Anda di halaman 1dari 6

BAB 1

PROSPEKSI DAN PROSPEK EKSPLORASI


Bab ini menjelaskan tentang tahap eksplorasi yang akan diuraikan dalam buku ini
dengan cakupan yang lebih umum mulai dari konsep awal hingga penemuan bijih.
1.1 Pengertian Istilah
Eksplorasi (sering disebut sebagai play) adalah kegiatan yang merupakan bagian dari
strategi untuk menemukan dan menetapkan mineral bijih yang ekonomis pada suatu daerah
mineral, eksplorasi yang besar terkadang dipecah menjadi beberapa proyek sesuai perijinan
eksplorasi dimana setiap proyek dapat memiliki satu atau lebih prospek.
Prospek merupakan unit dasar dari pekerjaan eksplorasionis adalah sejumlah daerah yang
telah dibatasi dan dianggap memiliki kemungkinan mengandung tubuh bijih yang terkadang
dinamakan sesuai posisi geografis. Prospek dapat berupa mineralisasi yang tersingkap,
pertambangan tua, daerah yang dipilih berdasarkan pengetahuan geologi atau kenampakan
)las an dari suatu lingkungan berdasarkan pengukuran geofisika dan geokimia yang
diinterpretasi memiliki jarak yang dekat dengan bijih.
Pekerjaan seorang eksplorasionis adalah menghasilkan prospek baru kemudian
mengeksploitasinya untuk menemukan dan menetapkan tubuh bijih yang mungkin terdapat
disana.
1.2 Menghasilkan Proyek dan Prospek Baru.
Menghasilkan prospek yang baru adalah tahap awal eksplorasi yang kritis dan dikenal
sebagai prospeksi. Secara tradisional, prospeksi adalah pencarian indikasi mineralisasi di
permukaan yang mudah dikenali. Pada saat ini jangkauan dari indikasi permukaan yang dapat
dikenali oleh eksplorasionis meluas dengan penggunaan teknik geofisika dan geokimia yang
canggih walaupun metode prospeksisederhana tetap dapat menemukan tubuh bijih seperti
penemuan Oyu Tolgoi Cu/Au porfiri masif di Mongolia tahun 1996.
Kesuksesan penemuan mineral tergantung pada tiga faktor yaitu:
a. Eksplorasionis mencari daerah yang belum dicari orang lain sebelumnya.
b. Eksplorasionis mengidentifikasi kenampakan dari mineralisasi yang sangat kecil atau
yang tidak dianggap penting oleh pendahulunya
c. Pada daerah yang mineralisasinya telah diketahui (eksplorasi brownfield),
eksplorasionis membuat lubang yang baru untuk mengetahui mineralisasi yang belum
tersingkap. Eksplorasi jenis ini hanya dapat berhasil bila ilmu geologi yang didapat
dari prospek dan tambang yang telah ada, membuat kepercayaan diri pada
eksplorasionis dalam memulai perluasan program pengeboran di daerah yang minim
indikasi permukaan. Contoh sukses dari eksplorasi ini adalah penemuan deposit
porfiri Cu/Au Ridgeway 450 m di bawah sedimen yang menutupinya oleh Newcrest
di Cadia, New South Wales, Australia.

Salah satu hal yang terpenting untuk kesuksesan prospeksi adalah berpikir lateral, yaitu:

Melihat batuan yang familiar dengan konteks yang baru,


Mempertanyakan segala asumsi khususnya asumsi kita sendiri dan menerima
kebijaksanaan,
Mengetahui adanya anomali atau penyimpangan,
Mengetahui kapan mengikuti firasat.

1.3 Beberapa Cara Untuk Mendapatkan Ide Eksplorasi Baru


Ide yang baru mungkin muncul secara tidak terduga, akan tetapi seringkali sebagai hasil
dari mengerti situasi yang terjadi dan mengkombinasikannya dengan pengetahuan
eksplorasionis sehingga eksplorasionis dapat menyadari kesempatan yang ada, berikut adalah
beberapa contohnya:

Skenario 1: Pemetaan yang baru dapat menghasilkan pengetahuan geologi dan


geofisika yang baru dan jika dikombinasikan dengan pengetahuan tentang
mineralisasi dapat menghasilkan kemungkinan kehadiran bentuk mineralisasi yang
berbeda atau mencari di tempat yang berbeda.
Skenario 2: Mencari di tempat lain pada daerah yang dicari sehingga dapat dihasilkan
model yang baru dan lebih mendekati dari yang telah digunakan sebelumnya.
Skenario 3: Kunjungan ke pertambangan lain mungkin di belahan dunia lain untuk
menambah wawasan eksplorasi karena melihat langsung lebih baik daripada
membaca literatur.
Skenario 4: Teknologi atau metode eksplorasi yang baru sehingga memungkinkan
terjadinya eksplorasi yang lebih efektif di daerah yang sebelumnya telah gagal
dieksplorasi
Skenario 5: Perubahan politik yang membuat eksplorasi dan pertambangan dapat
dilaksanakan pada suatu daerah yang dahulunya tidak dapat dilakukan eksplorasi
secara modern

1.4 Daftar Asumsi yang Negatif


Cepat atau lambat sebagian besar dari program eksplorasi dari suatu daerah akan
mencapai kebuntuan untuk menghasilkan ide eksplorasi yang baru. Pada titik ini selalu
mudah untuk memikirkan alasan yang bagus untuk untuk menghentikan eksplorasi. Tetapi
sebelum keputusan diambil, lebih baik mengecek apakah asumsi tersebut benar atau salah,
berikut salah satu contoh alasan yang umumnya dibuat oleh eksplorasionis tentang prospek
dari suatu daerah:

Daerah tidak prospek karena didasari oleh batuan jenis X => peta geologi yang
digunakan mungkin salah atau kurang detail atau jika jenis prospek yang dicari tidak
sesuai maka mungkin prospek bagi komoditas lain.
Daerah telah dieksplorasi secara menyeluruh => suatu daerah atau prospek tidak akan
pernah diuji secara lengkap dan menyeluruh. Eksplorasionis terdahulu menyerah
karena kehabisan ide, waktu, atau uang. Harapan terbaik yang dilakukan

eksplorasionis adalah menguji beberapa alasan model yang dimiliki mengenai


mineralisasi secara menyeluruh, menggunakan alat terbaik pada waktu yang
diberikan, menghasilkan model yang baru atau menemukan akses yang baru ke pokok
permasalahan dan daerah tersebbut mungkin menjadi area yang tereksplorasi.
Semua batuan yang prospek telah dimiliki oleh kompetitor => kapan terakhir kali
pengecekan terhadap ijin eksplorasi dilakukan?apakah semua kesempatan untuk
melakukan usaha bersama atau akuisisi telah diselidiki?jika kamu memiliki ide tentan
daerah tersebut dimana pemegang ijin tidak memilikinya, maka kamu berada di posisi
yang sangat baik umtuk bernegosiasi mengenai masukan yang berharga.
Tidak ada model dari tubuh bijih yang sesuai dengan daerah eksplorasi => deposit
mineral termasuk ke dalam kategori yang umum tetapi setiap jenisnya adalah
memiliki karakteristik masing-masing. Model yang detail terkadang dibuat setelah
mineralisasi ditemukan. Hati-hati untuk melihat terlalu focus pada bijih mineral yang
terakhir ditemukan untuk yang akan ditemukan.
Jalur prospek dikeluarkan dari eksplorasi dengan alasan memperebutkan lahan
menggunakan gugatan (lingkungan, tanah nenek moyang,dll) => Hal ini merupakan
hal yang sulit. Pada ketentuan di banyak )las a sekarang ini, mempercayai hal ini
bukanlah asumsi belaka. Akan tetapi dengan alas an, pemikiran yang wajar dan
kesediaan untuk berkompromi, kesabaran dan negosiasi, dapat menghasilkan
kesempatan yang lebih baik.

1.5 Tahap pada Eksplorasi Prospek


Ketika prospek telah diidentifikasi dan hak untuk mengekplorasi telah didapatkan.
Penilaian dilakukan ketika melewati tahap-tahap eksplorasi. Hasil positif di tahap apapun
akan membawa ke tahap selanjutnya dan meningkatkan usaha eksplorasi. Hasil negatif berarti
prospek akan disingkirkan, dijual, atau usaha bersama dengan pihak lain atau secara
sederhana ditunda hingga akuisisi dari informasi/ide/teknologi yang baru sehingga eksplorasi
dapat diaktifkan kembali.
Meskipun jenis prospek beraneka ragam yang akan menunjukkan beberapa perbedaan
pada tahap eksplorasi, eksplorasi prospek secara umum akan melalui tahap-tahap yang
dikemukakan di bawah ini:

1.5.1

Penghasilan Target

Tahap ini mengutamakan pemboran langsung menuju bijih potensial. Prosedur yang
dilakukan pada tahap ini dapat termasuk:

1.5.2

Mengkaji semua informasi dari prospek seperti pemetaan geologi dan survey
geofisika oleh pemerintah, hasil dari eksplorasi sebelumnya dan kehadiran mineral
yang diketahui.
Interpretasi geologi awal dari foto udara dan penginderaan jarak jauh
Pemetaan geologi regional dan detail
Potongan batuan atau sampel tanah untuk penelitian geokimia
Survey geofisika regional dan detail
Pengeboran dangkal untuk geokimia regolith dan bedrock
Pengeboran untuk meningkatkan pengetahuan geologi
Pengeboran Target

Tahap ini bertujuan untuk mendapatkan titik pertemuan dengan bijih atau bijih
potensial. Pengujian terkadang berupa pemboran menggunakan intan atau bor putar-tumbuk
atau trenching, pitting, shaft sinking, dan membuat adit. Hasil dari tahap ini melibatkan
biaya tinggi dan pembuatan potential cost. Jika bijih mineral potensial telah diketahui dan
dibuat keputusan biaya eksplorasi akan meningkat )las an, seringkali pada pembiayaan di
prospek lain. Jika deitentukan untuk mengeluarkan prospek setelah tahap ini, selalu ada
kemungkinan bahwa tubuh bijih luput dari perhatian.
1.5.3

Pengeboran Evaluasi Sumber Daya

Tahap ini menjawab pertanyaan ekonomi yang berhubungan dengan mutu, berat, dan
karakteristik metalurgi dari bijih mineral potensial. Untuk menjawab pertanyaan tersebut
dibutuhkan pengeboran dan sampling detail berpola, karena hal ini membutuhkan biaya
tinggi dan memakan waktu, pengeboran kadang dilakukan dalam dua tahap dengan suatu
keputusan diantaranya.
1.5.4

Studi Kelayakan

Tahap ini merupakan tahap akhir dari proses, berupa meja kerja dari studi yang menilai
semua aspek baik geologi, pertambangan, lingkungan, politik dan ekonomi yang berkaitan
dengan keputusan untuk menambang. Studi kelayakan awal kadang dilakukan saat tahap
evaluasi sumber daya sebelumnya, bertujuan untuk mengidentifikasi apakah biaya yang
dikeluarkan saat eksplorasi sesuai dengan yang akan dihasilkan serta mengetahui jenis dari
data yang harus didapatkan untuk membawa proyek ke tahap studi kelayakan akhir.
1.6 Memaksimalkan Sukses Dalam Program Eksplorasi
Jumlah prospek yang dihasilkan untuk menghasilkan penemuan tambang baru bervariasi
tergantung oleh banyaknya faktor. Beberapa pemikiran untuk menentukan jumlah tubuh bijih
yang dihasilkan dapat dipertimbangkan dari penyusutan prospek atau kurva eksplorasi
(Gambar 1). Ini adalah kurva berupa jumlah prospek di setiap eksplorasi (sumbuvertikal) dan
tahap eksplorasi yang dicapai atau terhadap waktu (sumbu horizontal).

Gambar 1. Kurva Eksplorasi


Jumlah prospek akan menurun seiring tahap eksplorasi. Pada gambar 1, kurva
berlabel A menunjukkan tahap eksplorasi yang sukses dan menghasilkan penemuan tubuh
bijih. Kurva berlabel C menunjukkan eksplorasi yang berhasil akan tetapi memiliki jumlah
prospek yang lebih kecil dan kemiringan garis yang lebih kecil dari A. Hal ini dapat
disimpulkan bahwa prospek C memiliki kualitas yang lebih baik dari prospek A karena
presentase yang lebih tinggi untuk lolos dari tahap eksplorasi awal. Kurva B adalah tipe
eksplorasi yang gagal.
Dari gambar 1 dapat dikatakan hanya ada dua cara untuk mengubah eksplorasi yang
gagal menjadi berhasil yaitu memperbesar program eksplorasi (contohnya meningkatkan
jumlah prospek yang dihasilkan) atau eksplorasionis harus menjadi semakin pintar
(contohnya menurunkan tingkat penyusutan prospek dan kemiringan dari kurva eksplorasi).
Tentunya ada cara ketiga yaitu: menjadi semakin beruntung.
1.7 Perbedaan Jenis Strategi Eksplorasi
Beberapa metode eksplorasi regional yang berisi kumpulan pengukuran geofisika dan
geokimia secara sistematis dan menghasilkan prospek dalam jumlah yang besar disebut
sebagai tipe eksplorasi empiris yang digambarkan sebagai kurva A dalam Gambar 1. Tipe
yang berlawanan adalah mengaplikasikan teori dan proses pembentukan bijih menurut
geologi dan proses pembentukan bijih menurut geologi dan mineralisasi suatu daerah yang
telah diketahui sehingga dapat memprediksi dimana bijih mungkin ditemukan, tipe ini disebut
sebagai pendekatan eksplorasi secara konseptual dan digambarkan dengan kurva C pada

Gambar 1. Metode konseptual digunakan ketika pengetahuan geologi regional dan tipe
mineralisasi telah diketahui dan kadang digunakan pada pertambangan yang telah ada
contohnya di daerah Bushveld di Afrika Selatan. Teknik empiris dilakukan pada eksplorasi
dimana tidak ada pertambangan atau prospek yang telah ada sebelumnya
1.8 Hasil dari Eksplorasi
Hal untuk mengukur kesuksesan dari program eksplorasi adalah dapat mengetahui target
dari hanya satu pemboran dan menemukan titik pertemuan mineralisasi yang potensial dilihat
dari segi ukuran dan kualitas.
1.9 Memecahkan Occams Razor
Occams Razor adalah prinsip yang diaplikasikan di berbagai bidang untuk memecah
masalah. Prinsip ini mengatakan untuk membuat jangkauan dari solusi yang memungkinkan
dan yang paling sederhana. Semua tahap dari eksplorasi yang membutuhkan keputusan,
menggunakan konsep Occams Razor ini. Khususnya ketika memilih daerah eksplorasi dan
segala proses yang mengikutinya, seperti pencarian literature dan geologi regional dan semiregional, pemetaan geokimia dan geofisika. Akan tetapi jika tahap eksplorasi telah mendekati
bijih potensial, eksplorasionis yang sukses akan mengabaikan prinsip dari ekonomi.
Alasannya adalah tubuh bijih adalah objek sebagai hasil kombinasi factor geologi yang tidak
biasa. Ketika melakukan interpretasi geologi dari prospek mineral, akan muncul beberapa
interpretasi geologi yang berbeda dari data yang tersedia. Interpretasi tersebut dapat
dikatakan layak bila memenuhi aturan geologi dan adanya bukti geologi dan )las an yang
logis dibalik semua asumsi.
Relatif mudah untuk menemukan beberapa alasan yang bagus mengapa suatu alasan
tidak mengandung tubuh bijih, tapi dibutukan eksplorasionis yang ahli untuk menemukan
satu alasan bagus mengapa hal itu terjadi.

Anda mungkin juga menyukai