Presentasi Hipertensi
Presentasi Hipertensi
PENDAHULUAN
Hidrosefalus adalah keadaan terjadinya pelebaran ventrikel otak
disertai peningkatan tekanan intracranial yang disebabkan peningkatan cairan
cerebrospinal (CSF) (Pudjiadi, Antonius. H et al, 2011). Peningkatan CSF secara
aktif mengakibatkan terjadinya dilatasi ventrikel otak yang disebabkan adanya
akumulasi CSF yang berlebihan pada satu atau lebih ventrikel atau ruang
subarachnoid. Akumulasi terjadi karena adanya ketidak seimbangan antara
produksi dan absorpsi CSF. Akumulasi CSF yang berlebihan pada sistem
ventrikuler disebut dengan hidrosefalus (Cinalli G & Wiginia J M, 2005).
CSF merupakan cairan tidak berwarna yang dihasilkan terutama di
plexus choroidea ventrikel leteral, ventrikel ke-2, dan ventrikel ke-4, serta
sebagian kecil dari ruang intersisial dan permukaan ependim dinding ventrikel.
Sedangkan pada kompartemen spinalis, CSF dihasilkan durameter yang
membungkus radiks-radiks saraf. Bayi memiliki total CSF sekitar 50 ml dengan
tekanan intracranial 9-12 cmH2O. Secara umum produksi CSF tidak tergantung
pada tekanan intracranial (ICP), namun absorbsi CSF tergantung kepada ICP yang
diatur oleh vili-vili arachnoidal disekitar sinus-sinus duramater (Guyton A.C &
Hall J.E, 2008).
Sirkulasi CSF berlangsung terus-menerus dan berkesinambungan,
dimulai dari ventrikel lateral ke foramen interventriculare monro ke ventrikel ke3, lalu melalui aquaduktus sylvius menuju ke ventrikel ke-4, selanjutnya melalui
foramen magendie dan luschka untuk beredar dalam ruang subarachnoid. Dari
ruang subarachnoid, CSF akan diabsorbsi ke dalam sirkulasi vena melaluui
granulationes arachnoidea. ketidak seimbangan dalam produksi, sirkulas, ataupun
absorbsi dari CSF dapat menimbulkan terjadinya hidrosefalus(Guyton A.C & Hall
J.E, 2008).
Insidens hidrosefalus pada anak-anak belum dapat ditentukan secara
pasti. Secara umum dilaporkan sebesar 3 kasus/1000 kelahiran hidup, sedangkan
insidens hidrosefalus kongenital bervariasi untuk tiap-tiap populasi yang berbeda
(Satyanegara, 2010).
II. ISI
A. Klasifikasi
Terdapat beberapa klasifikasi hidrosefalus, yaitu berdasarkan onset,
etiologi, dan anatomisnya. Secara umum, hidrosefalus digolongkan menjadi
hidrosefalus non-obstruktif yang berhubungan dengan pembesaran ventrikel
dan hidrosefalus obstruktif (Pudjiadi, Antonius. H et al, 2011).
1. Hidrosefalus komunikans
Hidrosefalus komunikans dimana aliran cairan dari sistem
ventrikel ke ruang sub arakhnoid tidak mengalami sumbatan,
biasanya terjadi karena adanya ketidak seimbangan antara produksi
CSF dibanding dengan reabsorbsi CSF. Bentuk hidrosefalus yang
paling sering ditemukan, dapat disebabkan adanya perdarahan pada
subarachnoid
atau
intraventrikel,
infeksi,
maupun
infeksi
nonkomunikans/hidrosefalus
obstruktif
B. Gambaran Klinis
1. Gajala dan Tanda
Gejala yang paling terlihat dari hidrosefalus adalah
bertambah besarnya ukuran lingkar kepala anak dibanding ukuran
normal. Di mana ukuran lingkar kepala terus bertambah besar,
sutura-sutura melebar demikian juga fontanela mayor dan minor
melebar dan menonjol atau tegang. Beberapa penderita hidrosefalus
kongenital dengan ukuran kepala yang besar saat dilahirkan
sehingga sering mempersulit proses persalinan, bahkan beberapa
kasus memerlukan operasi seksio sesaria. Tetapi sebagian besar
anak-anak dengan hidrosefalus tipe ini dilahirkan dengan ukuran
kepala yang normal. Baru pada saat perkembangan secara cepat
terjadi perubahan proporsi ukuran kepalanya. Akibat penonjolan
lobus frontalis, bentuk kepala cenderung menjadi brakhisefalik,
kecuali pada sindrom Dandy-Walker di mana kepala cenderung
berbentuk dolikhosefalik, karena desakan dari lobus oksipitalis
akibat pembesaran fossa posterior. Sering dijumpai adanya Setting
Sun Appearance / Sign, yaitu adanya retraksi dari kelopak mata
dan sklera menonjol keluar karena adanya penekanan ke depan
bawah dari isi ruang orbita, serta gangguan gerak bola mata ke atas,
sehingga bola mata nampak seperti matahari terbenam (Chin LS, et
al, 2004).
Kulit kepala tampak tipis dan dijumpai adanya pelebaran
vena-vena subkutan. Pada perkusi kepala anak akan terdengar suara
cracked pot, berupa seperti suara kaca retak. Selain itu juga
dijumpai gejala-gejala lain seperti gangguan tingkat kesadaran,
muntah-muntah, retardasi mental, kegagalan untuk tumbuh secara
optimal (Chin LS, et al, 2004)..
Pada pasien-pasien tipe ini biasanya tidak dijumpai adanya
papil edema, tapi pada tahap akhir diskus optikus tampak pucat dan
penglihatan kabur. Secara pelan sikap tubuh anak menjadi fleksi
pada lengan dan fleksi atau ekstensi pada tungkai. Gerakan anak
cm)
dalam
kurun
waktu
2-4
minggu.
jika
hidrosefalus
telah
ada
sebelum
kronik,
dan
dapat
juga
ditemukan
kepala,
adanya
pelebaran
sutura,
tanda-tanda
Shunt, dipasang
menghubungan
ventrikel dengan
untuk mendrainase
G, et al, 2007).
Sementara
sambil
menunggu
tindakan
pembedahan
dapat
obat
asetazolamide
(dosis
30-
diberikan
50mg/kgBB/hari)