Anda di halaman 1dari 21

Pengaruh Jenis Air Terhadap Pertumbuhan

Kacang hijau

Disusun Oleh:
Kelompok 1 | 12 MIPA 3
Afdal Hafiz Mukhanin
Faridah Hukmi Ulya
Muhammad Maulana Al Farichi Prawiranegara
Yuni Maulidah Anggraini

Tahun Pelajaran
2016-2017

KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang,
Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan
rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan laporan praktikum biologi tentang perkecambahan kacang hijau.
Laporan ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan laporan ini. Untuk itu
kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
berkontribusi dalam pembuatan laporan ini.
Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena
itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca
agar kami dapat memperbaiki laporan ini.
Akhir kata kami berharap semoga laporan tentang perkecambahan kacang hijau
ini dapat memberikan manfaat terhadap pembaca.

Gresik, 5 Agustus 2016

Penyusun

DAFTAR ISI
Kata Pengantar
Daftar Isi
BAB I PENDAHULUAN
1.1
Latar
Belakang .............................................................................................1
1.2
Rumusan
Masalah ........................................................................................1
1.3

Tujuan dan Manfaat Penelitian ....................................................................2

1.4

Hipotesis ......................................................................................................2

BAB II TINJAUAN PUSTAKA


2.1

Uraian Tentang Pertumbuhan Tumbuhan ....................................................3

2.2

Uraian Tentang Air Teh ...............................................................................5

2.3
Uraian
Tentang
Tumbuhan .........................................6

Faktor

2.4
Uraian
Hijau ....................................................................................9

Pertumbuhan
Kacang

BAB III METODE PRAKTIKUM


3.1

Waktu dan Tempat .....................................................................................10

3.2
Alat
Bahan ...........................................................................................10
3.3

dan

Prosedur Kerja ...........................................................................................11

BAB IV PEMBAHASAN
4.1

Variabel Terikat, Variabel Bebas, dan Variabel Kontrol ...........................13

4.2

Hasil Pengamatan .....................................................................................13

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN


5.1
Kesimpulan ................................................................................................14
5.2

Saran ..........................................................................................................14

Lampiran

Daftar Pustaka

BAB I
PENDAHULUAN
1.1

Latar Belakang

Setiap makhluk hidup baik tumbuhan maupun hewan, membutuhkan


nutrisi dan kondisi yang sesuai dengan kebutuhannya. Misalnya saja tumbuhan
akan selalu membutuhkan air, unsur hara dan sinar matahari untuk tetap hidup dan
berkembang, walaupun kadar yang dibutuhkan berbeda untuk setiap jenisnya,
misalnya pada tumbuhan xerofit dengan tumbuhan hirofit, jelas berbeda
kebutuhan air antara keduanya.
Ketersediaan unsur-unsur pendukung hidup ini sangat berpengaruh
terhadap pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Tumbuhan yang mendapatkan
asupan nutrisi yang cukup dan keadaan lingkungan yang mendukung tentunya
akan tumbuh dan berkembang dengan lebih baik dari pada tumbuhan yang asupan
nutrisinya kurang.
Pertumbuhan dan perkembangan merupakan hasil interaksi antara faktorfaktor dalam dan luar. Faktor dalam adalah faktor yang terdapat dalam tubuh
organisme, antara lain sifat genetic yang ada di dalam gen dan hormon yang
merangsang pertumbuhan. Sedangkan faktor luar adalah faktor lingkungan.
Potensi genetik hanya akan berkembang apabila ditunjang oleh lingkungan yang
cocok.
Penyiraman tumbuhan dengan air biasa adalah hal yang wajar dilakukan.
Dalam percobaan kali ini penulis akan menggunakan air teh untuk uji coba pada
tanaman kacang hijau.
1.2

Rumusan Masalah
-

Apakah perbedaan nutrisi dapat mempengaruhi pertumbuhan tanaman


kacang hijau?
Bagaimanakah pengaruh nutrisi terhadap pertumbuhan tanaman kacang
hijau?

1
1.3

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini, antara lain


- Untuk mempelajari dan mengetahui pengaruh perbedaan nutrisi terhadap
perkembangan kecambah kacang hijau
- Untuk mempelajari dan mengetahui perbedaan perkecambahan kacang hijau
pada pemberian nutrisi air biasa dengan air teh
- Untuk mempelajari dan mengetahui faktor-faktor yang mepengaruhi perbedaan
perkecambahan kacang hijau pada perbedaan pemberian nutrisi
Adapun manfaat dari penelitian ini, antara lain
- Dapat mempelajari dan mengetahui pengaruh perbedaan nutrisi terhadap
perkembangan kecambah kacang hijau
- Dapat mempelajari dan mengetahui perbedaan perkecambahan kacang hijau
pada pemberian nutrisi air biasa dengan air teh
- Dapat mempelajari dan mengetahui faktor-faktor yang mepengaruhi perbedaan
perkecambahan kacang hijau pada perbedaan pemberian nutrisi

1.4

Hipotesis

Air teh mempunyai tambahan zat kimia lain yang ada di dalamnya. Maka
kemungkinan pertumbuhan kacang hijau yang di beri air biasa lebih baik.
Sedangkan tanaman kacang hijau yang di beri air teh tidak sebaik air biasa.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Uraian Tentang Pertumbuhan Tumbuhan


Pertumbuhan adalah proses kenaikan massa dan volume yang
irreversible (tidak kembali ke asal) karena adanya tambahan substansi dan
perubahan bentuk yang terjadi selamaproses tersebut. Selama pertumbuhan terjadi
pertambahan jumlah dan ukuran sel. Pertumbuhan dapat diukur serta dinyatakan
secara kuantitatif.
Perkembangan adalah proses menuju tercapainya kedewasaan atau tingkat
yang lebih sempurna. Perkembangan tidak dapat dinyatakansecara kuantitatif.
Perkembangan merupakan proses yang berjalan sejajar dengan pertumbuhan.
Aktivitas pertumbuhan dapat diukur dan dinyatakan secara kuantitatif.
Pada tanaman kecepatan pertumbuhan dapat diukur dengan menggunakan alat
yang disebut busur tumbuh atau auksanometer. Tumbuhnya tanaman melalui
beberapa tahapan. Tahapan-tahapan pertumbuhan tanaman, yaitu sebagai berikut:
1. Perkecambahan
Perkecambahan terjadi karena pertumbuhan radikula (calon akar) dan
pertumbuhan plumula (calon batang). Faktor yang mempengaruhi perkecambahan
adalah air, kelembapan, oksigen, dan suhu. Perkecambahan dibagi menjadi dua
yaitu
-

Perkecambahan epigeal

Perkecambahan hypogeal

2.

Pertumbuhan Primer

Merupakan pertumbuhan yang terjadi karena adanya meristemprimer.


Pertumbuhan ini disebabkan oleh kegiatan titik tumbuh primer yang terdapat
pada ujung akar dan ujung batang dimulai sejak tumbuhan masih berupa embrio.

3
3.

Pertumbuhan Sekunder

Merupakan pertumbuhan yang terjadi karena adanya meristem sekunder.


Pertumbuhan ini disebabkan oleh kegiatan kambium yang bersifat meristematik
kembali. Ciri-ciri jaringan meristematik ini adalah mempunyai dinding yang tipis,
bervakuola kecil atau tidak bervakuola, sitoplasma pekat dan selselnya belum
berspesialisasi. Ketika pertumbuhan berlangsung secara aktif,sel-sel meristem
membelah membentuk sel-sel baru. Sel-sel baru yang terbentuk itu pada awalnya
rupanya sama, tetapi setelah dewasa, sel-sel tadi berdiferensiasi menjadi jaringan
lain.
4.

Pertumbuhan Terminal

Terjadi pada ujung akar dan ujung batang tumbuhan berbiji yang aktif
tumbuh. Terdapat 3 daerah (zona) pertumbuhan dan perkembangan.
a. Daerah pembelahan (daerah meristematik)
Merupakan daerah yang paling ujung dan merupakan tempat terbentuknya
sel-sel baru. Sel-sel di daerah ini mempunyai inti sel yang relatif besar, berdinding
tipis, dan aktif membelah diri.
b. Daerah pemanjangan
Merupakan daerah hasil pembelahan sel-sel meristem. Sel-sel hasil
pembelahan tersebut akan bertambah besar ukurannya sehingga menjadi bagian
dari daerah perpanjangan. Ukuran selnya bertambah beberapapuluh kali
dibandingkan sel-sel meristematik.
c. Daerah diferensiasi
Merupakan daerah yang terletak di bawah daerah pemanjangan. Sel-sel di
daerah ini umumnya mempunyai dinding yang menebal dan beberapa di antaranya
mengalami diferensiasi menjadi epidermis, korteks, dan empulur.

2.2 Uraian Tentang Air Teh


Komponen aktif yang terkandung dalam teh, baik yang volatile maupun
yang nonvolatile antara lain sebagai berikut.
1. polyphenols (10_25%)
2. methylxanthines
3. asam amino
4. peptida
5. komponen organik lain
6. tannic acids (9_20%)
7. vitamin C (150_250 mg%)
8. vitamin E (25_70 mg%)
9. vitamin K (300_500 IU/g)
10. -carotene (13_20%)
11. kalium (1795 mg%)
12. magnesium (192 mg%)
13. mangan (300_600 ug/ml)
14. fluor (0,1_4,2 mg/L)
15. zinc (5,4 mg%)
16. selenium (1,0_1,8 ppm%)
17. copper (0,01 mg%)
18. iron (33 mg%)
19. calcium (7 mg%)
20. caffein (45_50 mg%)

Teh sebagian besar mengandung ikatan biokimia yang disebut


polyphenols, termasuk di dalamnya flavonoid. Flavonoid merupakan suatu
kelompok antioksidan yang secara alamiah ada pada sayur-sayuran, buah-buahan,
dan minuman seperti teh dan anggur.
5
Pada tanaman, flavonoids memberikan perlindungan terhadap adanya
stress lingkungan, sinar ultra violet, serangga, jamur, virus, dan bakteri, di
samping sebagai pengendali hormon dan enzyme inhibitor.
Ternyata teh cukup banyak mengandung mineral, baik makro maupun
mikro yang banyak berperan dalam fungsi pembentukan enzim di dalam tubuh
sebagai enzim antioksidan dan lainnya. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa
teh merupakan sumber mineral yang menyehatkan.

2.3 Uraian Tentang Faktor Pertumbuhan Tumbuhan


1.
a.

FAKTOR INTERNAL
Auksin

Hormon yang dihasilkan pada embrio dalam biji (koleoptil). Hormon auksin
yang pertama kali diisolasi adalah IAA (indole acetic acid) atau asam indol asetat.
Sebagian besar IAA disintesis di ujung batang, ujung akar, ujung tunas, daun
muda, bunga dan buah, seta sel-sel kambium.
Auksin berperan di dalam:
1.
pengatur pembesaran sel dan memacu perpanjangan sel di daerah belakang
meristem ujung.
2.

merangsang pembelahan sel-sel cambium.

3.

meningkatkan perkembangan bunga dan buah.

b.

Giberelin

Giberelin ditemukan pada semua bagian tanaman, misalnya pucuk batang,


ujung akar, bunga, buah, dan terutama pada biji. Fungsi giberelin adalah:
1.

merangsang pembelahan sel.

2.
merangsang aktivitas enzim amylase dan proteinase yang berperan dalam
perkecambahan.

6
3.
c.

merangsang pembentukan tunas..


Sitokinin

Sitokinin dapat ditemukan pada jaringan yang membelah. Sitokinin yang


pertama ditemukan adalah kinetin. Struktur kimia sitokinin lebih sederhana dari
pada giberelin dan auksin. Sitokinin yang umum digunakan adalah kinetin. Selain
kinetin, contoh sitokinin adalah zeatin (ditemukan pada jagung) dan BAP (6benzilaminorpurin). Funsi sitokinin adalah:
1.

merangsang pembelahan sel (sitokinesis).

2.

merangsang pembentukan tunas pada batang maupun pada kalus.

3.

menghambat efek dominasi apical oleh auksin.

d.

Gas Etilen

Etilen adalah gas yang dikeluarkan terutama oleh buah yang sudah tua. Jika
buah tua diletakkan di tempat tertentu maka buah akan cepat masak. Hal ini
disebabkan karena buah tersebut mengeluarkan gas etilen yang mempercepat
pemasakan buah. Selain itu etilen juga menyebabkan pertumbuhan batang
menjadi tebal untuk menahan pengruh ngin. Kombinasi etilen dengan auksin
dapat memacu pembungaan pada mangga dan nanas. Kombinasi etilen dengan
giberelin dapat mengtur tumbuhnya bunga jantan dan bunga betina.
e.

Asam Abisat

Tidak semua hormone pada tumbuhan berfungsi memacu pertumbuhan,


karena ada beberapa yang justru menghambat pertumbuhan. Secara umum funsi
asam abisat adalah:
1.

menghambat pembelahan dan pemnjangan sel.

2.
menunda pertumbuhan atau doemansi, sehingga membantu tumbuhan
bertahan dalam kondisi yang buruk.
3.
merangsang penutupan mulut daun pada musim kering, sehingga
mengurangi aktivitas transpirasi.
f.

Asam Traumalin

Asam traumalin dianggap sebagai hormone luka, karena merangsang


pembelahan sel-sel di bagian tumbuhan yang luka.

7
g.

Kalin.

Hormone kalin berfungsi merangsang pembentukan organ tumbuhan.


Hormone ini dibedakan atas rizokalin untuk merangsang pembentukan akar,
kaulokalin merangsang pembentukan batang, flokalin merangsang pembentukan
daun, dan antokalin/ florigen merangsang pembentukan bunga.
2.

FAKTOR EKSTERNAL (LINGKUNGAN)

a.

Nutrien

Tumbuhan membutuhkan nutrien untuk pertumbuhan dan perkembangan.


Nutrien atau zat makanan terdiri dari unsur-unsur atau senyawa-senyawa kimia.
Nutrien yang diperlukan merupakan sumber energi dan sumber materi untuk
sintesis berbagai komponen sel yang diperlukan selama pertumbuahan.
Nutrisi yang dibutuhkan dalam jumlah banyak disebut unsure makro
(makronutrien). Contoh unsur makro adalah karbon, hydrogen, oksigen, nitrogen,
sulfur, fosfor, kalium, kalsium, dan magnesium. Sedangkan nutrien yang
dibutuhkan dalam jumlah sedikit disebut unsur mikro (mikronutrien). Coontoh
unsur mikro adalah klor, besi, boron, mangan, seng, tembaga, dan molybdenum.
b.

Air

Air dibutuhkan tumbuhan sebagai pelarut bagi kebanyakan reaksi dalam


tubuh tumbuahan dan sebagai medium reaksi enzimatis. Pada tumbuahan yang
kekurngan air akan meningkatkan sintesis asam absisat. Sebagai pelarut air juga
mempengaruhi kadar enzim dan substrat sehingga secara tidak langsung
mempengaruhi laju metabolisme.
c.

Cahaya

Selain berpengaruh terhadap proses fotosintesis, cahaya berpengaruh


terhadap pertumbuhan setiap organ atau terhadap keseluruhan tumbuhan secara
langsung.
Keadaan gelap berpengaruh terhadap bentuk luar tumbuhan dan laju panjangnya.
Tumbuhan yang diletakkan ditempat gelap akan tumbuh lebih cepat dari pada
yang diletakkan di tempat yang terkena cahaya. Akan tetapi, tumbuahan menjadi
pucat karena kekurangan klorofil, kurus dan daun tidak berkembang. Tumbuhan

seperti itu mengalami etiolasi. Dalam keadaan tidak ada cahaya, auksin
merangsang pemanjangan sel-sel, sehingga tumbuhan tumbuh lebih panjang.
Sebaliknya, dalam keadaan banyak cahaya, auksin mengalami kerusakan sehingga
tumbuhan tumbuh lebih pendek.

8
d.

Suhu Udara

Suhu berpengaruh terhadap kerja enzim, sehingga juga berpengaruh terhadap


fisiologi tumbuhan. Perubahan suhu dapat mempengaruhi pertumbuhan yang
meliputi reproduksi, fotosintesis, respirasi, dan transpirasi. Suhu yang terlalu
tinggi atau terlalu rendah akan menghambat proses tersebut. Suhu optimum yang
paling baik untuk pertumbuhan adalah 10-30oC. umumnya tumbuhan tidak
tumbuh di bawah suhu 0oC dan di atas 40 oC.
e.

Oksigen

Kandungan oksigen mempengaruhi pertumbuhan organisme. Oksigen


mempengaruhi pertumbuhan bagian tumbuhan di atas tanah maupun pertumbuhan
akar yang berada di dalam tanah. Tanah yang gembur mempunyai kemampuan
besar dalam menyimpan oksigen. Jika kandungan oksigen banyak maka
pertumbuhan akar tumbuhan semakin baik.
f.

Kelembapan

Kelembapan udara dan tanah berpengaruh dalam proses pertumbuhan.


Kelembapan udara mempengaruhi proses penguapan air yang berhubungan
dengan penyerpan nutrien. Jika kelembapan udara rendah, penguapan akan
meningkat sehingga penyerapan nutrient akan semakin banyak. Keadaan ini akan
memacu pertumbuhan tanaman.

2.4 Uraian Tentang Kacang Hijau


Kacang hijau (Vigna radiata) adalah sejenis palawija yang dikenal luas di
daerah tropika. Tumbuhan yang termasuksuku polong-polongan (Fabaceae) ini
memiliki banyak manfaat dalam kehidupan sehari-hari sebagai sumber bahan
pangan berprotein nabati tinggi. Kacang hijau di Indonesia menempati urutan
ketiga terpenting sebagai tanaman pangan legum, setelah kedelai dan kacang
tanah.

9
BAB III
METODE PRAKTIKUM
3.1

Waktu dan Tempat


Waktu: 28 Juli 3 Agustus 2016
Tempat: Yayasan Pondok Pesantren Al Qonaah

3.2

Alat dan Bahan


Alat:
1. Pot bunga ukuran sedang
2. Sticky note
3. Tanah kompos
4. Mistar/Penggaris
Bahan:
1. Kacang hijau
2. Air biasa
3. Air teh

10
3.3

Prosedur Kerja
1.

Menyiapkan biji kacang hijau dan direndam dengan air biasa selama
kurang lebih semalam.

Biji sebelum direndam

Biji saat direndam

2. Setelah biji direndam, ambil 20 biji yang kualitasnya bagus dengan ukuran
yang hampir sama.
3. Siapkan alat dan bahan yang terdiri dari 2 buah pot, pupuk sebagai media
tanam, biji yang sudah dipilah, larutan air teh dan air biasa sebagai nutrisi
tanaman, sticky note.

Pot

Larutan Air Teh

Air Biasa

Biji yang sudah direndam

4. Masukkan pupuk ke dalam kedua pot, kurang lebih bagian dari pot.

Memasukkan pupuk ke dalam pot

11
5. Tanam biji kedalam pot dengan jumalah 10 biji pada masing-masing
potnya dan beri nomor pada tiap-tiap biji.

Proses menanam biji dalam masing-masing pot

6. Siram pot pertama menggunakan air biasa dan pot kedua menggunakan
larutan air teh.

Pot 1 disiram dengan air biasa

Pot 2 disiram dengan air teh

7. Setelah disiram letakkan kedua pot di tempat yang teduh.


8. Siram tanaman setiap pagi, amati dan ukur pertumbuhan dengan penggaris
yang terjadi selama kurang lebih 7 hari.

Hari pertama pot 1

Hari pertama pot 2

Hari kedua pot 1

Hari kedua pot 2

Pot 1 dan Pot 2 setelah berhari-hari

12
BAB IV
PEMBAHASAN

4.1

Variabel Terikat, Variabel Bebas, dan Variabel Kontrol


Variabel Terikat
Tinggi

4.2

Variabel Bebas
Air biasa, Air teh

Variabel Kontrol
Media kompos, Pot

Hasil Pengamatan

Air Biasa
Biji
1
2

Hari
Ke- 1
Akar
Akar

Hari
Ke- 2
1 cm
0,6 cm

Hari
Ke- 3
6 cm
5,5 cm

Hari
Ke- 4
9 cm
8 cm

Hari
Ke- 5
12 cm
9,5 cm

Akar

1 cm

6,3 cm

8,5 cm

11 cm

4
5
6
7

Akar
Akar
Akar
Akar

2 cm
2 cm
1 cm
0,8 cm

7,5 cm
6,5 cm
5,3 cm
3 cm

10 cm
8,5 cm
7,5 cm
7 cm

12 cm
11 cm
9,5 cm
8,5 cm

Akar

0,8 cm

5,8 cm

14 cm

Akar

0,8 cm

5 cm

10,5
cm
8 cm

10

Akar

0,6 cm

5 cm

8 cm

10,5
cm

Air Teh

10 cm

Hari
Hari
Ke- 6
Ke- 7
15 cm
16 cm
10,5
11 cm
cm
12,5
13,5 cm
cm
14 cm
15 cm
14 cm 14,5 cm
11,5 cm 12 cm
12,5
15 cm
cm
17 cm 18,5 cm
12,5
cm
13,5
cm

13 cm
14 cm

Biji
1
2
3

Hari
Ke- 1
Akar
Akar
Akar

Hari
Ke- 2
0,5 cm
1,8 cm
1,3 cm

Hari
Ke- 3
5 cm
7,3 cm
6 cm

Hari
Ke- 4
8 cm
9 cm
8,5 cm

Akar

1,9 cm

6,5 cm

8,5 cm

Hari
Ke- 5
11 cm
11,5 cm
10,5
cm
10 cm

5
6
7

Akar
Akar
Akar

0,7 cm
0,3 cm
1,2 cm

5,5 cm
1 cm
7 cm

9 cm
1,4 cm
9,5 cm

11,5 cm
2 cm
13 cm

Akar

Akar

1 cm

5 cm

8,5 cm

9
10

Akar
Akar

1,6 cm
1,4 cm

6 cm
5,5 cm

8 cm
8 cm

10 cm
10,5
cm

Hari
Ke- 6
13 cm
14 cm
12 cm

Hari
Ke- 7
13,5 cm
14,5 cm
12,5 cm

10,5
cm
14 cm
2 cm
14,5
cm
13,5
cm
12 cm
13 cm

11 cm
15,5 cm
2 cm
15,5 cm
16 cm
13 cm
14 cm

13
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1

Kesimpulan

Biji yang disiram dengan larutan air teh pertumbuhannya tidak sebaik biji
yang disiram air biasa. Biji yang disiram dengan air biasa terlihat lebih tinggi dan
kondisinya lebih segar dari pada biji yang disiram dengan larutan air teh. Hal ini
dikarenakan dalam larutan air teh sudah terkandung zat kimia yang
mempengaruhi pertambuhan biji tersebut.

5.2 Saran
Melalui kesimpulan hasil praktikum yang di laksanakan, diharapkan lebih
baik menyiram kacang hijau dengan air biasa karena membuat pertumbuhan
kacang hijau lebih baik dan lebih cepat.

14

Lampiran

Daftar Pustaka
https://www.wikipedia.org/wiki/Teh. Diakses pada tanggal 1 Agustus
2016
http://deywoon.blogspot.co.id/2014/01/ringkasan-materi-pertumbuhandan-perkembangan.html. Diakses pada tanggal 1 Agustus 2016
http://garda-pengetahuan.blogspot.co.id/2013/08/faktor-faktor-yangmempengaruhi.html. Diakses pada tanggal 1 Agustus 2016
https://www.wikipedia.org/wiki/Kacang_hijau. Diakses pada tanggal 1
Agustus 2016

Anda mungkin juga menyukai