Anda di halaman 1dari 11

1

RANCANGAN PEMBELAJARAN (SATUAN ACARA


PEMBELAJARAN)
PENGGUNAAN TAWAS (Al2(SO4)3) DALAM MAKANAN

A. Pendahuluan
Indonesia merupakan negara yang kaya akan budaya dan
keanekaragaman suku. Dari keanekaragam suku dan budaya itulah
Indonesia mempunyai berbagai makanan khas. Makanan khas Indonesia
sampai sekarang masih dapat dengan mudah ditemui dimana pun. Di
negara-negara tertentu kita dapat dengan mudah menjumpai rumah
makan khas Indonesia tersebut. Meskipun makanan Indonesia terkenal
bercita rasa pedas namun banyak orang asing yang menyukainya.
Saat ini banyak ditemukan makanan yang menggunakan tawas
dalam proses pembuatannya. Tawas adalah senyawa kimia yang
mengandung aluminium dan biasanya digunakan untuk menjernihkan air.
Namun oleh oknum pedagang curang, tawas digunakan dalam proses
pengolahan berbagai makanan antara lain bakso, manisan, bihun dan
ikan

asap.

Jumlah

penambahannya

pun

tidak

terukur.

Tujuan

penggunaan tawas ini adalah untuk mengeraskan tekstur makanan dan


memberi warna yang cerah. Meskipun aluminium (Al) bukan merupakan
logam berat namun dalam konsentrasi tinggi dapat bersifat toxic atau
beracun. Kadar Al yang tinggi dalam darah akan menyebabkan berbagai
masalah seperti, disfungsi ginjal dan disfungsi hati. Di sisi lain bila Al
tertimbun banyak di otak akan menyebabkan orang kehilangan memori,
mudah pusing, gangguan keseimbangan badan, alzeimer dan mudah
gugup. Sebenarnya tawas dilarang penggunaannya dalam makanan.
Tawas diperbolehkan digunakan hanya untuk menjernihkan air, itupun
dengan kadar tertentu. Kadar aluminium maksimum dalam air minum
adalah 0,2 mg/l sesuai permenkes RI nomor 416 tahun 1990 tentang
syarat-syarat dan pengawasan kualitas air. (Suparno, 2012).
Masyarakat makin terbuka wawasannya terhadap makanan yang
sehat, bergizi dan dapat disajikan dengan cepat. Namun kurangnya

pengetahuan pada masyarakat menyebabkan kurangnya pemahaman


akan

bahaya

penambahn

tawas

yang

berlebih

pada

makanan.

Sebenarnya pemakaian tawas pada makanan diperbolehkan namun


hanya 1-2 gram per liternya, jika berlebih tentu akan menimbulkan
gangguan pada kesehatan karena senyawa Al pada tawas bersifat racun.
Sehingga

jumlah

penggunaannya

pada

makanan

tidak

boleh

tersebar

luas

sembarangan.
B. Pengkajian
1. Pengkajian Faktor Predisposisi
a. Riwayat
Banyak ditemukan produk

makanan

dimasyarakat terutama di lingkungan sekolah yang menggunakan


tawas
takaran.

dalam

proses

Akibat

mengandung

pembuatannya

jangka

tawas

pendek

adalah

tanpa

konsumsi

keracunan,

memperhatikan
makanan

selanjutnya

yang
dapat

menyebabkan kerusakan hati hingga kematian.


b. Kesiapan Belajar
Beberapa warga merasa khawatir karena anaknya gemar
mengonsumsi makanan yang dibeli di lingkungan sekolah. Oleh
karena itu, pihak warga mengusulkan kepada pihak sekolah untuk
melakukan penyuluhan kepada siswa di sekolahnya agar lebih
waspada dan cermat dalam mengonsumsi jajanan di sekolah.
Pihak sekolah meminta bantuan dari puskesmas untuk
melakukan penyuluhan tentang bahaya penambahan tawas pada
makanan kepada siswa dan orang tua siswa di sekolahnya.
c. Motivasi Belajar
Masyarakat memberikan tanggapan positif terhadap
rencana penyulan tersebut. Mereka berharap dengan adanya
penyuluhan tersebut dapat lebih mengetahui bahaya dari
konsumsi makanan yang mengandung tawas dan mengetahui
cara membedakan dengan makanan yang sehat.
d. Kemampuan Belajar
Sekitar 95% siswa dan orang tua siswa mampu membaca
dan mengerti bahasa indonesia. Sehingga penyuluhan kesehatan
akan dilaksanakan dengan menggunakan bahasa indonesia.
Diharapkan informasi yang disampaikan oleh pihak puskesmas
dapat diterima dengan baik. Adapun orang tua siswa yang kurang

mengerti bahasa indonesia akan mendapat penyuluhan khusus


dari kader kesehatan setempat dalam bahasa daerah yang
dgunakan sehari-hari.
2. Pengkajian Faktor Pemungkin
Di puskesmas kabupaten terdapat analis kesehatan yang mampu
memberikan penyuluhan dengan baik. Analis kesehatan tersebut
sering megikuti mengikuti berbagai pelatihan penyuluhan kesehatan.
Metose yang digunakan untuk peyuluhan kesehatan adalah dengan
metode ceramah dan menggunakan alat bantu berupa leaflet.
3. Faktor Penguat
Beberapa warga yang juga kader kesehatan mendorong orang tua
siswa untuk mengikuti penyuluhan tersebut. Mereka pun mau utuk
mengikuti penyuluhan tersebut. Pihak sekolah bersedia menyiapkan
tempat dan peralatan yang dibutuhkan untuk menunjang kegiatan
penyuluhan kesehatan.
C. Analisa Data
DATA
Banyak
sekolah
memilh

anak-anak
yang

lebih
membeli

MASALAH
ETIOLOGI
Kurangnya pengetahuan Perilaku dan
siswa

sekolah

tentang

dasar
bahaya

siswa sekolah dasar yang


gemar

makanan di lingkungan

penggunaan tawas pada

sembarangan

sekolah

makanan.

berlebihan

membawa

dibanding
bekal

keadaan

dari

rumah.
D. Perencanaan Tindakan
Tindakan yang direncanakan untuk memecahkan masalah tersebut
adalah dengan promosi kesehatan atau pendidikan kesehatan kepada
semua siswa siswi sekolah dasar seta orang tua. Berikut adalah
rancangan pembelajaran yang harus disiapkan untuk penyuluhan
kesehatan
1. Topik
Penggunaan bahan tambahan non pangan berupa tawas (Al2(SO4)3)
pada makanan.
2. Sasaran

jajan
dan

Sasaran penyuluhan kesehatan ini adalah siswa siswi sekolah dasar


dan orang tua siswa.
3. Tujuan
a. Tujuan Umum
Setelah
diberikan
penggunaan

bahan

penyuluhan

tambahan non

kesehatan

mengenai

pangan berupa

tawas

(Al2(SO4)3) pada makanan, diharapkan siswa siswi mampu mlebih


teliti dalam memilih makanan yang dijual di sekolah.
b. Tujuan Khusus
Setelah
diberikan
penyuluhan
kesehatan
penggunaan

bahan

tambahan non

mengenai

pangan berupa

tawas

(Al2(SO4)3) pada makanan diharapkan siswa siswi dan orang tua


mampu:
1) menjelaskan pengertian tawas
2) mengetahui ciri-ciri fisik tawas
3) mengetahui makanan yang mengandung tawas
4) mengetahui ciri makanan yang mengandung tawas
5) mengetahui ambang batas penggunaan tawas
6) mengetahui manafaat tawas
7) mengetahui bahaya penggunaan tawas yang berlebihan pada
makanan
8) mengetahui cara menghindari konsumsi makanan yang
mengandung tawas
4. Materi
Materi penyuluhan yang akan diberikan meliputi:
a. pengertian tawas
b. ciri fisik tawas
c. makanan yang mengandung tawas
d. ciri makanan yang mengandung tawas
e. ambang batas penggunaan tawas
f. manfaat tawas
g. bahaya penggunaan tawas yang berlebihan pada makanan
h. cara menghindari konsumsi makanan yang mengandung tawas
E. Metode Penelitian
Metode pembelajaran yang tepat digunakan adalah ceramah,
diskusi dan tanya jawab.
F. Alat Bantu Pembelajaran
Media yang digunakan untuk penyuluhan antara lain:
1. leaflet tentang penggunaan tawas pada makanan, meliputi:
a. pengertian tawas
b. ciri fisik tawas
c. makanan yang mengandung tawas

2.
3.
4.
5.
6.
7.

d. ciri makanan yang mengandung tawas


e. ambang batas penggunaan tawas
f. manfaat tawas
g. bahaya penggunaan tawas yang berlebihan pada makanan
h. cara menghindari konsumsi makanan yang mengandung tawas
kursi 50 buah
meja 2 buah
LCD Projector
Laptop
wireles
microfon

G. Tempat Pelaksanaan
1. Tempat
Aula Sekolah Dasar
2. Setting tempat duduk

LCD Proyektor
1

4
5

Keterangan :
1 = moderator
2 = penyuluh
3 = operator
4 = peserta
5 = fasilitator
6 = observer

6
H. Waktu Pelaksanaan
1. Hari
: Sabtu
2. Tanggal : 31 Oktober 2015
3. Alokasi waktu
No.
1

Waktu
08.3008.55

Kegiatan Penyuluhan
Pembukaan :
1. salam pembuka
2. memperkenalkan
diri,

menjelaskan

topik dan tujuan


dari penyuluhan
3. menggali

Kegiatan Peserta
1. menjawab
salam

dari

penyuluh
2. mendengarkan
3. memberikan
tanggapan

pengetahuan
peserta
2

08.55-

tentang

tawas
1. Menjelaskan

1. Mendengarkan

10.00

materi tentang :
a. pengertian tawas
b. ciri fisik tawas
c. makanan
yang
mengandung

penyampaian
oleh

penyuluh
2. Memberikan
pertanyaan
3. Memperhatikan

mengandung
batas

penggunaan tawas
f. manfaat tawas
g. bahaya
penggunaan tawas
yang

memperhatikan
materi

tawas
d. ciri makanan yang
tawas
e. ambang

dan

berlebihan

pada makanan
h. cara menghindari

jawaban

yang

diberikan
4. Memberikan
tanggapan atas
jawaban

yang

diberikan

oleh

penyuluh

konsumsi
makanan

yang

mengandung
tawas
2. Memberi
kesempatan
kepada

peserta

untuk bertanya
3. Menjawab
pertanyaan

yang

diberikan

oleh

peserta
4. Mengajukan
pertanyaan
kepada

peserta

apakah

sudah

mengerti
3

10.0010.30

atau

belum
Penutup :

1. Mendengarkan

1. melakukan
evaluasi

dan
dengan

memperhatikan

memberikan

2. Memberikan

pertanyaan
2. menyimpulkan

tanggapan
3. Mengajukan

materi yang telah

pertanyaan

disampaikan
3. memberikan

apabila

ada yang kurang

kesempatan
kepada
untuk

jelas
4. Memberikan

peserta
bertanya

kembali

masih

tanggapan
5. Menjawab

apabila

salam penutup

kurang jelas
4. memberikan
jawaban

atas

pertanyaan

yang

diajukan peserta
5. mengucapkan
salam penutup

I.

Rencana Evaluasi
No.
1

Aspek
Kognitif

Afektif

Psikomotorik

Waktu
Segera

Metode
Tanya

Alat
Daftar

setelah

jawab

pertanyaa

penyuluha

mengenai

Segera

Tanya

tawas
Daftar

setelah

jawab

pertanyaa

penyuluha

mengenai

minggu

setelah
penyuluha
n

Observasi

tawas
Lembar
observasi

Evaluator

J. Lampiran Evaluasi
1. Aspek Kognitif
Berupa pertanyaan-pertanyaan sebagai berikut:
a. Apa pengertian dari tawas?
b. Bagaimana ciri fisik tawas yang beredar di pasaran?
c. Apa saja makanan yang mengandung tawas?
d. Bagaimana ciri makanan yang mengandung tawas?
e. Berapa jumlah ambang batas penggunaan tawas?
f. Apa manfaat penggunaan tawas?
g. Apa bahaya penggunaan tawas yang berlebihan pada makanan
bagi tubuh?
h. Bagaimana

cara

mencegah

konsumsi

makanan

yang

mengandung tawas?
2. Aspek Afektif
Berupa pertanyaan sebagai berikut:
a. Dari penjelasan yang telah diberikan, bagaimana kesimpulan anda
tentang penggunaan tawas yang berlebihan pada makanan?
b. Apa tindakan yang akan anda lakukan setelah mengerti bahaya
dan manfaat dari tawas?
3. Aspek Psikomotorik
No.
1

Keterangan
Membiasakan

Ya

makanan yang sehat dan bergizi.


Memberi pemahaman pada anak

Tidak

mengkonsumsi

terhadap makanan atau jajanan di


3

luar rumah
Mengetahui ciri-ciri makanan yang
mengandung tawas dengan melihat
ciri fisiknya.

MATERI PEMBELAJARAN
A. Pengertian Tawas
Tawas adalah sejenis koagulan dengan rumus kimia Al 2(SO4)3.
Tawas biasanya digunakan untuk menjernihkan air dengan prinsip
koagulasi. Tawas akan menggumpalkan kotoran yang terdapat dalam air
sehingga dapat dipisahkan dari air.
B. Ciri Fisik Tawas

Tawas yang beredar dipasaran adalah aluminium sulfat, ciri-ciri nya


adalah
1. Berbentuk kristal
2. Berupa gumpalan seperti batu
3. Berwarna putih
4. Padat
5. Tidak berbau
6. Larut dalam air
C. Makanan yang Mengandung Tawas
Makanan yang memungkinkan untuk ditambahkan tawas dalam
proses pengolahannya adalah
1. Bakso
2. Manisan
3. Ikan asin
4. Bihun
D. Ciri Makanan yang Mengandung Tawas
1. Bakso yang direbus dengan tawas ciri-ciri nya adalah
a. Permukaan halus
b. Tekstur keras
c. Warna bersih cerah
2. Manisan yang menggunakan tawas ciri-ciri nya adalah
a. Tekstur keras dan padat
b. Warna bersih terang
3. Ikan asin yang menggunakan tawas ciri-ciri nya adalah
a. Tekstur keras
b. Warna bersih cerah
c. Tidak berbau khas ikan
d. Tidak dihinggapi lalat
4. Bihun yang menggunakan tawas ciri-ciri nya adalah
a. Tekstur keras
b. Warna putih bersih cerah
E. Ambang Batas Penggunaan Tawas
Tawas yang beredar di pasaran

dalah

alumuium

sulfat.

Sebenarnya tawas dilarang penggunaannya dalam makanan. Tawas


diperbolehkan digunakan hanya untuk menjernihkan air, itupun dengan
kadar tertentu. Kadar aluminium maksimum dalam air minum adalah 0,2
mg/l sesuai permenkes RI nomor 416 tahun 1990 tentang syarat-syarat
dan pengawasan kualitas air. (Suparno, 2012).
F. Manfaat Tawas
Sebagai koagulan tawas bermanfaat dalam proses penjernihan air,
sebagai bahan tambahan deodorant, sebagai bahan anti api (titik leleh =

10

900C) biasa digunakan untuk campuran bahan memadamkan api,


sebagai bahan tambahan pembuatan sabun.
G. Bahaya Penggunaan Tawas Pada Makanan
Tawas yang biasanya ditambahkan pada makanan adalah
aluminium sulfat. Meskipun aluminium (Al) bukan merupakan logam berat
namun dalam konsentrasi tinggi dapat bersifat toxic atau beracun. Kadar
Al yang tinggi dalam darah akan menyebabkan berbagai masalah seperti,
disfungsi ginjal dan disfungsi hati. Di sisi lain bila Al tertimbun banyak di
otak akan menyebabkan orang kehilangan memori, mudah pusing,
gangguan keseimbangan badan, alzeimer dan mudah gugup.
H. Cara Mencegah Konsumsi Makanan yang Mengandung Tawas
Sebagai konsumen masyarakat harus pandai dalam memilih
makanan yang layak untuk dikonsumsi juga aman bagi kesehatan. Cara
mencegah konsumsi makanan yang mengandung tawas adalah dengan
tidak mudah tergiur dengan makanan yang harganya murah, teliti terlebih
dahulu kandungan yang terdapat di dalamnya, biasanya makanan yang
murah terbuat dari bahan bahan yang kwalitasnya kurang baik atau
bahkan menggunakan bahan yang sudah tidak layak dikonsumsi. Selain
itu perlu memperhatikan ciri-ciri makanan yang akan dikonsumsi pastikan
makanan yang dikonsumsi aman bagi kesehatan.

11

DAFTAR PUSTAKA

Syafutra, Adi. 2012. Makalah Etika Bisnis.


http://www.scribd.com/doc/57578985/Makalah-Etbis. Diakses pada
tanggal 28 September 2015. Jam 18.47 WIB.
Tristar. 2011. Peluang Bisnis Bakso. http://mesin-bakso.webs.com/.
Diakses pada tanggal 28 September 2015. Jam 20.05 WIB.
Usmiati, S. 2009. Bakso Sehat. Balai Besar Penelitian dan Pengembangan
Pascapanen Pertanian : Bogor.

Anda mungkin juga menyukai