Pokok Bahasan
: Epistaksis
Hari/Tanggal
Waktu
Tempat
A. Tujuan
Tujuan Umum
Setelah dilakukan tindakan keperawatan / pendidikan kesehatan maka keluarga mampu
merawat anggota keluarga yang sakit Epistaksis untuk mencegah terjadinya komplikasi lebih
lanjut
Tujuan Khusus
Setelah dilakukan tindakan keperawatan / pendidikan kesehatan selama 1 x 45 menit
keluarga Mampu :
1.
2.
3.
4.
5.
E. Susunan Acara
Tahap
Pembukaan
Kegiatan
Waktu
5 menit
Mengucapkan salam
Menyampaikan tujuan tujuan pertemuan sesuai
kontrak waktu
Proses
Penutup
10 menit
F. Setting Tempat
A
B
F
Ob
Keterangan:
A : Penyampai Materi
B: Peserta Didik
F: Fasilitator
Ob: Observasi
G. Media
Lembar balik
Leaflet
H. Kriteria Evaluasi
1. Evaluasi struktur
Semua anggota keluarga hadir dalam acara penyuluhan
2. Evaluasi Proses
J. Standar Jawaban
1. Epistaksis adalah satu keadaan pendarahan dari hidung yang keluar
melalui lubang hidung akibat sebab kelainan lokal pada rongga hidung
ataupun karena kelainan yang terjadi di tempat lain dari tubuh.
2. a. Trauma
b. Kelainan pembuluh darah
c. Tumor
d. Penyakit kardiovaskuler
e. Kelainan darh
f. Kelainan kongenital
g. Infeksi sistemik
h. Perubahan udara atau tekanan atmosfir
3. Tanda dan gejala
Perdarahan dari hidung.
5. Pengobatan Epistaksis
Hentikan perdarahan
Bila sumber perdarahan dapat terlihat, tempat asal perdarahan dikaustik dengan
larutan AgNO3 25-30%, sesudahnya area tersebut diberi krim antibiotik. Bila
perdarahan masih terus berlangsung, maka perlu dilakukan pemasangan
tampon anterior yang dibuat dari kapas atau kasa yang diberi pelumas vaselin
atau salep antibiotik.
TINJAUAN TEORI
A. PENGERTIAN
Epistaksis, adalah satu keadaan pendarahan dari hidung yang keluar melalui
lubang hidung akibat sebab kelainan lokal pada rongga hidung ataupun karena
kelainan yang terjadi di tempat lain dari tubuh.
B. Etiologi
Seringkali epistaksis timbul spontan tanpa dapat diketah penyebabnya, dapat disebabkan oleh
kelainan okal pada hidung atau kelainan sistemik.
Beberapa faktor yang mempengaruhi timbulnya epistaksis :
a. Trauma
Perdarahan dapat terjadi karena trauma ringan misalnya mengorek hidung, benturan ringan,
bersin atau mengeluarkan ingus terlalu keras, atau sebagai akibat trauma yang lebih hebat
seperti kena pukul, jatuh, atau kecelakaan lalu-lintas.
b. Kelainan pembuluh darah
Sering kongenital. Pembuluh darah lebih lebar, tipis, jaringan ikan dan sel-selnya lebih
sedikit.
c. Infeksi lokal
Epistaksis bisa terjadi pada infeksi hidung dan sinus paranasal seperti rinitis atau sinusitis.
d. Tumor
Epistaksis dapat timbul pada hemangioma dan karsinoma. Yang lebih sering pada
angiofibroma, dapat menyebabkan epistaksis berat.
e. Penyakit kardiovaskuler
Hipertensi dan kelainan pembuluh darah seperti yang terjadi pada arterosklerosis, sirosis
hepatis, diabetes melitus dapat menyebabkan epistaksis.
f. Kelainan darah
Hentikan perdarahan
Bila sumber perdarahan dapat terlihat, tempat asal perdarahan dikaustik dengan larutan
AgNO3 25-30%, sesudahnya area tersebut diberi krim antibiotik. Bila perdarahan masih
terus berlangsung, maka perlu dilakukan pemasangan tampon anterior yang dibuat dari
kapas atau kasa yang diberi pelumas vaselin atau salep antibiotik.