PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Reformasi sistem pemerintahan yang sentralisasi ke desentralisasi berdampak pada
perubahan paradigma berbagai bidang kegiatan praktek penyelenggaraan pemerintahan,
termasuk bidang pendidikan.Hal ini mendorong terjadinya perubahan dari aspek
pendidikan termasuk Kurikulum.Pengaruh perubahan tersebut juga berimbas terhadap
kurikulum sekolah dasar, sehingga memunculkan pemikiran-pemikiran baru yang
inovatif, komitmen dari tri pusat pendidikan.
Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan
bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan
pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan.
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal
36 ayat (1) menyatakan bahwa Pengembangan Kurikulum dilakukan dengan mengacu
pada Standar Nasional Pendidikan untuk mewujudkan tujuan Pendidikan Nasional, dan
ayat (2) menyebutkan bahwa Kurikulum pada semua jenjang dan jenis pendidikan
dikembangkan dengan prinsip diversifikasi sesuai dengan satuan pendidikan, potensi
daerah, dan peserta didik. Pasal 38 ayat (2) menyatakan bahwa Kurikulum Pendidikan
Dasar dan Menengah dikembangkan sesuai dengan relevansinya oleh setiap kelompok
atau satuan pendidikan dan Komite Sekolah/ madrasah di bawah koordinasi dan supervisi
Dinas Pendidikan. Sejak keluarnya PP. No. 19 Tahun 2005 secara resmi penyusunan
kurikulum menjadi tanggung jawab setiap satuan pendidikan (sekolah dan madrasah)
dengan demikian tidak lagi dikenal istilah kurikulum nasional yang dulu menjadi
tanggung jawab pemerintah pusat.
Kurikulum Sekolah adalah kurikulum operasional yang disusun dan dilaksanakan
oleh masing-masing satuan pendidikan. Dengan demikian warga sekolah terutama guru
diharapkan lebih memahami, mengenal dengan baik, dan merasa memiliki kurikulum
tersebut. Pengembangan dan penyempurnaan kurikulum yang berkelanjutan merupakan
keharusan agar kurikulum selalu sesuai dengan kebutuhan.
Kurikulum mencakup pengetahuan (kognitif), ketrampilan (psikomotor), dan sikap
(afektif). Untuk pendidikan dasar bertujuan meletakkan dasar kecerdasan, pengetahuan,
kepribadian, akhlak mulia dan ketrampilan sebagai bekal untuk hidup mandiri serta
menempuh pendidikan yang lebih tinggi. Dengan demikian Kurikulum merupakan acuan
mewujudkan sekolah yang efektif, produktif dan berprestasi.
Kurikulum Sekolah Dasar Negeri Karangroto 02 UPTD Pendidikan Kecamatan
Genuk Kota Semarang dikembangkan sebagai perwujudan dari kurikulum pendidikan
dasar dan menengah. Kurikulum ini disusun oleh satu tim penyusun yang terdiri dari
unsur sekolah dan komite sekolah dibawah koordinasi dan supervisi Kepala Dinas
Pendidikan Kota Semarang serta dengan bimbingan nara sumber dari Tim Bimbingan
Teknis Pengembangan Kurikulum Pendidikan Dasar Kota Semarang.
Kurikulum ini merupakan sebuah dokumen yang akan diimplementasikan sebagai
panduan proses pembelajaran, di dalam kelas maupun di luar kelas. Sehingga
SD Negeri Karangroto 02, Kota Semarang
beberapa kali laporan yang dikeluarkan TIMSS dan PISA. Hal ini disebabkan antara lain
banyaknya materi uji yang ditanyakan di TIMSS dan PISA tidak terdapat dalam kurikulum
Indonesia.
c. Penyempurnaan Pola Pikir
Kurikulum dikembangkan dengan penyempurnaan pola pikir sebagai berikut:
1. Pola pembelajaran yang berpusat pada guru menjadi pembelajaran berpusat pada
peserta didik. Peserta didik harus memiliki pilihan-pilihan terhadap materi yang
dipelajari untuk memiliki kompetensi yang sama;
2. Pola pembelajaran satu arah (interaksi guru-peserta didik) menjadi pembelajaran
interaktif (interaktif guru-peserta didik-masyarakat-lingkungan alam, sumber/ media
lainnya);
3. Pola pembelajaran terisolasi menjadi pembelajaran secara jejaring (peserta didik dapat
menimba ilmu dari siapa saja dan dari mana saja yang dapat dihubungi serta diperoleh
melalui internet);
4. Pola pembelajaran pasif menjadi pembelajaran aktif-mencari (pembelajaran siswa
aktif mencari semakin diperkuat dengan model pembelajaran pendekatan sains)
5. Pola belajar sendiri menjadi belajar kelompok (berbasis tim);
6. Pola pembelajaran alat tunggal menjadi pembelajaran berbasis alat multimedia;
7. Pola pembelajaran berbasis massal menjadi kebutuhan pelanggan (users) denga
8. nMemperkuat pengembangan potensi khusus yang dimiliki setiap peserta didik;
9. Pola pembelajaran ilmu pengetahuan tunggal (monodiscipline) menjadi pembelajaran
ilmu pengetahuan jamak (multidisciplines); dan
10. Pola pembelajaran pasif menjadi pembelajaran kritis.
d. Penguatan Tata Kelola Kurikulum
Pelaksanaan kurikulum selama ini telah menempatkan kurikulum sebagai daftar mata
pelajaran. Pendekatan Kurikulum 2013 untuk Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah diubah
sesuai dengan kurikulum satuan pendidikan. Adapun untuk kelas I, dan IV menggunakan
Kurikulum 2013, sedangkan kelas II,III, V dan VI masih menggunakan Kurikulum Tingkat
Satuan Pendidikan. Oleh karena itu dalam Kurikulum 2013 dilakukan penguatan tata
kelola sebagai berikut:
1. Tata kerja guru yang bersifat individual diubah menjadi tata kerja yang bersifat
kolaboratif;
2. Penguatan manajeman sekolah melalui penguatan kemampuan manajemen kepala
sekolah sebagai pimpinan kependidikan (educational leader); dan
3. Penguatan sarana dan prasarana untuk kepentingan manajemen dan proses
pembelajaran.
e. Penguatan Materi
Penguatan materi dilakukan dengan cara pendalaman dan perluasan materi yang relevan
bagi peserta didik.
B. DASAR HUKUM
Landasan yuridis Kurikulum 2013 adalah:
1. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;
2. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional;
3. Undang-undang Nomor 17 Tahun 2005 tentang Rencana Pembangunan Jangka
Panjang Nasional, beserta segala ketentuan yang dituangkan Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Nasional; dan
4. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013
tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar
Nasional Pendidikan.
5. Peraturan Daerah Propinsi Jawa Tengah nomor 9 Tahun 2012 tentang Bahasa, Sastra
dan Aksara Jawa mengamanatkan bahwa mata pelajaran Bahasa Jawa wajib diajarkan
di Sekolah.
6. Permendikbud nomor 67 tahun 2013 tentang struktur kurikulum.
C. Tujuan Pengembangan Kurikulum
Kurikulum Sekolah Dasar Negeri Karangroto 02 UPTD Pendidikan Kecamatan Genuk
Kota Semarang disusun bertujuan :
1. Menjadikan
Kurikulum yang sesuai dengan potensi daerah, sosial budaya
masyarakat, dan peserta didik.
2. Sebagai acuan dalam melaksanakan pembelajaran di sekolah.
3. Menciptakan suasana pembelajaran di sekolah yang bersifat mendidik, mencerdaskan
dan mengembangkan kreativitas peserta didik.
4. Menciptakan pembelajaran efektif, demokratis, menantang, menyenangkan, dan
mengasyikkan.
D. Karakteristik Pengembangan Kurikulum
Kurikulum 2013 adalah kurikulum berbasis kompetensi. Kurikulum berbasis
kompetensi adalah outcomes-based curriculum dan oleh karena itu pengembangan
kurikulum diarahkan pada pencapaian kompetensi yang dirumuskan dari SKL. Demikian pula
penilaian hasil belajar dan hasil kurikulum diukur dari pencapaian kompetensi. Keberhasilan
kurikulum dartikan sebagai pencapaian kompetensi yang dirancang dalam dokumen
kurikulum oleh seluruh peserta didik.
Kompetensi untuk Kurikulum 2013 dirancang sebagai berikut:
1. Isi atau konten kurikulum yaitu kompetensi dinyatakan dalam bentuk Kompetensi Inti (KI)
kelas dan dirinci lebih lanjut dalam Kompetensi Dasar (KD) mata pelajaran.
2. Kompetensi Inti (KI) merupakan gambaran secara kategorial mengenai kompetensi dalam
aspek sikap, pengetahuan, dan ketrampilan (kognitif dan psikomotor) yang harus dipelajari
peserta didik untuk suatu jenjang sekolah, kelas dan mata pelajaran. Kompetensi Inti
adalah kualitas yang harus dimiliki seorang peserta didik untuk setiap kelas melalui
pembelajaran KD yang diorganisasikan dalam proses pembelajaran siswa aktif.
3. Kompetensi Dasar (KD) merupakan kompetensi yang dipelajari peserta didik untuk suatu
tema untuk SD/MI, dan untuk mata pelajaran di kelas tertentu untuk SMP/MTS,
SMA/MA, SMK/MAK.
4. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar di jenjang pendidikan dasar diutamakan pada
ranah sikap sedangkan pada jenjang pendidikan menengah pada kemampuan intelektual
(kemampuan kognitif tinggi).
5. Kompetensi Inti menjadi unsur organisatoris (organizing elements) Kompetensi Dasar
yaitu semua KD dan proses pembelajaran dikembangkan untuk mencapai kompetensi
dalam Kompetensi Inti.
6. Kompetensi Dasar yang dikembangkan didasarkan pada prinsip akumulatif, saling
memperkuat (reinforced) dan memperkaya (enriched) antar mata pelajaran dan jenjang
pendidikan (organisasi horizontal dan vertikal).
7. Silabus dikembangkan sebagai rancangan belajar untuk satu tema (SD/MI) atau satu kelas
dan satu mata pelajaran (SMP/MTS,SMA/MA,SMK/MAK). Dalam silabus tercantum
seluruh KD untuk tema atau mata pelajaran di kelas tersebut.
8. RPP dikembangkan dari setiap KD yang untuk mata pelajaran dan kelas tersebut.
E. PROSES PEMBELAJARAN
Proses Pembelajaran Kurikulum 2013 terdiri atas pembelajaran intra-kurikuler dan
pembelajaran ekstra-kurikuler.
1. Pembelajaran intra kurikuler didasarkan pada prinsip berikut:
a. Proses pembelajaran intra-kurikuler adalah proses pembelajaran yang berkenaan dengan
mata pelajaran dalam struktur kurikulum dan dilakukan di kelas, sekolah, dan
masyarakat.
b. Proses pembelajaran di SD/MI berdasarkan tema sedangkan di SMP/MTS, SMA/MA
dan SMK/MAK berdasarkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang
dikembangkan guru.
c. Proses pembelajaran didasarkan atas prinsip pembelajaran siswa aktif untuk menguasai
Kompetensi Dasar dan Kompetensi Inti pada tingkat yang memuaskan (excepted).
d. Proses pembelajaran dikembangkan atas dasar karakteristik konten kompetensi yaitu
pengetahuan adalah konten yang bersifat mastery, ketrampilan kognitif dan
psikomotorik adalah konten developmental yang dapat dilatih (trainable), sedangkan
sikap adalah konten developmental dan dikembangkan melalui proses pendidikan yang
tidak langsung (indirect).
proses adalah totalitas pengalaman belajar peserta didik di satu satuan atau jenjang
pendidikan untuk menguasai konten pendidikan yang dirancang dalam rencana, dan hasil
belajar adalah perilaku peserta didik secara keseluruhan dalam menerapkan perolehannya
di masyarakat.
2. Berdasarkan standar kompetensi lulusan yang ditetapkan untuk satu satuan pendidikan,
jenjang pendidikan, dan program pendidikan. Sesuai dengan kebijakan Pemerintah
mengenai Wajib Belajar 12 Tahun maka Standar Kompetensi Lulusan yang menjadi dasar
pengembangan kurikulum adalah kemampuan yang harus dimiliki peserta didik setelah
mengikuti proses pendidikan selama 12 tahun. Selain itu sesuai dengan fungsi dan tujuan
jenjang pendidikan dasar dan pendidikan menengah serta fungsi dan tujuan dari masingmasing satuan pendidikan pada setiap jenjang pendidikan maka pengembangan kurikulum
didasarkan pula atas Standar Kompetensi Lulusan pendidikan dasar dan pendidikan
menengah serta Standar Kompetensi satuan pendidikan.
3. Berdasarkan model kurikulum berbasis kompetensi. Model kurikulum berbasis kompetensi
ditandai oleh pengembangan kompetensi berupa sikap, pengetahuan, ketrampilan berpikir,
ketrampilan psikomotorik yang dikemas dalam berbagai mata pelajaran. Kompetensi yang
termasuk pengetahuan dikemas secara khusus dalam satu mata pelajaran. Kompetensi yang
termasuk sikap dan ketrampilan dikemas dalam setiap mata pelajaran dan bersifat lintas
mata pelajaran, diorganisasikan dengan memperhatikan prinsip penguatan (organisasi
horizontal) dan keberlanjutan (organisasi vertikal) sehingga memenuhi prinsip akumulasi
dalam pembelajaran.
4. Kurikulum berdasarkan prinsip bahwa setiap sikap, ketrampilan dan pengetahuan yang
dirumuskan dalam kurikulum berbentuk KD dapat dipelajari dan dikuasai setiap peserta
didik (mastery learning), sesuai dengan kaedah kurikulum berbasis kompetensi.
5. Kurikulum dikembangkan dengan memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk
mengembangkan perbedaan dalam kemampuan dan minat. Atas dasar prinsip perbedaan
kemampuan, kurikulum memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk memiliki
tingkat penguasaan di atas standar yang telah ditentukan (dalam sikap, ketrampilan dan
pengetahuan), beragam program sesuai dengan minat peserta didik, dan beragam
pengalaman belajar yang sesuai dengan kemampuan awal dan minat peserta didik.
6. Berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik dan
lingkungannya. Kurikulum dikembangkan berdasarkan prinsip bahwa peserta didik berada
pada posisi sentral dan aktif dalam belajar.
7. Tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, budaya, teknologi, dan seni.
Kurikulum dikembangkan atas dasar kesadaran bahwa ilmu pengetahuan, budaya,
teknologi dan seni berkembang secara dinamis. Oleh karena itu konten kurikulum harus
selalu mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan, budaya, teknologi dan seni;
membangun rasa ingin tahu dan kemampuan bagi peserta didik untuk mengikuti,
memanfaatkan secara tepat hasil-hasil ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni.
8. Relevan dengan kebutuhan kehidupan. Pendidikan tidak boleh memisahkan peserta didik
dari lingkungannya dan pengembangan kurikulum didasarkan kepada prinsip relevansi
pendidikan dengan kebutuhan dan lingkungan hidup. Artinya, kurikulum memberikan
kesempatan kepada peserta didik untuk mempelajari permasalah di lingkungan
masyarakatnya sebagai konten kurikulum dan kesempatan untuk mengaplikasikan yang
dipelajari di kelas dalam kehidupan di masyarakat.
9. Belajar sepanjang hayat. Kurikulum diarahkan kepada proses pengembangan,
pembudayaan dan pemberdayaan peserta didik yang berlangsung sepanjang hayat.
Pemberdayaan peserta didik untuk belajar sepanjang hayat dirumuskan dalam sikap,
ketrampilan dan pengetahuan dasar yang dapat digunakan untuk mengembangkan budaya
belajar.
10. Berdasarkan kepentingan nasional dan kepentingan daerah. Kurikulum dikembangkan
dengan memperhatikan kepentingan nasional dan kepentingan daerah untuk membangun
kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Kepentingan nasional dikembangkan
melalui penentuan struktur kurikulum, SK/KD dan silabus. Kepentingan daerah untuk
membangun manusia yang tidak tercabut dari akar budayanya dan mampu berkontribusi
langsung kepada masyarakat di sekitarnya. Kedua kepentingan ini saling mengisi dan
memberdayakan keragaman dan kebersatuan yang dinyatakan dalamBhineka Tunggal
Ikauntuk membangun Negara Kesatuan Republik Indonesia.
11. Penilaian hasil belajar ditujukan untuk mengetahui dan memperbaiki pencapaian
kompetensi. Instrumen penilaian hasil belajar adalah alat untuk mengetahui kekurangan
yang dimiliki setiap peserta didik atau sekelompok peserta didik. Kekurangan tersebut
harus segera diikuti dengan proses memperbaiki kekurangan dalam aspek hasil belajar
yang dimiliki seorang atau sekelompok peserta didik.
BAB II
TUJUAN PENDIDIKAN
A. Tujuan Pendidikan Nasional
Untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan
bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif,
mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
B. Tujuan Pendidikan Dasar
Tujuan pendidikan tingkat satuan pendidikan dasar mengacu pada tujuan umum
pendidikan dasar yaitu meletakkan dasar kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak
mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut.
C. VISI
Terbentuknya peserta didik yang bertaqwa, berbudi luhur, disiplin,
kreatif inovatif, berprestasi, mandiri, serta sehat jasmani dan
rohani.
D. MISI
Mengacu pada visi sekolah di atas, maka misi yang akan dilaksanakan sebagai
berikut
1. Membimbing peserta didik menjadi insan yang
taat menjalankan ibadah sesuai dengan
Agamanya masing-masing.
2. Membentuk peserta didik menjadi insan yang
mampu
menjalankan
perintah-Nya
dan
menjauhi larangan-larangan-Nya.
3. Menjadikan peserta didik berperilaku baik dan
santun dalam kehidupan sehari-hari.
10
6.
perbuatan
memfitnah.
tidak melakukan
seperti: mencuri,
7.
11
25.
Mengikut sertakan peserta didik dalam kegiatan
lomba Olympiade Mipa.
26.
Mengikut sertakan peserta didik dalam kegiatan
lomba Mapsi.
27.
Mengikut sertakan peserta didik dalam kegiatan
lomba Mapak.
28.
Mengikut sertakan peserta didik dalam kegiatan
lomba Ketrampilan.
29.
Mengikut sertakan peserta didik dalam kegiatan
lomba Bahasa Inggris.
30.
Mengikut sertakan peserta didik dalam kegiatan
lomba Mata Pelajaran.
31.
Mengikut sertakan peserta didik dalam kegiatan
lomba Porseni.
32.
Mengikut sertakan peserta didik dalam kegiatan
lomba Pesta Siaga.
33.
Mengadakan kegiatan keagamaan untuk peserta
didik yang beragama Kristen-Katholik, dan Hindu.
34.
Membentuk pribadi peserta didik menjadi manusia
yang mandiri.
35.
Membentuk pribadi peserta didik menjadi manusia
yang bertanggung jawab.
36.
Menanamkan
peserta
didik
untuk
selalu
melaksanakan tugas sekolah.
37.
Membiasakan peserta didik untuk melakukan
perilaku hidup bersih dan sehat.
38.
Membiasakan peserta didik untuk melaksanakan
3-M (Menguras, Menutup dan Mendaur ulang).
12
BAB III
STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM
A. Struktur Kurikulum
Struktur kurikulum terdiri atas sejumlah mata pelajaran, beban belajar, dan kalender
pendidikan.
Mata pelajaran terdiri atas:
- Mata pelajaran wajib diikuti oleh seluruh peserta didik di satu satuan pendidikan pada
setiap satuan atau jenjang pendidikan
-
Mata pelajaran pilihan yang diikuti oleh peserta didik sesuai dengan pilihan mereka.
Kedua kelompok mata pelajaran tersebut (wajib dan pilihan) dikembangkan dalam kegiatan
intra kurikuler. Sedangkan kegiatan pembelajaran lain dikembangkan dalam extra kurikuler.
Kelompok mata pelajaran wajib dan pilihan terdapat dalam struktur kurikulum pendidikan
menengah (SMA/MA dan SMK/MAK) sementara itu mengingat usia dan perkembangan
psikologis peserta didik usia 7 15 tahun maka mata pelajaran pilihan belum diberikan untuk
peserta didik SD/MI dan SMP/MTS.
Struktur Kurikulum SD/MI
Beban belajar dinyatakan dalam jam belajar setiap minggu untuk masa belajar selama satu
semester. Beban belajar di SD/MI sebagai berikut :
- Kelas I
: 32 Jam
- Kelas II
: 34 Jam
- Kelas III : 34 Jam
- Kelas IV : 38 Jam
- Kelas V
: 38 Jam
- Kelas VI : 38 Jam
13
1.
ALOKASI WAKTU
BELAJAR PER MINGGU
I
II III IV V VI
4
8
5
-
7
6
3
3
4
4
4
4
2
3
2
2
3
8
14
MATA PELAJARAN
II
MATA PELAJARAN
III
IV
VI
1. Pendidikan Agama
3. Bahasa Indonesia
4. Matematika
7.
8.
34
34
38
38
MUATAN LOKAL
i.
ii.
1. Bahasa Jawa
2. Kepedulian
pada Diri dan Lingkungan
iii.
4. Pengembangan Diri
Jumlah Alokasi Waktu Per Minggu
Keterangan :
15
16
KOMPETENSI INTI
KELAS IV
1. Menerima, menghargai, dan
menjalankan
ajaran
agama
dianutnya .
yang
B. Muatan Kurikulum
Mata pelajaran
a. Pendidikan Agama meliputi : Agama Islam, Agama Kristen, Agama Katholik,
Agama Hindu dan Agama Budha mengingat kondisi sosial budaya masyarakat di
lingkungan sekitar sekolah.
Tujuan:
Memberikan wawasan terhadap keberagaman agama di Indonesia.
Meningkatkan keimanan dan ketaqwaan siswa sesuai dengan keyakinan
agamanya masing-masing .
17
18
Deskripsi
Karakter
Religius
Jujur
Toleransi
Disiplin
Kerja Keras
Kreatif
Mandiri
Demokratis
10
Semangat
Kebangsaan
Karakter Bangsa
19
11
12
Menghargai
Prestasi
13
14
Bersahabat/
Komunikatif
Cinta Damai
15
Gemar Membaca
16
Peduli
Lingkungan
17
Peduli Sosial
18
Tanggungjawab
Deskripsi Karakter
Religius
Jujur
Toleransi
Disiplin
Tujuan Pencapaian
Tujuan :
Menanamkan kebiasaan hidup yang selalu
menjalankan setiap amal ketaatan serta menanamkan
sikap peduli sesama dan menjadikan kegiatan itu
semua menjadi sebuah kebiasaan hidup
Tujuan :
Melatih kejujuran serta menanamkan sikap saling
mempercayai dan berani menyampaikan pendapat.
Tujuan :
Menanamkan sikap dan tindakan yang menghargai
perbedaan agama, suku, etnis, pendapat, sikap, dan
tindakan orang lain yang berbeda dari dirinya.
Tujuan :
Menanamkan dan melatih agar selalu tepat waktu,
bertanggungjawab terhadap apa yang menjadi
tanggungjawabnya serta mentaati peraturan yang
telah disepakati.
20
10
11
12
13
14
15
Kerja Keras
Tujuan :
Mengisi
kegiatan-kegiatan
mendidik,
serta
menjalankan
tugas-tugas
yang
menjadi
tanggungjawabnya dengan penuh kesungguhan.
Kreatif
Tujuan :
Mengembangkan apresiasi bakat yang dimiliki serta
menyalurkan
ide-ide
yang
telah
dimiliki
unukdiaplikasikan dalam bentuk media.
Mandiri
Tujuan :
Menanamkan untuk membiasakan tidak mudah
tergantung kepada orang lain sebelum dirinya sendiri
berusaha dengan penuh kesungguhan.
Demokratis
Tujuan :
Menanamkan sikap berani mengutarakan pendapat
disertai pengambilan keputusan dengan penuh
tanggungjawab serta memiliki sikap kerja sama yang
kuat.
Rasa Ingin Tahu
Tujuan :
Menjadikan sikap berani untuk menayakan hal-hal
yang belum dipahami serta mampu melakukan
eksperimen.
Semangat
Tujuan :
Kebangsaan
Menanamkan sikap cinta terhadap bangsa dan negara
serta berjiwa nasiolaisme yang kokoh.
Cinta Tanah Air
Tujuan :
Menjadikan kegiatan keseharian bercirikan budaya
bangsa serta mengetahui aneka ragam kebudayaan
yang ada.
Menghargai
Tujuan :
Prestasi
Memberikan penghargaan yang menjadikan anak
lebih semangat dan lebih berkreasi.
Bersahabat/Komun Tujuan :
ikatif
Menanamkan sikap saling menghargai serta
kekeluargaan antar teman serta menghargai orang
lain.
Cinta Damai
Tujuan :
Menanamkan sikap tolong-menolong serta rasa
persaudaraan dan memiliki tanggungjawab terhadap
kebersamaan.
Gemar Membaca
Tujuan :
Mengenalkan serta membiasakan kegiatan membaca
menjadi menu yang wajib untuk dikonsumsi setiap
hari.
21
16
Peduli Lingkungan
17
Peduli Sosial
18
Tanggungjawab
2.
Tujuan :
Menanamkan sikap mejaga dan merawat terhadap
lingkungan serta menjadikan itu semua sebagi salah
satu sikap yang wajib dimiliki.
Tujuan :
Menanamkan pentingnya saling merasakan keadaan
disekitar kita dasn menjadikan sikap yang peka
terhadap keadaan sosial.
Tujuan :
Menanamkan sikap penuh tanggungjawab dalam
pengaplikasian di kehidupannya.
Muatan Lokal
Muatan lokal merupakan kegiatan kurikuler untuk mengembangkan kompetensi yang
disesuaikan dengan ciri khas dan potensi daerah, termasuk keunggulan daerah, yang
materinya tidak sesuai menjadi bagian dari mata pelajaran lain dan/atau terlalu banyak
sehingga harus menjadi mata pelajaran tersendiri.
Berdasarkan SK Gubernur Jawa Tengah Nomor 895.5/01/2005 tanggal 23 Februari
2005 Tentang Kurikulum Mata Pelajaran Bahasa Jawa Tahun 2004 untuk jenjang
pendidikan SD/SDLB/MI, SMP/SMPLB/MTs dan SMA/SMALB/SMK/MA Negeri
dan Swasta sebagai Mulok Wajib di Provinsi Jawa Tengah adalah Bahasa Jawa.
a. Mulok Bahasa Jawa
Tujuan:
Untuk mengembangkan kompetensi berbahasa Jawa untuk melestarikan bahasa
Jawa
b. Mulok Bahasa Inggris
Tujuan:
Mengembangkan kompetensi untuk mewujudkan kecakapan hidup dan
ketrampilan bahasa inggris
c. Mulok Teknologi Informatika (TI)
Tujuan:
Mengembangkan kompetensi untuk mewujudkan kecakapan hidup sesuai siswa
dan sekolah.
C. PENGEMBANGAN DIRI
Pengembangan diri adalah kegiatan yang bertujuan memberikan kesempatan
kepada peserta didik untuk mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai
dengan kebutuhan, bakat, minat, setiap peserta didik sesuai dengan kondisi
sekolah .
Kegiatan pengembangan diri dilaksanakan secara spontan antar lain : kerja
bakti, bakti sosial, taziah, kunjungan terhadap teman yang sakit infak /peduli sosial
dan lain-lain.
22
Kegiatan Rutin :
Berdoa sebelum dan sesudah pembelajaran.
Pembiasaan 5S ( senyum, sapa, salam, sopan, santun )
Pembiasaan menjaga kebersihan dan membuang sampah ditempatnya.
Menyayikan lagu-lagu nasional menjelang dan setelah selesai pelajaran.
Melaksanakan upacara bendera pada hari Senin dan/atau tanggal 17 .
Melaksanakan kegiatan senam bersama setiap hari Jumat
Melaksanakan kegiatan Jumat bersih.
Melaksanakan kegiatan gosok gigi, cuci tangan, potong kuku tiap hari
Sabtu.
Melaksanakan kebersihan lingkungan kelas setia hari sesuai jadwal piket.
Mengucapkan salam, menyapa dengan spontan kepada guru / teman.
Berpakaian seragam secara lengkap sesuai tata tertib sekolah.
Merayakan hari besar agama.
Bimbingan Konseling
Kegiatan Terprogram
Kegiatan pengembangan diri yang dilaksanakan secara terprogram meliputi
aspek pembinaan sikap ilmiah, pembiasaan spiritual, aspek kemandirian, aspek
kesopanan, dan aspek bimbingan belajar / konseling.
Kegiatan kelas I s/d kelas VI meliputi program wajib dan pilihan.
Program Wajib
Pramuka
Bertujuan untuk :
Sebagai pembentukan perilaku disiplin dan santun
Sebagai wahana siswa untuk berlatih berorganisasi
Melatih siswa untuk trampil dan mandiri
Melatih siswa untuk mempertahankan hidup
Memiliki jiwa sosial dan peduli kepada orang lain
Memiliki sikap kerja sama kelompok
Dapat menyelesaikan permasalahan dengan tepat
Program Pilihan
1. Seni Tari
2. Volley Ball
3. Tenis Meja
4. Sepak bola
5. Rebana
a. Kegiatan pengembangan diri diberikan di luar jam pembelajaran (ekstrakurikuler)
dibina oleh guru-guru yang memiliki kualifikasi yang baik berdasarkan surat
keputusan kepala sekolah.
b. Pengembangan diri adalah kegiatan yang bertujuan memberikan kesempatan
kepada peserta didik untuk mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai
23
dengan kebutuhan, bakat, minat, setiap peserta didik sesuai dengan kondisi
sekolah.
c. Penilaian;
Kegiatan pengembangan diri dinilai dan dilaporkan secara berkala kepada sekolah
dan orang tua dalam bentuk kualitatif :
Katagori
A= 86-100
B=76 85
C= 56- 75
D= 0 -55
Keterangan
Sangat Baik
Baik
Cukup
Kurang
Kegiatan Rutin
1.
Upacara
Tujuan : Menanamkan jiwa nasionalisme terhadap siswa dan melatih jiwa
kepemimpinan.
2.
Senam Pagi
Tujuan : Membiasakan anak untuk hidup sehat
3.
Berdoa bersama
Tujuan: Membiasakan anak untuk selalu berdoa setiap hari dalam melakukan
suatu kegiatan dan membiasakan disiplin.
4.
Menyanyikan lagu nasional atau lagu perjuangan.
Tujuan : Menanamkan jiwa nasionalisme terhadap siswa dan melatih jiwa
kepemimpinan.
a.
b.
c.
d.
e.
Bimbingan Konseling
Tujuan:
- Melayani / membantu kesulitan belajar siswa
- Pengembangan karir siswa
- Pemilihan jenjang pendidikan yang lebih tinggi
- Melayani / membantu masalah dalam kehidupan sosial siswa.
Kegiatan program wajib
Pramuka
sebagai wahana siswa untuk berlatih berorganisasi
melatih siswa untuk trampil dan mandiri
melatih siswa untuk mempertahankan hidup
memiliki jiwa sosial dan peduli kepada orang lain
memiliki sekap kerjasama kelompok
24
f.
2.
3.
4.
5.
Kela
s
I
II
III
IV
VI
VI
Satu Jam
Pembelajaran
Tatap Muka
35
35
35
35
35
35
Jumlah jam
Pembelajaran
Perminggu
32
34
34
38
38
38
Minggu
efektif
pertahun
35
35
35
35
35
35
Kelas
II
JUMLAH
JAM
32
a.
b.
c.
d.
34
URAIAN
Komponen Tematik
Agama
Penjasorkes
Komponen Mulok
a.
b.
c.
d.
Komponen Tematik
Agama
Penjasorkes
Komponen Mulok
RINCIAN
22 jam Pembelajaran
4 jam Pembelajaran
4 jam Pembelajaran
2 jam Pembelajaran
24 jam Pembelajaran
4 jam Pembelajaran
4 jam Pembelajaran
2 jam Pembelajaran
25
III
34
IV
38
38
VI
38
a.
b.
c.
d.
a.
b.
c.
d.
24 jam Pembelajaran
4 jam Pembelajaran
4 jam Pembelajaran
2 jam Pembelajaran
28 jam Pembelajaran
4 jam Pembelajaran
4 jam Pembelajaran
2 jam Pembelajaran
28 jam Pembelajaran
4 jam Pembelajaran
4 jam Pembelajaran
2 jam Pembelajaran
28 jam Pembelajaran
4 jam Pembelajaran
4 jam Pembelajaran
2 jam Pembelajaran
Komponen Tematik
Agama
Penjasorkes
Komponen Mulok
a.
b.
c.
d.
a.
b.
c.
d.
Komponen Tematik
Agama
Penjasorkes
Komponen Mulok
Komponen Tematik
Agama
Penjasorkes
Komponen Mulok
Komponen Tematik
Agama
Penjasorkes
Komponen Mulok
KKM
IV
Kelompok A
1 Pendidikan Agama dan Budi
75
Pekerti
2 Pendidikan Pancasila dan
75
Kewarganegaraan
3 Bahasa Indonesia
75
4 Matematika
70
5 Ilmu Pengetahuan Alam
6 Ilmu Pengetahuan Sosial
Kelompok B
1 Seni Budaya dan Prakarya
75
2 Pendidikan Jasmani,
75
Olahraga
dan Kesehatan
SD
Negeri Karangroto
02 Kota Semarang
3 Bahasa Jawa
75
Jumlah
KET
75
75
75
70
75
70
75
75
75
26
MATA PELAJARAN
Ket
II
65
III
65
V
75
VI
75
2. Pendidikan Pancasila
dan Kewarganegaraan
70
70
72
75
3. Bahasa Indonesia
70
70
70
70
4. Matematika
66
67
72
70
70
67
72
70
6. Ilmu Pengetahuan
Sosial
69
69
68
70
7.
75
70
75
80
8.
Pendidikan Jasmani
Olahraga dan
Kesehatan
76
75
75
75
66
63
68
70
75
75
75
65
75
70
70
1. Pendidikan Agama
MUATAN LOKAL
iv.
1.
Bahasa Jawa
v.
2.
Kepedulian pada Diri
dan Lingkungan
vi.
3. Seni
Suara Jawa
4. Pengembangan Diri
27
34
34
38
38
Kriteria Kelulusan
Siswa dinyatakan lulus Ujian Sekolah dan Ujian nasional apabila:
1) Menyelesaikan seluruh program pembelajaran dari kelas I sampai dengan
kelas VI.
2) Memiliki nilai minimal Baik pada mata pelajaran Agama dan Akhlak Mulia
Kewarganegaraan dan Budi Pekerti, Estetika, Penjasorkes.
3) Memiliki Nilai sekolah (NS) > Standar Kelulusan (SKL)/ nilai minimal
lulus ujian sekolah yang ditetapkan (sesuai dengan ketentuan BSNP)
4) Memiliki Nilai Akhir (NA) > Standar Kelulusan (SKL)/nilai minimal lulus
ujian nasional untuk mata pelajaran yang diuji Nasionalkan yang
ditetapkan sekolah sesuai dengan ketentuan BSNP (terlampir)
5) Mencapai rata-rata Nilai sekolah (NS) untuk Ujian Sekolah dan rata-rata
Nilai Akhir (NA) untuk Ujian Nasional yang ditetapkan sekolah.
(terlampir)
6) Telah mengikuti Ujian Sekolah dengan standar kelulusan nilai sekolah(NS)
setiap mata pelajaran, nilai minimal 6,00 dan rata-rata nilai sekolah (NS)
keseluruhan mata pelajaran 6,50 (terlampir)
28
29
BAB IV
KALENDER PENDIDIKAN
Kurikulum satuan pendidikan pada setiap jenis dan jenjang diselenggarakan dengan
mengikuti kalender pendidikan pada setiap tahun ajaran. Kalender pendidikan adalah
pengaturan waktu untuk kegiatan pembelajaran peserta didik selama satu tahun ajaran yang
mencakup permulaan tahun pelajaran, minggu efektif, waktu pembelajaran efektif, dan hari
libur.
1. Alokasi Waktu
a. Permulaan tahun pelajaran adalah waktu dimulainya kegiatan pembelajaran pada awal
tahun pelajaran pada setiap satuan pendidikan.
b. Hari pertama masuk satuan pendidikan adalah serangkaian kegiatan satuan pendidikan
pada permulaan tahunpelajaran yang berlangsung selama3 (tiga) hari kerja.
c. Minggu efektif belajar adalah jumlah minggu kegiatan pembelajaran untuk setiap tahun
pelajaran pada setiap satuan pendidikan.
d. Waktu pembelajaran efektif adalah jam pembelajaran setiap minggu yang meliputi
jumlah jam pembelajaran untuk seluruh mata pelajaran trmasuk muatan lokal,
ditambah jumlah jam unuk kegiatan pengembangan diri.
30
e. Waktu libur adalah waktu yang ditetapkan untuk tidak diadakan kegiatan pembelajaran
terjadwal pada satuan pendidikan dimaksud. Waktu libur dapat berbentuk jeda
semester, jeda antar semester, libur akhir tahun pelajaran, hari libur keagamaan, hari
libur umum termasuk hari-hari libur nasional, dan hari libur khusus.
f. Akhir tahun pelajaran adalah hari sebelum tahun pelajaran berikutnya.
g. Semester adalah penggalan paruh waktu yang ada pada setiap tahun.
h. Jeda Tengah Semester adalah penggalan paruh waktu yang ada pada setiap semester
( semester I dan semester II per kelas ).
i. Libur Semester adalah waktu libur yang diadakan pada akhir setiap semester.
j. Libur Besar adalah waktu libur yang diadakan pada akhir tahun pelajaran.
k. Libur Umum adalah waktu libur yang diadakan untuk memperingati peristiwa nasional
atau keagamaan yang ditetapkan oleh menteri agama.
l. Libur Khusus adalah waktu libur yang diadakan sehubungan dengan peringatan
keagamaan, hari peringatan lainnya di luar ketentuan libur umum.
2. Penetapan Kalender Pendidikan
1. Permulaan tahun pelajaran adalah bulan Juli setiap tahun dan berakhir pada bulan Juni
tahun berikutnya.
2. Hari libur sekolah ditetapkan berdasarkan Keputusan Menteri Pendidikan Nasional
dalam hal yang terkait dengan hari raya keagamaan. Kepala Daerah Tingkat
Kabupaten/Kota dan/atau organisasi penyelenggara pendidikan dapat menetapkan hari
libur khusus.
3. Pemerintah pusat/propinsi/kabupaten/kota dapat menetapkanhari libur serempak untuk
satuan-satuan pendidikan.
4. Kalender pendidikan untuk setiap satuan pendidikan disusun oleh masing-masing
satuan pendidikan berdasarkan alokasi waktu sebagaimana tersebut pada dokumen
standar isi dengan memperhatikan ketentuan dari pemerintah/ pemerintah daerah.
5. Hari belajar efektif adalah hari belajar yang betul-betul digunakan untuk kegiatan
pembelajaran, sesuai dengan ketentuan kurikulum.
6. Jumlah hari belajar efektif dalam 1 (satu) tahun pelajaran adalah 247 (dua ratus empat
pupuluh tujuh ) hari, sesai dengan kurikulum yang berlaku.
7. Jam belajar efektif adalah jambelajar yang betul-betul digunakan dalam proses
pembelajaran sesuai dengan tuntutan kurikulum. Jumlah jam belajar efektif setiap
minggu untuk kelas I dan IV ( dengan model pembelajaran tematik terpadu) adalah
26-28 jam pelajaran.
Berdasarkan ketentuan tersebut, maka kalender pendidikan Sekolah Dasar Hj.Isriati
Baiturrahman 1 adalah sebagai berikut.
No
1
2
31
2 minggu
Maksimal 2
minggu
Maksimal 3
minggu
5
6
2-4 minggu
Maksimal 2
minggu
Maksimal
1minggu
Kegiatan
khusus Maksimal
sekolah/ madrasah
3minggu
7
8
JAM EFEKTIF
No
Kegiatan
1
Hari efektif belajar
Alokasi Waktu
221 hari
Keterangan
Di gunakan untuk kegiatan pembelajaran efektif
2
3
4
Jeda semester
Jeda antar semester
Libur akhir tahun
pelajaran
2 minggu
26 hari
3 minggu
5
6
8 hari
13 hari
maks. 1 minggu
maks. 3 minggu
KEGIATAN SEKOLAH
Semester Gasal
JULI 2016
Minggu
Senin
3
4
10
11
17
18
24
25
31
TANGGAL
1-2 dan 9 -16 Juli
2016
4,5,8 Juli 2016
URAIAN KEGIATAN
32
Selasa
Rabu
Kamis
Jum'at
Sabtu
Minggu
Senin
Selasa
Rabu
Kamis
Jum'at
Sabtu
1
2
5
6
7
8
9
12
13
14
15
16
19
20
21
22
23
AGUSTUS 2016
7 14 21
1 8 15 22
2 9 16 23
1
3 0 17 24
4 11 18 25
1
5 2 19 26
1
6 3 20 27
26
27
28
29
30
28
29
30
Minggu
11
18
25
Senin
12
19
26
Selasa
Rabu
Kamis
Jum'at
1
2
13
14
15
16
20
21
22
23
27
28
29
30
Sabtu
6
7
8
9
1
0
17
24
OKTOBER 2016
2
9 16
3 10 17
4 11 18
5 12 19
6 13 20
7 14 21
1 8 15 22
6
7
13
14
20
21
TANGGAL
12 September
2016
19-24 September
2016
26-29 September
2016
URAIAN KEGIATAN
Libur Hari Raya Idul Adha 1437H
Ulangan Tengah Semester
Kegiatan Jeda Semester Gasal
23
24
25
26
27
28
29
NOPEMBER 2016
Minggu
Senin
URAIAN KEGIATAN
Upacara HUT Kemerdekaan RI 71
31
SEPTEMBER 2016
Minggu
Senin
Selasa
Rabu
Kamis
Jum'at
Sabtu
27
28
30
31
TANGGAL
1 Oktober 2016
2 Oktober 2016
28 Oktober 2016
URAIAN KEGIATAN
Hari Kesaktian Pancasila
Libur Tahun Baru Hijriyah 1438 H
Peringatan Hari Sumpah Pemuda
URAIAN KEGIATAN
Peringatan Hari Pahlawan
33
Selasa
Rabu
Kamis
Jum'at
Sabtu
1
2
8
9
1
3 0
4 11
1
5 2
15
16
22
23
17
18
24
25
19
26
29
30
DESEMBER 2016
Minggu
Senin
4
5
11
12
18
19
25
26
Selasa
Rabu
6
7
13
14
20
21
27
28
Kamis
15
22
29
Jum'at
16
23
30
Sabtu
9
1
0
17
24
31
Semester Genap
JANUARI 2017
Minggu
1 8 15 22
Senin
2 9 16 23
1
Selasa
3 0 17 24
Rabu
4 11 18 25
1
Kamis
5 2 19 26
1
Jum'at
6 3 20 27
1
Sabtu
7 4 21 28
Minggu
Senin
Selasa
Rabu
Kamis
Jum'at
Sabtu
PEBRUARI 2017
5 12 19
6 13 20
7 14 21
1 8 15 22
2 9 16 23
1
3 0 17 24
4 11 18 25
29
30
TANGGAL
5-10 Desember
2016
12 Desember 2016
13-16 Desember
2016
17 Desember 2016
19-31 Desember
2016
25-26 Desember
2016
URAIAN KEGIATAN
Ulangan Akhir Semester Gasal
Libur Maulid Nabi SAW 1438 H
Persiapan PenyerahanRaport Semester 1
Penyerahan Buku Raport Semester 1
Libur Akhir Semester Gasal
Libur Hari Raya Natal dan cuti bersama
Hari efektif 185hari
TANGGAL
01 Januari 2017
28 Januari 2017
URAIAN KEGIATAN
Libur Tahun Baru Masehi 2015
Libur Tahun Baru Imlek 2567
31
TANGGAL
URAIAN KEGIATAN
26
27
28
34
Minggu
Senin
Selasa
Rabu
Kamis
Jum'at
Sabtu
Minggu
Senin
Selasa
Rabu
Kamis
Jum'at
Sabtu
MARET 2017
5 12 19
6 13 20
7 14 21
1 8 15 22
2 9 16 23
1
3 0 17 24
4 11 18 25
APRIL 2017
2
9
3 10
4 11
5 12
6 13
7 14
1 8 15
16
17
18
19
20
21
22
TANGGAL
6-11 Maret 2017
28 Maret 2017
26
27
28
29
30
31
23
24
25
26
27
28
29
URAIAN KEGIATAN
Ulangan Tengah Semester
LiburHari Raya Nyepi Tahun Saka 1939
30
TANGGAL
14 April 2017
21 April 2017
24 April 2017
URAIAN KEGIATAN
Libur Wafat Isa Al-Masih
Upacara Peringatan Hari Kartini
Libur Peringatan Isra Miraj 1438 H
Sabtu
MEI 2017
7 14
1 8 15
2 9 16
1
3 0 17
4 11 18
1
5 2 19
1
6 3 20
27
Minggu
Senin
Selasa
JUNI 2017
4 11 18
5 12 19
6 13 20
TANGGAL
5-10 Juni 2017
12-16 Juni 2017
17 Juni 2017
19Juni-15 Juli
2017
25-26 Juni 2017
1,3,4,5 Juli 2017
URAIAN KEGIATAN
UAS Genap/Ulangan Kenaikan Kelas
Persiapan Penyerahan Raport Semester 2
Penyerahan Raport Semester Genap
17 Juli 2017
Minggu
Senin
Selasa
Rabu
Kamis
Jum'at
Rabu
Kamis
Jum'at
1
2
Sabtu
7
8
9
1
0
TANGGAL
1 Mei 2017
2 Mei 2017
8-10 Mei 2017
URAIAN KEGIATAN
Libur Hari Buruh Internasional
Upacara Peringatan Hardiknas
Ujian Sekolah SD/MI/SDLB (Utama)
11 Mei 2017
15-17 Mei 2017
26
20 Mei 2017
21
22
23
28
29
30
24
25
31
14
15
16
21
22
23
17
24
25
26
27
28
29
30
35
BAB V
PENUTUP
Simpulan
Kurikulum Sekolah Dasar Negeri Karangroto 02 ini diharapkan dapat dilaksanakan
dengan secara maksimal, sehingga kegiatan belajar mengajar menjadi lebih bermakna,
menantang, kreatif, efektif, dan menyenangkan sehingga memiliki daya guna bagi
peserta didik untuk menempuh pendidikan selanjutnya atau kelak terjun kemasyarakat.
B. Rekomendasi
Bagi para guru agar menerapkan kurikulum ini,diharapkan dapat melakukan
pengembangan dan evaluasi secara informal terhadap dokumen kurikulum ini
sehingga mampu menjawab pertanyaan :
1. Apakah tujuan pendidikan yang tertulis dalam dokumen kurikulum ini telah
lengkap dan dapat tercapai?
2. Apakah kemampuan pemahaman, ketrampilandan sikap yang tertulis cukup
lengkap untuk merespon keadaan daerah dan kebutuhan peserta didik?
3. Bagaimana kemampuan
pemahaman, sikap,dan ketrampilan siswa yang
diharapkan dapat tercapai ?
4. Apakah strategi yang digunakan cukup efektif dalam mencapai tujuan
yang diharapkan ?
5. Apakah penilaian dari proses pembelajaran yang dirancang dapat mengungkap
secara jelas perkembangan kemampuan siswa sesuai harapan ?
6. Apakah kontribusi dan hambatan pelaksanaan kurikulum ini,sehingga
menggambarkan hasil belajar siswa maksimal ?
Jawaban dari pertanyaan diatas, untuk dicatat dan dikumpulkan secara bertahap
guna penyempurnaan kurikulum ini. Selain itu menjadi bahan pertimbangan dalam
evaluasi terhadap pencapaian Visi Sekolah Dasar Negeri Karangroto 02, dalam
melaksanakan program tindak lanjut pencapaian visi sekolah
Dengan kesungguhan, komitmen, keuletan, kerja keras dan kerja sama dari
para guru, kepala sekolah, komite sekolah, orang tua siswa, dan stake holder secara
36
terpadu menjadi kunci sukses bagi terwujudnya visi Sekolah Dasar Negeri Karangroto
02.
Semarang, 15 Juli 2016
Kepala Sekolah
SUSILOWATI, S.Pd.SD
NIP 19610630 198201 2 007
LAMPIRAN-LAMPIRAN
A.
B.
C.
D.
E.
F.
G.
H.
37
NILAI
MINIMAL
2,00
2,00
2,00
6,00
2,00
KETERANGAN
SKM US (NS/M)
MATA PELAJARAN
Pendidikan Agama
PKn
Bahasa Indonesia
Matematika
IPS
IPA
SBK
Penjaskes
Bahasa Jawa
NILAI
MINIMAL
75
75
70
70
70
70
80
75
70
KETERANGAN
38
10
11
KPDL
Seni Suara Jawa
Jumlah
Rata-rata
75
70
800
72,7
39