Anda di halaman 1dari 20

1

Produk Fermentasi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Produkolahan seperti makanan dan minuman dapat dibuat menjadi
produk baru dengan bantuan mikroorganisme yang biasa disebut dengan
fermentasi, dimana seperti yang diketahui bahwa makanan dan minuman
sangat mudah ditumbuhi oleh mikroorganisme. Namun ada beberapa
mikroorganisme yang menguntungkan dan merugikan. Mikroorganisme yang
digunakan dalam proses fermentasi yaitu mikroorganisme yang bersifat
menguntungkan
Fermentasi adalah salah satu proses pengolahan bahan makanan
dengan memanfaatkan mikroorganisme. Produk makanan fermentasi sudah
dikenal sejak jaman kuno untuk maksud-maksud tertentu, yang antara lain
untuk pengawetan, meningkatkan cita rasa, dan untuk menghasilkan produk
baru. Produk makanan fermentasi tersebut misalnya tempe, tapai, bir, keju,
dan yoghurt. Indonesia dikaruniai potensi sumber daya alam yang tinggi,
yang antara lain adalah makanan fermentasi tradisional. Makanan ini telah
berada sejak lama di Indonesia dibuat oleh nenek moyang yang telah
membudaya dan diturunkan dari generasi ke generasi. Makanan fermentasi
ini diproduksi dalam suatu industri rumah tangga atau industri kecil.

ISTI APRILYANIE. R
150 2014 0113

MUH. AFRAH

Produk Fermentasi
Mikroorganisme memiliki kemampuan melakukan perubahan dengan
merombak bahan mentah menjadi suatu produk baru yang berguna bagi
manusia. Prinsip inilah yang digunakan dalam proses fermentasi sehingga
dapat dibuktikan dalam skala praktikum.
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah pada praktikum ini adalah bagaimana cara
membuat nata dari sari buah pepaya?
C. Maksud Praktikum
Adapaun maksud dari praktikum adalah mengetahui dan memahami
cara pembuatan nata dari sari pepaya dengan menggunakan bakteri
acetobacter xylinum.
D. Tujuan Praktikum
Adapaun tujuan praktikum ini adlah untuk memproduksi nata dari sari
buah pepaya dengan menggunakan bakteri acetobacter xylinum.
E. Manfaat Praktikum
Manfaat praktikum ini adalah agar dapat mengetahui cara-cara
pembuatan nata dengan menggunakan sari buah pepaya dengan bantuan
bakteri acetobacter xylinum.

ISTI APRILYANIE. R
150 2014 0113

MUH. AFRAH

Produk Fermentasi
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Teori Umum
Prose fermentasi merupakan suatu proses pemecahan senyawa
kompleks menjadi senyawa yang sederhana. Dalam proses mikrobiologi,
fermentai dilakukan oleh mikroba yang menghasilkan atau mempunyai enzim
yang sesuai dengan proses tersebut (Rukmana, 2001).
Fermentasi terdiri atas glikolisis ditambah dengan reaksi yang
menghasilkan NAD+ melalui transfer elektron NADH ke piruvat atau turunan
piruvat. Terdapat banyak jenis fermentasi, perbedaanya dalam produk
limbahnya yang terbentuk dari piruvat (Campbeel, 2002).
Pada keadaan tertentu, kebutuhan oksigen tidak dapat terpenuhi. Pada
dasarnya, misalnya kebutuhan oksigen pada orang yang bekerja berat atau
seorang atlet, akan lebih banyak daripada oksigen yang tersedia melalui
pernapasan.

Dengan

keadaan

tersebut,

proses

pembebasan

energi

berlangsung adalah fermentasi. Fermentasi adalah perubahan glukosa


secara anaerob yang meliputi glikolisis dan pembentukan NAD. Fermentasi
menghasilkan jumlah energi yang relatif lebih sedikit daripada energi yang
dihasilkan melalui respirasi aerob. Fermentasi dibedakan menjadi dua tipe
reaksi, yaitu fermentasi alkohol dan fermentasi asam laktat (Karmana, 2007).
a) Fermentasi alkohol, pada fermentasi alkohol asam piruvat diubah menjadi
etanol atau etil alkohol melalui dua langkah rekasi. Rekasi pertama, terjadi
pembebasan CO2 dari asam piruvat sehingga terbentuk asetaldehid.
ISTI APRILYANIE. R
150 2014 0113

MUH. AFRAH

Produk Fermentasi
Rekasi kedua, asetaldehid direduksi oleh NADH menjadi etil alkohol. NAD
yang dibentuk digunakan untuk glikolisis. Pada sel ragi dan bakteri,
respirasi berlangsung secara anaerob. Hasil fermentasi berupa CO 2 pada
industri roti dimanfaatkan untuk mengembangkan adonan roti sehingga roti
terdapat pori-pori (Karmana, 2008).
b) Fermentasi asam laktat, adalah proses fermentasi glukosa yang
menghasilkan asam laktat. Proses fermentasi asam laktat dimulai dengan
proses glikolisis yang menghasilkan asam piruvat, kemudian proses ini
dilanjutkan dengan perubahan asam piruvat menjadi asam laktat. Dalam
proses fermentasi asam laktat, asam piruvat berekasi secara langsung
dengan NADH membentuk asam laktat. Aseton dan metil alkohol adalah
bentuk antara fermentasi yang dilakukann oleh mikroorganisme dan
sangat penting secara komersial (Karmana, 2008).
Bahan-bahan makanan hasil proses fermentasi serta mikroorganisme
yang berperan diantaranya yaitu (Sukirman, 2008):
1) Tempe,

bahan

baku

kedelai,

ampas

tahu,

dan

kacang

kara.

Mikroorganisme yang berperan yaitu jamur tempe (Rhizopus oryzae).


2) Tahu, bahan baku kedelai. Mikroorganisme yang bereperan yaitu bakteri
asam laktat (Lactobacillus sp.).
3) Nata, bahan baku sari buah. Mikroorganisme yang berperan yaitu bibit
nata (bakteri Acetobacter xylinum).
4) Yoghurt, bahan baku susu dan susu kedelai. Mikroorganisme yang
berperan yaitu Lactobacillus bulgaricus dan Streptococcus thermophillus.

ISTI APRILYANIE. R
150 2014 0113

MUH. AFRAH

Produk Fermentasi
5) Anggur, bahan baku sari buah anggur. Mikroorganisme yang berperan
yaitu ragi tapai/roti (yeast: Saccharomyces cerevisiae).
6) Keju, bahan baku susu (laktosa dan kasein). Mikroorganisme yang
berperan yaitu Lactobacillus bulgaricus atau L. Lactis.
B. Uraian Bahan
1. Asam asetat ( Ditjen POM, 1979 )
Nama resmi

: ACIDUM ACETICUM

Nama sinonim

: Asam asetat, Cuka

RM / BM

: CH3COOH / 60,05

Pemerian

: Cairan jernih, tidak berwarna, , bau menusuk, rasa


asam, tajam.

Kelarutan

: Dapat campur dengan air, dengan etanol (95%) P


dan dengan gliserol P.

Penyimpanan

: Dalam wadah tertutup rapat

2. Kalium fosfat ( Ditjen POM, 1979 )


Nama resmi

: KALII PHOSPAT

Nama sinonim

: Kalium fasfat, Dikalium Hidrogen Fosfat

RM / BM

: K2HPO4 / 122,08

Pemerian

: Serbuk hablur, putih

Kelarutan

: Larut dalam air

Penyimpanan

: Dalam wadah tertutup rapat

ISTI APRILYANIE. R
150 2014 0113

MUH. AFRAH

Produk Fermentasi
3.

Magnesium sulfat ( Ditjen POM, 1979 )

Nama resmi

: Magnesii sulfas

Nama sinonim

: Magnesium sulfat, garam inggris

RM / BM

: MgSO4 / 246,47

Pemerian

: Hablur, tidak berwarna, tidak berbau, rasa dingin,


asam pahit, asin dan pahit. Dalam udara kering
dan panas merapuh.

Kelarutan

: Larut dalam 1,5 bagian air, agak sukar larut dalam


etanol (95%) P.

Penyimpanan

: Dalam wadah tertutup baik.

4. Ureum ( Ditjen POM, 1979 )


Nama resmi

: UREUM P

Nama sinonim

: Urea

RM / BM

: Co(NH2)2 / 60,06

Pemerian

: Hablur prismatik, transparan, tidak berwarna, tidak


berbau atau praktis tidak berbau, rasa dingin dan
asin. Agak higroskopik.

Kelarutan

: Larut dalam 1 bagian air dan dalam 12 bagian


etanol (95%) P, larut dalam 1,5 bagian etanol
(95%) P mendidih, praktis tidak larut dalam
kloroform P dan dalam eter P.

ISTI APRILYANIE. R
150 2014 0113

MUH. AFRAH

Produk Fermentasi
Penyimpanan
5.

: Dalam wadah tertutup baik.

Air suling (Ditjen POM, 1979)

Nama resmi

: AQUA DESTILLATA

Nama lain

: Air suling/aquades

RM/BM

: H2O/18,02

Pemerian

: Cairan jernih, tidak berwarna, tidak berbau, dan


tidak mempunyai rasa.

Penyimpanan

: Dalam wadah tertutup baik.

Kegunaan

: Sebagai pelarut.

6.

Glukosa (Ditjen POM, 1979)

Nama resmi

: GLUCOSUM

Nama lain

: Glukosa

RM/BM

: C12H12O6 / 198,17

Pemerian

: Hablur tidak berwarna, serbuk hablur atau butiran


putih, tidak berbau, rasa manis.

Kelarutan

: Mudah larut dalam air; sangat mudah larut dalam


air mendidih, agak sukar larut dalam etanol (95%)
P mendidih, sukar larut dalam etanol (95%) P.

Penyimpanan

: Dalam wadah tertutup baik

Kegunaan

: Sebagai komposisi medium

7.
Komposisi
ISTI APRILYANIE. R
150 2014 0113

Starter
: - Air kelapa
MUH. AFRAH

Produk Fermentasi
- Asam asetat glacial
- Gula
- Urea
C. Uraian Bakteri
1. Acetobacter xylinum
a. Klasifikasi (Suriawirya, 1986)
Kingdom

: Protista

Divisio

: Protophyta

Classis

: Schizomycetes

Ordo

: Pseudomonales

Familia

: Pseudomonaceae

Genus

Acetobacter

Spesie

Acetobacter xylinum

b. Morfologi
Acetobacter xylinum merupakan bakteri berbentuk batang
pendek, yang mempunyai panjang 2 mikron dan lebar, micron, dengan
permukaan dinding yang berlendir. Bakteri ini biasa membentuk rantai
pendek dengan satuan 6 8

sel. Bersifat ninmotil dan dengan

pewarnaan Gram menunjukkan Gram negatif.


D. Uraian Sampel
1. Pepaya
a.
Kingdom

Klasifikasi Mangga
Plantae plantes, Planta, Vegetal, plants

ISTI APRILYANIE. R
150 2014 0113

MUH. AFRAH

Produk Fermentasi
Subkingdom
Viridiplantae
Infrakingdom
Streptophyta
Superdivision
Embryophyta
Division
Tracheophyta
Subdivision
Spermatophytina
Class
Magnoliopsida
Superorder
Rosanae
Order
Brassicales
Family
Caricaceae
Genus
Carica L.
Species
Carica papaya L.
b. Morfologi Mangga
Pepaya merupakan tanaman yang berasal dari Meksiko bagian
selatan dan bagian utara dari Amerika Selatan. Tanaman ini menyebar
ke Benua Afrika dan Asia serta India. Dari India, tanaman ini menyebar
ke berbagai negara tropis, termasuk Indonesia di abad ke-17 (Setiaji,
2009). Menurut Kalie (1996), suku Caricaceae memiliki empat marga,
yaitu Carica, Jarilla, Jacaranta, dan Cylicomorpha. Ketiga marga
pertama merupakan tanaman asli Meksiko bagian selatan serta bagian
utara dari Amerika Selatan, sedangkan marga keempat merupakan
tanaman yang berasal dari Afrika. Marga Carica memiliki 24 jenis,
salah satu diantaranya adalah papaya. Bentuk dan susunan tubuh
bagian luar tanaman pepaya termasuktumbuhan yang umur sampai
berbunganya

dikelompokkan

sebagai

tanaman

buah-buahan

semusim, namun dapat tumbuh setahun lebih. Sistem perakarannya


memiliki akar tunggang dan akar-akar cabang yang tumbuh mendatar

ISTI APRILYANIE. R
150 2014 0113

MUH. AFRAH

10

Produk Fermentasi
ke semua arah pada kedalaman 1 meter atau lebih menyebar sekitar
60-150 cm atau lebih dari pusat batang tanaman.

BAB III
KAJIAN PRAKTIKUM
A. Alat Yang Dipakai
Adapun alat yang digunakan pada percobaan ini yaitu benang
godam, blender, botol selai, gelas kimia, kain kasa, kertas timbang, kompor,
sendok tanduk, dan timbangan analitik.
Adapun bahan

B. Bahan Yang Dipakai


yang digunakan adalah aquadest,

buah mangga

(Mangifera indica L), gula, K2HPO4, MgSO4, pelikel, starter, dan urea.
C. Cara Kerja (Anonim, 2016)
1. Pembuatan nata
Disiapkan alat dan bahan, dikupas dan dipotong-potong kecil
buah mangga (Mangifera indica L), diblender dengan penambahan air,
disaring sari mangga, direbus di atas kompor, ditambahkan asam asetat ,
MgSO4 0,15 gr, K2HPO4 1,5 gr , dan gula , didinginkan ditambahkan urea
0,3 gr, ditambahkan starter 5 % 10 % dan 15% disetiap wadah yang
berbeda, dilakukan fermentasi selama 14 hari, diamati ketebalan dan
ISTI APRILYANIE. R
150 2014 0113

MUH. AFRAH

11

Produk Fermentasi
bobot nata yang terbentuk, diangkat lapisan nata, dicuci dengan air
bersih nata direndam selama 3 hari, dipotong-potong kecil, direbus
selama 10 menit, dicuci lagi dengan air sampai rasa dan bau asamnya
hilang.
2. Pembuatan kombuca
Disiapkan alat dan bahan, sampel dicuci bersih, dikupas dan
dipotong-potong kecil buah mangga (Mangifera indica L), diblender,
disaring dengan menggunakan kain kasa, diencerkan dengan air dengan
perbandingan 1:1, ditambahkan 10% gula, dipanaskan di atas kompor
selama 30 menit, dimasukkan ke dalam botol selai dan ditutup dengan
kain kasa, ditambahkan pelikel kombucha 2,5% bibit cairan 2%,
dilakukan fermentasi selama 14 hari, diamati.

ISTI APRILYANIE. R
150 2014 0113

MUH. AFRAH

12

Produk Fermentasi

BAB IV
KAJIAN HASIL PRAKTIKUM
A Hasil Praktikum
1 Tabel Pengamatan kombucha
No

Hari /tanggal

Konsentrasi

Senin, 16mei 2016

5%
pH 4

Selasa, 17 mei 2016

pH 3

pH 3

Rabu , 18 mei 2016

pH 3

pH 3

Kamis, 19 mei 2016

pH 3

pH 3

5
6
7

Jumat, 20 mei 2016


Sabtu, 21 mei 2016
Senin, 23 mei 2016

pH 4
pH 5
pH 3

pH 3
pH 4
pH 3

Selasa, 24 mei 2016

Rabu, 25 mei 2016

10

Kamis, 26 mei 2016

11
12

jumat, 27 mei 2016


Sabtu, 28 mei 2016

2 Tabel Pengamatan nata


No

Hari/ Tanggal

ISTI APRILYANIE. R
150 2014 0113

Koonsentrasi
5%
10%
MUH. AFRAH

10 %
pH 3

13

Produk Fermentasi
1
2
3

Senin, 16mei 2016


Selasa, 17 mei 2016
Rabu , 18 mei 2016

0,4 cm
1 cm
1,2 cm

0.8 cm
1 cm
1,2 cm

4
5
6
7
8
9
10
11
12

Kamis, 19 mei 2016


Jumat, 20 mei 2016
Sabtu, 21 mei 2016
Senin, 23 mei 2016
Selasa, 24 mei 2016
Rabu, 25 mei 2016
Kamis, 26 mei 2016
jumat, 27 mei 2016
Sabtu, 28 mei 2016

1,3 cm
1 cm
1,3 cm
1,5 cm
1,7 cm
1,5 cm
1.3 cm
2,3 cm
1,9 cm

1 cm
0,8 cm
14 mm
1,4 cm
1,5 cm
1,4 cm
1 cm
1,4 cm
1,5 cm

A. Pembahasan
Nata berasal dari bahasa spanyol yang artinya terapung. Ini sesuai
dengan sifatnya yaitu sejak diamati dari proses awal terbentuknya nata
merupakan suatu lapisan tipis yang terapung pada permukaan yang semakin
lama akan semakin tebal.
Secara garis besar produk fermentasi dibedakan atas produk pangan,
kesehatan, energi dan lingkungan. Contoh produk makanan adalah keju,
ISTI APRILYANIE. R
150 2014 0113

MUH. AFRAH

14

Produk Fermentasi
tape, kecap, tempe, oncom dan sebagainya. Produk kesehatan yang paling
dominan adalah produksi antibiotika, vitamin dan alkohol. Dalam bidang
energi misalnya produksi bioetanol, metanol, metana dan sebagainya. Dalam
bidang lingkungan misalnya kompos, biopestisida, dan sebagainya.
Dalam praktikum ini, buah yang digunakan sebagai bahan utama nata
adalah pepaya. Dengan menggunakan tiga macam starter yaitu starter 5%,
10% dan 15%.
Starter atau biakan mikroba merupakan suatu bahan yang paling
penting dalam pembentukan nata. Sebagai starter digunakan biakan murni
dari Acetobacter xylinum. Bakteri ini secara alami dapat ditemukan pada sari
tanaman bergula yang telah mengalami fermentasi atau pada sayuran dan
buah-buahan bergula yang sudah membusuk.
Bila mikroba ini ditumbuhkan pada media yang mengandung gula,
organisme ini dapat mengubah 19 persen gula menjadi selulosa. Selulosa
yang dikeluarkan ke dalam media itu berupa benang-benang yang bersamasama dengan polisakarida berlendir membentuk jalinan yang terus menebal
menjadi lapisan nata.
Adapun fungsi dari setiap bahan yaitu strarter yang didalamnya
terdapat ekstrak beef dan air kelapa berfungsi sebagai media pertumbuhan
dan sumber nutrisi dari bakteri Acetobacter xylinum. MgSO4 berfungsi
sebagai sumber sulfat. Asam asetat digunakan untuk memberi suasana asam

ISTI APRILYANIE. R
150 2014 0113

MUH. AFRAH

15

Produk Fermentasi
pada medium. Karena bakteri Azetobacter xylinum hanya dapat hidup pada
daerah dengan kondisi lingkungan yag asam. K 2HPO4 yang berfungsi
sebagai dapar fosfat. Urea berfungsi sebagai sumber nitrogen dan gula baik
yang ada pada air kelapa dan sari buah pisang maupun dari gula pasir,
dibutuhkan oleh bakteri sebagai sumber karbon.
Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi proses fermentasi, adalah (1)
Pengaruh penambahan asam. Penambahan asam dapat menurunkan pH
nata de coco dan dengan kata lain, keasaman semakin tinggi. Hal ini dapat
menghambat produktivitas mikroba untuk menghasilkan selulosa karena
pada dasarnya mikroba Acetobacter xylinum tidak tahan pada kondisi yang
terlampau asam. Asam asetat atau asam cuka digunakan untuk menurunkan
pH atau meningkatkan keasaman. Asam asetat yang baik adalah asam
asetat glacial (99,8%). Asam asetat dengan konsentrasi rendah dapat
digunakan, namun untuk mencapai tingkat keasaman yang diinginkan yaitu
pH 4,5 5,5 dibutuhkan dalam jumlah banyak. Selain asam asetat, asamasam organik dan anorganik lain bisa digunakan. (2) Pengaruh penambahan
urea. Penambahan urea lebih berpengaruh pada ketersediaan nitrogen bagi
mikroba Acetobacter xylinum dan juga sedikit berpengaruh pada ketebalan
nata. (3) Pengaruh penambahan gula. Gula pasir merupakan media
pertumbuhan bakteri Acetobacter xylinum yang mana lebih berpengaruh

ISTI APRILYANIE. R
150 2014 0113

MUH. AFRAH

16

Produk Fermentasi
pada penetralisiran sedikit tingkat keasaman sehingga memperbesar peluang
terbentuknya nata.
Adapun mekanisme pembentukan nata yaitu bakteri Acetobacter
xylinum akan merubah gula pada medium menjadi selulosa. Acetobacter
xylinum dapat merubah 19% gula menjadi selulosa. Selulosa yang terbentuk
dalam

media

tersebut

berupa

benang-benang

yang

bersama-sama

polisakarida membentuk jalinan yang terus menerus menebal menjadi


lapisan nata. Pada proses metabolismenya, selaput selulosa ini terbentuk
oleh aktivitas Acetobacter xylinum terhadap glukosa. Karbohidrat pada
medium dipecah menjadi glukosa yang kemudian berikatan dengan asam
lemak (Guanosin trifosfat) membentuk prekursor penciri selulosa oleh enzim
selulosa sintetase, kemudian dikeluarkan ke lingkungan membentuk jalinan
selulosa pada permukaan medium. Selama metabolisme karbohidrat oleh
Acetobacter xylinum terjadi proses glikolisis yang dimulai dengan perubahan
glukosa

menjadi

glukosa

6-posfat

yang

kemudian

diakhiri

dengan

terbentuknya asam piruvat. Glukosa 6-P yang terbentuk pada proses


glikolisis inilah yang digunakan oleh Acetobacter xylinum untuk menghasilkan
selulosa. Selulosa yang terbentuk mempunyai ikatan 1,4-glikosida dan
tersusun dan komponen glukosa mannosa, rhamnosa dan asam glukoronat
dengan perbandingan 3:1:1:1. Dan selulosa inilah yang nantinya lama
kelamaan akan menebal membentuk nata.

ISTI APRILYANIE. R
150 2014 0113

MUH. AFRAH

17

Produk Fermentasi
Acetobacter Xylinum biasanya dapat tumbuh pada pH 3,5 7,5,
namun akan tumbuh optimal bila pH nya 4,3, sedangkan suhu ideal bagi
pertumbuhan bakteri Acetobacter Xylinum pada suhu 28 31 0C. Bakteri ini
sangat memerlukan oksigen.
Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan, maka diketahui dari
pengamatan mulai hari 1 sampai hari ke 5 ada pembentukan nata pada
starter 5 %, 10% dan starter 15%, hari ke 6 hari ke 9 pembentukan nata
hanya pada starter 5% dan 10%. Namun karena beberapa faktor kesalahan
maka di hari ke 10 lapisan nata sudah tidak terbentuk lagi. Sedangkan pada
kombucha (Folikel+bibit) pada hari pertama ,konsentrasi 2,5% memiliki pH 4
konsentrasi 5% memiliki pH 4 ,tumbuh nata pada hari ke 2 sampai hari 10
memiliki pH 3.
Adapun hal- hal yang mungkin menyebabkan kesalahan pada proses
pembuatan nata pada sampel adalah Sari sampel papaya tidak bersih pada
saat penyaringan, penambahan starter yang tidak tepat, adanya kontaminasi
pada saat pengerjaan / pengerjaan yang kurang aseptis, kurangnya
keakuratan dalam menimbang bahan dan pada saat pengamatan sampel
nata di goyang sehingga merusak lapisan nata.

ISTI APRILYANIE. R
150 2014 0113

MUH. AFRAH

18

Produk Fermentasi

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil percobaan yang telah dilakukan, maka dapat
diambil kesimpulan bahwa pengamatan mulai hari 1 sampai hari ke 5 ada
pembentukan nata pada starter 5 %, 10% dan starter 15%, hari ke 6 hari ke
ISTI APRILYANIE. R
150 2014 0113

MUH. AFRAH

19

Produk Fermentasi
9 pembentukan nata hanya pada starter 5% dan 10%. Namun karena
beberapa faktor kesalahan maka di hari ke 10 lapisan nata sudah tidak
terbentuk lagi. Sedangkan pada kombucha (Folikel+bibit)

pada hari

pertama ,konsentrasi 2,5% memiliki pH 4 konsentrasi 5% memiliki pH 4


,tumbuh nata pada hari ke 2 sampai hari 10 memiliki pH 3.
B. Saran
Sebaiknya asisten pada saat praktikum tidak terlambat sehingga praktikum
berjalan sesuai waktu yang sudah ditentukan.

DAFTAR PUSTAKA
Anonim, 2016, Tuntunan Praktikum Mikrobiologi Farmasi, Farmasi UMI,
Makassar.
Dirjen POM, 1979, Farmakope Indonesia Edisi III, Depkes RI, Jakarta.
Campbeel, N.A., Reece, J.B & Mitchell, L.G. 2002. Biologi Jilid 1 Edisis
Kelima. Alih Bahasa: Wasmen.
http://www.itis.gov/servlet/SingleRpt/SingleRpt?
search_topic=TSN&search_value=42451.
Karmana, Oman. 2007. Biologi 3A. Bandung: Grafindo Media Pratama.
ISTI APRILYANIE. R
150 2014 0113

MUH. AFRAH

20

Produk Fermentasi
Karmana, Oman. 2008. Cerdas belajar Biologi. Bandung: Grafindo Media
Pratama.
Rukmana, Rahmat. 2001. Aneka Olahan Ubi Kayu. Yogyakarta: Kanisius.
Sukirman. 2008. Biology 3. Jakarta: PT. Ghalia Indonesia.

ISTI APRILYANIE. R
150 2014 0113

MUH. AFRAH

Anda mungkin juga menyukai