STROKE HEMORAGIC
1. Latar Belakang
Gaya hidup manusia dewasa ini semakin mengarah kepada gaya hidup
yang pragmatis. Semuanya memenuhi kebutuhan hidup secara instan dan
praktis, dan mengabaikan segala hal yang ada di balik pragmatisme dalam
hidup tersebut. Hal ini tentu akan membawa berbagai konsekuensi, dan
konsekuensi yang paling rentan adalah masalah kesehatan. Pola hidup yang
instan seperti makan makanan junk food, merokok dan minum kopi yang
berlebihan untuk mengusir rasa kantuk akibat lelah kerja, tidak pernah
melakukan olah raga karena harus mengejar karier serta gaya hidup yang
selalu identik dengan narkoba, rokok dan alkohol maka segala penyakit akan
datang menyerang. Bermula dari kelebihan kolesterol, kelelahan karena
kurang istirahat, tingkat stress yang tinggi dan hipertensi maka timbullah
berbagai penyakit seperti jantung dan stroke.
Tingginya kasus stroke ini salah satunya dipicu oleh rendahnya kepedulian
masyarakat dalam mengatasi berbagai faktor resiko yang dapat menimbulakan
stroke. Penyebab stroke adalah pecahnya (ruptur) pembuluh darah di otak dan
atau terjadinya trombosis dan emboli. Gumpalan darah akan masuk ke aliran
darah sebagai akibat dari penyakit lain atau karena adanya bagian otak yang
cedera dan menutup atau menyumbat arteri otak.
Stroke merupakam gangguan disfungsi neurologis akut yang disebabkan
oleh gangguan peredarah darah, dan terjadi secara mendadak (dalam beberapa
detik) atau setidak-tidaknya secara cepat dengan gejala-gejala dan tanda-tanda
yang sesuai dengan daerah fokal otak yang terganggu.
2. Pengertian
Stroke adalah adanya tanda-tanda klinik yang berkembang cepat akibat
gangguan fungsi otak fokal (global) dengan gejala-gejala yang berlangsung
selama 24 jam atau lebih yang menyebabkan kematian tanpa adanya penyebab
lain yang jelas selain vaskular (Muttaqin, 2008).
jaringan
otak,
sehinga
menyebabkan
pembengkakan,
adalah
7. Pathway
8. Pengkajian
Data obyektif:
Status mental ; koma biasanya menandai stadium perdarahan ,
gangguan tingkah laku (seperti: letargi, apatis, menyerang) dan
gangguan fungsi kognitif
Ekstremitas : kelemahan / paraliysis ( kontralateral pada semua jenis
stroke, genggaman tangan tidak seimbang, berkurangnya reflek tendon
dalam ( kontralateral )
Wajah: paralisis
Afasia ( kerusakan atau kehilangan fungsi bahasa, kemungkinan
ekspresif/ kesulitan berkata-kata, reseptif / kesulitan berkata-kata
komprehensif, global / kombinasi dari keduanya.
Kehilangan kemampuan mengenal atau melihat, pendengaran, stimuli
taktil
Apraksia : kehilangan kemampuan menggunakan motorik
Reaksi dan ukuran pupil : tidak sama dilatasi dan tak bereaksi pada sisi
ipsi lateral
l. Nyeri / kenyamanan
- Data Subyektif:
melindungi jalan napas, timbulnya pernapasan yang sulit dan / atau tak
teratur, suara nafas terdengar ronchi.
n. Keamanan
- Data Obyektif:
Motorik/sensorik : masalah dengan penglihatan
Perubahan persepsi terhadap tubuh, kesulitan untuk melihat objek,
hilang kewaspadaan terhadap bagian tubuh yang sakit
Gangguan berespon terhadap panas, dan dingin/gangguan regulasi
suhu tubuh.
o. Interaksi sosial
- Data Obyektif: Problem berbicara, ketidakmampuan berkomunikasi
9. Diagnosa Keperawatan yang mungkin muncul
a. Ketidakefektifan Perfusi jaringan serebral berhubungan dengan aliran
darah ke otak terhambat
b. Hambatan komunikasi verbal berhubungan dengan penurunan sirkulasi
ke otak
c. Hambatan mobilitas fisik berhubungan dengan kerusakan neurovaskuler
d. Pola nafas tidak efektif berhubungan dengan penurunan kesadaran.
e. Defisit perawatan diri: makan, mandi, berpakaian, toileting berhubungan
kerusakan neurovaskuler
f. Resiko kerusakan integritas kulit berhubungan dengan immobilisasi fisik
10. Nursing Care Planning
NO
DP
1
Intervensi
NOC:
-
Circulation
status
-
status
Setelah
dilakukan
tindakan
mual, muntah
-
kepala
berkurang
vertigo
sampai
de-ngan
hilang
Hindari
aktivitas
jika
TIK
meningkat
Berfungsinya
saraf
dengan
baik
Tanda-tanda vital stabil
NOC:
-
Status komunikasi
Pengelolaan informasi
setelah
2
dilakukan
keperawatan
selama
tindakan
3x
24
jam
mampu
berinteraksi
memahami
Ambulasi
Keseimbangan
Pergerakan terkoordinasi
Mobilitas
Fungsi skeletal
setelah
memahamkan
Monitor TTV
Kaji
kemampuan
klien
dalam
mobilisasi
-
dilakukan
tindakan
ADLs
kemampuan
syarat
NOC:
Respiratory
patency
status
secara
mandiri
sesuai
Auskultasi
Airway
suara
nafas,
catat
Setelah
dilakukan
tindakan -
atau suction
Observasi
hipoventilasi
NOC:
adanya
tanda
tanda
pada
pasien
dan
dilakukan
tindakan
diri,
makan.
hasil:
Menyatakan
cairan
normal
Setelah
untuk
terhadap oksigenasi
kenyamanan
kemampuan
dan
utuh
untuk
melakukan self-care.
terhadap
untuk
berpakaian,toileting
mampu
melakukan -
ADLs
intake
paten
Atur
mengoptimalkan keseimbangan.
Dapat
ADLS dengan bantuan
melakukan
-
Dorong
untuk
melakukan
klien
tidak
mampu
melakukannya.
-
kemandirian,
untuk
pasien
tidak
mampu
untuk
melakukannya.
-
NOC:
- Tissue Integrity : Skin and Mucous
Membranes
- Status Nutrisi
latihan mobilisasi
- Tissue Perfusion:perifer
- Dialiysis Access Integrity
setelah
dilakukan
keperawatan
keruskaan
tindakan
selama
integritas
3x
24
jam
kulit
teratasi
tanda
tanda
tidak
ada
kemerahan / luka
-
pasien
mau
jaga
kebersihan
kulit,
hindari
monitor
kulit
akan
adnaya
kemerehan
berfartisipasi