119
120
1. Pendahuluan
Pada zaman globalisasi ini, perkembangan ilmu pengetahuan,
teknologi, dan sudah tidak terbendung lagi. Perkembangan ipteks
mempengaruhi kehidupan manusia sehingga menuntut adanya peningkatan
kualitas sumberdaya manusia sebagai bagian yang terintegrasi dari
perkembangan ipteks itu sendiri. Perkembangan ipteks banyak diawali dari
bangku sekolah. Oleh sebab itu, guru sebagai agen pembelajaran di dalam
kelas dituntut untuk selalu meningkatkan kualitas pembelajarannya.
Peningkatan kualitas pembelajaran merupakan konskuensi logis dari
perkembangan ipteks yang sangat pesat. Perkembangan ipteks
mengharuskan penyesuaian dan peningkatan proses secara berlanjut dan
terus menerus. Hal ini diikuti dengan perlunya mengadakan pemutahiran
strategi dan konsep-konsep pembelajaran untuk meningkatkan kualitas
pembelajaran itu sendiri.
Upaya peningkatan kualitas pembelajaran hendaknya dilakukan
dengan paradigma pemikiran RAI : research-action-improvement, yang
bersifat bottom-up, realistic-pragmatic yang diawali dengan diagnosis
masalah secara nyata yang diakhiri dengan sebuah perbaikan
(improvement). Upaya perbaikan kualitas pembejaran demikian menuntut
adanya inisiatif dan keinginan dari dalam diri untuk mau melakukan
perbaikan (Tantra, 2005).
______________Jurnal Pendidikan dan Pengajaran UNDIKSHA, No. 2 TH. XXXX April 2007
121
122
Konteks
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
i.
j.
Perkembangan media
hiburan yang kurang terkendali,
seperti acara TV, play station dan
sebagainya.
Buku penunjang masih
banyak mengandung
miskonsepsi, terutama buku
matematika dan sain
Media untuk mengatasi
miskonsepsi sangat kurang.
Tayangan di media
masa (seperti film sejarah) sering
membingungkan anak
Sistem guru kelas,
sehingga guru harus menyiapkan
banyak rancangan pembelajaran
Pelatihan sangat jarang
Pelatihan yang diberikan
tidak efektif
Sistem pelatihan perlu
disempurnakan (mestinya disertai
dengan aplikasi di lapangan
sebagai follow-up)
Tidak ada staf ahli di
tingkat UPP
Sistem disiminasi
tentang hasil pelatihan oleh guru
kurang efektif
Input
a.
b.
c.
d.
e.
Standar kualitas
guru yang
ditetapkan belum
tercapai
Kualifikasi guru
tidak sesuai dengan
bidang ajarnya
Bbeban guru SD
(guru kelas) berat
Sistem wajib belajar
yang harus
menerima setiap
siswa yang
mendaftar
Ketidakseimbangan
antara jumlah siswa
yang diterima dan
jumlah guru/fasilitas
Proses
a.
b.
c.
d.
e.
Produk
Standar
kompetensi
lulusan belum
sepenuhnya
tercapai
Dana penunjang
kurang
Jumlah dan kondisi
ruang belajar
kurang memadai
______________Jurnal Pendidikan dan Pengajaran UNDIKSHA, No. 2 TH. XXXX April 2007
123
Konteks
k.
Input
Proses
Produk
l.
Meso
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
Mikro
a.
b.
c.
d.
a.
b.
c.
d.
a.
b.
c.
d.
a.
e.
f.
Kesulitan
guru menyesuaikan
diri dengan
kemajuan teknologi
pembelajaran
Terjadi
kesenjangan dalam
pemanfaatan
kemajuan teknologi
di masyarakat
dengan di sekolah
Kadangkadang terjadi
bahwa umur anak
tidak sesuai dengan
umur usia sekolah
a.
b.
c.
Komunikas
i antar guru dengan
siswa kurang efektif
karena kemampuan
berbahasa Indonesia
kurang
Komunikas
i guru dengan orang
tua siswa masih
sering sulit
dilakukan
Komunikas
i antara siswa
dengan orangtuanya
terbatas (karena
kesibukan orang
tua)
Kecakapan
hidup yang
dituntut
kurikulum
belum
sepenuhnya
bisa dicapai
Pemahama
n guru tentang life
skill belum optimal
Kemampuan
awal anak sangat
beragam
Kemampuan
berkomunikasi anak
SD dan SMP (kelas
1) dalam berbahasa
Indonesia masih
kurang
Motivasi belajar
siswa dan rasa ingin
tahu siswa kurang
Rasa percaya diri
dan rasa
tanggungjawab siswa
masih perlu
mendapat pembinaan
Guru belum
mampu membedakan
dengan jelas aspek
kognitif, afektif dan
psikomotor dalam
melakukan penilaian
Guru masih
menemui kendala
(kesulitan referensi,
waktu, kemampuan)
untuk mengupgrade
kemampuan agar
sesuai tuntutan
kurikulum
Guru masih sulit
menyelaraskan
tuntutan kurikulum
dengan kondisi anak
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
Kesulitan dalam
merencanakan proses
pembelajaran
(mengaitkan SK,KD,
Indikator dan
Asesmen)
Kurang terampil
dalam mengelola
kelas yang heterogen
dan besar
Kurang
memahami cara
menyusun dan
melaksanakan
asesmen yang
meliputi semua
aspek/domain
Pembelajaran
remidi dan
pengayaan sulit
dilakukan (karena
keterbatasan waktu)
Guru masih sulit
mengakomodasi
perbedaan siswa
secara individu
Di beberapa
sekolah guru lebih
sering memberikan
tugas secara individu
belum banyak
memberikan kerja
kelompok
Motivasi belajar
siswa masih belum
a.
Prosentase
lulusan
yang
memenuhi
standar
kompetens
i masih
belum
memadai
b.
Sikap mandiri
dan rasa
tanggung
jawab
siswa
belum
optimal
c.
Sikap percaya
diri siswa
belum
optimal
______________Jurnal Pendidikan dan Pengajaran UNDIKSHA, No. 2 TH. XXXX April 2007
124
Konteks
Input
didik
Guru masih sulit
membedakan
pendekatan, teknik,
metode, dan strategi
h.
Pemahaman
berbagai model
pembelajaran masih
kurang
g.
Proses
Produk
memadai
Kreativitas siswa
dalam belajar belum
optimal
i.
Respon siswa
terhadap tugas-tugas
pembelajaran yang
dibebankan guru
amat beragam
h.
125
______________Jurnal Pendidikan dan Pengajaran UNDIKSHA, No. 2 TH. XXXX April 2007
126
127
128
DAFTAR PUSTAKA
Arends, Richard I. 2001. Learning to Teach. Fifth Editin. New York :
McGraw-Hill Book Co.
Rindjin, Sarna, Padmadewi. 2006. Diagnosis Masalah Pembelajaran.
Makalah disampaikan dalam Focused Group Discussion antar
______________Jurnal Pendidikan dan Pengajaran UNDIKSHA, No. 2 TH. XXXX April 2007
129
______________Jurnal Pendidikan dan Pengajaran UNDIKSHA, No. 2 TH. XXXX April 2007