Anda di halaman 1dari 5

BAB I

PENDAHULUAN

I.1

Latar Belakang
Gangguan impuls dan kebiasaan adalah gangguan pada bidang psikiatri dan

ditandai dengan beberapa kriteria, diantara nya adalah (1) intermittent explosive
disorder, (2) kleptomania, (3) piromania, (4) judi patologis, (5) trikotillomania,
dan (6) impulse control-disorder not otherwise specified (NOS). (Kaplan, 2007).
Kleptomania

merupakan

gangguan

mental

yang

dikarakteristik

dengan

ketidakmampuan untuk menahan impuls atau keinginan untuk mencuri barang


yang tidak bernilai, dan tidak dibutuhkan untuk kebutuhan pribadi penderita.
Berdasarkan DSM-IV (The Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorder
4th edition) kleptomania masuk dalam penggolongan Impulse control disorder,
not elsewhere classified (American Psychiatry Association, 2007).
Secara umum kleptomania dianggap sebagai keadaan klinis yang jarang
terjadi. Manifestasi klinis pada penyakit kleptomania muncul di berbagai usia,
mulai dari dewasa muda hingga usia pertengahan, tapi ada pula kasus yang
dilaporkan dengan kasus late onset pada usia 70 tahunan (Lepkifer E, 1999).
Walau sulit diperkirakan, prevalensi kleptomania pada populasi yaitu pada 6 dari
1000 orang individu dan presentase penderita kleptomania diperkirakan sekitar 08%. Pada penderita kleptomania yang melakukan pencurian tidak pernah
mendapatkan pendekatan dan fasilitas psikiatri dan diperlakukan sama seperti
narapidana pencurian biasa dalam sistem hukum (Drust R et al, 2001).
Kleptomania sering timbul bersamaan dengan beberapa penyakit psikiatri

lainnya seperti depresi, gangguan kontrol-impuls lain, pasien dengan gangguan


kebiasaan makan, dan seseorang dengan ketergantungan alkohol ( Kaplan S,
2007). Penderita kleptomania seringkali tidak menyadari dan mempertimbangkan
kemungkinan

yang

terjadi

akibat

perbuatannya.

Kleptomania

dapat

mengakibatkan seseorang di penjara akibat pencurian yang dilakukannya,


membuat hubungan sosial dengan lingkungan menjadi buruk, dan bahkan
menghambat pekerjaan yang dilakukan (Kaplan S, 2007).
Akal dan pikiran merupakan karunia paling mulia yang diberikan Allah
Swt kepada manusia. Dalam Islam, akal dan agama adalah satu hakikat tunggal
dan sesuai dengan sebagian riwayat, dimanapun akal berada maka agama akan
selalu mendampingi, tidak ada jarak yang terbentang antara iman dan kekurufan
kecuali dengan kurangnya akal. Menggunakan pikiran dan akal dapat digunakan
di jalan benar dan tepat apabila digunakan

dalam rangka ibadah dan

penghambaan. Imam Shadiq As ditanya tentang apakah akal itu? Imam Shadiq
As menjawab, Sesuatu yang dengannya Tuhan disembah dan surga diraih.
Pentingnya akal dalam agama Islam, menjadikan syariat Islam dapat ditegakkan.
Syariat Islam hanya dapat ditegakkan bagi orang yang berakal. Karena ia mampu
berfikir, menelaah, dan menganalisis, mana yang benar dan mana yang salah.
Sedangkan orang yang tidak mempunyai akal, tidak berlaku syari'at Islam
baginya. Orang yang tidak berakal seperti orang gila dan anak-anak kecil tidak
dibebankan baginya syari'at Islam seperti sholat, puasa, zakat dan naik haji. Hanya
orang yang berakal dan mampu berfikir bahwa meninggalkan perintah agama
Islam itu berdosa, yang diwajibkan mengamalkan perintah Islam seperti sholat,

puasa, haji, zakat, dan seluruh perintah yang ada dalam syariah Islam
(Djamaludin A, 1995)
Dalam pandangan Islam jika mengacu pada al-Quran penyakit mental sama
dengan Qulubuhum maradh. Kata qalb atau qulub yang dipahami dalam dua
makna, yaitu akal dan hati. Sedangkan kata maradh bisa diartikan sebagai
penyakit. Secara keseluruhan pakar bahasa Ibnu Faris mendefiniskan kata tersebut
sebagai segala sesuatu yang mengakibatkan manusia melampui batas
keseimbangan atau kewajaran dan mengantar kepada terganggunya fisik, mental,
bahkan kepada tidak sempurnanya amal seseorang (Muhammad QS, 2000)
Gangguan jiwa (neurosis) adalah kumpulan keadaan yang tidak normal baik yang
berhubungan dengan fisik maupun mental. Sedangkan penyakit jiwa (Psychosis)
adalah penyakit yang menyebabkan kepribadian seseorang terganggu dan
selanjutnya menyebabkan kurang mampu menyesuaikan diri dengan wajar dan
tidak sanggup memahami masalah yang dialami (Djamaludin A, 1995).
Tindakan mencuri jelas diharamkan dalam syraiah islam, tetapi
bagaimanakah hukum bagi seseorang yang mencuri karena menderita
kleptomania, dan apakah strategi pengobatan pada kleptomania yang dilakukan
pada bidang kedokteran telah sesuai dengan cara-cara Islam. Berdasarkan
permasalahan diatas penulis merasa perlu untuk membahas lebih lanjut tentang
terapi gangguan impuls dan kebiasaan kleptomani ditinjau dari kedokteran dan
Islam.

I.2

Permasalahan
1.
2.

Apakah etiologi timbulnya gangguan Kleptomania?


Bagaimana psikodinamika dari gangguan Kleptomania?

3.

Bagaimana penatalaksanaan secara komprehensif pada gangguan

4.

kleptomania?
Bagaimana pandangan Islam terhadap penderita Kleptomania dan
Penatalaksanaan secara komprehensif?

I.3

Tujuan
A. Tujuan Umum
Agar

masyarakat

memahami

bahwa

tindakan

mencuri

patologis

kleptomania merupakan suatu penyakit yang masuk dalam golongan


Gangguan Kontrol Impuls yang Belum di Klasifikasikan dan masyarakat
juga memahami penatalaksanaan dari Kleptomania.
B. Tujuan Khusus
1.
Dapat mengetahui dan menjelaskan kausa dari gangguan
2.

kleptomania.
Dapat mengetahui dan menjelaskan bagaimana psikodinamika

3.

dari gangguan Kleptomania.


Dapat mengetahui dan menjelaskan penatalaksanaan secara

4.

komprehensif pada gangguan kleptomania.


Dapat mengetahui dan menjelaskan pandangan Islam terhadap
penderita

Kleptomania

dan

penatalaksanaan

secara

komprehensif .

I.4

Manfaat
1.

Bagi Penulis
Penulisan skripi ini diharapkan akan menambahkan pengetahuan
mengenai terapi gangguan impuls dan kebiasaan kleptomania di

tinjau dari kedokteran dan Islam serta mengetahui tentang cara


2.

penulisan ilmiah yang baik dan benar.


Bagi Universitas YARSI
Penulisan skripsi ini diharapkan akan menambah karya tulis di
dalam Universitas YARSI mengenai kleptomania ditinjau dari
kedokteran dan Islam sehingga bermanfaat bagi seluruh civitas

3.

akademika, khusus nya fakultas kedokteran.


Bagi Masyarakat
Penulisan skripsi ini diharapkan akan

bermanfaat

untuk

mengetahui terapi gangguan impuls dan kebiasaan kleptomania di


tinjau dari kedokteran dan Islam, serta mengetahui gkebiasaan
mencuri patologis merupakan gangguan psikiatri.

Anda mungkin juga menyukai