. Anggota keluarga selalu
mengutamakan kebutuhan dan perasaan dengan jelas. Klien dan
keluarga memberikan respon dengan baik, mendengar dan mengikuti
setiap pesan yang disampaikan. Bahasa yang digunakan sehari-hari
adalah bahasa Sumbawa dan keluarga biasanya berkomunikasi secara
langsung.
b. Struktur Kekuatan Keluarga
Ny. K sebagai kepala keluarga berperan sebagai pengambil
keputusan dalam keluarga. Sebagai kepala keluarga Ny. K juga
bertanggung jawab dalam pemenuhan kebutuhan keluarga. Namun

65

apabila terdapat masalah dalam keluarga selalu dibicarakan dan


diselesaikan secara musyawarah.
c. Struktur Peran
Penanggung jawab masalah

keuangan

untuk

pemenuhan

kebutuhan keluarga adalah Ny. K sebagai kepala keluarga. Keluarga


Ny. K yang tinggal serumah terdiri dari dua Anak yaitu Tn. Z dan Tn. M
sebagai Klien .Dalam keluarga tidak ada konflik peran.
d. Nilai dan Norma Keluarga
Keluarga menghormati Ny. K sebagai pemimpin dalam keluarga.
Nilai yang dijalankan dan masyarakat yang dianut secara sadar oleh
keluarga. Keluarga menganggap bahwa kesehatan sangatlah penting
4.1.5

dan harus dijadikan hal yang sangat diperhatikan.


Fungsi keluarga
a. Fungsi Afektif
Anggota keluarga saring .menghormati,

menyayangi

dan

mendukung satu sama lain serta saling memberika perhatian karena


merasa adanya keterkaitan yang erat dan rasa saling membutuhkan
antara satu sama lain.
b. Fungsi Sosialisasi
Interaksi dalam keluarga selalu terjalin dengan baik dan
mempertahankan hubungan yang harmonis dalam keluarga dan
masyarakat. Setiap anggota keluarga menjalankan perannya dengan
baik dan penuh rasa tanggung jawab. Kegiatan keluarga di waktu
senggang adalah berkumpul bersama dan juga ikut berpartisipasi
dalam kegiatan di masyarakat.
c.Fungsi Perawatan Kesehatan
a. Pengetahuan dan persepsi keluarga tentang penyakit/masalah
kesehatan keluarga.

66

Keluarga Ny.K mengatakan mengerti tentang pengertian


penyakit asmayaitu penyakit pada saluran nafas yang disebabkan
oleh debu dan cuaca dingin tetapi belum begitu paham mengenai
penatalaksanaan dari penyakit asma.Keluarga tampak bertanya
mengenai penatalaksanaan dari penyakit asma.
b. Kemampuan keluarga mengambil keputusan tindakan kesehatan
yang tepat.
Keluarga Ny. K mengatakan

mampu mengambil keputusan

yang tepat, karena apabila salah satu dari anggota keluarga ada
yang sakit segera dibawa ke fasilitas Pelayanan Kesehatan. Ny.
kmengatakan takut terhadap akibat penyakit asma bronkhial yang
dialami oleh Tn.M. Ny k mengatakan.Jika penyakit Tn.M kambuh,
keluarga segera membawa Tn.M ke puskesmas.
c. Kemampuan keluarga merawat anggota keluarga yang sakit.
Ny. k mengatakan kurang mengerti tentang perawatan
penyakit asma bronkhial, tetapi keluarga tetap memberikan
dukungan dan perhatian kepada Tn.M terutama bila penyakitnya
kambuh.
d.Kemampuan keluaga memodifikasi lingkungan rumah yang sehat.
Ny. K mengatakan kurang mampu memodifikasi lingkungan
rumah karena sibuk dengan pekerjaan masing-masing,berdasarkan
hasil pengkajian didapatkan kondisi rumah yang kotor serta
perabotan yang tidak tertata rapi dan berdebu.
e. Kemampuan
masyarakat.

keluarga

menggunakan

fasilitas

kesehatan

di

67

Ny. K mengatakan mampu menggunakan fasilitas kesehatan,


bila ada anggota keluarga yang sakit maka segera dibawa ke
puskesmas.
f. Fungsi reproduksi
Ny. K mengatakan karena suami sudah meninggal tidak perlu
menggunakan alat kontrasepsi.
g.Fungsi ekonomi
Ny. K kerjanya dibantu oleh anaknya yang bernama (Tn. Z) yang
4.1.6

bekerja sebagai pegawai negeri sipil


Sistem dan koping keluarga
a. Stresor jangka pendek
Keluarga dan klien berharap penyakit yang dideritanya cepat
sembuh.
b. Stresor jangka panjang
Untuk jangka panjangnya keluarga tidak terlalu pusing untuk
memikirkannya. Dikarenakan penghasilan dari Ny. K rasa cukup untuk
menyembuhkan dari Tn.M sebagai klien dan memenuhi kebutuhan
sehari-hari.
c. Respon Keluarga Terhadap Stresor
Tn. M dapat mengatasi kekambuhan penyakit yang dideritakan.
d. Strategi Koping
Keluarga Ny. K mengatakan bila ada masalah dalam keluarga,
maka kepala keluarga selalu membicarakannya dengan anggota
keluarga yang lainnya dalam menyelesaikan masalah.Keluarga selalu
berusaha membujuk Tn.M untuk minum obat dan mengontrol

4.1.7

kesehatannya pada layanan kesehatan terdekat.


Keadaan gizi keluarga
Pemenuhan gizi keluarga Ny.K adalahmengkonsumsi makanan 3
kali sehari yang terdiri dari nasi, lauk pauk, sayur dan kadang buahbuahan dan tidak ada makanan yang tidak bisa di makan/ makanan
pantangan.

68

4.1.8

Pemeriksaan fisik
a. Tn.M (anggota keluarga yang sakit)
1) Keadaan umum
: Baik
2) Tanda-tanda Vital
Tekanan Darah
: 120/80 mmHg
Nadi
: 82 x/ menit
Suhu
: 36,5c
Pernafasan
: 26 x/ menit
3) Tinggi Badan
: 59 cm
4) Berat Badan
: 54 Kg
5) Kepala
Tekstur rambut kering, rambut tebal, tidak terdapat benjolan
ataupun lesi, tidak ada kelainan pada bagian kepala.
6) Mata
Bentuk mata simetris, skelera merah muda, konjungtiva tidak
anemis, tidak ada ikterus, tidak ada gangguan penglihatan.

7) Telinga
Bentuk telinga simetris kiri dan kanan, tidak ada gangguan
pendengaran, telinga tampak bersih.
8) Hidung
Hidung simetris kiri dan kanan, tidak terdapat polip hidung,
bersih dan tidak terdapat sekret.
9) Mulut
Tidak terdapat bau mulut, bibir kering, gusi berwarna merah
muda, gigi bersih.
10) Leher dan tenggorokkan
Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, tidak ada peningkatan
vena jugularis, tidak mengalami kesulitan dalam menelan, tidak
terdapat nyeri tekan.

69

11) Dada dan paru-paru


Pergerakan dada simetris, terdapat suara mengi dan tidak
menggunakan retraksi dinding dada sewaktu bernafas, batuk tidak
berdahak, dan sesak nafas.
12) Jantung
Tidak ada bunyi jantung tambahan, irama teratur, bunyi
jantung s1 s2 tunggal.
13) Abdomen
Tidak ada nyeri tekan pada bagian perut, tidak terdapat
pembesaran pada abdomen.
14) Ekstremitas
Ekstremitas atas dan ekstremitas bawah tidak mengalami
gangguan, kekuatan otot penuh dengan kekuatan otot 5.
15) Kulit
Turgor kulit elastic, tekstur kulit kasar, kulit bersih, teraba
hangat, suhu 36,5c.
16) Kuku
Pendek dan bersih, cavilary revillkurang dari 2 detik, tidak ada
kelainan pada bagian kuku
b. Ny. K( Anggota yang tidak sakit )
1) Keadaan Umum: Baik
2) Tanda-tanda Vital
Tekanan Darah
: 110/80 mmHg
Nadi
: 80 x/ menit
Suhu
: 37c
Pernafasan
: 20 x/menit
b. Tn. Z( Anggota yang tidak sakit )
1) Keadaan Umum: Baik
2)Tanda-tanda Vital
Tekanan Darah
: 120/90 mmHg
Nadi
: 80 x/ menit
Suhu
: 37c
Pernafasan
: 20 x/menit
4.1.9 Pemeriksaan penunjang
Therapy : Tgl: 18 juni 2015
a.
Salbutamol tablet 3 x 4 mg
b.
Metil Prednisolon 3 x 4 mg

70

c.
d.

Ambroxol 3 x 1
Berotec (fenoterol hydrobromide 10 Mcg)

4.1.10 Harapan keluarga


a. Terhadap Masalah kesehatan
Ny. Kberharap agar kesehatan Tn. M tetap terjaga dan penyakit
yang dicerita Tn.M dapat diatasi atau disembuhkan.
b. Terhadap Petugas Kesehatan
Ny. k berharap agar petugaskesehatan selalu melayani pasien
dengan baik dan meningkatkan pelayanan kesehatan yang diberikan.

4.2

Diagnosa Keperawatan keluarga


4.2.1 Analisa data
Sebelum merumuskan diagnosa keperawatan, perlu dilakukan analisa
terhadap data hasil pengkajian analisa data dapat dilihat pada tabel
dibawah ini:

Tabel 4.3 Analisa Data keluarga Ny. K


No
1.

Tgl
20

Data

Etiologi

DS :
mengatakan

Diagnose

Ketidakmampuan

Keperawatan
Resiko

keluarga

terjadinyakekambuha

Juni

Tn.M

2015

penyakit asmanya 2

Ny.Kmemodifikasi

n penyakit asma pada

hari yang lalu

lingkungan rumah

Tn. M

Keluarga
mengatakan

tidak

71

dapat

mengurus

rumah karena sibuk


dengan

pekerjaan

masing-masing
DO :
Keadaan
kotor

rumah

dan

tidak

terawat
Perabotan
tertata

tidak

rapi

berdebu
kontrol

dan

terakhir

tanggal 18 juni 2015.

No

Tgl

Data

Etiologi

Diagnosa
Keperawatan

72

2.

20
Juni
2015

DS :
Tn. M mengeluh sesak
nafas dan batuk tidak
berdahak
Keluarga

mengatakan

belum begitu mengerti

Ketidakmampuan

Pola nafas tidak

keluarga

efektif pada Tn. M

Ny.

merawat anggota
keluarga

yang

sakit

mengenai
penatalaksanaan

dari

penyakit yang diderita


oleh Tn.M
DO :
RR:26x/menit.
Terdengar suara mengi

4.2.2

Rumusan diagnosa keperawatan


a. Resiko terjadinya kekambuhan penyakit asma pada Tn.M
berhubungan dengan Ketidakmampuan keluarga Ny. K memodifikasi
lingkungan rumah
b. Pola nafas tidak efektif pada Tn.M berhubungan dengan
ketidakmampuan keluarga Ny. K merawat anggota keluarga yang
sakit.

4.2.3

Penilaian (Skoring) Diagnosa Keperawatan


Skoring diagnosa keperawatan dilakukan untuk menentukan diagnosa
keperawatan prioritas berdasarkan kriteria skala seperti diuraikan nada
tabel berikut

Tabel 4.4 Skoring Diagnosa Keperawatan

73

Diagnosa 1 (Resiko kekambuhan penyakit pada Tn.M)


N
Kriteria
Nilai
Bobot
Skoring
o
1.
Sifat Masalah :
1. Tidak/kurang
sehat
2. Ancaman
kesehatan
3. Keadaan
sejahtera
2.

3.

4.

Kemungkinan
masalah untuk di
ubah :
1. Mudah
2. Sebagian
3. Tidak dapat
Potensi masalah
untuk dicegah
1. Tinggi
2. Cukup
3. Rendah
Menonjolnya
masalah :
1. Masalah berat
harus segera
diatasi
2. Ada masalah
tapi tak perlu
diatasi segera
3. Masalah tidak
dirasakan
Total

3
2

Pembenaran
Resiko
merupakan
ancaman bagi klien dan
belum terjadi

2/3x1 = 2/3

1
Dengan
pendidikan
kesehatan
masalah
dapat diubah sebagian
2
1

2/2x2=2

0
Masalah tersebut dapat
dicegah
kemungkinan
cukup tinggi

3
2
1

1/3x1=1/3
Masalah yang terjadi
membutuhkan
penanganan segera

2
0/2x1=0
1

0
3

Diagnosa 2 (Pola nafas tidak efektif)


N
o
1.

Kriteria

Nilai

Sifat Masalah :
1. Tidak/kurang
sehat

Bobot

Skoring

Pembenaran
Keadaan penyakit Tn .M
yang dideritanya saat ini
merupakan
suatu

74

2. Ancaman
kesehatan
3. Keadaan
sejahtera
2.

3.

4.

Kemungkinan
masalah untuk di
ubah :
1. Mudah
2. Sebagian
3. Tidak dapat
Potensi masalah
untuk dicegah
1. Tinggi
2. Cukup
3. Rendah
Menonjolnya
masalah :
1. Masalah
berat harus
segera
diatasi
2. Ada masalah
tapi tak perlu
diatasi segera
3. Masalah tidak
dirasakan
Total

3/3x1 = 1

keadaan
sehat

yang

tidak

2
1

2/2x2=2

3
2
1

2/3x1=2/3

2
1/2x1=1/2
1

Dengan
pemberian
penkes seperti latihan
batuk efektif dan nafas
dalam
kemungkinan
masalah dapat diubah
sebagian
Melalui
pemberian
informasi
kesehatan,
kemungkinan masalah
untuk dapat dicegah
cukup
Masalah tersebut telah
ada sebelumnya dan
sudah dirasakan oleh
Ny.K
namun
tidak
memerlukan
penanganan segera

0
4 1/6

4.2.4 Diagnosa keperawatan berdasarkan prioritas masalah


a. Pola nafas tidak efektif pada Tn.M berhubungan dengan
ketidakmampuan keluarga Ny. K merawat anggota keluarga yang
sakit.
b. Resiko kekambuhan penyakit pada Tn.M berhubungan dengan
ketidakmampuan keluarga Ny. K memodifikasi lingkungan rumah.

75

4.3

Intervensikeperawatan keluarga
Untuk rnenangani masalah yang sedang dihadapi Ny. K , maka
diperlukan penanganan yang tepat untuk mengatasi atau mengurangi
masalah tersebut.

Rencana

kdijabarkan pada table 4.5

tindakan

keperawatan

keluarga Ny.

76

77

4.4

Implementasi Keperawatan
Pelaksanaan tindakan keperawatan dilaksanakan sesuai dengan
indakan keperawatan yang telah direncanakan atau dibuat sebelumnya.
Adapun uraian kegiatannya dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
Table 4.6 Implementasi Keperawatan Keluarga Ny. K

Hari/Tgl

Jam

Selasa 22
Juni 2015

09.00

No.
Dx
1

Implementasi

Respon Hasil

1.Mengkaji ulang frekuensi,1. Tn.M


tidak
kedalaman
pernafasan,
menggunakan tarikan

78

ekspansi dada dan tandatanda vital

dinding dada untuk


bernafas
Tanda-tanda Vital
Tekanan Darah :
120/80 mmHg
Nadi : 82 x/ menit
Suhu : 36,5C
Pemafasan:26x/ menit

2.Mengajarkan pasien
dalam dan latihan
efektif

nafas3. Tn.M merasa kesulitan


batuk
sewaktu
diajarkan
pertama
kali
oleh
petugas kesehatan.
4. Tn.
M
mengatakan
3.Mendorong/membantu pasien
dirinya
merasa
nafas dalam dan latihan
nyaman
setelah
batuk efektif
diajarkan
cara
pernafasan dalam dan
batuk efektif
Rabu 23
Juni 2015

Kamis 24
Juni 2015

1. Auskultasi kembali bunyi nafas 1. Bunyi mengi pada


bagian dada masih
dan catat adanya bunyi
terdengar
nafas seperti mengi.
2.
Tn.
M
dapat
2. Anjurkan posisi semi power
melakukan

1.Menganjurkan Tn. M untuk 1.Tn.M mengatakan akan


menjaga kondisi saat cuaca
menjaga
diri
dari
dingin
dan menghindari
cuaca
dingin
dan
stress yang berlebihan
stress

09.30

10.00

Table 4.6 Implementasi Keperawatan Keluarga Ny. K ( lanjutan )


No.
Hari/Tgl
Jam
Implementasi
Respon Hasil
Dx
2.Menjelaskan kepada Tn. M
dan keluarga tentang akibat
cuaca dingin dan akibat
stress

2. Tn. M dan keluarga


dapat
menjelaskan
akibat yang akan timbul
jika
tidak
memperhatikan cuaca
dan stress

79

Rabu, 23
Juni 2015

09.30

3. Menjelaskan
tentang
pengertian
dan
syaratsyarat rumah sehat

3.Tn.Mkooperatif
mendengarkan
penjelasan

4.Beri motivasi keluarga untuk


bersedia
memelihara
perumahan yang sehat

4. Keluarga mengatakan
akan
memperhatikan
kebersihan rumah

1.Memberikan kepada keluarga 1.keluarga


dapat
tentang perawatan pasien
menjelaskan
cara
dengan
penyakit
asma
perawatan
Tn.
M
bronkhil
dengan
asma
bronkhial
2.Menganjurkan keluarga untuk 2.Keluarga
mengatakan
membuka jendela tiap hari
akan
membuka
jendela tiap hari

Kamis 24
Juni 2015

09.00

1.5 Evaluasi

1. Mengkaji
tingkat
pengetahuan Tn.M dan
keluarga tentang penyakit
klien
2. Memberikan
kepada
keluarga tentang perawatan
Tn. M dengan penyakit
asma bronkhial

1. Keluarga Ny. K
dapat menjelaskan
konsep
penyakit
yang diderita Tn. M
saat ini
2.
keluarga
dapat
menjelaskan
cara
perawatan klien dengan
asma bronchial

80

Evaluasi dilakukan untuk menilai tindakan yang telah dilakukan,


apakah tindakan tersebut tercapai atau tidak sesuai dengan tujuan yang
telah dibuat.
Tabel 4.7 Evaluasi Keperawatan keluarga Ny. k
Hari/
Tgl
Jumat
26 Juni
2015

Jam
09.00

No.
DX
1.

Evaluasi
S : Tn. M dan keluarga mengatakan tidak batuk dan sesak
nafas lagi
O : Suara mengi tidak terdengar lagi
Keluarga mampu menerapkan latihan nafas dalam
dan
batuk efektif pada klien Tn. M
TTV :
TD : 120/80 mmHg, N : 80 x/mnt,
RR : 23 x/mnt,
S : 36,5C
A : Keluarga telah mampu menerapkan latihan nafas dalam
dan batuk efektif pada klien Tn.M keluarga juga dapat
mengenali penyakit yang diderita Tn. M, sehingga
masalah keperawatan pola nafas tidak efektif teratasi
P : Intervensi dihentikan

81

Jumat

09.3

26 Juni

2015

S : Keluarga dapat menyebutkan tentang syarat-syarat rumah


sehat, manfaat dan dampak rumah tidak sehat
Keluarga dapat membuat jadwal membersihkan rumah
Keluarga mengatakan bahwa penyakit klien tidak kambuh
lagi, akan tetapi keluarga Ny. K

takut sewaktu-waktu

asma Tn. M sebagai klien kambuh karena cuaca tidak


menentu.
O : Keluarga dapat menjelaskan pengertian syarat-syarat
rumah sehat dan dampak rumah tidak sehat
Keluarga dank Tn. M dapat menjelaskan akibat jika tidak
memperhatikan factor pencetus terjadinya kekambuhan
Tanda-tanda kekambuhan tidak tampak
A : Keluarga telah mengerti tentang syarat-syarat rumah sehat
dan menjelaskan tentang syarat rumah sehat dan
dampak

rumah

keperawatan

tidak

keluarga

sehat.

Sehingga

kerusakan

masalah

penatalaksanaan

lingkungan rumah teratasi


Setelah diberikan penjelasan selama 3 kali tindakan oleh
petugas kesehatan. Tn. M telah mengetahui dan dapat
melaksanakan perintah yang disarankan oleh petugas
kesehatan untuk menghindari faktor pencetus yang dapat
mengakibatkan

kekambuhan

penyakitnya.

Sehingga

masalah keperawatan keluarga ketidakpatuhan terhadap


faktor pencetus teratasi
P : Intervensi keperawatan dihentikan

BAB 5
PEMBAHASAN

82

Pada Bab ini akan dibahas tentang persamaan dan kesenjangan antara teori
asuhan keperawatan keluarga dengan tinjauan kasus yang telah dilaksanakan pada
keluarga dengan tinjauan kasus yang telah dilaksanakan pada keluarga Ny. K
dengan salah satu anggota keluarga menderita asma bronkhial di Seketeng
kecamatan Sumbawa.
5.1.
Pengkajian
Pengumpulan data merupakan tahapan pertama dalam pengkajian,
dimana data yang dikumpulkan meliputi identitas umum keluarga, riwayat dan
tahap perkembangan keluarga, pengkajian lingkungan, struktur keluarga, fungsi
kelurga, stres dan koping keluarga, keadaan gizi keluarga, pemeriksaan fisik
anggota keluarga dan harapan keluarga. Untuk memperoleh data yang
diinginkan, penulis menggunakan tehnik wawancara, observasi langsung,
pemeriksaaan fisik secara head to toe.
Pada Tn. Mdidapatkan beberapa data diantaranya beberapa gejala yang
dialami sepertibatuk tidak berdahak, sesak, dan terdengar suara mengi. Gejala
ini sesuai dengan yang disampaikan oleh Smeltzer & Bare (2005) yang
mengatakan

bahwa

penderita

asma

bronkhial

mengalami

gejala

sepertimenggunakan oto bantu pernafasan, takikardi, ronkhi, dahak lengket dan


sulit untuk dikeluarkan, suara nafas melemah bahkan tak terdengar, sianosis,
dan sesak nafas berat dan dada seolah-olah tertekan.
Hal ini disebabkan karena Tn.M sudah dalam proses penyembuhan
danpengaruh dari obat salbutamol yang berfungsi untuk merelaksasikan otot
polos bronkhusdan membuka jalan nafas sehingga pasien dapat bernafas
dengan normal tanpa menggunakan otot bantu pernafasan, metil prednisolon
86
yang berfungsi untuk mengontrol asma dan reaksi radang lainnya dengan jalan

83

menghambat reaksi pembengkakan yang timbul akibat rangsangan, ambroxol


berfungsi untuk mengencerkan dan mengurangi produksi sekret pada saluran
nafas sehingga mencegah terjadinya

penumpukan sekret

yang dapat

menyebabkan sesak berat serta tidak ada suara ronkhi dan berotec sebagai
inhalasi berfungsi untuk menghambat asetilkolin (zat yang menyebabkan
kontraksi otot polos bronkhus dan produksi lender yang berlebihan pada saluran
nafas.
5.2.

Diagnosa Keperawatan
Pada rumusan analisa data penulis mengacu pada tinjauan teori yang
memperlihatkan atau mempertimbangkan keadaan kesehatan dari setiap
anggota keluarga, keadaan rumah dan sanitasi lingkungan, dan karakteristik
keluarga seperti yang terlihat pada tinjauan kasus yang telah penulis susun.
Perumusan diagnosa keperawatan keluarga berdasarkan prioritas terdiri
dari masalah, penyebab, yang mengacuh pada ketidakmampuan keluarga
melaksanakan tugas keluarga dalam bidang kesehatan dan data obyektif dan
subyektif yang mendukung suatu masalah.Diagnosa keperawatan dalam
tinjauan teori seluruhnya ditemukan pada kasus. Diagnosa keperawatan yang
ditemukan pada keluarga Ny. K adalah pola nafas tidak efektif pada Tn.M
berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga Ny. K

merawat anggota

keluarga yang sakit,dan resiko kekambuhan penyakit asma pada Tn.M


berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga memodifikasi lingkungan
rumah.
5.3.

Intervensi tindakan keperawatan


Tahap perencanaan merupakan tahap untuk merumuskan rencana
tindakan yang bertujuan untuk mengatasi masalah-masalah klien dan keluarga.

84

Dalam penyusunan rencana keperawatan, penulis berusaha menggunakan teori


yang ada dengan format rencana keperawatan yang sesuai dengan teori
meliputi diagnosa keperawatan, tujuan umum, tujuan khusus, kriteria, standar
dan intervensi keperawatan.
Rencana yang dibuat sudah sesuai dengan konsep teori menurut
NANDA (1995) dan Suprajitno (2004). Untuk mencapai hasil yang maksimal
dalam penyusunan rencana keperawatan, peneliti melibatkan keluarga Ny. K
dengan memperhatikan dan mempertimbangkan situasi keluarga, prioritas
masalah dan melakukan pemilihan rencana tindakan yang tepat. Menurut
Hidayat (2004) intervensi dibutuhkan untuk mencegah, menurunkan atau
mengurangi masalah klien.

5.4.

Implementasi
Pada tahap pelaksanaan asuhan keperawatan keluarga Ny. K

yang

salah satu anggota keluarga menderita asma bronkhial terdapat tindakan


mandiri perawat dan tindakan kolaborasi. Tindakan kolaborasi yang dilakukan
adalah kolaborasi dengan dokter dalam pemberian obat yang dilakukan
diPuskesmas Unit 1 Kecamatan Sumbawa.Sedangkan tindakan-tindakan lain
merupakan tindakan mandiri yang dapat dilakukan sendiri oleh penulis dengan
mengacu pada rencana keperawatan dan kriteria hasil yang ingin dicapai
(Suprajitno, 2004).
Pada kasus keluarga,keluarga Ny. K dengan salah satu anggota
keluarga menderita asma bronkhial, tindakan keperawatan yang sudah
dilaksanakan sesuai dengan diagnosa keperawatan yang ditemukan.Adapun
tindakan

yang

dilakukan

berdasarkan

masing-masing

diagnosayaitu

85

mengajarkan Tn.M nafas dalam dan batuk efektif, memberikan penyuluhan atau
edukasi kepada keluargaNy.K

tentang konsep penyakit asma, menjelaskan

kepada keluarga Ny. K untuk menjaga dan menghindari diri dari cuaca dingin
dan stress yang berlebihanserta keluarga mampu memodifikasi lingkungan
rumah sehingga tertata rapi dan menjadi lebih sehat.

5.5.

Evaluasi
Tahap evaluasi merupakan tahap akhir dalam proses keperawatan yang
merupakan tahap perbandingan hasil yang diamati dengan standar yang dibuat
dalam perencanaan.
Proses evaluasi pada asuhan keperawatan keluarga Ny. K sudah sesuai
dengan tinjauan teori. Penulis menggunakan evaluasi sumatif yaitu evaluasi
yang dilakukan pada akhir proses dengan mengunakan format SOAP.
Asuhan keperawatan yang dilakukan selama 3x pertemuan dengan
keluargaNy. K

berdasarkan tujuan dan kriteria hasil menunjukkan bahwa

masalah teratasi yaitu pola nafas tidak efektif menjadi lebih efektif, dan resiko
kekambuhan penyakit asma pada
Tn. M tidak terjadi serta keluarga Ny. K mampu mengenal dan merawat anggota
keluarga yang sakit.

Anda mungkin juga menyukai