PROPOSAL
Oleh :
SRI ENDANG SATRIANI
11.01.14.0182
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah
memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyusun Proposal yang
berjudul. PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN ASSURE
TERHADAP KETERAMPILAN BELAJAR BIOLOGI PADA SISWA KELAS X BIOLOGI
SMA NEGERI 3 SUMBAWA BESAR TAHUN PELAJARAN 2013/2014.dapat
terselesaikan dengan baik.
Dalam penyusunan Proposal ini penulis banyak mendapatakan bantuan, bimbingan
dan saran-saran dari berbagai pihak, untuk itu ucapan terimakasih dan penghargaan yang
setinggi-tingginya kepada yang terhormat:
1. Drs. I Made Sentaya, M.Pd selaku Dosen pembina mata kuliah metode penelitian yang
telah dengan sabar memberikan bimbingan selama pelaksanaan perkuliahan
sehingga penyelesaian proposal ini dapat terselesaikan.
2. Kepada keluarga saya tercinta yang telah memberikan kasih sayang, doa, motivasi,
pengertian, kesabaran, dan pengorbanan tak terhingga, sehingga pelaksanaan
perkuliahan selama ini dapat terlaksana
3. Semua teman-teman seperjuangan angkatan 2011 jurusan Biologi fakultas
keguruan dan ilmu pendidikan (FKIP) yang telah banyak memberikan bantuan,
motivasi dan kebersamaan harapan saya semoga kita semua segera dapat
menyelesaikan Studi S1 ini dengan tepat waktu.
Sumbawa Besar, 27 Januari 2014
Penulis,
i
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL
KATA PENGANTAR....................................................................... i
DAFTAR ISI........................................................................................ ii
BAB I PENDAHULUAN.................................................................. 1
1.1. Latar Belakanng..................................................................... 1
1.2. Identifikasi masalah............................................................... 4
1.3.Batasan Masalah..................................................................... 4
1.4.Rumusan Masalah................................................................... 5
1.5.Tujuan Penelitian.................................................................... 5
1.6. Manfaat Penelitian................................................................. 5
Sampel Penelitian......................................................... 22
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1.
siswa yang mengalami kesulitan dalam belajarnya. Hal ini dapat menyebabkan perubahan
sikap pada siswa itu sendiri, misalnya siswa menjadi tidak senang, malas belajar, serta acuh
terhadap pelajaran tersebut, sehingga siswa tidak akan dapat mengembangkan aktivitas
belajarnya. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, guru harus bekerja lebih keras mencari
cara untuk mengoptimalkan kegiatan belajar yang terarah pada tujuan yang diharapkan. Salah
satu caranya adalah dengan mencari stategi atau teknik yang cocok untuk pembelajaran
tersebut.
Setiap siswa adalah individu yang unik, yang mempunyai tingkat ke mampuan, minat,
dan bakat yang berbeda-beda. Guru yang mempunyai tingkat kesabaran yang tinggi akan
dapat menunjukan kepada siswa-siswinya bahwa semua orang mampu mempelajari sesuatu
(termasuk materi pelajaran di kelas), walaupun dengan alokasi waktu dan upaya yang
berbeda beda. Dengan keterampilan belajar ini mengakui dan mengakomodasi semua siswa
dengan berbagai tingkat kemampuan, minat dan bakat tadi asal diberi kondisi belajar yang
sesuai.
Mengingat setiap siswa mempunyai kecepatan dan kemampuan yang berbeda-beda,
tentunya waktu yang dibutuhkan seorang siswa untuk mencapai tarap penguasaan dalam
menguasai suatu keterampilan akan berlainan. Siswa yang mengalami kemajuan yang sangat
lambat membutukan perhatian, pengulangan dan pembelajaran ekstra dari guru. Berdasarkan
hal tersebut maka peneliti merasa tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul
pengaruh penggunaan model pembelajaran assure terhadap keterampilan belajar biologi
siswa kelas X SMA Negeri 3 Sumbawa Besar Tahun Pelajaran 2013/2014.
1.2.
Identifikasi Masalah
Adapun beberapa permasalahan yang ditemukan dalam melakukan penelitian ini
adalah :
1.2.1. Pada umumnya siswa memiliki kesulitan dalam penguasaan konsep dasar dari keterampilan
belajar.
1.2.2. Metode yang digunakan guru masih bersifat teacher center, siswa hanya menerima apa yang
disampaikan guru sehingga siswa yang mengalami kemajuan yang sangat lambat
membutukan perhatian, pengulangan dan pembelajaran ekstra dari guru.
1.3. Batasan Masalah
Berdasarkan uraian indentifikasi diatas, ternyata banyak faktor yang mempengaruhi
penguasaan konsep dasar keterampilan belajar siswa, akan tetapi tidak semua faktor dapat
diteliti, karena keterbatasan biaya, waktu, fasilitas dan kemampuan peneliti. Berdasarkan hal
tersebut maka peneliti dapat membatasi dengan :
1.3.1. Obyek Penelitian
Obyek dalam penelitian ini adalah pengaruh penggunaan model pembelajaran assure
terhadap keterampilan belajar biologi siswa kelas X SMA Negeri 3 Sumbawa Besar Tahun
Pelajaran 2013/2014.
1.3.2. Subyek Penelitian
Subyek dalam penelitian ini adalah siswa kelas X semester I pada mata pelajaran
biologi SMA Negeri 3 Sumbawa Besar Tahun Pelajaran 2013/2014.
1.4. Rumusan Masalah
Merujuk pada urian dalam latar belakang yang telah dikemukakan di atas, maka
rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu apakah ada pengaruh penggunaan model
pembelajaran assure terhadap keterampilan belajar biologi siswa kelas X SMA Negeri 3
Sumbawa Besar Tahun Pelajaran 2013/2014?
1.5. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh
penggunaan model pembelajaran assure terhadap keterampilan belajar biologi siswa kelas X
SMA Negeri 3 sumbawa besar tahun pelajaran 2013/2014.
1.6. Manfaat Penelitian
1.6.1. Manfaat Teoritis
Dari hasil penelitian ini dapat menjadi bahan acuan dalam pembinaan pelaksanaan
pendidikan dengan diterapkannya metode pembelajaran assure dalam penguasaan konsep
dasar keterampilan belajar.
Dapat menambah ilmu pengetahuan khususnya tentang pemilihan metode yang tepat
dalam proses ngajar mengajar yang berdampak pada mutu pendidikan sehingga mampu
bersaiang dan menjawab tantangan zaman.
1.6.2. Manfaat Praktis
1.6.2.1.
Bagi Siswa
Model
Pembelajaran
assure
diharapkan
mampu
meningkatkan
penguasaan
BAB 11
LANDASAN TEORI
2.1. Tinjauan Teori Model Pembelajaran Assure
Model ASSURE adalah model pembelajaran yang dapat digunakan untuk jenis media
yang tepat dalam proses pembelajaran. Model ini dikembangkan untuk menciptakan aktivitas
pembelajaran yang efektif dan efisien, khususnya pada kegiatan pembelajaran yang
menggunakan media dan teknologi. Model ini, berorentasi pada KBM. Strategi
pembelajarannya melalui pemilihan dan pemanfaatan metode, media, bahan ajar, serta peran
serta pembelajar di lingkungan belajar.Assure model di desain untuk membantu Guru dalam
merancang rencana pembelajaran yang terintegrasi dan efektif dengan menggunakan
teknologi dan Media dalam kelas (Erlina : 2005).
2.1.1.Pengertian Model Pembelajaran Assure
Menurut Heinich (1996) Model ASSURE adalah pedoman umum untuk langkah di
dalam proses perencanaan. yang secara umum ada enam langkah yaitu: Analyze
Learner (Analisis Siswa), State Objektive (Menentukan Tujuan), Select Methodes, Media,
materials (Memilih Metode, Media dan Materi), Utilize Media and Material(Menggunakan
Media
dan
Materi), Require
Learner
Participation (Membutuhkan
partisipasi
siswa) dan Evaluate and Revise ( Evaluasi dan Revisi).
Menurut Amana (2011) model ASSURE adalah salah satu petunjuk dan perencanaan
yang bisa membantu untuk bagaimana cara merencanakan, mengidentifikasi, menentukan
tujuan, memilih metode dan bahan, serta evaluasi.
Menurut Erlinna (2005) Model ASSURE adalah model pembelajaran yang dapat
digunakan untuk jenis media yang tepat dalam proses pembelajaran. Model ini dikembangkan
untuk menciptakan aktivitas pembelajaran yang efektif dan efisien, khususnya pada kegiatan
pembelajaran yang menggunakan media dan teknologi.
2.1.2. Ciri Model Pembelajaran Assure
Model ASSURE dicetuskan oleh Heinich, dkk. Sejak tahun 1980-an, dan terus
dikembangkan oleh Smaldino, dkk. Hingga sekarang (Dewi Salma Prawiradilaga, 2007). Satu
hal yang perlu dicermati dari model ASSURE ini, walaupun berorientasi pada Kegiatan
Belajar Mengajar (KBM), model ini tidak menyebutkan strategi pembelajaran secara
eksplisit. Strategi pembelajaran dikembangkan melalui pemilihan dan pemanfaatan metode,
media, bahan ajar, serta peran serta peserta didik di kelas.
siswa yang lebih bermakna. Sehingga sebelumnya peserta didik dapat mempersiapkan diri
dalam partisipasi dan keaktifannya dalam pembelajaran.
Ada beberapa alasan mengapa tujuan perlu dirumuskan dalam merancang suatu
program pembelajaran seperti yang dijelaskan oleh Wina Sanjaya (2008 : 122-123) berikut ini
: 1). Rumusan tujuan yang jelas dapat digunakan untuk mengevaluasi efektifitas keberhasilan
proses pembelajaran. 2). Tujuan pembelajaran dapat digunakan sebagai pedoman dan
panduan kegiatan belajar siswa. 3). Tujuan pembelajaran dapat membantu dalam mendesain
sistem pembelajaran. 4).Tujuan pembelajaran dapat digunakan sebagai kontrol dalam
menentukan batas-batas dan kualitas pembelajaran. 2. Tujuan Pembelajaran yang
Berbasis ABCD ; Menurut Smaldino,dkk.,setiap rumusan tujuan pembelajaran ini haruslah
lengkap. Kejelasan dan kelengkapan ini sangat membantu dalam menentukan model belajar,
pemanfaatan media dan sumber belajar berikut asesmen dalam KBM. Rumusan
baku ABCD tadi dijabarkan sebagai berikut: 1). Audience ; Pebelajar atau peserta didik
dengan segala karakterisktiknya. Siapa pun peserta didik, apa pun latar belakangnya, jenjang
belajarnya, serta kemampuan prasyaratnya sebaiknya jelas dan rinci. 2). Behavior ;Perilaku
belajar yang dikembangkan dalam pembelajaran. Perlaku belajar mewakili kompetensi,
tercermin dalam penggunaan kata kerja. Kata kerja yang digunakan biasanya kata kerja yang
terukur dan dapat diamati. 3). Conditions ; Situasi kondisi atau lingkungan yang
memungkinkan bagi pebelajar dapat belajar dengan baik. Penggunaan media dan metode
serta sumber belajar menjadi bagian dari kondisi belajar ini. Kondisi ini sebenarnya
menunjuk pada istilah strategi pembelajaran tertentu yang diterapkan selama proses belajar
mengajar berlangsung. 4). Degree ; Persyaratan khusus atau kriteria yang dirumuskan sebagai
dibaku sebagai bukti bahwa pencapaian tujuan pembelajaran dan proses belajar berhasil.
Kriteria ini dapat dinyatakan dalam presentase benar (%), menggunakan kata-kata seperti
tepat/benar, waktu yang harus dipenuhi, kelengkapan persyaratan yang dianggap dapat
mengukur pencapaian kompetensi. Ada empat kategori pembelajaran. A. Domain Kognitif,
belajar melibatkan berbagai kemampuan intelektual yang dapat diklasifikasikan baik sebagai
verbal / informasi visual atau sebagai ketrampilan intelektual. B. Domain Afektif,
pembelajaran melibatkan perasaan dan nilai-nilai. C. Motor Domain Skill, Dalam domain
ketrampilan motorik, pembelajaran melibatkan atletik, manual, dan ketrampilan seperti
fisik. D. Domain Interpersonal, Belajar melibatkan interaksi dengan orang-orang. 3. Tujuan
Pembelajaran dan Perbedaan Individu ; Berkaitan dengan kemampuan individu dalam
menuntaskan atau memahami sebuah materi yang diberikan. Individu yang tidak memiliki
kesulitan belajar dengan yang memiliki kesulitan belajar pasti memiliki waktu ketuntasan
terhadap materi yang berbeda. Untuk mengatasi hal tersebut, maka timbullah mastery
learning (kecepatan dalam menuntaskan materi tergantung dengan kemampuan yang dimiliki
tiap individu.
2.1.3.3. SELECT STRATEGIES, TECHNOLOGY, MEDIA, AND MATERIALS (Memilih,
Strategi, Teknologi, Media dan Bahan ajar)
Langkah selanjutnya dalam membuat pembelajaran yang efektif adalah mendukung
pemblajaran dengan menggunakan teknologi dan media dalam sistematika pemilihan strategi,
teknologi dan media dan bahan ajar. 1. Memilih Strategi Pembelajaran ; Pemilihan strategi
pembelajarn disesuaikan dengan standar dan tujuan pembelajaran. Selain itu juga
memperhatikan gaya belajar dan motivasi siswa yang nantinya dapat mendukung
pembelajaran. Strategi pembelajaran dapat mengandung ARCS model (Smaldino dari
Siapkan bahan ; Pendidik harus mengumpulkan semua materi dan media yang
dibutuhkan pendidik dan peserta didik. Pendidik harus menentukan urutan materi dan
penggunaan media. Pendidik harus menggunakan media terlebih dahulu untuk memastikan
keadaan media.
Siapkan lingkungan ; Pendidik harus mengatur fasilitas yang digunakan peserta didik
dengan tepat dari materi dan media sesuai dengan lingkungan sekitar.
Peserta didik ; Memberitahukan peserta didik tentang tujuan pembelajaran. Pendidik
menjelaskan bagaimana cara agar peserta didik dapat memperoleh informasi dan cara
mengevaluasi materinya.
Memberikan pengalaman belajar ; Mengajar dan belajar harus menjadi pengalaman.
Sebagai guru kita dapat memberikan pengalaman belajar seperti : presentasi di depan kelas
dengan projector, demonstrasi, latihan, atau tutorial materi.
2.1.3.5. REQUIRE LEARNER PARCIPATION (Mengembangkan Partisipasi Peserta
Didik)
Tujuan utama dari pembelajaran adalah adanya partisipasi siswa terhadap materi dan
media yang kita tampilkan. Seorang guru pada era teknologi sekarang dituntut untuk
memiliki pengalaman dan praktik menerapkan, menganalisis, mensintesis, dan mengevaluasi
ketimbang sekedar memahami dan member informasi kepada siswa. Ini sejalan dengan
gagasan konstruktivis bahwa belajar merupakan proses mental aktif yang dibangun
berdasarkan pengalaman yang autentik, diman para siswa akan menerima umpan balik
informative untuk mencapai tujuan mereka dalam belajar. 1. Latihan Prnggunaan
Teknologi ; 1). Teknologi sebagai Perkakas Teknologi. 2). Teknologi sebagai Perangkat
Komunikasi. 3). Teknologi sebagi Perangkat Penelitian. 4). Teknologi sebagai Perangkat
Penyelesaian Masalah dan Pengambilan Keputusan. 5). Menggunakan Peranti Lunak
Pendidikan. 6).Menggunakan Media lainnya untuk Latihan. 2. Umpan Balik.
2.1.3.6. EVALUATE AND REVISE (Mengevaluasi dan Merevisi)
Penilaian dan perbaikan adalah aspek yang sangat mendasar untuk mengembangkan
kualitas pembelajaran. Penilaian dan perbaikan dapat berdasarkan dua tahapan
yaitu: 1. Penilaian Hasil Belajar Siswa ; 1). Penilaian Hasil Belajar Siswa yang
Otentik, 2). Penilaian Hasil Belajar Portofolio 3). Penilaian Hasil Belajar yang Tradisional /
Elektronik. 2. Menilai dan Memperbaiki Strategi, teknologi dan Media. 3. Revisi Strategi,
Teknologi, dan Media.
Ada beberapa fungsi dari evaluasi antara lain : 1. Evaluasi merupakan alat yang
penting sebagai umpan balik bagi siswa. 2. Evaluasi merupakan alat yang penting untuk
mengetahui bagaimana ketercapaian siswa dalam menguasai tujuan yang telah
ditentukan. 3. Evaluasi dapat memberikan informasi untuk mengembangkan program
kurikulum. 4. Informasi dari hasil evaluasi dapat digunakan siswa secara individual dalam
mengambil keputusan. 5. Evaluasi berguna untuk para pengembang kurikulum khususnya
dalam menentukan tujuan khusus yang ingin dicapai. 6. Evaluasi berfungsi sebagai umpan
balik untuk orang tua,guru,pengembang kurikulum,pengambil kebijakan
2.2. Tinjauan Keterampilan Belajar
Keterampilan belajar merupakan keahlian yang didapatkan (acquired skills) oleh seorang
individu melalui proses latihan yang berkesinambungan dan mencakup aspek optimalisasi caracara belajar baik dalam domain kognitif, afektif ataupun psikomotorik. Namun demikian
komponen utama latihan keterampilan belajar dalam konsepsi learning how to learn difokuskan
pada individu itu sendiri sebagai learner, sehingga setiap individu dilatih untuk
mengembangkanaya dan karakteristik belajarnya sendiri dan bukan dipaksa untuk mengikuti
gaya belajar yang one size fits for all (satu cara yang sama untuk semua orang).
Secara umum keterampilan belajar menitikberatkan pada strategi pembelajaran untuk
membantu peserta didik menjadi lebih baik dan lebih mandiri dalam belajar. Peserta didik akan
belajar bagaimana mengembangkan dan menerapkan belajar, keterampilan manajemen pribadi,
dan interpersonal dan keterampilan kerja sama tim untuk meningkatkan pembelajaran dan
prestasi di sekolah. Program pembelajaran ini membantu siswa untuk membangun kepercayaan
diri dan motivasi untuk mengejar peluang untuk sukses di sekolah menengah dan jenjang
pendidikan selanjutnya.
2.2.1.
dengan kemauan belajar yang kuat dan usaha yang keras akan diperoleh hasil yang lebih
baik. Kemauan yang tidak diiringi dengan usaha adalah separuh dari kegagalan. Oleh sebab
itu, pelajar yang ingin sukses dalam belajar harus siap siaga dan tak gentar menghadapi
rintangan dan kesulitan. 3. Perhatian ; Seorang pelajar harus dapat memfungsikan alat
pengindraannya sebaik mungkin untuk mengikuti kegiatan belajar mengajar. Ia harus pandai
menyikapi mana yang dianggap penting dan mana yang harus banyak
diulang. 4. Konsentrasi ; Konsentrasi berarti pemusatan pikiran dan perasaan pada suatu
masalah. Dalam hal ini, seorang pelajar dalam belajar harus bisa memusatkan perhatiannya
pada masalah pelajaran yang sedang dihadapi. 5. Apersepsi ; Apersepsi adalah
mempersiapkan pengetahuan dan ketrampilan yang sudah ada untuk menerima hal-hal dan
pengetahuan yang baru sehingga dalam kegiatan belajar mengajar dapat memperoleh hasil
yang memuaskan.6. Catatan ; Catatan ada 2 macam : 1). Catatan resmi adalah catatan
mengenai apa yang dituliskan oleh guru sebagai rangkuman materi pelajaran yang telah
disajikan. 2).Catatan tidak resmi adalah catatan hasil jerih payah seorang pelajar untuk
memperoleh poko-pokok, inti, isi atau kesimpulan materi pelajaran yang telah
dipelajari. 7. Bertanya ; Dengan bertanya materi pelajaran yang disajikan oleh guru akan
menjadi lebih jelas. Oleh sebab itu, apabila belum ada kejelasan dari keterangan guru
hendaklah berani bertanya.
2.3. Kerangka Pemikiran
RENDAHNYA PENGUASAN KONSEP
KETE
ALTERNATIF PEMECAHAN MASALAH
HASIL PENGUASAAN KONSEP
PROSES BELAJAR
METODEL PEM. ASSURE
Di dalam proses belajar mengajar, guru harus memiliki strategi agar siswa dapat
belajar secara efektif dan efisien, sesuai dengan tujuan yang diharapkan serta memperoleh
prestasi belajar yang membanggakan. Salah satu langkah untuk memiliki strategi itu ialah
harus menguasai teknik-teknik pembelajaran.
Tidak ada satu teknik mengajar yang baik untuk semua pengajaran. Teknikbelajar
mengajar yang efektif untuk mencapai tujuan tertentu itu tergantung pada kondisi masingmasing unsur yang terlibat dalam proses belajar mengajar. Kemampuan siswa, kemampuan
guru, sifat materi, sumber belajar, media pengajaran, tujuan yang ingin dicapai adalah unsurunsur pengajaran yang berbeda-beda di setiap tempat dan waktu. Begitu juga pada mata
pelajaran Biologi.
Di SMA Negeri 3 Sumbawa Besar, guru dalam menyampaikan materi kepada siswa
masih menggunakan metode ceramah dan metode diskusi, sehingga hasil yang diperoleh
siswa masih rendah. Oleh karena itu, peneliti akan mencoba menggunakan suatu teknik
pembelajaran yang baru dan belum pernah digunakan sebelumnya di SMA Negeri 3
Sumbawa Besar yaitu pendekatan belajar menggunakan Pengembangan model ASSURE.
Tujuannya agar setiap siswa mampu menguasai materi dan memiliki keterampilan sendiri
dalam belajar.
2.4. Hipotesis
Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian,
dimana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk kalimat pertanyaan.
(Sugiyono.2008: 64). Sedangkan menurut Arikunto (2002: 64), Hipotesis dapat diartikan
sebagai suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap permasalahan penelitian, sampai
terbukti melalui data yang terkumpul. Terdapat dua macam hipotesis penelitian yaitu
hipotesis alternatif (Ha) yang menyatakan adanya hubungan antara variable dan hipotesis nol
atau nihil (Ho) yang menyatakan tidak adanya perbedaan antara dua variabel.
Adapun hipotesis dalam penelitian ini adalah Adanya pengaruh penggunaan model
pembelajaran assure terhadap keterampilan belajar siswa kelas X SMA negeri 3 Sumbawa
Besar tahun pelajaran 2013/2014.
BAB 111
METODE PENELITIAN
3.1. Jenis Penelitian dan Desain Penelitian
Adapun jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis
penelitiankuantitatif yaitu suatu proses menemukan pengetahuan yang menggunakan data
berupa angka sebagai alat menemukan keterangan mengenai apa yang ingin kita ketahui.
Penelitian kuantitatif ini menggunakan pendekatan quasi eksperimen. Dalam penelitian ini
peneliti mencoba mencari pengaruh penggunaan metode pembelajaran assure terhadap
keterampilan belajar siswa kelas X SMA Negeri 3 Sumbawa Besar Tahun Pelajaran
2013/2014.
Penelitian eksperimen merupakan kegiatan penelitian yang menggunakan suatu
perlakuan atau treatment yang bertujuan menilai ada tidaknya pengaruh suatu tindakan bila
dibandingkan dengan tindakan yang lain. Penelitian yang akan digunakan dalam penelitian
ini adalah menggunakan desain penelitian quasi eksperimental dengan rancangan posttest
only with control group design.
Rancangan penelitian menggunakan dua kelompok subjek yaitu kelompok intervensi
dan kelompok kontrol, kelompok intervensi tersebut diberi perlakuan selanjutnya dilakukan
pengamatan.
Metode
quasi
eksperimental
dalam
penelitian
ini
dilakukan
untuk
Post-test
Perlakuan
Hasil
X1
W (dengan perlakuan)
O2
X3
Y (tanpa perlakuan)
O4
Keterangan:
X1 = Posttest kelompok intervensi
X3 = Posttest untuk kelompok kontrol
O2 = Hasil Posttest kelompok intervensi
O4 = Hasil Posttest kelompok kontrol
(Saryono, 2011:78)
maka dapat
disimpulkan
individu atau kelompok. (Suharsimi, 1996: 29). Tes yang digunakan dalam penelitian ini
befungsi untuk mengukur atau membedakan pengetahuan dan tingkat keterampilan yang
dimiliki siswa pada sebuah materi mata pelajaran biologi dengan menggunakan metode
pembelajaran assure terhadap penguasaan konsep.
3.4. Instrumen
Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam
mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik, dalam arti lebih
cermat, lengkap dan sistematis sehingga lebih mudah diolah (Suharsimi, 2002: 136).Dalam
penelitian ini, instrument yang digunakan adalah tes.
Ada dua bentuk tes yang biasa digunakan untuk melakukan penilaian yaitu tes
subyektif dan tes obyektif. Tes obyektif dapat dibedakan menjadi tiga macam yaitu tes benar
salah (true-false), tes pilihan ganda (multiple choice test), dan menjodohkan (matching tes).
Dalam penelitian ini, perneliti menggunakan tes obyektif yang berupa pilihan ganda
(multiple choice test). Tes pilihan ganda terdiri atas suatu keterangan atau pemberitahuan
tentang suatu pengertian yang belum lengkap. Dan untuk melengkapinya harus memilih satu
dari beberapa pilihan jawaban yang telah disediakan. Pilihan jawaban ini terdiri atas satu
jawaban
yang
benar
yaitu
kunci
jawaban
dan
beberapa
pengecoh.Untuk
Keterangan:
F
= Koefisien F tes
keterangan :
X2 = Chi-Kuadrat
f0 = Frekuensi hasil penelitian
fh = Frekuensi hasil yang diharapkan (Suharsimi, 2006: 290).
Harga x2 yang diperoleh dibandingkan dengan harga table. Jika x2hitung > x2tabel,
maka data yang diperoleh tidak terdistribusi normal. Dan sebaliknya, jika x 2hitung < x2tabel,
maka data yang diperoleh tersebar dalam distribusi normal.
3.5.2. Analisis Data
Data yang diperoleh dari suatu penelitian perlu diolah karena masih merupakan data
mentah. Untuk mengelolah data tersebut, diperlukan suatu metode pengolahan data yang
benar-benar akurat. Sehubungan dengan hal tersebut, maka metode yang digunakan dalam
penelitian ini adalah metode analisis statistik. Metode analisis statistik ini bertujuan untuk
menguji hipotesis yang telah dirumuskan yaitu pengaruh penggunaan model pembelajaran
assure terhadap keterampilan belajar siswa kelas X SMA Negeri 3 Sumbawa Besar.
Untuk menguji hipotesis ini, maka digunakan rumus statistik yaitu rumus t-test sebagai
berikut:
Keterangan:
X1
S12
n1
n2
DAFTAR PUSTAKA
Arikiunto, Suharsimi. 1996. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta : Bumi Aksara.
Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : PT Rineka
Cipta.
Dahar, R.W. (1989). Teori-teori Belajar. Bandung: erlangga.
Herman, (1980). Pengantar Penelitian Ilmiah Metode Teknik. Bandung: Tarsito
Hasan, Iqbal. 2003. Pokok-pokok Materi Statiatik 2 (statistic inferensial). Jakarta : PT Bumi
Aksara.
Ahmadi, Abu dan Widodo Supriyono.2004.Psikologi Belajar.Jakarta: PT Asdi Mahasatya.
Anggun.(2012). Keterampilan-Keterampilan Belajar. Diunduh pada 14 April 2013 13.33 WIB dari
(http://goenable.wordpress.com/2012/01/05/keterampilan-keterampilan-belajar/).
Larasati, Rena. (2011). BAB II KONSEP KETERAMPILAN BELAJAR DAN PROGRAM
BIMBINGAN. Diunduh pada 14 April 2013 pukul 12.50 WIB dari
(http://repository.upi.edu/operator/upload/s_bk_054870_chapter2.pdf).
Prayitno dan Erman Amti. 2008. DASAR-DASAR BIMBINGAN DAN KONSELING.Jakarta: PT
Asdi Mahasatya.
Smaldino, Sharon. Lowter, Deborah. Russel, James D. 2011. Teknologi Pembelajaran dan Media
untuk Belajar. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
http://erlinna.wordpress.com/pengetahuan/assure-model/
Chusniyati, Tati. 2005. Kiat Membangun Kompetensi Guru. (online)
Heinich; dkk. 1996. Instructional Media and Technologies For Learning. Tokyo: Prentice-Hall,Inc
A Simon & Schuster Company.
Diposkan oleh Endank Moet di 10.05
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest
Mengenai Saya
Endank Moet
Q di blnk trmsuk ornk yng agk angku tp trkdank baek chi srta mmliki sisi yang di blank
eimoet
Lihat profil lengkapku
Arsip Blog
2014 (16)
April (4)
Maret (12)
Praktikum Bioteknologi
PROPOSAL Q