Anda di halaman 1dari 12

PROPOSAL USAHA (BUSINESS PLAN)

APOTIK SYAMSAN FARMA

NAMA

: SYAMSUDDIN LABIDING

NIM

: 11 01 116

KELAS

:B

YAYASAN PERAWAT SULAWESI SELATAN


STIKES PANAKKUKANG MAKASSAR
PRODI S1 KEPERAWATAN
2015

A. PENDAHULUAN
1. Latar belakang
Kesehatan merupakan hal yang sangat berharga dalam menjalani kehidupan di
dunia ini. Tanpa kesehatan kita tidak dapa menikmati segala nikmat dan karuniaNYA
yang telah diberikan kepada kita sebagai manusia. Bila tubuh kita sehat (jasmani
maupun rohani), kita dapat melakukan segala aktivitas tanpa terganggu satu apapun.
Kesehatan tidak memandang usia, tua ataupun muda sangatlah membutuhkan
kesehatan.
Pada zaman sekarang ini maraknya trend penyakit di Indonesia semakin
meningkat. Hal ini dapat disebabkan karena berubahnya pola hidup masyarakat pada
umumnya. Mereka cenderung menerapkan pola hidup instant dan meninggalkan pola
hidup sehat. Padatnya aktivitas yang mereka jalani menuntut semuanya serba cepat,
termasuk dalam hal makanan. Mereka memilih memakan makanan cepat saji (junk
food) daripada makanan yang harus diolah terlebih dahulu. Padahal makananmakanan cepat saji tersebut sangatlah mengancam kesehatan manusia untuk
pemakaian jangka panjang. Penyakit-penyakit yang dapat timbul antara lain
kolesterol, hipertensi, jantung koroner dan lain-lain.
Selain itu perubahan cuaca yang tidak menentu (cuaca ekstrim)di Indonesia
belakangan ini menyebabkan menurunnya ketahanan tubuh seseorang untuk melawan
penyakit. Tidak hanya anak-anak tetapi juga orang dewasa tidak dapat menghindar
dari bibit peyakit tersebut. Oleh sebab itu perlu dilakukan kegiatan pencegahan baik
yang berasal dari luar maupun dari dalam serta menambah pengetahuan dan
kesadaran akan pentingnya kesehatan.
Sebagai tenaga kesehatan kita wajib memberikan pelayanan kesehatan yang
sesuai dengan wewenang yang telah diberikan. Pelayanan kesehatan adalah setiap
upaya yang diselenggarakan secara sendiri atau bersama-sama dalam suatu organisasi

untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan, mencegah dan menyembuhkan


penyakit serta memulihkan kesehatan perorangan, keluarga, kelompok dan
masyarakat. Pelayanan kesehatan dapat diselenggarakan oleh pemerintah atau swasta.
Apotek merupakan salah satu sarana pelayanan kesehatan, tempat dilakukannya
pekerjaan kefarmasian dan juga sebagai tempat untuk menyalurkan perbekalan
farmasi kepada masyarakat (Permenkes No. 922/Menkes/Per/X/1993). Pekerjaan
kefarmasian tersebut meliputi pembuatan termasuk pengendalian mutu sediaan
farmasi, pengamanan, pengadaan, penyimpanan dan distribusi obat, pelayanan obat
atas resep dokter, pelayanan informasi obat serta pengembangan bahan obat dan obat
tradisional (Undang-undang No.23/1992). Adapun yang termasuk perbekalan farmasi
adalah obat, bahan obat, obat asli Indonesia (obat tradisional), alat kesehatan dan
kosmetik (Permenkes No. 922/Menkes/Per/X/1993).
Apoteker di apotek harus bertanggung jawab terhadap ketepatan dan
kesesuaian informasi atas perbekalan farmasi yang diserahkan kepada masyarakat
berasaskan asuhan kefarmasian (pharmaceutical care). Hal ini ditujukan untuk
mencapai hasil terapi yang tepat dan rasional sehingga dapat meningkatkan kualitas
hidup masyarakat. Tuntutan ini semakin besar dengan semakin meningkatnya
kecenderungan masyarakat untuk melakukan pengobatan sendiri (swamedikasi),
sehingga dalam penggunaan perbekalan farmasi harus disertai dengan informasi yang
cukup dan benar agar tidak timbul efek samping yang berbahaya.
Apotek sebagai badan usaha juga tidak dapat terlepas dari sisi ekonomi yang
membutuhkan keuntungan (profit) untuk dapat mempertahankan kelangsungan
usahanya. Untuk ini diperlukan bekal kemampuan manajerial serta profesionalitas
dari seorang Apoteker. Sehingga dari segi ekonomi tetap dapat menghasilkan profit
dan mengembangkan usahanya, sedangkan dari segi profesionalitas seorang Apoteker
dapat melakukan pengabdian profesi, memperluas wawasan dan pengetahuan,
meningkatkan citra Apoteker dan menumbuhkan kepercayaan masyarakat.
Dalam pencapaian tujuan tersebut maka kami ingin verusaha melakukan
pelayanan kesehatan kepada masyarakat dengan mendirikan sebuah apotek.
Perencanaan pendirian sebuah apotek harus dirancang berdasarkan berbagai analisa,
analisa awal yang dilakukan antara lain yaitu studi kelayakan pendirian apotek dengan
salah satu faktor utamanya adalah penentuan lokasi pendirian apotek. Dimana lokasi

apotek menentukan pengadaan perbekalan serta pelayanan yang kita berikan. Lokasi
Apotek________

yang bertempat di Jalan Pahlawan no.1 Sedayu-Gresik cukup

strategis yaitu berada di pinggir jalan raya yang ramai dilalui kendaraan, dekat dengan
perumahanan penduduk yang heterogen, rumah sakit, sekolah, dan terminal bus.
Dengan adanya apotek ini diharapkan mampu tercapai tujuan pembangunan
kesehatan yaitu untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat sekitar serta dapat
digunakan sebagai sarana pengabdian profesi seorang Apoteker dalam penyampaian
pengetahuan dan keterampilan bagi masyarakat, serta pelayanan konseling dan
informasi mengenai obat maupun perbekalan farmasi lainnya dengan atau tanpa resep,
sehingga dapat membantu masyarakat dalam hal peningkatan kesadaran dan
pemahaman terhadap penggunaan obat maupun perbekalan farmasi lainnya secara
rasional yang aman, tepat, dan cost-effective sehingga dapat meningkatkan kualitas
hidup masyarakat
2. Tujuan Pendirian Apotek
Tujuan pendirian apotek antara lain sebagai berikut:
a. Sebagai tempat melakukan pengabdian profesi apoteker dalam memberikan
pelayanan kefarmasian kepada masyarakat.
b. Sebagai salah satu upaya pemerataan keberadaan unit pelayanan kesehatan dan
pemberian layanan kefarmasian yang berkualitas kepada masyarakat.
c. Sebagai salah satu upaya mendukung dan membantu terlaksananya usaha
pemerintah untuk menyediakan obat-obatan secara merata dengan mutu yang baik
dan harga yang terjangkau oleh masyarakat.
d. Sebagai sarana ekonomi untuk mengembangkan modal dan meningkatkan
keterampilan berwirausaha dengan tetap mendahulukan kepentingan pelayanan
kefarmasian yang berorientasi kepada pasien.
e. Mendapatkan laba/profit dengan pendirian apotek, diharapkan untuk tahun
selanjutnya apotek dapat terus tumbuh dan berkembang.
f. Sebagai sarana pelayanan farmasi yang melakukan peracikan, pengubahan bentuk,
pencampuran dan penyerahan obat dan bahan obat.
g. Meningkatkan kesehatan masyarakat setempat khususnya dan masyarakat pada
umumnya.

h. Meningkatkan pemahaman masyarakat tentang penggunaan obat secara rasional


dalam praktek pengobatan sendiri (swamedikasi).
i. Memberikan keringanan biaya bagi rakyat kurang mampu di daerah Klender dalam
memberikan obat-obatan.
3. Pengelolaan fungsi apotek
Faktor yang harus diperhatikan dalam pendirian suatu apotek meliputi :
1. Pemilihan lokasi
Beberapa hal yang perlu dipertimbangkan dalam pemilihan lokasi apotek :
a. Letaknya strategis
b. Penduduk yang cukup padat
c. Daerah yang ramai
d. Dekat dengan tempat praktek dokter
e. Keadaan sosial ekonomi masyarakat sekitarnya.
2. Syarat pendirian apotek berdasar Kepmenkes meliputi :
a. Fotokopi SIK atau SP
b. Fotokopi KTP dan surat Pernyataan tempat tinggal secara nyata
c. Fotokopi denah bangunan surat yang menyatakan status bangunan dalam
bentuk akte hak milik
d. Daftar Asisten Apoteker (AA) dengan mencantumkan nama, alamat, tanggal
lulus dan SIK
e. Asli dan fotokopi daftar terperinci alat perlengkapan apotek

B. VISI DAN MISI


1. VISI
memberikan pelayanan kefarmasian yang terbaik bagi masyarakat sehingga
mampu meningkatkan kualitas hidup masyarakat.
2. MISI
Memberikan jasa pelayanan kefarmasian yang mampu memenuhi kebutuhan,
keinginan, dan harapan masyarakat yang dinamis.
Melakukan pengembangan usaha dalam rangka meningkatkan pelayanan
kefarmasian yang berkualitas kepada masyarakat.
Mengembangkan kompetensi dan komitmen sumber daya manusia guna
mendukung pencapaian visi apotek.
C. PENGELOLAAN FUNGSI APOTIK
Faktor yang harus diperhatikan dalam pendirian suatu apotek meliputi :
1. Pemilihan lokasi
Beberapa hal yang perlu dipertimbangkan dalam pemilihan lokasi apotek :
a. Letaknya strategis
b. Penduduk yang cukup padat
c. Daerah yang ramai
d. Dekat dengan tempat praktek dokter
e. Keadaan sosial ekonomi masyarakat sekitarnya.
2. Syarat pendirian apotek berdasar Kepmenkes meliputi :

a. Fotokopi SIK atau SP


b. Fotokopi KTP dan surat Pernyataan tempat tinggal secara nyata
c. Fotokopi denah bangunan surat yang menyatakan status bangunan dalam
bentuk akte hak milik
d. Daftar Asisten Apoteker (AA) dengan mencantumkan nama, alamat, tanggal
lulus dan SIK
e. Asli dan fotokopi daftar terperinci alat perlengkapan apotek
f. Surat Pernyataan APA tidak bekerja pada perusahaan farmasi dan tidak menjadi
APA di Apotek lain
g. Asli dan fotokopi Surat Izin atas bagi PNS, anggota ABRI dan pegawai instansi
pemerintah lainnya
h. Akte Perjanjian kerjasama APA dan PSA
i. Pernyataan PSA tidak terlibat pelanggaran PerUndang-Undangan farmasi

D. NAMA APOTIK
Nama apotek yang didirikan adalah Apotek SYAMSAN FARMA yang terletak di
Jl. Bila kabupaten sidrap
Apoteker Pengelola Apotek (APA), yang juga bertindak sebagai Pemilik Sarana
Apotek I (PSA I)
Nama

: Syamsuddin

Alamat : Jl. Bila kabupaten sidrap

E. ALAT DAN PERBEKALAN FARMASI YANG DIPERLUKAN


Alat dan perbekalan yang diperlukan untuk pendirian suatu apotek adalah :
1. Bangunan, terdiri dari :
a. Ruang tunggu yang nyaman bagi pasien
b. Tempat mendisplai informasi, brosur bagi pasien
c. Ruang tertutup untuk konseling
d. Ruang peracikan dan penyerahan obat
e. Toilet
2. Kelengkapan bangunan apotek
a. Sumber air
b. Sumber penerangan
c. Alat pemadam
d. Ventilasi
e. Sanitasi
f. Papan nama APA
g. Billboard nama apotek
3. Perlengkapan kerja
a. Alat pengolahan / peracikan obat beserta wadah & copy resep
b. Perlengkapan administrasi

c. Tempat penyimpanan, berupa lemari terkunci, rak-rak, etalase, kulkas


d. Kelengkapan buku-buku pedoman apotik

F. TENAGA KERJA
Selain Apoteker Pengelola Apotek, dibutuhkan beberapa tenaga kerja yaitu :
Asisten Apoteker : 3 orang
Tenaga administrasi / kasir / obat bebas : 2 orang
Bagian umum : 2 orang
Masing-masing tenaga kerja mempunyai tugas, tanggung jawab dan wewenang sesuai
dengan peranannya di dalam apotek.

G. STRATEGI DAN INOVASI


Dalam rangka mengembangkan usaha perapotekan ini diperlukan strategi inovasi
khusus, sehingga nantinya diharapkan mampu mempertahankan eksistensi apotek
PAPAR FARMA dan mampu memajukan apotek dengan membuka cabang-cabang
baru di daerah lain. Adapun strategi yang ditempuh antara lain :
Melakukan masa promosi selama seminggu berupa pemeriksaan dokter gratis pada
1. Menyediakan jasa konseling secara gratis oleh APA.
2. Menyediakan obat-obatan yang dibutuhkan oleh pasien. Tidak hanya obat-obat
kimia tetapi juga kita menyediakan obat-obat herbal. Jika obat yang dibutuhkan
pasien tidak ada maka berusaha mengambil di apotek lain, diusahakan agar pasien
pulang mendapat obat yang diperlukan tanpa copie resep.

3. Monitoring pasien. Monitoring dilakukan terhadap pasien via telepon, terutama


untuk pasien dengan penyakit kronis. Hal ini dilakukan untuk mengontrol keadaan
pasien dan meningkatkan kepercayaan pasien terhadap apotek.
4. Fasilitas yang menarik. Ruang tunggu dibuat senyaman mungkin dengan fasilitas
AC, TV, tempat duduk yang nyaman, majalah kesehatan, Koran dan tabloid serta
tempat parkir yang luas.
5. Menerima pelayanan resep dengan sistem antar jemput (dengan catatan masih
dalam wilayah klender)

H. STUDI KELAYAKAN PENDIRIAN APOTEK


Modal diperoleh dari :
I. Syamsuddin,Skep.Ns. Rp. 100.000.000;
II. modal dari kerja sama insvektor. Rp. 100.000.000;
1. Modal
Modal tetap

jumlah

a. Modal tetap
Perlengkapan penunjang
Perlengkapan apotek
Biaya perizinan
kendaraan
b. Modal operasional
c. Cadangan modal

Rp. 30.000.000;Rp. 20.000.000;Rp. 2.000.000;Rp. 7.000.000;Rp. 121.000.000;Rp.20.000.000;-

total

Rp.200.000.000;-

2. Rencan anggaran dan pendapatan tahun ke-1

Rencan anggaran dan pendapatan tahun ke-1

a. Biaya rutin bulanan


1) Tenaga kerja
Apoteker (1 orang)
Asisten apoteker (2 orang)
Tenaga administrasi
Pembantu umum
2) Biaya lain-lain
Administrasi
Listrik, telpon
Lain-lain
b. Biaya rutin tahun pertama
1) Biaya bulanan 12 x Rp. 5.100.000;2) Tunjangan hari raya (1 bulan gaji)
Total
3. Proyeksi pendapatan tahun pertama

jumlah

Rp. 1.500.000;
Rp. 1.000.000;
Rp. 400.000
Rp. 300.000;
Rp. 500.000;
Rp. 600.000;
Rp. 800.000;
Rp. 61.200.000;
Rp. 3.200.000;
Rp. 69.500.000;

a. Pendapatan tahun pertama

- Penjualan resep tahun I (10x25x12)xRp.75.000;

Rp. 225.000.000;

- Penjualan bebas 25x12xRp. 350.000;

Rp. 105.000.000;

- Penjualan lain (OWA) 25x12xRp. 100.000;

Rp. 30.000.000;+

Total

Rp. 360.000.000;

b. Pengeluaran tahun pertama

- Pembelian obat resep

Rp. 100.000.000;

- Pembelian obat bebas

Rp. 50.000.000;

- Pembelian OWA

Rp. 40.000.000;

- Pengeluaran rutin tahun I

Rp. 70.000.000;+

Total

Rp. 260.000.000;

c. Perkiraan laba tahun pertama

Pendapatan tahun I

Rp. 360.000.000;

Pengeluaran tahun I

Rp. 260.000.000; -

Laba sebelum pajak

Rp. 100.000.000;

Pajak pendapatan (10%)

Rp. 15.000.000; -

Laba netto

Rp. 85.000.000;

I. PENUTUP
Berdasarkan analisa situasi dan dengan memperhatikan studi kelayakannya, maka
pendirian Apotek SYAMSAN FARMA di Jl.Bila Kabupaten Sidrap mempunyai
prospek yang cukup bagus, baik ditinjau dari segi pelayanan maupun usaha.

Anda mungkin juga menyukai