Laporan Dokumen
Laporan Dokumen
Oleh :
LEMBAR PENGESAHAN
ELI KUSMINAR
21307037
Telah Diperiksa dan Disetujui Sebagai Laporan Kuliah Kerja Praktek
Pada bulan Desember 2009
Pembimbing Akademis
Pembimbing Perusahaan
Mengetahui,
Ketua Program Studi Akuntansi
KATA PENGANTAR
Assalamualaikaum Wr. Wb
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan hidayah-Nya kepada kita semua. Shalawat serta salam semoga
selamanya terlimpah curahkan kepada jungjunan dan panutan kita, manusia yang
telah dimuliakan oleh Yang Maha Mulia, pembawa cahaya terang benderang dari
kegelapan jaman Jahiliah, kepada panutan kita Nabi Muhammad SAW, kepada
keluarganya, para sahabatnya, dan seluruh umat yang selalu istiqomah
menjalankan ajarannya.
Dalam menyusun laporan ini penulis mendapatkan bantuan, bimbingan,
arahan serta petunjuk sehingga laporan kerja praktek ini dapat diselesaikan. Oleh
karena itu pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terimakasih yang
sebesar-besarnya kepada :
1. Dr. Ir. Eddy Suryanto Soegoto, M.Sc., selaku Rektor Universitas
Komputer Indonesia Bandung.
2. Prof. Dr. Umi Narimawati, Dra., SE.M.Si selaku Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Komputer Indonesia Bandung.
3. Sri Dewi Anggadini, SE., M. Si., selaku Ketua Program Studi Akuntansi,
Fakultas Ekonomi, Universitas Komputer Indonesia Bandung.
iii
sebutkan
satu-persatu,
kebaikannya.
iv
terimakasih
banyak
atas
segala
Eli Kusminar
NIM : 21307037
DAFTAR ISI
Halaman
LEMBAR PENGESAHAN
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI...
ii
iii
vi
DAFTAR TABEL...
ix
DAFTAR GAMBAR..
DAFTAR LAMPIRAN...
xi
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Kerja Praktek..
Bandung
Tegallega..
2.2 Struktur Organisasi pada KPP PRATAMA Bandung Tegallega.
7
10
11
27
27
vi
28
30
31
31
31
31
33
34
37
38
39
39
39
40
41
vii
43
45
46
47
48
50
BAB IV KESIMPULAN
4.1 Kesimpulan.. 53
4.2 Saran 54
DAFTAR PUSTAKA.
LAMPIRAN-LAMPIRAN..
viii
55
56
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1.1 Waktu pelaksanaan kerja praktek6
Tabel 3.1 Perhitungan penghasilan kena pajak..42
Tabel 3.2 Lapisan tarif pajak.42
Tabel 3.3 Tarif penghasilan tidak kena pajak (PTKP)..43
ix
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 Struktur organisasi KPP PRATAMA Bandung Tegallega10
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 13 Surat keterangan hasil kuliah kerja praktek dari KPP Pratama
Bandung Tegallega
Lampiran 14 Surat keterangan hasil kuliah kerja praktek dari dosen pembimbing
Lampiran 15 Berita acara bimbingan kerja praktek
xii
BAB I Pendahuluan
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
dana
pembangunan
yang
besar
untuk
membiayai
tersebut
terpenuhi,
maka
pemerintah
untuk
memperoleh
BAB I Pendahuluan
BAB I Pendahuluan
PRIBADI
PADA
KANTOR
PELAYANAN
PAJAK
1.2
2.
1.3
Kegunaan Oprasional
Bagi Perusahaan
Untuk Kantor Pelayanan Pajak Pratama Bandung Tegallega
semoga hasil penelitian / kerja praktek ini diharapkan dapat
memberikan informasi dan sumbangan pemikiran yang bermanfaat
bagi perkembangan pajak terutama dalam masalah perekaman SPT
pph pasal 21.
BAB I Pendahuluan
1.3.2
ilmu
pengetahuan
yang
telah
diproleh
1.4
BAB I Pendahuluan
1.5
BAB I Pendahuluan
Tabel 1.1
Waktu pelaksanaan kerja praktek
No.
Juli 2009
Kegiatan
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
II
III
IV
BAB II
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
2.1
2.
2.2
Sub Bagian
Umum
Seksi
Pengolahan
Data
Dan Informasi
Seksi
Ekstensifikasi
Perpajakan
Seksi
Seksi
Seksi
Pelayanan
Penagihan
Pemeriksaan
Seksi
Pengawasan
dan Konsultasi
Seksi
Pengawasan dan
Konsultasi II
Kelompok
Jabatan
Fungsional
Gambar 2.1
Struktur organisasi KPP Pratama Bandung Tegallega
10
2.3
11
12
13
Permohonan
Perpanjangan
Jangka
14
Waktu
15
Keputusan
Pengurangan
atau
Penghapusan
Sanksi
16
Surat
Pemberitahuan
(SPT)
Tahunan
Pajak
17
18
Permohonan
Pembetulan
Ketetapan
Pajak
Permohonan
Pengurangan
atau
Pembatalan
19
Permohonan
Surat
Keterangan Bebas
(SKB)
Permohonan
Surat
Ketetapan
Bebas
(SKB)
Ketetapan
Bebas
(SKB)
Permohonan
Surat
Permohonan
Surat
Ketetapan
Bebas
(SKB)
Permohonan
20
Surat
Ketetapan
Bebas
(SKB)
20. Penyelesaian
Permohonan
Surat
Ketetapan
Bebas
(SKB)
Permohonan
Surat
Ketetapan
Bebas
(SKB)
Permohonan
Surat
Ketetapan
Bebas
(SKB)
Wajib
Pajak
Perwakilan
Negara
Asing/
Badan
21
Permohonan
Penambahan
Deposit
Teknologi
Percetakan
34. Penyelesaian
Permohonan
Penambahan
Deposit
Sistem
Komputerisasi
35. Penyelesaian Permohonan Pengalihan Saldo Bea Materai dari
Mesin Teraan ke Sistem Komputerisasi
36. Penyelesaian Permohonan Pengalihan Saldo Bea Materai dari
Mesin Teraan ke Teknologi Percetakan
37. Penyelesaian Permohonan Pengalihan Saldo Bea Materai dari
Teknologi Percetakan ke Mesin Teraan
22
23
24
25
77. Pentatausahaan
Surat
Keputusan
Keberatan/
Banding/
26
27
2.4.2
28
29
BAB III
PEMBAHASAN HASIL PELAKSANAAN
KERJA PRAKTEK
3.1
bidang yang menjadi fokus penulis adalah prosedur perekaman SPT PPh
pasal 21 atas wajib pajak orang pribadi pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama
Bandung Tegallega. Adapun kegiatan yang dilakukan selama kerja praktek
adalah meninjau prosedur penerimaan SPT PPh pasal 21 atas wajib pajak
orang pribadi serta mempelajari tata cara perekamannya. Berdasarkan surat
keputusan Direktorat Jendral Pajak No. Kep -49/ PJ/ 2003 tentang tata cara
penerimaan dan pengolahan SPT tahunan atas pajak penghasilan, bahwa
setiap SPT lengkap yang diterima dari wajib pajak harus diproses dalam
sistem aplikasi komputer Direktorat Jendral Pajak yaitu melalui proses
pengolahan yang meliputi serangkaian kegiatan penelitian, validasi dan
perekaman/ loading SPT. Perekaman sendiri adalah kegiatan memasukan
elemen-elemen SPT yang sudah valid kedalam sistem informasi perpajakan
(SIP).
30
3.2
benar
pengisiaannya dan
3.3
31
32
ditunjukan adanya
33
: Dimasukannnya pajak
34
oleh
pihak-ppihak
tertentu
yang
35
objektif
adalah
pajak
yang
pengenaannya
mengakibatkan timbulnya
36
nama
kendaraan
bermotor
dan
pajak
37
membayar,dan
melaporkan
sendiri
besarnya
38
Perlawanan Pasif
Perlawanan pasif
Perlawanan Aktif
Perlawanan aktif secara nyata terlihat pada semua usaha dan
perbuatan yang secara langsung ditujukan kepada pemerintah
(fiskus) dengan tujuan untuk menghindari pajak.
39
Pajak
Penghasilan
adalah
segala
sesuatu
yang
b.
c.
d.
40
Pejabat Negara
b.
c.
Pegawai
d.
Pegawai tetap
e.
f.
g.
Penerima honorarium
h.
Penerima pension
i.
Penerima upah
j.
Orang
pribadi
lainnya
yang
menerima
penghasilan
41
Rp. xxx
(Rp. xxx)
Penghasilan Netto
PTKP*
Rp. xxx
(Rp. xxx)
Rp. xxx
Tarif Pajak
0 50.000.000
5%
50.000.000 250.000.000
15%
250.000.000 500.000.000
25%
Di atas 500.000.000
30%
42
Status Pegawai
PTKP
1.
15.840.000
2.
17.160.000
3.
18.480.000
4.
19.800.000
5.
21.120.000
43
Gaji sebulan
Rp. 2.500.000,-
Pengurang :
Biaya Jabatan
5% x Rp. 2.500.000 = Rp. 125.000
Iuran Pensiun/ bulan
Rp. 62.000 +
(Rp. 187.000,-)
(Rp. 15.840.000,-)
Rp. 11.916.000,-
44
yang diperlukan untuk menetapkan secara tepat jumlah pajak yang terutang.
Sementara itu pengertian SPT sendiri dalam pasal 1 butir 10 UU KUP
dijelaskan bahwa Surat Pemberitahuan adalah surat yang oleh wajib pajak
digunakan untuk melaporkan penghitungan dan pembayaran pajak yang
terutang menurut ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pada dasarnya SPT harus diisi sendiri oleh wajib pajak karena wajib
pajaklah yang mengetahui tentang transaksi dan kegiatan yang berhubungan
dengan perpajakannya. Setelah diisi SPT harus dikembalikan atau
disampaikan lagi ke Kantor Pelayanan Pajak dan wajib pajak akan diberi
tanda terima SPT, namun jika disampaikan melalui kantor pos harus tercatat
dan resi pos merupakan tanda bukti atas penyampaian SPT tersebut. SPT
sendiri memiliki jangka waktu penyampaian yaitu untuk :
SPT masa selambat-lambatnya 20 hari setelah akhir masa pajak
SPT tahunan selambat-lambatnya 3 bulan setelah akhir tahun
b.
c.
45
d.
Melaporkan
pembayaran
dari
kegiatan
pemotongan
atau
pemungutan pajak
e.
3.3.3.2 Jenis Formulir SPT PPh Pasal 21 atas Wajib Pajak Orang
Pribadi
Adapun berbagai jenis formulir SPT PPh pasal 21 atas wajib
pajak orang pribadi yang digunakan untuk melaporkan kewajiban
perpajakan adalah sebagai berikut :
a.
Formulir 1770
Merupakan formulir induk SPT tahunan bagi wajib pajak orang
pribadi
b.
Formulir 1770 I
Formulir ini dibagi menjadi dua halaman yaitu untuk halaman 1
ditujukan bagi wajib pajak yang mempunyai penghasilan dari
pekerjaan bebas yang menyelenggarakan pembukuan, sedangkan
halaman 2 ditujukan bagi wajib pajak yang menggunakan norma
perhitungan.
c.
Formulir 1770 II
Formulir ini berisi daftar pemotong dan pemungut PPh oleh pihak
lain, yang ditanggung pemerintah, penghasilan neto dan pajakatas
penghasilan yang dibayar/ dipotong/ terutang diluar negeri.
46
d.
e.
Formulir 1770 IV
Formulir ini berisi daftar harta dan daftar kewajiban wajib pajak.
47
e. Jika wajib pajak terdaftar di KPP maka SPT yang disampaikan wajib pajak
akan diperiksa kelengkapannya.
f. Jika SPT tersebut dapat diterima maka petugas TPT akan memberikan
tanda terima kepada wajib pajak yang menyampaikannya.
g. Jika SPT yang diperiksa tersebut sudah lengkap maka seksi pelayanan
akan mengirimkan SPT tersebut disertai dengan formulir lembar
pengawasan arus dokumen (LPAD) ke seksi pengolahan data dan
informasi yang untuk selanjutnya akan dilakukan perekaman atas data-data
yang disampaikan wajib pajak pada SPT tersebut.
3.3.5 Prosedur Perekaman SPT PPh Pasal 21 atas Wajib Pajak Orang
Pribadi pada KPP Pratama Bandung Tegallega
Proses perekaman sendiri dilakukan oleh seksi pengolahan data dan
informasi dimana perekaman SPT akan melalui prosedur sebagai berikut :
a. SPT yang diterima dari seksi pelayanan akan kembali diperiksa oleh
petugas pada seksi PDI untuk mengetahui apakah SPT tersebut sudah
benar dan lengkap atau tidak dan sebagai tanda bukti penerimaan SPT
tersebut petugas seksi PDI akan membuat bukti penerimaan surat yang
terdiri dari 2 lembar dimana lembar pertama akan dikirimkan ke seksi
pelayanan dan lembar kedua akan disimpan sebagai arsip.
48
b. Jika hasil pemeriksaan menyatakan SPT tersebut benar dan lengkap maka
akan diperiksa kembali untuk mengetahui apakah SPT tersebut terlambat
lapor atau tidak.
c. Jika SPT tidak terlambat lapor maka data selanjutnya akan direkam
kedalam sistem informasi perpajakan (data base) Direktorat Jendral Pajak
dan SPT yang telah direkam akan diarsipkan, namun jika SPT diketahui
terlambat melapor maka SPT tersebut akan dikirimkan kepada seksi
pengawas dan konsultasi disertai surat pengantar yang telah disetujui dan
ditandatangani oleh kepala seksi PDI yang untuk selanjutnya SPT tersebut
akan ditangani oleh seksi pengawasan dan konsultasi.
d. Jika hasil pemeriksaan menyatakan bahwa SPT tersebut tidak benar yang
dimana faktor penyebabnya dapat berupa salah hitung atau salah pengisian
SPT,
maka
SPT tersebut
akan
dikirimkan
ke
bagian
account
49
a. SPT yang diterima dari seksi pelayanan akan diperiksa kembali mengenai
kebenaran dan kelengkapannnya serta untuk mengetahui terlambat atau
tidaknya wajib pajak dalam melaporkan SPT tersebut
b. Jika diketahui ada keterlambatan lapor maka SPT tersebut akan diserahkan
ke seksi pengawasan dan konsultasi untuk ditindak lanjuti. Namun apabila
telah lengkap dan benar serta tidak mengalami keterlambatan lapor maka
SPT akan langsung direkam oleh petugas kedalam sistem informasi
perpajakan (data base).
c. Namun apabila dalam SPT tersebut terdapat kesalahan hitung atau salah
pengisian maka SPT akan diserahkan kepada account representatives
untuk diterbitankan surat himbauan pembetulan kepada wajib pajak.
3.3.6 Hambatan-hambatan
dan
Upaya
Penanggulangan
dalam
50
51
52
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
4.1
Kesimpulan
Berdasarkan kajian-kajian dan pembahasan atau data-data yang
dilakukan dan dikumpulkan oleh penulis selama kuliah kerja praktek, maka
sebagai akhir dari penulisan laporan kuliah kerja praktek ini penulis dapat
menyimpulkan bahwa :
1.
53
4.2
Saran
Berdasarkan data yang telah diproleh penulis dari pelaksanaan kuliah
54
DAFTAR PUSTAKA
55
: Eli Kusminar
: Perempuan
Warga Negara
: Indonesia
Agama
: Islam
Nama Ayah
: U.Sutisna
Nama Ibu
: Nengsih
Alamat Rumah
Telepon
: 022-6624400 / 081321501000
Pendidikan Formal
Tahun 1991-1997, SD Negeri Cibeureum X Bandung,
Tahun 1997-2000, SMP Negeri 47 Bandung,
Tahun 2000-2003, SMK Negeri 11Bandung,
Tahun 2007-sekarang, Universitas Komputer Indonesia Fakultas Ekonomi Program
Studi Akuntansi.
Yang Menyatakan
Eli Kusminar
NIM. 21307037