Metode Cepat KLHS PDF
Metode Cepat KLHS PDF
Abstrak
KLHS merupakan instrument pengendalian kerusakan lingkungan hidup dan
penguatan keberlanjutan pemanfaatan sumber daya alam merupakan hal yang relative
baru di Indonesia. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan
Pengelolaan Lingkungan Hidup mewajibkan pemerintah dan pemerintah daerah untuk
membuat kajian lingkungan hidup strategis (KLHS) untuk memastikan bahwa prinsip
pembangunan berkelanjutan telah menjadi dasar dan terintegrasi dalam pembangunan
suatu wilayah dan/atau kebijakan, rencana, dan/atau program.
Metode kajian meliputi kajian pustaka secara terfokus. KLHS sebagai sebuah kelembagaan baru dalam penyelenggaraannya secara spesiik mendasarkan pada asas; penilaian mandiri (self assessment), akuntabel dan partisipatif. Dalam menyusun KLHS ada
empat ilosoi yang harus dipegang sebagai perinsipnya, yaitu : (1) Self assesment yang
berarti dalam KLHS introspeksi untuk menghasilkan sesuatu yang lebih baik. (2) Planing Process Improvement yang berarti dalam KLHS memperkaya proses perencanaan
yang telah ada (KLHS, setidaknya ada 6 kajian dan pelibatan masyarakat dan pemangku
kepentingan (stakeholder) sebagaimana yang diamanatkan dalam Pasal 18 ayat (1) UU
PPLH.(3) Capacity Building yang berarti dalam KLHS peningkatan kapasitas dalam
proses penyusunan Kebijakan, Rencana, dan Program (KRP).(4) Inluencing Decision
yang berarti dalam KLHS rekomendasinya mempengaruhi keputusan yang diambil untuk
menjadi lebih baik.
Berdasarkan hasil kajian maka Gubernur dan Bupati/Walikota seluruh wilayah
Indonesia wajib segera melaksanakan, KLHS dalam RTRW dan RPJMD Propinsi dan
Kabupaten/Kota dengan menugaskan Bappeda Propinsi dan atau Kabupaten/Kota untuk
mengkoordinasikan, dengan berpedoman pada surat edaran bersama Menteri dalam Negeri RI dengan Menteri Negara Lingkungan Hidup RI. Dalam mendukung pelaksanaan
ketentuan Pasal 15 ayat (1) dan (2) huruf a, Pasal 18 (2) dan Pasal 19 ayat (1) UU PPLH
perlu segerl dan sudah mendesak dibuatnya Peraturan Pemerintah (PP) tentang Tata Cara
Penyelenggaraan Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) sebagai panduan.
A.
PENDAHULUAN
Pengaturan tentang Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) merupakan keniscahayaan untuk mewujudkan
amanah Pasal 33 ayat (3) UUD 1945,
khususnya yang terkait dengan frase sebe-
21
Sekarang ini telah disahkan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup (UU PPLH), yang telah
mengatur hal yang paling mendasar terkait
KLHS. Untuk menjalankan ketentuan tentang KLHS yang dimuat dalam UU PPLH
sebagai arah/pedoman lebih lanjut pelaksanaan KLHS perlu segera dipersiapkan
Peraturan Pemerintah.
Salah satu tantangan yang paling
besar (seperti berupa kasus yang terjadi
dimanapun di Indonesia saat KLHS diperkenalkan) adalah penyampaian konsep dan
cara kerja KLHS, selalu disama-artikan
Analisis Mengenai Dampak Lingkungan
(AMDAL). Memang benar, ada beberapa
istilah dalam KLHS dapat juga ditemukan
dalam AMDAL. Pesan yang paling penting
adalah, bahwa AMDAL merupakan kajian
kelayakan lingkungan yang dikaitkan perizinan, tanpa AMDAL suatu proyek besar
tidak dapat dilaksanakan. Hal ini adalah
salah satu instrument (alat) pembuat keputusan (decision making). Sementara itu,
KLHS adalah suatu alat bantu perumusan
keputusan (decision aiding), untuk meningkatkan pengetahuan mengenai suatu
rencana (atau program atau aturan kerja)
tentang dampak lingkungan yang besar
dan penting, melihat pada legitimasi sosial melalui pengikatan dengan berbagai
unsur stakeholders dan memerlukan dialog
yang terus menerus. Hal ini juga memerlukan diskusi mendalam antara pemerintah
dengan investor karena kelayakan akan
mempengaruhi penentuan keputusan suatu
proyek, berhenti atau dilanjutkan.
KLHS juga melihat pada isu-isu
lingkungan secara kumulatif dan lintas bidang yang belum dijangkau oleh AMDAL
untuk proyek-proyek individual. Semua
itu dapat menjadi kontribusi kepada AMDAL dengan menyediakan masukan untuk
spesiikasi teknis yang sesuai dan untuk
informasi selama fase penentuan lingkup
kajian (scoping). Hal penting lain adalah
22
23
25
a.
Hasil identiikasi isu-isu pembangunan berkelanjutan yang disepakati berdasarkan kegiatan Tahap 1, huruf c.
b.
Kebijakan, rencana, dan/atau
program pada Raperda RTRW atau draft
RPJMD yang disepakati untuk ditelaah
berdasarkan kegiatan Tahap 1, huruf d.
Bab 3. Pengkajian Pengaruh Kebijakan
Rencana, dan/atau Program terhadap Pembangunan Berkelanjutan.
Diisi dengan deskripsi mengenai intensitas, persebaran, atau lama berlangsungnya
pengaruh serta akumulasi dampak yang
timbul berdasarkan hasil kegiatan tahap 1,
huruf f.
Bab 4. Alternatif Kebijakan, Rencana, dan/
atau Program
a.
Cantumkan hasil-hasil pemikiran
atau upaya untuk mencegah, mengendalikan dan memitigasi dampak serta upaya
untuk mendorong pembangunan berkelanjutan.
b.
Rumuskan alternatif kebijakan,
rencana, dan/atau program Raperda RTRW
atau draft RPJMD antara lain dengan cara:
1)
merumuskan ulang atau memodiikasi ukuran, skala, dan lokasi usulan kebijakan, rencana, dan/atau Raperda RTRW
atau draft RPJMD.
2)
menyarankan penundaan atau perbaikan sekuen/rangkaian usulan kebijakan,
rencana, dan/atau program dalam Raperda
RTRW atau draft RPJMD.
3)
mengusulkan kebijakan, rencana,
dan/atau program baru.
Bab 5. Rekomendasi
a.
Merekomendasi alternatif kebijakan, rencana, dan/atau program terbaik
yang mengintegrasikan prinsip-prinsip
pembangunan berkelanjutan.
b.
Rekomendasi diintegrasikan kedalam Raperda RTRW atau draft RPJMD.
E.
KESIMPULAN
Gubernur dan Bupati/Walikota seluruh
wilayah Indonesia wajib segera melaksanakan, KLHS dalam RTRW dan RPJMD
26
Rekomendasi
Dalam mendukung pelaksanaan
ketentuan Pasal 15 ayat (1) dan (2) huruf
a, Pasal 18 (2) dan Pasal 19 ayat (1) UU
PPLH perlu segerl dan sudah mendesak
dibuatnya Peraturan Pemerintah (PP) tentang Tata Cara Penyelenggaraan Kajian
Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) sebagai panduan.
DAFTAR PUSTAKA
Adiwibowo, Soeryo. 2007, Gagasan &
Arah Kebijakan Kajian Lingkun
gan Hidup Strategis, Naskah Ke
bijakan, Proyek ESP 1, Departe
men Lingkungan Hidup
Ahmed, K, Mercier, J.R., and Verheem,R.
2005, Strategic Environmental
Assessment-Concept and Prac
tice, Worl Book, Environment
Strategy, No.14, June 2005
Anonimous. 2007, Naskah Kebijakan Ka
jian Lingkungan Hidup Strategis
(KLHS), Kementerian Negara
Lingkungan Hidup, Jakarta
...............2007, Buku Pegangan Kajian
Lingkungan Hidup Strategis (KLHS), Kementerian Negara Lingkungan Hidup, Jakarta
...............2008, Pertimbangan-Pertimban
gan Dalam Penerapan KLHS Un
tuk Kebijakan, Rencana dan Pro
gram Penataan Ruang, Kemente
rian Negara Lingkungan Hidup,
Jakarta
Askary, Muhammad. 2010, Mengenal RP
PLH, KLHS & AMDAL (Sosial
isasi UU No.32 Tahun 2009),
Kementerian Negara Lingkungan
Hidup, Pusat Pengelolaan Ekore
gion, Yogyakarta
27