Anda di halaman 1dari 6

Log in

Iman Brotoseno
living in my viewfinder
Home
Selamat Datang
20 February 2015
Tangis Donald, Pilihan kita
Posted by iman under: OLAHRAGA; SEJARAH .
Donald
Tahu tadi ada atlit terjung payung yang meninggal ? Hati saya hancur seka
li. Sebagai sesama atlet, peristiwa ini sangat membekas
Itu adalah komentar yang keluar dari mulut Donald Pandiangan dalam PON 1977 di J
akarta setelah para wartawan menyerbunya untuk mengucapkan selamat karena berhas
il melampaui rekor dunia 70 meter ronde FITA.
Donald Pandiangan sama sekali enggan berbicara tentang prestasinya. Padahal semu
a orang tahu, dia saat itu dijuluki
Robin Hood dari Indonesia .
Donald memiliki pribadi yang sentimental. Ia mudah marah, gembira, tersinggung d
an memaafkan. Diantara rekan rekan pemanahnya, Donald dianggap angkuh. Mungkin k
arena dia sosok pendiam. Donald memang tidak banyak bicara di lapangan. Langkah
dan geraknya anggun sebagai cara untuk memelihara konsentrasinya.
Donald Pandiangan boleh dikatakan terlambat untuk belajar panahan. Awalnya bermu
la ketika ia diberi hadiah seperangkat peralatan memanah oleh Direktur Perum Ang
kasa Pura, Soetardjo Sigit. Saat itu ia berusia usia 25 tahun sewaktu pertama ka
li belajar di klub Panahan milik Angkasa Pura .
Namun Donald hanya butuh waktu 3 tahun untuk menjadi juara PON 1973 di Surabaya.
Pemuda kelahiran Sidikalang, Sumatera Utara, 12 Desember 1945 membuktikan tekad
nya untuk menjadi pemanah yang handal. Tidak hanya berlatih tekun setiap hari, i
a juga berkorespondensi dengan pemanah terkenal Amerika Serikat, Darrel Pace.
Prestasinya terus meroket. Dalam Kejuaraan Dunia di Canbera, Australia tahun 197
5, ia sudah masuk dalam 12 besar dunia.
Jika di luar lapangan, Donald bisa sangat temperamental terutama jika berhadapan
dengan prinsip yang dipegangnya. Sudah lazim dalam jaman itu, Donald bentrok de
ngan orang yang ia segani, Udi Harsono yang menjabat sekjen Perpani ( Persatuan
Panahan Indonesia ).
Donald dikenal blak blakan jika berbicara tentang perhatian Pemerintah. Berulang
kali ia mengeluh tentang minimnya peralatan untuk pemanah di Indonesia.
Andaikata kami mendapat perhatian sama seperti atlit atlit lain yang sampai
berlatih di luar negeri segala, bukan tak mungkin kami bisa berbuat lebih banyak
Harapan Donald membuncah saat menghadapi Olimpiade Moscow tahun 1980. Ia membaya
ngkan sebagai atlet Indonesia yang pertama kali membawa medali untuk negerinya.
Betapa tidak, dia sudah memecahkan rekor dunia.
Tak sabar Donald bertemu atlet atlet dunia lainnya atas nama persahabatan antar
bangsa. Salah satu slogan menarik yang diumumkan Panitia Penyelenggara (OC) Olim
piade Moskwa tanggal 24 April 1980, berbunyi
from friendship in sports to peace
on earth disamping
in the name of peace and the glory of sport .

Tetapi seminggu kemudian, Uni Soviet menyerbu Afganistan. Tank tank merangsek ru
mah rumah dan helicopter meraung-raung di udara. Puluhan pelajar dan mahasiswa d
i Kabul yang memprotes, tewas ditembaki pasukan Uni Soviet. Ini akan menjadi dil
emma saat atlit-atlit seluruh dunia termasuk atlit tuan rumah berangkulan, berja
bat tangan nama persahabatan dan perdamaian, sementara di Afghanistan peluru ser
dadu Uni Soviet terus menebarkan maut.
Tidak mudah bagi Pemerintah Indonesia untuk mengambil putusan ini. Tetapi sebaga
i suatu bangsa yang mukadimah konstitusmya berbunyi
bahwa sesungguhnya kemerdeka
an itu adalah hak segala bangsa , Indonesia mengambil sikap tidak mengirimkan atl
it ke Olimpiade Moskwa sebagai bentuk protes atas invasi Uni Sovyet ke Afganista
n.
Relakah Donald Pandiangan melibatkan diri dalam persoalan politik seperti ini ?
Donald menyayangkan mereka yang telah berlatih dengan keras, serta prestasi yang
terus meningkat, justru gagal berangkat ke Moscow.
Akhirnya Donald sangat terpukul sampai berurai airmata ketika diberitahukan putu
san Pemerintah untuk tidak mengirimkan mereka ke Moscow..
Valens Doy, wartawan Kompas menulis dalam kolomnya tanggal 18 Mei 1980
Kita terharu dan bersimpati dengan kecewanya Donald, atlit terbaik yang pernah k
ita miliki diluar cabang bulutangkis. Saya mengenal Donald sebagai pribadi yang
cukup polos dan cerdas. Memang, keringat perjuangan dan kejayaan seorang atlit,
apalagi dengan membawa nama negara, adalah sesuatu yang indah. Tetapi saya perca
ya, Donald juga tahu bahwa keindahan ini bisa terasa pahit jika di sekitar kita,
jutaan orang, jangankan untuk berolahraga, untuk menghirup kemerdekaan hidup sa
ja seakanakan tidak punya hak
Trio PemanahHati kecil Donald menjerit. Ia tidak bisa menerima bahwa mimpinya ha
ncur atas nama politik. Ia tidak bisa mengerti mengapa, 23 negara lainnya tetap
mengirimkan kontingen termasuk Irak dan Suriah yang mayoritas penduduknya Islam,
sama dengan saudara-saudara mereka di Afghanistan. Mereka hadir di Moscow denga
n alasan olahraga tidak boleh dicampur-adukkan dengan politik.
Sejarah memang tidak bisa diulang. Donald tak pernah mendapat kesempatan ini lag
i. Usianya sudah tidak muda lagi, dan hampir mustahil dia menunggu 4 tahun untuk
ikut Olimpiade berikutnya. Namun sejarah bisa mencatat ketika Donald bisa mewuj
udkan mimpinya di Olimpiade. Tidak sebagai atlet, tetapi sebagai pelatih bagi tr
io srikandi panahan
Nurfitriyana Saiman, Kusuma Wardhani dan Lilies Handayani
ng merebut medali perak di Olimpiade Seoul 1988.
Namun Donald tetap sosok pendiam. Dia membiarkan dirinya dirinya menyindiri di b
elakang kerumunan, ketika kontingen Indonesia disambut di Bandara Soekarno Hatta
. Ia hanya berbisik
Pelatih memang penting, sebab atlet sulit mencapai prestasi bagus kalau tidak ad
a pelatih. Namun atlet tetap menjadi penentu utama karena dialah yang bertanding
di lapangan. Pelatih hanya sekedar mengarahkan saja
Diam diam Donald menyelinap pergi. Kita tak pernah tahu apa yang dia pikirkan sa
at itu. Barangkali ia tetap tak pernah bisa merelakan mimpinya yang hilang. Tapi
satu hal Donald selalu mencintai panahan. Pada perayaan hari kemerdekaan tahun
2008, ia masih mengikuti pertandingan penahan. Tapi ia hanya mampu melepaskan 3
anak panah sebelum jatuh terkulai dan akhirnya dilarikan ke rumah sakit. Pada 19
Agustus 2008, ia meninggal dunia dalam usia 62 tahun
6 Comments so far...
@teguhsano Says:
20 February 2015 at 5:31 pm.
Bagaimana kalo dibuatkan film layar lebarnya? pasti seru

ya

demokrasi pancasila Says:


22 February 2015 at 9:48 am.
turut berduka cita,,,,
Antyo Says:
22 February 2015 at 12:47 pm.
Ada dua nama besar: Donald dan Valens. Bung Valens tak hanya menjadi wartawan ol
ahraga tetapi juga penggembleng reporter di koran-koran daerah dalam naungan kor
porasi tempat dia bekerja. Beberapa editor Tribun News pasti ingat Bung Valens d
an etos kerjanya.
lindaleenk Says:
22 February 2015 at 12:57 pm.
Film kan mas! ??
Enny Says:
26 April 2015 at 9:12 am.
Nama yang saya kenal termasuk Vales Doy.
Perjuangan bisa dilakukan dalam bidang apapun, walau saya bisa memahami betapa k
ecewanya Donald.
yos mo Says:
26 July 2015 at 2:42 am.
Harus sedikit diralat tulisan di atas, Kejuaraan Dunia Panahan di Canberra tahun
1977, bukan tahun 1975 seperti yang tertulis di atas
Leave a Reply
Name (required)
Mail (will not be published) (required)
Website
CAPTCHA Image
Refresh Image
CAPTCHA Code*
Mencari Jawaban
Artis tend to be dark, worried and superstitious creatures. This is not bad. It
makes me perfectionist, it makes me care. Moreover the ability to see the darker
side of life is an asset not just directing dramatic and tragic movies, but als
o for directing comedy, since comedy often has pain inside it. Do you believe th
at life and film tragically too close together ? I do ...
www.flickr.com
what is this?
Categories
100 Tahun Kebangkitan Nasional
AGAMA
ANEKARUPA
ARTIKEL
BERBANGSA
BISNIS & PEMASARAN

BLOGGERS
Budaya
BUKU
CERITA
CINTA DAN PERKAWINAN
DALAMNEGERI
EKONOMI
ENERGI & PERTAMBANGAN
ENGLISH
ENVIRONMENT
FANTASY
FILM
GAYA HIDUP
Hatta
HUKUM & ETIKA
Iman Brotoseno
INDONESIANA
ISLAM
Jakarta
KEJIWAAN
KESEHARIAN
KRISTEN
KULINER
LUAR NEGERI
Militer
OLAHRAGA
ORDE BARU
PEMILU
PEMUDA
PENDIDIKAN
PERIKLANAN
PERJALANAN
Photography
POLISI
POLITIK
REFLEKSI
REFORMASI
REMAH REMAH
SASTRA
SEJARAH
SOCIAL MEDIA
SOEKARNO
TOKOH
Uncategorized
WANITA
Archives
Archives
Hot Topics
Tulisan Saya dijiplak dan dibuat Buku
Menafsirkan ( memfilmkan ) Soekarno
Soekarno - Sejarah yang tak memihak
Benarkah Sukarno minta ampun
Saya Dimarahi suami orang
Front Penyejuk Islam

Ali Sadikin
Di Cari Pemimpin Mahasiswa
Dan Damai di Bumi
Tentang Palestina
Spice of Life
[SEO Monitor by MyPagerank.Net] [SEO Stats powered by MyPagerank.Net]
Why Blog ?
Why the BLOG will change the world ?The explosion of blogs throughout the world
has been the biggest phenomenon since the rise of the Internet itself. Today, mo
re people read blogs than newspapers. Blogs are just a tool, of course. It s the b
loggers behind the blogs that will make the difference. Here's Why
Blog lama saya masih dapat dilihat disini
( DISCLAIMER ) Photo dan Gambar Ilustrasi kadang diambil dari berbagai sumber di
internet - GETTY IMAGES dan CORBIS selain photo teman dan milik saya sendiri. K
adang kala sulit untuk menemukan pemiliknya. Jika ada yang merasa keberatan bisa
menghubungi untuk dicantumkan namanya.
Subscribe this blog
Subscribe in a reader
Enter your email address:
Delivered by FeedBurner
July 2016 M
T
W
T
Jun
1
2
3
4
5
6
7
8
11
12
13
14
15
18
19
20
21
22
25
26
27
28
29
Blog Information Profile for imanbr
Recent Posts

9
16
23
30

10
17
24
31

Berkepribadian dalam budaya


Apakah Bung Karno seorang marxis ?
Carmel Budiarjo
Impian Nuklir Sukarno
Mungkinkah sistem 2 partai di Indonesia
Kebebasan berekspresi ? Lonte !
Bekraf. Geregetan ?
Haters dan Lovers dalam ruang digital demokrasi
Tentang Kereta Cepat
Kesaktian Pancasila. Masih relevan ?
Recent Comments
anom obm
tarmuzi azhar
steven
daral ahtahwid
19
anom obm
Josh Maddox

helmcustompromosi.com
boyin
ibu cacah
Subscribe
Entries (RSS)
Comments (RSS)
Iman Brotoseno is powered by WordPress and uses the Autumn Concept 1.0 theme cre
ated by Ed Merritt.
Photography by Iman Brotoseno.

Anda mungkin juga menyukai