Anda di halaman 1dari 33

SISTEM PENERANGAN PADA MOBIL

Sistem penerangan (lighting sistem) sangat diperlukan untuk keselamatan


pengendara dimalam hari. Sistem penerangan ini dibagi menjadi dua sistem
penerangan :
Penerangan luar
1.
Lampu besar
2.
Lampu belakang
3.
Lampu rem
4.
Lampu jarak/kota
5.
Lampu tanda belok
6.
Lampu hazard
7.
Lampu plat nomor
8.
Lampu mundur
Penerangan dalam
1.
Lampu meter
2.
Lampu ruangan
Lampu Penerangan luar
1. Lampu besar
Sistem lampu besar merupakan lampu penerangan untuk menerangi jalan dibagian depan
kendaraan. Pada umumnya lampu besar ini dilengkapi dengan lampu jauh dan lampu dekat
(high beam dan low beam) dan dapat dihidupkan dari salah satu switch oleh dimmer switch.

Tipe lampu besar


Ada dua tipe lampu besar yang digunakan Pada kendaraan, yaitu :
1) Lampu besar tipe sealed beam.
Di dalam lampu besar tipe sealed beam, penggunaan bola lampunya tidak terpisah,
keseluruhan terpasang menjadi satu seperti bola lampu dan filament terpasang di depan
kaca pemantul untuk menerangi kaca lensa.

2) Lampu besar tipe semisealed beam.


Perbedaan antara semisealed beam dan sealed beam ialah pada konstruksinya, dimana pada
semi sealed beam bola lampunya dapat diganti dengan mudah sehingga tidak di perlukan
penggantian secara keseluruhan bila bola lampunya putus atau terbakar. Lagi pula bila
menggantinya dapat langsung diganti dengan cepat. Bola lampu besar semi sealed beam
tersedia dalam tipe seperti berikut:
Bola lampu biasa
Bola lampu Quartz halogen

Lampu besar tipe Sealeed Beam


Cara memasang pada seat mengganti bole lampu Quartz Halogen :
Bola lampu quartz halogen lebih panas dibandingkan dengan bola lampu biasa saat
digunakan, umur lampu ini akan lebih pendek bila oli atau gemuk menempel pada
permukaannnya. Lagi pula garam dalam keringat manusia dapat menodai kacanya (quartz).
Untuk mencegah ini peganglah bagian flange bila mengganti bola lampu untuk mencegah
jari-jari menyentuh quartz.

Gambar Cara memasang bola lampu


2. Lampu jarak dan lampu belakang
Lampu kecil untuk dalam kota ini memberi isyarat adanya serta lebarnya dari sebuah
kendaraan pada malam hari bagi kendaraan lainnya, baik yang ada di depan maupun di
belakang. Lampu-lampu tersebut untuk yang bagian depan disebut dengan lampu jarak
(clearence light) dan yang dibagian belakang disebut dengan lampu belakang (tail light).

Gambar Letak lampu jarak dan lampu belakang beserta saklarnya


3. Lampu Rem
Lampu rem (brake light) dilengkapi pada bagian belakang kendaraan sebagai isyarat untuk
mencegah terjadinya benturan dengan kendaman d! bedakang yang mengikuti seat
kendaraan mengerem.

Gambar lampu rem


4. Lampu tanda belok (turn sighal light)
Lampu tanda belok yang dipasang di bagian ujung kendaman seperti pada fender depan,
untuk memberi isyarat pada kendaraan yang ada di depan, belakang dan sisi kendaraan
bahwa pengendara bermaksud untuk membelok atau pindah jalur. Lampu tanda belok
mengedip secara tetap antara 60 sampai 120 kaii setiap menitnya. Lampu bisa berkedip
karena dilengkapi dengan flasher, Flasher tanda belok adalah suatu alat yang menyebabkan
lampu belok mengedip secara interval. Turn signal flasher bekela pada prinsip yang
bervariasi. Pada umumnya menggunakan tipe semi - transistor yang kompak, ringan dan
dapat diandalkan. Dalam flasher tanda belok tipe semi-transistor, bila bola lampunya putus,
maka mengedipnya mulai cepat dari yang normal, dan ini merupakan tanda kepada
pengemudi untuk menggantinya.

Gambar lampu tanda belok


5. Lampu hazard (hazard warning light)
Lampu hazard digunakan untuk memberi isyarat keberadaan kendaman dari bagian depan,
belakang dan kedua sisi selama berhenti atau parkir dalam keadaan darurat. Yang
digunakan adalah lampu tanda belok, tapi seluruh lampu mengedip serempak.

Gambar Lampu Hazard


6. Lampu plat nomor
Lampu ini menerangi plat nomor bagian belakang. Lampu plat nomor menyala bila lampu
belakang menyala.

Gambar Lampu Plat Nomor


7. Lampu mundur
Lampu mundur (back up light) dipasang pada bagian belakang kendaraan untuk
memberikan penerangan tambahan untuk melihat kebelakang kendaman saat mundur di
malam hari, dan memberikan isyarat untuk kendaman yang mengikutinya bahwa
pengendara bermaksud untuk mundur/sedang mundur. Lampu mundur akan menyala bila
Luas transmisi diposisikan mundur dengan kunci kontak ON.

Gambar Lampu Mundur


8. Lampu kabut
Lampu kabut digunakan pada saat cuaca berkabut, jalanan berdebu atau hujan lebat.
Penggunaan lampu harus mengikuti aturan yang berlaku yakni :
Pemasangan kedua lampu harus berjarak sama baik yang kanan dari titik tengah kendaran.
Lampu kabut dihubungkan bersama-sama lampu jarak dekat (pada saklar dim). Lampu
kabut.tidak dihidupkan bersama-sama dengan lampu jarak dan hanya dihidupkan bersama
lampu kota. Lampu kabut boleh menggunakan lensa wama putih atau warna kuning.

Gambar Rangkaian lampu kabut


Bila lampu kabut akan diaktifkan maka saklar larnpu kepala harus pada posisi lampu jarak
dekat. Saat saklar lampu basket diaktifkan, anus listrik dari saklar lampu kepala akan
mengalir ke relay melalui saklar lampu kabut. Dengan aktifnya relay maka arus listrik dari
baterai akan mengalir ke lampu kabut melalui sekering dan relay.
Lampu Penerangan Dalam
1. Lampu ruangan
Lampu ruangan (dome light) menerangi interior ruangan penumpang yang dirancang agar
tidak menyilaukan pengemudi pada malam hari. Umumnya lampu ruangan (interior)
letaknya dibagian tengah ruang penumpang kendaraan untuk menerangi interior dengan
merata. Lampu ini disatukan dengan switchnya yang mempunyai 3 (tiga) posisi yaitu : ON,
DOOR dan OFF. (untuk memberi kemudahan keluar masuk pada malam hari, lampu
ruangan dapat disetel hanya menyala bila salah satu pintunya dibuka. Ini dapat dilakukan
dengan menyetel switch pada posisi DOOR.

Gambar Lampu ruangan


2. Lampu Instrumen Panel (lampu meter).
Lampu instrumen panel digunakan untuk menerangi meter-meter pada instrumen panel
pada malam hari dan memungkinkan pengemudi membaca meter-meter dan gauge dengan
mudah dan cepat pada saat mengemudi. Lampu instrumen panel akan menyala bila lampu
belakang (tail light) menyala.
Ada beberapa model yang dilengkapi dengan lampu pengontrol rheostat yang
memungkinkan pengendara mengontrol terangnya lampu-lampu pada instrumen panel.
Macam-macam bola lampu dan titik pengunci dalam mengganti bola lampu.
Tipe bola lampu bervariasi yang digunakan pada sebuah kendaraan, dapat dikiasifikasikan
dalam beberapa cara. Pada modul kompetensi ini dijelaskan beberapa titik pengund pada
saat mengganti bola lampu, yang dapat dikiasifikasikan berdasarkan bentuk base capnya
yaitu
1) Bola lampu model single - end
Tipe bola lampu ini hanya mempunyai satu base cap yang juga sebagai penghubung ke
massa.
Blola lampu singie - end selanjutnya diklasifikasikan ke dalam dua jenis sesuai dengan
jumlah dari filament. Single filament pada bola lampu model single - end dan double
filament pada bola lampu single end.

Gambar Jenis bola lampu single - end


Bola larnpu dipasang pada socket dengan menernpatkan pin pada base cap.
Mengganti bola lampu :
tekan bola lampu kedepan socket untuk melepas pin base cap tidak mengunci pada tarikan
socket, putar bola lampu tersebut dan tarik keiuar untuk melepasnya.
Memasang bola lampu:
Dalam rnemasang bola lampu yang baru urutannya adalah kebalikan dari cara melepasnya.

Gambar Mengganti bola lampu

Pin pada bola lampu double filament single - end letaknya tidak segaris (offset) dalam
pengaturan tingginya. Hal ini Untuk mencegah kesalahan posisi pernasangan lampu.
2) Bola lampu widge - base (socket gepeng).
Tipe bole lampu ini mempunyai satu filament dan filamennya berhubungan langsung
dengan socket terminal.

Gambar Bola lampu wigde - base


Mengganti bola lampu:
tarik bola lampu keluar dengan menggunakan jari tangan
Memasang bola lampu:
Dorong / tekan bola lampu pada lubang socket.

Gambar Memasang dan melepas bola lampu


3) Bola lampu dengan ujung ganda
Tipe bola lampu ini mempunyai satu filament dan dua base-cap. seperti pada gambar
berikut:
Memperbaiki / mengganti bola lampu :
Tekan salah satu den terminal socket dam untuk membuka tarik keluar bola lampu tersebut.
Memasang bola lampu:
Tempatkan salah satu ujungnya ke dalarn lubang kemudian dorong / tekan yang lainnya
sehingga kedua ujung masuk pada lubangnya masing-masing.

Gambar Bola lampu dengan ujung ganda

Sistem Rem Pada Mobil


Rem dirancang untuk mengurangi kecepatan (memperlambat) dan menghentikan kendaraan
atau untuk memungkinkan parkir pada tempat yang menurun. Peralatan ini sangat penting pada
kendaraan dan berfungsi sebagai alat keselamatan dan menjamin pengendaraan yang aman.

Gambar Sistem Rem.


PRINSIP KERJA REM
Kendaraan tidak dapat berhenti dengan segera apabila mesin dibebaskan dengan pemindah
daya. Kendaraan cenderung tetap bergerak. Kelemahan ini harus dikurangi dengan maksud
untuk menurunkan kecepatan gerak kendaraan hingga berhenti. Mesin mengubah energi panas
menjadi energi kinetik (eneri gerak) untuk menggerakkan kendaraan. Sebaliknya, rem
mengubah energi kinetik kembali menjadi energi panas untuk menghentikan kendaraan.
Umumnya, rem bekerja disebabkan oleh adanya sistem gabungan penekanan melawan sistem
gerak putar. Efek pengereman (braking effect) diperoleh dari adanya gesekan yang ditimbulkan
antara dua objek.

Gambar Prinsip Kerja Rem

TIPE REM
Rem yang digunakan pada kendaraan bermotor dapat digolongkan menjadi beberapa tipe
tergantung pada penggunaannya.
1. Rem kaki (foot brake) digunakan untuk mengontrol kecepatan dan menghentikan kendaraan.
2. Rem parkir (parking brake) digunakan terutama untuk memarkir kendaraan.
3. Rem tambahan (auxiliary brake) digunakan pada kombinasi rem biasa (kaki) yang digunakan
pada truk diesel dan kendaraan berat.
Dalam hal ini, kami akan menjabarkan lebih jauh mengenai rem kaki dan rem parkir, sesuai
dengan praktek yang telah kami lakukan.

REM KAKI
Dikelompokkan menjadi 2, yaitu rem hidraulis (hydraulic brake) dan rem pneumatik (pneumatic
brake).
Tipe hidraulis lebih respon dan lebih cepat dibanding dengan tipe lainnya, dan juga
konstruksinya lebih sederhana. Tipe hidraulis juga mempunyai konstruksi yang khusus dan
handal (superior design flexibility). Dengan adanya keuntungan tersebut, rem hidraulis banyak
digunakan pada kendaraan penumpang dan truk ringan.

Gambar Rem Tipe Hidraulis

Sistem rem pneumatik termasuk kompresor dan sejenisnya yang menghasilkan udara
bertekanan yang digunakan untuk menambah daya pengereman. Tipe rem seperti ini banyak
digunakan pada kendaraan berat seperti truk dan bus.
Komponen komponen utama pada rem hidraulis adalah sebagai berikut.
1. Booster rem
2. Master silinder rem
3. Katup pengimbang (proportioning valve)

1. BOOSTER REM
Tenaga penekanan pada pedal rem dari seorang pengemudi tidak cukup kuat untuk segera dapat
menghentikan kendaraan. Booster rem melipat gandakan daya penekanan pedal, sehingga daya
pengereman yang lebih besar dapat diperoleh.
Booster rem mempunyai membran yang bekerja dengan adanya perbedaan tekanan antara
tekanan atmosfir dan kevakuman yang dihasilkan dari dalam intake manifold mesin. Master
silinder dihubungkan dengan pedal dan membran untuk memperoleh daya pengereman yang
besar dari langkah pedal yang minimum. Bila booster rem tidak dapat berfungsi dikarenakan
satu dan lain hal, booster dirancang sedemikian rupa sehingga hanya tenaga boosternya saja
yang hilang. Dengan sendirinya rem akan memerlukan gaya penekanan pedal yang lebih besar,
tetapi kendaraan dapat direm dengan normal tanpa bantuan booster.

Booster rem dapat dipasang menjadi satu dengan master silinder (tipe integral) atau dapat juga
dipasangkan secara terpisah dari master silinder itu sendiri. Tipe integral ini banyak digunakan
pada kendaraan penumpang dan truk kecil. Untuk kendaraan yang digerakkan oleh mesin diesel
booster remnya diganti dengan pompa vakum karena kevakuman yang terjadi pada intake
manifold pada mesin diesel tidak cukup kuat.
Booster rem terutama terdiri dari rumah booster (booster body), piston booster, membran
(diaphragm), reaction mechanism dan mekanisme katup pengontrol (control valve mechanism).
Booster body dibagi menjadi bagian depan (ruang tekan tetap) dan bagian belakang (ruang tekan
variasi) dan masing-masing ruang dibatasi dengan membran dan piston booster.
Mekanisme katup pengontrol (control valve mechanism) mengatur tekanan di dalam ruang tekan
variasi (variable pressure chamber). Termasuk katup udara, katup vakum, katup pengontrol dan
sebagainya yang berhubungan dengan pedal rem melalui batang penggerak katup (valve
operating rod).

Gambar Booster Rem

2. MASTER SILINDER REM

Berfungsi untuk
mengubah gerak
pedal rem ke dalam
tekanan hidraulis.
Master silinder
terdiri dari reservoir
tank, yang berisi
minyak rem,
demikian juga piston
dan silinder, yang
membangkitkan
tekanan hidraulis.
Ada dua tipe
silinder, yaitu tipe
tunggal dan tipe
ganda. Master
silinder tipe ganda (tandem type master cylinder) banyak digunakan dibandingkan dengan tipe
tunggal (single type).
Master silinder tandem, sistem hidraulisnya dipisahkan menjadi dua, masing-masing untuk roda
depan dan belakang. Dengan demikian bila salah satu sistem tidak bekerja, maka sistem lainnya
akan tetap berfungsi dengan baik.
Pada kendaraan penggerak roda belakang, salah
satu sistem rem hidraulis pada roda depan dan
sistem yang satunya terletak pada roda belakang.
Pada kendaraan penggerak roda depan terdapat
beban tambahan pada roda depan. Untuk
mengatasi hal tersebut maka digunakan sistem
hidraulis split silang (diagonal split hydraulic
system) yang terdiri dari satu set saluran rem untuk
roda kanan depan dan kiri belakang, dan satu set
saluran rem untuk roda kiri depan dan kanan
belakang, dengan demikian efisiensi pengereman
tetap sama pada kedua sisi (tetapi dengan setengah
daya penekanan normal) walaupun salah satu dari
kedua sistem tersebut terjadi kerusakan.

Pada kendaraan penggerak roda belakang, salah


satu sistem rem hidraulis pada roda depan dan
sistem yang satunya terletak pada roda belakang.
Pada kendaraan penggerak roda depan terdapat
beban tambahan pada roda depan. Untuk mengatasi hal tersebut maka digunakan sistem
hidraulis split silang (diagonal split hydraulic system) yang terdiri dari satu set saluran rem
untuk roda kanan depan dan kiri belakang, dan satu set saluran rem untuk roda kiri depan dan
kanan belakang, dengan demikian efisiensi pengereman tetap sama pada kedua sisi (tetapi

dengan setengah daya penekanan normal) walaupun salah satu dari kedua sistem tersebut terjadi
kerusakan.

Gambar Proportioning Valve Tipe Ganda

REM PARKIR
Cara kerja tipe rem tromol, sepatu rem akan mengembang oleh tuas sepatu rem dan shoe strut.
Kabel rem parkir dipindahkan melalui kabel rem parkir ke tuas sepatu rem.
KONSTRUKSI REM
1. Rem Cakram
Cara kerja rem cakram: Saat pedal rem di injak maka tenaga akan diteruskan ke booster rem.
Booster rem bekerja melalui bantuan mesin, sehingga kerja rem lebih kuat tetapi tenaga yang
kita keluarkan tidak terlalu besar. Setelah melalui Booster, maka piston Booster akan mendorong
piston-piston dalam reservoir yang terdapat dalam master cylinder rem. Setelah terdorong maka
piston-piston dalam reservoir akan mendorong minyak rem menuju rem setiap roda. Setelah
minyak rem sampai dalam rem tiap roda maka minyak akan mendorong piston yang akan
diteruskan mendorong brake shoe (kampas rem) hingga terjadi gesekan antara brake shoe
dengan disc brake.

Gambar Rem Cakram


REM PARKIR
Cara kerja tipe rem tromol, sepatu rem akan mengembang oleh tuas sepatu rem dan shoe strut.
Kabel rem parkir dipindahkan melalui kabel rem parkir ke tuas sepatu rem.

KONSTRUKSI REM
1. Rem Cakram
Cara kerja rem cakram: Saat pedal rem di injak maka tenaga akan diteruskan ke booster rem.
Booster rem bekerja melalui bantuan mesin, sehingga kerja rem lebih kuat tetapi tenaga yang
kita keluarkan tidak terlalu besar. Setelah melalui Booster, maka piston Booster akan mendorong
piston-piston dalam reservoir yang terdapat dalam master cylinder rem. Setelah terdorong maka
piston-piston dalam reservoir akan mendorong minyak rem menuju rem setiap roda. Setelah
minyak rem sampai dalam rem tiap roda maka minyak akan mendorong piston yang akan
diteruskan mendorong brake shoe (kampas rem) hingga terjadi gesekan antara brake shoe
dengan disc brake.

Gambar Rem Belakang

Sistem Sein
Lampu sein merupakan aksesoris keselamatan pada kendaraan bermotor. Sering sekali kita
jumpai pada mobil dan motor tentunya. Lampu sein digunakan sebagai peringatan kepada
pengendara lain ketika hendak berbelok. Mengingat fungsinya yang sangat penting, utamanya
sebagai perangkat keselamatan berkendara, mari kita simak berbagai ulasan tentang lampu sein
berikut ini.
Ada beberapa komponen yang perlu digunakan dalam merakit sebuah rangkaian lampu sein
baik untuk mobil ataupun sepeda motor. Diantara komponen-komponen tersebut ialah :
Baterai, berfungsi untuk memberikan arus listrik pada rangkaian lampu sein.

Fuse, atau sering disebut juga dengan sekring berguna sebagai pengaman jika terjadi
konsleting listrik pada rangkaian.

Flasher, berguna untuk memberikan efek kedipan pada lampu riting.

Kabel, berfungsi sebagai penghubung antar satu komponen dengan komponen


lainnya pada sebuah rangkaian.

Lampu, sebagai alat penerangan.

Gambar Rangkaian dan Aliran Lampu Sein/Reting

Rangkaian Lampu Sein/Riting

Aliran lampu sein ini dimulai dari baterai,kemudian masuk ke fuse (sekring), kunci kontak,
flasher, dam menuju lampu yang dihubungkan oleh flasher.

Sistem Kepala Jauh / Dekat


1. Lampu besar/kepala

Gambar : Rangkaian sistem lampu kepala


Sistem lampu besar/kepala merupakan lampu penerangan yang berfungsi untuk menerangi
jalan dibagian depan kendaraan terutama pada malam hari. Pada umumnya lampu
besar/kepala ini dilengkapi dengan lampu jarak jauh dan lampu dekat (high beam dan low
beam) dan dapat dihidupkan dari salah satu switch oleh dimmer switch. Jarak jangkau sinar
yang dipancarkan oleh lampu kepala jarak jauh harus dapat melebih 100 m. Ada kalanya
lampu besar ini dimainkan (memberikan tanda) pada saat kendaraan kita mau mendahului
kendaraan yang berada di depanya.
Ada dua tipe lampu yang digunakan pada lampu besar/kepala yaitu :
a. Lampu
besar
tipe
sealed
beam.
Lampu besar tipe sealed beam ini, dimana penggunaan bola lampunya tidak terpisah,
melainkan keseluruhan terpasang menjadi satu unit seperti bola lampu dan filament terpasang
di depan kaca pemantul untuk menerangi kaca lensa.

Gambar lampu kepala jenis sealdbeam


b. Lampu
besar
tipe
semisealed
beam.
Lampu tipe ini konstruksinya, berbeda dengan lampu model seald beam, dimana bola
lampunya terpisah dengan dudukanya, sehingga kalau suatu saat terjadi kerusakan pada salah
satunya, dapat diganti dengan mudah cepat sehingga tidak diperlukan penggantian secara
keseluruhan. Misal apabila bola lampunya putus atau terbakar, maka bola lampunya saja yang
diganti. Tidak seperti halnya lampu tipe seald beam, kalau terjadi kerusakan maka harus
diganti seacara keseluruhan.

Bola lampu besar semi sealed beam tersedia dalam tipe seperti berikut:
- Bola lampu biasa
- Bola lampu Quartz halogen

Gambar bola lampu halogen


Cara memasang pada seat mengganti bole lampu Quartz Halogen
Bola lampu quartz halogen lebih panas dibandingkan dengan bola lampu biasa saat
digunakan, umur lampu ini akan lebih pendek bila oli atau gemuk menempel pada
permukaannnya. Lagi pula garam dalam keringat manusia dapat menodai kacanya (quartz).
Untuk mencegah ini peganglah bagian flange bila mengganti bola lampu untuk mencegah
jari-jari menyentuh quartz.

Gambar Cara memasang bola lampu halogen


2. Lampu jarak dan lampu belakang
Lampu kecil untuk dalam kota ini berfungsi untuk memberi isyarat kepada pengendara yang
ada dibelakang ada serta lebarnya dari sebuah kendaraan pada malam hari bagi pengendara
yang di beakangnya, baik yang ada di depan maupun di belakang. Lampu-lampu tersebut
untuk yang bagian depan disebut dengan lampu jarak (clearence light) dan yang dibagian
belakang disebut dengan lampu belakang (tail light).

Gambar Rangkaian, Letak lampu jarak dan lampu belakang beserta saklarnya

Sistem Kelengkapan Tambahan


Lampu hazard (hazard warning light)
Lampu hazard digunakan pada saat keadaan darurat untuk memberi isyarat keberadaan
kendaraan dari bagian depan, belakang dan kedua sisi selama berhenti atau parkir dalam

keadaan darurat. Lampu yang digunakan menyatu dengan lampu tanda belok, tapi pada saat
dinyalakan seluruh lampu mengedip serempak depan dan belakang kiri kanan..

Gambar Lampu Hazard


Lampu plat nomor
Lampu plat nomor berfungsi untuk menerangi plat nomor bagian belakang. Lampu plat
nomor menyala bila lampu belakang menyala.

Gambar Lampu Plat Nomor


Lampu mundur
Lampu mundur (back up light) dipasang pada bagian belakang kendaraan dan berwarna putih
berfungsi untuk member tanda kepada pengebdara lain atau orang yang berada dibelakang
pada saat kendaraan mundur, Karena lampu mundur switch (saklar) nya dipasang pada
transmisi, Lampu mundur akan menyala bila tuas transmisi diposisikan mundur dengan kunci
kontak ON.

Gambar Lampu Mundur


Lampu kabut
Lampu kabut digunakan pada saat cuaca berkabut, jalanan berdebu atau hujan lebat.
Penggunaan
lampu
harus
mengikuti
aturan
yang
berlaku
yakni
:
Pemasangan kedua lampu harus berjarak sama baik yang kanan dari titik tengah kendaran.
Lampu kabut dihubungkan bersama-sama lampu jarak dekat (pada saklar dim). Lampu
kabut.tidak dihidupkan bersama-sama dengan lampu jarak dan hanya dihidupkan bersama
lampu kota. Lampu kabut boleh menggunakan lensa wama putih atau warna kuning.

Gambar Rangkaian lampu kabut


Bila lampu kabut akan diaktifkan maka saklar larnpu kepala harus pada posisi lampu jarak
dekat. Saat saklar lampu kabut diaktifkan, arus listrik dari saklar lampu kepala akan mengalir
ke relay melalui saklar lampu kabut. Dengan aktifnya relay maka arus listrik dari baterai akan
mengalir ke lampu kabut melalui sekering dan relay.
Kelakson

Gambar rangkaian kelakson


Kelakson berfungsi untuk memberikan tanda dengan suara/bunyi kepada pengendara lain
atau pejalan kaki yang berada di depan kendaraan.
Kelakson umumnya ada jenis, yaitu :
a. Kelakson elektrik
b. Kelakson angin tau udara

Sistem Pengaman / Sikring

Sekering merupakan komponen yang digunakan untuk melindungi kabel dan peralatan listrik pada
kendaraan. Pengaman rangkaian listrik ini terdiri dari sekring (fuse), fusible link dan circuit
breaker yang dipasangkan pada rangkaian sistem kelistrikan dan untuk melindungi kabel-kabel dan
connector dari panas karena arus yang mengalir berlebihan.
Pengaman rangkaian listrik ini terdiri dari sekring (fuse), fusible link dan circuit breaker yang
dipasangkan pada rangkaian sistem kelistrikan dan untuk melindungi kabel-kabel dan connector dari
panas karena arus yang mengalir berlebihan.Sekering merupakan komponen yang digunakan untuk
melindungi kabel dan peralatan
listrik pada
kendaraan. Sekringumumnya mempunyai
spesifikasi untuk rangkaian listrik tidak lebih tinggi dari 24 volt arus searah.

a.

Sekring (fuse).
Sekring ditempatkan pada bagian tengah rangkaian kelistrikan. Bila dilewati oleh arus
yang berlebihan maka akan panas dan putus sehingga kerusakan komponen
kelistrikan lain dapat dihindari. Tipe-tipe sekring :

Tipe Blade.
Sekering tipe blade (juga disebut spade atau plug-in sekering), dengan bodi
dari plastik
dan dua
cabang yang masuk
ke
dalam soket, sebagian
besar digunakan
pada
kendaraan. Setiap sekeringdicetak dengan
rating ampere numerik di atas. Ada empat jenis dimensi fisik yang berbeda, yaitu :
1. Mini low-profile (APS).
2. Mini (APM / ATM).
3. Rutin (April / ATC / ATO).
4. Maxi (APX) tugas berat.

Secara tidak resmi, sekering APS kadang-kadang disebut "micro" karena istilah berarti lebih
kecil
dari mini. Sekering jenis blade biasa juga
dikenal
sebagai sekering standar, dikembangkan pada
tahun
1976 untuk tegangan rendah digunakan pada kendaraan. Sekering Mini dikembangkan pada
1990-an. Sekering jenis pisau dapat dipasang di blok sekering, in-line, atau klip sekering.

Sekring tipe Balde.

Tabel spesifikasi blade fuse.

Blade Group

Dimension
LxWxH

APS

10.9x3.81x8.73
mm

2, 5, 7.5, 10, 15, 20, 25, 30

Mini

APM, ATM

10.9x3.6x16.3
mm

2, 3, 4, 5, 7.5, 10, 15, 20, 25, 30

Regular

APR, ATC,
ATO

19.2x5.1x18.5
mm

1, 2, 3, 4, 5, 7.5, 10, 15, 20, 25, 30,


35, 40

APX

29.2x8.5x34.5
mm

20, 25, 30, 35, 40, 50, 60, 70, 80,


100,120

Blade Size
Low Profil
Mini

Maxi

Common Ampere Rating

Sekering blade menggunakan skema warna umum yang merupakan petunjuk kapasitas sekring.

Tabel identifikasi sekering blade.


Color
Dark Blue

Ampere

Low

Mini

Reg

Maxi

0.5

Black

Gray

Violet

X
X

Pink

Tan

Brown

7.5

Red

10

Blue

15

Yelow

20

Clear

25

Gray

Green

30

Blue Green

36

Brown

Orange

40

Red

50

Blue

60

Amber/Tan

70

Clear

80

Violet

90

Purple

100

Bosch type.
Sekering jenis
Bosch
(juga
dikenal
sebagai sekering
torpedo atau
jenis ATS) yang digunakan
dalammobil
tua (Eropa). Dimensi fisik dari
jenis sekering 6x25 mm dengan
ujung kerucut. Sekering
jenisBosch biasanya
menggunakan kode
warna yang
sama
untuk nilai
besaran
arus.
Standar
DIN72581/1. Ukuran sekering adalah: 6x25 mm.

Sekring tipe bosch.


Tabel identifikasi sekering tipe bosch.
Color

Ampere

Yellow

White

Red (Green)

16

Blue

25

Grey

40

Tipe Lucas.

Sekering jenis Lucas digunakan pada mobil tua buatan Inggris. Panjang fisik dari
jenis sekering ini
adalah
1 inci
atau 1,25 inchi, dengan
ujung kerucut. sekering
jenis Lucas biasanya menggunakan kode warna yang sama untuk nilai besaran
arus. Sekering Lucas memiliki tiga peringkat, saat ini terus menerus mereka dirancang untuk
membawa, arus sesaat dan arus kontinyu.
Tabel identifikasi sekering tipe lucas.
Continuous Amper

Instantaneous Fusing
Amper

Continuous Fusing
Ampere

Blue

1.5

3.5

Yellow

2.25

4.5

Red on Yellow

2.5

Green

Nut brown

10

Red on Green

12

10

Green on Black

12

10

Red on Brown

14

12

Lght Brown

7.5

18

15

Pink

12.5

40

35

White

17.5

40

35

Purple on Yellow

25

60

50

Yellow on red

30

75

60

Color

Tipe Glass Tube.


Mobil Amerika
Utara yang
dibuat hingga tahun
1981
memiliki sistem
listrik yang dilindungi oleh sekering cartridge kaca dengan nilai 32 volt dan arus
dari 4 ampere sampai
30 ampere. Dimensi sekering dan
karakteristik yang distandarisasi oleh Society of Automotive Engineers J554. Diameter
semua sekeringadalah 1/4 inci, dan panjang bervariasi sesuai dengan rating dari sekering.

Sekring tipe botol.


b. Fusible link.
Fungsi dan konstruksinya sama dengan sekring, hanya memiliki perbedaan utama dapat
digunakan untuk arus yang lebih besar karena ukurannya lebih besar dan memiliki elemen
yang lebih tebal. Sama halnya dengan sekring, fusible link juga terdiri dari tipe cartridge dan
link (kabel).

Fusible link.
Tabel kapasitas Fusible ling
Kapasitas

c.

Persamaan Luas pada Fusible link

Identifikasi Warna

30 A

0.3

Merah Muda

40 A

0.5

Hijau

50 A

0.85

Merah

60 A

1.0

Kuning

80 A

1.25

Hitam

100 A

2.0

Biru

Circuit breaker

Digunakan sebagai pengganti sekring untuk melindungi dari kesulitan pengiriman tegangan listrik
dalam sirkuit, seperti power window, sunroof, door lock, pemanas (heater) dan komponen yang
sejenis. Konstruksinya terdiri dari sebuah lempengan bimetal yang dihubungkan pada kedua terminal
dan satu diantaranya bersentuhan. Cara kerjanya adalah apabila terjadi arus yang berlebihan, maka

bimetal menjadi panas dan membengkok sehingga hubungannya akan


tes.

Jenis-jenis Kabel dan Penggunaannya


Jenis Kabel dan Penggunaannya | Penggunaan kabel dalam teknik
elektronika mempunyai peranan yang sangat penting, kita tidak
disarankan menggunakan kabel sembarangan sebelum kita
mengetahui kontruksi dan karakteristik kabel yang akan kita gunakan, dengan memperhatikan
tersebut diharapkan kita akan mendapatkan hasil maksimal dari usaha kita.
Kabel berdasarkan fungsinya digunakan untuk :
o
o

Penghantar arus listrik tenaga (Power Cable)


Penghantar arus listrik data dan informasi
Ada tiga hal penting yang ada pada kabel diantaranya :

1.
2.

Penghantar (Konduktor) : media untuk menghantarkan arus listrik


Isolator : bahan dielektrik untuk mengisolasi dari penghantar yang satu terhadap yang lain
dan juga terhadap lingkungan lingkungannya.
Pelindung luar : yang memberikan perlindungan terhadap kerusakan mekanis, pengaruh
bahan- bahan kimia elektrolysis, api atau pengaruh pengaruh luar lainnya yang merugikan.
Kabel sebagai Penghantar arus listrik tenaga (Power Cable)
Jenis kabel ini sering digunakan untuk instalasi penerangan maupun instalasi tenaga arus kuat
diantaranya adalah NYA, NYAF, NYM, NYMHY, NYY, NYFGBY dll.

3.

Kabel NYA : yaitu kabel yang berinti penghantar/tembaga tunggal, berlapis atau terselubung
bahan isolasi PVC.

Kabel NYA

Karakteristik kelistrikan Kabel NYA :

Dari tabel, misalnya kabel dengan ukuran 1 mm pada temperatur 20 C : penghantarnya memiliki
resistansi sebesar 23.4 ohm setiap 1 km panjang kabel dan penyekatnya memiliki resistansi
sebesar 51 M ohm setiap 1 km panjang kabel.
Kabel NYM : merupakan kabel jenis standar dengan tembaga sebagai penghantar berisolasi PVC
dan berselubung PVC (isolasi berlapis). Kabel NYM berinti 1, 2, 3 bahkan lebih.

Kabel NYM

Karakteristik kelistrikan Kabel NYM :

Kabel NYAF : merupakan jenis kabel serabut fleksibel dan berisolasi PVC dengan penghantar
tenbaga berjenis serabut dimaksud untuk mempermudah bergerak (fleksibel). Kabel
jenis NYAF digunakan untuk instalasi panel-panel yang memerlukan fleksibilitas yang tinggi.

Kabel NYAF

Karakteristik kelistrikan Kabel NYAF :

Kabel NYMHY : adalah jenis kabel dengan tembaga serabut sebagai penghantar dan fleksibel,
berisolasi PVC dan terselubung PVC. Kabel jenis ini digunakan untuk instalasi yang bergerak
seperti peralatan listrik tangan (Bor, Solder dll)

Kabel NYMHY

Karakteristik kelistrikan Kabel NYMHY :

Kabel NYY : Merupakan kabel standar dengan tembaga sebagai penghantar berselubung PVC dan
berisolasi PVC

Kabel NYY

Karakteristik kelistrikan Kabel NYY :

Wiring Diagram
Coba perhatikan lagi gambar hubung star delta yang telah saya perjelas dari gambar
artikelsebelumnya di bawah ini:

Gambar wiring star dan delta


Rangkaian star delta ini diawali dengan hubung star terlebih dahulu, setelah itu baru
terhubung delta. Penggambarannya sebagai berikut:

gbr. wiring rangkaian utama star delta


Penjelasan:
Untuk syarat syarat motor induksi 3 phasa yang bisa dihubung Star Delta bisa baca disini
Dari gambar diatas dapat dilihat bahwa wiring star delta menggunakan 3 buah kontaktor
utama yang terdiri dari K1 (input utama) K2 (hubung star) dan K3 (hubung delta). Dan semua
itu disebut jugaRangkaian Utama, yang pemahaman dasarnya telah dibahas pada
artikel sebelumnya.
Pada gambar, ketika K1 dan K2 aktif atau berubah menjadi NC maka hubungan yang terjadi
pada motor menjadi hubung star, dan ketika K2 menjadi NO maka K3 pada saat yang
bersamaan menjadi NC. Dan perubahan ini menyebabkan rangkaian pada motor menjadi
hubung
delta.
Bagaimana kita membuat K1, K2 dan K3 bekerja secara otomatis merubah hubung motor
menjadi star delta?
Perhatikan gambar dibawah ini:

gbr. wiring diagram star delta


Gambar diatas adalah gambar wiring diagram star delta yang merupakan perpaduan
antara interlock kontaktor dan fungsi NO dan NC dari timer. Perhatikan sekali lagi gambar di
bawah ini, yang merupakan penjelasan dari gambar diatas.

gambar penjelasan wiring diagram star delta


Pada kotak yang berwarna pink adalah wiring diagram dari interlock kontaktor, dan kotak
yang berwarna hijau adalah kerja dan fungsi dari NO dan NC pada timer. Ketika tombol ON
ditekan maka K1 akan bekerja, begitu juga T dan K2 (hubung star). Dalam hal ini K2 akan
langsung bekerja karena terhubung pada NC dari T, disaat bersamaan T akan bekerja dan
menghitung satuan waktu yang telah ditetapkan sebelumnya ( 3~8 detik, tergantung besar
kecilnya arus asut dari motor induksi yang digunakan). Dimana setelah habis ketapan
waktunya maka NCnya akan berubah menjadi NO begitu juga sebaliknya. Perubahan inilah
yang dimanfaatkan untuk menghidupkan K3 (hubung delta). Dan wiring diagram tersebut
dikenal juga sebagai Rangkaian Pengendali.
Sebagai finalisasi wiring diagram rangkaian star delta ini, maka saya tambahkan NC pada K2
dan K3 yang saling bertautan pada masing masing kontaktornya. Arus listrik akan mengalir
terlebih dahulu pada NC K3 sebelum masuk koil K2, begitu juga sebaliknya. Hal ini sematamata untuk menghindari terjadinya kedua kontaktor itu bekerja secara bersamaan bila terjadi
hubung singkat, yang bisa menyebabkan kerusakan pada Rangkaian Utamanya, seperti pada
gambar dibawah ini.

gambar wiring diagram rangkaian pengendali star delta

Gambar dibawah ini adalah gambar wiring diagram rangkaian star delta setelah terpasang
overload, merujuk dari gambar diatas.

gambar wiring diagram rangkaian star delta


Dan sebagai penutup saya lampirkan juga gambar pengawatan rangkaian star delta lengkap,
disertai juga dengan pewarnaan jalur rangkaiannya agar mudah dipelajari

foto gambar penyambungan pengawatan rangkaian star delta


Cukup itu saja penjelasan dari saya tentang wiring diagram rangkaian star delta ini. Semoga
penjelasan ini menjadi gerbang pembuka untuk mempelajari dan membuat wiring diagram
rangkaian
otomatis
lainnya.
Klik disini untuk mempelajari penerapan sistem proteksi motor listrik pada rangkaian
pengendali
Star
Delta.
Klik disini untuk mempelajari wiring diagram rangkaian star delta Manual yang merupakan
pilihan pengembangan rangkaian star delta yang dibahas diatas, untuk penggunaan dan dalam
kondisi tertentu.

Jenis Baterry
Baterry Premium

Battery jenis ini merupakan battery basah atau orang sering menyebutnya aki basah. Jika
anda membeli battery jenis ini maka anda akan mendapatkan aki kosong dan air aki secara
terpisah. Untuk cara memakainya anda cukup membuka battery tersebut dari dusnya dan
membuka semua tutup aki yang berjumlah 6 buah. Kemudian isilah air aki sampai ke 6 sel
penuh dan untuk memaksimalkan kemampuan aki saat start,maka disarankan untuk
mengecasnya terlebih dahulu selama 10 menit. Sebenarnya tanpa dicas jug adapt digunakan
namun kurang maksimal. Untuk kelebihan aki jenis ini yaitu anda dapat menyimpannya
dalam jangka yang lama setelah anda membelinya dari took,namun dengan catatan jangan
diisikan air aki terlebih dahulu,biarkan tetap kosong dan keunggulan lainnya aki jenis ini
memiliki ampere yang besar. Untuk kekurangannya aki jenis ini yaitu cukup ribet ya saat
digunakan ,mengingat harus isi air aki dan mengecasnya.
Battery Hybrid

Battery jenis ini pada intinya sama dengan Premium atau aki basah yang didalamnya samasama mengandung air. Battery Hybrid juga masih meungkinkan untuk menambah air jika
memang berkurang layaknya Battery Premium. Untuk perbedaannya yaitu jika type Premium
masih kosong daripabrikan,untuk jenis Hybrid sudah terisi air aki dan sudah mengalami
pengecasan langsung dari pabrik atau bahasa gampangnya siap pakai. Keunggulan type
Hybrid lebih mudah digunakan dan gak ribet harus isi sis sendiri dan menyetrumnya. Disisi

kekurangannya Hybrid tidak dapat disimpan dalam jarak yang relative lama. Kalau bisa
kurang dari 6 bulan jenis Hybrid tidak boleh dibiarkan nganggur.
Battery MF (Mantenance Free)

INi battery yang memungkinkan anda tidak usah repot-repot untuk mengisi dan mengecasnya
ketika akan memasangnya dan juga tidak perlu tambah-tambah air aki,yak arena memang
tidak ada lubang yang untuk menambahkan air aki. Ini yang disebut kebanyakan orang itu aki
kering,tapi walau begitu aki ini tidaklah kering dan dalamnya masih menggunakan air sama
seperti Hybrid. Hanya saja aki MF ini memang teknologi yang dipakai lebih canggih yang
membuat anda tidak perlu khawatir kekurangn air aki dan kering dengan sendirinya. Bahan
yang dipakai untuk jenis aki ini juga lebih berkelas karena sudah menggunakan
calcium,membuat ranking ampere lebih besar dan start jadi lebih enteng. Untuk kelebihannya
bisa dikatakan sangat praktis dan start lebih bertenaga tentunya. Namun masih ada
kekurangannya,karena aki MF dari GS ini maksimal hanya 75 Ah yaitu N70z.
Battery MF Calcium Battery

Ini merupakan trobosan baru atau modifikasi dari aki MF. Semua bahan bisa dibilang
sama,hanya saja kadarnya yang dibuat lebih maksimal semisal calcium lebih baik,ampere
lebih besar dan dimensi tetap kecil. Sebagai contoh gambar diatas,itu type NS60LS jika
dibandingkan dengan aki NS60LS MF biasa maka dimensinya terlihat sama namun ampere
yang dimiliki MF Calcium Battery 55 Ah sedangkan NS60LS milik MF biasa hanya 45Ah
beda 10 Ah. Namun saat ini aki jenis ini hanya khusus dipasang untuk Taxy dan mobil mobil
yang memilikispesifikasi kepala aki yang mendukung semisal: Yarish,CRV,CIVIC,Masda 2
biasa (bukan SPORT) dan mobil mobil lain yang memiliki kepala aki LEFT dan besar.

Anda mungkin juga menyukai