Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Oleh:
Dinny Prastiwi Brilianti
NIM 7211409004
JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2013
i
PERSETUJUAN PEMBIMBING
: Jumat
Tanggal
: 3 Mei 2013
Dosen Pembimbing I
Dosen Pembimbing II
NIP. 196005241984031001
NIP. 198005032005012001
Mengetahui,
Ketua Jurusan Akuntansi
PENGESAHAN KELULUSAN
Skripsi ini telah dipertahankan di depan Sidang Panitia Ujian Skripsi
Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Semarang pada:
Hari
Tanggal
:
Penguji
Anggota I
Anggota II
NIP. 196005241984031001
NIP. 198005032005012001
Mengetahui,
Dekan Fakultas Ekonomi
PERNYATAAN
Saya menyatakan bahwa yang tertulis di dalam skripsi ini benar-benar hasil karya
saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain, baik sebagian atau seluruhnya.
Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini diikuti atau dirujuk
berdasarkan kode etik ilmiah. Apabila dikemudian hari terbukti skripsi ini adalah hasil
jiplakan dari karya tulis orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi sesuai dengan
ketentuan yang berlaku.
iv
MOTTO:
PERSEMBAHAN:
Skripsi ini saya persembahkan kepada:
PRAKATA
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayah-Nya, tidak lupa juga sholawat serta salam saya haturkan kepada
Rasulullah SAW sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul :
Pengaruh Kepemilikan Manajerial, Kepemilikan Institusional, Leverage dan
Komite Audit terhadap Konservatisme Akuntansi (Studi Empiris pada Perusahaan
Manufaktur di Indonesia Tahun 2009-2010). Penulis menyadari dalam
penyusunan skripsi ini telah mendapatkan bantuan, dukungan dan bimbingan dari
berbagai pihak, maka dengan rasa hormat penulis menyampaikan ucapan
terimakasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Dr. Agus Wahyudin, M.Si., Pelaksana Tugas Rektor Universitas Negeri
Semarang.
2. Dr. S.Martono, M.Si., Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Negeri
Semarang.
3. Drs. Fachrurrozie, M.Si., Ketua Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi
Universitas Negeri Semarang.
4. Drs. Kusmuriyanto, M.Si., Dosen pembimbing I yang telah berkenan
memberikan bimbingan, pengarahan, dan motivasi dalam penyelesaian
skripsi ini.
5. Maylia Pramono Sari, S.E, M.Si,Akt. Dosen pembimbing II yang telah
berkenan memberikan bimbingan, pengarahan, dan motivasi dalam
penyelesaian skripsi ini.
vi
6. Dr. Muhammad Khafid, S.Pd., M.Si., Dosen penguji skripsi yang telah
memberikan masukan sehingga skripsi ini menjadi lebih baik.
7. Drs. Sukardi Ikhsan, M.Si., Dosen wali Akuntansi A 2009 yang telah
memberikan bimbingan, pengarahan dan motivasi selama penulis
menimba ilmu di Universitas Negeri Semarang.
8. Seluruh Bapak/Ibu Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Semarang
yang telah memberikan bimbingan, pengarahan dan bantuan selama
penulis menimba ilmu di Universitas Negeri Semarang.
9. Teman-teman terdekat Khoerul Umam Sandi, Yuliani Diah Saputri, Arum
Melati, Hilda Indria, Kartika Dwi dan segenap teman-teman jurusan
akuntansi angkatan 2009 yang telah memberikan dukungan dan masukan.
10. Semua pihak-pihak yang telah membantu dalam proses penyelesaian
skripsi ini.
Dalam penyusunan skripsi ini masih banyak kekurangan, oleh karena itu
penulis mengharapkan segala kritik dan saran. Penulis berharap semoga skripsi ini
dapat bermanfaat bagi pihak-pihak yang berkepentingan.
Penulis
vii
SARI
Brilianti, Dinny Prastiwi. 2013. Pengaruh Kepemilikan Manajerial,
Kepemilikan Institusional, Leverage dan Komite Audit terhadap Konservatisme
Akuntansi. Skripsi. Jurusan Akuntansi. Fakultas Ekonomi. Universitas Negeri
Semarang. Pembimbing I. Drs. Kusmuriyanto, M.Si. Pembimbing II. Maylia
Pramono Sari, S.E, M.Si,Akt.
Kata
Kunci:
viii
ABSTRACT
Brilianti, Dinny Prastiwi. 2013. "The Influence of Managerial Ownership, Institutional
Ownership, Leverage and Audit Committee on Accounting Conservatism". Final Project.
Accounting Department. Faculty of Economics. Semarang State University. Advisor I.
Drs. Kusmuriyanto, M.Si., II. Maylia Pramono Sari, S.E, M.Si,Akt.
Keywords:
Ownership,
Institutional
ix
DAFTAR ISI
ii
PRAKATA ................................................................................................................ vi
SARI ......................................................................................................................... viii
ABSTRACT .............................................................................................................. ix
DAFTAR ISI .............................................................................................................
17
xi
xii
xiii
DAFTAR TABEL
71
xiv
xv
DAFTAR GAMBAR
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
xvii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang
Laporan keuangan yang dibuat oleh perusahaan mencerminkan kinerja
perusahaan selama satu periode. Laporan keuangan yang disajikan harus dapat
dipertanggungjawabkan kepada pengguna laporan tersebut. Laporan keuangan
dibuat berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan (SAK) sehingga laporan tersebut
menghasilkan informasi yang bermanfaat bagi para pengguna laporan keuangan
dalam pengambilan keputusan. Pengguna laporan keuangan terdiri dari pihak
internal dan pihak eksternal, pihak internal diantaranya direktur, dewan komisaris
dan karyawan sedangkan pihak eksternal yaitu investor, kreditor, pelanggan,
pemasok, pemerintah dan masyarakat.
Tujuan laporan keuangan adalah memberikan informasi mengenai posisi
keuangan, kinerja keuangan, dan arus kas entitas yang bermanfaat bagi sebagian
besar kalangan pengguna laporan dalam pembuatan keputusan ekonomi. Hal
tersebut tertera dalam Standar Akuntansi Keuangan No.1 Tentang Penyajian
Laporan Keuangan, Paragraf ke 7 (Revisi 2009). Tujuan tersebut dapat tercapai
apabila laporan keuangan yang dibuat perusahaan dapat menggambarkan kondisi
finansial suatu entitas yang meliputi aset, kewajiban, ekuitas, pendapatan dan
beban, serta arus kas, termasuk keuntungan atau kerugian yang dialami entitas
tersebut.
oleh
manajemen
dalam
menyajikan
laporan
keuangan.
Keuangan,2012).Terdapat
perbedaan
antara
konservatisme
untuk
menerapkan
prinsip
konservatisme.
Misalnya,
konservatisme ini mempengaruhi hasil dari laporan keuangan tersebut (Sari dan
Adhariani, 2009).
Penelitian terdahulu juga mengemukakan perbedaan pendapat mengenai
konsep konservatisme, ada yang menolak dan mendukung konsep ini.Bagi pihak
yang menolak konsep ini berpendapat bahwa laporan keuangan yang disajikan
dengan menggunakan prinsip konservatisme akan mengakibatkan laporan
keuangan menjadi bias sehingga tidak dapat dijadikan sebagai alat untuk
mengevaluasi risiko perusahaan (Haniati dan Fitriany, 2010). Menurut Kam
(1995) dan Qiang (2003) dalam Juanda (2007) penolakan terhadap konservatisme
disebabkan oleh beberapa aspek yaitu: (1) Ketidakkonsistenan. Ketika laba yang
dilaporkan terlalu rendah pada periode sekarang, maka pada periode berikutnya
laba akan dilaporkan terlalu tinggi; (2) Ketidakteraturan. Kebijakan perusahaan
akan mempengaruhi tingkat konservatisme dalam laporan keuangan; (3)
Penyembunyian. Investor mengalami kesulitan menentukan dan menemukan
jumlah aset yang dilaporkan terlalu rendah; (4) Kontradiktif. Konservatisme
akuntansi bertentangan dengan prinsip akuntansi lainnya antara lain prinsip kos,
prinsip penandingan, prinsip konsistensi, dan prinsip pengungkapan; (5)
Konservatisme akuntansi tidak sesuai dengan karakteritik kualitatif laporan
keuangan antara lain, relevan, reliabilitas, dan komparabilitas.
Pihak yang mendukung konservatisme menyatakan bahwa konservatisme
menghasilkan laba yang lebih berkualitas karena prinsip ini mencegah perusahaan
melakukan tindakan membesar-besarkan laba dan membantu pengguna laporan
keuangan dengan menyajikan laba dan aktiva yang tidak overstate (Fala,
menyatakan
bahwa
konservatisme
merupakan
konsep
akuntansi
yang
konservatisme akuntansi.
Apabila kepemilikan
oleh
Wardhani
dan
Rahmawati,
dalam
penelitian
ini
10
perusahaan manufaktur yang terdaftar dalam Bursa Efek Indonesia (BEI) pada
tahun 2009-2010 yang melaporkan laporan keuangan yang lengkap dan
dipublikasikan pada Indonesian Capital Market Directory (ICMD).
Berdasarkan uraian yang dikemukakan di atas, maka diambilah judul
penelitian,
PENGARUH
KEPEMILIKAN
MANAJERIAL,
1.2.
Perumusan Masalah
Dilihat dari permasalahan diatas, maka rumusan masalah dapat disusun
sebagai berikut:
1.
2.
Apakah
kepemilikan
manajerial
berpengaruh
negatif
terhadapkonservatisme akuntansi?
3.
Apakah
kepemilikan
institusional
berpengaruh
positif
terhadapkonservatisme akuntansi?
4.
5.
Apakahkomite
akuntansi?
audit
berpengaruh
positif
terhadapkonservatisme
11
1.3.
Tujuan Penelitian
Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah:
1.
Untuk
menganalisis
kepemilkan
pengaruh
institusional,
simultan
leverage
dan
kepemilkan
komite
audit
manajerial,
terhadap
konservatisme akuntansi.
2.
3.
4.
5.
1.4.
Manfaat Penelitian
12
Bagi Perusahaan
Penelitian ini diharapkan mampu memberikan pemahaman bagi pihak
Bagi Investor
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi dalam
Bagi Kreditor
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi dalam
pengambilan
keputusan
pemberian
kredit
pada
perusahaan-perusahaan
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1.
pemisahan antara pemilik sebagai prinsipal dan manajer sebagai agen yang
menjalankan perusahaan maka akan muncul permasalahan agensi karena masingmasing pihak tersebut akan selalu berusaha untuk memaksimalkan fungsi
utilitasnya. Mereka juga menyatakan bahwa hubungan keagenan adalah sebagai
suatu kontrak antara satu atau lebih pihak yang mempekerjakan pihak lain untuk
melakukan suatu jasa untuk kepentingan mereka yang meliputi pendelegasian
beberapa kekuasaan pengambilan keputusan kepada pihak lain tersebut. Teori
agensi mengasumsikan bahwa semua individu bertindak atas kepentingan mereka
sendiri. Pemegang saham sebagai prinsipal diasumsikan hanya tertarik kepada
hasil keuangan yang bertambah atau investasi mereka di dalam perusahaan.
Sedang para agen disumsikan menerima kepuasan berupa kompensasi keuangan
dan syarat-syarat yang menyertai dalam hubungan tersebut (Rahmawati, 2010).
Konservatisme dapat dijelaskan dari perspektif teori keagenan. Dalam
teori keagenan terdapat pemisahan antara pihak agen dan prinsipal. Hal tersebut
dapat berakibatpada munculnya potensi konflik yang dapat mempengaruhi
kualitas laba yang dilaporkan. Pihak manajemen sebagai agen yang mempunyai
tujuan tertentu misalnya untuk mendapatkan bonus akan cenderung menyusun
laporan keuangan dengan angka laba yang besar atau yang biasa disebut
13
14
memilikikurang
dari
100%
saham
perusahaan
tersebut.
Jika
suatu
15
b.
c.
2.
meminjamkan
dana
kepada
perusahaan
dengan
suku
bungaberdasarkan tingkat risiko dari aktiva perusahaan yang ada, perkiraan atas
risikopenambahan aktiva di masa mendatang, struktur modal perusahaan saat ini
(jumlah pembiayaan yang berasal dari hutang), dan perkiraan perubahan
strukturmodal di masa mendatang. Faktor-faktor tersebut menentukan risiko arus
kasperusahaan yang sangat mempengaruhi keamanan hutangnya. Sehingga
kreditormenetapkan tingkat pengembalian yang disyaratkan, yaitu biaya dari
hutangperusahaan tersebut. Oleh karena itu, pemaksimuman kekayaan pemegang
sahammemerlukan kejujuran terhadap kreditor. Manajer sebagai agen dan kreditor
harusbertindak
untuk
menjaga
keseimbangan
kepentingan
kedua
pihak
16
17
2.2.
Konservatisme Akuntansi
18
laba dalam periode kini yang dapat mengarahkan pada overstatement terhadap
laba pada periode-periode berikutnya.
Konservatisme merupakan prinsip akuntansi yang jika diterapkan akan
menghasilkan angka-angka laba dan aset cenderung rendah, serta angka-angka
biaya dan utang cenderung tinggi. Kecenderungan seperti itu terjadi karena
konservatisme menganut prinsip memperlambat pengakuan pendapatan serta
mempercepat pengakuan biaya. Akibatnya, laba yang dilaporkan cenderung
terlalu rendah (understatement) (Juanda, 2007).Konservatisme sebagai reaksi
kehati-hatian dalam menghadapi ketidakpastian yang melekat dalam perusahaan
mencoba memastikan bahwa ketidakpastian dan risiko dalam lingkungan bisnis
sudah cukup dipertimbangkan. Selain merupakan konvensi penting dalam laporan
keuangan, konservatisme mengimplikasikan kehati-hatian dalam mengakui dan
mengukur pendapatan dan aktiva. Konsep konservatisme menyatakan bahwa
dalam keadaan yang tidak pasti, manajer perusahaan akan menentukan pilihan
perlakuan atau tindakan akuntansi yang didasarkan pada keadaan, harapan,
kejadian, atau hasil yang dianggap kurang menguntungkan (Dewi, 2004).
akan
19
kurang menguntungkan bagi ekuitas pemegang saham. Teknik yang dipilih adalah
teknik yang menghasilkan nilai aset dan pendapatan yang rendah atau yang
menghasilkan nilai utang dan biaya yang tinggi (Chariri dan Ghozali, 2003).
Dengan demikian, apabila terdapat kondisi yang kemungkinan menimbulkan
kerugian, biaya danhutang, maka kerugian, biaya dan hutang tersebut harus segera
diakui. Sementara itu, jika terdapat kondisi yang memungkinkan laba, pendapatan
atau aset, maka laba, pendapatan atau aset tidak dapat langsung diakui sampai
kondisi tersebut benar-benar telah terjadi.
Watts (2003) menguraikan ada empat hal yang menjadi penjelas tentang
pilihan perusahaan dalam menerapkan konservatisme akuntansi:
a.
Contracting Explanation
Konservatisme merupakan upaya untuk membentuk mekanisme kontrak
yang efisien antara perusahaan dan berbagai pihak eksternal. Atas dasar
penjelasan kontrak, konservatisme akuntansi dapat digunakan untuk menghindari
moral hazard yang disebabkan oleh pihak-pihak yang mempunyai informasi
asimetris, pembayaran asimetris, horizon waktu yang terbatas, dan tanggung
jawab yang terbatas. Masalah tersebut terjadi karena pihak-pihak di luar
perusahaan (investor) mendelegasikan tugas dan kewenangannya kepada manajer
tetapi investor tidak dapat sepenuhnya memantau manajer dalam melaksanakan
pendelegasian tersebut.
b.
20
hukum. Risiko potensial terjadinya litigasi dipicu oleh potensi yang melekat pada
perusahaan berkaitan dengan tidak terpenuhinya kepentingan investor dan
kreditor. Dalam rangka memperjuangkan hak-haknya, investor dapat saja
melakukan litigasi atau tuntutan hukum karena informasi yang tersaji dalam
laporan keuangan disajikan secara overstatement. Untuk menghindari harapan
yang berlebihan dari pemakai laporan keuangan tentang kondisi keuangan
perusahaan, maka perusahaan menerapkan akuntansi yang konservatif.
c.
Taxation
Penerapan akuntansi konservatif dilakukan dalam upaya memperkecil
Regulation
Regulator membuat serangkaian insentif bagi pelaporan keuangan agar
21
22
23
2.2.3. Faktor-faktor
yang
Mempengaruhi
Penerapan
Konservatisme
Akuntansi
Berdasarkan grand theory dalam penelitian ini, yaitu agency theory,
diikuti dengan alasan-alasan perusahaan menerapkan konservatisme akuntansi,
maka dapat disimpulkan faktor faktor yang diduga mempengaruhi penerapan
konservatisme akuntansiyaitu :
1.
Corporate Governance
Corporate governance merupakan suatu konsep yang dapat diterapkan
untuk
meningkatkan
kinerja
perusahaan
melaluipengawasan
atau
24
1)
25
2)
Komisaris Independen
Menurut Wardhani (2008) komisaris independen merupakan pihak
independen
akan
mensyaratkan
informasi
yang
lebih
Kepemilikan Manajerial
LaFond
dan
Roychowdhury
(2007)
menyatakan
bahwa
26
Kepemilikan Institusional
Kepemilikan oleh investor institusional yang tinggi dapat
perusahaan.
Halini
dikarenakan
kepemilikan
oleh
investor
asuransi,
dan
lembaga
keuanganlainnya.
Kepemilikan
Kepemilikan Publik
Kepemilikan publik memiliki hubungan yang negatif terhadap
penerapan
konservatisme.
hal
tersebut
dikarenakan
investor
dividen
(capital
gain)yangbesar
pula
dan
hanya
27
Komite Audit
Komite audit bertugas untuk membantu dewan komisaris untuk
prinsip
konservatisme
yang
lebih
tinggi
dalam
Ukuran Perusahaan
Menurut Deviyanti (2012) apabila suatu perusahaan dikategorikan
28
Risiko Perusahaan
Zmijewski dan Hagerman (1981) dalam Sari dan Adhariani (2009)
menghipotesiskan
perusahaan,
bahwa
dan
biaya
perusahaan
besarkemungkinannya
untuk
politik
bervariasiterhadap
risiko
yang
berisiko
tinggi
lebih
prosedur
yang
memilih
portofolio
Intensitas Modal
Menurut Zmijewski dan Hagerman (1981) dalam Sari dan
29
Leverage
Leverage menunjukkan seberapa besar aset yang digunakan untuk
Risiko Litigasi
Pada lingkungan hukum yang sangat ketat, kecenderungan manajer untuk
30
Cash Flow
Laporan arus kas adalah laporan keuangan yang memperlihatkan pengaruh
31
konservatif ketika operating cash flow yang dihasilkan tinggi (Martani dan Dini,
2010).
7.
Pertumbuhan Perusahaan
Pertumbuhan penjualan akan mempengaruhi konservatisme melalui
32
9.
Profitability
Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba.
Profitabilitas yang tinggi akan membuat perusahaan memiliki laba ditahan yang
banyak yang mengindikasikan adanya penerapan prinsip koservatisme akuntansi.
Profitabilitas perusahaan dapat digunakan sebagai variabel independen karena
perusahaan yang memperoleh keuntungan lebih cenderung untuk menggunakan
prinsip akuntansi konservatif (Wardhani, 2008).
10.
Taxation
Watts (2003) menyatakan bahwa penerapan akuntansi konservatif
33
2.3.
Kepemilikan Manajerial
Penggunaan konsep konservatisme berkaitan
dengan
kepemilikan
penelitiannya
menghipotesiskan
bahwa
semakinkecil
kepemilikan
34
2.4.
Kepemilikan Institusional
Kepemilikan institusional merupakan persentase jumlah saham yang
dimiliki oleh pihak institusional dari seluruh jumlah saham perusahaan yang
beredar. Pihak institusional diantaranya perusahaan asuransi, bank, perusahaanperusahaan investasi dan kepemilikan oleh institusi-institusi lain.Teori agensi
menjelaskan bahwa terdapat hubungan keagenan antara manajer dan prinsipal,
proporsi kepemilikan saham oleh pihak eksternal perusahaan dapat mempengaruhi
tingkat konservatisme yang diterapkan oleh perusahaan dalam menyusun laporan
keuangannya (Weston dan Brigham, 1998) dalam Indrayati (2010).
Kepemilikan institusional memiliki kemampuan untuk mengendalikan
pihak manajemen melalui proses monitoring secara efektif sehingga mengurangi
tindakan manajemen melakukan manajemen laba dan cenderung meminta
35
manajemen
sendiri.
Jika
investor
institusional
mempunyai
kepemilikan saham dalam jumlah besar, maka mereka mempunyai hak untuk
mengawasi perilaku dan kinerja manajemen dengan lebih ketat. Pengawasan
36
tersebut dapat ditekankan melalui investasi mereka yang cukup besar sehingga
bila investor institusional merasa tidak puas atas kinerja manajerial, maka mereka
akan menjual sahamnya ke pasar.
Mekanisme pengawasan dapat dilakukan dengan menempatkan dewan
ahli, dalam hal ini bisa menggunakan komite audit independen sehingga posisinya
tidak berada dibawah pengawasan manajer. Dengan demikian, dewan ahli dapat
menjalankan fungsinya secara efektif untuk mengontrol semua tindakan
manajer.Pengawasan lain yang dapat dilakukan adalah dengan cara memberikan
masukan-masukan sebagai bahan pertimbangan bagi manajer dalam menjalankan
usaha dan melalui Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). Semakin besar
kepemilikan saham oleh institusional akan menyebabkan pengawasan yang
dilakukan menjadi lebih efektif karena dapat mengendalikan perilaku oportunistik
manajer dan mengurangi agency cost.
2.5.
Leverage
Perusahaan yang telah go public tentunya tidak akan lepas dari hutang
37
38
semakin besar kemungkinan konflik yang akan muncul antara pemegang saham
dan pemegang obligasi yang pada akhirnya akan mempengaruhi permintaan
kontraktual terhadap akuntansi yang konservatif (Ahmed dan Duellman, 2007).
2.6.
Komite Audit
Badan Pengawasan Pasar Modal (Bapepam)telah mengatur keberadaan
39
perusahaan, sehingga hal ini dapat menjadi usaha perbaikan terhadap tata cara
pengelolaan perusahaan karena komite audit akan menjadi penghubung antara
manajemen perusahaan dengan dewan komisaris maupun pihak eksternal lainnya.
Komite audit memiliki tugas terpisah dalam membantu dewan komisaris untuk
memenuhi
tanggung
jawabnya
dalam
memberikan
pengawasan
secara
efektif
mempertahankan
dalam
melaksanakan
independensi,
komite
tugasnya.
audit
Selanjutnya,
beranggotakan
untuk
komisaris
40
dalam proses
akan
berpengaruh
2.7.
Penelitian Terdahulu
Penelitian mengenai konservatisme akuntansi telah banyak dilakukan,
yang menjadi acuan dalam penelitian ini antara lain penelitian yang dilakukan
oleh Wardhani (2008) yang menggunakan dua ukuran konservatisme yaitu ukuran
akrual dan nilai pasar. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui
pengaruh karakteristik board ofdirectors sebagai bagian dari implementasi
corporate governance terhadap praktek konservatisme. Karakteristik board
ofdirectors adalah independensi dari komisaris, kepemilikan perusahaan oleh
komisaris dan direksi, dan ada/tidaknya komite audit. Hasilnya menunjukkan
bahwa dengan menggunakan ukuran akrual keberadaan komite audit berpengaruh
secara positif dan signifikan terhadap tingkat konservatisme perusahaan.
Sementara itu dengan menggunakan nilai pasar, pengaruh dari independensi
komisaris dan kepemilikan manajerial terhadap tingkat konservatisme akuntansi
tidak dapat dibuktikan.
Penelitian yang dilakukan oleh Rahmawati (2010) bertujuan untuk
menganalisis independensi komisaris, kepemilikan manajerial, keberadaan komite
audit, ukuran dewan komisaris dan jumlah pertemuan dewan komisaris terhadap
konservatisme laporan keuangan sebagai salah satu mekanisme corporate
governance. Metode pengukuran yang digunakan yaitu akrual dan nilai pasarserta
41
42
Lafond dan
Roycowdhury
(2007)
Wardhani (2008)
Judul Penelitian
Hasil Penelitian
Accounting
1. Inside directors
Conservatism and Board
berhubungan negatif
of
Director
terhadap konservatisme
Characteristics:
akuntansi, sedangkan
An Empirical Analysis
outside directors
berhubungan positif.
2. Ukuran dewan tidak
signifikan.
Managerial Ownership
and Accounting
Conservatism
Tingkat Konservatisme
di
Indonesia
dan
Hubungannya
dengan
Karakteristik
Dewan
Sebagai
Salah Satu
Mekanisme Corporate
Governance
Sari
KonservatismePerusahaa
danAdhariani(2009 n
diIndonesia
dan
)
Faktor-Faktor
yangMempengaruhinya
1. Managerial
ownershipberpengaruhnegat
if
terhadapaccountingconserv
atism.
2. Leverage, FirmSize, dan
Litigation Risk berpengaruh
positif terhadap
accountingconservatism.
1. Keberadaan komite audit
berpengaruh signifikan
positif terhadap
konservatisme.
2. Independensi komisaris dan
kepemilikan manajerial
terhadap konservatisme
akuntansi tidak dapat
dibuktikan.
1. Debt convenant yang
diproksikan dengan Rasio
Leverage tidak
signifikanterhadap
konservatisme akuntansi.
2. Size, risiko perusahaan,
intensitas modal dan rasio
konsentrasi berpengaruh
signifikan terhadap
konservatisme akuntansi.
1. Ukuran dewan komisaris,
leverage dan ukuran
perusahaan mempunyai
pengaruh signifikan
terhadap konservatisme
43
Kerangka Pemikiran
Menurut
Watts
(2003)
konservatisme
didefinisikan
sebagai
44
tinggi
justru
mendorong
dilakukannya
ekspropriasi
terhadap
antara
kepemilikanmanajerial
dengan
konservatisme
akuntansi.
45
konservatisme akuntansi.
Leverage menunjukkan seberapa besar aset yang digunakan untuk
menjalankan kegiatan operasional perusahaan dibiayai oleh hutang dari pihak
eksternal perusahaan. Apabila perusahaan memiliki tingkat hutang yang tinggi,
maka perusahaan akan semakin menerapkan prinsip yang konservatif. Perusahaan
yang memiliki tingkat hutang yang tinggi dapat menyebabkan kreditor
mempunyai hak untuk mengetahui dan mengawasi jalannya kegiatan operasional
perusahaan (Lo, 2006). Asimetri informasi akan berkurang yang menyebabkan
perusahaan tidak dapat menyembuyikan informasi keuangan, sehingga kreditor
akan meminta perusahaan untuk menerapkan akuntasi yang konservatif demi
keamanan dana yang mereka pinjamkan. Dengan demikian, terdapat hubungan
yang positif antara leverage dengan konservatisme dalam akuntansi.
Adanya komite audit yang beranggotakan minimal tiga orang sesuai
dengan peraturan yang dikeluarkan oleh Bapepam dalam suatu perusahaan, maka
proses pelaporan keuangan perusahaan akan termonitor dengan baik. Banyaknya
jumlah komite audit ini akan memastikan bahwa perusahaan menerapkan prinsip-
46
Struktur Kepemilikan
Manajerial
Struktur Kepemilikan
Institusional
Konservatisme
Akuntansi
Leverage
Komite Audit
47
2.8.
Hipotesis
Berdasarkan rumusan masalah, tinjauan teoritis, dan beberapa penelitian
terdahulu seperti yang telah diuraikan sebelumnya, maka hipotesis yang diajukan
dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut :
H1: Kepemilikan manajerial, kepemilkan institusional, leverage, komite audit
secara bersama-sama berpengaruh terhadap penerapan konservatisme
akuntansi.
H2 : Kepemilikan manajerial berpengaruh negatif terhadap penerapan
konservatisme akuntansi.
H3 :
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1.
3.2.
48
49
2.
3.
4.
Jumlah
147
(88)
(13)
46
terdaftar
di
Bursa
Efek
Indonesia
(BEI)
sebanyak
147
50
3.3.
Variabel Dependen
MTB =
Closing Price
Equity Per Share
Keterangan :
MTB
Closing Price
51
Equity per Share : Nilai buku ekuitas saham dibagi dengan jumlah saham.
mencerminkan nilai buku perusahaan.
3.4.
Variabel Independen
52
Total Debt
Total Asset
auditakan
mendorong
penggunaan
prinsip
53
Variabel
Konsep Variabel
Konservatisme Seberapa besar tingkat
Akuntansi
konservatisme
yang
diterapkan perusahaan.
Kepemilikan
Jumlah
kepemilikan
Manajerial
saham oleh direksi dan
komisaris.
Indikator
Market to Book Ratio
Skala
Rasio
Persentase
saham Rasio
yang dimiliki oleh
manajerial
dibagi
total saham
Persentase
saham Rasio
yang dimiliki oleh
institusional dibagi
total saham
Total debt dibagi Rasio
total asset
Kepemilikan
Institusional
Jumlah
kepemilikan
saham
oleh
institusional.
Leverage
Komite Audit
Menunjukkan seberapa
besar aset perusahaan
dibiayai oleh hutang
dari luar
Jumlah
keseluruhan Jumlah
anggota Rasio
anggota komite audit komite audit.
yang
dimiliki
perusahaan.
3.5.
berikut :
1.
Jenis data penelitian ini adalah data kuantitatif, yaitu data yang dapat diolah
atau dianalisis menggunakan teknik perhitungan statistika.
2.
Sumber data penelitian ini adalah data sekunder, yaitu data yang diperoleh
atau dikumpulkan dari berbagai sumber yang telah ada (peneliti sebagai
tangan kedua). Data sekunder dalam penelitian ini diperoleh dari pojok
Bursa Efek Indonesia (BEI) Universitas Diponegoro.
54
3.6.
3.7.
penelitian ini akan diolah dan dianalisis dengan alat-alat analisis sebagai berikut:
3.7.2. Analisis Statistik Deskriptif
Pembahasan cara-cara pengumpulan data, penyederhanaan angka-angka
pengamatan yang diperoleh (meringkas dan menyajikan), serta melakukan
pengukuran pemusatan dan penyebaran untuk memperoleh informasi yang lebih
menarik, berguna dan lebih mudah dipahami biasa disebut statistik deskriptif.
Penyajian data pada statistik deskriptif biasanya dilakukan dengan membuat
tabulasi, penyajian dalam bentuk grafik, diagram atau dengan menyajikan
karakteristik dari ukuran pemusatan dan keragamannya.
Analisis statistik deskriptif digunakan untuk mengetahui karakteristik
sampel yang digunakan dan menggambarkan variabel-variabel dalam penelitian
ini yaitu konservatisme akuntansi, struktur kepemilikan manajerial, struktur
kepemilikan institusional, leverage dan komite audit. Analisis statistik deskriptif
meliputi statistik minimum, maximum, mean, standard deviation dan jumlah
sampel.
55
Metode Grafik
Dalam analisis grafik, salah satu cara termudah untuk melihat normalitas
residual adalah dengan melihat grafik histogram yang membandingkan antara data
observasi dengan distribusi residual yang mendekati normal. Dalam analisis grafik
normal probability plot dasar pengambilan keputusan adalah jika data menyebar
disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal atau grafik
histogramnya menunjukkan pola distribusi normal, maka model regresi memenuhi
asumsi normalitas.
2.
56
Uji Multikolonieritas
Uji multikolinieritas bertujuan untuk mengetahui apakah dalam model
regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas atau tidak, model yang
baik seharusnya tidak terjadi korelasi yang tinggi diantara variabel bebas. Jika
variabel bebas saling berkorelasi, maka variabel variabel ini tidak orthogonal
(nilai korelasi tidak sama dengan nol). Multikolonieritas diuji dengan
menggunakan nilai VIF atau VarianceInflation Factor, yaitu dengan melihat nilai
VIF pada tabel coefficients, dengan analisis sebagai berikut:
a. Jika nilai tolerance > 0,10 dan VIF < 10, maka dapat diartikan bahwa tidak
terdapat multikolinieritas pada penelitian tersebut.
b. Jika nilai tolerance < 0,10 dan VIF > 10, maka dapat diartikan bahwa terdapat
multikolinieritas pada penelitian tersebut.
2.
Uji Heterokedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi
yang
baik
heteroskedastisitas
adalah
(Ghozali,
yang
2011).
homoskedastisitas
Untuk
atau
mengetahui
tidak
ada
terjadi
tidaknya
57
Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu
yang teratur (bergelombang, melebar kemudian menyempit), maka
mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas.
2.
Jika ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar diatas dan dibawah
angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas.
Dalam menganalisis ada tidaknya masalah heterokedastisitas dapat pula
menggunakan
pengujian
dengan
metode
statistik
dalam
penelitian
inimenggunakan uji Glejser dengan mencari nilai absolut dari variabel residual
lalu meregresinya dengan variabel independen. Jika nilai signifikansinya lebih
besar dari 0,05 untuk masing-masing variabel independen, maka tidak terjadi
masalah heterokedastisitas.
3.
Uji Autokolerasi
Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi
linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan
pengganggu pada periode t-1 (sebelumnya). Jika terjadi korelasi, maka dinamakan
ada masalah autokorelasi. Autokorelasi muncul karena observasi yang berurutan
sepanjang waktu berkaitan satu sama lainnya. Masalah ini timbul karena residual
(kesalahan pengganggu) tidak bebas dari satu observasi ke observasi lainnya. Hal
ini sering ditemukan pada data runtut waktu (time series) karena gangguan pada
58
seorang
individu/kelompok
cenderung
mempengaruhi
gangguan
pada
individu/kelompok yang sama pada periode berikutnya. Model regresi yang baik
adalah regresi yang bebas dari autokorelasi. Salah satu cara untuk mendeteksi ada
tidaknya autokorelasi adalah dengan Uji Run test. Run test sebagai bagian dari
statistic non-parametrik dapat digunakan untuk menguji apakah antar residual
terdapat korelasi yang tinggi. Jika antar residual tidak terdapat hubungan korelasi
maka dikatakan bahwa residual adalah acak atau random. Run test digunakan
untuk melihat apakah data residual terjadi secara random atau tidak
(Ghozali,2011).
3.7.3. Analisis Regresi
Model regresi berganda (multiple regression) adalah alat analisis yang
digunakan dalam penelitian ini. Analisis regresi berganda dilakukan untuk
menguji pengaruh dua atau lebih variabel independen terhadap satu variabel
dependen (Ghozali, 2011).Model ini dipakai karena variabel dependen dalam
penelitian ini dalam bentuk skala rasio, demikian pula pada keempat variabel
independen yang merupakan skala rasio Model ini dilakukan dengan
menggunakan software SPSS 16 dan bertujuan untuk membuktikan hubungan dari
variabel independen terhadap variabel dependen.
KONSRVi,t = 0 -1 MANJi,t +2 INSTi,t +3 LVRGi,t + 4 KOMAUDi,t +
ei,t
Keterangan:
Konservatismei,t : Konservatisme dalam akuntansi
Manajeriali,t
59
Institusionali,t
Leveragei,t
KOMAUDi,t
60
Bila F hitung > F tabel atau probabilitas < nilai signifikan (Sig 0,05),
maka Ha (hipotesis alternatif) diterima, ini berarti bahwa secara simultan
variabel independen memiliki pengaruh signifikan terhadap variabel
dependen.
b.
Bila F hitung < F tabel atau probabilitas > nilai signifikan (Sig 0,05),
maka Ha (hipotesis alternatif) ditolak, ini berarti bahwa secara simultan
61
Bila hasil uji kurang dari nilai signifikan (Sig 0,05), maka Ha (hipotesis
alternatif) diterima, ini menunjukkan terdapat pengaruh yang signifikan
antara satu variabel independen terhadap variabel dependen.
b.
Bila hasil uji lebih dari nilai signifikan(Sig 0,05), maka Ha (hipotesis
alternatif) ditolak hal tersebut menunjukkan tidak terdapat pengaruh yang
signifikan antara satu variabel independen terhadap variabel dependen.
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1.
Hasil Penelitian
Dalam bab ini akan dibahas mengenai hasil dan pembahasan dari
dalam
penelitian
ini,
yaitu
adanya
masalah
normalitas
dan
62
63
64
Minimum
KONSERVATISME
87
Valid N (listwise)
87
1.01
Maximum
14.10
Mean
3.1772
Std. Deviation
2.49789
Dari hasil statistik deskriptif pada tabel 4.1 diketahui bahwa jumlah
observasi (N) sebanyak 87.Variabel konservatisme akuntansimempunyai nilai
tertinggi sebesar 14,10 yang dimiliki oleh PT Hexindo Adiperkasa Tbk sedangkan
nilai terendah 1,01 dimiliki oleh PT Ekadharma International Tbk. Nilai rata-rata
konservatisme akuntansi sebesar 3,1772 dengan standar deviasi sebesar
2,49789artinya standar deviasi lebih rendah dari nilai rata-rata. Hal ini
menunjukkan sebaran data untuk variabel konservatisme akuntansi cenderung ke
ratarata, yang berarti menunjukan perusahaan sampel melakukan penerapan
akuntansi konservatifyang tidak jauh berbeda atau hampir sama. Penyebaran
sampel dijelaskan lebih rinci pada tabel 4.2 berikut ini:
65
Kriteria
Sangat Rendah
Rendah
Cukup
Tinggi
Sangat Tinggi
TOTAL
Sumber: Data yang diolah, 2013
Frekuensi
62
18
3
1
3
87
Persentase
71,26%
20,69%
3,45%
1,15%
3,45%
100%
Dari tabel 4.2dapat dilihatterdapat62 atau 71,26% unit analisis berada pada
kategori sangat rendah, 18 atau 20,69% berada pada kategori rendah, 3 atau
3,45% berada pada kategori cukup, 1 atau 1,15% berada pada kategotitinggi dan
sisanya sebanyak 3 atau 3,45% unit analisis yang memiliki nilai konservatisme
pada kategori sangat tinggi. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa secara
umum penerapan konservatisme akuntansi pada perusahaan manufaktur berada
dalam kategori yang sangat rendah.
4.1.1.2.Kepemilikan Manajerial
Tabel 4.3Hasil Uji Statistik Deskriptif Kepemilikan Manajerial
Descriptive Statistics
N
Minimum
MANAJERIAL
87
Valid N (listwise)
87
.00
Maximum
14.73
Mean
.9771
Std. Deviation
2.47700
66
mempunyai nilai tertinggi sebesar 14,73% yang diperoleh dari PT Ultrajaya Milk
Industry & Trading Company Tbk dan terendah 0 yang berarti manajemen tidak
memiliki saham. Nilai rata-rata kepemilikan manajerial sebesar 0,9771%. Standar
deviasi sebesar 2,47700, artinya standar deviasi lebih tinggi dari nilai rata-rata.
Hal ini menunjukkan sebaran data untuk variabel konservatisme akuntansi
cenderung dibawah ratarata, yang berartisaham yang dimiliki oleh manajerial
pada perusahaan sampel relatif sedikit. Penyebaran sampel dijelaskan lebih rinci
pada tabel 4.4 berikut ini:
Tabel 4.4Hasil Analisis Kelas Interval Variabel Kepemilikan Manajerial
Interval
0,00 2,94
2,95- 5,89
5,90 8,84
8,85 11,79
11,80 14,74
Kriteria
Sangat Sedikit
Sedikit
Cukup
Banyak
Sangat Banyak
TOTAL
Sumber: Data yang diolah, 2013
Frekuensi
76
8
1
1
1
87
Persentase
87,36%
9,19%
1,15%
1,15%
1,15%
100%
Dari tabel 4.4dapat dilihatterdapat76 atau 87,36% unit analisis berada pada
kategori sangat rendah, 8 atau 9,19% berada pada kategori rendah, 1 atau 1,15%
berada pada kategori cukup, 1 atau 1,15% berada pada kategotitinggi dan sisanya
sebanyak 1 atau 1,15% unit analisis yang memiliki kepemilikan manajerial pada
kategori sangat tinggi. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa secara umum
kepemilikan manajerial yang dimilikioleh perusahaan sampel berada dalam
kategori yang sangat rendah.
67
4.1.1.3.Kepemilikan Institusional
Minimum
INSTITUSIONAL
87
Valid N (listwise)
87
33.07
Maximum
99.14
Mean
76.3822
Std. Deviation
16.70244
68
Kriteria
Sangat Sedikit
Rendah
Cukup
Tinggi
Sangat Tinggi
TOTAL
Sumber: Data yang diolah,2013
Frekuensi
2
17
13
22
33
87
Persentase
2,30%
19,64%
14,96%
25,28%
37,81%
100%
Dari tabel 4.6dapat dilihatterdapat2 atau 2,30% unit analisis berada pada
kategori sangat rendah, 17 atau 19,6% berada pada kategori rendah, 13 atau
14,96% berada pada kategori cukup, 22 atau 25,28% berada pada kategotitinggi
dan sisanya sebanyak 33 atau 37,81% unit analisis yang memiliki kepemilikan
institusional pada kategori sangat tinggi. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan
bahwa secara umum kepemilikan institusional yang dimilikioleh perusahaan
sampel berada dalam kategori yang sangat tinggi.
4.1.1.4.Leverage
Tabel 4.7 Hasil Uji Statistik Deskriptif Leverage
Descriptive Statistics
N
Minimum
LEVERAGE
87
Valid N (listwise)
87
.09
Maximum
.97
Mean
.4862
Std. Deviation
.20149
69
Argo Pantes Tbk dan nilai terendah sebesar 0,09 yang dimiliki oleh PT Mandom
Indonesia Tbk. Nilai rata-rata leverage sebesar 0,4862. Standar deviasi sebesar
0,20149, artinya standar deviasi lebih rendah dari nilai rata-rata. Hal ini
menunjukkan sebaran data untuk variabel leveragecenderung ke ratarata, yang
berarti menunjukan perusahaan sampel memiliki nilai leverage yang tidak jauh
berbeda atau hampir sama. Penyebaran sampel dijelaskan lebih rinci pada tabel
4.8 berikut ini:
Tabel 4.8 Hasil Analisis Kelas Interval Variabel Leverage
Interval
0,09 0,26
0,27 0,44
0,45 0,62
0,63 0,80
0,81 0,98
Kriteria
Sangat Rendah
Rendah
Cukup
Tinggi
Sangat Tinggi
TOTAL
Sumber: Data yang diolah,2013
Frekuensi
10
24
38
6
9
87
Persentase
11,49%
27,59%
43,69%
6,89%
10,34%
100%
Dari tabel 4.8dapat dilihatterdapat10 atau 11,49% unit analisis berada pada
kategori sangat rendah, 24 atau 27,59% berada pada kategori rendah, 38 atau
43,69% berada pada kategori cukup, 6 atau 6,89% berada pada kategotitinggi dan
sisanya sebanyak 9 atau 10,34% unit analisis yang memiliki nilai leveragepada
kategori sangat tinggi. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa secara umum
nilai leverage yang dimilikioleh perusahaan sampel berada dalam kategori rendah
hingga cukup.
70
4.1.1.5.Komite Audit
Tabel 4.9 Hasil Uji Statistik Deskriptif Komite Audit
Descriptive Statistics
N
Minimum
KOMITEAUDIT
87
Valid N (listwise)
87
2.00
Maximum
4.00
Mean
3.1149
Std. Deviation
.38656
Dari tabel 4.9 dapat dilihat bahwa varibel komite auditmempunyai nilai
tertinggi sebesar 4 yang dimiliki oleh PT Pelat Timah Nusantara Tbk, PT Indo
Acidatama Tbk, PT Mandom Indonesia Tbk, PT Tira Austine Tbk, PT Indofood
SuksesMakmur Tbk dan PT Astra International Tbk, sedangkan nilai terendah
sebesar 2 yang dimiliki oleh PT Fast Food Indonesia Tbk. Nilai rata-rata komite
audit sebesar 3,1149 hal tersebut menunjukkan bahwa perusahaan sampel
sebagian besar memiliki jumlah komite audit 3 yang berarti telah memenuhi
ketentuan yang disyaratkan oleh Bapepam untuk jumlah komite audit yaitu
sekurang-kurangnya 3 orang.Komite audit memiliki standar deviasi sebesar
0,38656 yang artinya standar deviasi lebih rendah dari nilai rata-rata. Hal ini
menunjukkan sebaran data untuk variable komite audit cenderung ke ratarata,
yang berarti menunjukan perusahaan sampel memiliki jumlah komite audit yang
tidak jauh berbeda atau hampir sama. Penyebaran sampel dijelaskan lebih rinci
pada tabel 4.10 berikut ini:
71
Kriteria
Rendah
Cukup
Tinggi
TOTAL
Sumber: Data yang diolah, 2013
Frekuensi
2
75
10
87
Persentase
2,29%
86,21%
11,50%
100%
Dari tabel 4.10dapat dilihatterdapat2 atau 2,29% unit analisis berada pada
kategori rendah, 75 atau 86,21% berada pada kategori cukup dan sisanya
sebanyak 10 atau 11,50% unit analisis memiliki jumlah komite audit dalam
kategori tinggi. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa secara umum jumlah
komite audit yang dimilikioleh perusahaan sampel berada dalam kategori cukup
yang berarti telah memenuhi ketentuan yang disyaratkan oleh Bapepam untuk
jumlah komite audit yaitu sekurang-kurangnya 3 orang.
Metode grafik
Berdasarkan hasil dari uji normalitas dengan metode grafik histogram
72
73
2.
Mean
Std. Deviation
Absolute
Positive
Negative
Kolmogorov-Smirnov Z
Asymp. Sig. (2-tailed)
a. Test distribution is Normal.
Sumber: Data yang diolah, 2013
87
.0000000
.53557159
.130
.130
-.058
1.210
.107
74
Uji Multikolinieritas
Uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi
ditemukan adanya korelasi antar variable bebas (independen). Model regresi yang
baik seharusnya tidak terjadi korelasi antar variabel bebas (independen). Untuk
mendeteksi ada atau tidaknya multikolonieritas, dapat dilihat dari nilai tolerance
dan lawannya variance inflation factor (VIF). Multikolonieritas dapat dilihat
dengan membandingkan nilai tolerace dan variance inflation factor (VIF).
Multikolonieritas terjadi apabila nilai tolerance < 0,10 dan nilai VIF > 10. Hasil
uji multikolonieritas dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.12 Hasil Uji Multikolinieritas
Coefficienta
Unstandardized
Standardized
Coefficients
Coefficients
Model
1
Std. Error
Beta
Collinearity
Statistics
Tolerance
VIF
(Constant)
3.174
1.188
sqrt_MANJ
-.151
.073
-.231
.843
1.186
sqrt_INST
-.039
.061
-.068
.948
1.055
.599
.427
.154
.878
1.139
sqrt_KOMAUD
-.843
a. Dependent Variable:
sqrt_KONSERVATISME
Sumber: Data yang diolah, 2013
.556
-.157
.987
1.013
sqrt_LEVRG
75
Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi
terjadi ketidaksamaan varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang
lain. Jika varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka
disebut homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas. Model
regresi
yang
baik
adalah
yang
homoskedastisitas
atau
tidak
terjadi
76
Pada gambar dapat dilihat bahwa tidak ada pola yang jelas atau menyebar.
Titik-titik persebaran berada diatas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y. oleh
karena itu dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas.
2.
Metode Statistik
Metode
statistik
yang
digunakan
untuk
menguji
ada
tidaknya
jika
nilai
signifikansi
<
0,05
maka
mengandung
heteroskedastisitas. Hasil uji Glejser dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 4.13 Hasil Uji Heteroskedastisitas-Uji Glejser
Unstandardized Standardized
Coefficients
Coefficients
Model
1
Std. Error
(Constant)
.541
.764
sqrt_MANJ
-.086
.047
sqrt_INST
-.015
.537
sqrt_LEVRG
sqrt_KOMAUD -.200
Dependent Variable: ABSRESID
Sumber: Data yang diolah, 2013
Beta
Sig.
.709
.480
-.205
-1.822
.072
.039
-.040
-.378
.706
.275
.216
1.953
.054
.357
-.058
-.559
.578
77
Dari Tabel 4.13hasil uji Glejser menunjukkan nilai regresi dari absolute
residual terhadap variabel independen lebih dari 0,05 berarti menunjukkan model
bebas dari heteroskedastisitas.
3.
Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi
linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan
pengganggu pada periode t-1 (sebelumnya). Jika terjadi korelasi, maka dinamakan
ada masalah autokorelasi. Autokorelasi muncul karena observasi yang berurutan
sepanjang waktu berkaitan satu sama lainnya. Masalah ini timbul karena residual
(kesalahan pengganggu) tidak bebas dari satu observasi ke observasi lainnya. Hal
ini sering ditemukan pada data runtut waktu (time series) karena gangguan pada
seorang
individu/kelompok
cenderung
mempengaruhi
gangguan
pada
individu/kelompok yang sama pada periode berikutnya. Model regresi yang baik
adalah regresi yang bebas dari autokorelasi.Pengujian autokorelasi dalam
penelitian ini dilakukan dengan menggunakan uji Run Test. Run test sebagai
bagian dari statistic non-parametrik dapat digunakan untuk menguji apakah antar
residual terdapat korelasi yang tinggi. Jika antar residual tidak terdapat hubungan
korelasi maka dikatakan bahwa residual adalah acak atau random. Run test
digunakan untuk melihat apakah data residual terjadi secara random atau tidak
(Ghozali,2011).
Hasil output SPSS untuk uji autokorelasi disajikan dalam tabel berikut:
78
-.07398
43
44
87
37
-1.617
.106
79
Std. Error
Sig.
(Constant)
3.174
1.188
2.672
.009
sqrt_MANJ
-.151
.073
-2.065
.042
sqrt_INST
-.039
.061
-.639
.524
.599
.427
1.401
.165
sqrt_KOMAUD
-.843
.556
a. Dependent Variable: sqrt_KONSERVATISME
Sumber: Data yang diolah, 2013
-1.518
.133
sqrt_LEVRG
2.
80
4.1.4.1.Koefisien Determinasi
Koefisien determinasi digunakan untuk menguji goodness of-fit dari
model regresi, yaitu seberapa besar pengaruh variabel independen terhadap
variabel dependen. Hasilnya diperoleh dari nilaiadjusted R squareadalah sebagai
berikut:
Tabel 4.16 Koefisien Determinasi
Model Summaryb
Model
R Square
Adjusted R
Square
1
.363a
.131
.089
.54848
a. Predictors: (Constant), sqrt_KOMAUD, sqrt_INST, sqrt_LEVRG,
sqrt_MANJ
b. Dependent Variable: sqrt_KONSERVATISME
Sumber: Data yang diolah, 2013
81
Berdasarkan tabel 4.16 diatas, dapat dilihat bahwa nilai adjusted R square
adalah sebesar 0,089 yang berarti variabilitas variabel dependen yang dapat
dijelaskan oleh variabel independen adalah sebesar 8,9%. Hal ini berarti bahwa
sebesar 8,9% konservatisme dipengaruhi oleh variabel kepemilikan manajerial,
kepemilikan institusional, leverage dan jumlah komite audit. Sedangkan sisanya
sebesar 91,1% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian
ini. Standar error of the estimate (SEE) sebesar0,54848. Sementara itu, nilai R
sebesar 0,131
dependen
yaitu
Model
1
Regression
Residual
Df
Mean Square
3.732
.933
24.668
82
.301
F
3.102
Total
28.400
86
a. Predictors: (Constant), sqrt_KOMAUD, sqrt_INST, sqrt_LEVRG,
sqrt_MANJ
b. Dependent Variable: sqrt_KONSERVATISME
Sumber: Data yang diolah, 2013
Sig.
.020a
82
Dari tabel tersebut dapat dilihat nilai signifikansi sebesar 0,020 < 0,05
yang berarti H0 ditolak dan Ha diterima, sehingga dapat disimpulkan bahwa
variabel kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional, leverage dan komite
audit secara bersama-sama (simultan) mempengaruhi variabel konservatisme.
Selain itu untuk membuktikan adanya pengaruh secara simultan variabel
independen
terhadap
variabel
dependen,
dapat
dilihat
dengan
cara
Fhitung
Ftabel
Kesimpulan
3,102
1,9876
Ho Ditolak
83
Std. Error
(Constant)
3.174
1.188
sqrt_MANJ
-.151
.073
sqrt_INST
-.039
Standardized
Coefficients
Beta
Sig.
2.672
.009
-.231
-2.065
.042
.061
-.068
-.639
.524
.599
.427
.154
1.401
.165
sqrt_KOMAUD
-.843
a. Dependent Variable:
sqrt_KONSERVATISME
Sumber: Data yang diolah, 2013
.556
-.157
-1.518
.133
sqrt_LEVRG
84
terhadap
konservatisme
akuntansi.
Dengan
demikian,
H1:
85
4.2.
Pembahasan
Penelitian ini merupakan studi yang menganalisis pengaruh kepemilikan
Kepemilikan
Manajerial,
Kepemilikan
Institusional,
manajemen
untuk
menerapkan
akuntansi
yang
konservatif.
86
Kepemilikan
Manajerial
terhadap
Konservatisme
Akuntansi
Kepemilikan saham manajerial (dewan komisaris dan direksi) dalam
penelitian ini diukur dengan menghitung persentase jumlah lembar saham yang
dimiliki oleh manajerial dibagi dengan total jumlah lembar saham yang beredar.
Pengujian hipotesis mengenai pengaruh variabel kepemilikan manajerial terhadap
konservatisme akuntansi menunjukkan hasil yang signifikan negatif yang berarti
semakin kecil jumlah kepemilikan oleh komisaris dan direksi maka laporan
keuangan yang dihasilkan akan semakin konservatif.
Wu (2006) dalam Wardhani (2010) menjelaskan bahwa hubungan negatif
antarakonservatisme dengan kepemilikan manajerial dapat disebabkan oleh
adanya kecenderunganmanajer dengan kepemilikan ekuitas tinggi akan memilih
untuk menggunakan tingkatkonservatisme yang lebih rendah untuk menghindari
penurunan harga saham. Hasil penelitian inikonsisten dengan Lafond dan
Roychowdhury (2007) yang menyatakan bahwa konservatismedalam pelaporan
keuangan
ini
merupakan
permasalahanagensi
pengendalian.
ketika
Dengan
salah
timbul
semakin
satu
mekanisme
pemisahan
antara
kecilnyakepemilikan
dalam
mengatasi
kepemilikan
manajerial
dan
maka
87
pengaruh
kepemilikan
manajerial
terhadap
konservatisme
akuntansi.
4.2.3. Pengaruh
Kepemilikan
Institusional
terhadap
Konservatisme
Akuntansi
Kepemilikan saham institusional dalam penelitian ini diukur dengan
menghitung persentase jumlah lembar saham yang dimiliki oleh institusional
dibagi dengan total jumlah lembar saham yang beredar. Pengujian hipotesis
mengenai pengaruh variabel kepemilikan institusional terhadap konservatisme
akuntansi menunjukkan hasil tidak signifikan. Hasil pengujian kepemilikan
institusional terhadap konservatisme akuntansi memiliki arah hubungan yang
negatif. Hasil ini menunjukkan bahwa kepemilikan saham yang besar oleh
institusionalbelum dapat menjadikan pihak institusional menjalankan dengan
baikfungsi monitoring terhadap kinerja manajemenperusahaan dalam menjalankan
prinsip konservatisme dalam penyusunan laporankeuangan. Selain itu, diduga
investor institusional tidak merasa memiliki perusahaan dan hanya berharap
investasi yang mereka tanamkan di dalam perusahaan mempunyai tingkat return
yang tinggi. Hal ini akan mendorong manajemen untuk melaporkan laba yang
tidak konservatif agar pembagian dividen tinggi (Deviyanti, 2012).
Hasil penelitian inikonsisten dengan penelitian Rahmawati (2010) yang
tidak dapat membuktikan pengaruh signifikan kepemilikan institusional terhadap
88
pelanggaran
perjanjian
kredit
akan
semakin
tinggi.
Untuk
89
90
4.3.
Keterbatasan Penelitian
Dalam penelitian ini hanya menggunakan sampel dari perusahaan yang
BAB V
PENUTUP
2.1.
Kesimpulan
Penelitian ini bertujuan untuk memberikan bukti empiris mengenai
2.
3.
91
92
4.
5.
5.2.
Saran
Saran yang dapat diberikan dalam penelitian ini berdasarkan hasil
2.
menyatakan
hubungannya
dengan
konservatisme.
Rasio
93
3.
4.
DAFTAR PUSTAKA
Ahmed,A.S., Duellman, S., 2007. Accounting Conservatism and board of director
characteristics: An empirical analysis.www.ssrn.com
Bahaudin, Ahmad Arif dan Provita Wijayanti. 2011. Mekanisme Corporate
Governance terhadap Konservatisme Akuntansi di Indonesia. Dinamika
Sosial Ekonomi Volume 7 Nomor 1.
Chariri, Anis dan Imam Ghozali. 2003. Teori
BadanPenerbit Universitas Diponegoro.
Dewi,
Akuntansi. Semarang:
94
95
96
DAFTAR
LAMPIRAN
97
98
LAMPIRAN 1
Kode
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
AKKU
AKRA
ARGO
ASGR
ASII
AUTO
BATA
BRPT
BUDI
CEKA
DPNS
DVLA
EKAD
FAST
FASW
GDST
GGRM
HEXA
HMSP
IMAS
INDF
INTP
KBRI
KIAS
KKGI
KLBF
LAPD
MYOR
MYTX
NIKL
PTSP
RMBA
SCPI
SMAR
Nama Perusahaan
PT Aneka Kemasindo Utama Tbk.
PT AKR Corporindo Tbk.
PT Argo Pantes Tbk
PT Astra Graphia Tbk.
PT Astra International Tbk.
PT Astra Otoparts Tbk.
PT Sepatu Bata Tbk.
PT Barito Pacific Tbk.
PT Budi Acid Jaya Tbk.
PT Cahaya Kalbar Tbk.
PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk.
PT Darya Varia Laboratoria Tbk.
PT Ekadharma International Tbk.
PT Fast Food Indonesia Tbk.
PT Fajar Surya Wasesa Tbk.
PT Gunawan Diajaya Steel Tbk.
PT Gudang Garam Tbk.
PT Hexindo adiperkasa Tbk.
PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk.
PT Indomobil Sukses International Tbk.
PT Indofood Sukses Makmur Tbk.
PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk.
PT Kertas Basuki Rahmat Indonesia Tbk.
PT Keramika Indonesia Assosiasi Tbk.
PT Resource Alam Indonesia Tbk.
PT Kalbe Farma Tbk.
PT Leyand International Tbk.
PT Mayora Indah Tbk.
PT Apac Citra Centertex Tbk.
PT Pelat Timah Nusantara Tbk.
PT Pioneerindo Gourmet International Tbk.
PT Bentoel Internasional Investama Tbk.
PT Schering Plough Indonesia Tbk.
PT Sinar Mas Agro Resources And Technology Tbk.
99
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
SMCB
SMGR
SMSM
SOBI
SRSN
TBLA
TCID
TIRA
ULTJ
UNTR
UNVR
YPAS
100
LAMPIRAN 2
Kode
AKKU
AKRA
ARGO
ASGR
ASII
AUTO
BATA
BRPT
BUDI
CEKA
DPNS
DVLA
EKAD
FAST
FASW
GDST
GGRM
HEXA
HMSP
IMAS
INDF
INTP
KBRI
KIAS
KKGI
KLBF
LAPD
MYOR
MYTX
NIKL
PTSP
RMBA
SCPI
KONSRV
1,76
2,11
11,93
1,12
4,48
1,38
1,55
1,43
1,11
1,47
1,41
1,54
1,01
3,63
2,50
2,02
2,27
7,38
4,36
1,96
3,07
4,72
2,50
6,84
3,65
3,07
2,48
2,18
3,25
1,57
3,64
2,29
7,14
MANJR
6,5
0,58
0
0
0,04
0,08
0
4,7
0
0
5,71
0
0
0
0
0
0,8
1,9
0
0
0
0
27,23
0
0
0
5,07
0
0
1,28
0
0
0
INST
78,89
59,39
55,5
76,87
50,11
95,65
82,6
72,2
52,81
87,02
68,39
92,66
75,45
89,42
75,7
97,8
73,06
76,19
98,19
93,1
50,05
64,03
11,66
96,9
66,89
56,66
77,01
33,07
79,72
80
92,79
99,14
89,2
LVRG
0,4
0,63
0,97
0,51
0,45
0,27
0,28
0,46
0,51
0,47
0,19
0,29
0,46
0,39
0,57
0,51
0,32
0,6
0,41
0,87
0,62
0,19
0,52
0,87
0,45
0,26
0,49
0,5
0,95
0,3
0,77
0,61
0,9
KOMAUD
3
3
3
3
4
3
3
3
3
3
3
3
3
2
3
3
3
3
3
3
4
3
3
3
3
3
3
3
3
4
3
3
3
101
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
SMAR
SMCB
SMGR
SMSM
SOBI
SRSN
TBLA
TCID
TIRA
ULTJ
UNTR
UNVR
YPAS
1,53
3,58
4,39
2,17
2,21
1,85
1,57
1,85
1,30
1,40
3,73
22,78
3,03
0
0
0
0
0,43
0
0,1
5,17
0
14,73
0
0
0,35
95,21
77,33
51,01
58,13
87,15
85,32
54,91
73,78
96,43
46,82
59,5
85
89,47
0,53
0,54
0,2
0,42
0,41
0,47
0,68
0,11
0,59
0,31
0,43
0,5
0,35
3
3
5
3
3
4
3
4
4
3
3
3
3
102
LAMPIRAN 3
HASIL PENGOLAHAN DATA MENTAH TAHUN 2010
No.
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
Kode
AKKU
AKRA
ARGO
ASGR
ASII
AUTO
BATA
BRPT
BUDI
CEKA
DPNS
DVLA
EKAD
FAST
FASW
GDST
GGRM
HEXA
HMSP
IMAS
INDF
INTP
KBRI
KIAS
KKGI
KLBF
LAPD
MYOR
MYTX
NIKL
PTSP
RMBA
SCPI
SMAR
SMCB
KONSRV
2,02
2,75
2,06
1,99
3,52
2,79
2,65
1,39
1,09
1,06
1,18
2,05
1,34
5,12
3,93
2,03
3,63
14,19
12,08
6,17
2,55
4,49
1,21
3,36
3,02
6,14
2,26
5,21
1,58
2,23
1,88
2,72
11,25
2,46
2,53
MANJR
0
0,97
2,4
0
0
0,07
0
4,9
0
0
5,71
0
0
0
0
0
0,84
0
0
0
0,06
0
10,93
0
0,33
0
5,19
0
0
0,5
0
0
0
0
0
INST
95,07
59,68
54,64
76,87
98
95,65
87,5
72,2
52,6
87,02
67,03
92,66
75,45
89,76
75,72
97,82
75,55
78,71
98,19
70,4
50,07
64,03
59,51
96,93
66,32
64,33
68,36
33,07
79,72
80
87,67
98,96
89,2
97,2
80,65
LVRG
KOMAUD
0,48
3
0,63
3
0,85
3
0,52
3
0,48
4
0,27
3
0,32
3
0,51
3
0,59
3
0,64
3
0,28
3
0,25
3
0,39
3
0,35
2
0,6
3
0,4
3
0,31
3
0,49
3
0,5
3
0,8
3
0,47
4
0,15
3
0,18
3
0,87
3
0,42
3
0,18
3
0,45
3
0,54
3
0,9
3
0,47
4
0,58
3
0,57
3
0,95
3
0,53
3
0,35
3
103
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
SMGR
SMSM
SOBI
SRSN
TBLA
TCID
TIRA
ULTJ
UNTR
UNVR
YPAS
4,67
2,96
4,40
1,58
1,57
1,53
1,13
2,69
4,91
31,13
3,45
0
0
0
0
0,1
5,18
0
17,98
0
0
0,35
51,01
58,13
97,99
85,32
56,57
73,78
96,43
46,62
59,5
85
89,47
0,22
0,47
0,54
0,37
0,66
0,09
0,56
0,35
0,46
0,53
0,35
3
3
3
4
3
4
4
3
3
3
3
104
LAMPIRAN 4
KODE
AKKU
AKRA
ARGO
ASGR
ASII
AUTO
BATA
BRPT
BUDI
CEKA
DPNS
DVLA
EKAD
FAST
FASW
GDST
GGRM
HEXA
HMSP
IMAS
INDF
INTP
KBRI *
KIAS
KKGI
KLBF
LAPD
MYOR
MYTX
NIKL
PTSP
RMBA
SCPI
KONSRV
1,33
1,45
3,45
1,06
2,12
1,17
1,24
1,20
1,05
1,21
1,19
1,24
1,00
1,91
1,58
1,42
1,51
2,72
2,09
1,40
1,75
2,17
2,62
1,91
1,75
1,57
1,48
1,80
1,25
1,91
1,51
2,67
MANJR
INST
2,55
8,88
0,76
7,71
0,00
7,45
0,00
8,77
0,20
7,08
0,28
9,78
0,00
9,09
2,17
8,50
0,00
7,27
0,00
9,33
2,39
8,27
0,00
9,63
0,00
8,69
0,00
9,46
0,00
8,70
0,00
9,89
0,92
8,55
1,38
8,73
0,00
9,91
0,00
9,65
0,00
7,07
0,00
8,00
data outlier
0,00
9,84
0,00
8,18
0,00
7,53
2,25
8,78
0,00
5,75
0,00
8,93
1,13
8,94
0,00
9,63
0,00
9,96
0,00
9,44
LVRG KOMAUD
0,63
1,73
0,79
1,73
0,98
1,73
0,71
1,73
0,67
2,00
0,52
1,73
0,53
1,73
0,68
1,73
0,71
1,73
0,69
1,73
0,44
1,73
0,54
1,73
0,68
1,73
0,62
1,41
0,75
1,73
0,71
1,73
0,57
1,73
0,77
1,73
0,64
1,73
0,93
1,73
0,79
2,00
0,44
1,73
0,93
0,67
0,51
0,70
0,71
0,97
0,55
0,88
0,78
0,95
1,73
1,73
1,73
1,73
1,73
1,73
2,00
1,73
1,73
1,73
105
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
SMAR
SMCB
SMGR *
SMSM
SOBI
SRSN
TBLA
TCID
TIRA
ULTJ
UNTR
UNVR *
YPAS
1,24
1,89
1,47
1,49
1,36
1,25
1,36
1,14
1,18
1,93
1,74
0,00
9,76
0,00
8,79
data outlier
0,00
7,62
0,66
9,34
0,00
9,24
0,32
7,41
2,27
8,59
0,00
9,82
3,84
6,84
0,00
7,71
data outlier
0,59
9,46
0,73
0,73
1,73
1,73
0,65
0,64
0,69
0,82
0,33
0,77
0,56
0,66
1,73
1,73
2,00
1,73
2,00
2,00
1,73
1,73
0,59
1,73
106
LAMPIRAN 5
KODE
AKKU
AKRA
ARGO
ASGR
ASII
AUTO
BATA
BRPT
BUDI
CEKA
DPNS
DVLA
EKAD
FAST
FASW
GDST
GGRM
HEXA
HMSP
IMAS
INDF
INTP
KBRI
KIAS
KKGI
KLBF
LAPD
MYOR
MYTX
NIKL
PTSP
RMBA
SCPI
KONSRV MANJR
1,42
0,00
1,66
0,98
1,44
1,55
1,41
0,00
1,88
0,00
1,67
0,26
1,63
0,00
1,18
2,21
1,04
0,00
1,03
0,00
1,09
2,39
1,43
0,00
1,16
0,00
2,26
0,00
1,98
0,00
1,42
0,00
1,91
0,92
3,75
0,00
3,46
0,00
2,48
0,00
1,60
0,24
2,12
0,00
1,10
3,31
1,83
0,00
1,74
0,57
2,48
0,00
1,50
2,28
2,28
0,00
1,26
0,00
1,49
0,71
1,37
0,00
1,65
0,00
3,35
0,00
INST
9,75
7,73
7,39
8,77
9,90
9,78
9,35
8,50
7,25
9,33
8,19
9,63
8,69
9,47
8,70
9,89
8,69
8,87
9,91
8,39
7,08
8,00
7,71
9,85
8,14
8,02
8,27
5,75
8,93
8,94
9,36
9,95
9,44
LVRG KOMAUD
0,69
1,73
0,79
1,73
0,92
1,73
0,72
1,73
0,69
2,00
0,52
1,73
0,57
1,73
0,71
1,73
0,77
1,73
0,80
1,73
0,53
1,73
0,50
1,73
0,62
1,73
0,59
1,41
0,77
1,73
0,63
1,73
0,56
1,73
0,70
1,73
0,71
1,73
0,89
1,73
0,69
2,00
0,39
1,73
0,42
1,73
0,93
1,73
0,65
1,73
0,42
1,73
0,67
1,73
0,73
1,73
0,95
1,73
0,69
2,00
0,76
1,73
0,75
1,73
0,97
1,73
107
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
SMAR
SMCB
SMGR
SMSM
SOBI
SRSN
TBLA
TCID
TIRA
ULTJ *
UNTR
UNVR *
YPAS
1,57
1,59
2,16
1,72
2,10
1,26
1,25
1,24
1,06
2,22
1,86
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,32
2,28
0,00
9,86
8,98
7,14
7,62
9,90
9,24
7,52
8,59
9,82
data outlier
0,00
7,71
data outlier
0,59
9,46
0,73
0,59
0,47
0,69
0,73
0,61
0,81
0,30
0,75
1,73
1,73
1,73
1,73
1,73
2,00
1,73
2,00
2,00
0,68
1,73
0,59
1,73
108
LAMPIRAN 6
Statistik Deskriptif
Descriptive Statistics
N
Minimum
Maximum
Mean
Std. Deviation
KONSERVATISME
87
1.01
14.10
3.1772
2.49789
MANAJERIAL
87
.00
14.73
.9771
2.47700
INSTITUSIONAL
87
33.07
99.14
76.3822
16.70244
LEVERAGE
87
.09
.97
.4862
.20149
KOMITEAUDIT
87
2.00
4.00
3.1149
.38656
Valid N (listwise)
87
Uji Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N
Normal Parameters
87
a
Mean
Std. Deviation
Kolmogorov-Smirnov Z
Asymp. Sig. (2-tailed)
a. Test distribution is Normal.
.0000000
.53557159
Absolute
.130
Positive
.130
Negative
-.058
1.210
.107
109
110
3.
3.1.
Uji Multikolinieritas
Model
1
Unstandardized
Standardized
Coefficients
Coefficients
Std. Error
Beta
Tolerance
VIF
(Constant)
3.174
1.188
sqrt_MANJ
-.151
.073
-.231
.843
1.186
sqrt_INST
-.039
.061
-.068
.948
1.055
.599
.427
.154
.878
1.139
-.843
.556
-.157
.987
1.013
sqrt_LEVRG
sqrt_KOMAUD
2.2.
Collinearity Statistics
Uji Autokorelasi
Runs Test
Unstandardized
Residual
a
Test Value
-.07398
43
44
Total Cases
87
Number of Runs
37
Z
Asymp. Sig. (2-tailed)
a. Median
-1.617
.106
111
2.3
Uji Heteroskedastisitas
Standardized
Unstandardized Coefficients
Model
1
B
(Constant)
.541
.764
sqrt_MANJ
-.086
.047
sqrt_INST
-.015
sqrt_LEVRG
sqrt_KOMAUD
a.
Std. Error
Coefficients
Beta
Sig.
.709
.480
-.205
-1.822
.072
.039
-.040
-.378
.706
.537
.275
.216
1.953
.054
-.200
.357
-.058
-.559
.578
112
3.
Standardized
Unstandardized Coefficients
Model
1
Coefficients
Std. Error
Beta
(Constant)
3.174
1.188
sqrt_MANJ
-.151
.073
sqrt_INST
-.039
sqrt_LEVRG
sqrt_KOMAUD
.009
-.231
-2.065
.042
.061
-.068
-.639
.524
.599
.427
.154
1.401
.165
-.843
.556
-.157
-1.518
.133
Koefisien Determinasi
b
Model Summary
Model
1
R
.363
Adjusted R
Square
Estimate
R Square
a
Sig.
2.672
3.1
.131
.089
.54848
113
3.2
Uji Simultan
ANOVA
Model
1
Sum of Squares
Regression
df
Mean Square
3.732
.933
Residual
24.668
82
.301
Total
28.400
86
Sig.
3.102
.020
3.3
Uji Parsial
Coefficientsa
Unstandardized
Coefficients
Model
1
Std. Error
(Constant)
3.174
1.188
sqrt_MANJ
-.151
.073
sqrt_INST
-.039
Standardized
Coefficients
Beta
Sig.
2.672
.009
-.231
-2.065
.042
.061
-.068
-.639
.524
.599
.427
.154
1.401
.165
sqrt_KOMAUD
-.843
a. Dependent Variable:
sqrt_KONSERVATISME
Sumber: Data yang diolah, 2013
.556
-.157
-1.518
.133
sqrt_LEVRG