5.1.
Identifikasi Masalah
Identifikasi
masalah
dilakukan
dengan
membandingkan
keluaran
Target
Realisasi
Masalah
>70 %
52,75%
(+)
5.3.
Identifikasi Penyebab Masalah
5.3.1. Kerangka konsep
Kerangka konsep disusun dengan menggunakan pendekatan analisis.
Kerangka konsep dibuat untuk mengidentifikasi faktor-faktor penyebab cakupan
penimbangan berat badan balita (D/S) tidak mencapai target di wilayah kerja
UPTD Puskesmas Kecamatan Pontianak Timur. Kerangka konsep yang telah
dirancang untuk masalah tersebut adalah sebagai berikut.
36
37
Penyuluhan Kurang
Metode
Sosial ekonomi
Jarak
Cakupan D/S
Tempuh
Lingkungan
Kurangnya SDM
Sarana
Sarana Penyuluhan
Peran lintas sektor kurang
Karakteristik Ibu
Manusia
38
4.
5.
6.
7.
Kurangnya penyuluhan
Kurangnya sarana penyuluhan
Sosial-ekonomi
Jarak termpuh.
Berdasarkan estimasi penyebab masalah tersebut, diketahui terdapat tujuh
Daftar Masalah
Kurangnya peran lintas sektor
Karakteristik ibu
Kurangnya SDM
Kurangnya penyuluhan
Kurangnya sarana penyuluhan
Sosial-ekonomi
Jarak tempuh
1
6
7
3
2
4
1
5
Anggota
2
3
6
6
7
7
5
5
3
2
1
4
2
3
4
1
4
4
7
6
5
2
3
1
Total
22
28
19
12
11
9
11
Daftar
Masalah
Importance
Jumlah
P=
IxTxR
39
1. Karakteristik ibu
Kurangnya peran
2.
lintas sektor
3. Kurangnya SDM
Parameter
untuk
P
5
S
5
RI
3
DU SB
3
5
menentukan
PB
5
PC
3
232
200
160
tingkatan
prevalensi
permasalahan
Prevalensi
Jumlah
%
6
30
9
45
6
30
7
35
Parameter
2
3
2
2
40
45
Berdasarkan Tabel 5.4 di atas, Prevalence (P) untuk masalah status bekerja
ibu dan persepsi ibu terhadap kurangnya peran kader kesehatan memiliki nilai
yang sama tingginya yaitu 5. Hal ini dianggap penting mengingat nilai parameter
kedua masalah tersebut memiliki nilai yang sama tingginya yaitu 3. Tidak
40
41
keinginan masyarakat seperti yang tersebut di atas akan percuma saja jika tidak
disertai suatu upaya yang nyata dari masyarakat itu sendiri.
Sosial Benefit (SB) untuk masalah kurang baiknya karakteristik ibu
diberikan skor tertinggi karena dapat berakibat rendahnya partisipasi ibu untuk
membawa balitanya untuk menimbang berat badan sehingga dapat berakibat pada
tidak terdeteksinya status gizi balita tersebut sehingga risiko untuk sakit menjadi
lebih besar terutama jika mengalami gizi kurang atau buruk. Balita yang sakit
karena status gizi yang kurang atau buruk tentunya akan membuat bertambahnya
pengeluaran untuk pengobatan penyakit.
Public Concern (PB) untuk masalah kurang baiknya karakteristik ibu
mendapatkan skor tertinggi yaitu 5. Kurang baiknya karakteristik ibu
memberikan gambaran kurangnya rasa keprihatinan masyarakat akan masalah
penimbangan balita. Masyarakat merasa bahwa penimbangan berat badan balita
bukanlah suatu hal yang penting yang harus dilakukan secara rutin. Kurangnya
peran lintas sektor dan kurangnya jumlah SDM mengambarkan kurangnya
kepedulian masyarakat dalam meningkatkan jumlah bayi yang menimbang di
Posyandu. Hal tersebut dapat dilihat dari Rate of Increase, yang mana kedua
masalah tersebut selalu ada tiap tahunnya. Suatu program dapat berjalan dengan
baik dan memberikan dampak sosial yang baik apabila masalah yang ada minimal
atau bahkan tidak ada, terlepas dari ketidaktahuan masyarakat tentang
permasalahan program tersebut.
Political Climate (PC) untuk masalah kurang baiknya karakteristik ibu dan
kurangnya jumlah SDM memiliki skor yang sama yaitu mendapatkan skor 3. Hal
ini disebabkan pemerintah telah berupaya dalam peningkatan karakteristik ibu dan
penambahan jumlah SDM melalui penyelenggaraan bulan penimbangan pada
bulan November yang bertujuan untuk meningkatkan partisipasi masyarakat
dalam penimbangan dan pemerintah telah melalukan pelatihan mengenai
pemantauan pertumbuhan kepada tenaga kesehatan. Kedua masalah ini diberi nilai
rendah karena pemerintah telah membentuk program tersebut, sehingga tidak
menjadi prioritas dalam hal Political Climate.
42
43
44
1.
45
b.
c.
2
3
4
5
Alternatif Penyelesaian
Masalah
Pelayanan dengan
kunjungan rumah.
Pembuatan Poster, Leaflet,
dan video penyuluhan
mengenai pentingnya
penimbangan balita
Penyediaan sarana
Posyandu
Pembentukan kader dari
tokoh masyarakat
Penambahan petugas gizi
Efektivitas
M
I
V
Efisiensi
(C)
Jumlah
(M x I x V/C)
25
2,7
2,4
16
7,2
46
Pelatihan kader
25