Anda di halaman 1dari 20

LAPORAN KEMAJUAN

PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA


JUDUL PROGRAM
SIMARA (PEMANFAATAN EKSTRAK DAUN SIRIH MERAH
(Piper crocatum DAN BUAH DELIMA (Punica granatum, Linn.))
SEBAGAI ALTERNATIF ACE (Angiotensin Convertng Enzym) INHIBITOR
ALAMI BAGI PENDERITA HIPERTENSI SECARA IN VIVO

BIDANG KEGIATAN:
PKM PENELITIAN
Diusulkan oleh:
Noerma Rizky IndahSari
Rosita Mega Syafrilia
Nowanda Pradita Arlianti

115100807111004
115100100111056
125100101111035

Angkatan 2011
Angkatan 2011
Angkatan 2012

UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2014

PENGESAHAN LAPORAN KEMAJUAN PKM-P

1. Judul Kegiatan : SIMARA (Pemanfaatan Ekstrak Daun Sirih Merah (Piper


crocatum) dan Buah Delima (Punica granatum, Linn.))
sebagai alternatif ACE (Angiotensin Converting Enzym)
Inhibitor Alami bagi Penderita Hipertensi secara in vivo
2. Bidang Kegiatan
: PKM-P
3. Ketua Pelaksana Kegiatan
a. Nama Lengkap
: Noerma Rizky IndahSari
b. NIM : 115100807111004
c. Jurusan
: Ilmu dan Teknologi Pangan
d. Unversitas/Institut/Politeknik
: Universitas Brawijaya
e. Alamat Rumah dan No.Telp/HP : Ds.
BakalanWringinpitu
BalongbendoSidoarjo/ 085733867144
f. Alamat e-mail
: noermarizky@yahoo.co.id
4. Anggota Pelaksana Kegiatan/Penulis : 2 orang
5. Dosen Pendamping
a. Nama Lengkap dan Gelar
: Dr.Ir.Tri Dewanti Widyaningsih,Mkes
b. NIDN
: 0018086108
c. Alamat Rumah dan No. Telp./HP :
Jl.
Bendungan Sigura-gura V Kav. 14
Malang
6. Biaya Kegiatan Total
a. Dikti
: Rp 11.458.000
b. Sumber lain
:7. Jangka Waktu Pelaksanaan
: 5 bulan
Malang, 27-Mei-2015
Menyetujui
Ketua pelaksana kegiatan
Pembantu Dekan
Bidang Kemahasiswaan

(Dr. Ir. Elok Zubaidah, MP. )


NIP. 19590821 199303 2 001

( Noerma Rizky IndahSari)


NIM. 115100807111004

Wakil Rektor Bidang


Kemahasiswaan

Dosen Pendamping

RINGKASAN
SIMARA (PEMANFAATAN EKSTRAK DAUN SIRIH MERAH
(Piper crocatum)DAN BUAH DELIMA(Punica granatum, Linn.))
SEBAGAI ALTERNATIF ACE (Angiotensin Convertng Enzym) INHIBITOR
ALAMI BAGI PENDERITA HIPERTENSI SECARA IN VIVO
Noerma Rizky IndahSari , Rosita Mega Syafrilia, Nowanda Pradita Arlianti
Jurusan Teknologi Hasil Pertanian Fakultas Teknologi Pertanian
Universitas Brawijaya Malang
Jl. Veteran, Malang 65145
Hipertensi merupakan penyakit tidak menular dengan tekanan darah yang
dimiliki seseorang terlalu tinggi yaitu tekanan darah systolic 140 mmHg atau
tekanan darah diastolic 90 mmHg. Hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas)
2007 yang dilakukan di Indonesia bahwa proporsi penyebab kematian akibat
hipertensi yaitu 6,8%. Minuman instan herbal SIMARA dari ekstrak daun sirih
merah dan buah delima digunakan sebagai alternatif pengobatan alami bagi
penderita hipertensi. Komponen aktif dalam sirih merah yaitu minyak atsiri,
alkaloid, saponin, tannin, dan flavonoid. Sedangkan pada buah delima yaitu
polifenol, tannin, dan anthocyanin. Tujuan penelitian adalah untuk mempelajari
pengaruh formulasi dan lama pengeringan terhadap efektivitas antioksidan serta
mekanisme kerja ACE inhibitor alami secara in vivo.
Penelitian ini dilakukan melalui dua tahap penelitian. Tahap I adalah
pembuatan produk SIMARA dan Tahap II adalah pengujian efek anti-hipertensi
SIMARA pada hewan coba tikus wistar serta uji histopatologi ginjal. pemilihan
objek penelitian untuk pengelompokan dan pemberian perlakuan menggunakan
rancangan tersarang (Nested Design) dengan 2 faktor. faktor 1 dosis pemberian,
dan faktor 2 adalah pengukuran tekanan darah. Data yang diperoleh dianalisa
menggunakan ANOVA kemudian dilanjutkan dengan uji BNT menggunakan
selang kepercayaan 5% serta DMRT 5%.
Hasil penelitian menunjukkan aktivitas antioksidan bahan baku buah delima
sebesar 3140 ppm dan daun sirih merah sebesar 54.6973 ppm, sedangkan produk
SIMARA memiliki aktivitas aktioksidan sebesar 781,215278 ppm. Total fenol
buah delima dan sirih merah yaitu 42,0657 ppm dan 40,918 ppm. Untuk produk
SIMARA sebesar 24,901639 ppm. Sedangkan total flavonoid buah delima,
daun sirih merah, dan produk SIMARA berturut-turut yaitu sebesar 1283,1429
ppm, 971,71429 ppm, dan 288,85714 ppm.
Kata kunci: ACE Inhibitor, hipertensi, buah delima, daun sirih merah.

DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL........................................................................................i
PENGESAHAN LAPORAN KEMAJUAN PKM-P...........................................ii
RINGKASAN.....................................................................................................iii
DAFTAR ISI.......................................................................................................iv
DAFTAR TABEL...........................................................................................v
DAFTAR GAMBAR......................................................................................v
DAFTAR LAMPIRAN...................................................................................v
BAB 1. PENDAHULUAN...................................................................................1
1.1.LATAR BELAKANG MASALAH..........................................................1
BAB 2. TARGET LUARAN................................................................................2
BAB 3. METODE................................................................................................2
3.1 Tempat dan Waktu Penelitian...................................................................2
3.2 Alat dan Bahan Penelitian........................................................................3
3.3 Metodologi Penelitian...............................................................................3
BAB 4. HASIL YANG DICAPAI........................................................................6
BAB 5. POTENSI HASIL....................................................................................9
BAB 6. RENCANA TAHAPAN BERIKUTNYA................................................9
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................9
LAMPIRAN.......................................................................................................11

DAFTAR TABEL
Tabel 1. pengujian bahan baku sirih merah dan buah delima..............................6
Tabel 2. Pengujian produk SIMARA................................................................6
Tabel 3. Data pengukuran tekanan darah tikus.....................................................7

DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Diagram Alir Pembuatan Produk SIMARA...................................4
Gambar 2. Diagram Alir Uji Penurunan Tekanan Darah .................................5
Gambar 3. Grafik pengujian tekanan darah tikus.............................................8

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. PENGGUNAAN BIAYA.........................................................11


Lampiran 2. Bukti-bukti pendukung kegiatan.................................................14

BAB 1. PENDAHULUAN
1.1. LATAR BELAKANG MASALAH
Hipertensi merupakan salah satu penyakit yang tidak menular yang terjadi
akibat berubahnya gaya hidup masyarakat. Penyakit hipertensi menimbulkan
angka morbiditas (kesakitan) dan mortalitas (kematian) yang tinggi. Pada
penelitian di Amerika (American Heart Association periode 2007 sampai 2010),
menyatakan bahwa penderita hipertensi mencapai 77,9 juta orang dan hanya
47,5% yang tahu bahwa mereka menderita penyakit tersebut, sedangkan di
Indonesia hingga 15 juta orang penderita hipertensi. Angka ini terus meningkat,
diprediksi oleh WHO pada tahun 2025 nanti sekitar 29% orang dewasa di seluruh
dunia menderita hipertensi (Lilyana, 2008).
Hipertensi merupakan tekanan darah yang dimiliki seseorang terlalu tinggi
yaitu tekanan darah systolic 140 mmHg atau tekanan darah diastolic 90
mmHg. Menurut American College of Physicians (2004), menyatakan bahwa
hipertensi terjadi diakibatkan penyempitan pembuluh arteri karena bekerja atau
mengalami kontraksi berlebihan dalam memompa darah sehingga lapisan dari
dinding pembuluh menebal. Hipertensi memang bukan penyakit pembunuh sejati,
tetapi ia digolongkan sebagai The Silent Killer (pembunuh diam-diam) karena
memberi gejala berlanjut pada suatu organ tubuh sehingga bisa menyebabkan
kerusakan lebih berat seperti stroke, jantung koroner, diabetes, dan lain-lain.
Penyakit ini memiliki gejala yang tidak nyata dan dapat disebabkan beberapa
factor seperti obesitas, stress, factor keturunan, jenis kelamin, usia, asupan garam
dan gaya hidup yang kurang sehat (merokok, alcohol, kurang olahraga, kolesterol,
dan lain-lain (Rahajeng, 2009).
Pengobatan hipertensi di Indonesia telah banyak ditawarkan dengan berbagai
metode mulai dari terapi hipertensi, obat sintetis, obat herbal serta ACE
(Angiotensin Converting Enzym) inhibitor. Pengobatan sintetis captopril, enalapril,
dan lainnya, sedangkan obat herbal yang beredar juga tidak lepas dari campuran
bahan obat sintetis. Penggunaan obat sintetis yang terus menerus memberikan
efek samping yang tidak baik bagi tubuh. Dengan demikian dibutuhkan alternatif
pengobatan secara alami untuk mengurangi dampak dari hipertensi tersebut
berupa inovasi minuman yang umum serta terjangkau oleh kalangan masyarakat
sebagai solusi terapi bagi penderita hipertensi (Baker, 2005).
Salah satu produk minuman alternatif untuk penderita hipertensi yaitu
minuman instan herbal. Minuman instan merupakan minuman yang digemari oleh
masyarakat karena efisien, mudah didapat dan harganya terjangkau. Bahan baku
pembuatan minuman instan herbal yang telah beredar bermacam-macam mulai
dari rempah-rempah, tumbuhan serta isolasi senyawa bermanfaat dari ikan
disesuaikan dengan fungsinya. Pada kasus hipertensi, dibutuhkan alternatif bahan
baku alami yang sesuai untuk menangani masalah dampak dari hipertensi tersebut

seperti dari daun sirih merah dan buah delima. Hal ini didasarkan dari buku A
review of natural product and plants as potential antidiabetic yang menyatakan
bahwa senyawa alko-koloid dan flavonoid dalam daun sirih merah serta buah
delima memiliki aktivitas hipoglikemik dan penurun tekanan darah (Permana,
2008).
Buah delima (Punica granatum, Linn.) mengandung fitokimia dan tinggi
kandungan zat antioksidan yang didalamnya terdapat polifenol, tannin, dan
anthocyanin. Khususnya pada polifenol terdapat 60% komponen flavonoid yang
sangat berguna bagi penderita hipertensi karena bekerja seperti ACE inhibitor
alami, yakni memulihkan pengerasan pada dinding arteri (arteriosklerosis) serta
mengurangi tekanan darah sistolik dengan menghambat serum ACE dalam
pembentukan Angiotensin II yang menyebabkan pembuluh darah menyempit dan
tekanan darah meningkat. Selain itu, daun sirih merah (Piper crocatum)
mengandung senyawa fitokimia yakni minyak atsiri, alkaloid, saponin, tannin dan
flavonoid yang juga berperan bagi penderita hipertensi (Nisa, 2014, Kholifa,
2010).
Dalam proses pembuatan minuman herbal dari daun sirih merah dan buah
delima tersebut perlu dianalisis formulasi perbandingan bahan baku, lama
pengeringan serta pengujian efektifitas ACE inhibitor alami secara in vivo.
Formulasi bahan baku perlu dianalisis untuk menemukan formulasi yang tepat
dalam efektifitas aktivitas antioksidan. Analisa lama pengeringan untuk
menemukan kondisi optimal pengeringan yang tidak mengurangi kandungan gizi
terutama antioksidan. Kemudian dianalisis efektifitas kerja ACE inhibitor secara
in vivo untuk daya dukung dan pembuktian terhadap penyakit hipertensi.
Dengan demikian peluang daun sirih merah dan buah delima untuk dijadikan
minuman instan herbal bisa terwujud. Terealisasinya pembuatan minuman instan
herbal tersebut diharapkan dapat menjadi solusi minuman sehat dan terjangkau
bagi penderita hipertensi serta sebagai diversifikasi minuman instan herbal.
BAB 2. TARGET LUARAN
Didapatkan proporsi terbaik dari minuman herbal ekstrak daun sirih merah
dan buah delima yang dapat diaplikasikan sebagai minuman herbal antihipertensi
yang dapat menurunkan tekanan darah tikus wistar jantan, dan mendapatkan Hak
Paten.
BAB 3. METODE
3.1 Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan mulai bulan Maret Juli 2015 di Laboratorium
Kimia dan Biokimia Pangan, Laboratorium Teknologi Pengolahan Pangan dan
Hasil Pertanian, Laboraturim Nutrisi Pangan Jurusan Teknologi Hasil Pertanian,
serta laboratorium FAAL Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya.

3.2 Alat dan Bahan Penelitian


1. Alat
Peralatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah glassware (tabung
reaksi, beaker glass, pipet volume, spektrofotometer UV-Vis, erlenmeyer, gelas
ukur), blender, pengaduk, panci, alat penyaring, pisau, kain saring, kompor listrik,
termometer, spektrofotometer, sentrifuse, timbangan analitik, mikrotube,
mikropipet, hematocrit, tube, alat perekam tekan volume darah (CODA), alat
sonde, tempat minum, penutup kandang dan kandang individual untuk tikus.
2. Bahan
2.1 Bahan kimia
Bahan yang digunakan yaitu air mineral, akuades, air bebas CO2, asam galat,
etanol 96%, metanol, petroleum eter, etil asetat H2So4, HCl, amonia, gula stevia,
Na2CO3, iodium, serbuk Mg, amil alkohol, folin-ciocalteu, 1,1 difenil-2pikirhidrazil (DPPH) anhidra asetat, NaCl.
2.2 Bahan uji
Daun sirih merah, dan buah delima yang dibeli dipasar, pakan comfreed PARS
2.3 Hewan uji
Penelitian ini menggunakan hewan uji berupa tikus wistar putih dewasa
jantan, bobot 150-200 gram berumur 2 bulan yang diperoleh dari Fakultas
Kedokteran Universitas Brawijaya Malang.
3.3 Metodologi Penelitian
Penelitian ini dilakukan melalui dua tahap penelitian. Tahap I adalah
formulasi dalam pembuatan ekstrak SIMARA berdasarkan hasil uji total fenol,
total flavonoid dan IC50 yang terbaik. Tahap II adalah pengujian efek antihipertensi SIMARA pada hewan coba tikus wistar.
a. Tahap pertama
Pembuatan SIMARA didapatkan dari 2 macam bahan yaitu ekstrak daun
sirih merah, dan ekstrak buah delima sebanyak 240 ml dengan perbandingan daun
sirih merah : buah dellima sebesar 1 : 4.

Buah delima

Daun Sirih Merah

Disortasi

Disortasi

Dicuci

Dicuci

Ditimbang 50 g

Ditimbang 50 g

Di Blancing suhu 80 OC selama 7 menit

Di Blancing suhu 80 OC selama


2 menit

Diblender dengan perbandingan


(sampel : pelarut air sebesar 1:10)

Diblender dengan perbandingan


(sampel : pelarut air sebesar 1:10)

Disaring

Disaring

Ampas

Ekstark segar delima

Ekstark segar daun sirih merah

Pencampuran
250 ml
Pengeringan spray dryer
SIMARA
SIMARA

Ampas

5 gram gula stevia

Aktifitas antioksidan
Total flavonoid
Total Fenol
Uji organoleptik

Gambar 1. Diagram Alir Pembuatan Produk SIMARA


b. Tahap kedua
Setelah didapatkan produk SIMARA, kemudian dilakukan uji klinis invivo
pengaruh konsumsi SIMARA terhadap antihipertensi pada tikus wistar. Sampel
penelitian ini dikelompokkan menjadi 4 jenis perlakuan, yaitu:
KN = kontrol negatif (tanpa induksi NaCl 2% %+ prednison 1,5 mg/kg BB dan
SIMARA )
KP = kontrol positif NaCl 2% + prednison 1,5 mg/kg BB
KO = perlakuan obat NaCl 2% %+ prednison 1,5 mg/kg BB dan suspense
captopril 2,5 mg/kgBB
KP1 = perlakuan positif NaCl 2% prednison 1,5 mg/kg BB + SIMARA dosis
126 mg/200gBB
KP2 = perlakuan positif NaCl 2% prednison 1,5 mg/kg BB + SIMARA dosis
378 mg/200gBB
Pengamatan Data

Pengumpulan data dilakukan dengan mengukur kadar tekanan darah pada


masa adaptasi sebelum induksi NaCl 2% sebagai tolak ukur awal kondisi prehipertensi (minggu ke-0), pada minggu ke 3 untuk mengetahui efek dari intervensi
SIMARA terhadap kadar tekanan darah.
Penentuan besar dosis perlakuan
Berdasarkan tabel konversi dosis, diketahui konversi dosis dari manusia (BB
70kg) ke tikus (BB 200g) adalah sebesar 0,018 kali dosis pada manusia. Dosis
SIMARA untuk konsumsi manusia adalah 240 ml
20 ekor tikus
Adaptasi pakan standart comfreed PARS selama 7 hari

Induksi
NaClselama
2%+ prednison
1,5 m
Pengkondisian peningkatan tekanan
darah
7 hari

Tikus wistar jantan Hipertensi


Perlakuan aquades

Kel 1
Kel 2
Kel 3
Kel 4
Kel 5
negatif ) tanpa Nacl 2%+ prednison
(Kontrol 1,5
positif)
mg/kg
BB Obat)(Kontrol perlakuan)
(Kontrol
(Kontrol perlakuan)
Nacl 2%+ prednison(2,5
1,5 mg/kgBB
mg/kg BBkaptopril)
SIMARA 126 mg/200gBB
SIMARA 378 mg/200gBB

Diberi perlakuan selama 21 hari


- Penimbangan berat badan tikus seminggu sekali
- dilakukan pengukuran tekanan darah (TDS) dan (TDS) seminggu sekali
Pengumpulan data observasi
- Pemeriksaan kadar tekanan darah
- Pengamatan hispatologi ginjal
Analisa data

Gambar 2. Diagram Alir Uji Penurunan Tekanan Darah

BAB 4. HASIL YANG DICAPAI


A. Hasil Pengujian Bahan Baku Buah Delima dan daun Sirih Merah
Jenis pengujian
Delima
Daun sirih merah
Total Fenol
42,0657 ppm
40,918 ppm
Total Flavonoid
1283,1429 ppm
971,71429 ppm
IC50
3140 ppm
546973ppm
Tabel 1. pengujian bahan baku sirih merah dan buah delima
B. Hasil Pengujian Produk SIMARA
Jenis pengujian
Produk SIMARA
Total Fenol
24,901639 ppm
Total Flavonoid
288,85714 ppm
IC50
781,215278 ppm
Tabel 2. Pengujian produk SIMARA
Analisa aktivitas antioksidan dilakukan dengan metode IC50 (Inhibitor
Concentration 50%) secara spektrofotometri dengan panjang gelombang 517 nm.
Aktivitas antioksidan diukur dengan menghitung jumlah pengurangan intensif
warna ungu dari reagen DPPH yang sebanding dengan pengurangan konsentrasi
larutan DPPH. Pada analisa bahan baku buah delima mampu menghambat radikal
bebas pada konsentrasi 3140 ppm dan daun sirih merah mampu menghambat
radikal bebas pada konsentrasi 54.6973 ppm. Sedangkan pada produk SIMARA
dapat menghambat radikal bebas sebesar 781,215278 ppm. Dari hasil analisa yang
telah dilakukan dapat diketahui bahwa produk SIMARA memiliki aktivitas
antioksidan yang lebih tinggi dibandingkan dengan aktivitas antioksidan bahan
baku buah delima dan sirih merah. Hal ini dapat diketahui dari semakin kecil nilai
IC50 berarti semakin tinggi aktivitas antioksidannya. Produk SIMARA
memiliki aktivitas antioksidan yang tinggi diduga karena proses pembuatan
SIMARA yang terdiri dari campuran buah delima dan daun sirih merah yang
mempengaruhi aktivitas antioksidan sehingga didapatkan aktivitas antioksidan
yang lebih tinggi dibandingkan dengan bahan baku.
Sedangkan pada analisa total fenol dan flavonoid ini merupakan senyawa
bioaktif yang berperan sebagai antioksidan, yaitu menghambat dihasilkannya agen
oksidatif seperti produksi Reactive Oxigen Species (ROS) yang dapat
meningkatkan tekan darah. Dari hasil analisa yang telah dilakukan didapatkan
total fenol bahan baku buah delima sebesar 42,0657 ppm dan daun sirih merah
sebesar 40,918 ppm sedangkan produk SIMARA memiliki total fenol sebesar
24,901639 ppm. Hal ini dapat diketahui bahwa total fenol pada produk
SIMARA lebih kecil dibandingkan dengan bahan baku. Hal ini dapat
diakibatkan karena proses pemanasan menggunakan Spray Dryer sehingga fenol
yang terkandung dalam produk menjadi rusak dan total fenolnya menjadi
menurun.

Hal ini juga terjadi pada analisa total flavonoid dimana total flavonoid pada
buah delima sebesar 1283,1429 ppm dan daun sirih merah sebesar 971,71429
ppm. Sedangkan produk SIMARA memiliki total flavonoid sebesar 288,85714
ppm. Penurunan ini juga dapat diakibatkan oleh adanya pemanasan sehingga
senyawa bioaktif yang terkandung menjadi rusak dan tidak dapat terekstrak
sempurna sehingga menyebabkan total flavonoid pada produk SIMARA
menjadi menurun.
Buah delima dan daun sirih merah merupakan sumber antioksidan, karena
mengandung polifenol komplek dan flavonoid seperti: katekin, antosianin,
phenolik serta mengandung fitokimia dan tinggi kandungan zat antioksidan yang
didalamnya terdapat polifenol, tannin, dan anthocyanin. Khususnya pada
polifenol terdapat 60% komponen flavonoid yang sangat berguna bagi penderita
hipertensi karena bekerja seperti ACE inhibitor alami.
C. Pengukuran Tekanan Darah Tikus
Kelompok
Kontrol
Negatif
Kontrol
positif
Kontrol obat

Dosis 1

Dosis 2

Ulangan
1.
2.
3.
4.
1.
2.
3.
4.
1.
2.
3.
4.
1.
2.
3.
4.
1.
2.
3.
4.

Minggu-0
Systolic diastolic
83
62
84
66
83
64
88
69
89
52
89
70
84
66
89
54
85
63
83
62
86
61
85
58
87
72
88
45
85
58
89
70
89
52
87
72
85
58
85
42

Tabel 3. Data pengukuran tekanan darah tikus

Minggu 1
systolic
Diastolic
87
30
99
80
86
60
91
64
163
124
118
95
183
155
110
88
144
95
225
200
107
81
143
84
107
64
205
185
189
150
189
151
170
87
181
99
167
132
151
101

160
140
120
100
80
60
40
20
0

tekanan darah
minggu-0 sistolik
tekanan darah
minggu-0 diastolik
tekanan darah
minggu-1 sistolik
tekanan darah
minggu-1 diastolik

Gambar 3. Grafik pengujian tekanan darah tikus


Pengujian produk SIMARA dilakukan pada tikus wistar yang mengalami
kondisi hipertensi dengan menggunakan NaCl 2% + prednisone 1,5 mg/Kg BB.
Parameter pengukuran tekanan darah yang digunakan adalah tekanan darah
sistolik dan diastolik menggunakan alat Sphygmomanometer. Pada penelitian ini,
tikus dibagi menjadi 3 kelompok kontrol dan 2 kelompok perlakuan. 1 kelompok
kontrol diberikan perlakuan aquades, sedangkan pada 2 kelompok kontrol dan 2
kelompok perlakuan diberikan NaCl 2% + prednisone 1,5 mg/Kg BB secara
metabolik (sonde) pada tikus selama 7 hari, kemudian tekanan darah tikus diukur
setiap minggu menggunakan alat Sphygmomanometer. Data rata-rata tekanan
darah sistolik dan diastolik tikus dapat dilihat pada tabel diatas.
Pada awal pengujian yaitu setelah masa adaptasi (minggu-0), semua tikus
kecuali kelompok kontrol negatif diberikan NaCl 2% + prednisone 1,5 mg/Kg BB
dengan sonde hingga tekanan darah meningkat. Peningkatan tersebut disebabkan
adanya penambahan kadar garam dalam darah. NaCl merupakan senyawa yang
tersusun dari natrium, dimana natrium memiliki sifat menyerap air. Sehingga
ketika natrium berada dalam pembuluh darah maka air juga terserap dan
menyebabkan peningkatan volume darah yang mengakibatkan tingginya
viskositas darah.
Dari tabel diatas dapat diketahui pada tikus normal (minggu-0) tekanan darah
tikus masih normal yaitu antara 80-120 mmHg, dan pada (minggu-1) tekanan
darah sistolik dan diastolik mengalami kenaikan yaitu lebih dari 120 mmHg.
Dimana hal ini tikus dapat dikatakan sudah mengalami hipertensi yaitu tekanan
darah diatas 120 mmHg.

BAB 5. POTENSI HASIL


Produk SIMARA sebagai alternatif antihipertensi memiliki potensi
khusus mendapatkan hak paten berdasarkan hasil pencarian di DJHKI (Direktorat
Jenderal Hak Kekayaan Intelektual) yang menyebutkan bahwa produk
SIMARA masih belum terdaftar.
BAB 6. RENCANA TAHAPAN BERIKUTNYA
Program Kreatifitas Mahasiwa Penelitian mengenai efektifitas produk
SIMARA sebagai antihipertensi telah berjalan hingga tahap akhir induksi
hipertensi dengan NaCl dan Prednison, dilanjutkan dengan pengukuran tekanan
darah dari masing-masing kelompok perlakuan tikus. Rencana tahapan berikutnya
yaitu tahap induksi produk SIMARA sebagai antihipertensi selama 21 hari.
Selama induksi produk dilakukan kontrol pengukuran tekanan darah tikus setiap
seminggu sekali. Pengukuran terakhir tekanan darah tikus disertai dengan
pengamatan histopatologi ginjal pada masing-masing perlakuan. Pengukuran
tekanan darah tikus yang dilakukan tiap minggu bertujuan untuk mengetahui efek
dari pemberian produk SIMARA terhadap penurunan tekanan darah tikus.
Sedangkan, pengamatan histopatologi ginjal tikus dilakukan bertujuan untuk
mengetahui flek akibat hipertensi.
DAFTAR PUSTAKA
Andrini LR. 2012. Surakarta. Http://griyatanamanobat.com/ - Uraian tumbuhan.
Diakses tanggal 26 Agustus 2014 pukul 20:37.
American College oh Physicians (ACP). 2004. Living with Hypertension. The
StayWell Company. American.
Baker K. 2005. Hypertension and its Pharmacological Management. Department
of Anesthesia and Critical Care. MGH.
Elfalleh W, et al. 2012. The phenolic contents and antioxidant activities of
pomegranate peel, seed, leaf, and flower. Universite de Tunis El Manar.
Tunisia.
Hansen K, et al. 2005. In vitro screening of traditional medicines for
antihypertensive effect based on inhibition of the angiostensin converting
enzyme (ACE). J Ethnopharmacol 48:43-51.
Kholifa M. 2010. Pengaruh Konsentrasi Ekstrak Etanol Buah Delima (Punica
granatum Linn.) terhadap Peningkatan Apoptosis Sel Kanker Lidah Manusia
SP-Cl In Vitro. Universitas Muhammadiyah. Surakarta.
Lilyana. 2008. Faktor-faktor hipertensi. FKMUI. Jakarta.
Nisa GK, Wahyunanto AN, Yusuf H. 2014. Ekstraksi Daun Sirih Merah (Piper
crocatum) dengan Metode Microwave Assisted Extraction (MAE). Universitas
Brawijaya. Malang.

10

Permana
AW.
2008.
Teknologi
Sederhana
Minuman
Instan.
http://awpress.wordpress.com/2008/09/18/teknologi-sederhana-minumaninstan/. Diakses tanggal 18 September pukul 20:00.
Rahajeng E, Sulistyowati T. 2009. Prevalensi Hipertensi dan Deterninanya di
Indonesia. Departemen Kesehatan RI. Jakarta.
Sudewo B. 2005. Basmi Penyakit dengan Sirih Merah. Agro Media Pustaka.
Jakarta.

11

LAMPIRAN
1. PENGGUNAAN BIAYA

No

Tanggal
16-2-2015

24-2-2015

3-3-2015

11-3-2015

Jenis Transaksi
Dana Hibah dari Dikti
Mendapat dana talangan
dari Fakultas Teknologi
Pertanian UB
Penyewaan Lab. THP FTP
UB
Mendapat dana talangan
dari Universitas Brawijaya
Prin proposal
Beli map
Cetak foto 4 x 6
T surat 208 SAP
Baskom besar
Baskom kecil
Telenan
Tisu
Pisau besar
Pisau kecil
Kain saring
Alkohol 95%
Aquades
Kertas saring halus
Dekstrin

Jumlah

Biaya Satuan
Rp. 11.475.000

Debit
Rp. 11.475.000
Rp.
2.000.000

Kredit

Rp. 500.000

Saldo
Rp. 11.475.000

Rp. 10.975.000

Rp.2.500.000

1
5
1
1
1
1
1
1
1
1
500 ml
2 botol

Rp. 8.200
Rp. 1.000
Rp.
800
Rp. 4.200
Rp. 7.825
Rp. 3.225
Rp. 12.000
Rp. 6.800
Rp. 4.800
Rp. 1.850
Rp. 15.000
Rp. 15.500
Rp. 7.500

Rp.
Rp.
Rp.
Rp.
Rp.
Rp.
Rp.
Rp.
Rp.
Rp.
Rp.
Rp.
Rp.

8.200
1.000
4.000
4.200
7.825
3.225
12.000
6.800
4.800
1.850
15.000
15.500
15.000

Rp. 10.965800

12

22-3-2015

Delima
Sugarleaf
Alufo
Pipet tetes
Na2CO3 P.A.
NaOH 1 M
Botol 50 ml
Tes tube duran non logo

1-4-2015

Dandang
Label
Follin
Aquades + jurigen
Botol semprot
Buku logbook

6-4-2015
7-4-2015
22-4-2015

NaNO2 P.A.
AlCl3
Daun Sirih Merah

23-4-2015
4-5-2015

Pemakaian Freeze Dry


Pembelian tikus
Ongkos kirim
SKPKH
Nacl pa
Daun Sirih Merah

Transportasi bensin

23-3-2015

27-3-2015

11-5-2015
21-5-2015

1
50 gr
0.7 kg
1 pak
1 roll
6
5 gr
50 ml
1
3
1
1
5 ml
5l
1
1
2 gr
5 gr
10
lembar
1x
25 ekor
100 gr
10
lembar

Rp. 12.000
Rp. 10.000
14.700
23.000
2.000
1.500
200
2.000
4.000
24.000
3.600
2.500
16.000
7.000
15.000
7.000
12.500
5.000

Rp. 12.000
Rp. 10.000
Rp. 81.360
Rp. 14.700
Rp. 23.000
Rp. 12.000
Rp. 7.500
Rp. 10.000
Rp. 2.000
Rp. 12.000
Rp. 24.000
Rp. 3.600
Rp. 12.500
Rp. 16.000
Rp. 7.000
Rp. 15.000
Rp. 14.000
Rp. 62.500
Rp. 5.000

Rp.560.000
Rp. 30.000
Rp. 25.000
Rp.150.000
Rp. 1.000
Rp. 5.000

Rp.560.000
Rp.750.000
Rp. 25.000
Rp.150.000
Rp.100.000
Rp. 5.000

Rp. 18.000

Rp. 18.000

Rp.
Rp.
Rp.
Rp.
Rp.
Rp.
Rp.
Rp.
Rp.
Rp.
Rp.
Rp.
Rp.
Rp.
Rp.
Rp.

Rp. 10.853.600
Rp. 10.757.540

Rp. 10.691.040
Rp. 10.663.440

Rp. 10.612.940

13

25-5-2015
27-5-2015

28-5-2015

Transportasi bensin
Maltodekstrin
Aquades
Pakan tikus
Sekam

Tensi hewan coba

Beda hewan coba


Uji MDA

Fee tempat hewan coba


Uji kreatinin, ureum/BUN

Jasa pemeliharaan hewan


coba

50 gr
5L
12,6 kg
5
minggu
100
kali
10 kali
30
sampel
1 bulan
10
sampel
1 bulan

Rp 10.000
Rp.
100
Rp. 1.200
Rp. 8.450
Rp.15.600

Rp 10.000
Rp. 5.000
Rp. 6.000
Rp.106.470
Rp. 78.000

Rp. 15.000

Rp.1.500.000

Rp. 10.000
Rp. 35.000

Rp. 100.000
Rp.1.050.000

Rp. 50.000
Rp. 25.000

Rp. 50.000
Rp. 250.000

Rp. 8.913.440
Rp. 8.902.440

Rp.5.767.970
Rp. 400.000
SALDO

Rp5.367.970

14

LAMPIRAN
2. Bukti-bukti pendukung kegiatan

Gambar 1: penimbangan daun sirih Gambar 2: ekstrak buah delima


merah

Gambar 3: pengujian total fenol

Gambar 4: pengujian total flavonoid

Gambar 5: pengujian IC50

Gambar 6: pencampuran ekstrak daun


sirih merah dan buah delima

Gambar 7: ekstrak daun sirih merah Gambar 8: ekstrak setelah dikeringkan


dan delima dalam botol

15

Gambar 9: hewan coba tikus


wistar jantan

Gambar 10: adaptasi hewan coba


dengan pemberian pakan
confreed-PARS AD

Gambar 11: induksi NaCl 2% dan


prednison

Gambar 12: pengukuran TDD dan


TDS tikus

Anda mungkin juga menyukai