Anda di halaman 1dari 3

Ugrade RouterOS ke versi 6.

20 pada x86
RouterOS versi baru (6.20 ke atas) memiliki menu manajemen disk yang berbeda dengan versi
sebelumnya. Pada artikel terdahulu pernah juga dibahas mengenai perbedaan manajemen disk
pada v.6.20. Perbedaan ini juga akan berpengaruh terhadap langkah-langkah untuk melakukan
upgrade versi RouterOS terutama pada arsitektur x86 seperti PC router atau MikroBits Series.
Rancangan hardware yang umum diterapkan pada Router x86 adalah dengan menambahkan
secondary storage untuk menyimpan file lain (selain system). Seperti pada produk MikroBits
series, operating system disimpan pada Compact Flash, sedangkan SATA HDD digunakan
sebagai secondary storage untuk cache proxy, usermanager database, dsb. Coba kita lihat
perbandingan management disk di versi RouterOS terbaru.

Gambar diatas merupakan menu management storage di versi RouterOS 6.19 kebawah. Dimana
bisa dikases melalui menu System --> Store .

Sedangkan untuk gambar kedua, merupakan fitur management storage di versi 6.20 keatas, yang
bisa diakses melalui menu System --> Disk. Jika dilihat secara sepintas, fasilitas dari keduanya
sudah banyak perubahan.
Dengan menggunakan rancangan seperti itu, jika dilakukan upgrade, misalnya dari v.6.13 ke
v.6.20 atau versi yang lebih baru, kemungkinan besar Router tersebut akan mengalami gagal
booting. Hal ini disebabkan karena pembacaan disk yang sudah berbeda pada v.6.20.
Untuk menghindari hal tersebut, maka langkah yang harus dilakukan adalah dengan melepas
secondary Storage terlebih dahulu, dalam contoh kasus ini secondary storage adalah SATA HDD,
baru lakukan langkah upgrade versi seperti biasa.
Secara detail, berikut langkah upgrade yang harus dilakukan :
1. Matikan x86 Router untuk melepas secondary storage (SATA HDD).
2. Nyalakan Router dan lakukan langkah-langkah upgrade seperti biasa :

Download modul RouterOS dengan arsitektur x86, contoh routeros-x86-6.24.npk. Paket


tersebut bisa download dari http://www.routeros.co.id/.

Upload modul tersebut via FTP ke menu file Router, atau juga bisa dengan drag & drop
di menu "Files" jika menggunakan winbox.

Setelah proses upload selesai, lakukan soft-reboot pada Router dengan perintah /system
reboot

3. Jika Router sudah menyala dengan normal, selanjutnya pasang kembali secondary storage
(SATA HDD).
4. Lakukan pengecekan pada service - service yang menggunakan secondary storage seperti
web-proxy, user-manager, dsb. Biasanya akan terdapat sedikit perbedaan lokasi penyimpanan file
pada storage, maka perlu sedikit setting penyesuaian.

Contohnya pada setting cache proxy. Agar cache disimpan di secondary storage, tidak lagi
disetting di menu Stores, namun peyimpanan cache bisa diset di setting properties web-proxy.

Anda mungkin juga menyukai