Anda di halaman 1dari 6

SATUAN ACARA PENGAJARAN

Pokok Bahasan

: Epistaksis

Sub Pokok Bahasan

: Perawatan pada pasien Epistaksis

Hari/Tanggal

Waktu

Tempat

: Rumah Sakit Umum Daerah dr. Loekmono Hadi Kudus

A. Tujuan
Tujuan Umum
Setelah dilakukan tindakan keperawatan / pendidikan kesehatan maka keluarga mampu
merawat anggota keluarga yang sakit Epistaksis untuk mencegah terjadinya komplikasi lebih
lanjut
Tujuan Khusus
Setelah dilakukan tindakan keperawatan / pendidikan kesehatan selama 1 x 45 menit
keluarga Mampu :
1.
2.
3.
4.
5.

Mengerti pengertian Epistaksis


Mengetahui penyebab Epistaksis
Mengetahui tanda dan Epistaksis
Mengetahui komplikasi Epistaksis
Mengetahui tentang penatalaksanaan pada pasien Epistaksis
B. Sasaran dan Target
Sasaran ditujukan pada keluarga
Target ditujukan pada keluarga
C. Strategi Pelaksanaan
Pendidikan kesehatan dilakukan di RSUD dr. Loekmono Hadi Kudus
D. Metodi
1. Ceramah
2. Diskusi/Tanya Jawab

E. Susunan Acara
Tahap
Pembukaan

Kegiatan
Waktu
5 menit
Mengucapkan salam
Menyampaikan tujuan tujuan pertemuan sesuai
kontrak waktu

Proses

Menjelaskan tentang pengertian Epistaksis


Menjelaskan tentang penyebab Epistaksis
30 menit
Menyebutkan tanda dan gejala Epistaksis
Menyebutkan komplikasi Epistaksis
Menjelaskan tentang penatalaksanaan perawatan
pasien Epistaksis

Memberikan pertanyaan pada keluarga


Menutup pertemuan dan mengucapkan salam
Kontrak waktu untuk pertemuan selanjutnya

Penutup

10 menit

F. Setting Tempat
A
B

F
Ob
Keterangan:
A : Penyampai Materi
B: Peserta Didik
F: Fasilitator
Ob: Observasi
G. Media
Lembar balik
Leaflet
H. Kriteria Evaluasi
1. Evaluasi struktur
Semua anggota keluarga hadir dalam acara penyuluhan
2. Evaluasi Proses

Peserta/keluarga bersedia dirumah sesuai dengan kontak waktu yang


ditentukan
Anggota keluarga antusias untuk bertanya tentang hal hal yang tidak
diketahuinya
3. Evaluasi Hasil
Kegiatan penyuluhan berjalan sesuai dengan waktu yang telah ditentukan
Adanya kesepakatan antara keluarga dengan perawat dalam melaksanakan
implementasi keperawatan selanjutnya
I. Daftar Pertanyaan
1. Sebutkan pengertian Epistaksis
2. Sebutkan penyebab Epistaksis
3. Sebutkan tanda dan gejala Epistaksis
4. Pengobatan Epistaksis

J. Standar Jawaban
1. Epistaksis adalah satu keadaan pendarahan dari hidung yang keluar
melalui lubang hidung akibat sebab kelainan lokal pada rongga hidung
ataupun karena kelainan yang terjadi di tempat lain dari tubuh.

2. a. Trauma
b. Kelainan pembuluh darah
c. Tumor
d. Penyakit kardiovaskuler
e. Kelainan darh
f. Kelainan kongenital
g. Infeksi sistemik
h. Perubahan udara atau tekanan atmosfir
3. Tanda dan gejala
Perdarahan dari hidung.

5. Pengobatan Epistaksis

Perbaiki keadaan umum

Bila pasien datang dengan epistaksis perhatikan keadaan umumnya, nadi,


pernapasan, serta tekanan darahnya. Bila ada kelainan, atasi terlebih dahulu
misalnya dengan memasang infus.

Cari sumber perdarahan


Dilihat apakah perdarahan dari anterior atau posterior, diperiksa dalam posisi
duduk.

Hentikan perdarahan
Bila sumber perdarahan dapat terlihat, tempat asal perdarahan dikaustik dengan
larutan AgNO3 25-30%, sesudahnya area tersebut diberi krim antibiotik. Bila
perdarahan masih terus berlangsung, maka perlu dilakukan pemasangan
tampon anterior yang dibuat dari kapas atau kasa yang diberi pelumas vaselin
atau salep antibiotik.

Cari faktor penyebab untuk mencegah berulangnya perdarahan dengan


pemeriksaan laboratorium darah lengkap, dan lain-lain.

TINJAUAN TEORI
A. PENGERTIAN
Epistaksis, adalah satu keadaan pendarahan dari hidung yang keluar melalui
lubang hidung akibat sebab kelainan lokal pada rongga hidung ataupun karena
kelainan yang terjadi di tempat lain dari tubuh.

B. Etiologi
Seringkali epistaksis timbul spontan tanpa dapat diketah penyebabnya, dapat disebabkan oleh
kelainan okal pada hidung atau kelainan sistemik.
Beberapa faktor yang mempengaruhi timbulnya epistaksis :
a. Trauma
Perdarahan dapat terjadi karena trauma ringan misalnya mengorek hidung, benturan ringan,
bersin atau mengeluarkan ingus terlalu keras, atau sebagai akibat trauma yang lebih hebat
seperti kena pukul, jatuh, atau kecelakaan lalu-lintas.
b. Kelainan pembuluh darah
Sering kongenital. Pembuluh darah lebih lebar, tipis, jaringan ikan dan sel-selnya lebih
sedikit.
c. Infeksi lokal
Epistaksis bisa terjadi pada infeksi hidung dan sinus paranasal seperti rinitis atau sinusitis.
d. Tumor
Epistaksis dapat timbul pada hemangioma dan karsinoma. Yang lebih sering pada
angiofibroma, dapat menyebabkan epistaksis berat.
e. Penyakit kardiovaskuler
Hipertensi dan kelainan pembuluh darah seperti yang terjadi pada arterosklerosis, sirosis
hepatis, diabetes melitus dapat menyebabkan epistaksis.
f. Kelainan darah

Kelainan darah penyebab epistaksis antara lain leukimia, trombositopeni, anemia.


g. Kelainan kongenital
Pada teleangiektasis hemoragik herediter.
h. Infeksi sistemik
Yang sering menyebabkan epistaksis adalah demam berdarah.
C. Gejala Klinis
Perdarahan dari hidung.
D. Diagnosis
Diagnosis epistaksis dibuat atas dasar klinis dan pemeriksaan hidung, yaitu pengeluaran
darah atau perdarahan dari hidung. Melihat asal perdarahan anterior atau posterior epistaksis.
Pemeriksaan laboratorium darah lengkap. Jika perdarahan berulangatau hebat lakukan
pemeriksaan penunjang lainnya seperti pemeriksaan fungsi hati dan ginjal, hemostasis,
pemeriksaan foto polos atau CT scan hidung.
E. Pengobatan
Perbaiki keadaan umum
Bila pasien datang dengan epistaksis perhatikan keadaan umumnya, nadi, pernapasan, serta
tekanan darahnya. Bila ada kelainan, atasi terlebih dahulu misalnya dengan memasang infus.

Cari sumber perdarahan


Dilihat apakah perdarahan dari anterior atau posterior, diperiksa dalam posisi duduk.

Hentikan perdarahan
Bila sumber perdarahan dapat terlihat, tempat asal perdarahan dikaustik dengan larutan
AgNO3 25-30%, sesudahnya area tersebut diberi krim antibiotik. Bila perdarahan masih
terus berlangsung, maka perlu dilakukan pemasangan tampon anterior yang dibuat dari
kapas atau kasa yang diberi pelumas vaselin atau salep antibiotik.

Cari faktor penyebab untuk mencegah berulangnya perdarahan dengan pemeriksaan


laboratorium darah lengkap, dan lain-lain.

Anda mungkin juga menyukai