Anda di halaman 1dari 14

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Sekolah
Mata Pelajaran
Kelas/Semester
Materi
Alokasi Waktu

:
:
:
:
:

SMA WIRA CARITA PANDEGLANG


FISIKA
X/1
Hakikat Fisika dan Prosedur Ilmiah
6 Jam Pelajaran

A. Kompetensi Inti (KI)


KI 1
KI 2

KI 3

KI 4

: Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.


: Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli,
santun, ramah lingkungan, gotong royong, kerjasama, cinta damai,
responsif dan proaktif) dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi
atas berbagai permasalahan bangsa dalam berinteraksi secara efektif
dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri
sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
: Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan,
dan peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta menerapkan
pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan
bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
: Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah
abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di
sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai
kaidah keilmuan.

B. Kompetensi Dasar (KD) dan Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)


3.1

Menerapkan hakikat ilmu Fisika, metode ilmiah dan keselamatan kerja di


laboratorium serta peran Fisika dalam kehidupan.
IPK Pengetahuan:
3.1.1 Menyebutkan hakikat hakikat fisika.
3.1.2 Menjelaskan hakikat fisika sebagai produk, proses dan sikap.
3.1.3 Mengkategorikan ruang lingkup fisika.
3.1.4 Mengurutkan langkah langkah metode ilmiah.
3.1.5 Menerapkan tata tertib keselamatan kerja di laboratorium.

4.1

Membuat prosedur kerja ilmiah dan keselamatan kerja.


IPK Keterampilan:
4.1.1 Membuat simbol keselamatan kerja di laboratorium.

C. Materi Pembelajaran (Ringkasan Materi)


1. Hakikat Fisika
a. Pengertian Fisika
Fisika merupakan sains atau ilmu tentang alam dalam makna yang
terluas. Fisika mempelajari gejala alam yang tidak hidup atau materi dalam
lingkup ruangdan waktu. Para fisikawan atau ahli fisika mempelajari
perilaku dan sifat materi dalam bidang yang sangat beragam, mulai dari

partikel submikroskopis yang membentuk segala materi (fisika partikel)


hingga perilaku materi alam semesta sebagai satu kesatuan kosmos.
Berikut ini akan dikemukakan lebih rinci mengenai hakekat fisika itu.
1). Fisika Sebagai Produk
Dalam rangka pemenuhan kebutuhan manusia, terjadi interaksi antara
manusia dengan alam lingkungannya. Interaksi itu memberikan pembelajaran
kepada manusia sehinga menemukan pengalaman yang semakin menambah
pengetahuan dan kemampuannya serta berubah perilakunya. Dalam wacan
ilmiah, hasil-hasil penemuan dari berbagai kegiatan penyelidikan yang kreatif
dari pada ilmuwan dinventarisir, dikumpulkan dan disusun secara sistematik
menjadi sebuah kumpulan pengetahuan yang kemudian disebut sebagai
produk atau a body of knowledge. Pengelompokkan hasil-hasil penemuan itu
menurut bidang kajian yang sejenis menghasilkan ilmu pengetahuan yang
kemudian disebut sebagai fisika, kimia dan biologi. Untuk fisika, kumpulan
pengetahuan itu dapat berupa fakta, konsep, prinsip, hukum, rumus,
teori dan model.
2). Fisika Sebagai Proses
IPA sebagai proses atau juga disebut sebagai a way of investigating
memberikan gambaran mengenai bagaimana para ilmuwan bekerja melakukan
penemuan-penemuan,
jadi IPA sebagai proses memberikan gambaran
mengenai pendekatan yang digunakan untuk menyusun pengetahuan. Dari
uraian di atas kiranya dapat disimpulkan bahwa pemahaman fisika sebagai
proses sangat berkaitan dengan kata-kata kunci fenomena, dugaan,
pengamatan, pengukuran, penyelidikan, dan publikasi. Pembelajaran yang
merupakan tugas guru termasuk ke dalam bagian mempublikasikan itu.
Dengan demikian pembelajaran fisika sebagai proses hendaknya berhasil
mengembangkan keterampilan proses sain pada diri siswa.
3). Fisika Sebagai Sikap
Dari penjelasan mengenai hakikat fisika sebagai produk dan hakekat fisika
sebagai proses di atas, tampak terlihat bahwa penyusunan pengetahuan fisika
diawali dengan kegiatan-kegiatan kreatif seperti pengamatan, pengukuran dan
penyelidikan atau percobaan, yang kesemuanya itu memerlukan proses mental
dan sikap yang berasal dan pemikiran. Jadi dengan pemikirannya orang
bertindak dan bersikap, sehingga akhirnya dapat melakukan kegiatan-kegiatan
ilmiah itu. Pemikiran-pemikiran para ilmuwan yang bergerak dalam bidang
fisika itu menggambarkan, rasa ingin tahu dan rasa penasaran mereka yang
besar, diiringi dengan rasa percaya, sikap objektif, jujur dan terbuka serta
mau mendengarkan pendapat orang lain. Sikap-sikap itulan yang kemudian
memaknai hakikat fisika sebagai sikap atau a way of thinking.

2. Fisika dan Ruang Lingkupnya

Bidang ilmu ini telah dimulai berabad-abad yang lalu, dan berkembang
pada zaman Galileo dan Newton. Galileo merumuskan hukum-hukum
mengenai benda yang jatuh, sedangkan Newton mempelajari gerak pada
umumnya, termasuk gerak planet-planet pada sistem tata surya.
Pada zaman modern seperti sekarang ini, ilmu fisika sangat mendukung
perkembangan

teknologi,

industri,

komunikasi,

termasuk

kerekayasaan

(engineering), kimia, biologi, kedokteran, dan lain-lain. Ilmu fisika dapat


menjawab

pertanyaan-pertanyaan

mengenai

fenomena-fenomena

yang

menarik.
Bidang fisika secara garis besar terbagi atas dua kelompok, yaitu fisika klasik
dan fisika modern. Fisika klasik bersumber pada gejala-gejala yang ditangkap
oleh indra. Fisika klasik meliputi mekanika, listrik magnet, panas, bunyi,
optika, dan gelombang yang menjadi perbatasan antara fisika klasik dan fisika
modern. Fisika modern berkembang mulai abad ke-20, sejak penemuan teori
relativitas Einstein dan radioaktivitas oleh keluarga Curie.
D. Kegiatan Pembelajaran

1. PERTEMUAN KE-1 (3 jam pelajaran)


a. Kegiatan Pendahuluan (10 menit)
1) Guru mengkondisikan kelas dan mencek kehadiran peserta didik.
2) Guru menyampaikan kompetensi yang akan dicapai dan manfaatnya dalam
kehidupan sehari-hari.
3) Guru menyampaikan garis besar cakupan materi yaitu Hakikat fisika dan ruang
lingkup fisika
4) Guru menyampaikan teknik penilaian.

b. Kegiatan Inti
Fase
Pemberian
Stimulus

Kegiatan Guru
Guru membagikan Joobsheet
1: Hakikat Fisika. Guru
menayangkan cuplikan Film

mengenai bagaimana para


ilmuwan bekerja
melakukan penemuanpenemuan
2: Ruang Lingkup Fisika
Guru menunjukan gambar
aplikasi fisika dalam
kehidupan sehari-hari

Kegiatan Peserta Didik


Peserta didik mengamati
Film mengenai

bagaimana para
ilmuwan bekerja
melakukan penemuanpenemuan
Peserta didik mengamati
gambar mengenai
aplikasi fisika dalam
kehidupan sehari-hari

Alokasi
Waktu
10
menit

Fase
Identifikasi
Masalah

Kegiatan Guru

Kegiatan Peserta Didik

- Guru memberikan
kesempatan bertanya terkait
potongan Film mengenai

Peserta didik menanya


permasalahan yang
terkait peragaan
potongan Film mengenai

bagaimana para ilmuwan


bekerja melakukan
penemuan-penemuan

Guru memberikan
kesempatan bertanya terkait
gambar aplikasi fisika dalam
kehidupan sehari-hari
Guru membimbing peserta
didik dengan menambah
pertanyaan/permasalahan
lainnya yang mengarah ke
konsep hakikat fisika dan
ruang lingkup fisika
Mengumpulkan
data

Guru membimbing peserta


didik dalam menjawab
pertanyaan-pertanyaan yang
diajukan.

Mengolah data

Guru memberi kesempatan


kepada peserta didik untuk
berdiskusi dengan
kelompoknya untuk
menjawab pertanyaanpertanyaan yang diajukan
dan pertanyaan pada
Joobsheet 1: Hakikat
Fisika
Guru membimbing peserta
didik untuk
mengomunikasikan hasil
jawabannya melalui diskusi
kelas.

Menguji hasil

Alokasi
Waktu
10
menit

bagaimana para
ilmuwan bekerja
melakukan penemuanpenemuan

Peserta didik menanya


permasalahan yang
terkait degan gambar
aplikasi fisika dalam
kehidupan sehari-hari
Peserta didik
mengidentifikasi
pertanyaan-pertanyaan
(masalah) yang diajukan
peserta didik lainnya dan
pertanyaan-pertanyaan
yang diajukan guru.
Peserta didik
mengumpulkan informasi
untuk mencari jawaban
atas pertanyaanpertanyaan yang diajukan
menggunakan sumbersumber belajar.
Peserta didik berdiskusi
dalam kelompoknya untuk
mengasosiasi seluruh
data yang telah
dikumpulkan untuk
menjawab pertanyaanpertanyaan yang
diajukan.
Peserta didik menjawab
seluruh pertanyaan dan
mengomunikasikan hasil
jawaban kepada
kelompok yang lain dan
didiskusikan.

10
menit

25
menit

25
menit

25
menit

c. Kegiatan Penutup (10 menit)


Fase
Menyimpulkan

Kegiatan Guru
Guru membimbing peserta
didik untuk menyimpulkan

Kegiatan Peserta Didik


Peserta didik
menyimpulkan jawaban

Alokasi
Waktu
10
menit

Fase

Kegiatan Guru

Kegiatan Peserta Didik

jawaban yang benar atas


pertanyaan-pertanyaan yang
diajukan.

yang benar atas


pertanyaan-pertanyaan
yang diajukan dan
menyusun laporan
portofolio.
Peserta didik
menyelesaikan
tes/ulangan harian.
Peserta didik
mengumpulkan hasil kerja
(laporan portofolio).

Guru memberikan soal


tes/ulangan harian.
Guru menyampaikan materi
pertemuan berikutnya.

Alokasi
Waktu

10
menit

2. PERTEMUAN KE-2 (3 jam pelajaran)


C. Materi Pembelajaran (Ringkasan Materi)
1. Langkah-langkah Metode Ilmiah
Pengertian Metode Ilmiah
Pengertian metode ilmiah atau metode saintifik adalah langkah langkah
kerja rutin dari saintis saintis aktif seiring dibimbingnya mereka oleh
keingintahuan untuk mempelajari keteraturan dan hubungan di antara
fenomena fenomena yang mereka pelajari.
metode ilmiah yang umum digunakan dalam laboratorium dan percobaan
adalah sebagai berikut:
a.
Merumuskan masalah: Langkah pertama dalam melakukan suatu
penelitian adalah merumuskan masalah. Hal ini bertujuan untuk memperjelas
masalah yang akan dipecahkan. Perumusan masalah dilakukan dengan
mengajukan serangkaian pertanyaan yang berkaitan dengan permasalahan
b.

Menyusun perencanaan penelitian: langkah langkah dalam membuat


suatu rancangan penelitian adalah menyusun tujuan penelitian, menyusun
hipotesis, menetapkan variabel, memilih alat dan bahan yang akan digunakan,
menentukan langkah kerja, menentukan populasi dan sampel serta
menetapkan cara pengambilan data dan menganalisis data.

c.

Melakukan penelitian: Penelitian diawali dengan kegiatan pengamatan.


Pengamatan dapat dilakukan secara langsung (observasi kualitatif) dan
pengamatan tidak langsung (observasi kuantitatif). Untuk menguji hipotesis
yang telah dibuat, kita perlu melakukan penelitian melalui percobaan yang
sesuai dengan rancangan percobaan yang disusun sebelumnya. Berlatih
menggunakan peralatan percobaan merupakan cara belajar yang efektif untuk
mengurangi kesalahan kerja.

d.

Menyusun kesimpulan penelitian : Setelah mengolah dan menganalisis


data, selanjutnya dilakukan penarikan kesimpulan. Penarikan kesimpulan
tersebut harus berdasarkan pada hasil penelitian dan tetap berpedoman pada
pandangan yang objektif.

e.

Melakukan penelitian perbaikan : Suatu penelitian akan menjadi


menjadi valid secara ilmiah apabila penelitian tersebut dapat diuji ulang baik
oleh peneliti yang lain. Oleh karena itu, seluruh teori yang ada pasti terdapat
banyak peneliti yang menjadi kontributor.
2. Keselamatan kerja di laboratorium
Prosedur keselamatan kerja di laboratorium sangat penting untuk
diperhatikan mengingat hasil penelitian menunjukkan telah terjadi
kecelakaan kerja dengan intensitas yang mengkhawatirkan yaitu 9
orang/hari. Keselamatan semua pihak merupakan tanggung jawab semua
pengguna laboratorium. Namun, banyak pekerja yang meremehkan risiko
kerja, sehingga tidak menggunakan alat-alat pengaman walaupun sudah
tersedia. Laboratorium merupakan ruangan yang memiliki risiko yang cukup
besar. Disana banyak terdapat bahan kimia yang merupakan bahan mudah
meledak, mudah terbakar, beracun, dll. Selain itu terdapat juga benda
mudah pecah dan menggunakan listrik. Maka dari itu, kita harus sangat
berhati-hati dalam menggunakan laboratorium. Berikut adalah prosedur
keselamatan kerja di laboratorium. Langsung saja kita simak yang pertama:
a. Syarat Laboratorium yang Baik
Ruangan laboratorium yang memenuhi standar adalah salah satu faktor
untuk menghindari kecelakaan kerja. Syarat tersebut meliputi kondisi
ruangan, susunan ruangan, kelengkapan peralatan keselamatan, nomor
telepon penting (pemadam kebakaran, petugas medis), dll.
Ruangan laboratorium yang memiliki sistem ventilasi yang baik. Proses
keluar masuk udara yang stabil. Sirkulasi udara segar yang masuk ke
dalam ruangan. Keduanya harus diperhatikan dengan baik. Semakin baik
sirkulasi udara, maka kondisi laboratorium juga akan sehat. Seperti
halnya rumah, sirkulasi udara berada pada posisi utama dan tidak dapat
dikesampingkan begitu saja.
Ruangan laboratorium harus ditata dengan rapi. Penempatan bahan
kimia dan peralatan percobaan harus ditata dengan rapi supaya
memudahkan untuk mencarinya. Bila perlu, berikan denah dan panduan
penempatan bahan kimia di raknya supaya semakin memudahkan untuk
mencari bahan kimia tertentu.
Alat keselamatan kerja harus selalu tersedia dan dalam kondisi yang
baik. Terutama kotak P3K dan alat pemadam api. Berikan juga nomor
telepon penting seperti pemadam kebakaran dan petugas medis supaya
saat terjadi kecelakaan yang cukup parah dapat ditangani dengan
segera. Berikan juga lembaran tentang cara penggunaan alat pemadam
api dan tata tertib laboratorium.
Laboratorium harus memiliki jalur evakuasi yang baik. Laboratorium
setidaknya memiliki dua pintu keluar dengan jarak yang cukup jauh.
Bahan kimia yang berbahaya harus ditempatkan di rak khusus dan
pisahkan dua bahan kimia yang dapat menimbulkan ledakan bila
bereaksi.

b. Tata Tertib Keselamatan Kerja

Aturan umum dalam tata tertib keselamatan kerja adalah sebagai


berikut:
1)Dilarang mengambil atau membawa keluar alat-alat serta bahan dalam
laboratorium tanpa seizin petugas laboratorium.
2)Orang yang tidak berkepentingan dilarang masuk ke laboratorium. Hal
ini untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan.
3)Gunakan alat dan bahan sesuai dengan petunjuk praktikum yang
diberikan.
4)Jangan melakukan eksperimen sebelum mengetahui informasi mengenai
bahaya bahan kimia, alat-alat, dan cara pemakaiannya.
5)Bertanyalah jika Anda merasa ragu atau tidak mengerti saat melakukan
percobaan.
6)Mengenali semua jenis peralatan keselamatan kerja dan letaknya untuk
memudahkan pertolongan saat terjadi kecelakaan kerja.
7)Pakailah jas laboratorium saat bekerja di laboratorium.
8)Harus mengetahui cara pemakaian alat darurat seperti pemadam
kebakaran, eye shower, respirator, dan alat keselamatan kerja yang
lainnya.
9)Jika terjadi kerusakan atau kecelakaan, sebaiknya segera
melaporkannya ke petugas laboratorium.
10)Berhati-hatilah bila bekerja dengan asam kuat reagen korosif, reagenreagen yang volatil dan mudah terbakar.
11)Setiap pekerja di laboratorium harus mengetahui cara memberi
pertolongan pertama pada kecelakaan (P3K).
12)Buanglah sampah pada tempatnya.
13)Usahakan untuk tidak sendirian di ruang laboratorium. Supaya bila
terjadi kecelakaan dapat dibantu dengan segera.
14)Jangan bermain-main di dalam ruangan laboratorium.
15)Lakukan latihan keselamatan kerja secara periodik.
16)Dilarang merokok, makan, dan minum di laboratorium.
c. Alat Keselamatan Kerja
Di dalam ruang laboratorium harus sudah tersedia seluruh alat
keselamatan kerja supaya saat terjadi kecelakaan atau darurat, itu bisa
diatasi dengan cepat. Berikut adalah alat-alat keselamatan kerja yang
ada di laboratorium. Pastikan semuanya tersedia dan Anda tahu dimana
letaknya.
1.Pemadam kebakaran (hidrant)
2.Eye washer
3.Water shower
4.Kotak P3K (Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan)
5.Jas Laboratorium
6.Peralatan pembersih
7.Obat-obatan

8.Kapas
9.Plaster pembalut
d. Simbol Keselamatan Kerja

Gambar diatas adalah simbol-simbol yang umumnya ada di laboratorium.


Simbol ini harus diperhatikan dan dipahami supaya Anda mengetahui bahaya
yang ada pada suatu benda atau zat kimia. Berikut adalah penjelasan simbolsimbol tersebut.
1.
Animal hazard adalah bahaya yang berasal dari hewan. Mungkin saja
hewan itu beracun karena telah disuntik bermacam-macam zat hasil
eksperimen atau dapat menggigit dan mencakar Anda.
2.
Sharp instrument hazard adalah bahaya yang berasal dari bendabenda yang tajam. Benda itu jika tidak digunakan dengan benar maka
dapat melukai Anda.
3.
Heat hazard adalah bahaya yang berasal dari benda yang panas. Tangan
Anda akan kepanasan jika menyentuh benda tersebut dalam keadaan aktif
atau menyala.
4.
Glassware hazard adalah bahaya yang berasal dari benda yang mudah
pecah. BIasanya berupa gelas kimia.
5.
Chemical hazard adalah bahaya yang berasal dari bahan kimia. Bisa
saja bahan kimia itu dapat membuat kulit kita gatal dan iritasi.

6.

Electrical hazard adalah bahaya yang berasal dari benda-benda yang


mengeluarkan listrik. Hati-hati dalam menggunakannya supaya tidak
tersengat listrik.
7.
Eye & face hazard adalah bahaya yang berasal dari benda-benda yang
dapat membuat iritasi pada mata dan wajah. Gunakan masker atau
pelindung wajah sebelum menggunakan bahan tersebut.
8.
Fire hazard adalah bahaya yang berasal dari benda yang mudah
terbakar. Contohnya adalah kerosin (minyak tanah) dan spiritus.
9.
Biohazard adalah bahaya yang berasal dari bahan biologis. Bahan
tersebut bisa dapat menyebabkan penyakit mematikan seperti AIDS.
Contohnya adalah tempat pembuangan jarum suntik.
10. Laser radiation hazard adalah bahaya yang berasal dari sinar laser.
11. Radioactive hazard adalah bahaya yang berasal dari benda radioaktif.
Benda ini dapat mengeluarkan radiasi dan jika terpapar terlalu lama maka
akan menyebabkan kanker.
12. Explosive hazard adalah bahaya yang berasal dari benda yang mudah
meledak. Jauhkan benda tersebut dari api.
5. Cara Memindahkan Bahan Kimia
Sebelum memindahkan bahan kimia, hal yang harus dilakukan adalah
mengetahui segala informasi tentang bahan kimia yang akan digunakan.
Seperti cara membawa, bahaya yang ditimbulkan, dll. Pindahkanlah sesuai
kebutuhan dan jangan berlebihan. Bila ada sisa bahan kimia, jangan
dikembalikan ke tempatnya semula karena dapat menyebabkan kontaminasi
pada bahan kimia.
Untuk memindahkan bahan kimia yang berwujud cair, pindahkan dengan
menggunakan batang pengaduk atau pipet tetes. Hindari percikan karena
bisa menyebabkan iritasi pada kulit. Jangan menaruh tutup botol diatas
meja supaya tutup botol tidak kotor oleh kotoran di atas meja.
Untuk memindahkan bahan kimia yang berwujud padat, gunakan sendok
atau alat lain yang tidak terbuat dari logam. Hindari menggunakan satu
sendok untuk mengambil beberapa jenis zat kimia supaya terhindar dari
kontaminasi.
6. Pembuangan Limbah
Seperti yang kita ketahui bahwa limbah dapat mencemari lingkungan. Maka
dari itu, kita perlu menangani limbah tersebut dengan tepat. Untuk limbah
kimia hendaknya dibuang di tempat khusus karena beberapa jenis zat kimia
sangat berbahaya bagi lingkungan. Buang segera limbah sehabis melakukan
percobaan. Sementara limbah lainnya seperti kertas, korek api, dan lainnya
dibuang di tempat sampah. Sebaiknya pisahkan limbah organik dan
nonorganik supaya pengolahan sampahnya lebih mudah.
7. Penanganan Kecelakaan
Kecelakaan saat kerja biasa terjadi walaupun kita telah bekerja dengan
hati-hati. Hal yang paling utama adalah jangan panik dan ikuti prosedur
penanganan kecelakaan yang baik dan benar. Cari bantuan petugas
laboratorium untuk membantu Anda. Bila perlu, panggil petugas medis atau
pemadam kebakaran.
Bila terkena bahan kimia, bersihkan bagian kulit yang terkena bahan kimia
sampai bersih. Kulit yang terkena jangan digaruk supaya tidak menyebar.

Bawa keluar korban dari laboratorium supaya mendapatkan oksigen. Bila


kondisi cukup parah, panggil petugas kesehatan secepatnya.
Bila terjadi kebakaran karena bahan kimia atau korsleting listrik, segera
bunyikan alarm tanda bahaya. Jangan langsung disiram dengan air. Gunakan
hidran untuk memadamkan api. Hindari menghirup asap. Bila kebakaran
meluas, segera panggil petugas pemadam kebakaran.
PERTEMUAN KE-2 (3 jam pelajaran)
a. Kegiatan Pendahuluan (10 menit)
1. Guru mengkondisikan kelas dan mencek kehadiran peserta didik.
2. Guru menyampaikan materi sebelumnya.
3. Guru menyampaikan kompetensi yang akan dicapai dan manfaatnya dalam
kehidupan sehari-hari.
4. Guru menyampaikan garis besar cakupan materi yaitu metode ilmiah dan
keselamatan kerja di laboratorium
5. Guru menyampaikan teknik penilaian.

b. Kegiatan Inti
Fase
Pemberian
Stimulus

Kegiatan Guru
1. Guru memberikan
informasi secara klasikal
tentang metode ilmiah
2: Keselamatan Kerja Di
LAB. Guru menayangkan
cuplikan video / gambar

mengenai kecelakaan
kerja.
Identifikasi
Masalah

Guru memberikan
kesempatan bertanya terkait
informasi yang disampaikan
guru mengenai metode

Kegiatan Peserta Didik


Peserta didik menyimak
informasi yang
disampaikan oleh guru
tentang metode ilmiah
Peserta didik mengamati
cuplikan video /gambar
mengenai kecelakaan
kerja
Peserta didik menanya
permasalahan yang
terkait informasi tentang
metode ilmiah

Alokasi
Waktu
10
menit

10
menit

ilmiah

mengenai kecelakaan kerja

Peserta didik menanya


permasalahan yang
terkait peragaan cuplikan
video / gambar

Guru membimbing peserta


didik dengan menambah
pertanyaan/permasalahan
lainnya yang mengarah ke
metode ilmiah dan
keselamatan kerja di
laboratorium
Guru membimbing peserta
didik dalam menjawab

Peserta didik
mengidentifikasi
pertanyaan-pertanyaan
(masalah) yang diajukan
peserta didik lainnya dan
pertanyaan-pertanyaan
yang diajukan guru.
Peserta didik
mengumpulkan informasi

Guru memberikan
kesempatan bertanya terkait
cuplikan video / gambar

Mengumpulkan
data

mengenai kecelakaan
kerja.
10
menit

25
menit

Fase

Kegiatan Guru
pertanyaan-pertanyaan yang
diajukan.

Mengolah data

Guru memberi kesempatan


kepada peserta didik untuk
berdiskusi dengan
kelompoknya untuk
menjawab pertanyaanpertanyaan yang diajukan
dan pertanyaan pada

Menguji hasil

Guru membimbing peserta


didik untuk
mengomunikasikan hasil
jawabannya melalui diskusi
kelas.

Kegiatan Peserta Didik


untuk mencari jawaban
atas pertanyaanpertanyaan yang diajukan
menggunakan sumbersumber belajar.
Peserta didik berdiskusi
dalam kelompoknya untuk
mengasosiasi seluruh
data yang telah
dikumpulkan untuk
menjawab pertanyaanpertanyaan yang
diajukan.
Peserta didik menjawab
seluruh pertanyaan dan
mengomunikasikan hasil
jawaban kepada
kelompok yang lain dan
didiskusikan.

Alokasi
Waktu

25
menit

25
menit

d. Kegiatan Penutup (10 menit)


Fase

Kegiatan Guru

Kegiatan Peserta Didik

Menyimpulkan

Guru membimbing peserta


didik untuk menyimpulkan
jawaban yang benar atas
pertanyaan-pertanyaan yang
diajukan.

Peserta didik
menyimpulkan jawaban
yang benar atas
pertanyaan-pertanyaan
yang diajukan dan
menyusun laporan
portofolio.
Peserta didik
menyelesaikan
tes/ulangan harian.
Peserta didik
mengumpulkan hasil kerja
(laporan portofolio).

Guru memberikan soal


tes/ulangan harian.
Guru menyampaikan materi
pertemuan berikutnya.

E. Teknik Penilaian
1. Penilaian Sikap Spiritual
Tehnik penilaian : observasi sikap spiritual.

Alokasi
Waktu
10
menit

10
menit

Instrumen penilaian :
No
.
1.
2.
Dst

Nama

Berdo
a

Aspek Sikap Spritual yang Dinilai


Menjaga
Memanfaatkan benda
kebersiha
sesuai dengan
n benda
kegunaannya

Memelihar
a benda

Nilai
Total

A
B

Indikator Penilaian Sikap Spiritual:


4 = Melakukan 3 sikap spiritual.
3 = Melakukan 2 sikap spiritual.
2 = Melakukan 1 sikap spiritual.
1 = Tidak melakukan sikap spiritual sama sekali.
2. Penilaian Sikap Sosial.
Tehnik penilaian : observasi sikap sosial.
Instrumen penilaian :
Aspek Observasi Sikap Sosial yang Dinilai
No
Nama Rasa Ingin Kriti
Bekerja sama dan
Jujur dan
.
Tahu
s
Bertanggung jawab
Terbuka
1.
A
2.
B
Dst

Disiplin

Nilai
Total

Indikator Penilaian Sikap Sosial:


4 = Melakukan 3 sikap sosial.
3 = Melakukan 2 sikap sosial.
2 = Melakukan 1 sikap sosial.
1 = Tidak melakukan sikap sosial sama sekali.
3. Penilaian Keterampilan Praktik/Unjuk Kerja
Tehnik penilaian : observasi kegiatan percobaan/diskusi.
Instrumen penilaian :
No
.
1.
2.
Dst

Aspek Keterampilan Praktik/Unjuk Kerja yang Dinilai


Nama

Melakukan
pengamatan

Melakukan
percobaan

Berdiskusi

Menyajikan hasil
percobaan/diskusi

A
B

Indikator Penilaian Keterampilan:


4 = Melakukan 3 aspek kegiatan keterampilan.
3 = Melakukan 2 aspek kegiatan keterampilan.
2 = Melakukan 1 aspek kegiatan keterampilan.
1 = Tidak melakukan aspek kegiatan keterampilan sama sekali.
4. Penilaian Keterampilan Portofolio/Produk
Tehnik penilaian : portofolio/produk

Nilai
Total

Instrumen penilaian :
Aspek Keterampilan Portofolio/Produk yang Dinilai
No
Data
Nama
Teori/
Data
Hasil/
.
Diskusi/Jawaba
Konsep
Percobaan
Kesimpulan
n
1.
A
2.
B
Dst

Nilai Total

Indikator aspek sistematika portofolio:


4 = Memenuhi 3 aspek Portofolio/Produk.
3 = Memenuhi 2 aspek Portofolio/Produk.
2 = Memenuhi 1 aspek Portofolio/Produk.
1 = Tidak memenuhi aspek Portofolio/Produk sama sekali.
5. Penilaian Pengetahuan
Tehnik penilaian : penugasan/tes/ulangan harian secara tertulis.
Instrumen penilaian: Tes Soal Uraian/Pilihan Ganda (terlampir pada Job Sheet 1:
Hakikat Fisika)

6. Pembelajaran Remedial dan Pengayaan (3 jam pelajaran)


a) Pembelajaran remedial : pembelajaran dilakukan dengan metode diskusi dan
tanya jawab terhadap hakikat fisika dan prosedur ilmiah yang tidak tuntas
kemudian dilakukan tes tertulis.
b) Pembelajaran pengayaan : menugaskan membuat gambar tentang keselamatan
kerja, membuat SOP keselamatan kerja di Laboratorium

F. Alat, Bahan dan Sumber Belajar


1. Alat dan Bahan
a. LCD Proyektor
2. Sumber Belajar
a. Job Sheet 1 : Hakikat fisika dan prosedur ilmiah
b. Buku Siswa.
c. Internet.

Mengetahui,
Kepala Sekolah

Wira Carita, Juni 2016


Guru Mata Pelajaran Fisika

.................................
NIP .............................

..................................
NIP ...............................

Job Sheet 1 : Hakikat Fisika

Waktu : 3 Jam Pelajaran


A. PENGAMATAN
1. Coba Anda amati peristiwa pada film / gambar berikut:
a. Hakikat fisika (dengan judul ; Young Einstein).
b. Keselamatan kerja di Lab.
2. Susunlah pertanyaan-pertanyaan yang Anda pikirkan pada peristiwa di atas.
Kemukakanlah dalam kelas!
B. DISKUSI (Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut dengan menggunakan
sumber buku fisika Kurikulum 2013)

1. Sebutkan 3 hakikat fisika?


2. Perhatikan pernyataan berikut:
1) Jujur
2) Terbuka
3) Penyelidikan
4) Objektif
5) Publikasi
Dari pernyaataan tersebut yang berkaitan dengan hakikat fisika
sebagai sikap a way of thinking adalah .....
A.
1), 2), dan 3)
B.
1), 2), dan 4)
C.
1), 2), dan 5)
D.
2), 3), dan 4)
E.
2), 4), dan 5)
3. Perhatikan pernyataan berikut:
1. Mekanika
4. radioaktivitas
2. relativas
5. bunyi
3. optik
Dari pernyaataan tersebut yang berkaitan dengan fisika klasik
adalah .....
a. 1), 2), dan 3)
b. 1), 2), dan 4)
c. 1), 2), dan 5)
d. 2), 3), dan 4)
e. 2), 4), dan 5)
4. Jelaskan langkah langkah metode ilmiah dengan benar
5. Jelaskan arti dari simbol dibawah ini

Anda mungkin juga menyukai