1.
Praktek
Sampa i akhir Desember 2008, jumlah kasus sudah mencapai 16.110 kasus
AIDS dan 6.554 kasus HIV. Sedangkan jumlah kematian akibat AIDS yang tercatat
sudah mencapai 3.362 orang. Dari seluruh penderita AIDS tersebut, 12.061
penderita adalah laki - laki dengan penyebaran tertinggi melalui hubungan seks
(Depkes RI, 2008)
3. ETIOLOGI
Penyebab AIDS adalah Human Immunodeficiency Virus (HIV) yakni sejenis
virus RNA yang tergolong retrovirus. Dasar utama penyakit infeksi HIV ialah
berkurangnya jenis sel darah putih (Limfosit T helper) yang mengandung marker
CD4 (Sel T4). Limfosit T4 mempunyai pusat dan sel utama yang terlibat secara
langsung maupun tidak langsung dalam menginduksi kebanyakan fungsi-fungsi
kekebalan, sehingga kelainan-kelainan fungsional pada sel T4 akan menimbulkan
tanda-tanda gangguan respon kekebalan tubuh. Setelah HIV memasuki tubuh
seseorang, HIV dapat diperoleh dari lifosit terutama limfosit T4, monosit, sel glia,
makrofag dan cairan otak penderita AIDS.
Transmisi infeksi HIV dan AIDS terdiri dari lima fase yaitu :
1. Periode jendela. Lamanya 4 minggu sampai 6 bulan setelah infeksi. Tidak ada
gejala.
2. Fase infeksi HIV primer akut. Lamanya 1-2 minggu dengan gejala flu likes
illness.
3. Infeksi asimtomatik. Lamanya 1-15 atau lebih tahun dengan gejala tidak ada.
4. Supresi imun simtomatik. Diatas 3 tahun dengan gejala demam, keringat
malam hari, BB menurun, diare, neuropati, lemah, rash, limfadenopati, lesi
mulut.
5. AIDS. Lamanya bervariasi antara 1-5 tahun dari kondisi AIDS pertama kali
ditegakkan. Didapatkan infeksi oportunis berat dan tumor pada berbagai
system tubuh, dan manifestasi neurologis.
AIDS dapat menyerang semua golongan umur, termasuk bayi, pria maupun
wanita. Yang termasuk kelompok resiko tinggi adalah :
1
Praktek
Praktek
penyakit baru akan menyebabkan virus berproliferasi. Akhirnya terjadi infeksi yang
parah. Seorang didiagnosis mengidap AIDS apabila jumlah sel T4 jatuh dibawah
200 sel per ml darah, atau apabila terjadi infeksi opurtunistik, kanker atau dimensia
AIDS
5. MANIFESTASI KLINIS/TANDA DAN GEJALA
Gejala Mayor:
1
Dermatitis generalisata
Kandidias orofaringeal
Limfadenopati generalisata
Praktek
Praktek
a.
b.
5 CARA PENULARAN
HIV berada terutama dalam cairan tubuh manusia. Cairan yang berpotensial
mengandung HIV adalah darah, cairan sperma, cairan vagina dan air susu ibu
(KPA, 2007). Penularan HIV dapat terjadi melalui berbagai cara, yaitu : kontak
seksual, kontak dengan darah atau sekret yang infeksius, ibu ke anak selama masa
kehamilan, persalinan dan pemberian ASI (Air Susu Ibu) (Zein, 2006).
a. Seksual
Penularan melalui hubungan heteroseksual adalah yang paling
dominan dari semua cara penularan. Penularan melalui hubungan seksual
dapat terjadi selama senggama laki-laki dengan perempuan atau laki-laki
dengan laki-laki. Senggama berarti kontak seksual dengan penetrasi
vaginal, anal (anus), oral (mulut) antara dua individu. Resiko tertinggi
adalah penetrasi vaginal atau anal yang tak terlindung dari individu yang
terinfeksi HIV.
b. Melalui transfusi darah atau produk darah yang sudah tercemar dengan virus
HIV.
c. Melalui jarum suntik atau alat kesehatan lain yang ditusukkan atau tertusuk
ke dalam tubuh yang terkontaminasi dengan virus HIV, seperti jarum tato
atau pada pengguna narkotik suntik secara bergantian. Bisa juga terjadi
ketika melakukan prosedur tindakan medik ataupun terjadi sebagai
kecelakaan kerja (tidak sengaja) bagi petugas kesehatan.
d. Melalui silet atau pisau, pencukur jenggot secara bergantian hendaknya
dihindarkan karena dapat menularkan virus HIV kecuali benda-benda
tersebut disterilkan sepenuhnya sebelum digunakan.
Praktek
1.
Kontak fisik
Orang yang berada dalam satu rumah dengan penderita HIV/AIDS,
bernapas dengan udara yang sama, bekerja maupun berada dalam suatu
ruangan dengan pasien tidak akan tertular. Bersalaman, berpelukan maupun
mencium pipi, tangan dan kening penderita HIV/AIDS tidak akan
menyebabkan seseorang tertular. Dari keringat, ludah, air mata, pakaian,
telepon, kursi toilet atau melalui hal-hal sehari-hari seperti berbagi
makanan, tidak akan menyebabkan seseorang tertular.
2. Memakai milik penderita
Menggunakan tempat duduk toilet, handuk, peralatan makan maupun
peralatan kerja penderita HIV/AIDS tidak akan menular.
3. Digigit nyamuk maupun serangga dan binatang lainnya.
6 PENCEGAHAN PENULARAN
Praktek
Dengan mengetahui cara penularan HIV, maka akan lebih mudah melakukan
langkah-langkah pencegahannya. Secara mudah, pencegahan HIV dapat dilakukan
dengan rumusan ABCDE yaitu:
a. A= Abstinence, tidak melakukan hubungan seksual atau tidak melakukan
hubungan seksual sebelum menikah
b. B = Being faithful, setia pada satu pasangan, atau menghindari berganti-ganti
pasangan seksual
c. C = Condom, bagi yang beresiko dianjurkan selalu menggunakan kondom
secara benar selama berhubungan seksual
d. D = Drugs injection, jangan menggunakan obat (Narkoba) suntik dengan jarum
tidak steril atau digunakan secara bergantian
e. E = Education, pendidikan dan penyuluhan kesehatan tentang hal-hal yang
berkaitan dengan HIV/AIDS
menghilangkan,mengendalikan,
dan
pemulihan
infeksi
Praktek
Didanosine
Ribavirin
Diedoxycytidine
Praktek
9 KOMPLIKASI
a. Oral Lesi
Karena kandidia, herpes simplek, sarcoma Kaposi, HPV oral, gingivitis,
peridonitis
Human
Immunodeficiency
Virus
(HIV),
leukoplakia
Neurologik
Kompleks
dimensia
AIDS
karena
serangan
langsung
Human
Neuropati
karena
imflamasi
demielinasi
oleh
serangan
Human
Gastrointestinal
Diare karena bakteri dan virus, pertumbuhan cepat flora normal, limpoma,
dan
sarcoma
Kaposi.
Dengan
efek,
penurunan
berat
Penyakit Anorektal karena abses dan fistula, ulkus dan inflamasi perianal
yang sebagai akibat infeksi, dengan efek inflamasi sulit dan sakit, nyeri
rectal, gatal-gatal dan diare.
d. Respirasi
Infeksi karena Pneumocystic Carinii, cytomegalovirus, virus influenza,
pneumococcus,
dan
strongyloides
pendek,batuk,nyeri,hipoksia,keletihan,gagal nafas.
e.
Dermatologik
dengan
efek
nafas
Praktek
10 WOC
Terlampir
B. LANDASAN TEORITIS ASUHAN KEPERAWATAN
1 PENGKAJIAN
a. Identitas Klien: nama, umur, No. RM, jenis kelamin, suku/bangsa, agama,
b.
c.
d.
e.
f.
-
seksual, dll.
Riwayat Kesehatan Keluarga
Kaji apakah keluarga klien menderita penyakit yang sama atau tidak.
Pola Pengkajian Gordon
Pola persepsi dan manajemen kesehatan
Biasanya pasien yang menderita HIV/AIDS tidak menyadari
penyakitnya, hal ini dikarenakan tanda dan gejala dari penyakit ini tidak
Praktek
seksual.
Pola koping dan toleransi stress
Pasien biasanya akan mengalami cemas, gelisah dan depresi karena
penyakit yang dideritanya.
g.
Praktek
o Neurologis
:gangguan
refleks
pupil,
nystagmus,
vertigo,
Praktek
NO
NANDA
NOC
NIC
Status
Pernafasan
:
Kepatenan jalan Nafas
Definisi : Membuka,
membersihkan
bagian
trakeobronkial
untuk pertukaran udara.
Praktek
konsentrasi
arteri
gas
darah
Reduksi Kecemasan
Definisi : meminimalkan
ketakutan, firasat, atau
ketidaknyamanan
yang
berhubungan
dengan
antisipasi sumber bahaya
yang tidak dikenal
Klien
dapat - Bersihkan Sekresi oral,
mengidentifikasi faktor
hidung, dan trakea
Praktek
resiko
- Klien
dapat
menghindari
faktor resiko
- Klien
dapat
mempertahankan
kebersihan oral
- Klien dapat memilih
makanan sesuai dengan kemampuan menelan
- Klien dapat memilih makanan
dengan
konsistensi yang tepat - Klien
dapat
menggunakan
pengental cairan sesuai
dengan kebutuhan
3 Resiko tinggi infeksi b.d Status Imun
resistensi
kekebalan yang diperoleh Memperoleh
tidak
memadai, tepat ditargetkan untuk
internal
dan
pertahanan primer yang antigen
eksternal
tidak memadai
- Integritas Kulit Normal
- Imunisasi berjalan dengan
baik
- Fungsi pernafasan baik
- Fungsi pencernaan baik
- Suhu tubuh baik
- Skrining untuk infeksi berjalan dengan baik
Kontrol Resiko
Pribadi tindakan untuk
mencegah,
menghilangkan,
atau
mengurangi
ancaman
kesehatan dimodifikasi
Perlindungan infeksi
Pencegahan dan deteksi
dini terhadap infeksi pada
pasien yang berisiko
Monitor
tanda-tanda
sistemik dan lokal dan
gejala infeksi
Pertahankan teknik isolasi,
Ajarkan
pasien
dan
keluarga
bagaimana
menghindari infeksi
Sediakan kamar pribadi,
sesuai kebutuhan
Pantau tanda-tanda Vital
Pengawasan
Tujuan akuisisi sedang
berlangsung, interpretasi,
dan sintesis dari data
pasien untuk pengambilan
keputusan klinis
- menyesuaikan
strategi
pengendalian risiko
- Tentukan risiko kesehatan
- memantau faktor risiko
pasien
pribadi
- Minta pasien mengenai
- mengakui faktor risiko
tanda-tanda, gejala, atau
- memodifikasi gaya hidup
masalah
Praktek
- mengakui
konsekuensi pribadi yang terkait
dengan infeksi
- mengidentifikasi
risiko
infeksi dalam situasi
sehari-hari
- mengidentifikasi
tandatanda pribadi dan gejala
yang mengindikasikan potensi risiko
- mengidentifikasi strategi untuk melindungi diri
dari infeksi lain.
- memelihara
lingkungan yang bersih
Identifikasi
tingkat
dukungan keluarga
Tentukan
sistem
pendukung yang saat ini
digunakan
Tentukan hambatan untuk
menggunakan
sistem
pendukung
Pantau situasi keluarga
saat ini
Jelaskan kepada orang lain
yang peduli bagaimana
mereka dapat membantu
Nilai respon psikologis
untuk
situasi
dan
ketersediaan
sistem
pendukung
4 Ketidak
seimbangan
Nutrisi : Kurang dari
kebutuhan tubuh b.d
anoreksia dan diare yang
kronik
Definisi : Asupan nutrisi
tidak mencukupi untuk memenuhi
kebutuhan
metabolic
Status Nutrisi
Definisi : sejauh mana
nutrisi yang tersedia untuk
memenuhi
kebutuhan
metabolisme
Asupan nutrisi baik
Asupan makanan baik
Asupan cairan baik
Status Nutrisi : Asupan
Peningkatan
sistem
dukungan
Fasilitasi pasien dukungan
oleh keluarga, teman,
dan masyarakat
Konseling gizi
Definisi : Menggunakan
proses
bantu
yang
interaktif yang berfokus
pada
kebutuhan
modifikasi diet/makanan
-
Lakukan
hubungan
terapeutik berdasarkan
kepercayaan
dan
Praktek
Asupan
Makanan
secara oral baik
Asupan dari tabung
pengisi baik
Asupan cairan oral baik
Asupan cairan melalui
intravena baik
Asupan nutrisi secara
parenteral baik
kepedulian
Tentukan
asukan
makanan pasien dan
kebiasaan makan
fasilitasi
identifikasi
terhadap
perilaku
makan yang harus di
ganti
- Gunakan standar gizi
yang sudah disetujui
untuk klien dalam
mengevalulasi
keadekuatan
asupan
makanan
- Diskusikan makanan
yang klien sukai dan
yang tidak disukai
- Diskusikan arti dari
makanan kepada pasien
Terapi Nutrisi
Definisi : administrasi
makanan dan cairan untuk
mendukung
proses
metabolisme pasien yang
kurang gizi atau berisiko
tinggi untuk menjadi
menjadi kurang gizi
-
Praktek
Manajemen
Cairan/Elektrolit
Definisi : Regulasi dan
Prevensi yang rumit dari
level cairan dan elektrolit
-
DAFTAR PUSTAKA
Praktek
Praktek
membunuh patogen serta sel tumor. Sistem ini mendeteksi berbagai macam pengaruh
biologis luar yang luas, organisme akan melindungi tubuh dari infeksi, bakteri, virus
sampai cacing parasit, serta menghancurkan zat-zat asing lain dan memusnahkan mereka
dari sel organisme yang sehat dan jaringan agar tetap dapat berfungsi seperti biasa.
2. klasifikasi
ada 2 tipe umum imunitas, yaitu:
a. Imunitas Alami (natural)
Kekebalan Nonspesifik (Kekebalan tubuh bawaan /Kekebalan tubuh alami)
Kekebalan tubuh nonspesifik adalah bagian dari tubuh kita yang telah ada sejak
kita lahir. Ciri-cirinya:
Sistem ini tidak selektif, artinya semua benda asing yang masuk ke dalam
sebelumnya.
Eksposur menyebabkan respon maksimal segara. Sistem ini memiliki
komponen-komponen yang mampu menangkal benda masuk ke dalam tubuh,
yakni :
Rintangan mekanis merupakan system pertahanan tubuh yang pertama
dan umumnya terletak di bagian permukaan tubuh
Terdiri atas:
- Kulit: Terdiri dari lapisan tanduk yang tidak mudah ditembus oleh
benda asing kecuali jika kulit dalam keadaan terluka. Asam lemak
dan keringat yang dihasilkan oleh kelenjar di kulit juga akan
-
Praktek
kimia preforin.
Protein Komplemen
Merupakan protein darah yang berfungsi membantu system
pertahanan sel darah putih. Protein komplemen membantu system
kekebalan tubuh dengan cara:
1. Menghasilkan opsonin, kemotoksin, dan kinin. Opsonin untuk
mempermudah terjadinya fagositosis. Kemotoksin berfungsi
sebagai penarik sel darah putih menuju ke infeksi, sedangkan
kinin untuk meningkatkan permeabilitas pembuluh darah.
2. Berperan dalam proses penghancuran membrane
sel
Praktek
ulang.