Anda di halaman 1dari 73

PEDOMAN PELATIHAN, MODUL dan MATERI DOKTER KECIL

PEDOMAN
PELATIHAN, MODUL dan MATERI
DOKTER KECIL

DI SUSUN OLEH :

MI ASIH PUTERA
2016

KATA PENGANTAR
Dalam rangka mengembangkan Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) dan meningkatkan pengetahuan
serta keterampilan dokter kecil sebagai kader kesehatan di lingkungan sekolah maka perlu disusun buku
panduan untuk dokter kecil.
Modul ini memuat berbagai macam materi yang perlu di pelajari oleh dokter kecil sebagai bekal
dalam pelaksanaan UKS.
Semoga modul ini dapat membantu dokter kecil dalam pelaksanaan kegiatannya. Kami merasa
bahwa buku ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran dari berbagai
pihak.
Cimahi, 1 Agustus 2016
Mengetahui
Pembina UKS MI Asih Putera

Fajar Zaenal Arifin, S.Pd

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI.......................................................................... 2
MARS DOKTER KECIL...................................................... 3
PENGERTIAN DOKTER KECIL........................................ 4
PROGRAM USAHA KESEHATAN SEKOLAH (UKS)... 8
OBAT-OBATAN SEDERHANA....................................... 11
PERTOLONGAN PERTAMA PADA
KECELAKAAN (P3K)....................................................... 15
PENCEGAHAN PENYAKIT MENULAR........................ 21
KEBERSIHAN PRIBADI.................................................. 23
PEMBIDAIAN.................................................................... 29
IMUNISASI......................................................................... 38
KESEHATAN GIGI DAN MULUT................................... 40
KESEHATAN LINGKUNGAN......................................... 44
PEMERIKSAAN MATA DAN TELINGA........................ 49
ILMU GIZI.......................................................................... 56
DAFTAR PUSTAKA.......................................................... 62

MARS DOKTER KECIL


Mari kawan-kawan maju berjuang
Tantang musuh yang menyerang
Sedia bantuan guru dan orangtua
Adalah mengabdi sesama
Bekerja bergiat slalu berusaha
Bantu petugas medis
Menjauhkan penyakit yang akan mendekat
Ayo kawan siap bekerja
Menimbang mengukur
Tugas kitapun bidang PPPK
Menuntut ilmu kesehatan praktis
Guna membantu sahabat
Dan masyarakat menerima kita

PENGERTIAN DOKTER KECIL


A. Definisi
Dokter kecil adalah peserta didik yang dipilih guru guna ikut melaksanakan sebagian usaha
pelayanan kesehatan terhadap diri sendiri, keluarga, teman murid pada khususnya dan sekolah pada
umumnya.
B. Tugas Dan Kewajiban
1.

Selalu bersikap dan berperilaku sehat

2.

Mengajak serta mendorong murid lainnya untuk bersama-sama menjalankan usaha kesehatan
terhadap dirinya masing-masing.

3.

Mengusahakan tercapainya kesehatan lingkungan yang baik di sekolah dan di rumah.

4.

Membantu guru dan petugas kesehatan pada waktu mereka menyelenggarakan pelayanan kesehatan
di sekolah.

5.

Berperan aktif dalam kampanye kesehatan yang diselenggarakan disekolah, misalnya :


a. Pekan kebersihan
b. Pekan penimbangan dan pengukuran tinggi badan
c. Pekan gizi
d. Pekan kesehatan gigi
e. Pekan kesehatan mata, dll

C. Kriteria Peserta Dokter Kecil


1.

Telah menduduki kelas 4 Sekolah Dasar/ Madrasah Ibtidaiyah.

2.

Siswa kelas 5 dan 6 yang belum pernah mendapat pelatihan dokter kecil

3.

Berprestasi di sekolah

4.

Berbadan sehat

5.

Berwatak pemimpin dan bertanggung jawab

6.

Berpenampilan bersih dan berperilaku sehat

7.

Berbudi pekerti baik dan suka menolong

8.

Di izinkan orang tua

D. Kegiatan Dokter Kecil


1.

Menggerakkan teman asal saling mengadakan :


a. Pengamatan kebersihan dan kesehatan pribadi
b. Penimbangan dan pengukuran tinggi badan
c. Penelitian penglihatan
d. Pemeriksaan cacar, BCG
e. Pemeriksaan kesehatan gigi

2.

Pengenalan dini penyakit dan tanda-tandanya

3.

Pengobatan sederhana

4.

Pengamatan kebersihan ruang UKS, warung dan kebun sekolah

5.

Pengamatan hygiene/ sanitasi, rumah dan sekolah, halaman ruang kelas, perlengkapan, persediaan
air bersih, tempat cucian, WC, kamar mandi, tempat sampah, saluran pembuangan.

6.

Penjagaan kesehatan terhadap kecelakaan : kotak P3K, alat pemadam kebakaran, alat bermain,
lapangan bermain.

7.

Pencatatan dan pelaporan.

8.

Rujukan.

E. Pencatatan Kegiatan
Kegiatan-kegiatan yang dicatat oleh dokter kecil dan di masukkan dalam buku laporan dokter kecil
yaitu:
1.

Kegiatan yang ada di sekolah, di rumah dan di masyarakat


a. Hasil penimbangan berat badan dan tinggi badan
b. Hasil pengematan ketajaman penglihatan
c. Jenis pertolongan pertama yang diberikan
d. Hasil pengamatan pengguntingan kuku
e. Hasil pengamatan sarang nyamuk (PSN)
f.

Anjuran-anjuran yang diberikan kepada teman, saudara di rumah, misalnya :


1) Menggunting kuku secara rutin
2) Melihat televisi tidak terlalu dekat (minimal 3 meter)
3) Tidur tidak terlalu larut malam
4) Jangan baca buku sambil tiduran
5) Sikap duduk yang baik pada waktu membaca dan menulis
6) Membuang sampah pada tempatnya, dll.

g. Hasil dari melihat/ pengamatan pada teman/ di masyarakat, misalnya:


1) Hasil pengamatan pada warung sekolah
2) Kebiasaan teman membuang sampah
3) Melihat orang buang sampah dari mobil
4) Berjalan di jalan umum sambil baca pelajaran.
2.

Kegiatan yang ada di kelas


a. Piket kebersihan kelas

3.

Saran dan usul untuk diselenggarakannya kegiatan tertentu di bidang kesejahteraan, dll

PROGRAM USAHA KESEHATAN SEKOLAH (UKS)


A. Pengertian
Usaha kesehatan sekolah (UKS) adalah upaya terpadu lintas program dan lintas sektoral dalam
rangka meningkatkan derajat kesehatan seta membentuk perilaku hidup sehat anak usia sekolah yang berada
di sekolah dan perguruan agama.menurut UU RI no. 23 tahun 1992 tentang kesehatan Bab V bagian ketiga
belas pasal 45 ayat 1 : Kesehatan sekolah diselenggarakan untuk meningkatkan ketidakmampuan hidup sehat
peserta didik dalam lingkungan hidup sehat sehingga peserta didik dapat belajar, tumbuh dan berkembang
secara harmonis dan optimal menjadi sumber daya yang lebih berkualitas.
B. Tujuan
1. Umum:
Meningkatkan kemampuan hidup sehat dan derajat kesehatan peserta didik/siswa serta menciptakan
lingkungan yang sehat, sehingga memungkinkan pertumbuhan dan perkembangan yang harmonis dan
optimal dalam rangka pembentukan manusia Indonesia seutuhnya.
2. Khusus:
Memupuk kebiasaan hidup sehat dan mempertinggi derajat kesehatan peserta didik/siswa yang di
dalamya mencakup :
Memiliki pengetahuan, sikap dan ketrampilan untuk melaksanakan prinsip hidup sehat serta berpartisipasi
aktif dalam usaha peningkatan kesehatan di sekolah dan di perguruan agama, di rumah tangga maupun di
lingkungan masyarakat.
C. Ruang Lingkup
Ruang lingkup UKS tercermin dalam Tri Program UKS (duikenal dengan TRIAS UKS), yang
meliputi:
1. Pendidikan kesehatan, dilaksanakan melalui:
a.

Kegiatan intrakulikuler

b.

Kegiatan ekstrakulikuler

2. Pelayanan kesehatan
Pelayanan kesehatan dilaksanakan dengan kegiatan yang bersifat komprehensif (terpadu dan
menyeluruh), meliputi:
a.

Kegiatan peningkatan kesehatan (promotif)

b.

Kegiatan pencegahan (preventif)

c.

Kegiatan penyembuhan dan pemulihan (kuratif dan rehabilitatif)

3. Pembinaan lingkungan kehidupan sekolah sehat Mencakup:


a.

Kegiatan bina lingkungan fisik

b.

Kegiatan bina lingkungan mental dan sosial

D. Kebijaksanaan dan Organisasi Pembinaan UKS


Pembinaan dan pengembangan UKS dilaksanakan secara terpadu, menyeluruh, serta berdaya guna
dan berhasil guna, yang melibatkan 4 (empat) departemen yaitu Departemen pendidikan dan kebudayaan,
Departemen Agama, departemen kesehatan dan departemen dalam nengeri. Kerjasama 4 Departemen ini
dituangkan dalam surat keputusan bersama 4 menteri sejak tahun 1984.

OBAT-OBATAN SEDERHANA
A. Cara penyimpanan obat dan peralatan kesehatan
1.

Obat-obat dan alat-alat kesehatan disimpan di lemari khusus yang dapat dikunci

2.

Penyimpanan obat dipisah-pisahkan


a. Obat dalam (obat yang diminum/dimakan)
b. Obat luar
c. Obat keras

3.

Tempat obat/botol obat diberi etiket yang jelas


a. Etiket obat yang diminum
b. Etiket obat luar berwarna biru (misalnya salep-salep)
c. Etiket obat keras, ditandai dengan palang merah/tengkorak (misalnya Lysol, kreolin)

4.

Tempat obat :
a. Obat berbentuk cairan disimpan dalam botol dengan mulut sempit dan disumbat
b. Obat-obatan berbentuk tablet disimpan di dalam botol dengan mulut lebar/kaleng-kaleng kecil
dan ditutup dengan baik
c. Obat-obatan berbentuk salep ditempatkan dalam botol dengan mulut lebar (pot plastik) dan
ditutup dengan rapat

5.

Membersihkan dan menyimpan alat-alat


a. Alat-alat seperti penekan lidah, pinset anatomi, pinset hidung, sendok obat, gelas obat
seharusnya :
-

Dicuci bersih setelah dipakai

Direbus dan diangkat setelah sepuluh menit mendidih

Dikeringkan dan disimpan di tempat khusus (almari)

b. Baskom dan bengkok setelah dipakai dibersihkan dengan air dan sabun dilap sampai kering
(sebelumny digantung dengan mulut kebawah) bagian luar dan dalam diberi bedak supaya tidak
lengket, ditiupkan udara dalam kantong, baru disimpan
c. Pengatur suhu (thermometer) setiap selesai dipakai dicuci dengan air sabun, keringkan digosok
dengan kapas yang diberi alcohol sedikit baru disimpan dalam larutan lysol.
B. Contoh Obat-Obatan Sederhana
N
o
1.

2.

Nama Obat
Salep Ichtiol

Salep Levertan

Tanda gejala

Cara pemakaian

Anak dengan

Dioleskan dibisul-ditutup

bisul yang

dengan kain kasa-diplester

belum matang
Untuk luka yang

Dioleskan diluka-ditutup

sedang

dengan kasa-dibalut

Keterangan

menyembuh
terutama luka
bakar
3.

Kapas

Digunakan untuk

Tidak boleh untuk

4.

5.

6.

membersihkan luka,

menutup perdarahan

mengoleskan obat,

kecuali bila diletakkan

mengambil benda asing

didalam kain kasa

Lysol/Dentol/

dimata (klilipan)
Cairan yang dapat

Dilarutkan di air bersih

Detol

digunakan untuk mencuci

takaran 1 cc Lysol untuk

tangan, membersihkan

2 lt air

alat-alat dan lain-lain


Digunakan untuk menutup

Bila plester diberi bensin

luka setelah diberikan kasa

sedikit akan lebih lengket

terlebih dahulu
Larutan yang digunakan

dikulit

Plester

Creolin

untuk membersihkan lantai


7.

Pipet

rumah/lantai kamar mandi


Untuk meneteskan obat

8.

Betadine dan

mata dll
Dioleskann pada pinggir

Betadine bila diberi air

yodium

luka dengan kapas untuk

sedikit dapat untuk

membersihkan kulit

mencuci luka baru yang


kotor-yodium untuk
membersihkan kulit yang
diiris/dioperasi

PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN (P3K)


A. Arti P3K

Memberikan pertolongan pertama kepada korban kecelakaan dengan cepat cepat dan tepat sebelum
korban dibawa ke tempat rujukan (dokter/puskesmas/rumah sakit)
B. Tujuan P3K
1.

Mencegah cidera bertambah parah

2.

Menunjang upaya penyembuhan

C. Pedoman yang harus dipegang oleh pelaku P3K


P = Penolong mengamankan diri sendiri lebih dahulu sebelum bertindak
A = Amankan korban dari gangguan ditempat kejadian sehingga bebas dari bahaya
T = Tandai tempat kejadian sehingga orang lain tahu bahwa di tempat itu ada kecelakaan
U = usahakan menghubungi ambulans, dokter, rumah sakit atau yang berwajib (polisi/keamanan setempat
T = Tindakan pertolongan terhadap korban dalam urutan yang paling tepat
D. Peralatan P3K terdiri atas
1.

Bahan yang minimal harus tersedia


a.

Bahan untuk membersihkan tangan misalnya : sabun, alkohol.

b.

Obat untuk mencuci luka misalnya : air bersih, boorwater, Providone iodine

c.

Obat untuk mengurangi rasa nyeri misalnya parasetamol

d. Bahan untuk menyadarkan misalnya moniak, parfum.


2.

Alat minimal yang disediakan


a. 10 pembalut cepat
b. Pembalut gulung
c. Pembalut segitiga
d. Kapas
e. Plester
f.

Kassa steril

g. Gunting
h. Pinset
E. Pelaksanaan P3K
Langkah-langkah pemeriksaan korban kecelakaan
1.

Periksa kesadaran
Apakah korban sadar atau tidak, pingsan, gelisah, acuh tak acuh. Hilangkan penyebab gangguan

kesadaran, istirahatkan dan tenangkan korban yang gelisah, bila korban tidak sadar selama 30 menit ia
langsung diangkut ke dokter atau puskesmas/ rumah sakit.

2.

Periksa pernafasan

Apakah pernafasan kornban berhenti, cepat, lambat, tidak teratur, amati korban (lihat cuping hidungdengar). Tindakan awal adalah memebebaskan jalan nafas dan memepertahankan saluran pernafasan. Bila
pernafasan berhenti maka harus dilakukan pernafasan buatan.
3.

Periksa tanda-tanda perdarahan dan peredaran darah


Apakah teraba denyut jantung?

Tindakan yang harus dilakukan dengan segera adalah menghentikan perdarahan


4.

Periksa keadaan local (patah tulang, luka) dan perhatikan keluhan :


Tanyakan kepada korban apakah korban adarasa nyeri, linu, sakit? Minta tunjukkan tempat yang sakit

Apabila ada luka harus dilihat juga apakah luka lain, beritahu korban bahwa ia akan ditolong dan ajaklah
bercakap-cakap
F. Gangguan yang diderita korban kecelakaan :
Pada dasarnya pada setiap korban kecelakaan dapat dibedakan gangguan berupa :
-

Gangguan umum :

Dimana keadaan umum/kesehatan korban terganggu yang daalm waktu singkat akan mengancam jiwa
korban, misalnya
1.

Gangguan pernapasan
a. Pengertian : kesulitan bernapas, sampai tidak bernafas
b. Penyebab : sumbatan jalan nafas, kelemahan atau kejang otot pernapasan , menghisap asap atau gas
beracun
c. Penggolongan : korban sadar dan korban tidak sadar
d. Prioritas pertolongan : pada korban yang tidak sadar
e. Lokasi gangguan : di rongga hidung, kerongkongan, sampai paru-paru
f.

2.

Tindakan P3K : berikan prnafasan buatan

Gangguan kesadaran
a. Pengertian : keadaan dimana kesadarn berkurang atau hilang sama sekali
b. Penyebab
1) Benturan/ pukulan kepala
2) Sinar terik matahari langsung mengenai kepala
3) Berada dalam ruangan penuh orang, sehingga kekurangan zat asam
4) Keadaan tertentu di maan tubuh lemah, kurang latihan, perut kosong, dll.
c. Penggolongan : kesadaran kurang dan kesadaran hilang
d. Prioritas pertolongan :
1) Korban tidak sadar denagn gangguan pernafasan
2) Korban yang kesadarannay berkurang
e. Lokasi gangguan : pada sususnan saraf pusat (SSP)
f.

Tindakan P3K :
1) Angkat penderita ketempat yang teduh dan baik sirkulasi udaranya
2) Tidurkan terlentangtanpa bantal bila mukanya pucat/ biru,jika mukanya merah berikan bantal
3) Longgarkan semua pakaian yang mengikat
4) Bila penderita sadar berikan minum yang hangat

5) Beri selimut supaya badannya hangat


6) Jika perlu kirim ke rumah sakit
3.

Gangguan peredaran darah/berat (syok)


a. Pengertian : keadaan yang dapat mengancam kehidupan dimaan otak dan alat vital lain kekurangan
darah oleh berbagai sebab
b. Penyebab :
1)

Kekurangan darah/cairan (muntaber)

2)

Luka bakar yang luas

3)

Nyeri yang hebat

4)

Tidak tahan terhadap obat/ bahan kimia tertentu

c. Penggolongan
1) Ringan , dengan tanda-tanda ; pucat, kulit dingin, nadi lemah dan cepat (100x/menit), korban
gelisah, rasa haus, kadang-kadang ngacau
2) Berat, dengan tanda-tanda : sangat pucat, mata cekung, pernafasan cepat dan tidak teratur, nadi
susah teraba dan apabila teraba sangat cepat (150x/menit)
d. Lokasi gangguan : kulit, saluran pencernaan dan patah tulang
e. Tindakan P3K
1) Bawa korban ke tempat teduh dan aman, dan bila tidak terdapat perdarahan di kepala tidurkan
terlentang tanpa bantal, atas kepala lebih rendah dari kaki, bila tidsak ada patah tulang dan
perdarahan dianggota badan, kaki diluruskan dan tangannya
2) Pakaian korban dikendorkan
3) Tenangkan korban dan usahakan agar badan tetap hangat
4) Bila ada luka atau perdarahan, rawat lukanya dan hentikan perdarahannya
5) Bila ada patah tulang kerjakan pembidaian
6) Bila munteber beri oralit
4.

Perdarahan
a. Pengertian : perdarahan adalah keluarnya darah dari pembuluh darahyang rusaknya. Perdarahan ada
2 macam, yaitu perdarakhan keluar dan perdarahan ke dalam
b. Penyebab : putusnya pembuluh darah atau perlukaan paad pembuluh darah
c. Penggolongan:
1) Perdarahan pembuluh darah nadi/arteri
2) Perdarahan pembuluh darah balik atau vena
3) Perdarahan pembuluh darah rambut/kapiler
d. Prioritas pertolongan : pembuluh darah nadi
e. Tindakan P3K
1)

Bagian anggota badan yang berdarah tinggikan

2)

Tekan pembuluh darah yang terletak di antara tempat perdarahan

PENCEGAHAN PENYAKIT MENULAR

A. Penyakit kulit
1. Contoh: kudis, kadas, cacar air dan panu.
2. Pencegahan:
a. Menjaga kebersihan kulit, mandi dengan sabun dan air bersih
b. Menghindari kontak dengan penderita
c. Menghindari mengguanakan barang-barang yang dipakai penderita
d. Pakaian penderita dicuci dengan bersih
B. Penyakit TBC
Pencegahan:
a. Hindari kontak dengan penderita
b. Vaksinasi dengan BCG semasa bayi
c. Makan makanan yang bergizi
C. ISPA(Infeksi Saluran Pernafasan Bagian Atas)
Contoh: influenza, dan radang tenggorokan
Pencegahan:
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.

Banyak makan makanan yang mengandung vit. C seperti sayur dan buah
Hindari kena hujan
Kurangi minuman dingin
Hindari daerah yang berasap dan berdebu
Hindari kontak dengan penderita
Bila bersin atau batuk tutup mulut atau hidung dengan sapu tangan
Ingus jangan dibuang sembarangan

D. Penyakit pada saluran pencernaan


Contoh: kolera, disentri, typus, dan diare
Pencegahan:
a. Menjaga kebersihan diri, lingkungan, makanan dan minuman
b. Alat yang dipakai penderita dicuci dengan sabun

KEBERSIHAN PRIBADI
Kebersihan adalah pangkal kesehatan, ini merupakan motto yang harus selalu diingat, dilaksanakan
di setiap tempat dan setiap waktu. Kebisaan hidup bersihharus dimulai dari diri pribadi baru lingkungannya,
karena orang yang biasa hidup bersih tidak senang melihat lingkungan yang kotor.

A. Mandi
Tubuh kita setiap hari mengeluarkan keringat dan setiap kita selalu dikkotori oleh debu yang
beterbangan disekitar kita, sehingga bila kita tidak bersihkan badan kita akan penuh daki bau yang tidak
sedap.
Mandi adalah salah satu cara untuk menjaga tubuh tetap bersih dan segar, mandi yang baik dan benar
adalah sebanyak dua kali sehari yaitu: setelah bangun tidur (pada pagi hari) dan setelah bekerja (artinya
setelahmelakukan kegiatan-kegiatan selama sehari) sebaiknya dilakukan pada sore hari. Bagian
muslimdengan melakukan wudhu sebanyak 5 kali sehari adalah suatu upaya untuk menjaga tubuh tetap
bersih dan segar, maka hidup bersih dan menjaga kesehatan adalah bagian dari iman.
Agar tubuh atau badan tetap bersih, sebaiknya sewaktu mandi meggunakan air yang bersih, memakai
sabun dan menggunakan handuk yang kering dan bersih untuk mengeringkan tubuh kita setelah mandi.
Janganlah menunda mandi dan sikatlah gigi dengan teratur serta perhatikanlah kuku jari tangan dan
kaki agar dirawat setiap hari, sehingga kita bebas dari kotoran yang menempel dari tubuh kita.
Berpakaianlah yang layak dan serasi, artinya memakai pakaian yang bersih dan sesuai dengan
peranan kita dimasyarakat (pelajar, mahasiswa, pegawai dll) sebab pakaian disamping melindungi badan
juga menumbuhkan kepercayaan diri dan memupuk kepribadian.
Setiap hari kita wajib berganti pakaian yang bersih sebab bila tidak penampilan kita akan berbau yang
tidak sedap dan kita akan dijauhi oleh kawan-kawan.
Pupuklah kebiasaan-kebiasaan:
Mandi 2 kali sehari cucilah tangan dengan dengan air bersih dan menggunakan sabun sebelum makan dan
sesudah buang air besar dan kecil, minumlah air yang sudah dimasak, gunakan jambankalau mau buang air
besar/buang air kecil dan bersihkan tempat tinggal kita dari sampah dan genangan air.
B. Pakaian
Pakaian yang sudah sehata adalah pakaian yang bersih, sesuai dengan postur tubuh artinya tidak
terlalu ketat maupun tidak terlalu longgar, sopan artinya enak dipandang dan sesuai sdengan kebudayaan
kita, selalu dicuci setelah habis dipakai serta disetrika, agar tampak rapih.
C. Badan
Badan adalah suatu kesatuan bentuk diri kita yang perlu kita jaga keberihan dan kesehatannya,
menjaga kebersihan dan kesehatannya adalah suatu kewajiban yang tidak bisa ditunda-tunda sebab
kelangsungan tubuh kita hidup kita, patut disukuri bila kita memiliki tubuh dan badan yang normal dan
sehat.

E. Makan dan Minum


Untuk menjaga kesehatan tubuh, makan dan minum adalah merupakan kebuuthan pokok manusia
untuk dapat bergerak dan menjalankan aktivitas kegiatan apapun, tubuh memerlukan energi atau tenaga yang
kesemuanya ini diperoleh dari apa yang kita makan, minum sehari-hari. Makanan yang seimbang
mengandung unsur:
a. Hidrat arang/ karbohhidrat: nasi, roti, sagu, jagung dan lain-lain

b.
c.
d.
e.

Protein: daging, telur, tahu, tempe, dll


Vitamin dan mineral: sayur-sayuran dan buah-buahan
Air minum untuk memperlancar penyerapan makanan dalam tubuh kita
Istirahat, rekreasi dan kesehatan mental (rohani)
Setelah melakukan kegiatan sehari-hari tubuh kita memerlukan istirahat baik jiwa dan

rohanikehidupan manusia sangat dipengaruhi dengan keseimbangan antara kesehatan jasmani rohani oleh
karena itu istirahat yang cukup dan rekreasi yang seimbang adalah obat agar kita tetap sehat.
Usia manusia sepertiganya digunakan untuk tidur dalam sehari kita wajib tidur selama 8 jam, maka
gunakanlah sebaik-baiknya waktu tersebut untuk tidur dengan nyenyakagar sewaktu kita bangun tubuh
sudah segar dan siap melakukan kegiatan atau aktivitas kembali.
Olahraga yang teratur dan penuh kesenangan adalah salah satu contoh bentuk rekreasi yang
menyehatkan, dan melakukan kegiatan lintas alam, jalan pagi setiap hari minggu, sepeda santai, senam
kesegaran, dan lain-lain yang teratur adalah suatu upaya untuk menjaga kesegaran dan kesehatan jasmani
dan rohani.
F. Kebersihan Atau Kesehatan Pribadi Meliputi
1. Melindungi jaringan dibawahnya
Fungsi kulit:
a.
b.
c.
d.
e.
f.

Melindungi jaringan dibawahnya


Melindungi cairan tubuh
Mengatur suhu tubuh
Sebagai indera peraba
Membentuk vitamin D
Sebagai alat sekresi

Cara memelihara kulit:


a. Mandi dan memakai sabun minimal 2kali sehari
b. Habis mandi dikeringkan dengan handuk yang bersih
c. Memakai pakaian yang bersih
2. Memlihara kebersihan rambut
Rambut berfungsi untuk melindungi kepala terhadap suhu yang datang dari luar baik panas maupun dingin
Cara merawat rambut:
a. Mencuci rambut dengan teratur 2 kali seminggu
b. Menyisir rambut
3.

Memelihara kebersihan mata

Fungsi mata:
a. Sebagian indera penglihatan
b. Membantu keseimbangan dan menyampaikan pesan
Cara membersihkan mata:
a. Ambil kapas simpan di ujung lidi
b. Celupkan di boorwater atau air matang
c. Usapkan dari arah pinggir ke tengan menuju ke arah hidung
4. Memelihara kebersiahan kuku
Cara membersihkan kuku:
a. Memotong kuku sekurang-kurangnya 1 kali seminggu
b. Mencuci kuku dengan sabun
5. Memelihara kesehatan hidung

Didalam hidung terdapat bulu dan lendir yang berfungsi menyaring udara yang masuk dari kotoran debu
sehingga udara masuk ke paru-paru lebih bersih
6.

Memelihara kebersihan telinga

Fungsi telinga sebagai alat pendengarn dan keseimbangan tubuh


Cara membersihkan:
a. Bersihkan daun telinga pada waktu mandi ingat lekuk-lekuknya
b. Bersihkan kotoran berkali-kali
c. Telinga jangan sampai kemasukan air
7. Memelihara kebersihan mulut dan gigi
Lihat uraian pada kesehatan gigi dan mulut
8.

Membersihkan kaki dan tangan

Cara memelihara:
a. Cuci tangan sebelum dan sesudah memegang sesuatu
b. Cuci kaki setiap kali kotor
c. Pakai alas kaki atau sandal yang pas dan tidak sempit
9. Pakai pakaian dan keperluan pribadi atau peralatan yang bersih
Cara memelihara:
a. Mengganti pakaian yang kotor dengan yang bersih
b. Pakai-pakaian yang sesuai dengan ukuran badan
c. Jangan memaki pakaian atau barang pribadi milik orang lain
d. Jangan menggantung pakaian di kamar
e. Bedakan pakaian sekolah dengan pakaian rumah
10. Memelihara kebersihan sesudah buang air besar dan buang air kecil
Kotoran manusia banyak sekali mengandung kuman yang berbahaya bagi kesehatan oleh karena itu jarang
dibuang sembarangan tapi harus di jamban atau WC bukan di sungai, buang air kecil tidak boleh dilantai
kamar mandi, sesudah buang air kecil disiram sampai bersih agar tidak menimbulkan bau.

PEMBIDAIAN
A. PEMBALUTAN
1. Pengertian
Suatu tindakan medis untuk menyangga atau menahan bagian tubuh tertentu agar tidak bergeser atau
berubah dari posisi yang dikehendaki.
2. Tujuan
Tujuan dari pembalutan, yaitu ;
a. Menahan sesuatu misalnya bidai (spalk), kasa penutup luka, dan sebagainya agar tidak bergeser
dari tempatnya.
b. Menahan pembengkakan (menghentikan pendarahan: pembalut tekanan).
c. Menunjang bagian tubuh yang cedera.
d. Menjaga agar bagian yang cedera tidak bergerak.
e. Menutup bagian tubuh agar tidak terkontaminasi.
3. Macam-macam alat balut
a. Mitella (pembalut segitiga)
Bahan pembalut dari kain yang berbentuk segitiga sama kaki dengan berbagai ukuran.

Panjang kaki antara 50-100 cm.


Pembalut ini biasa dipakai pada cedera di kepala, bahu, dada, siku, telapak tangan, pinggul,

telapak kaki, dan untuk menggantung lengan.


Dapat dilipat-lipat sejajar dengan alasnya dan menjadi pembalut bentuk dasi.
b. Dasi (cravat)

Merupakan mitella yang dilipat-lipat dari salah satu ujungnya sehingga berbentuk pita

dengan kedua ujung-ujungnya lancip dan lebarnya antara 5-10 cm.


Pembalut ini biasa dipergunakan untuk membalut mata, dahi (atau bagian kepala yang lain),

rahang, ketiak, lengan, siku, paha, lutut, betis, dan kaki yang terkilir.
Cara membalut:
Bebatkan pada tempat yang akan dibalut sampai kedua ujungnya dapat diikatkan.
Diusahakan agar balutan tidak mudah kendor, dengan cara sebelum diikat arahnya

saling menarik.
Kedua ujung diikatkan secukupnya.
c. Pita (pembalut gulung)
Dapat terbuat dari kain katun, kain kasa, flanel atau bahan elastis. Yang paling sering adalah

kasa. Hal ini dikarenakan kasa mudah menyerap air dan darah, serta tidak mudah kendor.
Macam ukuran lebar pembalut dan penggunaannya:
2,5 cm : untuk jari-jari
5 cm : untuk leher dan pergelangan tangan
7,5 cm : untuk kepala, lengan atas, lengan bawah, betis dan kaki
10 cm : untuk paha dan sendi pinggul
10-15 cm : untuk dada, perut dan punggung.

d. Plester (pembalut berperekat)


Pembalut ini untuk merekatkan penutup luka, untuk fiksasi pada sendi yang terkilir, untuk
merekatkan pada kelainan patah tulang. Cara pembidaian langsung dengan plester disebut
strapping. Plester dibebatkan berlapis-lapis dari distal ke proksimal dan untuk membatasi

gerakan perlu pita yang masing-masing ujungnya difiksasi dengan plester.


Untuk menutup luka yang sederhana dapat dipakai plester yang sudah dilengkapi dengan

kasa yang mengandung antiseptik (Tensoplast, Band-aid, Handyplast dsb).


Cara membalut luka terbuka dengan plester:
Luka diberi antiseptik
Tutup luka dengan kassa
Letakkan pembalut plester.
e. Pembalut lainnya
Snelverband: pembalut pita yang sudah ditambah kasa penutup luka, dan steril. Baru dibuka

saat akan digunakan, sering dipakai untuk menutup luka-luka lebar.


Sofratulle: kasa steril yang sudah direndam dalam antibiotika. Digunakan untuk menutup

f.

luka-luka kecil.
Kassa steril
Adalah potongan pembalut kasa yang sudah disterilkan dan dibungkus sepotong demi

sepotong. Pembungkus tidak boleh dibuka sebelum digunakan.


Digunakan untuk menutup luka-luka kecil yang sudah didisinfeksi atau diobati (misalnya
sudah ditutupi sofratulle), yaitu sebelum luka dibalut atau diplester.

4. Prosedur pembalutan
a. Perhatikan tempat atau letak bagian tubuh yang akan dibalut, seperti:
Bagian dari tubuh yang mana,
Luka terbuka atau tidak,
Bagaimana luas luka,
Perlu dibatasi gerak bagian tubuh tertentu atau tidak.
b. Pilih jenis pembalut yang akan digunakan. Dapat satu atau kombinasi.

c. Sebelum dibalut, jika luka terbuka perlu diberi desinfektan atau dibalut dengan pembalut yang
mengandung desinfektan. Jika terjadi disposisi/dislokasi perlu direposisi. Urut-urutan tindakan
desinfeksi luka terbuka:
Letakkan sepotong kasa steril di tengah luka (tidak usah ditekan) untuk melindungi luka

selama didesinfeksi.
Kulit sekitar luka dibasuh dengan air, disabun dan dicuci dengan zat antiseptik.
Kasa penutup luka diambil kembali. Luka disiram dengan air steril untuk membasuh bekuan

darah dan kotoran yang terdapat di dalamnya.


Dengan menggunakan pinset steril (dibakar atau direbus lebih dahulu) kotoran yang tidak

hanyut ketika disiram dibersihkan.


Tutup lukanya dengan sehelai sofratulle atau kasa steril biasa. Kemudian di atasnya dilapisi

dengan kasa yang agak tebal dan lembut.


Kemudian berikan balutan yang menekan.

Apabila terjadi pendarahan, tindakan penghentian pendarahan dapat dilakukan dengan cara:

Pembalut tekan, dipertahankan sampai pendarahan berhenti atau sampai pertolongan yang

lebih mantap dapat diberikan.


Penekanan dengan jari tangan di pangkal arteri yang terluka. Penekanan paling lama 15

menit.
Pengikatan dengan tourniquet.
- Digunakan bila pendarahan sangat sulit dihentikan dengan cara biasa.
- Lokasi pemasangan: lima jari di bawah ketiak (untuk pendarahan di lengan) dan lima
-

jari di bawah lipat paha (untuk pendarahan di kaki)


Cara: lilitkan torniket di tempat yang dikehendaki, sebelumnya dialasi dengan kain atau
kasa untuk mencegah lecet di kulit yang terkena torniket. Untuk torniket kain, perlu
dikencangkan

dengan

sepotong

kayu.

Tanda

torniket

sudah

kencang

ialah

menghilangnya denyut nadi di distal dan kulit menjadi pucat kekuningan.


Setiap 10 menit torniket dikendorkan selama 30 detik, sementara luka ditekan dengan

kasa steril.
Elevasi bagian yang terluka
d. Tentukan posisi balutan dengan mempertimbangkan:
Dapat membatasi pergeseran/gerak bagian tubuh yang memang perlu difiksasi
Sesedikit mungkin membatasi gerak bgaian tubuh yang lain
Usahakan posisi balutan paling nyaman untuk kegiatan pokok penderita.
Tidak mengganggu peredaran darah, misalnya balutan berlapis, yang paling bawah letaknya

di sebelah distal.
Tidak mudah kendor atau lepas.

B. PEMBIDAIAN
1. Pengertian
Pembidaian adalah tindakan memfiksasi/mengimobilisasi bagian tubuh yang mengalami cedera,
dengan menggunakan benda yang bersifat kaku maupun fleksibel sebagai fixator/imobilisator.
2.

Tujuan
a. Mencegah gerakan bagian yang sakit sehingga mengurangi nyeri dan mencegah kerusakan lebih
lanjut
b. Mempertahankan posisi yang nyaman
c. Mempermudah transportasi korban

d. Mengistirahatkan bagian tubuh yang cedera


e. Mempercepat penyembuhan
3.

Prinsip Pembidaian
a. Lakukan pembidaian di mana anggota badan mengalami cedera (korban jangan dipindahkan
sebelum dibidai). Korban dengan dugaan fraktur lebih aman dipindahkan ke tandu medis darurat
setelah dilakukan tindakan perawatan luka, pembalutan dan pembidaian.
b. Lakukan juga pembidaian pada persangkaan patah tulang, jadi tidak perlu harus dipastikan dulu
ada tidaknya patah tulang. Kemungkinan fraktur harus selalu dipikirkan setiap terjadi kecelakaan

4.

akibat benturan yang keras. Apabila ada keraguan, perlakukan sebagai fraktur.
Tanda dan gejala patah tulang:
Adanya tanda ruda paksa pada bagian tubuh yang diduga terjadi patah tulang: pembengkakan,

memar, rasa nyeri.


Nyeri sumbu: apabila diberi tekanan yang arahnya sejajar dengan tulang yang patah akan

memberikan nyeri yang hebat pada penderita.


Deformitas: apabila dibandingkan dengan bagian tulang yang sehat terlihat tidak sama bentuk dan

panjangnya.
Bagian tulang yang patah tidak dapat berfungsi dengan baik atau sama sekali tidak dapat

digunakan lagi.
c. Melewati minimal dua sendi yang berbatasan.
5. Jenis Alat Bidai
a. Bidai Keras
Umumnya terbuat dari kayu, alumunium, karton, plastik atau bahan lain yang kuat dan ringan. Pada
dasarnya merupakan bidai yang paling baik dan sempurna dalam keadaan darurat. Kesulitannya adalah
mendapatkan bahan yang memenuhi syarat di lapangan.
Contoh : bidai kayu, bidai udara, bidai vakum.
b. Bidai Traksi
Bidai bentuk jadi dan bervariasi tergantung dari pembuatannya, hanya dipergunakan oleh tenaga
yang terlatih khusus, umumnya dipakai pada patah tulang paha.
Contoh : bidai traksi tulang paha
c. Bidai Improvisasi
Bidai yang dibuat dengan bahan yang cukup kuat dan ringan untuk penopang. Pembuatannya sangat
tergantung dari bahan yang tersedia dan kemampuan improvisasi si penolong.
Contoh : majalah, koran, karton dan lain-lain.
d. Gendongan Belat/Bebat
Pembidaian dengan menggunakan pembalut, umumnya dipakai mitela (kain segitiga) dan
memanfaatkan tubuh penderita sebagai sarana untuk menghentikan pergerakan daerah cedera.
Contoh : gendongan lengan.
6. Prosedur Pembidaian
a. Siapkan alat-alat selengkapnya
b. Apabila penderita mengalami fraktur terbuka, hentikan perdarahan dan rawat lukanya dengan cara
menutup dengan kasa steril dan membalutnya.
c. Bidai harus meliputi dua sendi dari tulang yang patah. Sebelum dipasang, diukur dahulu pada sendi
yang sehat.

d. Bidai dibalut dengan pembalut sebelum digunakan. Memakai bantalan di antara bagian yang patah
agar tidak terjadi kerusakan jaringan kulit, pembuluh darah, atau penekanan syaraf, terutama pada
bagian tubuh yang ada tonjolan tulang.
e. Mengikat bidai dengan pengikat kain (dapat kain, baju, kopel, dll) dimulai dari sebelah atas dan
bawah fraktur. Tiap ikatan tidak boleh menyilang tepat di atas bagian fraktur. Simpul ikatan jatuh
f.

pada permukaan bidainya, tidak pada permukaan anggota tubuh yang dibidai.
Ikatan jangan terlalu keras atau kendor. Ikatan harus cukup jumlahnya agar secara keseluruhan

bagian tubuh yang patah tidak bergerak.


g. Kalau memungkinkan anggota gerak tersebut ditinggikan setelah dibidai.
h. Sepatu, gelang, jam tangan dan alat pengikat perlu dilepas.

IMUNISASI

A. Pengertian
Imunisasi ialah mencegah timbulnya penyakit-penyakit seperti: TBC, Pertusis, Tetanus, polio,
Campak, dan Hepatitis B setelah diberi vaksinasi.
B. Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
1. TBC
2. Dipteri
3. Pertusis
4. Tetanus
5. Campak
6. Polio
7. Hepatitis B
C. Manfaat imunisasi dan bahaya bila tidak imunisasi
Manfaat imunisasi adalah:
-

Akan menjadi tahan/kebal terhadap penyakit TBC, Pertusis, Tetanus, polio, Campak, dan Hepatitis B
sehingga bayi/anak sehat, biaya pengobatan tidak diperlukan.

Anak dapat tumbuh dan berkembang menjadi manusia sehat.


Bahaya bila tidak diimunisasi:

Anak akan mudah erserang penyakit, dengan akibat yang lebih berat, dapat menimbulkan kematian. Untuk
polio akan menimbulkan cacat seumur hidup/kematian.

D. Tempat imunisasi
1. Puskesmas
a.

KIA

b.

UKS

c.

Posyandu

d. Calon penganten
e.

Balai pengobatan

2. Non Puskesmas
a.

Rumah sakit

b.

Rumah sakit bersalin

c.

Rumah bersalin

d. Dokter praktek anak


e.
f.

Dokter umum praktek


Dokter spesialis kebidanan

g.

Bidan praktek

h.

Klinik

i.

Balkesmas ( Balai Kesehatan Anak)

E. Siapa yang harus di imunisasi

1.

Bayi (0-11 bi)

: BCG, DPT, Polio, Campak, dan hepatitis B

2. Anak SD kelas 1

: DT

3. Anak SD kelas VI (Wanita)

: TT

4.

Calon Penganten (Wanita)

: TT

5.

Ibu Hamil

: TT

6.

Siapa saja, khususnya yang beresiko tinggi dan belum mendapatkan pada waktu bayi

: Hepatitis B

KESEHATAN GIGI DAN MULUT


A. Bagian-bagian terpenting dari mulut
1.

Bibir
Bibir juga disebut tepi mulut. Bibir terdiri dari bibir atas dan bibir bawah. Titik pertemuan antaar bibir atas
dan bibir bawah disebut sudut mulut.
Kita memerlukan bibir untuk:

a.

Menjaga jangan sampai makanan dan minuman tercecer keluar mulut.

b.

Merasakan panas-dinginnya makanan dan minuman

c.

Berbicara dengan jelas

2.

Lidah
Lidah terdiri atas otot-otot dan dapat digerak-gerakkan. Pada bagian atas dari lidah ada tonjolan-tonjolan
kecil. Tonjolan-tonjolan kecil ini merupakan alat pengecap dan perasa.
Kita memerlukan lidah untuk

a.

Mengecap makanan dan minuman

b.

Menelan

c.

Menjilat

d.

Berbicara

3.

Gigi
Yang kelihatan dalam mulut adalah sebagian dari seluruh gigi. Bagian yang kelihatan ini disebut mahkota
gigi. Sebagian gigi tertanam di dalam rahang. Karena itu bagian ini tidak terlihat kalau kita membuka mulut.
Bagian yang tidak kelihatan ini disebut akar gigi. Akar gigi ini diikat kepada tulang rahang dengan benagbenang yang sangat halus. Karena akar gigi ini diikat pada tulang rahang maka gigi tidak mudah copot.
Kegunaan gigi untuk:

a.

Memotong, mencabik dan menghaluskan makanan

b.

Mengucapkan kata-kata dengan jelas

c.

Mendorong pertumbuhan rahang sehingga bentuk wajah menjadi harmonis.

4.

Gusi
Daging sekitar mahkota gigi disebut gusi. Biasanya gusi berwarna merah muda. Tetapi kadan-kadang ada
juga gusi yang warnanya agak kecoklat-coklatan. Warna ini disebabkan karena dalam gusi ada zat pewarna

yang disebut pigmen. Gusi yang sehat melekat erat sekitar mahkota gigi. Pinggiran dari gusi yang sehat
kelihatannya tipis (tidak menggelembung) dan mengkilap. Gusi yang tidak sehat mempunyai pinggiran yang
menggelembungdan seringkali gusinya berwarna merah.
Kegunaan gusi dalah untuk melindungi benang-benang halus yang mengikat akar gigi kepada tulang rahang

B. Penyakit gigi dan mulut


Penyakit gigi dan mulut yang banyak di derita adalah gigi berlubang(keropos) dan gusi berdarah
(radang). Rongga mulut setiap penuh dengan bakteri, sisa makanan menyebabkan bakteri tumbuh subur,
berkelompok, melekat erat pada gigi sebagai lapisan yang lengket dan tidak berwarna disebut plak. (hanya
dapat dilihat dengan memakai zat perwarna). Bila kita makan makanan/minum yang mengandung gula dan
lengket. (permen, coklat, jenang, siru, dsb.) aka nada sisa makanan yang nempel pada gigi dan gusi. Sisa
makanan bergula tersebut akan diubah oleh bakteri menjadi asam. Asam ini akan melarutkan lapisan luar
gigi (email) sehingga menjadi keropos dan berlubang. Bakteri dan plak yang menempel di gusi akan
menyebabakan peradanagn gusi sehingga gusi menjadi bengkak dan mudah berdarah. Plak lama-lama akan
mengeras karena mengalami mineralisasi menjadi karang gigi. Karang giri ini akan memperparah
peradangan gusi.
C. Kelainan rongga mulut
1. Gigi berjejal
2. Sariawan
3. Kelainan akibat kebiasaan buruk
a.

Kebiasaan menghisap jari, bibir bawah dapat menyebabkan gigi depan atas mendongos.

b.

Menggigit benang, membuka tutup botol dengan gigi, bisa menyebabkan gigi patah.

D. Cara menyikat gigi yang baik


1.

Sikat bagian luar setiap gigi atas denagn gerakan pendek dan lembut maju-mundur berulang-ulang. Berikan
perhatian khusus pada pertemuan gigi dan gusi

2.

Lakukan hal yang sama pada semua gigi atas bagian dalam

3.

Ulangi gerakan yang sama untuk permukaan bagian luar dan dalam semua gigi atas dan bawah dengan
gerakan-gerakan pendek dan lembut maju mundur berulang-ulang.

4.

Untuk permukaan bagian dalam gigi rahang/bawah depan, miringkan sikat gigi seperti dalam gambar.
Kemudian bersihkan gigi dengan gerakan sikat yang benar.

5.

Bersihkan permukaan kunyah dari gigi atasdan bawah dengan gerakan-gerakan pendek dan lembut

KESEHATAN LINGKUNGAN
A. Lingkungan sehat
Lingkungan sehat adalah jika sampah, air limbah dan tinja di buang secara benar.
Ruang lingkup kesehatan lingkungan meliputi:
1.

Lingkungan sekolah yang sehat

a. Lokasi sekolah yang jauh dari kebisingan, polusi dan memiliki halamn untuk bermain dan olah raga
b.

Bangunan yang kokoh, pencahayaan baik dengan suasana yang nyaman

c. Tata ruang yang rapi


d. Terdapat kotak P3K
e. Terdapat tabung pemadam kebakaran
f.

Terdapat tempat penampungan sampah yang tertutup

g. Terdapat tempat cuci tangan dan penyediaan air minum


h. Terdapat hubungan yang harmonis antar sesama penghuni sekolah
Pembinaan lingkungan sehat dilaksanakan melalui kegiatan intra dan ekstra kurikuler. Kegiatan
intra kurikuler terutama melalui pelajaran penjaskes atau pendidikan kesehatan yang disatukan dengan mata
pelajaran lain yang relevan.
2.

Perumahan
Syarat rumah sehat secara sederhana:

a.

Rumah yang memiliki ruangan terpisah untuk keperluan sehari-hari dengan ukuran yang memadai,
misalnya ruang makan, kamar tidur, dapur, kamar mandi, WC, dan tempat cuci pakaian.

b. Tersedianya air bersih, penampungan air bekas, tempat sampah, jamban, dan saluran pembuangan air hujan
c.

Kamar-kamar harus berjendela dan harus selalu terbuka pada siang hari. Jendela harus menghadap arah
angin

d. Sinar matahari dapat masuk ke rumah dan penerangan malam yang cukup untuk membaca.
e.

Dinding lantai harus kering dan tidak lembab

f.

Asap dapur mempunyai jalan keluar melalui lubang langit-langit.

g.

Halaman rumah harus selalu dibersihkan

h.

Kandang ternak terpisah lebih 10 meter jaraknya dari rumah

i.

Di manapun tidak terdapat jentik-jentik nyamuk, kecoa dan tikus

3.

Pengadaan Air bersih


Syarat-syarat air bersih:

a. Syarat fisik: tidak berwarna, tidak berbau, tidak berasa, jernih, dan segar.
b.

Syarat kimiawi: tidak mengandung logam berat dan beracun misal Pb, Zn, Cu, Mg, dan Hg

c. Syarat bakteriologis: tidak mengandung bakteri penyebab penyakit, misal E. coli.


Sumber air bersih dapat diperoleh dari:
a. Sumur pompa tangan
b.

Sumur gali tertutup

c. Mata air yang dirawat atau air perpipaan


d. Penampungan air hujan, letak sumber air bersih, jarak > 10 cm dari lubang penampungan tinja atau kotoran
Air sehat
Merupakan air bersih yang sudah di masak dan tidak mengandung bibit penyakit.
4.

Pembuangan kotoran manusia


Tempat pembuangan kotoran manusia yang baik adalah di WC/jamban/kakus.
Syarat pembuatan kakus yang baik yaitu:

a. Tertutup, harus terlindungi dari matahari dan hujan


b.

Pada lokasi yang tidak mengganggu pemandangan, dan tidak menimbulkan bau.

c. Lantainya disapu dan disikat bersih biar tidak licin


d. Dindingnya sering dibersihkan dan tampak terang
e. Air dalam bak sering diganti dengan yang baru
Tiga jenis jamban keluarga:
1.

Jamban leher angsa


Air dibagian leher angsa berguna agar menahan bau tinja agar tidak keluar. Pipa udara dari lubang tinja
gunanya untuk membuang bau busuk.

2.

Jamban cemplung

3.

Jamban plengsengan
Kotoran langsung dialirkan melalui pipa yang dipasang miring ke lubang penampungan kotoran.

5.

Pembuangan air limbah


Air limbah disalurkan melalui pipa atau got ke tempat penampungan air limabah, sungai yang letaknya lebih
rendah dari dapur, tempat mandi dan tempat cucian.
Syarat pembuangan air limbah yang sehat:

a.

Tidak mengotori sumur, sungai dan danau

b. Tidak menjadi tempat berkembangbiaknya nyamuk, lalat dan kecoa


c.

Tidak menyebabkan kecelakaan

d. Tidak mengganggu pemandangan


6.

Pembuangan sampah

Cara pembuangan sampah:


a. Sampah dibuang ke tanah yang lebih rendah kemudian ditutup dengan tanah
b.

Dibakar

c. Dibuat kompos
d. Untuk makanan ternak
e. Pulverisation yaitu semua jenis sampah dihancurkan kemudian baru di buang ke laut.
Penyakit yang dapat ditimbulkan oleh sampah antara lain: menceret, muntaber, disentri, typus, dan penyakit
kaki gajah. Keuntungan membuang sampah yang benar:
a).

Terhindar dari timbulnya penyakit

b).

Dapat menghasilkan pupuk

c).

Keadaan bersih dapat menimbulkan kepuasan batin tersendiri

d).

Menciptakan keindahan

e).

Menimbulkan suasana nyaman

7.

Pencemaran lingkungan
Pencemaran lingkungan dapat berupa:

a. Pencemaran air dan tanah


b.

Pencemaran udara

c. Pencemaran suara
d. Pencemaran bahan-bahan radioaktif

PEMERIKSAAN MATA DAN TELINGA


A. Pendahuluan
Indera penglihatan merupakan perangkat tubuh manusia yang berfungsi sangat besar untuk
memungkinkan manusia tersebut menerima informasi dari lingkungan kehidupan sekitarnya.melalui
penglihatan tersebut seseorang sejak awal dadri pertumbuhan fisik maupun mentalnya akan mendapatkan
rangsangan dalam pengembangan selanjutnya. Dengan indera penglihatan seseorang akan mengadakan
kontak dengan skitarnya, sehinggadia mampu menyesuiikan dan mempertahankan kehidupannya dalam
lingkungannya serta mampu menghindarkan diri dari berbagai ancaman yang mungkin aad disekitarnya.
B. Bagian-Bagian Mata
1) Kelopak Mata
2) Bulu mata
3) Konjungtiva (selaput lendir)
4) Kornea (selaput bening)
5) Pupil (manik-manik)
C. Pemeriksaan Mata
1) Tajam Penglihatan
- Tujuan dari pemeriksaan tajam penglihatan untuk mengetahui tajam penglihatan seseorang dan memberikan
penilaian menurut ukuran baku yang ada.
- Dasar dari pemeriksaan : Tajam penglihatan diperiksa langsung dengan memperlihatkan seri simbol dengan
ukuran berbeda-beda pada jarak tertentu terhadap penderiata dan menentukan ukuran huruf terkecil yang
da[at dikenal/ dilihat penderita.
- Alat pemeriksaan : Kartu Snellen Chart
- Teknik pemeriksaan :
Penderita duduk 6 meter dari kartu pemeriksaan
Mata yang kiri atau kanan ditutup.
Penderita diminta membaca huruf yang tertulis pada kartu Snellen mulai dari baris atas kebawah dan
ditentukan baris terakhir yang masih dapat dibaca.
- Nilai bila huruf yang terbaca terdapat pada garis dengan tanda 30 dikatakan tajam penglihatan 6/30.
Bila yang terbaca terdapat pada baris dengan tanda 10, dikatakan tajam penglihatan 6/10. Sedangkan tajam
penglihatan normal 6/6.
2) Memeriksa/ melihat bagian-bagian mata yang tampak dari luar :
a)

Kelopak mata tidak bergerak, dapat membuka dan menutup dengan baik.

b) Bulu mata teratur tumbuh dan mengarah ke luar.


c)

Konjungtiva (selaput lendir mata) tampak jernih keputih-putihan.

d) Pupil mata (manik-manik mata) tampak mengecil bila kena sinar dan melebar kembali bila tidak disinari
lampu senter dan benar-benar hitam.
3) Memperhatikan gerakan dan arah bola mata

a)

Gerakan kedua bola mata dapat bergerak kesemua arah secara bersamaan.

b) Arah kedua bola mata kedepan.


D. Menjaga Kesehatan Mata
1.

Membiasakan makan makanan yang bergizi (banyak mengandung Vitamin A seperti sayu-sayuran hijau,
telur, buah-buahan dll.).

2.

Membasuh muka dan membersihkan kulit sekitar mata dengan air bersih.

3.

Duduklah dengan sikap badan yang tegak (jangan berbaring) pada waktu membaca dan menulis. Sinar
lampu yang baik untuk membaca adalah yang datang dari sebelah kiri. Letak lampu hendaknya cukup jauh
dari sisi meja sehingga tidak terjadi bayangn dari tubuh. Bacaan terletak kira-kira 40cm dari mata.

4.

Memaksakan diri berlebih-lebihan untuk membaca tidak baik untuk kesehatan mata. Istirahatlah sejenak
bila merasa penat saat membaca dengan melihat-lihat objek yang jauh atau pemandangan yang hijau/
berwarna-warni.

5.

Jangan mnggunakan alat-alat bersama-sama dengan orang yang sakit mata karena bisa menular seperti
handuk, saputangan dan alt tulis.

6.

Jangan bermain-main dengan benda tajam atau benda-benda lain yang berbahaya.

E. Kelainan-Kalainan Mata Dan Penanganannya


1.

Konjungtivitis (radang selaput lendir)


Tanda-tanda :

mata merah dengan/ tanpa kotoran

perih dan kadang-kadang gatal serta berair.

tidak disertai penurunan tajam penglihatan


Tindakan :

Kirim ke Puskesmas

Hindarkan alatnya

Awasi apakah meneruskan pengobatan

2.

Keratitis (Radang selaput bening mata)


Tanda-tanda :

Mata merah dan sila

Disertai penurunan tajam penglihatan


Tindakan : kirim segera ke Puskesmas

3. Trauma zat kimia pada mata


Tindakan :
-

Segera sesudah terkena, mata diguyur air (misalnya dengan teko, gayung dll) selama 30 menit terus
menerus. Segera kirim ke Puskesmas.

4. Trauma mata
Tanda-tanda :
-

Robek pada kelopak mata

Luka sayat pada selaput bening mata.


Tindakan :

Tutup mata dengan pembalut steril

Jangan menekan bola mata dengan apapun

Kirim segera ke Puskesmas

5.

Kemasukan benda asing/ kotoran dikelopak mata atas/ bawah bagian dalam:
Tindakan : angkat kotoran/ benda asing hati-hati dengan menggunakan kapas lidi atau kapas balan.

F. Pemeriksaan Pendengaran /Telinga


Tujuan : Untuk mengetahui kelainan sedini mungkin sehingga tidak menimbulkan kelainan yang menetap
dan dapat dilakukan tindakan-tindakan khusus bagi mereka yang menderita gangguan pendengaran
(pengaturan tempat duduk dan sebagainya)
Alat yang dipakai :
1.

a. Cara berbisik untuk pemeriksaan pendengaran kasar.


b. Garpu tala/ arloji (jam tangan)
c. Audio meter untuk pemeriksaan yang teliti.

2.

Kayu/ pita pengukur jarak.

3.

Ruangan/ tempat yang tenang.


Cara :

Pemeriksaan dengan cara berbisik :


a. Jelaskan maksud pemeriksaan pada murid
b.

Pilih ruangan yang tenang di luar kelas yang jauh dari keributan.

c. Ukur jarak anak dengan pemeriksa sejauh 6m/20 feet.


Dahulukan telinga kanan, anak berdiri dengan telinga kanan menghadap pemeriksa serta lobang telinga kiri
ditutup rapat dengan tangan kirinya.
Bisikan kata-kata yang sederhana dan mudah ditangkap.
Anak sebaiknya tidak melihat pada mulut pemeriksa.
Bila jarak 6m/ 20 feet dapat mengulang kata-kata dengan baik, maka pendengaran anak adalah 20/ 20 atau 6/
6
Bila anak tidak dapat mengulang kata-kata dengan jelas, maka pemeriksaan maju satu meter dan berbisik
mengulang kata-kata tadi, bila anak dapat mengulang dengan jelas maka pendengaran anak tersebut adalah
5/6 atau 15/20
Demikian seterusnya, dan periksalah juga telinga yang kiri dengan cara yang sama.
d. Hasil catatan dicatat dikartu kesehatan/ buku catatan yang diberikan.
e.

Bagi anak-anak kelas I dan II karena masih kecil penjelasannya harus sedemikian rupa sehingga tidak
bingung dan ragu-ragu.

f.

Pemeriksaan pendengaran dilakukan1 tahun 1 kali atau setiap saat bila dianggap perlu.

Pemeriksaan dengan jam tangan


Yaitu dengan mendengarkan detik jarum jam dan dihitung jarak dimana anak tidak dapat mendengarkan lagi
detik jarum jam tersebut (beberapa cm)
Pemeriksaan dengan audio meter
Dikerjakan dirumah sakit yang lengkap dibagian telinga hidung dan tenggorokan (THT).
Pemeriksaan ini dilakukan bila dengan pemeriksaan berbisik ditemui kelainan diteruskan ke rumah sakit.

Tanda-tanda dan keluhan pada anak dengan penurunan ketajaman pendengaran.


1.

Kurang perhatian/ kurang minat dalam mengikuti pembicaraan biasa.

2. Terlamabat menjawab jika dipanggil


3.

Sering salah menjawab

4.

Kurang mengerti atau tidak mengerti sama sekali bila diberi penjelasan-penjelasan dikelas.

5.

Memalingkan kepala untuk mendekatkan telinga yang masih baik kepda orang yang berbicara.

6.

Suka menarik diri dari pergaulan temannya, senang bermain sendiri, menjadi anak yang anti sosial atau
pemarah, penangis.

7. Telinga mengeluarkan kotoran/ cairan, tersumbat.

ILMU GIZI
Ilmu gizi adalah ilmu yang mempelejari tentang unsur-unsur tertentu dari makanan (zat gizi) yang
akan diserap oleh tubuh dan sisanya dibuang keluar tubuh.
A. Fungsi Makanan
Disini dapat dikemukakan 3 (tiga) fungsi utama, yaitu:
1.

Sebagai zat pembangun

Zat pembangun (penyusun sel-sel tubuh) adalah kelompok (protein dan mineral) terdapat dalam telur, tahu,
tempe, daging, ikan dan lain-lain.Sel-sel dalam tubuh, sel-sel darah perlu diperbaharui karena masa kerja
terbatas kurun waktu 120 hari (tiga bulan) akan mengalami kerusakan (pecah), kerusakan ini perlu diganti
secara proses biologis di dalam tubuh. Unsur dalam makanan yang berfungsi mengganti, membengun dan
memelihara sel-sel adalah protein dan mineral.
2.

Sebagai sumber tenaga


Sumber tenaga adalah kelompok hidrat arang dan lemak yang terdapat dalam makanan pokok, seperti nasi,
bihun, mie, tepung-tepungan, gula, minyak goreng, mentega dan lain-lain.

3.

Sebagai zat pengatur


Zat pengatur adalah kelompok sayuran dan buah. Di dalam tubuh zat-zat makanan itu (vitamin dan mineral)
berfungsi mengatur proses pencernaan, penyerapan, dan penggunaan zat-zat gizi yang lain.

B. Zat gizi
Makanan yang baik adalah makanan yang mencakup fungsi makanan di atas yang kesemuanya tertuang
dalam makanan 4 sehat 5 sempurna. Dalam makanan terdapat 5 kelompok zat yaitu :
a. Karbohidrat : zat yang menghasilkan tenaga. Contoh nasi, jagung, sagu dan lan-lain.
b.

Protein: protein banyak terdapat dalam lauk pauk dan protein nabati seperti telur, tempe, tahu, kacang
kedelai, kacang-kacangan, ikan dan lain-lain.

c. Lemak: banyak terdapat dalam lauk pauk (daging yang berlemak) dan minyak (minyak goreng).
d. Vitamin
Zat ini banyak terdapat dalam semua bahan makanan terutama sayur dan buah segar.

Vitamin A berperan dalam proses pertumbuhan dan penglihatan. Banyak terdapat pada daun singkong,
papaya dan mangga. Kekuarangan vitamin ini akan menyebabkan kebutaan dan pertumbuhan terhambat.

Vitamin B1 berperan dalam metabolism karbohidrat di dalam tubuh. Jika kekurangan akan mengakibatkan
kekurangan nafsu makan.

Vitamin B12 berperan dalam pembentukan sel darah merah dan jika kekurangan menyebabkan
kelumpuhan tungkai.

Vitamin C berperan dalam pemeliharaan jaringan dan berperan dalam peningkatan daya tahan tubuh
terhadap serangan berbagai macam penyakit.

Vitamin D dalam tubuh biasanya belum aktif dan untuk mengaktifkan diperlukan sinar ultraviolet dari
sinar matahari. Apabila seseorang kekurangan vitamin D maka akan terjadi penghambatan pertumbuhan
tulang.

Vitamin E yang dibutuhkan dalam tubuh relative sedikit jika dibanding dengan vitamin yang lain.

Vitamin K berguna dalam proses pemebekuan darah yang biasanya terdapat dalam hati sapi maupun ayam.
Kekuarangan vitamin K akan menyebabkan darah sukar membeku.

e.

Mineral: banyak terdapat dalam lauk-pauk dan sayuran. Contoh mineral yang penting adalah Fe (zat besi)
dan Ca (kalsium). Zat besi biasanya terdapat dalam bayam, kangkung, telur dan sayuran hijau yang lainnya.
Zat besi itu sendiri penting untuk pembentukan sel darah merah. Kekurang zat besi dalam tubuh akan
menyebabkan gejala cepat pusing, konsentrasi belajar menurun yang bisanya dikenal dengan keadaan kurang

darah. Kalsium (zat kapur) erdapat dalam ikan laut. Kalsium berfungsi dalam pembentukan gizi dan tulang
bersama dengan vitamin D. kekurangan kalsium akan menyebabkan rapuhnya tulang (rakhitis).

C. Kantin sekolah
Pada lingkungan sekolah tidak jarang dijumpai adanya kantin sekolah. Tujuan diadakannya kantin sekolah
adalah untuk menyediakan makanan bagi anak sekolah selama berada di sekolah agar kebutuhan gizi anak
terpenuhi. Banyak dijumpai masalah dalam ilmu gizi dilingkungan sekolah yaitu diantaranya: KEP
(kekuarangan energy protein), anemia (kekurangan Fe),dan Gaki.
Syarat warung sekolah sehat:
a. Tenaga
Tenaga kerja yang berada di kantin yaitu hendaknya berbadan sehat, bebas dari penyakit menular, bersih dan
rapi, mengerti tentang kesehatan, dan memiliki disipin kerja yang tinggi. Selain itu juga harus pandai dalam
memilah bahan makanan yang cocok dan bergizi. Cotoh guru UKS.
b. Dana
Dana untuk membuatan kantin dan membeli makanannya dapat berasal dari sekolah maupun iuran orang tua
murid.
c. Lokasi dan ruang makan
Kantin yang baik yaitu yag berada di dalam lingkungan sekolah, tidak berdekatn dengan jamban, kamar
mandi dan temapt pembuangan sampah dengan ruangan yang cukup luas, bersih dan nyaman serta ventilasi
cukup.
D. Makanan sehat disekolah
Makanan yang dijajakan disekolah hendaknya porsi kecil dengan jumlah energi kurang lebih 50-300 kalori
yaitu kira-kira sepertiga sampai seperempat makanan siang hari. Makanan yang disediakan disekolah dapat
digolongkan sebagai berikut:
a. Makanan yang dihidangkan sebagai makanan tunggal misalnya:
Sumber zat tenaga: singkong goreng, pisang goreng, ubi goreng, urap, getuk dan lain-lain.
Sumber zat pembangun: tempe goreng, tahu isi, rempeyek teri, bubur kacang ijo dan lain-lain.
Sumber zat pengatur: pisang ambon, papaya, jambu biji, nanas, nangka, melon.
b.

Makanan yang dipersiapkan dengan campuran zat teaga, zat pembangaun dan zat pengatur, seprti soto
ayam, mie bakso, mie goreng, gado-gado, comro, kroket, risoles, nasi kuning, lontong sayur, nasi rames,
batagor, siomay, pecel dan lain-lain
Bervariasinya zat makanan diharapkan anak dapat memilih makan yang baik dan bergizi. Anak-anak dan
remaja sering memilih makanan sumber zat tenaga seperti gula, serat makan-makanan yang berlemak atau
banyak zat tepung. Apabila makan makanan yang banyak mengandung zat gula dapat merusak gigi dan
kegemukan. Walupun penambahan zat flour dalam air diharapkan akan mencegah kerusakan gigi, tetapi
untuk pecaagahan lebih baiknya apabila makan tidak terlalu berlebihan.

E. Pertumbuhan dan perkembangan

Untuk memantau pertumbuhan dan perkembangan anak usia sekolah maka digunakan KMS yaitu kartu yang
berisi grafik pertumbuhan tinggi badan dan berat badan. Tujuan dari penggunaan KMS adalah :

Sebagai alat untuk memantau keadaan gizi dan kesehatan anak.

Alat pendidikan gizi dan kesehatan dalam perilaku sehat sehari-hari.

Menyadarkan anak akan pentingya imunisasi.

Menigkatkan partisipasi guru dan orang tua dalam memelihara kesehatan anak sekolah.

DAFTAR PUSTAKA
-

Anonim. 2009. Balut Bidai. Terdapat pada : http://www.klinikindonesia. com/bedah/balutbidai.php. Di


akses pada 10 Desember 2009.

Anonim. 2009. Pembalutan dan Pembidaian. Terdapat pada: http://medis dankomputer.co.cc. Di akses
pada 10 Desember 2009.

Depkes RI. 1995. Pedoman Pelatihan, Modul dan Materi Dokter Kecil. Edisi II. Jakarta.

Dinkes Banyumas. 2003. Buku Panduan Penataran Dokter Kecil. Baturraden.

NO
1
2
3
4

Posko

Ttd

Posko 1
Posko 2
Posko 3
Posko 4

Diposkan 20th September 2012 oleh Didi Ari WIbowo


4
Lihat komentar
1.
joko barongan25 Februari 2015 02.53
Terima kasih
Balas

2.
Permata Biru11 September 2015 04.00
Materi UKS
Balas
3.
KHOIRUL A.S21 Maret 2016 04.49
Sebagai usaha untuk pencerahan kepada masyarakat perlu didukung dan ditindak lanjuti oleh segenap
stakholder...
Balas
4.
Unknown26 April 2016 21.26
sangat bermanfaat
Balas
Sep
20
PEDOMAN PELATIHAN, MODUL dan MATERI DOKTER KECIL

PEDOMAN

PELATIHAN, MODUL dan MATERI


DOKTER KECIL

DI SUSUN OLEH :
MAHASISWA KKN POSDAYA
DESA LARANGAN
KEC PENGADEGAN PURBALINGGA

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO


2012

KATA PENGANTAR
Dalam rangka mengembangkan Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) dan meningkatkan pengetahuan
serta keterampilan dokter kecil sebagai kader kesehatan di lingkungan sekolah maka perlu disusun buku
panduan untuk dokter kecil.
Buku ini memuat berbagai macam materi yang perlu di pelajari oleh dokter kecil sebagai bekal
dalam pelaksanaan UKS.
Semoga buku ini dapat membantu dokter kecil dalam pelaksanaan kegiatannya. Kami merasa
bahwa buku ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran dari berbagai
pihak.
Larangan, 3 Agustus 2012
Penulis,

Didi Ari Wibowo


Mahasiswa KKN UMP 2012
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI.......................................................................... 2
MARS DOKTER KECIL...................................................... 3

PENGERTIAN DOKTER KECIL........................................ 4


PROGRAM USAHA KESEHATAN SEKOLAH (UKS)... 8
OBAT-OBATAN SEDERHANA....................................... 11
PERTOLONGAN PERTAMA PADA
KECELAKAAN (P3K)....................................................... 15
PENCEGAHAN PENYAKIT MENULAR........................ 21
KEBERSIHAN PRIBADI.................................................. 23
PEMBIDAIAN.................................................................... 29
IMUNISASI......................................................................... 38
KESEHATAN GIGI DAN MULUT................................... 40
KESEHATAN LINGKUNGAN......................................... 44
PEMERIKSAAN MATA DAN TELINGA........................ 49
ILMU GIZI.......................................................................... 56
DAFTAR PUSTAKA.......................................................... 62

MARS DOKTER KECIL


Mari kawan-kawan maju berjuang
Tantang musuh yang menyerang
Sedia bantuan guru dan orangtua
Adalah mengabdi sesama
Bekerja bergiat slalu berusaha
Bantu petugas medis
Menjauhkan penyakit yang akan mendekat
Ayo kawan siap bekerja
Menimbang mengukur
Tugas kitapun bidang PPPK
Menuntut ilmu kesehatan praktis
Guna membantu sahabat
Dan masyarakat menerima kita

PENGERTIAN DOKTER KECIL

A. Definisi
Dokter kecil adalah peserta didik yang dipilih guru guna ikut melaksanakan sebagian usaha
pelayanan kesehatan terhadap diri sendiri, keluarga, teman murid pada khususnya dan sekolah pada
umumnya.
B. Tugas Dan Kewajiban
1.

Selalu bersikap dan berperilaku sehat

2.

Mengajak serta mendorong murid lainnya untuk bersama-sama menjalankan usaha kesehatan terhadap
dirinya masing-masing.

3.

Mengusahakan tercapainya kesehatan lingkungan yang baik di sekolah dan di rumah.

4.

Membantu guru dan petugas kesehatan pada waktu mereka menyelenggarakan pelayanan kesehatan di
sekolah.

5.

Berperan aktif dalam kampanye kesehatan yang diselenggarakan disekolah, misalnya :

a. Pekan kebersihan
b.

Pekan penimbangan dan pengukuran tinggi badan

c. Pekan gizi
d. Pekan kesehatan gigi
e. Pekan kesehatan mata, dll

C. Kriteria Peserta Dokter Kecil


1.

Telah menduduki kelas 4 Sekolah Dasar/ Madrasah Ibtidaiyah.

2.

Siswa kelas 5 dan 6 yang belum pernah mendapat pelatihan dokter kecil

3.

Berprestasi di sekolah

4.

Berbadan sehat

5.

Berwatak pemimpin dan bertanggung jawab

6.

Berpenampilan bersih dan berperilaku sehat

7.

Berbudi pekerti baik dan suka menolong

8.

Di izinkan orang tua

D. Kegiatan Dokter Kecil


1.

Menggerakkan teman asal saling mengadakan :

a. Pengamatan kebersihan dan kesehatan pribadi


b.

Penimbangan dan pengukuran tinggi badan

c. Penelitian penglihatan
d. Pemeriksaan cacar, BCG
e. Pemeriksaan kesehatan gigi
2.

Pengenalan dini penyakit dan tanda-tandanya

3.

Pengobatan sederhana

4.

Pengamatan kebersihan ruang UKS, warung dan kebun sekolah

5.

Pengamatan hygiene/ sanitasi, rumah dan sekolah, halaman ruang kelas, perlengkapan, persediaan air
bersih, tempat cucian, WC, kamar mandi, tempat sampah, saluran pembuangan.

6.

Penjagaan kesehatan terhadap kecelakaan : kotak P3K, alat pemadam kebakaran, alat bermain, lapangan
bermain.

7.

Pencatatan dan pelaporan.

8.

Rujukan.

E. Pencatatan Kegiatan
Kegiatan-kegiatan yang dicatat oleh dokter kecil dan di masukkan dalam buku laporan dokter kecil
yaitu :
1.

Kegiatan yang ada di sekolah, di rumah dan di masyarakat

a. Hasil penimbangan berat badan dan tinggi badan


b.

Hasil pengematan ketajaman penglihatan

c. Jenis pertolongan pertama yang diberikan


d. Hasil pengamatan pengguntingan kuku
e. Hasil pengamatan sarang nyamuk (PSN)
f.

Anjuran-anjuran yang diberikan kepada teman, saudara di rumah, misalnya :

1) Menggunting kuku secara rutin


2) Melihat televisi tidak terlalu dekat (minimal 3 meter)
3) Tidur tidak terlalu larut malam
4) Jangan baca buku sambil tiduran
5) Sikap duduk yang baik pada waktu membaca dan menulis
6) Membuang sampah pada tempatnya, dll.
g.

Hasil dari melihat/ pengamatan pada teman/ di masyarakat, misalnya :

1) Hasil pengamatan pada warung sekolah


2) Kebiasaan teman membuang sampah
3) Melihat orang buang sampah dari mobil
4) Berjalan di jalan umum sambil baca pelajaran.
2.

Kegiatan yang ada di kelas

a. Piket kebersihan kelas


3.

Saran dan usul untuk diselenggarakannya kegiatan tertentu di bidang kesejahteraan, dll

PROGRAM USAHA KESEHATAN SEKOLAH (UKS)


A. Pengertian
Usaha kesehatan sekolah (UKS) adalah upaya terpadu lintas program dan lintas sektoral dalam
rangka meningkatkan derajat kesehatan seta membentuk perilaku hidup sehat anak usia sekolah yang berada
di sekolah dan perguruan agama.menurut UU RI no. 23 tahun 1992 tentang kesehatan Bab V bagian ketiga
belas pasal 45 ayat 1 : Kesehatan sekolah diselenggarakan untuk meningkatkan ketidakmampuan hidup sehat
peserta didik dalam lingkungan hidup sehat sehingga peserta didik dapat belajar, tumbuh dan berkembang
secara harmonis dan optimal menjadi sumber daya yang lebih berkualitas.
B. Tujuan
1. Umum:
Meningkatkan kemampuan hidup sehat dan derajat kesehatan peserta didik/siswa serta menciptakan
lingkungan yang sehat, sehingga memungkinkan pertumbuhan dan perkembangan yang harmonis dan
optimal dalam rangka pembentukan manusia Indonesia seutuhnya.
2. Khusus:
Memupuk kebiasaan hidup sehat dan mempertinggi derajat kesehatan peserta didik/siswa yang di
dalamya mencakup :
a.

Memiliki pengetahuan, sikap dan ketrampilan untuk melaksanakan prinsip hidup sehat serta berpartisipasi
aktif dalam usaha peningkatan kesehatan di sekolah dan di perguruan agama, di rumah tangga maupun di
lingkungan masyarakat.

C. Ruang Lingkup
Ruang lingkup UKS tercermin dalam Tri Program UKS (duikenal dengan TRIAS UKS), yang
meliputi:
1. Pendidikan kesehatan, dilaksanakan melalui:

a.

Kegiatan intrakulikuler

b.

Kegiatan ekstrakulikuler

2. Pelayanan kesehatan
Pelayanan kesehatan dilaksanakan dengan kegiatan yang bersifat komprehensif (terpadu dan menyeluruh),
meliputi:
a.

Kegiatan peningkatan kesehatan (promotif)

b.

Kegiatan pencegahan (preventif)

c.

Kegiatan penyembuhan dan pemulihan (kuratif dan rehabilitatif)

3. Pembinaan lingkunag kehidupan sekolah sehat :


Mencakup:
a.

Kegiatan bina lingkungan fisik

b.

Kegiatan bina lingkungan mental dan sosial

D. Kebijaksanaan dan Organisasi Pembinaan UKS


Pembinaan dan pengembangan UKS dilaksanakan secara terpadu, menyeluruh, serta berdaya guna
dan berhasil guna, yang melibatkan 4 (empat) departemen yaitu Departemen pendidikan dan kebudayaan,
Departemen Agama, departemen kesehatan dan departemen dalam nengeri. Kerjasama 4 Departemen ini
dituangkan dalam surat keputusan bersama 4 menteri sejak tahun 1984.

OBAT-OBATAN SEDERHANA
A. Cara penyimpanan obat dan peralatan kesehatan
1.

Obat-obat dan alat-alat kesehatan disimpan di lemari khusus yang dapat dikunci

2.

Penyimpanan obat dipisah-pisahkan

a.

Obat dalam (obat yang diminum/dimakan)

b.

Obat luar

c.

Obat keras

3. Tempat obat/botol obat diberi etiket yang jelas


a.

Etiket obat yang diminum

b.

Etiket obat luar berwarna biru (misalnya salep-salep)

c.

Etiket obat keras, ditandai dengan palang merah/tengkorak (misalnya Lysol, kreolin)

4. Tempat obat :
a.

Obat berbentuk cairan disimpan dalam botol dengan mulut sempit dan disumbat

b.

Obat-obatan berbentuk tablet disimpan di dalam botol dengan mulut lebar/kaleng-kaleng kecil dan ditutup
dengan baik

c.

Obat-obatan berbentuk salep ditempatkan dalam botol dengan mulut lebar (pot plastik) dan ditutup dengan
rapat

5.

Membersihkan dan menyimpan alat-alat

a. Alat-alat seperti penekan lidah, pinset anatomi, pinset hidung, sendok obat, gelas obat seharusnya :
-

Dicuci bersih setelah dipakai

Direbus dan diangkat setelah sepuluh menit mendidih

Dikeringkan dan disimpan di tempat khusus (almari)

b.

Baskom dan bengkok setelah dipakai dibersihkan dengan air dan sabun dilap sampai kering (sebelumny
digantung dengan mulut kebawah) bagian luar dan dalam diberi bedak supaya tidak lengket, ditiupkan udara
dalam kantong, baru disimpan

c.

Pengatur suhu (thermometer) setiap selesai dipakai dicuci dengan air sabun, keringkan digosok dengan
kapas yang diberi alcohol sedikit baru disimpan dalam larutan lysol.

B. Contoh Obat-Obatan Sederhana


N
o
1.

Tanda

Cara

gejala
Anak

pemakaian
Dioleskan

dengan

dibisul-

bisul yang

ditutup

belum

dengan kain

matang

kasa-

Salep

Untuk luka

diplester
Dioleskan

Levertan

yang

diluka-

sedang

ditutup

menyembu

dengan kasa-

h terutama

dibalut

Nama Obat
Salep Ichtiol

2.

Keterangan

luka bakar
3.

Kapas

Digunakan

Tidak boleh

untuk

untuk

membersihka

menutup

n luka,

perdarahan

mengoleskan

kecuali bila

obat,

diletakkan

mengambil

didalam kain

benda asing

kasa

dimata
4.

Lysol/Dento
l/
Detol

(klilipan)
Cairan yang

Dilarutkan di

dapat

air bersih

digunakan

takaran 1 cc

untuk

Lysol untuk 2

mencuci

lt air

tangan,
membersihka
n alat-alat
5.

Plester

dan lain-lain
Digunakan

Bila plester

untuk

diberi bensin

menutup

sedikit akan

luka setelah

lebih lengket

diberikan

dikulit

kasa terlebih
6.

dahulu
Larutan yang

Creolin

digunakan
untuk
membersihka
n lantai
rumah/lantai
7.

kamar mandi
Untuk

Pipet

meneteskan
8.

Betadine

obat mata dll


Dioleskann

Betadine bila

dan yodium

pada pinggir

diberi air

luka dengan

sedikit dapat

kapas untuk

untuk

membersihka

mencuci luka

n kulit

baru yang
kotor-yodium
untuk
membersihka
n kulit yang
diiris/diopera
si

PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN (P3K)


A. Arti P3K
Memberikan pertolongan pertama kepada korban kecelakaan dengan cepat cepat dan tepat sebelum
korban dibawa ke tempat rujukan (dokter/puskesmas/rumah sakit)
B. Tujuan P3K
1.

Mencegah cidera bertambah parah

2.

Menunjang upaya penyembuhan

C. Pedoman yang harus dipegang oleh pelaku P3K


P = Penolong mengamankan diri sendiri lebih dahulu sebelum bertindak
A = Amankan korban dari gangguan ditempat kejadian sehingga bebas dari bahaya
T = Tandai tempat kejadian sehingga orang lain tahu bahwa di tempat itu ada kecelakaan
U = usahakan menghubungi ambulans, dokter, rumah sakit atau yang berwajib (polisi/keamanan setempat)
T = Tindakan pertolongan terhadap korban dalam urutan yang paling tepat
D. Peralatan P3K terdiri atas
1.

Bahan yang minimal harus tersedia

a.

Bahan untuk membersihkan tangan misalnya : sabun, alkohol.

b.

Obat untuk mencuci luka misalnya : air bersih, boorwater, Providone iodine

c.

Obat untuk mengurangi rasa nyeri misalnya parasetamol

d. Bahan untuk menyadarkan misalnya moniak, parfum.


2. Alat minimal yang disediakan
a.

10 pembalut cepat

b.

Pembalut gulung

c.

Pembalut segitiga

d. Kapas
e.
f.

Plester
Kassa steril

g.

Gunting

h.

Pinset

E. Pelaksanaan P3K
Langkah-langkah pemeriksaan korban kecelakaan
1.

Periksa kesadaran
Apakah korban sadar atau tidak, pingsan, gelisah, acuh tak acuh. Hilangkan penyebab gangguan kesadaran,
istirahatkan dan tenangkan korban yang gelisah, bila korban tidak sadar selama 30 menit ia langsung
diangkut ke dokter atau puskesmas/ rumah sakit

2.

Periksa pernafasan
Apakah pernafasan kornban berhenti, cepat, lambat, tidak teratur, amati korban (lihat cuping hidung-dengar).
Tindakan awal adalah memebebaskan jalan nafas dan memepertahankan saluran pernafasan. Bila pernafasan
berhenti maka harus dilakukan pernafasan buatan.

3.

Periksa tanda-tanda perdarahan dan peredaran darah


Apakah teraba denyut jantung?
Tindakan yang harus dilakukan dengan segera adalah menghentikan perdarahan

4.

Periksa keadaan local (patah tulang, luka) dan perhatikan keluhan :


Tanyakan kepada korban apakah korban adarasa nyeri, linu, sakit? Minta tunjukkan tempat yang sakit
Apabila ada luka harus dilihat juga apakah luka lain, beritahu korban bahwa ia akan ditolong dan ajaklah
bercakap-cakap

F. Gangguan yang diderita korban kecelakaan :


Pada dasarnya pada setiap korban kecelakaan dapat dibedakan gangguan berupa :
Gangguan umum :
Dimana keadaan umum/kesehatan korban terganggu yang daalm waktu singkat akan mengancam jiwa
korban, misalnya
1.

Gangguan pernapasan

a.

Pengertian : kesulitan bernapas, sampai tidak bernafas

b.

Penyebab : sumbatan jalan nafas, kelemahan atau kejang otot pernapasan , menghisap asap atau gas
beracun

c.

Penggolongan : korban sadar dan korban tidak sadar

d. Prioritas pertolongan : pada korban yang tidak sadar


e.
f.

Lokasi gangguan : di rongga hidung, kerongkongan, sampai paru-paru


Tindakan P3K : berikan prnafasan buatan

2.

Gangguan kesadaran

a.

Pengertian : keadaan dimana kesadarn berkurang atau hilang sama sekali

b.

Penyebab

1) Benturan/ pukulan kepala


2) Sinar terik matahari langsung mengenai kepala
3) Berada dalam ruangan penuh orang, sehingga kekurangan zat asam
4) Keadaan tertentu di maan tubuh lemah, kurang latihan, perut kosong, dll.
c.

Penggolongan : kesadaran kurang dan kesadaran hilang

d. Prioritas pertolongan :
1) Korban tidak sadar denagn gangguan pernafasan
2) Korban yang kesadarannay berkurang
e.

Lokasi gangguan : pada sususnan saraf pusat (SSP)

f.

Tindakan P3K :

1) Angkat penderita ketempat yang teduh dan baik sirkulasi udaranya


2) Tidurkan terlentangtanpa bantal bila mukanya pucat/ biru,jika mukanya merah berikan bantal
3) Longgarkan semua pakaian yang mengikat
4) Bila penderita sadar berikan minum yang hangat
5) Beri selimut supaya badannya hangat
6) Jika perlu kirim ke rumah sakit
3.

Gangguan peredaran darah/berat (syok)

a.

Pengertian : keadaan yang dapat mengancam kehidupan dimaan otak dan alat vital lain kekurangan darah
oleh berbagai sebab

b.
1)

Penyebab :
Kekurangan darah/cairan (muntaber)

2)

Luka bakar yang luas

3)

Nyeri yang hebat

4)

Tidak tahan terhadap obat/ bahan kimia tertentu

c.
1)

Penggolongan
Ringan , dengan tanda-tanda ; pucat, kulit dingin, nadi lemah dan cepat (100x/menit), korban gelisah, rasa
haus, kadang-kadang ngacau

2)

Berat, dengan tanda-tanda : sangat pucat, mata cekung, pernafasan cepat dan tidak teratur, nadi susah
teraba dan apabila teraba sangat cepat (150x/menit)

d. Lokasi gangguan : kulit, saluran pencernaan dan patah tulang


e.
1)

Tindakan P3K
Bawa korban ke tempat teduh dan aman, dan bila tidak terdapat perdarahan di kepala tidurkan terlentang
tanpa bantal, atas kepala lebih rendah dari kaki, bila tidsak ada patah tulang dan perdarahan dianggota badan,
kaki diluruskan dan tangannya

2)

Pakaian korban dikendorkan

3)

Tenangkan korban dan usahakan agar badan tetap hangat

4)

Bila ada luka atau perdarahan, rawat lukanya dan hentikan perdarahannya

5)

Bila ada patah tulang kerjakan pembidaian

6)

Bila munteber beri oralit

4.

Perdarahan

a.

Pengertian : perdarahan adalah keluarnya darah dari pembuluh darahyang rusaknya. Perdarahan ada 2
macam, yaitu perdarakhan keluar dan perdarahan ke dalam

b.

Penyebab : putusnya pembuluh darah atau perlukaan paad pembuluh darah

c. Penggolongan
1) Perdarahan pembuluh darah nadi/arteri
2) Perdarahan pembuluh darah balik atau vena
3) Perdarahan pembuluh darah rambut/kapiler
d. Prioritas pertolongan : pembuluh darah nadi
e. Tindakan P3K
1)

Bagian anggota badan yang berdarah tinggikan

2)

Tekan pembuluh darah yang terletak di antara tempat perdarahan

PENCEGAHAN PENYAKIT MENULAR

A. Penyakit kulit
Contoh: kudis, kadas, cacar air dan panu
Pencegahan:
a. Menjaga kebersihan kulit, mandi dengan sabun dan air bersih
b.

Menghindari kontak dengan penderita

c. Menghindari mengguanakan barang-barang yang dipakai penderita


d. Pakaian penderita dicuci dengan bersih
B. Penyakit TBC
Pencegahan:
a. Hindari kontak dengan penderita
b. Vaksinasi dengan BCG semasa bayi
c. Makan makanan yang bergizi
C. ISPA(Infeksi Saluran Pernafasan Bagian Atas)
Contoh: influenza, dan radang tenggorokan
Pencegahan:
a. Banyak makan makanan yang mengandung vit. C seperti sayur dan buah
b.

Hindari kena hujan

c. Kurangi minuman dingin


d. Hindari daerah yang berasap dan berdebu
e. Hindari kontak dengan penderita
f.

Bila bersin atau batuk tutup mulut atau hidung dengan sapu tangan

g.

Ingus jangan dibuang sembarangan

D. Penyakit pada saluran pencernaan


Contoh: kolera, disentri, typus, dan diare
Pencegahan:
a. Menjaga kebersihan diri, lingkungan, makanan dan minuman
b. Alat yang dipakai penderita dicuci dengan sabun

KEBERSIHAN PRIBADI
Kebersihan adalah pangkal kesehatan, ini merupakan motto yang harus selalu diingat, dilaksanakan
di setiap tempat dan setiap waktu. Kebisaan hidup bersihharus dimulai dari diri pribadi baru lingkungannya,
karena orang yang biasa hidup bersih tidak senang melihat lingkungan yang kotor.
A. Mandi
Tubuh kita setiap hari mengeluarkan keringat dan setiap kita selalu dikkotori oleh debu yang
beterbangan disekitar kita, sehingga bila kita tidak bersihkan badan kita akan penuh daki bau yang tidak
sedap.
Mandi adalah salah satu cara untuk menjaga tubuh tetap bersih dan segar, mandi yang baik dan benar
adalah sebanyak dua kali sehari yaitu: setelah bangun tidur (pada pagi hari) dan setelah bekerja (artinya
setelahmelakukan kegiatan-kegiatan selama sehari) sebaiknya dilakukan pada sore hari. Bagian
muslimdengan melakukan wudhu sebanyak 5 kali sehari adalah suatu upaya untuk menjaga tubuh tetap
bersih dan segar, maka hidup bersih dan menjaga kesehatan adalah bagian dari iman.
Agar tubuh atau badan tetap bersih, sebaiknya sewaktu mandi meggunakan air yang bersih, memakai
sabun dan menggunakan handuk yang kering dan bersih untuk mengeringkan tubuh kita setelah mandi.
Janganlah menunda mandi dan sikatlah gigi dengan teratur serta perhatikanlah kuku jari tangan dan
kaki agar dirawat setiap hari, sehingga kita bebas dari kotoran yang menempel dari tubuh kita.
Berpakaianlah yang layak dan serasi, artinya memakai pakaian yang bersih dan sesuai dengan
peranan kita dimasyarakat (pelajar, mahasiswa, pegawai dll) sebab pakaian disamping melindungi badan
juga menumbuhkan kepercayaan diri dan memupuk kepribadian.
Setiap hari kita wajib berganti pakaian yang bersih sebab bila tidak penampilan kita akan berbau yang
tidak sedap dan kita akan dijauhi oleh kawan-kawan.
Pupuklah kebiasaan-kebiasaan:
Mandi 2 kali sehari cucilah tangan dengan dengan air bersih dan menggunakan sabun sebelum makan dan
sesudah buang air besar dan kecil, minumlah air yang sudah dimasak, gunakan jambankalau mau buang air
besar/buang air kecil dan bersihkan tempat tinggal kita dari sampah dan genangan air.
B. Pakaian

Pakaian yang sudah sehata adalah pakaian yang bersih, sesuai dengan postur tubuh artinya tidak
terlalu ketat maupun tidak terlalu longgar, sopan artinya enak dipandang dan sesuai sdengan kebudayaan
kita, selalu dicuci setelah habis dipakai serta disetrika, agar tampak rapih.
C.

Badan
Badan adalah suatu kesatuan bentuk diri kita yang perlu kita jaga keberihan dan kesehatannya,
menjaga kebersihan dan kesehatannya adalah suatu kewajiban yang tidak bisa ditunda-tunda sebab
kelangsungan tubuh kita hidup kita, patut disukuri bila kita memiliki tubuh dan badan yang normal dan
sehat.

D.

Makan dan Minum


Untuk menjaga kesehatan tubuh, makan dan minum adalah merupakan kebuuthan pokok manusia
untuk dapat bergerak dan menjalankan aktivitas kegiatan apapun, tubuh memerlukan energi atau tenaga yang
kesemuanya ini diperoleh dari apa yang kita makan, minum sehari-hari. Makanan yang seimbang
mengandung unsur:

a. Hidrat arang/ karbohhidrat: nasi, roti, sagu, jagung dan lain-lain


b.

Protein: daging, telur, tahu, tempe, dll

c. Vitamin dan mineral: sayur-sayuran dan buah-buahan


d. Air minum untuk memperlancar penyerapan makanan dalam tubuh kita
e. Istirahat, rekreasi dan kesehatan mental (rohani)
Setelah melakukan kegiatan sehari-hari tubuh kita memerlukan istirahat baik jiwa dan
rohanikehidupan manusia sangat dipengaruhi dengan keseimbangan antara kesehatan jasmani rohani oleh
karena itu istirahat yang cukup dan rekreasi yang seimbang adalah obat agar kita tetap sehat.
Usia manusia sepertiganya digunakan untuk tidur dalam sehari kita wajib tidur selama 8 jam, maka
gunakanlah sebaik-baiknya waktu tersebut untuk tidur dengan nyenyakagar sewaktu kita bangun tubuh
sudah segar dan siap melakukan kegiatan atau aktivitas kembali.
Olahraga yang teratur dan penuh kesenangan adalah salah satu contoh bentuk rekreasi yang
menyehatkan, dan melakukan kegiatan lintas alam, jalan pagi setiap hari minggu, sepeda santai, senam
kesegaran, dan lain-lain yang teratur adalah suatu upaya untuk menjaga kesegaran dan kesehatan jasmani
dan rohani.
E.
1.

Kebersihan Atau Kesehatan Pribadi Meliputi


Melindungi jaringan dibawahnya
Fungsi kulit:

a.

Melindungi jaringan dibawahnya

b.

Melindungi cairan tubuh

c.

Mengatur suhu tubuh

d. Sebagai indera peraba


e.

Membentuk vitamin D

f.

Sebagai alat sekresi

Cara memelihara kulit:


a.

Mandi dan memakai sabun minimal 2kali sehari

b.

Habis mandi dikeringkan dengan handuk yang bersih

c.

Memakai pakaian yang bersih

2.

Memlihara kebersihan rambut


Rambut berfungsi untuk melindungi kepala terhadap suhu yang datang dari luar baik panas maupun dingin
Cara merawat rambut:

a.

Mencuci rambut dengan teratur 2 kali seminggu

b.

Menyisir rambut

3.

Mamlihara kebersihan mata


Fungsi mata:

a.

Sebagian indera penglihatan

b.

Membantu keseimbangan dan menyampaikan pesan


Cara membersihkan mata:

a. Ambil kapas simpan di ujung lidi


b.

Celupkan di boorwater atau air matang

c.

Usapkan dari arah pinggir ke tengan menuju ke arah hidung

4.

Memelihara kebersiahan kuku


Cara membersihkan kuku:

a.

Memotong kuku sekurang-kurangnya 1 kali seminggu

b.

Mencuci kuku dengan sabun

5.

Memelihara kesehatan hidung


Didalam hidung terdapat bulu dan lendir yang berfungsi menyaring udara yang masuk dari kotoran debu
sehingga udara masuk ke paru-paru lebih bersih

6.

Memelihara kebersihan telinga


Fungsi telinga sebagai alat pendengarn dan keseimbangan tubuh
Cara membersihkan:

a.

Bersihkan daun telinga pada waktu mandi ingat lekuk-lekuknya

b.

Bersihkan kotoran berkali-kali

c.

Telinga jangan sampai kemasukan air

7.

Memelihara kebersihan mulut dan gigi


Lihat uraian pada kesehatan gigi dan mulut

8.

Membersihkan kaki dan tangan


Cara memelihara:

a.

Cuci tangan sebelum dan sesudah memegang sesuatu

b.

Cuci kaki setiap kali kotor

c.

Pakai alas kaki atau sandal yang pas dan tidak sempit

9.

Pakai pakaian dan keperluan pribadi atau peralatan yang bersih


Cara memelihara:

a.

Mengganti pakaian yang kotor dengan yang bersih

b.

Pakai-pakaian yang sesuai dengan ukuran badan

c.

Jangan memaki pakaian atau barang pribadi milik orang lain

d. Jangan menggantung pakaian di kamar


e.

Bedakan pakaian sekolah dengan pakaian rumah

10.

Memelihara kebersihan sesudah buang air besar dan buang air kecil

Kotoran manusia banyak sekali mengandung kuman yang berbahaya bagi kesehatan oleh karena itu jarang
dibuang sembarangan tapi harus di jamban atau WC bukan di sungai, buang air kecil tidak boleh dilantai
kamar mandi, sesudah buang air kecil disiram sampai bersih agar tidak menimbulkan bau.

PEMBIDAIAN
A. PEMBALUTAN
1.

Pengertian
Suatu tindakan medis untuk menyangga atau menahan bagian tubuh tertentu agar tidak bergeser atau
berubah dari posisi yang dikehendaki.

2. Tujuan
Tujuan dari pembalutan, yaitu ;
a.

Menahan sesuatu misalnya bidai (spalk), kasa penutup luka, dan sebagainya agar tidak bergeser dari
tempatnya.

b.

Menahan pembengkakan (menghentikan pendarahan: pembalut tekanan).

c. Menunjang bagian tubuh yang cedera.


d. Menjaga agar bagian yang cedera tidak bergerak.
e. Menutup bagian tubuh agar tidak terkontaminasi.
3.

Macam-macam alat balut

a. Mitella (pembalut segitiga)

Bahan pembalut dari kain yang berbentuk segitiga sama kaki dengan berbagai ukuran. Panjang kaki antara
50-100 cm.

Pembalut ini biasa dipakai pada cedera di kepala, bahu, dada, siku, telapak tangan, pinggul, telapak kaki,
dan untuk menggantung lengan.

Dapat dilipat-lipat sejajar dengan alasnya dan menjadi pembalut bentuk dasi.

b.

Dasi (cravat)

Merupakan mitella yang dilipat-lipat dari salah satu ujungnya sehingga berbentuk pita dengan kedua
ujung-ujungnya lancip dan lebarnya antara 5-10 cm.

Pembalut ini biasa dipergunakan untuk membalut mata, dahi (atau bagian kepala yang lain), rahang, ketiak,
lengan, siku, paha, lutut, betis, dan kaki yang terkilir.

Cara membalut:

Bebatkan pada tempat yang akan dibalut sampai kedua ujungnya dapat diikatkan.
Diusahakan agar balutan tidak mudah kendor, dengan cara sebelum diikat arahnya saling menarik.
Kedua ujung diikatkan secukupnya.
c. Pita (pembalut gulung)

Dapat terbuat dari kain katun, kain kasa, flanel atau bahan elastis. Yang paling sering adalah kasa. Hal ini
dikarenakan kasa mudah menyerap air dan darah, serta tidak mudah kendor.

Macam ukuran lebar pembalut dan penggunaannya:

2,5 cm : untuk jari-jari


5 cm : untuk leher dan pergelangan tangan
7,5 cm : untuk kepala, lengan atas, lengan bawah, betis dan kaki
10 cm : untuk paha dan sendi pinggul
10-15 cm : untuk dada, perut dan punggung.

d. Plester (pembalut berperekat)

Pembalut ini untuk merekatkan penutup luka, untuk fiksasi pada sendi yang terkilir, untuk merekatkan
pada kelainan patah tulang. Cara pembidaian langsung dengan plester disebut strapping. Plester dibebatkan
berlapis-lapis dari distal ke proksimal dan untuk membatasi gerakan perlu pita yang masing-masing
ujungnya difiksasi dengan plester.

Untuk menutup luka yang sederhana dapat dipakai plester yang sudah dilengkapi dengan kasa yang
mengandung antiseptik (Tensoplast, Band-aid, Handyplast dsb).

Cara membalut luka terbuka dengan plester:

Luka diberi antiseptik


Tutup luka dengan kassa
Letakkan pembalut plester.
e. Pembalut lainnya

Snelverband: pembalut pita yang sudah ditambah kasa penutup luka, dan steril. Baru dibuka saat akan
digunakan, sering dipakai untuk menutup luka-luka lebar.

Sofratulle: kasa steril yang sudah direndam dalam antibiotika. Digunakan untuk menutup luka-luka kecil.

f.

Kassa steril

Adalah potongan pembalut kasa yang sudah disterilkan dan dibungkus sepotong demi sepotong.
Pembungkus tidak boleh dibuka sebelum digunakan.

Digunakan untuk menutup luka-luka kecil yang sudah didisinfeksi atau diobati (misalnya sudah ditutupi
sofratulle), yaitu sebelum luka dibalut atau diplester.

4.

Prosedur pembalutan

a. Perhatikan tempat atau letak bagian tubuh yang akan dibalut, seperti:

Bagian dari tubuh yang mana,

Luka terbuka atau tidak,

Bagaimana luas luka,

Perlu dibatasi gerak bagian tubuh tertentu atau tidak.

b.

Pilih jenis pembalut yang akan digunakan. Dapat satu atau kombinasi.

c.

Sebelum dibalut, jika luka terbuka perlu diberi desinfektan atau dibalut dengan pembalut yang mengandung
desinfektan. Jika terjadi disposisi/dislokasi perlu direposisi. Urut-urutan tindakan desinfeksi luka terbuka:

Letakkan sepotong kasa steril di tengah luka (tidak usah ditekan) untuk melindungi luka selama
didesinfeksi.

Kulit sekitar luka dibasuh dengan air, disabun dan dicuci dengan zat antiseptik.

Kasa penutup luka diambil kembali. Luka disiram dengan air steril untuk membasuh bekuan darah dan
kotoran yang terdapat di dalamnya.

Dengan menggunakan pinset steril (dibakar atau direbus lebih dahulu) kotoran yang tidak hanyut ketika
disiram dibersihkan.

Tutup lukanya dengan sehelai sofratulle atau kasa steril biasa. Kemudian di atasnya dilapisi dengan kasa
yang agak tebal dan lembut.

Kemudian berikan balutan yang menekan.


Apabila terjadi pendarahan, tindakan penghentian pendarahan dapat dilakukan dengan cara:

Pembalut tekan, dipertahankan sampai pendarahan berhenti atau sampai pertolongan yang lebih mantap
dapat diberikan.

Penekanan dengan jari tangan di pangkal arteri yang terluka. Penekanan paling lama 15 menit.

Pengikatan dengan tourniquet.

Digunakan bila pendarahan sangat sulit dihentikan dengan cara biasa.


Lokasi pemasangan: lima jari di bawah ketiak (untuk pendarahan di lengan) dan lima jari di bawah lipat
paha (untuk pendarahan di kaki)
Cara: lilitkan torniket di tempat yang dikehendaki, sebelumnya dialasi dengan kain atau kasa untuk
mencegah lecet di kulit yang terkena torniket. Untuk torniket kain, perlu dikencangkan dengan sepotong
kayu. Tanda torniket sudah kencang ialah menghilangnya denyut nadi di distal dan kulit menjadi pucat
kekuningan.
Setiap 10 menit torniket dikendorkan selama 30 detik, sementara luka ditekan dengan kasa steril.

Elevasi bagian yang terluka

d. Tentukan posisi balutan dengan mempertimbangkan:

Dapat membatasi pergeseran/gerak bagian tubuh yang memang perlu difiksasi

Sesedikit mungkin membatasi gerak bgaian tubuh yang lain

Usahakan posisi balutan paling nyaman untuk kegiatan pokok penderita.

Tidak mengganggu peredaran darah, misalnya balutan berlapis, yang paling bawah letaknya di sebelah
distal.

Tidak mudah kendor atau lepas.

B. PEMBIDAIAN
1.

Pengertian
Pembidaian adalah tindakan memfiksasi/mengimobilisasi bagian tubuh yang mengalami cedera, dengan
menggunakan benda yang bersifat kaku maupun fleksibel sebagai fixator/imobilisator.

2. Tujuan
a. Mencegah gerakan bagian yang sakit sehingga mengurangi nyeri dan mencegah kerusakan lebih lanjut
b.

Mempertahankan posisi yang nyaman

c. Mempermudah transportasi korban


d. Mengistirahatkan bagian tubuh yang cedera
e. Mempercepat penyembuhan
3.

Prinsip Pembidaian

a.

Lakukan pembidaian di mana anggota badan mengalami cedera (korban jangan dipindahkan sebelum
dibidai). Korban dengan dugaan fraktur lebih aman dipindahkan ke tandu medis darurat setelah dilakukan
tindakan perawatan luka, pembalutan dan pembidaian.

b.

Lakukan juga pembidaian pada persangkaan patah tulang, jadi tidak perlu harus dipastikan dulu ada
tidaknya patah tulang. Kemungkinan fraktur harus selalu dipikirkan setiap terjadi kecelakaan akibat benturan
yang keras. Apabila ada keraguan, perlakukan sebagai fraktur.
Tanda dan gejala patah tulang:

Adanya tanda ruda paksa pada bagian tubuh yang diduga terjadi patah tulang: pembengkakan, memar, rasa
nyeri.
Nyeri sumbu: apabila diberi tekanan yang arahnya sejajar dengan tulang yang patah akan memberikan nyeri
yang hebat pada penderita.
Deformitas: apabila dibandingkan dengan bagian tulang yang sehat terlihat tidak sama bentuk dan
panjangnya.
Bagian tulang yang patah tidak dapat berfungsi dengan baik atau sama sekali tidak dapat digunakan lagi.
c. Melewati minimal dua sendi yang berbatasan.
4.

Jenis Alat Bidai

a. Bidai Keras
Umumnya terbuat dari kayu, alumunium, karton, plastik atau bahan lain yang kuat dan ringan. Pada
dasarnya merupakan bidai yang paling baik dan sempurna dalam keadaan darurat. Kesulitannya adalah
mendapatkan bahan yang memenuhi syarat di lapangan.
Contoh : bidai kayu, bidai udara, bidai vakum.
b.

Bidai Traksi
Bidai bentuk jadi dan bervariasi tergantung dari pembuatannya, hanya dipergunakan oleh tenaga yang
terlatih khusus, umumnya dipakai pada patah tulang paha.
Contoh : bidai traksi tulang paha

c. Bidai Improvisasi
Bidai yang dibuat dengan bahan yang cukup kuat dan ringan untuk penopang. Pembuatannya sangat
tergantung dari bahan yang tersedia dan kemampuan improvisasi si penolong.
Contoh : majalah, koran, karton dan lain-lain.
d. Gendongan Belat/Bebat
Pembidaian dengan menggunakan pembalut, umumnya dipakai mitela (kain segitiga) dan
memanfaatkan tubuh penderita sebagai sarana untuk menghentikan pergerakan daerah cedera.
Contoh : gendongan lengan.
5.

Prosedur Pembidaian

a. Siapkan alat-alat selengkapnya


b.

Apabila penderita mengalami fraktur terbuka, hentikan perdarahan dan rawat lukanya dengan cara menutup
dengan kasa steril dan membalutnya.

c.

Bidai harus meliputi dua sendi dari tulang yang patah. Sebelum dipasang, diukur dahulu pada sendi yang
sehat.

d. Bidai dibalut dengan pembalut sebelum digunakan. Memakai bantalan di antara bagian yang patah agar
tidak terjadi kerusakan jaringan kulit, pembuluh darah, atau penekanan syaraf, terutama pada bagian tubuh
yang ada tonjolan tulang.
e.

Mengikat bidai dengan pengikat kain (dapat kain, baju, kopel, dll) dimulai dari sebelah atas dan bawah
fraktur. Tiap ikatan tidak boleh menyilang tepat di atas bagian fraktur. Simpul ikatan jatuh pada permukaan
bidainya, tidak pada permukaan anggota tubuh yang dibidai.

f.

Ikatan jangan terlalu keras atau kendor. Ikatan harus cukup jumlahnya agar secara keseluruhan bagian
tubuh yang patah tidak bergerak.

g.

Kalau memungkinkan anggota gerak tersebut ditinggikan setelah dibidai.

h.

Sepatu, gelang, jam tangan dan alat pengikat perlu dilepas.


IMUNISASI

A. Pengertian
Imunisasi ialah mencegah timbulnya penyakit-penyakit seperti: TBC, Pertusis, Tetanus, polio,
Campak, dan Hepatitis B setelah diberi vaksinasi.

B. Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi


1. TBC
2. Dipteri
3. Pertusis
4. Tetanus
5. Campak
6. Polio
7. Hepatitis B
C. Manfaat imunisasi dan bahaya bila tidak imunisasi
Manfaat imunisasi adalah:
-

Akan menjadi tahan/kebal terhadap penyakit TBC, Pertusis, Tetanus, polio, Campak, dan Hepatitis B
sehingga bayi/anak sehat, biaya pengobatan tidak diperlukan.

Anak dapat tumbuh dan berkembang menjadi manusia sehat.


Bahaya bila tidak diimunisasi:

Anak akan mudah erserang penyakit, dengan akibat yang lebih berat, dapat menimbulkan kematian. Untuk
polio akan menimbulkan cacat seumur hidup/kematian.

D. Tempat imunisasi
1. Puskesmas
a.

KIA

b.

UKS

c.

Posyandu

d. Calon penganten
e.

Balai pengobatan

2. Non Puskesmas
a.

Rumah sakit

b.

Rumah sakit bersalin

c.

Rumah bersalin

d. Dokter praktek anak


e.
f.

Dokter umum praktek


Dokter spesialis kebidanan

g.

Bidan praktek

h.

Klinik

i.

Balkesmas ( Balai Kesehatan Anak)

E. Siapa yang harus di imunisasi


1.

Bayi (0-11 bi)

: BCG, DPT, Polio, Campak, dan hepatitis B

2. Anak SD kelas 1

: DT

3. Anak SD kelas VI (Wanita)

: TT

4.

Calon Penganten (Wanita)

: TT

5.

Ibu Hamil

: TT

6.

Siapa saja, khususnya yang beresiko tinggi dan belum mendapatkan pada waktu bayi

: Hepatitis B

KESEHATAN GIGI DAN MULUT


A. Bagian-bagian terpenting dari mulut
1.

Bibir
Bibir juga disebut tepi mulut. Bibir terdiri dari bibir atas dan bibir bawah. Titik pertemuan antaar bibir atas
dan bibir bawah disebut sudut mulut.
Kita memerlukan bibir untuk:

a.

Menjaga jangan sampai makanan dan minuman tercecer keluar mulut.

b.

Merasakan panas-dinginnya makanan dan minuman

c.

Berbicara dengan jelas

2.

Lidah
Lidah terdiri atas otot-otot dan dapat digerak-gerakkan. Pada bagian atas dari lidah ada tonjolan-tonjolan
kecil. Tonjolan-tonjolan kecil ini merupakan alat pengecap dan perasa.
Kita memerlukan lidah untuk

a.

Mengecap makanan dan minuman

b.

Menelan

c.

Menjilat

d.

Berbicara

3.

Gigi
Yang kelihatan dalam mulut adalah sebagian dari seluruh gigi. Bagian yang kelihatan ini disebut mahkota
gigi. Sebagian gigi tertanam di dalam rahang. Karena itu bagian ini tidak terlihat kalau kita membuka mulut.
Bagian yang tidak kelihatan ini disebut akar gigi. Akar gigi ini diikat kepada tulang rahang dengan benagbenang yang sangat halus. Karena akar gigi ini diikat pada tulang rahang maka gigi tidak mudah copot.
Kegunaan gigi untuk:

a.

Memotong, mencabik dan menghaluskan makanan

b.

Mengucapkan kata-kata dengan jelas

c.

Mendorong pertumbuhan rahang sehingga bentuk wajah menjadi harmonis.

4.

Gusi
Daging sekitar mahkota gigi disebut gusi. Biasanya gusi berwarna merah muda. Tetapi kadan-kadang ada
juga gusi yang warnanya agak kecoklat-coklatan. Warna ini disebabkan karena dalam gusi ada zat pewarna
yang disebut pigmen. Gusi yang sehat melekat erat sekitar mahkota gigi. Pinggiran dari gusi yang sehat
kelihatannya tipis (tidak menggelembung) dan mengkilap. Gusi yang tidak sehat mempunyai pinggiran yang
menggelembungdan seringkali gusinya berwarna merah.
Kegunaan gusi dalah untuk melindungi benang-benang halus yang mengikat akar gigi kepada tulang rahang

B. Penyakit gigi dan mulut


Penyakit gigi dan mulut yang banyak di derita adalah gigi berlubang(keropos) dan gusi berdarah
(radang). Rongga mulut setiap penuh dengan bakteri, sisa makanan menyebabkan bakteri tumbuh subur,
berkelompok, melekat erat pada gigi sebagai lapisan yang lengket dan tidak berwarna disebut plak. (hanya
dapat dilihat dengan memakai zat perwarna). Bila kita makan makanan/minum yang mengandung gula dan
lengket. (permen, coklat, jenang, siru, dsb.) aka nada sisa makanan yang nempel pada gigi dan gusi. Sisa
makanan bergula tersebut akan diubah oleh bakteri menjadi asam. Asam ini akan melarutkan lapisan luar
gigi (email) sehingga menjadi keropos dan berlubang. Bakteri dan plak yang menempel di gusi akan
menyebabakan peradanagn gusi sehingga gusi menjadi bengkak dan mudah berdarah. Plak lama-lama akan
mengeras karena mengalami mineralisasi menjadi karang gigi. Karang giri ini akan memperparah
peradangan gusi.
C. Kelainan rongga mulut
1. Gigi berjejal
2. Sariawan
3. Kelainan akibat kebiasaan buruk
a.

Kebiasaan menghisap jari, bibir bawah dapat menyebabkan gigi depan atas mendongos.

b.

Menggigit benang, membuka tutup botol dengan gigi, bisa menyebabkan gigi patah.

D. Cara menyikat gigi yang baik


1.

Sikat bagian luar setiap gigi atas denagn gerakan pendek dan lembut maju-mundur berulang-ulang. Berikan
perhatian khusus pada pertemuan gigi dan gusi

2.

Lakukan hal yang sama pada semua gigi atas bagian dalam

3.

Ulangi gerakan yang sama untuk permukaan bagian luar dan dalam semua gigi atas dan bawah dengan
gerakan-gerakan pendek dan lembut maju mundur berulang-ulang.

4.

Untuk permukaan bagian dalam gigi rahang/bawah depan, miringkan sikat gigi seperti dalam gambar.
Kemudian bersihkan gigi dengan gerakan sikat yang benar.

5.

Bersihkan permukaan kunyah dari gigi atasdan bawah dengan gerakan-gerakan pendek dan lembut

KESEHATAN LINGKUNGAN
A. Lingkungan sehat
Lingkungan sehat adalah jika sampah, air limbah dan tinja di buang secara benar.
Ruang lingkup kesehatan lingkungan meliputi:
1.

Lingkungan sekolah yang sehat

a. Lokasi sekolah yang jauh dari kebisingan, polusi dan memiliki halamn untuk bermain dan olah raga
b.

Bangunan yang kokoh, pencahayaan baik dengan suasana yang nyaman

c. Tata ruang yang rapi


d. Terdapat kotak P3K
e. Terdapat tabung pemadam kebakaran
f.

Terdapat tempat penampungan sampah yang tertutup

g. Terdapat tempat cuci tangan dan penyediaan air minum


h. Terdapat hubungan yang harmonis antar sesama penghuni sekolah
Pembinaan lingkungan sehat dilaksanakan melalui kegiatan intra dan ekstra kurikuler. Kegiatan
intra kurikuler terutama melalui pelajaran penjaskes atau pendidikan kesehatan yang disatukan dengan mata
pelajaran lain yang relevan.
2.

Perumahan
Syarat rumah sehat secara sederhana:

a.

Rumah yang memiliki ruangan terpisah untuk keperluan sehari-hari dengan ukuran yang memadai,
misalnya ruang makan, kamar tidur, dapur, kamar mandi, WC, dan tempat cuci pakaian.

b. Tersedianya air bersih, penampungan air bekas, tempat sampah, jamban, dan saluran pembuangan air hujan
c.

Kamar-kamar harus berjendela dan harus selalu terbuka pada siang hari. Jendela harus menghadap arah
angin

d. Sinar matahari dapat masuk ke rumah dan penerangan malam yang cukup untuk membaca.
e.

Dinding lantai harus kering dan tidak lembab

f.

Asap dapur mempunyai jalan keluar melalui lubang langit-langit.

g.

Halaman rumah harus selalu dibersihkan

h.

Kandang ternak terpisah lebih 10 meter jaraknya dari rumah

i.

Di manapun tidak terdapat jentik-jentik nyamuk, kecoa dan tikus

3.

Pengadaan Air bersih


Syarat-syarat air bersih:

a. Syarat fisik: tidak berwarna, tidak berbau, tidak berasa, jernih, dan segar.
b.

Syarat kimiawi: tidak mengandung logam berat dan beracun misal Pb, Zn, Cu, Mg, dan Hg

c. Syarat bakteriologis: tidak mengandung bakteri penyebab penyakit, misal E. coli.


Sumber air bersih dapat diperoleh dari:
a. Sumur pompa tangan
b.

Sumur gali tertutup

c. Mata air yang dirawat atau air perpipaan


d. Penampungan air hujan, letak sumber air bersih, jarak > 10 cm dari lubang penampungan tinja atau kotoran
Air sehat
Merupakan air bersih yang sudah di masak dan tidak mengandung bibit penyakit.
4.

Pembuangan kotoran manusia


Tempat pembuangan kotoran manusia yang baik adalah di WC/jamban/kakus.
Syarat pembuatan kakus yang baik yaitu:

a. Tertutup, harus terlindungi dari matahari dan hujan


b.

Pada lokasi yang tidak mengganggu pemandangan, dan tidak menimbulkan bau.

c. Lantainya disapu dan disikat bersih biar tidak licin


d. Dindingnya sering dibersihkan dan tampak terang
e. Air dalam bak sering diganti dengan yang baru
Tiga jenis jamban keluarga:
1.

Jamban leher angsa


Air dibagian leher angsa berguna agar menahan bau tinja agar tidak keluar. Pipa udara dari lubang tinja
gunanya untuk membuang bau busuk.

2.

Jamban cemplung

3.

Jamban plengsengan
Kotoran langsung dialirkan melalui pipa yang dipasang miring ke lubang penampungan kotoran.

5.

Pembuangan air limbah


Air limbah disalurkan melalui pipa atau got ke tempat penampungan air limabah, sungai yang letaknya lebih
rendah dari dapur, tempat mandi dan tempat cucian.
Syarat pembuangan air limbah yang sehat:

a.

Tidak mengotori sumur, sungai dan danau

b. Tidak menjadi tempat berkembangbiaknya nyamuk, lalat dan kecoa


c.

Tidak menyebabkan kecelakaan

d. Tidak mengganggu pemandangan


6.

Pembuangan sampah
Cara pembuangan sampah:

a. Sampah dibuang ke tanah yang lebih rendah kemudian ditutup dengan tanah
b.

Dibakar

c. Dibuat kompos
d. Untuk makanan ternak

e. Pulverisation yaitu semua jenis sampah dihancurkan kemudian baru di buang ke laut.
Penyakit yang dapat ditimbulkan oleh sampah antara lain: menceret, muntaber, disentri, typus, dan penyakit
kaki gajah. Keuntungan membuang sampah yang benar:
a).

Terhindar dari timbulnya penyakit

b).

Dapat menghasilkan pupuk

c).

Keadaan bersih dapat menimbulkan kepuasan batin tersendiri

d).

Menciptakan keindahan

e).

Menimbulkan suasana nyaman

7.

Pencemaran lingkungan
Pencemaran lingkungan dapat berupa:

a. Pencemaran air dan tanah


b.

Pencemaran udara

c. Pencemaran suara
d. Pencemaran bahan-bahan radioaktif

PEMERIKSAAN MATA DAN TELINGA


A. Pendahuluan

Indera penglihatan merupakan perangkat tubuh manusia yang berfungsi sangat besar untuk
memungkinkan manusia tersebut menerima informasi dari lingkungan kehidupan sekitarnya.melalui
penglihatan tersebut seseorang sejak awal dadri pertumbuhan fisik maupun mentalnya akan mendapatkan
rangsangan dalam pengembangan selanjutnya. Dengan indera penglihatan seseorang akan mengadakan
kontak dengan skitarnya, sehinggadia mampu menyesuiikan dan mempertahankan kehidupannya dalam
lingkungannya serta mampu menghindarkan diri dari berbagai ancaman yang mungkin aad disekitarnya.
B. Bagian-Bagian Mata
1) Kelopak Mata
2) Bulu mata
3) Konjungtiva (selaput lendir)
4) Kornea (selaput bening)
5) Pupil (manik-manik)
C. Pemeriksaan Mata
1) Tajam Penglihatan
- Tujuan dari pemeriksaan tajam penglihatan untuk mengetahui tajam penglihatan seseorang dan memberikan
penilaian menurut ukuran baku yang ada.
- Dasar dari pemeriksaan : Tajam penglihatan diperiksa langsung dengan memperlihatkan seri simbol dengan
ukuran berbeda-beda pada jarak tertentu terhadap penderiata dan menentukan ukuran huruf terkecil yang
da[at dikenal/ dilihat penderita.
- Alat pemeriksaan : Kartu Snellen Chart
- Teknik pemeriksaan :
Penderita duduk 6 meter dari kartu pemeriksaan
Mata yang kiri atau kanan ditutup.
Penderita diminta membaca huruf yang tertulis pada kartu Snellen mulai dari baris atas kebawah dan
ditentukan baris terakhir yang masih dapat dibaca.
- Nilai bila huruf yang terbaca terdapat pada garis dengan tanda 30 dikatakan tajam penglihatan 6/30.
Bila yang terbaca terdapat pada baris dengan tanda 10, dikatakan tajam penglihatan 6/10. Sedangkan tajam
penglihatan normal 6/6.
2) Memeriksa/ melihat bagian-bagian mata yang tampak dari luar :
a)

Kelopak mata tidak bergerak, dapat membuka dan menutup dengan baik.

b) Bulu mata teratur tumbuh dan mengarah ke luar.


c)

Konjungtiva (selaput lendir mata) tampak jernih keputih-putihan.

d) Pupil mata (manik-manik mata) tampak mengecil bila kena sinar dan melebar kembali bila tidak disinari
lampu senter dan benar-benar hitam.
3) Memperhatikan gerakan dan arah bola mata
a)

Gerakan kedua bola mata dapat bergerak kesemua arah secara bersamaan.

b) Arah kedua bola mata kedepan.


D. Menjaga Kesehatan Mata

1.

Membiasakan makan makanan yang bergizi (banyak mengandung Vitamin A seperti sayu-sayuran hijau,
telur, buah-buahan dll.).

2.

Membasuh muka dan membersihkan kulit sekitar mata dengan air bersih.

3.

Duduklah dengan sikap badan yang tegak (jangan berbaring) pada waktu membaca dan menulis. Sinar
lampu yang baik untuk membaca adalah yang datang dari sebelah kiri. Letak lampu hendaknya cukup jauh
dari sisi meja sehingga tidak terjadi bayangn dari tubuh. Bacaan terletak kira-kira 40cm dari mata.

4.

Memaksakan diri berlebih-lebihan untuk membaca tidak baik untuk kesehatan mata. Istirahatlah sejenak
bila merasa penat saat membaca dengan melihat-lihat objek yang jauh atau pemandangan yang hijau/
berwarna-warni.

5.

Jangan mnggunakan alat-alat bersama-sama dengan orang yang sakit mata karena bisa menular seperti
handuk, saputangan dan alt tulis.

6.

Jangan bermain-main dengan benda tajam atau benda-benda lain yang berbahaya.

E. Kelainan-Kalainan Mata Dan Penanganannya


1.

Konjungtivitis (radang selaput lendir)


Tanda-tanda :

mata merah dengan/ tanpa kotoran

perih dan kadang-kadang gatal serta berair.

tidak disertai penurunan tajam penglihatan


Tindakan :

Kirim ke Puskesmas

Hindarkan alatnya

Awasi apakah meneruskan pengobatan

2.

Keratitis (Radang selaput bening mata)


Tanda-tanda :

Mata merah dan sila

Disertai penurunan tajam penglihatan


Tindakan : kirim segera ke Puskesmas

3. Trauma zat kimia pada mata


Tindakan :
-

Segera sesudah terkena, mata diguyur air (misalnya dengan teko, gayung dll) selama 30 menit terus
menerus. Segera kirim ke Puskesmas.

4. Trauma mata
Tanda-tanda :
-

Robek pada kelopak mata

Luka sayat pada selaput bening mata.


Tindakan :

Tutup mata dengan pembalut steril

Jangan menekan bola mata dengan apapun

Kirim segera ke Puskesmas

5.

Kemasukan benda asing/ kotoran dikelopak mata atas/ bawah bagian dalam:

Tindakan : angkat kotoran/ benda asing hati-hati dengan menggunakan kapas lidi atau kapas balan.
F. Pemeriksaan Pendengaran /Telinga
Tujuan : Untuk mengetahui kelainan sedini mungkin sehingga tidak menimbulkan kelainan yang menetap
dan dapat dilakukan tindakan-tindakan khusus bagi mereka yang menderita gangguan pendengaran
(pengaturan tempat duduk dan sebagainya)
Alat yang dipakai :
1.

a. Cara berbisik untuk pemeriksaan pendengaran kasar.


b. Garpu tala/ arloji (jam tangan)
c. Audio meter untuk pemeriksaan yang teliti.

2.

Kayu/ pita pengukur jarak.

3.

Ruangan/ tempat yang tenang.


Cara :

Pemeriksaan dengan cara berbisik :


a. Jelaskan maksud pemeriksaan pada murid
b.

Pilih ruangan yang tenang di luar kelas yang jauh dari keributan.

c. Ukur jarak anak dengan pemeriksa sejauh 6m/20 feet.


Dahulukan telinga kanan, anak berdiri dengan telinga kanan menghadap pemeriksa serta lobang telinga kiri
ditutup rapat dengan tangan kirinya.
Bisikan kata-kata yang sederhana dan mudah ditangkap.
Anak sebaiknya tidak melihat pada mulut pemeriksa.
Bila jarak 6m/ 20 feet dapat mengulang kata-kata dengan baik, maka pendengaran anak adalah 20/ 20 atau 6/
6
Bila anak tidak dapat mengulang kata-kata dengan jelas, maka pemeriksaan maju satu meter dan berbisik
mengulang kata-kata tadi, bila anak dapat mengulang dengan jelas maka pendengaran anak tersebut adalah
5/6 atau 15/20
Demikian seterusnya, dan periksalah juga telinga yang kiri dengan cara yang sama.
d. Hasil catatan dicatat dikartu kesehatan/ buku catatan yang diberikan.
e.

Bagi anak-anak kelas I dan II karena masih kecil penjelasannya harus sedemikian rupa sehingga tidak
bingung dan ragu-ragu.

f.

Pemeriksaan pendengaran dilakukan1 tahun 1 kali atau setiap saat bila dianggap perlu.

Pemeriksaan dengan jam tangan


Yaitu dengan mendengarkan detik jarum jam dan dihitung jarak dimana anak tidak dapat mendengarkan lagi
detik jarum jam tersebut (beberapa cm)
Pemeriksaan dengan audio meter
Dikerjakan dirumah sakit yang lengkap dibagian telinga hidung dan tenggorokan (THT).
Pemeriksaan ini dilakukan bila dengan pemeriksaan berbisik ditemui kelainan diteruskan ke rumah sakit.
Tanda-tanda dan keluhan pada anak dengan penurunan ketajaman pendengaran.
1.

Kurang perhatian/ kurang minat dalam mengikuti pembicaraan biasa.

2. Terlamabat menjawab jika dipanggil


3.

Sering salah menjawab

4.

Kurang mengerti atau tidak mengerti sama sekali bila diberi penjelasan-penjelasan dikelas.

5.

Memalingkan kepala untuk mendekatkan telinga yang masih baik kepda orang yang berbicara.

6.

Suka menarik diri dari pergaulan temannya, senang bermain sendiri, menjadi anak yang anti sosial atau
pemarah, penangis.

7. Telinga mengeluarkan kotoran/ cairan, tersumbat.

ILMU GIZI
Ilmu gizi adalah ilmu yang mempelejari tentang unsur-unsur tertentu dari makanan (zat gizi) yang
akan diserap oleh tubuh dan sisanya dibuang keluar tubuh.
A. Fungsi Makanan
Disini dapat dikemukakan 3 (tiga) fungsi utama, yaitu:
1.

Sebagai zat pembangun


Zat pembangun (penyusun sel-sel tubuh) adalah kelompok (protein dan mineral) terdapat dalam telur, tahu,
tempe, daging, ikan dan lain-lain.Sel-sel dalam tubuh, sel-sel darah perlu diperbaharui karena masa kerja
terbatas kurun waktu 120 hari (tiga bulan) akan mengalami kerusakan (pecah), kerusakan ini perlu diganti
secara proses biologis di dalam tubuh. Unsur dalam makanan yang berfungsi mengganti, membengun dan
memelihara sel-sel adalah protein dan mineral.

2.

Sebagai sumber tenaga


Sumber tenaga adalah kelompok hidrat arang dan lemak yang terdapat dalam makanan pokok, seperti nasi,
bihun, mie, tepung-tepungan, gula, minyak goreng, mentega dan lain-lain.

3.

Sebagai zat pengatur


Zat pengatur adalah kelompok sayuran dan buah. Di dalam tubuh zat-zat makanan itu (vitamin dan mineral)
berfungsi mengatur proses pencernaan, penyerapan, dan penggunaan zat-zat gizi yang lain.

B. Zat gizi
Makanan yang baik adalah makanan yang mencakup fungsi makanan di atas yang kesemuanya tertuang
dalam makanan 4 sehat 5 sempurna. Dalam makanan terdapat 5 kelompok zat yaitu :
a. Karbohidrat : zat yang menghasilkan tenaga. Contoh nasi, jagung, sagu dan lan-lain.
b.

Protein: protein banyak terdapat dalam lauk pauk dan protein nabati seperti telur, tempe, tahu, kacang
kedelai, kacang-kacangan, ikan dan lain-lain.

c. Lemak: banyak terdapat dalam lauk pauk (daging yang berlemak) dan minyak (minyak goreng).
d. Vitamin
Zat ini banyak terdapat dalam semua bahan makanan terutama sayur dan buah segar.

Vitamin A berperan dalam proses pertumbuhan dan penglihatan. Banyak terdapat pada daun singkong,
papaya dan mangga. Kekuarangan vitamin ini akan menyebabkan kebutaan dan pertumbuhan terhambat.

Vitamin B1 berperan dalam metabolism karbohidrat di dalam tubuh. Jika kekurangan akan mengakibatkan
kekurangan nafsu makan.

Vitamin B12 berperan dalam pembentukan sel darah merah dan jika kekurangan menyebabkan
kelumpuhan tungkai.

Vitamin C berperan dalam pemeliharaan jaringan dan berperan dalam peningkatan daya tahan tubuh
terhadap serangan berbagai macam penyakit.

Vitamin D dalam tubuh biasanya belum aktif dan untuk mengaktifkan diperlukan sinar ultraviolet dari
sinar matahari. Apabila seseorang kekurangan vitamin D maka akan terjadi penghambatan pertumbuhan
tulang.

Vitamin E yang dibutuhkan dalam tubuh relative sedikit jika dibanding dengan vitamin yang lain.

Vitamin K berguna dalam proses pemebekuan darah yang biasanya terdapat dalam hati sapi maupun ayam.
Kekuarangan vitamin K akan menyebabkan darah sukar membeku.

e.

Mineral: banyak terdapat dalam lauk-pauk dan sayuran. Contoh mineral yang penting adalah Fe (zat besi)
dan Ca (kalsium). Zat besi biasanya terdapat dalam bayam, kangkung, telur dan sayuran hijau yang lainnya.
Zat besi itu sendiri penting untuk pembentukan sel darah merah. Kekurang zat besi dalam tubuh akan
menyebabkan gejala cepat pusing, konsentrasi belajar menurun yang bisanya dikenal dengan keadaan kurang
darah. Kalsium (zat kapur) erdapat dalam ikan laut. Kalsium berfungsi dalam pembentukan gizi dan tulang
bersama dengan vitamin D. kekurangan kalsium akan menyebabkan rapuhnya tulang (rakhitis).

C. Kantin sekolah

Pada lingkungan sekolah tidak jarang dijumpai adanya kantin sekolah. Tujuan diadakannya kantin sekolah
adalah untuk menyediakan makanan bagi anak sekolah selama berada di sekolah agar kebutuhan gizi anak
terpenuhi. Banyak dijumpai masalah dalam ilmu gizi dilingkungan sekolah yaitu diantaranya: KEP
(kekuarangan energy protein), anemia (kekurangan Fe),dan Gaki.
Syarat warung sekolah sehat:
a. Tenaga
Tenaga kerja yang berada di kantin yaitu hendaknya berbadan sehat, bebas dari penyakit menular, bersih dan
rapi, mengerti tentang kesehatan, dan memiliki disipin kerja yang tinggi. Selain itu juga harus pandai dalam
memilah bahan makanan yang cocok dan bergizi. Cotoh guru UKS.
b. Dana
Dana untuk membuatan kantin dan membeli makanannya dapat berasal dari sekolah maupun iuran orang tua
murid.
c. Lokasi dan ruang makan
Kantin yang baik yaitu yag berada di dalam lingkungan sekolah, tidak berdekatn dengan jamban, kamar
mandi dan temapt pembuangan sampah dengan ruangan yang cukup luas, bersih dan nyaman serta ventilasi
cukup.
D. Makanan sehat disekolah
Makanan yang dijajakan disekolah hendaknya porsi kecil dengan jumlah energi kurang lebih 50-300 kalori
yaitu kira-kira sepertiga sampai seperempat makanan siang hari. Makanan yang disediakan disekolah dapat
digolongkan sebagai berikut:
a. Makanan yang dihidangkan sebagai makanan tunggal misalnya:
Sumber zat tenaga: singkong goreng, pisang goreng, ubi goreng, urap, getuk dan lain-lain.
Sumber zat pembangun: tempe goreng, tahu isi, rempeyek teri, bubur kacang ijo dan lain-lain.
Sumber zat pengatur: pisang ambon, papaya, jambu biji, nanas, nangka, melon.
b.

Makanan yang dipersiapkan dengan campuran zat teaga, zat pembangaun dan zat pengatur, seprti soto
ayam, mie bakso, mie goreng, gado-gado, comro, kroket, risoles, nasi kuning, lontong sayur, nasi rames,
batagor, siomay, pecel dan lain-lain
Bervariasinya zat makanan diharapkan anak dapat memilih makan yang baik dan bergizi. Anak-anak dan
remaja sering memilih makanan sumber zat tenaga seperti gula, serat makan-makanan yang berlemak atau
banyak zat tepung. Apabila makan makanan yang banyak mengandung zat gula dapat merusak gigi dan
kegemukan. Walupun penambahan zat flour dalam air diharapkan akan mencegah kerusakan gigi, tetapi
untuk pecaagahan lebih baiknya apabila makan tidak terlalu berlebihan.

E. Pertumbuhan dan perkembangan


Untuk memantau pertumbuhan dan perkembangan anak usia sekolah maka digunakan KMS yaitu kartu yang
berisi grafik pertumbuhan tinggi badan dan berat badan. Tujuan dari penggunaan KMS adalah :

Sebagai alat untuk memantau keadaan gizi dan kesehatan anak.

Alat pendidikan gizi dan kesehatan dalam perilaku sehat sehari-hari.

Menyadarkan anak akan pentingya imunisasi.

Menigkatkan partisipasi guru dan orang tua dalam memelihara kesehatan anak sekolah.

DAFTAR PUSTAKA
-

Anonim. 2009. Balut Bidai. Terdapat pada : http://www.klinikindonesia. com/bedah/balutbidai.php. Di


akses pada 10 Desember 2009.

Anonim. 2009. Pembalutan dan Pembidaian. Terdapat pada: http://medis dankomputer.co.cc. Di akses
pada 10 Desember 2009.

Depkes RI. 1995. Pedoman Pelatihan, Modul dan Materi Dokter Kecil. Edisi II. Jakarta.

Dinkes Banyumas. 2003. Buku Panduan Penataran Dokter Kecil. Baturraden.

NO
1

Posko
Posko 1

Ttd

2
3
4

Posko 2
Posko 3
Posko 4

Diposkan 20th September 2012 oleh Didi Ari WIbowo


4
Lihat komentar
1.
joko barongan25 Februari 2015 02.53
Terima kasih
Balas

2.
Permata Biru11 September 2015 04.00
Materi UKS
Balas

3.
KHOIRUL A.S21 Maret 2016 04.49
Sebagai usaha untuk pencerahan kepada masyarakat perlu didukung dan ditindak lanjuti oleh segenap
stakholder...
Balas
4.
Unknown26 April 2016 21.26
sangat bermanfaat
Balas
Ketika Didi Bertasbih

Klasik

Kartu Lipat

Majalah

Mozaik

Bilah Sisi

Cuplikan

Kronologis

Sep
20
PEDOMAN PELATIHAN, MODUL dan MATERI DOKTER KECIL
PEDOMAN
PELATIHAN, MODUL dan MATERI
DOKTER KECIL
DI SUSUN OLEH :
MAHASISWA KKN POSDAYA
DESA LARANGAN

KEC PENGADEGAN PURBALINGGA


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO
2012
KATA PENGANTAR
Dalam rangka mengembangkan Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) dan meningkatkan pengetahuan serta
keterampilan
4

Memuat
Template Dynamic Views. Diberdayakan oleh Blogger.

Anda mungkin juga menyukai