Gejala dari infeksi pneumonia disebabkan invasi pada paru-paru oleh mikroorganisme dan respon
sistem imun terhadap infeksi. Meskipun lebih dari seratus jenis mikroorganisme yang dapat menyebabkan
pneumonia, hanya sedikit dari mereka yang bertanggung jawab pada sebagian besar kasus. Penyebab paling
sering pneumonia adalah virus dan bakteri. Penyebab yang jarang menyebabkan infeksi pneumonia ialah fungi
dan parasit.
Pneumonia didefinisikan sebagai suatu peradangan paru yang disebabkan oleh mikroorganisme
(bakteri, virus, jamur,parasit). Pneumonia yang disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis tidak
termasuk.
Gejala khas yang berhubungan dengan pneumonia meliputi batuk, nyeri dada demam, dan sesak nafas.
Alat diagnosa meliputi sinar-x dan pemeriksaan sputum. Pengobatan tergantung penyebab dari
pneumonia; pneumonia kerena bakteri diobati dengan antibiotika.
Terapi pneumonia pada kasus diatas adalah dengan menggunakan antibiotik Vankomicin yang
merupakan first line terapi dari pneumonia dan juga merupakan salah satu antibiotik yang masih sensitiv
terhadap pasien. N-asetil sistein Nebul diberikan untuk terapi batuk pada pasien tersebut. Epinefrin
digunakan sebagai terapi untuk Tekanan Darah yang rendah dan juga sebagai life saving pada pasien
tersebut. Dexametason digunakan untuk menurunkan penyempitan saluran nafas pada pasien
pneumonia. Pasien juga diberikan infus Ringer Laktat dan infus Dextrosa sebagai peningkat tekanan
darah pada pasien.
ISK
kuinolon Resistensi :
TMP-SMZ,Kuinolonadala
Patofisiologi
Umumnya bakteri seperti Eschericia coli, Streptococus fecalis, Pseudomonas aeruginosa, dan Staphilococus aureus yang menginfeksi
ginjal berasal dari luar tubuh yang masuk melalui saluran kemih bagian bawah (uretra), merambat ke kandung kemih, lalu ke ureter (saluran kemih
bagian atas yang menghubungkan kandung kemih dan ginjal) dan tibalah ke ginjal, yang kemudian menyebar dan dapat membentuk koloni infeksi
dalam waktu 24-48 jam. Infeksi bakteri pada ginjal juga dapat disebarkan melalui alat-alat seperti kateter dan bedah urologis. Bakteri lebih mudah
menyerang ginjal bila terdapat hambatan atau obstruksi saluran kemih yang mempersulit pengeluaran urin, seperti adanya batu atau tumor.
Pada pielonefritis akut, inflamasi menyebabkan pembesaran ginjal yang tidak lazim. Korteks dan medula mengembang dan multipel abses.
Kalik dan pelvis ginjal juga akan berinvolusi. Resolusi dari inflamasi menghasilkan fibrosis dan scarring. Pielonefritis kronis muncul setelah periode
berulang dari pielonefritis akut. Ginjal mengalami perubahan degeneratif dan menjadi kecil serta atrophic. Jika destruksi nefron meluas, dapat
berkembang menjadi gagal ginjal.
as pyelonephritis or complicated
( see text)
Yes
Fluoroquinolones
Can one of the
recommended antimicrobials
*
No
Availability
Allergy history
OR
Tolerance
- lactams
Nitrofurantoin monohydrate/macrocrystals 100
mg bid X 5 days
(
OR
Trimethoprim-sulfamethoxazole 160/800 mg
(
(
exceed 20
Yes
CARE PLAN
Cefozolin menyebabkan gangguan hati sehingga disarankan untuk diganti dengan Cotrimoxazole
(kombinasi trimetropin dan sulfametoxazole) sebagai first line terapi untuk ISK (UMHS Urinary Tract
Infection Guideline, May 2011)
Gastridin dan ondansentron disarankan untuk tidak diberikan lagi karena pasien tidak mengalami
gangguan pada saluran gastrointestinal
Alprazolam disarankan untuk tidak digunakan lagi karena pasien tidak bisa tidur karena nyeri yang
dialaminya. Sehingga jika nyeri ISK telah ditangani maka gangguan tidur pasien dapat diatasi
Ibuprofen disarankan tidak diberikan lagi karena nyeri sudah dapat diatasi dengan pemberian antalgin
dan hyosin
Non Farmakologi
Usahakan untuk buang air seni pada waktu bangun di pagi hari. Buang air seni dapat membantu
mengeluarkan bakteri dari kandung kemih yang akan keluar bersama urin dan Buang air seni sesering
mungkin (setiap 3 jam).
Minum air putih minimal 8 gelas atau 2,5 liter setiap hari.
Menjaga dengan baik kebersihan sekitar organ intim dan saluran kencing.
Setiap buang air seni, bersihkanlah dari depan ke belakang. Hal ini akan mengurangi kemungkinan
bakteri masuk ke saluran urin dari rectum.
Anjurkan pasien untuk mengkonsumsi makanan yang mengandung asam folat yang cukup tinggi
diantaranya sayuran berdaun seperti bayam dan brokoli, asparagus, buah-buahan seperti pisang, kacang,
ragi, jamur, hati dan ginjal sapi, dan tomat. Selain itu asam folat juga bisa diperoleh dari sereal yang
difortifikasi seperti pada produk gandum dan sereal untuk sarapan.
Monitoring
Monitoring suhu tubuh, hematuria, angka leukosit, kreatinin serum, BUN, dan gula darah
Monitoring dan evaluasi efek samping penggunaan obat.