Anda di halaman 1dari 25

BAB II

TINJAUAN KASUS
Tanggal pengkajian
Tanggal masuk residen

: 23 Mei 2016
: 17 Mei 2016

A. PENGKAJIAN
1. Identitas Residen
a. Nama
b. Tempat,Tanggal Lahir
c. Usia
d. Pendidikan
e. Alamat
f.
g.
h.
i.
j.
k.

Agama
Nama Penanggung Jawab
Pekerjaan Penanggung Jawab
Agama Penanggung Jawab
Alamat Penanggung Jawab
Suku / Bangsa

l. Genogram

: Tn. B
: Yogyakarta,18 Mei 1984
: 32 th
: SMA
: Kantongan Wetan RT 02/11
Sleman, Yogyakarta
: Islam
: Tn. O
: Swasta
: Islam
: Purwoasri,Sleman,Yogyakarta
: Indonesia

Ket :
/

: meninggal
: perempuan
: laki-laki
: residen
: hubungan keturunan
: tinggal 1 rumah

Keterangan : residen merupakan anak tunggal. Orangtua Residen sudah


meninggal 4 tahun yang lalu dan residen tinggal sendirian dan memilih
kost daripada tinggal dirumahnya sendiri.
m. Alasan masuk
Residen menggunakan NAPZA jenis Ekstasi (Lexotan 25 mg, Nipam
20mg, Trihexyphenidyl >2mg) sejak SMP

dan kadang-kadang

menggunakan Ganja (2 batang rokok ganja) saat SMA dan kuliah.


Residen dibawa ke BRSPP Yogyakarta oleh saudara sepupu karena
residen linglung (akibat kecanduan dari NAPZA)
n. Riwayat penyakit sekarang
Residen masuk ke BRSPP Yogyakarta dengan Riwayat penyakit
dahulu yaitu pada tahun 2010 Residen masuk ke RSJ Grhasia (1 bulan)
dengan riwayat halusinasi pendengaran dan penglihatan. Setelah di
RSJ Grhasia, Residen di bawa ke BRSPP. Pada tahun 2012, Residen
kembali di bawa oleh keluarga ke BRSPP dengan riwayat kecanduan
NAPZA. Pada tahun 2016 Residen kembali ke BRSPP untuk

mengikuti rehabilitasi. Residen mengatakan merokok. Residen


mengatakan tidak memiliki alergi terhadap makanan, obat-obatan dan
cuaca. Residen mengatakan sulit berkonsentrasi dan klien sering
melamun.
o. Faktor predisposisi
Residen mengatakan

mulai

mengenal

NAPZA karena

faktor

lingkungan sekolah yang mempengaruhi Residen menggunakan miras


dan NAPZA.
2. Kemampuan kognitif :
a. Kemampuan membaca
Klien mampu membaca tulisan dengan baik tapi dengan jarak dekat.
b. Kemampuan berhitung
Residen mampu berhitung dengan baik.
c. Kemampuan menulis
Residen mampu menuli dengan baik.
d. Kemampuan mendengar
Kemampuan mendengar Residen bagus, tidak ada permasalahan /
gangguan dalam pendengaran.
3. Kemampuan bersosialisasi
Kemampuan sosialisasi Residen bagus dan mampu berinteraksi dengan baik,
Residen dapat diajak berkomunikasi, Residen ikut bergabung dengan temantemannya, Residen tidak dapat memulai pembicaraan.
4. Pengkajian Pola Fungsional
a. Pola Nutrisi Metabolik
Pola makan Residen bagus, klien makan 3 x sehari, klien menghabiskan
porsi makanan dari BRSPP(dengan nasi, sayuk dan lauk), Residen tidak
memerlukan bantuan untuk makan, Residen selalu makan bersama temantemannya, Residen tidak pernah mengambil makanan milik orang lain,
Residen minum 3-4 gelas perhari/600 ml perhari.
b. Pola Eliminasi
BAB Residen : BAB Residen lancar, tidak mengalami diare, frekuensi
BAB Residen 1x sehari, konsistensi lembek, tidak ada darah.
BAK Residen : BAK Residen lancar, 4x sehari, berwarna kuning jernih,
tidak ada gangguan saat berkemih.
BAB dan BAK klien tidak memerlukan bantuan dan dapat membersihkan
genetalianya sendiri.

c. Pola Aktivitas dan Latihan


Pola ADL klien mandiri dari mandi, makan/minum, berpakaian, berpindah,
mobilisasi. Residen mandi 2x sehari, Residen mau gosok gigi 2 x sehari, ,
Residen dapat memotong kuku sendiri.
d. Pola Peran Hubungan
Residen mau bersosialisasi dengan teman- temannya karena Residen
mengatakan teman dekatnya yaitu Tn. BD. Residen berkomunikasi lancar,
tetapi residen tidak bisa memulai pembicaraan, maka Residen harus diajak
berbicara terlebih dahulu untuk memulai pembicaraan. Residen mengikuti
kegiatan ketrampilan di bengkel motor. Residen mengatakan senang
karena banyak teman di BRSPP.
e. Pola Seksualitas
Residen menyadari bahwa dirinya laki-laki. Residen mengatakan sudah di
khitan. Residen tertarik pada lawan jenis.
f. Pola Koping Toleransi Stres
Pola koping residen baik. Setiap ada permasalahan Residen selalu bertukar
pikiran dengan orang lain.
g. Pola Nilai dan Keyakinan
Residen beragama Islam. Residen mengatakan sering beribadah dan sholat
5 waktu dalam sehari.
5. Psikososial
a.Konsep diri
1) Gambaran diri /citra tubuh
Residen mengatakan bagian tubuh yang paling di sukai yaitu muka
karena menurutnya ganteng.
2) Identitas diri
Residen mampu menyebutkan nama lengkap dan residen
mengatakan bahwa ia berjenis kelamin laki-laki, residen merasa
puas dengan jenis kelaminnya, pendidikan terakhir SMA, residen
mengatakan umurnya adalah 32 tahun, residen mengatakan bahwa
ia adalah anak tunggal, Residen mengatakan tidak punya adik dan
kakak.

3) Peran
Residen berperan sebagai individu yang mandiri. Residen hidup
sendiri di kost,karena kedua orangtuanya sudah meninggal 4 tahun
yang lalu.

4) Ideal diri
Residen mengatakan ingin sembuh dari gangguan jiwa dan napza
dan Residen ingin cepat pulang supaya bisa berkumpul lagi dengan
kakak sepupunya dan ingin bekerja.
5) Harga diri
Residen merasa tidak malu dan tidak minder dengan kondisinya
yang sekarang ini.
b. Hubungan sosial
1) Residen mengatakan orang yang berarti dalam hidupnya adalah
orangtua dan saudara sepupu.
2) Residen mengatakan peran serta dalam kegiatan di masyarakat
adalah hanya bermain bersama temen-temennya.
3) Residen mengatakan tidak ada hambatan dalam hubungan dengan
orang lain di kost maupun di BRSPP.
c. Status mental
1) Penampilan
Penampilan kurang rapi dan kurang bersih, cara berpakaian benar
dan sesuai. Tetapi untuk kebersihan tubuh Residen kurang, masih
banyak lesi di bagian wajah, tangan dan kaki, terdapat kutil di
bagian kaki kanan.

2) Pembicaraan
residen bicara pelan, dapat di pahami, jelas, dan koheren
3) Aktivitas motorik
Residen beraktivitas sesuai dengan kegiatan di rehabilitasi dan
residen tidak kooperatif.
4) Alam perasaan
Residen mengatakan perasaannya saat ini baik dan mempunyai
masalah untuk sulit berkonsentrasi.
5) Afek
Afek residen sesuai.
6) Interaksi selama wawancara
Terdapat kontak mata saat berinteraksi, kooperatif dan bersedia
menjawab pertanyaan yang diberikan oleh perawat.
7) Persepsi
Residen mengalami waham curiga karena ada bisikan dalam
hatinya jika ada yang ingin membunuhnya, tetapi saat dikaji sudah
tidak ada tanda-tanda tersebut. Residen juga mengelami halusinasi
pendengaran dan penglihatan. Halusinasi muncul setiap saat ketika
Residen sedang melamun. Halusinasi itu tidak dihiraukan lagi.
8) Proses pikir
Residen mampu menjawab pertanyaan yang diberikan dengan jelas
sesuai topik yang di bicarakan.
9) Isi pikir
Realistik, tidak aneh.

10) Tingkat kesadaran


Compos mentis, residen tahu bahwa residen sedang dirawat di
balai rehabilitasi narkoba di kalasan, residen tahu bahwa sekarang
siang hari, hari ini adalah hari senin tanggal 23 Mei 2016, berada di
DIY dan residen dapat membedakan perawat dan dokter.
11) Memori
Memori jangka panjang :
Residen mampu mengingat kejadian 6 tahun yang lalu dan mampu
menceritakan kejadian tersebut dan Residen mampu mengingan
saudara-saudaranya, residen mampu mengingat hari tanggal bulan
dan tahun saat ini. Residen mampu menceritakan kembali kegiatan
pagi samapi siang hari.
Memori jangka pendek:
Residen sulit berkonsentrasi saat melakukan aktivitas
12) Kemampuan penilaian
Residen

mampu

mengambil

keputusan,

dengan

memberi

pertanyaan bangun tidur hal yang pertama dilakukan mandi.


13) Daya titik diri
Residen tahu dan sadar bahwa dirinya sedang berada di Balai
Rehabilitasi Sosial Pamardi Putra dan sedang menjalankan
pengobatan. Residen juga merasa menyesal dengan perbuatan yang
ia lakukan dahulu telah merugikan, Residen juga ingin sembuh dan
kembali bekerja.
d. Kebutuhan persiapan pulang
a. Berpakaian

Residen mampu memakai pakaian secara benar dan mandiri


dengan baju yang sesuai.
b. Istirahat dan tidur
Residen mampu istirahat dan tidur siang selama 2-3 jam dengan
tenang, sedangkan istirahat dan tidur malam selama 4-5 jam pada
pukul 24.00-04.30 WIB,tidak ada gangguan tidur.
c. Penggunaan obat
Residen mampu minum obat mandiri, tahu obat yang di minum
sesuai

intruksi

anjuran

dokter

yaitu

trihexyphenidyl,

chlorpromazine, haloperidol, amitriptyline.


d. Pemeliharaan kesehatan
Residen mampu menjaga kesehatannya kurang teratur minum obat
yang di berikan perawat.
e. Pengetahuan
Residen dapat mengetahui kemampuan yang ada di dalam dirinya
setelah pulang dari BRSPP.

6. Pemeriksaan Fisik
1. Keadaan Umum : cukup/cm, aktifitas motorik bagus, dapat berkomunikasi
secara verbal, komunikasi kurang, penampilan kurang rapi, cenderung
pendiam, tidak ada gangguan pada penglihatan, pendengaran, pengecapan,
penciuman,peraba.
2. TTV :
TD
: 120/80 mmHg
N
: 82 x/menit
S
: 37,50C
RR
: 24 x/menit

3.
4.
5.
6.
7.

Pengukuran Antopometri : BB = 50 kg, TB = 162 cm


Kepala
: bentuk kepala mesocephal, tidak ada borok dan luka.
Wajah
: terdapat lesi pada dahi dan pipi, tidak ada benjolan
Rambut
: rambut hitam bersih dan distribusi rambut merata.
Mata
: simetris, konjungtiva tidak anemis, sclera ikhterik, dan
penglihatan minus 5, tidak menggunakan alat bantu
penglihatan.
8. Hidung
: bersih dan tidak ada polip, tidak ada perdarahan
9. Mulut
: bersih, tidak ada stomatitis, gigi sudah tidak lengkap dan
tampak kotor, mukosa bibir lembab
10. Telinga
: bersih, tidak ada lesi dan tidak keluar nanah
11. Leher
: tidak ada pembesran kelenjar tiroid, tidak ada nyeri tekan
12. Dada
I : pergerakan dada sama,terdapat tatto pada dada sebelah kiri
P: vocal fremitus sama kanan dan kiri
P: sonor
A:vesikuler

13. Jantung
I : ictus cordis tampak
P :ictus cordis teraba pada ic 4 dan 5
P : resonan
A : s1 dan s2 reguler
14. Abdomen
I : datar
A: peristaltic usus 10x/ menit
P:tidak ada nyeri tekan
P: thympani
15. Ekstermitas :
5
5
5

(ekstremitas atas)
(ekstremitas bawah)

Ket : tidak ada odeme pada ekstremitas atas dan bawah, ekstremitas atas dan
bawah bisa di gerakkan dan tidak ada kelainan, terdapat lesi pada tangan dan kaki,
ada kutil di kaki bagian kanan.
16. Kulit : di tubuh klien banyak lesi, turgor kulit elastic, tidak sianosis.
17. TERAPI RESIDEN
a. Trihexyphenidyl
2 mg
2x1
b. Haloperidol
1,5 mg
2x1
c. Stelazin
2,5 mg
2x1

18. PENGELOMPOKAN DATA


DATA SUBJEKTIF
1. Residen mengatakan sulit untuk

DATA OBJEKTIF
1. Residen tampak bingung, dan menundukkan

berkonsentrasi saat melakukan kegiatan

kepala.
TD : 120/80 mmHg
N : 82 x/menit
S : 37,50C
RR : 24 x/menit

2. Residen mengatakan mendengar suara-

suara yang tidak jelas dari mana asalnya. 2.Residen menundukkan kepala dan
menggambarkan apa yang dirasakannya
3. Residen mengatakan pada tahun 2016

melalui tanganya(non verbal).

kembali ke BRSPP untuk mengikuti

3. Terdapat bekas sayatan pada tangan kiri,

rehabilitasi karena kecanduan napza yang

terdapat tatto pada dada kiri.

dipengaruhi oleh temannya untuk


menggunakan lagi.
19. ANALISA DATA
Tanggal
Data Fokus
23 Mei DS : Residen mengatakan

Problem
Gangguan

Etiologi
Dampak

2016

sulit untuk

pemusatan

penggunaan zat

berkonsentrasi saat

perhatian

adiktif

Halusinasi

Gangguan

pendengaran

persepsi sensori

melakukan kegiatan.
DO : Residen tampak
bingung, dan
menundukkan kepala.
DS : Residen mengatakan
mendengar suara-suara
yang tidak jelas dari
mana asalnya.
DO : Residen menundukkan
kepala dan

menggambarkan apa
yang dirasakannya
melalui tanganya(non
verbal).
DS : Residen mengatakan
pada tahun 2016
kembali ke BRSPP
untuk mengikuti
rehabilitasi karena
kecanduan napza yang
dipengaruhi oleh
temannya untuk
menggunakan lagi.
DO : Terdapat bekas sayatan
pada tangan kiri,
terdapat tatto pada dada
kiri.

Koping

Penyalahgunaan

individu

NAPZA

tidak efektif

DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Gangguan pemusatan perhatian berhubungan dengan dampak penggunaan zat
adiktif.
2. Gangguan persepsi sensori : Halusinasi Pendengaran
3. Penyalahgunaan NAPZA berhubungan dengan koping individu tidak efektif.
PERENCANAAN
Tanggal
23 mei

No

Tujuan
Dx
1
Setelah

2016

dilakukan

Rencana
a. Bina hubungan saling
percaya.

Rasional
a. R/ agar residen menjalin
hubungan yang baik dan

tindakan

membina kepercayaan kepada

keperawatan

perawat dan menentukan

3X24 jam

tindakan keperawatan

diharapkan

selanjutnya.
b.R/ mengetahui masalah-

Residen mampu: b.Ajak Residen untuk


1.Berkonsentrasi
masalah yang sedang dihadapi
mendiskusikan masalah
saat melakukan
residen.
yang sedang di hadapi.
c. R/ melatih residen untuk
kegiatan.
c. Latih konsentrasi:
2.Residen tidak
berkonsentrasi.
mengadakan kelompok
sering
d.R/agar residen tetap
diskusi pagi.
melamun.
mempertahankan konsentrasi
d.Berikan motivasi residen
saat melakukan kegiatan
tentang bagaimana
apapun.
mempertahankan
konsentrasi di saat

kegiatan.

e. R/ agar residen teratur minum


obat.

e. Kolaborasikan dengan
dokter dan perawat
Setelah

untuk mengingatkan
Residen minum obat.

1.R/ Residen mengetahui dampak

dilakukan

penggunaan NAPZA bagi

tindakan

kesehatan.

keperawatan

1.Diskusikan tentang

3X24 jam

dampak penggunaan

diharapkan

NAPZA bagi kesehatan.

2.R/ Residen termotivasi untuk


berhenti menggunakan
NAPZA.

Residen mampu:
1. Mengetahui

2.Diskusikan tentang cara

dampak

meningkatkan motivasi

penggunaan

untuk berhenti.

3.R/ Residen mengetahui cara


meghindari teman-teman
pengguna NAPZA.

NAPZA bagi
kesehatan
2. Residen lebih

3.Diskusikan tentang cara

termotivasi

menghindar dari teman-

untuk berhenti

teman pengguna

menggunakan

NAPZA.

menggunakan
NAPZA.
3. Residen dapat
mengontrol
untuk
menghindari
dan mengontrol
keinginan
menggunakan
NAPZA.

4.R/ Residen mengetahui cara


menyelesain masalah secara
sehat.
5.R/ Residen dapat melakukan
gaya hidup yang sehat.

4.Diskusikan tentang cara

6.R/ Residen mengetahui cara

penyelesaian masalah

untuk mengontrol keinginan

secara sehat.

menggunakan NAPZA.

5.Diskusikan tentang gaya


hidup yang sehat.

7.R/ Residen dapat


menyelesaikan masalah

6.Latih cara untuk


menghindar dan
mengontrol keinginan
menggunakan NAPZA
kembali.
7.Latih cara menyelesaikan
masalah: dicurigai/

dituduh menggunakan
NAPZA kembali oleh
keluarga/ sekolah/
pekerjaan
Gangguan persepsi sensori : halusinasi
Tujuan umum :
Klien tidak mencederai orang lain
TUK 1 :
Klien dapat membina hubungan saling percaya
Intervensi :
1. Beri salam dan panggil nama klien
2. Sebutkan nama perawat, sambil berjabat tangan
3. Jelaskan maksud hubungan interaksi
4. Jelaskan tentang kontrak yang akan dibuat.
5. Beri rasa aman dan sikap empati.
6. Lakukan kontak singkat tapi sering.

TUK 2 :
Membantu klien mengenal halusinasi (jenis, isi, waktu, frekuensi, situasi, respon).
Intervensi :
Bantu klien mengenal halusinasinya yang meliputi isi, waktu terjadi halusinasi,
frekuensi, situasi pencetus, dan perasaan saat terjadi halusinasi.
TUK 3 :
Menjelaskan cara-cara mengontrol halusinasi.
Intevensi :
Menjelaskan cara-cara mengontrol halusinasi saat klien mengalami halusinasi.

TUK 4 :
Mengajarkan klien mengontrol halusinasi dengan cara yaitu :
1. Menghardik.
2. Becakap-cakap dengan orang lain
3. Melakukan kegiatan yang biasa dilakukan
Intervensi :
Mendemonstrasikan atau mengajarkan cara mengontrol halusinasi yaitu dengan :
1. Cara menghardik
2. Bercakap-cakap dengan orang lain dan
3. Melakukan kegiatan yang biasa dilakukan.

TUK 5 :
Klien dapat menggunakan obat dengan benar (sesuai dengan program pengobatan)
Intervensi:
1. Jelaskan jenis-jenis obat yang diminum klien pada klien dan keluarga.
2. Diskusikan manfaat minum obat dan kerugian berhenti minum obat tanpa
seizin dokter.
3. Jelaskan prinsip 5 benar minum obat (nama klien, obat, dosis, cara dan
waktu).
4. Anjurkan klien minta obat dan minum obat tepat waktu.
5. Anjurkan klien melaporkan pada perawat atau dokter jika merasakan efek
yang tidak menyenangkan.
6. Beri pujian jika klien minum obat dengan benar.

IMPLEMENTASI
Tanggal/ No
Implementasi
Jam
Dx
23 mei
1 1. Menyapa Residen.
2016
13.00
WIB
2. Memperkenalkan diri
kepada residen.

Respon Residen

1. DS : Residen mengatakan selamat


siang, mbak.
DO : Residen tersenyum.
2. DS : Residen mengatakan bernama
Tn.B.
DO : Residen mau berkenalan
3. DS : Residen mengatakan ya, mbak.
3. Menjelaskan tujuan.
DO : Residen tampak senang.
4. DS : Residen mengatakan perasaanya
baik.
4. Menanyakan perasaan
DO
:
Afek
klien sesuai dengan
Residen.
perasaan yang diungkapkannya.
5. DS: Residen mengatakan mau
berdiskusi dengan perawat
5. Membina hubungan
DO: Residen mampu menjalin
saling percaya.
hubungan yang baik dengan
perawat

6. mengajak Residen
untuk mendiskusikan
masalah yang sedang
di hadapi
7. Membuat kontrak
selanjutnya
3

a. Mendiskusikan
tentang dampak
penggunaan NAPZA
bagi kesehatan

6. DS : Residen mengatakan
masalahnya sulit berkonsentrasi.
DO : mengungkapkan dengan terbuka
tentang masalah-masalah yang
dihadapinya.
7. DS : Residen mengatakan
menyetujui kontrak selanjutnya
dengan perawat.
8. DO : Residen menganggukan kepala.
a. DS : Residen mengatakan NAPZA
adalah kecanduan pada obat.
DO : Residen kooperatif dalam
menjawab pertanyaan dari
perawat.
b. DS : Residen mengatakan ya mbak,
saya sudah berhenti
menggunakan obat
DO: Residen tampak subjektif dalam
menjawab pertanyaan dari
perawat.

Ttd

b. Mendiskusikan
tentang cara
meningkatkan
motivasi untuk
berhenti

c. DS : Residen mengatakan ya mbak,


saya akan mengontrol dan
menghindari keinginan untuk
menggunakan obat.
DO : Residen tampak subjektif dalam
menjawab pertanyaan dari
perawat.

c. Melatih cara untuk


menghindar dan
mengontrol keinginan d. DS : Residen mengatakan bersedia.
DO : Residen menganggukkan
menggunakan NAPZA
kepala.
kembali.

d. Membuat kontrak
selanjutnya
25 Mei
2016
13.00
WIB

25 Mei
2016
13.00

a. Menyapa residen

a. DS : Residen menjawab salam dan


menyapa kembali dengan baik
DO: Residen tampak tersenyum.
b. DS : Residen mengatakan perasaanya
b. Menanyakan perasaan
baik
residen.
DO : Residen tampak biasa saja.
c. Memberikan motivasi c. DS : Residen mengatakan
residen tentang
mempertahankan konsentrasi
dengan cara fokus dengan
bagaimana
kegiatan.
mempertahankan
DO
:
Residen tampak subjektif saat
konsentrasi di saat
menjawab pertanyaan dari
kegiatan.
perawat
d. Memberikan motivasi d. DS : Residen mengatakan sudah
residen tentang
paham cara mempertahankan
bagaimana
konsentrasi tetapi belum di
lakukan.
mempertahankan
konsentrasi di saat
a. DS : Residen mengatakan
kegiatan.
a. Beri salam dan panggil
nama klien.

selamat siang, mba


DO : Residen menganggukakan
kepala dan menjawab salam dari
perawat.

b. DS : Residen mengatakan
b. Jelaskan maksud
hubungan interaksi.

c. Jelaskan tentang
kontrak yang akan
dibuat.

d. Beri rasa aman dan


sikap empati.

ingin bercerita di
gazebo.
DO : Residen tampak seksama
mendengarkan dengan apa
yang dibicarakan oleh
perawat.
c. DS : Residen mengatakan
setuju untuk pertemuan
dengan perawat
DO : Residen tersenyum dan
mengangguk
d. DS : Residen mengatakan ya,
mbak (feedback dari
komunikasi dengan
perawat)
DO : Residen tampak senang.

e. Lakukan kontak
singkat tapi sering.
e. DS : Residen mengatakan ya,
Mbak saat menjawab
pertanyaan dari perawat.
DO : Residen melakukan
kontak mata dengan
perawat.

26 mei
2016
13.00

a. Membantu klien
mengenal
halusinasinya yang
meliputi isi, waktu
terjadi halusinasi,
frekuensi, situasi

a. DS : Residen mengatakan
sering mendengarkan bisikanbisikan setiap saat dan bisikan
itu terkadang tidak jelas
menyuruhnya apa
DO : Residen kooperatif saat

pencetus, dan perasaan


saat terjadi halusinasi.

berkomunikasi dengan perawat.


b. DS : Residen mengatakan ya, mbak

b. Menjelaskan cara-cara
mengontrol halusinasi
saat klien mengalami
halusinasi dengan
bercakap-cakap pada
orang lain dan
melakukan kegiatan
yang biasa dilakukan.

saya mau dan sering bercerita


kepada orang lain kalau sedang
ada masalah. Saya juga senang
mba mengikuti kegiatan
kegiatan yang ada di rehabilitasi
ini.

DO : Residen memiliki teman dekat


yang sering diajak untuk
bercerita. Residen rutin
mengikuti kegiatan ketrampilan
perbengkelan.

1. Mendiskusikan
tentang cara
menghindar dari
teman-teman
pengguna NAPZA.
2. Mendiskusikan
1.
DS : Residen
tentang cara
mengatakan susah
menghindari dari temenpenyelesaian masalah
temennya.
secara sehat.
DO : Residen tampak menundukkan
Kepala.
2.
DS : residen
3. Mendiskusikan
mengatakan jika ada
tentang gaya hidup
masalah, bercerita ke saudara
yang sehat
sepupu.
DO: Residen terbuka dalam
menjawab pertanyaan dari
perawat.
3. DS : Residen mengatakan tidak bisa
berhenti merokok.
DO : Residen merokok di depan
Perawat

EVALUASI
Tanggal/
DX
Jam
23 mei
1
2016
14.30 WIB

Catatan Perkembangan
S:
-

Residen mengatakan senang berdiskusi dengan perawat


Residen mengatakan sulit berkonsentrasi saat kegiatan

O:
- Residen kooperatif saat menjawab pertanyaan dari perawat
- Residen tampak bingung dan tidak fokus
- Residen apatis dalam memulai pembicaraan
A : Gangguan pemusatan perhatian berhubungan dengan dampak
penggunaan zat adiktif belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi
- melatih konsentrasi: mengadakan kelompok diskusi pagi
- Memberikan motivasi residen tentang bagaimana
mempertahankan konsentrasi di saat kegiatan.
- Memberikan motivasi residen tentang bagaimana
mempertahankan konsentrasi di saat kegiatan.
3

S:
-

Residen mengatakan senang berdiskusi dengan perawat


Residen mengatakan ya mbak, saya akan lebih mengontrol
untuk tidak menggunakan NAPZA lagi

Residen tampak subjektif dalam menjawab pertanyaan dari


perawat.

O:

A : Penyalahgunaan NAPZA berhubungan dengan koping


individu tidak efektif teratasi.
P : Lanjutkan intervensi
- Mendiskusikan tentang cara menghindar dari teman-teman
pengguna NAPZA.
- Mendiskusikan tentang cara penyelesaian masalah secara
sehat.
- Mendiskusikan tentang gaya hidup yang sehat
25 mei 2016
1
S:
14.30 WIB
- Residen
mengatakan
perasaannya

Ttd

saat ini baik


Residen
mengatakan
mau
berdiskusi
mengenai
halusinasinya

O:

26 Mei 2016
14.30

Residen
tampak
bingung dan
tidak fokus
A
:
Gangguan
persepsi sensori :
Halusinasi
pendengaran
P
:
Lanjutkan
intervensi
- Residen
Membantu
klien
mengenal
halusinasinya
yang meliputi
isi,
waktu
terjadi
halusinasi,
frekuensi,
situasi
pencetus, dan
perasaan saat
terjadi
halusinasi.
- Menjelaskan
cara-cara
mengontrol
halusinasi saat
klien
mengalami
halusinasi

dengan
bercakapcakap
pada
orang lain dan
melakukan
kegiatan yang
biasa
dilakukan.
S:
-

Residen
mengatakan
perasaannya
saat ini baik
Residen
mengatakan
sering
mendengarka
n bisikanbisikan setiap
saat dan
bisikan itu
terkadang
tidak jelas
menyuruhnya
apa.
Residen
mengatakan
ya, mbak
saya mau dan
sering
bercerita
kepada orang
lain kalau
sedang ada
masalah. Saya
juga senang
mba
mengikuti
kegiatan-

kegiatan yang
ada di
rehabilitasi
ini.
Residen
memiliki
teman dekat
yang sering
diajak untuk
bercerita.
Residen rutin
mengikuti
kegiatan
ketrampilan
perbengkelan.

O:
-

Residen
tampak
bingung dan
tidak fokus
- Klien
saat
mendiskripsik
an
halusinasinya
dengan bahasa
non
verbal
dari gerakan
tangannya
A
:
Gangguan
persepsi sensori :
Halusinasi
pendengaran teratasi
P
:
Pertahankan
intervensi

Anda mungkin juga menyukai