Anda di halaman 1dari 3

ANALISA JURNAL

HIDROLIKA

Tujuan Penelitian:
-

Mengenali kecendrungan distribusi endapan sedimen di area tampungan


waduk dan tren penyusutan kapasitas waduk akibat sedimen yang terjadi pada
waduk bili-bili tahun 2012, tahun 2018, tahun 2038, tahun 2048 ?
Mencari usia efektif waduk bili-bili setelah 13 tahun beroperasi ?
Upaya yang perlu dilakuakn untuk mempertahankan usia guna waduk bilibili?

Kesimpulan :
-

Kecenderungan sedimentasi yang tejadi di Waduk Bili-Bili mengendap pada


area tampungan efektif. Persentase distribusi sedimen di area tampungan
waduk berdasarkan total sedimen yang masuk ke waduk hingga Adapun
prediksi trend penyusutan kapasitas tampungan Waduk Bili-Bili terhadap
kapasitas tampungan awal waduk:
Tahun 2012 : 283,63 Juta m3 = 75,62% tampungan awal waduk
Tahun 2018 : 236,35 Juta m3 = 68.35% tampungan awal waduk
Tahun 2028 : 225,33 Juta m3 = 60,08% tampungan awal waduk
Tahun 2048 :186,260 Juta m3 = 49,66% tampungan awal waduk
Berdasarkan elevasi Minimum Operation Level (MOL) +65,00 usia guna
Waduk Bili-Bili masih tersisa 16,64 Tahun. Berdasarkan volume tampungan
mati pada elevasi + 65,00 dengan kapasitas 29 juta m3 sisa usia guna Waduk
masih tersisa 11,5 tahun.
Upaya Penanganan yang perlu dilakukan untuk mempertahankan fungsi dari
Waduk Bili-Bili adalah dengan pengerukan (dredging) dengan menyedot
endapan sedimen disekitar intake Waduk atau dengan menaikkan ambang
Intake pada elevasi +73,00 m agar umur layanan Waduk mencapai 50 tahun.

Kritik :
-

Tidak ada sumber dari gambar 1,2,3,4,5 dan 6


Jurnal tidak terdaftar dalam ISSN
Tidak ada nomor pada persamaan

ANALISA JURNAL
HIDROLIKA

Tujuan Penelitian:
-

Mengetahui kinerja jaringan fatukanutu secara keseluruhan?


Mengetahui kinerja jaringan fatukanutu dari aspek fisik?
Mengetahui kinerja jaringan fatukanutu dari aspek pemanfaatan ?
Mengetahui kinerja jaringan fatukanutu dari aspek O & P ?

Kesimpulan :
-

Jaringan Irigasi Fatukanutu di lihat dari aspek fisik memproleh nilai rata-rata
sebesar 2.93, Cukup Baik.
Jaringan Irigasi Fatukanutu di lihat dari aspek pemanfaatan memproleh nilai
rata-rata sebesar 1.98, Kurang Baik dan efektifitas pengelolaan lahan 45.55
Ha dari luas lahan rencana 233 Ha sebesar 19.55 % yaitu terdapat tiga sub
ruas bagian yang difungsikan dan dimanfaatkan dalam pengelolahan lahan
yaitu BT 1,BFK 3 dan BFK 4, sedangkan 5 sub bagian lainnya tidak
dimanfaatkan untuk pengelolaan lahan yaitu Sub Bagian BFK 1, BFK 2, BFK
5, BFK 6, BFK 7.
Jaringan Irigasi Fatukanutu di lihat dari aspek O & P memproleh nilai ratarata sebesar 1.65, Kurang Baik
Kinerja Jaringan Irigasi Fatukanutu secara keseluruhan berdasarkan ketiga
aspek tersebut memperoleh nilai sebesar 2.19 Kurang Baik.

Kritik :
-

Jurnal tidak terdaftar dalam ISSN


Cara penulisan daftar pustaka departemen pekerja mawardi erman Desain
Hidroulik Banguna Irigasi. Bandung : Alfabeta, 2007
Tidak ada sumber dari gambar 1, 2,5,6 dll

ANALISA JURNAL
HIDROLIKA
Tujuan Penelitian:
- Bagaimana kondisi pondasi Bendungan Tugu?
- Bagaimana kondisi material untuk timbunan Bendungan
Tugu?
- Berapakah angka keamanan stabilitas lereng Bendungan
Utama Tugu?
- Apakah akan terjadi kemungkinan sufosi (piping) dan
sembulan (boiling) pada tubuh Bendungan Utama Tugu?
- Berapakah besar dan lama waktu penurunan yang terjadi
pada tubuh Bendungan Utama Tugu?
Kesimpulan :
- Permeabilitas pondasi bendungan sebagian besar mempunyai nilai Lugeon
(Lu) antara 10-100 atau setara dengan (k) 1x10-4 sampai 1x10-3, sebagian
ada yang lolos air (lubang bor DD-05 sandaran kiri). Untuk mencegah
rembesan air lewat pondasi perlu dilakukan perbaikan pondasi (grouting),
dan bila dijumpai zona rapuh di bagian atas pondasi perlu dilakukan dental
grout ataupun slush grout.
- Analisa stabilitas lereng pada tubuh Bendungan Tugu secara manual dan juga
menggunakan bantuan program GeoStudio Slope/W 2007 diperoleh kondisi
aman pada berbagai kondisi pembebanan.
- Dari hasil perhitungan faktor keamanan terhadap piping dan boiling didapat
angka keamanan > 4). Maka, dapat dikatakan tidak akan terjadi peristiwa
piping atau boiling.
- Dari hasil analisa tersebut diketahui, kapasitas rembesan yang terjadi menjadi
lebih kecil setelah grouting diterapkan pada pondasi Bendungan Tugu. Ratarata kapasitas rembesan (0,0003098 m/dt) < 1 % dari Q rata-rata sungai
(0,013m/dt). Kecepaten aliran filtrasi
- Dari hasil perhitungan manual didapat kecepatan kritis cm/dt) > kecepatan
rembesan - cm/dt) dapat dikatakan tidak akan terjadi peristiwa piping dan
boiling.Penurunan tubuh Bendungan Tugu
- Penurunan pada bagian inti Bendungan Tugu yang diakibatkan adanya proses
konsolidasi adalah sebesar 0,76 m selama 27,07 tahun
Kritik :
- Jurnal tidak terdaftar dalam ISSN
- Sebagian bahasa asing tidak dimiringkan

Anda mungkin juga menyukai