Anda di halaman 1dari 6

POLITEKNIK ENJINERING INDORAMA

PRAKTIKUM MOTOR LISTRIK

PEI
EE. 508- SKS 2

PENGEREMAN MOTOR
Nama : Muhamad Ridwan
NIM : 201303005
I.

TUJUAN :
1. Mengetahui cara kerja pengereman motor
2. menghentikan putaran motor listrik dengan lebih cepat.

II.

DASAR TEORI :
Pengeraman pada motor listrik dapat dilakukan dengan beberapa metode, metode
pengeraman motor listrik secara elektrik adalaha metode pengeraman regeneratif. Gambar
rangkaian di bawah ini menjelaskan mengenai rangkaian pemutus yang bekerja sebagai
pengereman regeneratif. Vo adalah gaya gerak listrik yang dibangkitkan oleh mesin arus
searah, sedangkan Vt adalah tegangan sumber bagi motor sekaligus merupakan batere yang
diisi. Ra dan La masing-masing adalah hambatan dan induktansi jangkar.

Gambar 1. Pengereman Regeneratif


Prinsip kerja rangkaian pengereman regeneratif diatas adalah sebagai berikut :
Ketika saklar pemutus dihidupkan, maka arus mengalir dari jangkar, melewati skalar dan
kembali ke jangkar. Ketika sakalar pemutus dimatikan, maka energi yang tersimpan pada
induktor jangkar akan mengalir melewati dioda, baterai dengan tegangan Vt dan kembali ke
jangkar. Analogi rangkaian sistem pengereman regeneratif dari gambar di atas dapat dibagi
menjadi dua mode. Mode-1 ketika saklar on dan mode ke-2 ketika saklar off seperti
ditunjukkan pada gambar di bawah ini.

Hal. 1

Pengereman secara elektrik, torsi pengereman dihasilkan berdasarkan nilai arus injeksi
yang diberikan pada belitan stator. Pada pengereman secara elektrik energi putaran rotor
diubah menjadi energi elektrik yang kemudian dikembalikan ke suplai daya, atau dengan
memberikan suatu medan magnet stasioner pada stator sehingga putaran rotor akan berkurang
dengan sendirinya, pengereman secara elektrik lebih halus dan tidak ada hentakan yang
terjadi. Pengereman secara elektrik tidak dapat menghasilkan torsi untuk menahan beban
dalam

keadaan

sudah

berhenti

dan

membutuhkan

sumber

energi

listrik

untuk

mengoperasikannya.

Gambar 2. Rangkaian Ekivalen metode Pengereman Regeneratif

Gambar A diatas merupakan rangkian ekivalen untuk posisi saklar ON dan gambar B adalah
rangkaian ekivalen posisi saklar OFF. Dengan :
Vo=gaya gerak listrik

La = induktansi jangkar

Ra = resistansi jangkar

Vt = tegangan baterai

i1 = kuat arus jangkar ketika pemutus on (arus tidak melewati baterai)


i2 = kuat arus jangkar ketika pemutus off ( arus melewati baterai)

Pada penggunaan motor Induksi sering dibutuhkan proses menghentikan putaran motor
dengan cepat, terutama pada aplikasi konveyor. Untuk menghentikan putaran rotor torsi
pengereman, diperlukan yang mana dapat dihasilkan secara mekanik maupun secara
kelistrikan. Cara penereman dapat dilakukan dengan beberapa cara, diantaranya:

1. Pengereman Dinamik (Dynamic Breaking)


Pengereman ini dilakukan dengan cara menginjeksikan arus dan tegangan DC pada
belitan stator motor induksi setelah dilepaskan dari sumber tegangan suplai fasa. Arus
searah yang diinjeksikan pada kumparan stator akan mengembangkan medan stationer
Hal. 2

untuk menurunkan tegangan pada rotor dan menghasilkan medan magnet. Medan magnet
akan berputar dengan kecepatan yang sama dengan rotor tetapi dengan arah yang
berlawanan untuk menjadikan stationer terhadap stator. Interaksi medan resultan dan
gerak gaya magnet rotor akan mengembangkan torsi yang berlawanan dengan torsi motor
sehingga pengereman terjadi.

2. Pengereman Secara Plugging


Pengereman dengan metoda plugging dilakukan dengan cara membalikkan arah
putaran motor sehingga motor dapat menghasilkan daya torsi penyeimbang dan
membentuk daya perlambatan. Medan magnet yang dihasilkan akan berputar dengan
kecepatan yang sama dengan rotor tetapi dengan arah yang berlawanan. Interaksi medan
resultan dan gerak gaya magnet rotor akan mengembangkan torsi yang berlawanan
dengan torsi motor sehingga pengereman terjadi.
Metode pengereman plugging yang digunakan yaitu dengan menambahkan atau
memasang seri tahanan pada tegangan perfasa motor, diharapkan tegangan dan arus dari
sumber tenaga dapat mengalir masuk kedalam motor secara bertahap, sehingga tidak
memerlukan arus pengereman yang besar.
Metode pengereman plugging memiliki keuntungan antara lain kemudahan
pengaturan kecepatan pengereman motor induksi tiga fasa dan kerugian mekanis dapat
dikurangi. Dengan mengaplikasikan pengereman plugging pada motor induksi tiga fasa
didapatkan hasil proses menghentikan putaran motor induksi tiga phasa lebih cepat
dibandingkan dengan pengereman biasa.

Hal. 3

Gambar 3. Metode pengereman plugging


Menggunakan metode plugging (Berbeban), generator dan lampu. Lampu yang akan
digunakan sebagai beban adalah sebanyak tiga buah (hubungan bintang) serta menggunakan
penyearah atau rectifier. Untuk pengujian, pada motor induksi tiga fasa maupun generator AC,
hubungannya adalah hubungan bintang. Untuk rangkaian pada motor induksi tiga phasa
adalah tetap dan hanya menambahkan bentuk rangkaian berbeban yaitu generator, lampu dan
penyearah.
Waktu pengereman yang terukur akan semakin singkat saat sumber tegangan yang
diberikan semakin tinggi dan juga sebaliknya, semakin kecil tegangan sumber yang diberikan
maka waktu pengereman yang dihasilkan juga akan semakin lama. Dan waktu pengereman
yang dihasilkan juga semakin lama jika tahanan yang terpasang
pada rangkaian pengereman nilai resistansinya besar.
III.

DATA PENGUJIAN / PRAKTIKUM :


a. Peralatan Yang Digunakan
o

Trainer motor

Avo meter

Tang ampere

Kabel jumper
Hal. 4

b. Langkah Kerja / Pengujian

IV.

1.

Siapkan peralatan

2.

Rangkailah motor sesuai dengan gambar

3.

Hidupkan motor

4.

Buatlah laporan

HASIL PENGUJIAN / PRAKTIKUM

Gambar pengereman
Data percobaan:
I SH pada R max=0,8 A

I SH pada R min=0,4 A
Hal. 5

DenganV Rm= 200 volt

V.

KESIMPULAN
Pengereman adalah menghentikan putaran motor dengan cepat, terdapat beberapa
metode pengereman yaitu :
1. pengeraman regenerative
2. Pengereman Dinamik

3. Pengereman Plugging

Hal. 6

Anda mungkin juga menyukai