Anda di halaman 1dari 10

8 JURUS LINGKARAN DEWA

PAHLAWAN

pernafasannya menjadi sesak karena pengaruh hawa Yin dan Yang, kemudian
tidak memiliki kontrol yang baik dalam hal mempertahankan diri.
Ho hoho Yin Yang ba gua chang sudah kehilangan inti aslinya
ho..ho..ho sudah tidak sedahsyat Zhang Songxi and Zhang Cuisan yang
memainkan Cuma tersisa gayanya saja, sedangkan intinya telah hilangho
.hotidak berguna sama sekali.
Sekali tangannya bergerak, maka keempat murid utama Chen Bangzhu
sudah terlempar delapan tombak dengan mata, hidung, dan telinga
mengucurkan darah berwarna biru, dan tidak beberapa lama, mereka
menghembuskan nafasnya tanpa sempat mengeluarkan suara lagi.
Sungguh ilmu yang sangat dahsyat tetapi keji.
Raut wajah Chen Bangzhu menjadi merah padam, seolah-olah api telah
membakar dadanya. Ia melompat maju.
Hari ini aku harus mengadu nyawa dengan kau, manusia jahanam!
Chen Bangzhu menyerang dengan ilmu Wudang yang sudah masak dan
sempurna, maka serangannya tidak bisa dibandingkan dengan keempat
muridnya. Ia menggerakkan seluruh kekuatan sinkangnya, dan sambil
melompat tinggi, tiba-tiba tubuhnya meluncur cepat menyerang orang itu.
Maka terjadilah pertempuran yang sangat dahsyat.
Jurus-jurus simpanan Wudangpai dikeluarkan semua dan dilepaskan
dengan sinkang yang tidak tanggung-tanggung lagi. Kali ini ketua
Wudangpai telah mengambil keputusan untuk membinasakan Lan wugui
(Iblis halimun biru) atau ia sendiri binasa di tangan si iblis.
Sukar untuk dilukiskan jalan pertarungan ini dengan kata-kata, karena
masing-masing mempergunakan sinkang yang dahsyat dan sekaligus
ginkang yang sudah mencapai tingkat yang sangat tinggi sekali. Seranganserangan kedua ahli mencicit-cicit bagaikan suara tikus tercepit dan makin
CHAPTER 4, PERTEMPURAN DI WUDANGSHAN
Lingkaran |41

8 JURUS LINGKARAN DEWA


PAHLAWAN

lama makin tajam. Sementara itu sebagian besar orang yang melihat
pertempuran itu menjadi menggigil, puyeng, bahkan tidak kurang dari
duapuluh tujuh orang tergeletak pingsan karena tidak kuat menahan
mendengar beradunya sinkang dan kiekhang.
Jiugong Shibatui (delapan belas tendangan Sembilan pillar) Seru
Chen
Bangzhu.
Tubuhnya melesat bagaikan burung rajawali yang melepaskan tendangan,
sedangkan tangannya membentuk sembilan lingkaran yang mengeluarkan
hawa mujijat menderu-deru. Ini salah satu ilmu Wudang yang sangat sulit
dipelajari, karena membutuhkan ginkang dan sinkang tingkat tinggi.
Lan wugui tidak menjadi keder dengan ilmu ini, dengan sangat cepat
dan sigap ia juga melancarkan serangan dengan kuat dan cepatr.
La wu guan yingzi (halimun biru membuka bayangan).!
Duapuluh empat gerakan telah dilancarkan hanya dengan satu
serangan. Semua orang terbelalak menyaksikan kecepatan serangan ini.
Karena tubuhnya seakan-akan berubah menjadi halimun biru yang diterjang
badai, sebentar nampak sebentar hilang.
Luar-biasa.
Mata Yang Jing melihat ilmu orang ini tanpa berkedip.
Ia berguman,
Sungguh sangat dahsyat hampir-hampir tidak ada lowongan untuk
mematahkan serangan ini! Namun Chen su kong (Kakek Chen) dapat
mempergunakan Yuanzhou Fudiquan (monyet memecah, mendekamdi
tanah), karena tidak ada halimun yang menyentuh tanah. Halimun selalu
berada di atas permukaan tanah. Begitu ia menyentuh tanah, maka sirnalah
halimun.

CHAPTER 4, PERTEMPURAN DI WUDANGSHAN


Lingkaran |42

8 JURUS LINGKARAN DEWA


PAHLAWAN

Demikian Yangjing berpikir. Ia melirik ke arah Kongkongnya berdiri, ia


tampak kaget, karena Kongkongnya juga memandang kepadanya sambil
tersenyum. Rupanya Lie A Sang dapat juga menyelami jalan pikiran Yang
Jing.
Yang Jing memang anak yang sangat aneh, kungfunya masih belum bisa
mencapai ketinggian ilmu di otaknya. Kemampuan menganalisa dan
mencernah luar biasa, namun karena masih terlalu kecil, maka kungfunya
tidak bisa menandingi otaknya. Daya kemampuan otaknya berkembang jauh
lebih pesat dari pertumbuhan tubuhnya.
Yuanzhou Fudiquan! seru Chen Bangzhu.
Secara mendadak tubuhnya mendekam di tanah rendah sekali, dan
halimun biru itu lewat sedikit di atas tubuhnya tanpa bisa menyentuhnya.
Sedangkan kedua tangannya disembunyikan di belakang punggungnya. Dua
detik setelah halimun itu lewat, ia kembali melancarkan serangan.
Kong men quan (jurus pintu gerbang kehampaan) desis Chen
bangzhu lirih.
Dan tubuhnya melayang-layang seperti kapas tertiup angin. Seolah-olah
dirinya menyatu dengan halimun biru itu. Kemanapun halimun itu bergerak,
di situ pula tubuh Chen Bangzhu di dapati. Keadaan seperti ini berlangsung
cukup lama. Pemandangannya seperti pasang kekasih yang bermadu cinta di
angkasa, namun kenyataannya tidaklah demikian. Kedua orang itu sedang
menggerakkan ilmu pada tarap pamungkas. Jika sudah demikian, hanya
orang yang benar-benar memiliki ilmu yang sempurna dan murni yang bisa
menghentikan pertumpahan dari kedua belah pihak.
Dari suasana seperti inilah, mendadak Lan wugui melancarkan ilmu
pamungkasnya.
Lan wu po huai gu ge, lan wu shen ling na qu lai (Halimun biru
menghancurkan tulang, halimun biru merogoh sukma). Dengan suara yang
CHAPTER 4, PERTEMPURAN DI WUDANGSHAN
Lingkaran |43

8 JURUS LINGKARAN DEWA


PAHLAWAN

sangat nyaring. Tidak kurang dari sedeheman kuda, ia telah melancarkan


duabelas serangan pamungkas yang menggiriskan dan keji sekali.
Celaka! , seru Yangjing dan Lie A Sang hampir berbareng.
Rupanya, Lan wugui sudah menunggu-nunggu Chen Bangzhu
mempergunakan ilmu Kong men quan, sebelum ia melancarkan ilmu
pamungkasnya lan wu po huai gu ge, lan wu shen ling na qu lai. Karena
Kedua ilmu ini memiliki sifat yang saling bertentangan, yang satu bertahan,
dan yang lain bersifat menyerang; demikian juga sebaliknya, bila lawan kong
men quan itu bertahan, maka ilmu ini akan berubah menjadi penyerang yang
luar-biasa.
Namun, setelah Zhu Jung, pencipta Lan wu po huai gu ge, dibinasakan
oleh Zhang Sanfeng dan Sie Kuang Ming, pewaris Zhu Jung
menyempurnakannya. Pada waktu itu Zhang Sanfeng dan Sie Kuang Ming
menggabungkan Kong men quan dan Xing Long guan Shandong Quan
(naga sakti membuka goa) menjadi ilmu sejati yang bersifat membinasakan.
Sangat dahsyat, namun ada kekuatan yang mengerikan di dalam ilmu ini,
seperti naga sakti yang liar. Hanya ada satu cara jika ilmu ini dipergunakan,
yaitu, kebinasaan dengan isi dada luluh-lantak.
Tetapi sifat jurus Lan wu po huai gu ge, lan wu shen ling na qu lai telah
berubah jauh lebih sempurna dibanding dengan yang dipakai oleh Zhu Jung
waktu menempur kedua pendekar besar itu. Jangankan hanya Kong men
quan, biarpun Xing Long guan shandong quan juga hadir, belum tentu bisa
menaklukkan ilmu ini. Sedangkan ilmu ciptaan yang berdasarkan kedua ilmu
yang disatukan itu tidak diketahui siapa pewarisnya.
Lan wu po huai gu ge, lan wu shen ling na qu lai menyeruat dahsyat
menggempur daya tahan kong men quan, tersiar bau bunga siang yang
keras.
Dua detik sebelum ilmu ini menyentuh Chen Bangzhu, tubuhnya sudah
bergetar hebat, lunglai, dan tenaga sinkangnya buyar begitu saja.
CHAPTER 4, PERTEMPURAN DI WUDANGSHAN
Lingkaran |44

8 JURUS LINGKARAN DEWA


PAHLAWAN

Blaaaaaaar.cus.des.! terjadi pertemuan dua tenaga


raksaksa yang luar-biasa hebatnya, kira-kira duabelas kali banyaknya.
Lie A Sang sudah berdiri di samping Chen Bangzhu, menyelamatkan
jiwanya sedetik sebelum ilmu Lan wugui menyudahi riwayatnya. Sedangkan
Lan wugui, telah mencelat pergi sambil berseru, Ilmu Chen Sie Cin sudah
tiga perempat bagian telah musnah, aku akan datang lagi untuk mengambil
nyawa Lie A Sang yang telah melanggar janjinya untuk tidak berkecimpung
lagi di dunia persilatan.
Sang Shihing kau?...kau?.. Kata Chen Bangzhu dengan wajah yang
sedih sekali.
Shidi, mulai saat ini aku tidak bisa zhang zhuang (berdiri tegak) di luar
pertapaanku, aku harus memenuhi semua sumpahku di hadapan makam
Zhang Sanfeng Ta Sigung.
Shihing, kenapa engkau selalu menolak menjadi ketua Wudangpai, dan
memilih untuk cuci tangan dari dunia persilatan? Kenapa? Shihing diriku
sudah menjadi manusia yang tidak berguna, masakan shihing masih berdiri
kukuh dengan pendirian itu?
Shidi, itu memang jalan hidup yang telah ditetapkan oleh Thien Shen
bagiku. Inilah tao yang harus kuikuti. Aku akan bertapa di samping makam Ta
Sigung, selamanya. Soal engkau kehilangan tigaperempat bagian kungfumu,
kemudian menjadi manusia tidak berguna, itu tidak betul.
Mari ikut aku ke tempat pertapaanku!
Jing zhi ajak Sie De Hu ke tempat kita. Kita mengobati luka-luka
Sukongmu ini dan luka pada lengan De Hu, sedangkan sisanya para murid
Wudangpai bisa mengobati sama baiknya.
Next Chapter, Buddha menabur Hujan Badai

CHAPTER 4, PERTEMPURAN DI WUDANGSHAN


Lingkaran |45

8 JURUS LINGKARAN DEWA


PAHLAWAN

CHAPTER 5, BUDDHA MENABUR HUJAN BADAI


Banyak orang akan kagum dan hormat bila mendengar nama harum
pangeran Hsing Ta Siong disebutkan. Selain sangat ahli ilmu strategy perang,
ia juga memiliki kungfu yang lihai. Tutur-bahasanya halus,juga diimbangi
dengan wajah yang gagah tampan dan ramah. Tidak mengherankan bila
banyak orang menghormati dan mengaguminya, bahkan Kaisar Zhu Di
(Yongle atau Yunglo) sangat mempercayainya. Banyak posisi-posisi strategis
ditempatkan oleh kaisar dibawah pengaruh dan kekuasaan pangeran ini.
Hanya komando militer saja yang berada di luar jangkauan pangeran Hsing
Ta Siong.
Kaisar Zhu Di menaruh kepercayaan penuh kepada jendral Gan Bing
untuk menguasai kekuatan militer kekaisaran Ming. Seorang jendral yang
gagah berani, jujur, dan keras kepribadiaannya. Ilmu perang yang
dikuasahinya tidak bisa dipandang enteng. Karena di bawah
kepemimpinannya, suku-suku liar di utara, terutama orang Mongol, tidak bisa
menembus masuk daerah Tionggoan karena sukarnya membobol
keperkasaan pasukan-pasukan berkuda jendral Gan Bing. Pengaruh kekuatan
perang jendral ini meluas sampai ke pedalaman Selat Korea dan Jepang.
Delapan bulan setelah kaisar Zhu Di memindahkan ibukota negara dari
Nanking ke Peking, jendral Gan Bing diangkat menjadi jendral besar yang
memiliki kekuasaan sangat besar. Benteng-benteng pertahanan kekaisaran
Ming berdiri angker disegani banyak lawan. Jendral Gan Bing
memperlengkapi pasukan pertahanan kota dengan 40.000 kuda-kuda dari
Ferghana yang dikenal sebagai pasukan kuda langit.
Tidak mengherankan apabila kaisar Zhu Di menaruh kepercayaan yang
begitu besar kepada jendral Gan bing, karena di tahun 1408, ia menjadi salah
satu tulang punggung kekuatan pasukan kaisar Zhu Di ketika kaisar ini
memimpin sendiri penyerangan terhadap gabungan pasukan utara di bawah
pimpinan suku Mongol dan menghancurkan mereka.
CHAPTER 5, BUDDHA MENABUR HUJAN BADAI
Lingkaran |46

8 JURUS LINGKARAN DEWA


PAHLAWAN

Pangeran Hsing Ta Siong memiliki hubungan yang akrab dengan jendral


ini. Acapkali mereka bertukar-pikiran soal ilmu perang. Jendral Gan, ilmu
perang yang kukuasai masih lebih rendah tiga tingkat dibandingkan dengan
ilmu yang kau kuasai. Aku sungguh-sungguh kagum!
Hahaha pangeran Hsing pandai merendahkan diri, semua orang
tahu gabungan ilmu perang dan ilmu silatmu sulit ditandingi oleh siapapun.
Pangeran seorang ahli strategi yang sulit dicari duanya di kolong langit
inihaha..aku betul-betul takluk! Ilmu perang yang kupelajari tidak ada
seperempat bagian dari ilmu perang Yongle Hong Chu (Kaisar Yongle) yang
telah menguasai ilmu perang Sun Zi dengan sempurna. Hong Chu kita betulbetul seorang arsitek perang yang luar-biasa hebat!
Hong Chu juga seorang pemburu yang cakap! Tambah Pangeran
Hsing.
Aya hal berburu ini yang betul-betul merisaukan hatiku. Setiap kali
Hong Chu berburu, urusan tanggung jawab negara selalu ditaruh di
pundakku. Dan setiap Hong Chu berburu, selalu muncul pula pemburupemburu liar yang ingin menjadikan Hong Chu sasaran buruannya. Selain itu
tidak jarang, justru pada saat Hong Chu berburu, srigala-srigala negara selalu
menyerang dengan tiba-tiba untuk mengambil alih kekuasaan Hong
Chuayaini yang betul-betul merisaukan hatiku! Keluh jendral Gan Bing.
Selagi mereka asyik berbicara, masuklah seorang gadis berumur lima
belas tahun. Matanya menyinarkan kecerdikan sekaligus kebengalan. Bajunya
biasa saja, tidak terlalu mewah, gabungan warna biru dan putih. Wajahnya
cantik sekali. Mata dan bibirnya memiliki daya tarik yang luas-biasa kuat.
Sinar matanya begitu jernih, tajam, sedikit bengal dan galak. Bibirnya
berbentuk indah, merah dan nampak selalu basah segar. Terdapat sebuah
lesung pipit di sebelah kanan pipinya manakala ia tersenyum. Rambutnya
dibiarkan begitu saja, tanpa perhiasan. Tubuhnya tinggi semampai, dengan
buah dada yang tampak mulai menonjol indah.
CHAPTER 5, BUDDHA MENABUR HUJAN BADAI
Lingkaran |47

8 JURUS LINGKARAN DEWA


PAHLAWAN

Paman Gan, selamat siang, bi ren (saya yang rendah), Li Fong, memberi
hormat. Apakah Paman baik-baik saja selama ini?
Fong zhi, wa wa sudah semakin dewasa, tampak bertambah gagah
dan cantik jelita. Sudah berapa tahun usiamu sekarang?
Jendral Gan menatap Li Fong lekat-lekat. Rasa kagum terpancar dari
pandangan matanya. hampir enambelas tahun, paman! jelas Li Fong
dengan hormat.
Ilmu silatmu pasti sudah meningkat pesat! Betapa inginnya aku melihat
kamu melakukan pibu dengan keponakanku, Gan Bu Tong. Pasti akan ramai
sekali. Kalian akan menjadi pasangan yang setimpal dari berbagai banyak
hal!
Li Fong menatap mata jendral Gan penuh selidik. Masih segar dalam
ingatannya, betapa jendral Gan berusaha mendekatkan keponakannya itu
dengannya. Dalam hati Li Fong, ia mengakui bahwa Bu Tong adalah seorang
pemuda yang gagah dan berilmu tinggi. Ia adalah murid tunggal dari Xing
Dao Xuezhe (sastrawan golok sakti), Lin Taokang. Pernah sekali ia
menyaksikan ilmu goloknya. Gerakannya sangat indah. Kadang-kadang
bergerak seperti orang melukis, namun tiba-tiba bergerak begitu cepat
membentuk huruf-huruf tertentu yang tidak bisa diduga arah gerakannya.
Ilmu yang sangat halus tetapi mengeluarkan sinar-sinar kilat yang dapat
membinasakan musuhnya dalam jarak yang tidak terlalu dekat. Ginkangnya
sangat istimewa. Ia bisa bergerak jauh lebih cepat dari burung walet.
Li Fong sempat berkenalan dengan pemuda ini. Ia memiliki kesan,
pemuda ini pendiam, dan memandang terlalu tinggi diri sendiri sehingga
cenderung memandang rendah orang lain. Bersikap acuh-tak- acuh. Namun,
Li Fong mengetahui, Bu Tong seringkali mencuri pandang dan menatapnya
lama sekali. Sikap seperti ini tidak disukai oleh Li Fong.
Fong Zhi, usiamu sudah limabelas tahun, tidak ada salahnya bersahabat
dengan Bu Tong, demikian kerapkali jendral Gan membujuknya.
CHAPTER 5, BUDDHA MENABUR HUJAN BADAI
Lingkaran |48

8 JURUS LINGKARAN DEWA


PAHLAWAN

Siang itu, ia baru tiba ke rumah ayahnya, bersama dengan


Kongkongnya. Wajahnya tidak gembira, lebih banyak cemberut daripada
senangnya pulang rumah. Ia langsung saja masuk ruang depan istana
ayahnya, sehingga tidak bisa menghindari pertemuan dengan Jendral Gan
Bing.
Bi ren berusia hampir enambelas tahun. Ada apakah paman?
Jendral menatapnya lekat-lekat sambil tersenyum, Aku ingin
mengundangmu dan ayahmu makan malam bersama di rumah paman,
apakah Fong zhi bersedia?
Li Fong baru saja datang, paman. Ingin melepas rindu kepada ibu.
Ibumu juga bisa ikut, kita bisa berbincang-bincang bersama sambil
menikmati xie rou yu mi geng (Kepiting masak jagung manis), Sechuan
huntun (Soup wonton Sichuan), la jiao chao ming xia (udang goreng pedas),
dan tidak ketinggalan Beijing kao ya (Bebek Peking) masakan koki istana
Hongchu.
Li Fong sadar undangan ini pasti tidak dapat ditolak. Ia mengerti, tujuan
jendral Gan adalah mempertemukannya dengan Gan Bu Tong. Li Fong
menjadi serba salah dan bingung. Menurut adatnya yang bengal, ingin ia
mengatakan tidak kemudian pergi begitu saja.
Fong Zhi, di mana kongkongmu?
Kongkong ada di ruang perpustakaannya ayah, katanya ia tidak mau
diganggu selama tiga hari.
Paman, Li Fong masuk dulu ingin ketemu ibu. Tanpa menunggu
jawaban, Li Fong meninggalkan ruang tamu untuk menjumpai ibunya.
Niang Fong zhi datang!"
Oh.. Fong zhi, anakku, kenapa baru sekarang datang? Ayah dan ibumu
sangat rindu dan menguatirkan dirimu. Bersiaplah, malam ini kita makan
CHAPTER 5, BUDDHA MENABUR HUJAN BADAI
Lingkaran |49

8 JURUS LINGKARAN DEWA


PAHLAWAN

malam di rumah jendral Gan. Ibu berharap, Fong zhi bisa berkenalan lebih
erat dengan Bu Tong.
Niang Fong Zhi tidak mau pergi ke rumah jendral Gan, Niang dan Tiatia saja yang pergi, Fong ingin istirahat. Li Fong meninggalkan ibunya dan
bergegas menuju kamarnya sendiri.
Menjelang sore hari, nampak seorang gadis memakai pakaian ringkas
dan membawa buntalan di punggungnya melompat keluar dari jendela
kamar Pangeran Hsing Ta Siong. Gadis itu adalah Hsing Li Fong. Jiwa
penggembara yang sudah tertanam begitu dalam di hidupnya
mendorongnya untuk pergi dari istana orang tuanya. Tidak ada satu
pengawal istana yang bisa melihat gerakannya. Ia berlari cepat meninggalkan
gedung itu.
Tiga li sudah dilewati dengan sangat cepat. Ayahnya pun tidak akan
sanggup mengejarnya. Ketika ia sedang berlari melompati kebun seorang
saudarang pedagang textil, ia merasakan serumpun hawa sakti menerjang
punggungnya. Ia berkelit, namun hawa sakti itu terus mengejar tanpa dapat
ditolaknya. Tanpa dapat dicegah lagi, kekuatan hawa sakti itu menghantam
punggungnya dengan keras.
Buk , ia jatuh di kebun itu! Keadaan membangkitkan amarahnya. Ia
cepat berdiri, mengatur pernafasannya, kemudian dengan menggunakan
jurus Fo Jing Xin kai kong (Buddha meditasi membuka hawa), ia menerjang
orang bertopeng yang menyerangnya itu.
Fo Jing Xin Kai Kong ..!!!
Orang bertopeng itu memapaki serangannya dengan tangan terbuka
lebar, sehingga terjadi pertemuan dua ilmu sakti yang menimbulkan
goncangan di sekitarnya.Des..!
Pertemuan dua ilmu sakti itu berakibat sangat luar-biasa. Bunga-bunga
dan pohon di sekitar kebun itu menjadi layu seperti terbakar dalam waktu
CHAPTER 5, BUDDHA MENABUR HUJAN BADAI
Lingkaran |50

Anda mungkin juga menyukai