Anda di halaman 1dari 49

A.

Produk dan Jasa


Pengertian produk dapat ditafsirkan secara sempit dan secara luas. Dalam pengertian
sempit produk adalah barang kebutuhan yang ditujukan untuk memenuhi keinginan
konsumen. Dalam arti luas produk adalah sekumpulan atribut baik yang nyata maupun
tidak nyata yang melengkapi barang. Secara lebih lengkap yang dimaksud produk adalah
suatu sifat yang kompleks baik dapat diraba ( nyata ) ataupun tidak dapat diraba ( tidak
nyata ) termasuk bungkus/ kemasan, warna, harga, pelayanan yang diterima pembeli
guna memuaskan keinginan atau kebutuhan. Sebagi contoh, apabila kita membeli Sabun
mandi maka yang kita beli bukan hanya sabun mandinya saja, tetapi juga termasuk Merk,
kemasan, aroma, pelayanan dan lainnya. Sebaliknya apabila kita akan membuat suatu
produk untuk dijual maka harus dipertimbangkan pula bagaimana kemasannya,
warnanya, pelayanannya dan sebagainya yang akan melengkapi produk tersebut
sehingga dapat lebih memuaskan konsumen. Disamping produk terdapat pula istilah
Jasa. Pada dasarnya adalah sama, bahwa Jasa atau barang jasa adalah alat pemuas
kebutuhan yang sifatnya Intangible ( tidak nyata, tetapi dapat dirasakan manfaatnya).
Sifat dari barang jasa yakni tidak dapat disimpan, artinya konsumsi dan produksinya
waktunya bersamaan. Sebagai contoh bila kita menyaksikan pertunjukan film disebuah
gedung bioskop dengan membeli tiket masuk, maka saat Film diputar itulah ( di produksi
) kita menikmati jasa ( mengkonsumsi ) jasa hiburan
Secara umum maka dalam dunia bisnis terdapat perusahaan yang memproduksi barang,
dan terdapat pula perusahaan yang memproduksi Jasa ( service ). Mengingat luasnya jasa
yang bisa ditawarkan kepada konsumen,maka perusahaan Jasa dapat dikelompokkan
antara lain sebagai berikut;
1. Personal service, yakni berbagai usaha yang beertujuan untuk memuaskan
kebutuhan yang bersifat perseorangan. Contoh; Salon kecantikan, penjahit, Pijat
refleksi, pangkas rambut dan yang lainnya
2. Business service, yakni berbagai usaha yang menjual jasa untuk bidang bisnis.
Contoh; Perusahaan periklanan, perusahaan Cargo, Konsultan usaha dan
sebagainya
3. Entertainment service, yakni berbagai usaha yang bergerak dalam bidang
hiburan. Contoh; Gedung bioskop, Obyek wisata dan sebagainya
1

4. Financial service, yakni berbagai usaha yang bergerak dibidang kredit dan uang.
Misalnya; Bank, Asuransi, Pegadaian dan lainnya
5. Repair and maintenance service, yakni perusahaan jasa yang bergerak dalam
bidang perbaikan dan pemeliharaan. Misalnya; bengkel motor, perbaikan AC,
pemborong bangunan, perusahaan Cleaning service dan sebagainya
B .Penggolongan barang/ produk
Barang/ jasa sebagai alat pemuas kebutuhan sangatlah banyak jenis dan jumlahnya.
Makin maju masyarakat dalam suatu wilayah, maka makin banyak pula jenis barang
yang ditawarkan
Di negara Jepang yang dikenal sangat maju, maka barang yang beredar disana sangatlah
banyak jenis dan jumlahnya. Hal ini berbeda tentunya dengan negara lain yang termasuk
kelompok negara sedang berkembang. Guna memudahkan kegiatan pemasaran, pada
umumnya penggolongan barang berdasarkan atas tujuan pemakaiannya yakni barang
Konsumsi dan barang Industri
1. Barang konsumsi
Yang dimaksud barang konsumsi adalah barang kebutuhan yang dibeli oleh konsumen
untuk digunakan/ dikonsumsi. Karena dikonsumsi tentunya barang tersebut suatu saat
akan habis. Secara sederhana barang konsumsi adalah barang dibeli oleh konsumen akhir
untuk dihabiskan. Dalam hal ini barang konsumsi dibedakan atas tiga macam golongan

Convenience goods ( barang konvenien )

Barang konvenien adalah yang mudah dipakai, dimana kita membelinya dapat
disembarang tempat dan tidak memerlukan banyak pengorbanan serta dapat dibeli
setiap waktu. Misalnya; Sabun mandi, rokok, air mineral, obat nyamuk dan yang
lainnya

Shopping goods ( barang shoping )

Barang shoping adalah kelompok barang dimana untuk membelinya harus melalui
proses mencari dan mempertimbangkan masak- masak misalnya membanding2

bandingkan kualitas, harga, pelayanan dan sebagainya.Sehingga untuk membeli


barang shoping, orang bersedia untuk mengorbankan waktu mencari ketempat yang
agak jauh.
Barang shoping terdiri dari;
1.Barang fashion, yakni barang yang mempunyai ciri khas atau model dan model
tersebut akan berganti pada kurun waktu tertentu. Misalnya; pakaian, sepatu, tas dan
sebagainya. Barang ini banyak tersedia dipusat perbelanjaan, dan dalam penataan
produknya harus menarik agar memiliki daya jual
2.Barang yang memerlukan pelayanan, yakni barang yang tahan lama dan bernilai
tinggi serta memerlukan pemeliharan dan pelayanan. Contoh; Alat- alat rumah
tangga, barang elektronok dan yang lainnnya

Specialty goods ( barang spesial )

Barang spesial adalah barang yang mimiliki ciri tertentu dan hanya dapat dibeli pada
tempat tertentu pula. Dalam hal ini pembeli yang ingin memperoleh barang tersebut
harus mengeluarkan pengorbanan istimewa. Contoh barang spesial misalnya
Lukisan, barang- barang antik, mobil mewah dan lainnya
Penggolongan barang konsumsi tersebut sangatlah relatih karena bagi seseorang. Mobil
bagi konsumen biasa merupakan barang spesial. Tetapi bagi orang yang kaya mobil
dapat merupakan barang shoping. Sehingga satu barang tertentu dapat dapat dimasukkan
pada beberapa golongan karena pembelinya berbeda
Untuk memudahkan kegiatan pemasaran dan penatan barang pada barang konsumsi
dapat dilihat dari berbagai aspek seperti pada tabel Pola pembelian dan Pola pemasaran
barang konsumsi seperti pada tabel berikut

POLA PEMBELIAN BARANG KONSUMSI


Kelompok barang
Aspek pertimbangan

1.Pengorbanan waktu dan


tenaga saat membeli

2. Memperbandingkan
harga, kualitas dan
pelayanan

3..Waktu merencanakan
pembelian

Convinience goods

Shopping
goods

Specialty goods

Sedikit

Banyak

Relatif

Tidak

Ya

Relatif

Sedikit

Banyak

Banyak sekali

Cepat

Relatif lama

Relatif lama

Sering

Jarang

4.Sifat pemuasan terhadap


pembeli
5.Frekuensi pembelian

Jarang

POLA PEMASARAN BARANG KONSUMSI


Kelompok barang
Aspek pertimbangan

1. Rantai distribusi

Convinience goods

Shopping
goods

Specialty goods

Panjang

Sedang

Pendek

2.Perputaran persediaan
barang
3.Penting tidaknya daya tarik
kemasan
4.Penting mana antara
Merek produk atau nama
Toko
5.Tingkat persaingan

Cepat

Sedang

Rendah

Sangat penting

Tidak terlalu
penting

Tidak penting

Nama toko
Merek produk

Keduanya
Relatif

Tinggi

Rendah

2.Barang Industri
Barang industri adalah barang- barang yang dibeli guna diproses lebih lanjut untuk
kepentingan industri. Konsumen barang industri adalah Perusahaan atau organisasi
lainnya. Dalam hal ini barang industri dapat dibedakan dalam lima golongan

Bahan baku

Yang dimaksud bahan baku adalah bahan pokok untuk memmbuat barang/ produk
lain, misalnya Jerami untuk membuat kertas, karet untu membuat ban, kapas untuk
membuat benang

Komponen dan barang setengah jadi

Komponen dan barang setengah jaadi adalah barang yang sudah dalam proses
produksi dan digunakan untuk melengkapi produk akhir. Termasuk dalam jenis ini
adalah benang untuk membuat tekstil, kain untuk membuat baju, plastik untuk
membuat jok mobil

Perlengkapan operasional

Perlengkapan operasi adalah barang- barang yang dapat digunakan untuk


membantu lanncarnya proses produksi maupun kegiatan lain dalam
perusahaan.Dalam golongan ini termasuk juga perbekalan yang dapat dipakai
5

untuk jangka waktu yang lama. Misalnya; meja kursi almari arsip untuk ruang
kerja, minyak pelumas untuk mesin- mesin dan yang lainnya

Instalasi
Instalasi adalah alat produksi utama dalam pabrik/ perusahaan yang dapat dipakai
untuk jangka waktu relatif lama guna memproduksi barang. Contoh; mesin cetak
pada sebuah perusahaan percetakan, mesin penggilingan padi, mesin bubut dan
lainnya

Peralatan ekstra
Peralatan ekstra adalah alat- alat yang dipakai untuk membantu instalasi, seperti
Forllift dalam sebuah pabrik, gerobak, truk dan yang lainnya

Dalam hal pemasaran barang- barang industri akan sangat berbeda dengan barang
konsumsi. Untuk barang konsumsi ( consumer goods ) kegiatan periklanan dan promosi
melalui berbagai media harus banyak dilakukan agar produk bisa cepat menembus pasar.
Kegiatan penataan produk pada toko- toko eceran sangat diperlukan agar produk tersebut
memiliki daya jual. Sebaliknya untuk barang- barang Industri ( industrial goods ) dalam
kegiatan pemasarannya akan banyak menggunakan cara Personal selling ( Penjualan
perseorangan ), yakni mendatangi calon pembeli ( perusahaan ) guna menawarkan
produk. Tentunya dalam hal ini bukan penataan produk yang diperlukan tetapi penjelasan
produk dan demontrasi penggunaan produk sangat diperlukan
B. Merek dan kemasan produk
Apabila kita akan membeli sebuah barang disebuah toko, umumnya kita akan memilih,
dan menetukan merek atau cap tertentu. Bahkan saat membeli tanpa menyebutkan jenis
produknya. Contoh; bila kita akan membeli ballpoint, kita menyebut beli Boxy. Bila
membeli air mineral kita menyebut membeli Aqua. Bahkan kita menyebut Jarum saat
disuruh membeli rokok. Dari contoh tersebut terlihat begitu besar peran Merek dalam
penjualan sebuah produk.
Pengertian Merek yang disebut juga Cap atau Brand, adalah suatu tanda atau simbul
yang memberikan identitas suatu barang. Seorang ahli Marketing William J. Stanton
6

menulis sebagai berikut; A Brand is a name, term, symbol, or design, or combination of


them which is intended to identify the goods or services of one seller or group of sellers
and to differentiate them from those of competitors. Terjemahan secara bebasnya, yang
dimaksud Brand/ cap atau Merek adalah nama, istilah/ kata- kata, simbol/ tanda/ gambar
atau kombinasi dari semua itu yang dimaksudkan untuk identitas barang/ jasa guna
membedakan dengan pesaingnya. Secara sederhana bahwa Merek layaknya nama bagi
seseorang.
Melalui Merk/ cap atau Brand perusahaan mengharapkan adanya kesan positif atau
Brand Image terhadap produknya. Sebagai contoh bila kita membeli sabun cuci Merek
Dua Gadis misalnya, dan setelah digunakan untuk mencuci baju ternyata bagus/ sesuai
dengan keinginannya, maka suatu saat bila sabun cuci tersebut habis akan membeli Merk
yang sama. Bahkan ia akan memberitahukan kepada temannya untuk memcoba membeli
merk yang pernah dibelinya. Melalui Merk tersebut perusahaan akan memperoleh
banyak manfaat. Dengan demikian pada dasarnya Merk dapat menunjukkan kualitas
produk
Menurut Undang- undang No. 15 tahun 2001 Tentang Merek menjelaskan bahwa yang
dimaksud Merek adalah tanda yang berupa gambar, nama, kata, huruf- huruf, angkaangka, susunan warna, atau kombinasi dari unsur- unsur tersebut yang memiliki daya
pembeda dan digunakan dalam kegiatan perdagangan barang dan jasa. Selanjutnya
menurut undang- undang tersebut terdapat merek Dagang dan merek Jasa. Merek
Dagang adalah merek yang digunakan pada barang yang diperdagangkan oleh seseorang
atau beberapa orang secara bersama- sama atau badan hukum untuk membedakan
dengan barang sejenis lainnya. Merek jasa adalah merek yang digunakan pada jasa yang
diperdagangkan oleh seseorang atau beberapa orang secara bersama- sama atau badan
hukum untuk membedakan dengan barang sejenis lainnya. Dari pengertian tersebut
diatas bahwa Merek dapat diberikan untuk identitas Barang maupun jasa
Bagi konsumen manfaat membeli produk dengan Merk atau Cap tertentu akan
merupakan perlindungan terhadap dirinya. Sebagai contoh seseorang membeli Biskuit
dengan Merk ABS, setelah dikonsumsi ternyata sekeluarga mual- mual/ muntah dan
ternyata pula hal ini terjadi pada beberaapa konsumen. Dalam hal ini pihak konsumen
akan terlindungi karena dapat mengajukan Complain ( keluhan ) dan bahkan membuat
7

tuntutan hukum. Dengan demikian perusahaan yang menentukan merk tertentu tidak
akan gegabah dalam membuat produknya. Dalam strategi Merk, terdapat pula produk
yang dibuat sengaja tanpa Merk meskipun perusahaannya resmi/ legal. Hal ini
menyatakan bahwa perusahaan tidak menjamin kualitas barang. Artinya produk tanpa
merk umumnya selalu dijual dengan harga lebih rendah karena kualitas relatif rendah
barang tetapi juga untuk produk Jasa lainnya. Rumah makan Padang , memberikan nama
Salero untuk usahanya, agar konsumen menjadi mudah untuk mengenalnya dan bahkan
memberitahukan kepada konsumen lainnya. Tanpa nama tersebut konsumen akan sulit
untuk memberitahukan kepada konsumen lain. Hal ini tentunya akan merugikan pemilik
usaha.Jadi nama Salero tadi adalah merupakan Merek/ Cap atau Brand Image. Demikian
juga untuk toko bangunan Sejahtera misalnya.
Agar supaya Merek yang dibuat dapat benar-benar sesuai dengan maksud tujuannya
maka secara teori terdapat beberapa persyaratan untuk memilih dan menentukan merek
antara lain;
1. Mudah diingat
Dalam memilih merek harus menggunakan kata- kata atau gambar-gambar yang
mudah diingat. Agar mudah diingat maka harus digunakan kata- kata yang singkat
dan tentunya mudah dieja/ diucapkan. Bila menggunakan gambar haruslah dengan
bentuk dan warna yang menarik. Demikian juga bila dalam merek tersebut
menggunakan simbol
2. Menimbulkan kesan positif
Menimbulkan kesan positif artinya bahwa Merek yang dipilih sebaiknya berkaitan
dengan produknya. Sehingga dapat memberikan sugesti positif terhadap calon
pembeli. Sebagai contoh; sebuah Apotik atau toko obat akan lebih tepat bila
memberikan nama/ merek tokonya Sumber sehat
3. Tepat untuk kegiatan Promosi
Selain kedua syarat tersebut diatas, merek yang dipilih tepat digunakan untuk
promosi guna meningkatkan penjualan. Untuk itu pemilihan kata yang singkat,
8

mudah diingat serta menggunakan huruf dan simbul dengan bentuk menarik harus
benar- benar diperhatikan.
Persyaratan tersebut diatas pada dasarnya tidak merupakan keharusan, karena dalam
prakteknya banyak pula produk yang menggunakan merek menurut seleranya sendiri
ternyata produknya dengan mudah dapat menembus pasar. Jadi pada akhirnya pemilihan
Merek/ cap atau Brand tergantung pada keyakinan produsen itu sendiri
Agar merek memiliki kedudukan hukum yang kuat, maka merek harus didaftarkan.
Namun dalam Undang- undang nomor 15 tentang Merek , dinyatakan bahwa tidak semua
merek dapat didaftarkan. Merek yang tidak dapat didaftar adalah yang mengandung
salah satu unsur dibawah ini;
1. Bertentangan dengan kesusilaan dan ketertiban umum, artinya menggunakan kata
atau tanda yang umumnya digunakan dalam simbul- simbul agama
2. Kata/ simbul tersebut telah menjadi milik umum, misalnya tanda tengkorak diatas
dua tulang bersilang, yang secara umum telah diketahui sebagai tanda bahaya
3. Kata/ simbul merupakan keterangan atau berkaitan dengan barang atau jasa yang
dimintakan pendaftaran. Misalnya kata Kacang atau gambar kacang untuk produk
kacang
Selanjutnya merek yang didaftarkanpun dapat ditolak. Penolakan pendaftaran terjadi
apabila ;
1. Merek yang dimaksudkan mempunyai persamaan pada pokoknya atau
keseluruhannya dengan merek milik orang lain yang sudah terdaftar lebih dahulu
untuk barang atau jasa sejenis yang termasuk dalam satu kelas
2. Merek yang dimaksud merupakan atau menyerupai nama orang terkenal, foto,
merek dan nama Badan hukum yang dimiliki orang lain yang sudah terkenal
kecuali atas persetujuan tertulis dari yang bersangkutan
3. Merek yang dimaksud merupakan peniruan atau menyerupai nama atau singkatan
nama, bendera, lambang atau simbol atau emblem dari suatu negara atau lembaga
nasional maupum internasional kecuali atas persetujuan tertulis dari pihak yang
berwenang
9

4. Merek yang dimaksud merupakan peniruan atau menyerupai tanda atau cap atau
stempel resmi yang digunakan oleh negara atau lembaga pemerintah, kecuali atas
persetujuan tertulis dari pihak yang berwenang
5. Merek yang dimaksud merupakan atau menyerupai ciptaan orang lain yang
dilindungi hak cipta, kecuali atas persetujuan tertulis dari pemegang hak
Demikian beberapa penjelasan tentang Merek yang telah diatur dalam undang- undang
Selanjutnya, atribut produk yang sangat berdekatan dengan merek/ cap atau Brand
adalah Kemasan. Yang dimaksud Kemasan atau packaging adalah penempatan produk
kedalam suatu tempat atau wadah ( container ) atau yang sejenisnya yang terbuat dari
timah, karton, kain, plastik, gelas, botol, kaleng dan bahan lainnya yang dibuat oleh
produsen untuk disampaikan kepada konsumen. Dari pengertian tersebut diatas,
dinyatakan bahwa kemasan dibuat dari berbagai bahan dan dibuat oleh produsen.
Selanjutnya kemasan tersebut akan sampai ketangan konsumen akhir, karena kemasan
tersebut melekat dengan produknya. Sebagai contoh bila kita membeli sabun mandi
maka kemasan sabun tersebut akan berada dekat kita sampai dengan saat kita membuka
kemasan untuk digunakan. Hal tersebut berbeda dengan istilah pengepakan (packing ).
Pengepakan sebatas untuk memudahkan kegiatan pengangkutan/ pengiriman guna
melindungi barang selama dalam perjalanan
Dalam kegiatan pemasaran peran kemasan memiliki arti yang sangat penting dalam
peningkatan volume penjualan. Seseorang membeli produk bukan semata untuk
mendapatkan isinya,tetapi diawali dengan ketertarikan terhadap bentuk, warna, ukuran
kemasannya. Seorang ibu rumah tangga hendak membeli sabun colek ( cream ), dan
kebetulan ingin mendapatkan gelas. Maka pilihannya jatuh pada sabun yang dikemas
dalam gelas. Demikian beberapa contoh peran penting kemasan dalam peningkatan
penjualan
Guna membuat kemasan yang baik memenuhi beberapa persyaratan antara lain;

Kemasan harus dapat memberikan perlindungan terhadap barang yang dikemas.


Artinya kemasan tersebut harus dapat melindungi produk dari kerusakan,
penguapan, dan lainnya
10

Kemasan harus dapat memberikan berbagai kemudahan terhadap pemakainya.


Yang dimaksud kemudahan disini bahwa kemasan tersebut harus mudah dibuka,
mudah diletakkan, mudah dibawa, mudah disimpan dan sebagainya

Kemasan harus dibuat dalam bentuk, ukuran, warna, gambar yang menarik.
Dengan kemasan tersebut konsumen akan mengetahui cara penggunaannya,
jaminan yang diberikan. Hal ini penting agar kemasan tersebut memiliki daya
jual

Kemasan yang dibuat, harus dapat digunakan untuk kegiatan promosi. Untuk itu
dalam kemasan perlu diberi tanda, simbul, tulisan, keterangan atau hal- hal lain
yang bersifat promosi yakni membujuk serta mempengaruhi.

Agar produk dan kemasannya dapat memiliki daya jual yang tinggi, beberapa bentuk
pengemasan dilakukan oleh perusahaan antara lain;

Pengemasan Kaleidoskopik

Pembungkusan ini dibuat sedemikian rupa sehingga orang akan membeli isinya,
walaupun yang diinginkan adalah kemasannya. Contoh beberapa produk susu bubuk,
dalam kemasannya terdapat kertas karton ceritera/ komik bersambung. Anak- anak
selain memerlukan susunya, mereka dapat membaca ceritera/ komik tersebut

Bungkus guna ganda ( dual use )

Bungkus guna ganda adalah bentuk kemasan dimana setelah isinya dimanfaatkan,
konsumen dapat memanfaatkan kemasan yang pada dasarnya kemasan tersebut
adalah produk lain yang dijadikan wadah/ tempat. Contoh; Sabun cuci deterjen yang
dikemas dalam sebuah ember plastik, biskuit yang dikemas dalam sebuah stoples dan
yang lainnya. Melalui cara ini produsen akan mendapat dua keuntungan yakni dari
penjualan produk dan keuntungan dari menjual wadah ember atau stoples tersebut.

Bungkus berisi ganda ( multiple packaging )

Bungkus berisi ganda adalah model pengemasan dimana dalam satu tempat/ wadah
kemasan terdapat beberapa jenis barang yang saling berkaitan. Misalnya dalam
11

kemasan pasta gigi terdapat sikat gigi, dalam kemasan cairan pembersih lantai
terdapat kain pel dan sebagainya. Melalui cara ini konsumen tergerak untuk membeli
karena mendapat bonus/ tambahan barang
Dari uraian tersebut diatas dapat dipahami bahwa merek dan kemasan yang direncanakan
secara baik akan dapat meningkatkan volume penjualan. Disamping itu merek dan
kemasan dapat digunakan untuk kegiatan promosi perusahaan. Ungkapan dalam bahasa
Inggris mengatakan; Packaging is a star salesman who paid no comission. Kemasan
adalah bintang Salesman yang tidak pernah mendapatkan komisi/ bayaran. Dengan kata
lain bahwa berpromosi melalui kemasan adalah gratis karena melalui kemasan yang
dibuat produsen dapat menitipkan pesan- pesan membujuk. Dan lebih dari itu, kemasan
tersebut akan sampai dan berada pada konsumen akhir. Hal ini sangat berbeda jika
dibandingkan dengan berpromosi melalui TV atau Radio yang harus membayar mahal
dan hanya berupa gambar sekilas yang mungkin segera dilupakan
C. Pengembangan produk
Pada dasarnya setiap perusahaan dituntut untuk selalu berusaha meningkatkan kualitas
dan pelayanan barang/jasa serta berupaya untuk menemukan produk baru agar dapat
lebih menambah kepuasan konsumen. Apabila hal ini kurang diperhatikan oleh produsen,
sedangkan produsen lain sangat agresif dalam pengembangan produk maka dapat
dipastikan bahwa konsumen akan berpindah kepada produk saingan. Agar perusahaan
dapat tetap bertahan serta memperoleh keuntungan maka beberapa hal yang berkaitan
dengan pengembangan produk harus dilakukan melalui berbagai cara antara lain;
1. Usaha perbaikan produk dan melalukan inovasi
Memperbaiki produk yang sudah ada adalah melakukan pembaharuan terhadap produk
bukan dalam artian kualitas semata tetapi dapat berupa usaha mencari penggunaan baru
dari produk yang sudah ada serta usaha untuk memperbesar tingkat konsumsi dengan
membuat kemasan yang lebih besar. Misalnya Coca cola dan Pepsi cola membuat
kemasan ukuran 1 liter, Air mineral Aqua membuat kemasan 1 galon atau 19 liter
2. Memperluas product line( lini produk )

12

Lini produk adalah sekelompok produk yang berhubungan erat satu sama lain karena
fungsinya yang serupa. Tujuan memperluas product line adalah untuk menawarkan lebih
banyak alternatif pilihan kepada calon konsumen. Sebuah perusahaan yang memproduksi
Lemari es, memperluas produknya dengan membuat freezer( lemari pendingin ), dan alat
pendingin udara( air condition )
3. Pengembangan produk merek
Pengembangan produk merek adalah membuat berbagai variasi produk berdasar produk
yang sudah ada. Strategi yang dilakukan dapat melalui;
o

Brand extension, yakni membuat berbagai produk berdasar kesuksesan


merek yang sudah ada. Contoh; merek ABC yang semula dikenal dengan
produk sirupnya, kini telah mengembangkan berbagai produk seperti Kopi
bubuk, mie instant, sambal dan yang lainnya. Hal ini dilakukan karena
kesuksesan merek ABC

Multi brand strategi, yakni dengan membuat produk baru dengan merek
lain dan berada pada kelompok barang yang sama. Contoh; Merek Aqua
yang semula hanya memproduksi air mineral,kemudian mengeluarkan Mi
zone

4. Meniru strategi pesaing


Dalam kegiatan pengembangan produk perusahaan harus menyediakan biaya yang relatif
besar guna penelitian dan pembuatan prototyipe yang mungkin pada akhirnya hasil yang
diperoleh tidak sepenuhnya sesuai dengan selera dan keinginan konsumen. Apabila hal
ini terjadi pengembangan produk tersebut akan gagal. Sehubungan hal tersebut banyak
perusahaan dalam pengembangan produknya dilakukan dengan meniru apa yang telah
dilakukan oleh pesaing. Dengan strategi ini resiko kegagalan produk menjadi lebih kecil.
Meniru strategi pesaing ini harus dilakukan pada timimg/ waktu yang tepat dimana
belum banyak yang meniru, sehingga tingkat persaingannya belum besar. Contoh; pada
saat Aqua muncul dan berhasil dipasarkan, tidak lama kemudian muncul beberapa merek
lain sebagai follower/ pengikut dan ikut menikmati keberhasilan
13

D. Perencanaan visual penataan produk


Teknik visual dalam penataan produk dan tokonya memegang peran yang sangat penting
karena hal ini menyangkut masalah kenyamanan konsumen dalam berbelanja. Penataan
produk yang baik dengan didukung oleh tehnik visual yang tepat akan menyebabkan
pengunjung merasa betah didalam toko, yang berarti peluang untuk membelanjakan
uangnya lebih banyak. Dengan demikian perkembangan toko sangat dipengaruhi oleh
perencanaan visualnya, yang menekankan pada kesan penglihatan diluar toko,
penglihatan terhadap barang dagangan dan suasana dalam toko serta apa yang dirasakan
melalui pelayanan para wiraniaganya. Melalui panca indra khususnya mata dan rasa,
konsumen diharapkan memiliki citra positif terhadap toko( store image ) secara
keseluruhan
Salah satu hal penting dan berperan dalam membangun pencitraan terhadap toko adalah
mempertimbangkan masalah Atmosphere (suasana) dan keadaan pisik toko yang terdiri
atas 3 hal penting yakni;
1.Suasana luar toko ( Exterior )
Yang dimaksuk dengan suasana luar toko adalah segala karakteristik pisik diluar toko
yang dirancang dengan baik sehingga memiliki daya tarik bagi konsumen untuk masuk
kedalam toko dan berbelanja. Karakteristik luar toko meliputi;

Pandangan depan toko ( storefront )


Pandangan depan toko adalah keseluruhan bangunan pisik toko yang nampak dari
luar. Bangunan luar yang tertata dengan baik akan menimbulkan kesan tersendiri
bagi konsumen. Melalui penataan depan bangunan toko pemilik dapat menciptakan
citra toko seperti misalnya; mewah, conservative, progresive dan lainnya. Suasana
luar toko dapat diciptakan melalui penataan taman, air mancur dan lainnya. Hal
lain yang bewrkaitan dengan kesan terhadap toko adalah akses menuju kelokasi
toko. Daerah macet misalnya akan menyebabkan orang agak enggan berbelanja ke
toko tersebut
14

Pintu masuk toko ( entrance )


Penataan pintu masuk toko harus ditata dengan baik dan hati- hati, karena hal ini
juga akan dapat meningkatkan citra toko. Terdapat tiga hal yang harus
dipertimbangkan yakni;
1.Jumlah pintu masuk, yakni apakah cukup satu pintu atau lebih dari satu pintu.
Hal ini tentunya tergantung pada bersar/ kecilnya toko
2.Jenis pintu masuk, yakni apakah yang berbentu rolling door, tarik dan dorong
( push/ pull ) ataukah yang buka tutut otomatis
3.Jalan masuk ketoko, apakah dibuat sederhana ataukah sedikit mewah ataukah
jalan masuk yang lebar. Namun perlu dipertimbangkan bila pintu masuk dibuat
lebar, sedangkan ruang gerak ( space ) pembeli dalam berbelanja sempit akan
menimbulkan kesan yang kurang baik

Etalase/ jendela pajangan luar ( window display )


Window display adalah pajanagan luar toko, ditujukan untuk menarik masuk
kedalam toko serta mambangun citra toko. Melalui penataan yang baik dari
berbagai barang pada jendela pajangan, konsumen akan tergerak untuk berhenti
melihat dan pada akhirnya diharapkan masuk kedalam toko

Halaman parkir
Halaman parkir memiliki arti penting dalam membangun citra toko. Dengan
menyediakan tempat parkir yang cukup luas dan tertata serta gratis, akan
memotivasi calon konsumen masuk kedalam toko. Pada toko eceran yang dikelola
secara modern, halan parkir dilengkapi dengan taman dan tempat duduk peneduh
menunggu keluarga yang sedang berbelanja

2.Suasana umum dalam toko ( General Interior )

15

Pada saat calon pembeli masuk dan berada dalam toko, banyak hal yang mempengaruhi
kesannya. Sebagai contoh seorang calon pembeli, yang begitu masuk kedalam toko
langsung merasakan sejuknya udara/AC, dan harumnya ruangan serta ramahnya
pramuniaga, maka dapat dipastikan akan timbul kesan tertentu dihati calon konsumen
tersebut. Berbagai hal yang mempengaruhi pembentukan kesan setelah pembeli berada
dalam toko antara lain;

Penempatan barang dagangan


Pada usaha bisnis eceran modern seperti swalayan, minimarket ataupun departemen
store, penempatan barang dagangan pada rak- rak toko merupakan tempat menjual
sekaligus membangun merek karena sangat mungkin toko menjadi lokasi dimana
konsumen pertama kali melihat suatu merek tertentu. Dengan demikian toko
melalui penempatan dan penataan barang merupakan ajang pertempuran merek/
brand yang hiruk pikuk. Puluhan bahkan ratusan merek saling sodok menyodok
untuk memperebutkan minat konsumen.
Disamping itu, keramahtamahan pramuniaga, kasir dan dan pegawai toko lainnya
sangatlah penting, karena pada dasarnya yang dituntut oleh konsumen bukan saja
harga dan kualitas barang tetapi juga pelayanan

Penempatan mesin cash register


Penempatan cash register, computer atau mesin hitung lainnya harus pada posisi dan
tempat serta jumlah yang tepat, karena hal ini akan mempengaruhi terhadap
kelancaran pembayaran . Penempatan cash register tidak harus selalu dekat pintu
keluar. Pada sebuah toko buku besar dan Departemen store, penempatan cash
register justru umumnya ditengah

Lantai toko
Lantai toko dapat terbuat dari keramik, semen, papan/ kayu, karpet dan bahan
lainnya. Agar citra terhadap barang dan toko menjadi tinggi, maka dalam menata
interior memilih bahan lantai memegang peran yang penting karena masing- masing
bahan memiliki kesan tersendiri. Sebagai contoh, agar menimbulkan kesan
16

ekslusive toko yang menjual sepatu kualitas tertentu menggunakan karpet tebal
sebagai alas lantainya. Sedangkan toko swalayan menggunakan lantai keramik

Warna dan cahaya


Pengaruh kombinasi warna dan cahaya lampu sangat penting terhadap pencitraan
toko. Warna cerah, warna kombinasi memiliki kesan yang berbeda dibanding
dengan warna- warna pastel atau warna dinding yang putih terang. Penggunaan
cahaya lampu warna- warni dapat secara langsung atau pantulan, atau lampu yang
sebentar- sebentar menyala. Sebagai contoh; Toko pakaian celana Jean dapat
memilih warna yang cerah dan terang dengan lampu yang berkedap- kedip guna
menimbulkan kesan berani, trendy dan sebagainya. Sedangkan toko yang menjual
berbagai barang kebutuhan wanita/ ibu- ibu cenderung memilih warna pastel dengan
pencahayaan melalui pantulan agar mendapatkan kesan tertentu

Suara/ musik dan wewangian


Suara musik, alunan lagu dan wangi wangian dapat mendorong minat konsumen
untuk berbelanja. Salon kecantikan dengan aroma parfume tertentu serta musik
yang lembut akan meningkatkan pengunjung. Musik yang berirama slow ditambah
dengan wangian tertentu akan mensugesti pembeli untuk melihat- lihat dan
berbelanja dengan tenang tanpa tergesa- gesa. Hal ini berbeda bila yang digunakan
musik yang berirama keras. Restoran dengan aroma masakan dari dapur akan dapat
menbangkitkan selera

Temperatur Udara
Temperatur udara dengan suhu tertentu serta aroma wewangian akan sangat
menunjang kenyamanan. Calon pembeli menjadi betah untuk berlama-lama,
melihat- lihat dan berbelanja. Untuk itu pada sebuah toko umumnya menggunakan
alat pendingin ( AC )

Kebersihan
Masalah kebersihan toko memegang peranan yang penting. Betapa bagusnya
eksterior dan interiornya namun bila tidak didukung dengan pemeliharaan
17

kebersihan, maka kesan terhadap toko menjadi menurun. Pemeliharaan kebersihan


meliputi; lantai, rak pajangan, barang dagangan, dinding, jendela, pintu dan yang
lainnya. Kebersihan toilet, tempat sampah harus dikosongkan secara teratur. Alat
yang umum digunakan untuk menjaga kebersihan adalah Vacum cleaner
Keseluruhan hal tersebut diatas harus direncanakan dengan baik sehingga dapat
menimbulkan kesan positif terhadap toko.
E. Perlindungan konsumen terhadap produk
Meskipun secara umum produk dan jasa telah dibuat secara benar, kadang sering terjadi
kesalahan atau kelalaian dan mungkin juga kesengajaan, sehingga konsumen merasa
dirugikan setelah membeli/ mengkonsumsi produk Merk tertentu. Setiap konsumen yang
dirugikan akibat mengkonsumsi barang/ jasa yang tidak memenuhi aspek kesehatan,
keamanan, kenyamanan, dan keselamatan dapat menuntut ganti rugi kepada pelaku
usaha Sehubungan hal tersebut maka konsumen dapat merujuk pada Undang- undang
nomor 8 tahun 1999 tentang perlindungan konsumen Bab VI ( Tanggung jawab Pelaku
Usaha ) Pasal 19 yang berbunyi sebagai berikut;
1. Pelaku usaha bertanggung jawab memberikan ganti rugi atas kerusakan,
pencemaran, dan/ atau kerugian konsumen akibat mengkonsumsi barang dan/
atau jasa yang dihasilkan atau diperdagangkan
2. Ganti rugi sebagai mana dimaksud pada ayat 1 dapat berupa pengembalian uang
atau penggantian barang dan/ atau jas yang sejenis atau setara nilainya, atau
perawatan kesehatan dan / atau pemberan santunan yang sesuai dengan ketentuan
peraturan peerundang- undangan yang berlaku
3. Pemberian ganti rugi dikalsanakan dalam tenggang waktu 7 ( tujuh ) hari setelah
tanggal transaksi
4. Pemberian ganti rugi sebagi mana dimaksud pada ayat 1 dan ayat 2 tidak
menghapuskan kemungkinan adanya tuntutan pidana berdasarkan pembuktian
lebih lanjut mengenai adanya unsur kesalahan

18

5. Ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat 1 dan ayat 2 tidak berlaku apabila
pelaku usaha dapat membuktikan bahwa kesalahan tersebut merupakan kesalahan
konsumen
Selanjutnya menurut pasal 23 pelaku usaha yang menolak dan/ atau tidak memberikan
tanggapan dan/ atau tidak memenuhi ganti rugi atas tuntutan konsumen maka pelaku
usaha dapat digugat melalui Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen ( BPSK ) yang
mempunyai tugas menyelesaikan sengketa konsumen diluar pengadilan dan juga
melakukan pengawasan terhadap Klausula Baku. Anggota BPSK terdiri dari unsur
pemerintah, konsumen, dan pelaku usaha. BPSK berkedudukan disetiap pemerintahan
kabupaten atau kota diseluruh wilayah Indonesia.
Adapun tugas dan wewenang BPSK antara lain;
1. Melaksanakan penanganan dan penyelesaian sengketa konsumen dengan cara
melalui mediasi atau arbitrasi atau konsiliasi
2. Memberikan konsultasi perlindungan konsumen.
3. Menerima pengaduan baik tertulis maupun tidak tertulis dari konsumen tentang
terjadinya pelanggaran terhadap perlindungan konsumen
4. Memutuskan dan menetapkan ada atau tidak adanya kerugian dipihak konsumen
5. Menjatuhkan sangsi administratif kepada pelaku usaha yang melanggar ketentuan
Pengaduan harus dilakukan dengan menyebut nama dan alamat pengadu ( konsumen ),
pelaku usaha dan melampirkan barang/ jasa yang diadukan, bukti perolehan ( Bon,
faktur, kwitansi dll) serta keterangan tempat dan waktu dimana barang/ jasa tersebut
diperoleh
Penyelesaian sengketa di BPSK dapat dilakukan dengan tiga cara, hal ini tergantung
pilihan dan kesepakatan para pihak yang bersengketa yaitu dengan cara konsiliasi,
mediasi dan arbritasi. Jika para pihak memilih konsiliasi atau mediasi, maka BPSK
hanya bertindak sebagai fasilitator mempertemukan kedua belah pihak. Bentuk dan
besarnya ganti rugi ditentukan yang bersengketa Bilamana para pihak memilih dengan
cara arbritrase maka konsumen memilih arbiter dari salah satu unsur komsumen yang
19

ada di BPSK, demikian juga pelaku usaha dengan cara yang sama. Selanjutnya keduanya
memilih arbiter ketiga dari unsur pemerintah yang akan menjadi ketua majelis. Yang
menentukan bentuk dan besarnya ganti rugi adalah majelis BPSK bukan para pihak.
Penyelesaian sengketa di BPSK dilakukan berdasarkan prinsip cepat, murah, dan
sederhana. Waktu yang diperlukan untuk mengambil keputusan selambat- lambatnya
dalam waktu 21 hari kerja terhitung sejak pengaduan konsumen diterima secara benar
dan lengkap

A. Penataan barang dagangan/merchandise


Penataan barang dagangan atau merchandise pada sebuah toko memiliki peran dan arti
yang sangat penting. Sering terjadi seorang ibu yang awalnya datang ketoko untuk
berbelanja Susu kental manis merek tertentu, ternyata pada Rak yang sama terdapat
merek lain yang lebih murah. Melihat pada rak sebelah terdapat deretan biskuit dengan
kemasan kaleng menarik serta tambahan/ hadiah kemasan karton kecil. Pada rak Sabun
cuci kondisi sama, hampir semua deterjen memberikan diskon dan hadiah. Kesemua
produk tersebut ditata dengan rapi dan baik serta memiliki daya tarik. Sehingga pada
akhirnya ibu tersebut pulang dengan menbawa berbagai barang kebutuhan yang
sebenarnya tidak ada dalam rencana belanjanya. Hal tersebut terjadi karena konsumen
tersebut melihat penampilan visual yang menarik sehingga terdorong untuk melakukan
impulse buying yakni pembelian seketika.
Departemen atau bagian yang sangat berkaitan dengan kegiatan penataan barang
dagangan adalah Merchandising. Dalam buku First step in a retail career, pengertian
merchandising dijelaskan sebagai berikut; The detailed process of making a store and its
product attractive is called merchandising. Merchandising is the way in which goods are
presented to customers. Dalam pengertian tersebut dijelaskan bahwa penataan barang
dagangan adalah suatu cara dimana barang dagangan disajikan dengan menarik
kehadapan konsumen. Proses yang secara rinci menjadikan toko dan barang
dagangannya memiliki daya tarik adalah tugas dan kegiatan Merchandising. Dengan kata
lain segala aktivitas yang berhubungan dengan arus barang mulai barang dibeli sampai

20

terjual serta pengembangannya adalah tugas pokok Merchandiser, yaitu orang


bertanggung jawab atas penataan barang dagangan
Secara umum kegiatan dan tanggung jawab seorang Merchandiser adalah;
1. Melakukan pembelian produk yang sesuai serta tepat dalam harga dan jumlah
Tugas pembelian ini memegang peran yang sangat penting. Melalui keterampilan
memilih barang dan menentukan dimana tempat membeli akan diperoleh barang
dagangan yang dapat dijual dengan harga bersaing. Dalam hal tertentu harus memiliki
perasaan peka dalam mengendalikan produk dengan cara mengamati kecenderungan
permintaan serta melakukan pembelian produk yang diramalkan akan laku dipasaran.
Sebaliknya dalam hal tertentu pula harus mampu menghentikan pembelian suatu produk
yang tidak direspon oleh konsumen.
Dalam melakukan pembayaran dapat dilakukan secara tunai, kredit atau konsinyasi yakni
pembayaran dilakukan setelah dilakukan perhitungan terhadap barang yang laku
2. Menentukan harga jual yang tepat, bersaing dan pantas
Apabila kegiatan pembelian yang umumnya dilakukan melalui rekanan, distributor,
penyalur atau langsung produsen telah dilakukan dengan tepat, maka dalam menentukan
harga jual akan relatif lebih mudah. Orientasi dalam menetapkan harga jual adalah
sebagai berikut;

Orientasi pada harga pokok/ pembelian


Dalam hal ini dilihat terlebih dahulu harga belinya kemudian ditambahkan dengan
keuntungan yang diinginkan misalnya 15 %. Cara menentukan harga jual ini disebut
Markup pricing

Orientasi pada permintaan pasar


Dalam menentukan harga diawali dengan melihat ke pasar untuk mengetahui
berapakah kekuatan permintaan, berapa banyaknya barang yang diperlukan serta
berapa kira- kira kemampuan untuk membayar. Jika diperkirakan permintaan akan
21

barang tersebut kuat maka harga ditentukan relatif tinggi. Sebaliknya jika
permintaan diperkirakan rendah maka harga ditetapkan relatif rendah dalam arti
mengambil keuntungan yang tidak terlalu besar

Orientasi pada persaingan


Dalam menentukan harga jual terlebih dahulu melihat harga yang dipasang oleh
pesaingnya untuk kemudian menentukan harga jual.Terdapat tiga alternatif yakni
menjual lebih rendah, sama dengan pesaingnya atau sedikit lebih tinggi dari
pesaing. Bila menjual lebih tinggi tentunya haraus memiliki nilai lebih misalnya
dalam hal pelayanan

Kombinasi dari ketiga hal tersebut


Dalam menentukan harga jual, strategi yang digunakan yakni mengkombinasikan
ketiga orientasi harga tersebut yakni harga pokok, permintaan pasar dan tingkat
persaingan. Dalam prakteknya cara inilah yang umum digunakan dalam
menentukan harga jual

3.Melakukan koordinasi yang terpadu dalam kegiatan promosi dan display


Kegiatan promosi tujuannya adalah untuk meningkatkan jumlah penjualan. Strategi
penjualan yang dilakukan untuk menarik minat pembeli antara lain;

Memberikan potongan harga

Menawarkan produk dengan harga yang lebih murah

Menawarkan produk yang berkualitas tinggi

Menawarkan produk yang eksklusive yakni tidak dijual ditempat lain

Memperluas variasi produk

Menekan biaya

Meningkatkan pelayanan

22

Guna lebih meningkatkan jumlah pengunjung pada event tertentu misalnya tahun baru,
hari ulang tahun kemerdekaan dan event lainnya menyelenggarakan kegiatan lomba,
kontes,peragaan dan lainnya yang biasanya dilakukan dengan berkerja sama dengan
produsen atau pemasok. Agar barang yang ditata memiliki daya jual, maka penataan
barang barang dagangan haruslah mengacu pada tehnik display yang akan diuraikan pada
bagian berikut
4. Melakukan estimasi penyediaan barang yang tepat
Pada sebuah toko persediaan barang disimpan di gudang. Fungsi gudang pada dasarnya
adalah sebagai tempat menerina barang, tempat menyimpan dan tempat mengeluarkan
barang
Dalam hal menerima barang harus diatur waktu penerimaannya untuk menjaga
kebersihan dan untuk menjaga jangan sampai terjadi percampuran barang. Seluruh
barang yang diterima harus dicek kualitas dan jumlahnya serta dikelompokkan agar
memudahkan saat mengeluarkan. Dalam hal penyimpanan harus lebih ditekankan pada
pada stock yang memadai untuk menyediakan barang yang cukup untuk waktu penjualan
yang ditentukan. Pengeluaran barang dari gudang harus menggunakan sistem FIFO,
artinya barang yang diterima lebih dulu dari suplier dikeluarkan lebih dahulu untuk
mengurangi resiko barang rusak/ daluwarsa.
B. Pengelompokan barang dagangan
Untuk memudahkan calon pembeli memilih barang yang diperlukan, serta
mempermudah dalam melakukan penataan barang maka harus dilakukan pengelompokan
barang dagangan atau grouping. Grouping adalah sitem untuk melakukan seleksi dan
pemilihan sejumlah barang yang akan dijual, dengan mengelompokkan penempatan
item/ jenis barang yang strategis guna memudahkan pembeli memilih barang. Jadi
grouping sangat erat kaitannya dengan display. Kegiatan grouping juga dimaksudkan
agar barang yang satu dengan barang lain yang memiliki sifat kimia berbeda tidak
bercampur. Karena hal ini dapat mengurangi kualitas barang. Dalam pengelompokan di
toko tiap- tiap group diberi label pada rak sesuai dengan barang yang dipajang dengan
mencantumkan kode barang, merek, jumlah barang yang ada di rak. Grouping dilakukan
dalam dua kelompok besar yaitu Food dan Non Food sebagai contoh berikut;
23

KELOMPOK MAKANAN/ MINUMAN ( FOOD )


Dept.

Nama Departemen

Nama/ Merek barang

01

SNACK

Chiki, Taro, dll

( Makanan kecil )
02

BISKUIT& COOKIES

03

CONFECTIONERY

Monde, Roma, Khong Guan

(Kembang gula dan cokelat )


04

MILK

Dancow, Benbera, Indomilk

( Susu )
05

SOFT DRINK

Fanta, Coca cola, Pepso cola,

(Minuman ringan )
06

BABY FOOD

Promina, Nutricia,

07

BREAKFAST FOOD& DRINK

Torabika, Kapal api,

(Makanan dan minuman pagi/ sarapan pagi )


08

NOODLE/SOUP/EXTRACT/PASTA

Indomie, Supermie, Makartoni

09

SPICES&CONDIMENT

Saus tomat , sambal, kecap, lada, merica

(Bumbu-bumbu dapur )
10

CANNED MEAT/FISH/VEGETABLE

Corned beef, saden

(Daging, ikan,sayur dalam kaleng)


11

CANNED FRUITS& BOTTLE

Buah- buahan aleng ,Delmonte

12

PRODUCE DAIRY & ICE CREAM

Campina, Woody, Margarine, keju

24

KELOMPOK NON FOOD


Dept.

Nama Departemen

Nama/ Merek barang

01

HOUSEHOLD CLEANER

Pembersih lantai, Molto, Baygon, Lisol

(Pembersih alat rumah tangga )


02

KITCHENWARE&HOUSEHOLD WARE

Timbangan kue, pisau, panci. Teko

(Alat dapur dan alat rumah tangga )


03

TABLEWARE& GIFT

Piring, gelas, cangkir,

(Barang pecah belah & Kado )


04

AUTOMOTIVE SUPPLIES&TOOL KIT

Bay fresh, Ambipur, Kunci stang mobil

05

BEAUTY AID

Kapas, Pelembab, Shampoo, cologne

( Alat kecantikan )
06

STATIONARY

Kertas, tinta printer, pulpen, Bambi

( Alat tulis kantor )


07

KNITTING & CLOTHING

Handuk, seprei, Taplak meja

08

APPAREL

Pakaian bayi, Jaket, pakaian dewasa

( Pakaian )
09

ACCESSORIES

Ikat pinggang, Bando, Topi

( Perhiasan )
10

TOYS & ART

Boneka, Mobilan, Lilin mainan

( Mainan anak & barang kesenian )

Grouping tersebut diatas adalah untuk toko swalayan atau supermarket. Kegiatan
pengelompokan barang juga dapat didasarkan atas tingkatan umur konsumennya. Toko
yang menjual pakaian, akan mengelompokkan barangnya atas Pakaian bayi, anak- anak,
remaja, dewasa dan masih dikelompokkan lagi Pria dan wanita.
C. Display
Salah satu daya tarik pada toko adalah penataan barang dagangannya. Melalui berbagai
bentuk penyajian barang dagangan pada berbagai model rak display maka menjadikan
25

suasana toko menjadi semarak, dan menimbulkan daya tarik, yang pada akhirnya dapat
meningkatkan volume penjualan. Uraian tersebut adalah gambaran tentang pentingnya
display
Yang dimaksud display adalah usaha yang dilakukan dalam penataan barang dagangan
ditoko, dengan memperhatikan unsur pengelompokan jenis dan kegunaan barang,
kerapihan dan keindahan dengan tujuan mengarahkan pembeli agar tertarik untuk
melihat dan memutuskan untuk membeli.
Dalam membuat display harus pula memperhatikan pengaturan tempat atau space
manajemen yaitu sistem pengaturan barang dengan mengoptimalkan pemakaian ruangan
yang tersedia sehingga menghasilkan nilai lebih antara lain;
1. Mempercepat perputaran barang
2. Menurunkan biaya gudang melalui pencegahan penumpukan persediaan barang
digudang
3. Menciptaka daya tarik bagi konsumen
Dengan demikian dalam space manajemen harus merencanakan;
1.POP ( Point of Purchase ) yakni suatu keterangan tentang nama barang,ukuran, harga
dan keterangan lain yang ditempatkan sedemikian rupa sehingga menarik dan mudah
dilihat pada posisi orang berdiri
2. Pemajangan ( display )
Dalam kegiatan pemajangan perlu memperhatikan;

Pengelompokan barang/ grouping

Pengaturan jumlah barang dalam rak disesuaikan dengan daya jual barang
tersebut

Memperhatika bentuk, jenis dan komposisi warna kemasan

Memperhatikan FIFO yaitu pemajangan barang yang memperhatikan tanggal


masuk barang untuk menghindari daluwarsa/expired date
26

Menggunakan Price card, yang berisi data pisik barang misalnya nama barang,
kode barang, kode supllier/ pemasok, harga jual, nomor rak, jumlah minimum
stock dan lainnya

Selanjutnya secara teknis dalam melakukan penataan barang/ display terdapat beberapa
syarat penting yang harus dipenuhi yakni;
1. Rapi dan bersih
Kerapihan dan kebersihan merupakan salah satu faktor yang dapat menarik
perhatian pelanggan untuk mendekat melihat barang sehingga pada akhirnya tertarik
untuk membeli
2. Mudah dicari
Slah satu cara untuk untuk membuat pembeli nyaman dan betah berbelanja adalah
tersedianya berbagai kemudahan- kemudahan. Untuk itu barang yang dipajang di
rak haruslah menurut kelompoknya atau grouping serta petunjuk barang yang
umumnya digantung diatas ( Sign board )
3. Mudah dilihat
Dalam memajang Label barang dan label harga pada Rak pajangan haruslah
menghadap ke depan/ ke luar sehingga pembeli dengan mudah dapat melihat tanpa
menyentuh barang
4. Mudah dijangkau
Pada umumnya pengunjung toko adalah para wanita yang memiliki tinggi badan
antara 150 cm 160 cm . Untuk itu dalam menata barang haruslah
memperhitungkan ketinggian peralatan display yang disesuaikan dengan tinggi
badan agar mudah untuk dijangkau. Demikian juga untuk barang kebutuhan seharihari jangan diletakkan pada tempat yang tersembunyi
5. Aman

27

Dalam menata barang harus mempertimbangkan keamanan. Barang yang mudah


pecah misalnya, jangan diletakkan dipinggir karena dapat dengan mudah tersentuk
pembeli yang menyebabkan kecerlakaan dan kerusakan barang. Dalam melakukan
display jangan meletakkan makanan berdekatan dengan barang yang mengandung
racun
Kelima hal tersebut diatas adalah pertimbangan dasar dalam menata barang dagangan
pada Rak agar memiliki daya tarik bagi pengunjung.
Disamping hal tersebut diatas, dalam pelaksanaan menata barang beberapa hal harus
diperhatikan yakni;
1. Dalam meletakkan barang di rak jangan ditumpuk, karena hal ini akan
mempersulit pembeli untuk mengambil barang dan tumpukan tersebut dapat jatuh
dan membahayakan pembeli saat memilih barang
2. Harus diupayakan stock barang pada Rak display dalam keadaan penuh. Apabila
stock barang tinggal sedikit, maka letakkan sisa barang dan rapatkan pada pojok
depan rak
3. Produk dan merek untuk barang- barang yang perputarannya cepat, maka jumlah
barang yang didisplay harus lebih banyak dibanding barang yang perputarannya
kecil.
4. Apabila menata produk pada rak susun, maka ukuran kemasan yang paling kecil
diletakkan pada rak atas dan ukuran kemasan paling besar diletakkan pada rak
paling bawah. Contoh; pada rak susun 4, maka kemasan 250 gram diletakkan
paling atas, 400 gram dibawahnya, kemasan 750 gram dibawah 400 gram dan
kemasan 1 kg berada pada rak paling bawah
5. Label harga dan informasi barang (ticket) fungsinya untuk membantu penjualan.
Untuk memudahkan penglihatan maka Label harga diletakkan pada pandangan
kiri komsumen dan dibawah produk
6. Untuk menata barang- barang Fashion di rak maka cara menempatkannya mulai
dari kiri kekanan yakni dari ukuran kecil, dan ukuran besar disebelah kanan

28

Keenam hal tersebut diatas adalah merupakan pertimbangan dasar untuk melakukan
display agar memiliki daya jual tinggi
Dengan demikian dapat dikatakan kegiatan display merupakan upaya untuk menandani
toko, layaknya mendadani seorang gadis. Kegiatan ini tidak hanya dilakukan oleh
pemilik toko tetapi dilakukan bersama, yakni toko dan pemilik merek/ produsen, karena
keduanya memiliki kepentingan yang sama. Hasil kerjasama tersebut dapat kita lihat
ditoko antara lain;
Shelf vision yakni Iklan di rak dan di depan produk, cart vision yaitu iklan yang
diletakkan di troli/ kereta belanja, wall vision, floor vision yakni iklan dilantai. Dengan
demikian hampir semua tempat/ ruangan dipergunakan untuk berpromosi berbagai merek
produk dan dari kesemua itu Rak merupakan tempat yang sangat strategi
1. Jenis- jenis display
Teknologi display yang semakin berkembang yang ditunjang dengan berbagai model rak,
menyebabkan penataan barang menjadi semakin bervariasi dengan upaya tampilan yang
maksimal. Hal ini memacu para produsen dan pemasok untuk memperkenalkan produk
dan mereknya melalui rak- rak display.
Berdasar atas penempatan barang terdapat beberapa jenis display antara lain;

Vertikal display ( pemajangan susun tegak )

Yaitu cara display dengan posisi susunan barang tegak dalam rak. Untuk pemajangan
ini perlu memperhatikan hal- hal sebagai berikut;
o

Barang yang kecil diletakkan diatas dan yang besar dibawah

Barang yang kecil dikiri dan yang besar dikanan

Komposisi warna produk harus diperhatikan agar tampak serasi dan enak
dipandang

Untuk jenis Food ( makanan/ minuman ) umumnya terdapat 3 jenis


kemasan yakni plastik, karton/kotak/doos dan botol atau gelas. Jika
produk yang didisplay terdapat 3 macam kemasan tersebut maka
29

penyusunannya berurutan mulai dari kemasan plastik diletakkan paling


atas, kemudian karton/kotak/doos dan kemasan botol/gelas diletakkan
paling bawah
o

Jarak antara Rak dalam Gondola harus sama atau semakin keatas semakin
kecil

Floor display ( pemajangan di lantai)

Adalah model display dimana penataan barang menggunakan lantai dasarnya tanpa
menggunakan rak tertentu. Hal- hal yang perlu diperhatikan dalam floor display
antara lain;
o

Tinggi maksimun 100 cm

Barang adalah sejenis

Letaknya strategis

Tidak mengganggu arus barang maupun arus pelanggan

Menggunakan POP ( Point of Purchase ) yang menarik misalnya berupa


tulisan, atau bisa juga menggunakan SPG (Sales Promotion Girl )

Diberi alas yang sesuai misalnya Palet

Luas sekitar 90 cm x 90 cm

Impulse buying product display ( pajangan untuk menggerakkan hati )

Adalah display yang ditempatkan pada posisi yang strategis mudah dijangkau
banyak dilalui pengunjung dengan harapan orang yang lewat tergerak untuk
membeli. Display ini biasanya berada dekat Kasir.Produsen taupun pemasok, bila
ingin produknya didisplay pada tempat tersebut harus menyewa mahal

Wall display

Wall display adalah display dimana produk ditata/ ditempel didinding. Display ini
biasanya untuk barang- barang fashion seperti pakaian dan kelengkapannya. Salah
satu hal yang harus diperhatikan dalam wall display, yakni barang yang didisplay
30

didinding harus pula ada di rak. Contoh; Terdapat tiga ukuran baju, S, M dan L
dipajang didinding, maka di rak display pun harus ada ukuran tersebut

Merchandise mix display

Yaitu pemajangan untuk menawarkan produk lain yang berhubungan dengan produk
yang baru dibelinya. Pemajangannya dengan menggabungkan dua produk yang
saling berkaitan. Dengan demikian konsumen yang membeli salah satu produk
diingatkan untuk membeli produk lain sebagai pelengkapnya. Misalnya kopi dan
creamer. Juga sering ditemui pada pajangan minuman, pada rak tambahan depannya
terdapat Kacang kulit yang didisplay. Maksud display tersebut mengingatkan kita
untuk membeli minuman dan Kacang kulit sebagai pelengkapnya

Cut cases display

Adalah model display tanpa gondola, yakni menggunakan kotak/ karton kemasan
besar yang dipotong setengahnya sedemikian rupa dan disusun rapi sehingga
produknya tampak. Display ini cocok untuk makanan atau minuman kaleng

Jumble display

Jumble display adalah display campur aduk. Dalam hal ini produk diletakkan dalam
sebuah tempat terbuka dan pembeli bebas untuk mengaduk aduk barang untuk
memilih.

C. Tata letak dan arus pengunjung ( Store layout and Traffic flow )
Mengatur ruangan melalui tata letak dan mengarahkan arus pengunjung adalah sesuatu
hal yang sangat penting guna membuat daya tarik pengunjung. Melalui tata letak yang
baik maka akan sangat berpengaruh terhadap penampilan dan citra toko. Bagi konsumen
pembentukan kesan terjadi pada saat calon pembeli berada dilingkungan luar toko,
masuk ketoko, melihat lihat barang sekeliling toko dan saat menyelesaikan pembayaran
dan meninggalkan toko

31

Agar terbentuk citra positif terhadap toko maka dalam pengaturan Layout meliputi:

Floor Layout yaitu tata ruang/ lantai , dimana peralatan toko ditempatkan

Fixturing yaitu pemilihan dan penggunaan peralatan display dan peralatan


lainnya seperti Cash Register

Display yaitu bagaimana barang ditata dan disajikan sehingga menarik

Atmosphere yaitu penciptaan suasana sehingga konsumen menjadi nyaman

Hal yang sangat mendasar dalam tata ruang dan penempatan peralatan serta penataan
barang sehingga memudahkan arus pengunjung toko adalah bentuk Layoutnya. Pada
dasarnya terdapat dua bentuk layout toko yaitu;
1. Grid pattern
Bentuk ini umumnya digunakan pada super market, karena model Grid ini dapat
mengarahkan pengunjung berkeliling mengikuti lorong rak. Selain itu melalui
cara ini toko dapat menampilkan berbagai macam barang dagangan pada rak- rak
display tersebut
2. Free flow pattern
Bentuk ini umumnya digunakan pada Departemen store atau toko- toko fashion
lainnya. Dalam bentuk ini pengunjung bebas dan tidak diarahkan mengikuti jalur
tetapi dapat memilih dan mencari barang yang diperlukan.Untuk itu pada titiktitik tertentu harus ditempatkan pajangan- pajangan yang berkaitan dengan
produk yang dipromosikan.
3. Combination pattern
Bentuk ini umumnya digunakan pada Departemen strore besar dan modern yang
terdiri dari beberapa area. Untuk barang- barang fashion mengacu pada Free flow
pattern sedang untuk area buku dan alat- alat tulis menggunakan Grid pattern .
Dengan model ini pengaturan ruang dan arus pengunjung menjadi lebih efektif.

32

Kedua bentuk tata ruang dan tata letak tersebut pada dasarnya memiliki kelebihan dan
kekurangan. Namun pertimbangan utama dalam memilih bentuk Layout adalah jenis/
kelompok barang serta harga barang dagangan. Adapun kebaikan dan kelemahan
masing- masing bentuk adalah sebagai berikut;
Kebaikan Grid pattern:

Tampilan barang dagangan dapat maksimal

Semua tempat/ lantai dapat termanfaatkan

Memudahkan pembeli untuk menelusuri setiap jalan antar rak/ gang ( aisle ) guna
mencari barang

Memudahkan pengawasan terhadap barang

Kelemahan Grid pattern:

Ruang gerak pembeli kurang bebas karena diarahkan jalurnya

Pada saat padat pengunjung, suasana menjadi kurang nyaman karena padat
pengaturan dan padat barang

Keuntungan Free flow pattern:

Suasana terbuka dan terasa santai

Memudahkan pembeli untuk berkeliling melihat dan mencari barang kebutuhan

Mudah untuk mengatur barang yang dipromosikan

Mudah untuk mengatur display dengan menggunakan tema tertentu misalnya


Lebaran, Natal, Valentine Day dan sebagainya

Kelemahan Free flow pattern:

Memerlukan banyak tenaga untuk melayani pembeli

Pembeli akan membuang banyak waktu untuk berkeliling atau menjadi binggung/
ragu dengan apa yang telah dilihat

33

Hal lain yang merupakan pertimbangan pokok dalam tata letak adalah pengaturan arus
pengunjung atau traffic flow. Dalam menentukan traffic flow harus melihat kebiasaankebiasaan pembeli saat berbelannja, yakni arah dan bagian mana mereka banyak lewat
dan bagian mana yang umumnya kurang diminati/ dilewati. Seperti diketahui apabila
seseorang masuk kedalam suatu ruangan umumnya orang akan mengarahkan pandangan
dan memperhatikan apa- apa yang ada disebelah kiri. Berdasarkan kebiasan- kebiasan
tersebut dalam pembagian area dan pengaturan display dikenal tiga istilah yakni;

Hot spot

Area toko yang umumnya sering dan selalu dilewati pembeli, misalnya bagian
depan, area dekat kasir

Warm spot

Area toko yang banyak dilewati, seperti bagian tengah toko

Cold spot

Area toko yang agak jarang dilewati misalnya sudut- sudut belakang
Setelah mengetahui pembagian area tersebut maka berbagai barang dagangan dapat kita
display sesuai dengan kebutuhan. Dalam meletakkan dan menempatan barang dagangan
pada area- area tersebut harus memperhatikan komponen barang dagangan yang
meliputi;

Bestseller
Best seller adalah kelompok barang yang perputarannya tinggi karena banyak
diperlukan oleh konsumen. Produk best seller ini bisa sepanjang tahun atau pada
saat tertentu saja misalnya; seragam sekolah pada tahun ajaran baru, baju anakanak pada saat menjelang lebaran

Impulse line

34

Impulse line adalah penempatan barang pada posisi yang strategis sehingga
mendorong orang membeli tiba- tiba tanpa direncanakan. Misalnya menempatkan
makanan kecil/ snack, permen, cokelat pada rak dekat kasir

Advertise line
Advertise line adalah penempatan barang yang sedang dipromosikan. Untuk itu
letaknya pada posisi yang strategis yakni banyak dilalui oleh pengunjung,
biasanya pada Hot spot

Problem stock
Problem stock adalah berbagai barang yang perputarannya sangat lambat. Hal ini
kemungkinan terjadi karena kesalahan dalam memperhitungkan pembelian, atau
disebabkan oleh kurang perhatian terhadap produk sehingga kelihatan lama dan
kurang bersih. Untuk barang yang masuk kategori problem stock umumnya
dilakukan obral atau diskon dengan menggunakan Jumble display ( campur
aduk )

D. Label/ Kartu harga/ Tickets


Apabila kita masuk kesebuah Supermarket atau Depatemen store, kita akan melihat
berbagai tulisan tangan menarik berisi informasi barang dan harga yang diletakkan dekat
barang atau bahkan diletakkan diatas dalam posisi digantung. Kesemua itu disebut Label/
kartu harga atau ada yang menyebut Sign. Pada dasarnya fungsi Label tersebut adalah
untuk membantu penjualan dengan memberikan informasi tentang barang. Disamping itu
fungsi Ticketing adalah untuk membuat suasana sekitar toko menjadi lebih meriah dan
menyenangkan. Ticket yang baik adalah yang dapat mempengaruhi calon pembeli untuk
mengambil keputusan membeli. Agar penulisan Ticket/ label dapat mengenai sasaran
maka layout Ticket adalah sebagai gambar berikut

LEAD LINE
35

HEAD LINE
DESCRIPTIVE LINE
PRICE

BASE LINE

Keterangan :
LEAD LINE adalah kata- kata yang memandu pandangan untuk mengetahui/ melihat
lebih dalam. Untuk itu dalam membuat lerad line kata- kata singkat seperti; Baru tiba,
Hanya hari ini, Turun harga dan sebagainya
HEAD LINE adalah informasi tentang produk yang ditawarkan
DESCRIPTIVE LINE adalah keterangan sedikit rinci tentang barang tersebut, misalnya
keuntungan produk tersebut
PRICE adalah informasi tentang harga produk yang ditawarkan tersebut yang ditulis
dengan huruf yang lebih besar dari yang lain
BASE LINE adalah informasi tentang kualitas atau ukuran misalnya per Kg, Ons dan
sebagainya
Disamping label dan ticket, guna mempermudah administrasi usaha khususnya Kasir
digunakan tenologi baru yaitu Barcode. Barcode merupakan Label berisi garis- garis
yang mempermudah untuk mengetahui harga pada mesin pembaca . Melalui barcode dan
mesin pembacanya akan mempercepat pelayanan, karena kasir tidak perlu menekannekan tombol setiap menghitung harga barang yang dibeli konsumen.

MENJAGA DISPLAY PRODUK AGAR TETAP SESUAI DENGAN STANDAR


PERUSAHAAN DAN PERENCANAAN
36

A.Standar perusahaan dan perencanaan


Dalam menjalankan suatu kegiatan usaha serperti toko misalnya, diperlukan berbagai hal
yang nantinya dapat membantu terhadap kelancaran usaha. Berbagai unsur-unsur yang
ada didalam perusahaan mempunyai fungsi dan urusan masing-masing, sehingga satu
sama lain tidak saling berbenturan. Untuk itulah diperlukan kegiatan pengadministrasian
dan pengorganisasian.
Pengertian administrasi dan organisasi adalah saling berkaitan. Secara sederhana
pengertian administrasi adalah proses penyelenggaraan kerja yang dilakukan dua orang
atau lebih dengan bekerja sama untuk mencapai tujuan. Sedangkan organisasi pada
dasarnya adalah wadah dari kerjasama tersebut. Didalam organisasi orang-orang yang
bekerjasama tersebut perlu diatur melalui kegiatan manajemen.
Pada dasarnya Standar perusahaan dapat diurutkan menjadi enam macam ruang lingkup
kegiatan yaitu:
1. Pimpinan
Setiap perusahaan yang didirikan harus mempunyai pimpinan yang disebut pimpinan
perusahaan. Pimpinan perusahaan ini bertugas merencanakan, memimpin dan
mengawasi kegiatan perusahaan. Pimpinan harus memiliki kemampuan untuk
mempengaruhi, menggerakkan, mengarahkan dan mengembangkan. Sedangkan
peran utama manager adalah mencapai tujuan organisasi dengan menggunakan
perangkat manajemen dan sumber daya organisasi
2. Pasar
Setiap usaha harus mempunyai tempat untuk menjual hasil produksinya sehingga
barang dagangan terjual. Perusahaan harus dapat membeli bahan-bahan yang
dibutuhkan. Menjual dan membeli ini adalah termasuk urusan perdagangan, urusan
semacam ini dinamakan Tata niaga.
3. Produksi
37

Suatu usaha didirikan pada dasarnya untuk melakukan kegiatan produksi. Yang
dimaksud kegiatan produksi ialah menciptakan/membuat barang atau menambah
kegunaan. Kegiatan pengaturan hal-hal yang berkaitan dengan produksi ini
dinamakan fungsi Tata karya.
4. Modal
Salah satu unsur yang penting dalam menjalankan usaha perusahaan adalah modal.
Dengan modal itulah perusahaan dapat membeli berbagai barang dan peralatan yang
dibutuhkan untuk menjalankan usahanya. Pembelian barang dan peralatan tersebut
tentu dengan menggunakan uang. Urusan permodalan /keuangan tersebut dinamakan
fungsi Tata artha.
5. Karyawan
Jika sesuatu perusahaan memperkerjakan tenaga kerja pramuniaga misalnya maka
terdapat berbagai urusan yang berkaitan dengan kepegawaian/personil. Mengurus
hal-hal yang berkaitan dengan kepegawaian dinamakan Tata personalia.
6. Administrasi
Dalam setiap usaha harus dilakukan pencatatan dan pembukuan terhadap segala hal
yang ada hubungannya dengan kegiatan perusahaan. Hal itu misalnya: pembukuan,
perhitungan harga pokok, jumlah produksi, penjualan, pembelian, pengeluaran
barang dan lain-lain. Urusan yang erat kaitannya dengan pekerjaan administrasi ini
dinamakan fungsi Tata usaha.
Secara sepintas, unsur-unsur tersebut kelihatannya terpisah-pisah satu dengan yang
lainnya, namun pada hakekatnya merupakan satu kesatuan yang saling mendukung dan
berjalan bersama-sama dalam suatu perusahaan. Untuk itu diperlukan seorang manager
yang kegiatannya mengurus, mengatur, memimpin dan mengolah sehingga berjalan
dengan lancar serta efisien yang pada akhirnya dapat membuahkan hasil
Pemilik toko swalayan misalnya, menginginkan agar usahanya dapat berjalan dengan
lancar dan teratur. Untuk itu maka setiap orang atau badan yang terlibat langsung dalam
38

perusahaan itu harus mengetahui dengan jelas, apa yang harus dikerjakan, kapan dan
bagaimana caranya, supaya baik dan efisien.
Jika usaha toko tersebut sudah memerlukan beberapa orang pembantu, maka perlu
diadakan pembagian kerja dengan menentukan tugas, wewenang dan tanggung jawab
masing-masing, walaupun dalam hal ini si pengusaha/pemilik usaha ikut bekerja secara
langsung. Membagi-bagi pekerjaan dalam suatu usaha perusahaan akan memudahkan
orang dalam menjalankan tugasnya. Pembagian kerja itu dimaksudkan untuk
menegaskan siapa yang harus mengurus, apa yang harus diurus serta tanggung jawab apa
yang diembannya. Oleh karena itu perlu diadakan suatu tata kerja yang agak terperinci.
Hal ini disebut rincian tugas dan tanggung jawab atau Job description. Pada dasarnya
tugas seorang pimpinan adalah mengawasi terhadap jalannya perusahaan, pelaksanaan
secara teknis diserahkan kepada orang/ bagian lainnya yang terlibat dalam perusahaan.
Semua itu dapat berjalan dengan lancar dan teratur bila tata kerja disusun secara jelas.
Didalam menjalankan usaha Toko, diperlukan orang yang mampu menghadapai berbagai
persoalan dan permasalahan bisnis. Pada mulanya banyak dari masalah ini tidak nampak.
Namun pada saat usaha mulai tumbuh berkembang berbagai persoalan muncul. Pada
perusahaan besar, persoalan bisnis dihadapi oleh banyak manajer. Setiap menajer
mengkhususkan diri pada bidang tertentu. Sebaliknya persoalan yang terjadi pada usaha
kecil dihadapi oleh satu orang. Untuk itu diperlukan kepandaian dan pengalaman dalam
banyak hal agar segala sesuatunya dapat berjalan lancar dengan pengeluaran biaya yang
rasional.Kepandaian dan pengalaman tersebut meliputi ;
a. Pengalaman dalam bidang Wirausaha
Pengetahuan saja rasanya mungkin tidak cukup. Pengetahuan yang didukung oleh
pengalaman akan dapat menunjang keberhasilan. Pengalaman dapat diperoleh dari
dirinya sendiri atau belajar dari pengalaman orang lain. Beberapa sifat dan karakter
wirausaha yang harus dimiliki antara lain;

Kreatif
Berani dengan resiko

Ulet

Memiliki etika

Memiliki sense of business

b. Perencanaan
Rencana usaha harus dibuat secara tertulis. Pada permulaan, ditentukan tujuan jangka
pendek untuk beberapa bulan atau satu tahun. Kemudian dapat dimulai dengan
39

perencanaan jangka panjang. Dalam membuat perencanaan harus melibatkan faktorfaktor produksi yang meliputi Alam, tenaga kerja, Modal dan skill. Perusahaan yang baik
menempatkan Sumber daya manusia sebagai bagian dari keseluruhan proses pencapaian
tujuan perusahaan. SDM tidakdianggap sebagai faktor produksi tetapi merupakan mitra
atau partner kerja yang sangat menentukan maju mundurnya perusahaan.Pihak
perusahaan harus mengembangkan SDM sejak awal dan memandang sebagi asset yang
paling berharga. Dengan demikian semua karyawan dari level bawah sampai keataas
harus dididik dilatih dan dikembangkan agar produktivitasnya meningkat. Disampng itu
pimpinan perusahaan harus memperhatikan kepentingan dan kesejahteraan karyawan
sehingga dapat bekerja lebih tenang. Pengusaha harus dapat mengangkat derajat
karyawan, memperlakukan secara manusiawi, memperhatikan kebutuhan hidup
karyawan, memberi kenyamanan kerja.
Apabila perusahaan semakin berkembang maka perlu dilakukan pembagian tugas yang
jelas. Untuk itu beberapa perencanaan harus dibuat antara lain
1. Menyusun uraian tugas pokok untuk menjalankan usaha dan membaginya dalam
jabatan-jabatan tertentu.
2. Menyusun struktur organisasi berikut jabatan dan deskripsi tugas, wewenang dan
tanggung jawabnya.
3. Memperkirakan kebutuhan tenaga kerja meliputi jabatan yang diperlukan, jumlah
dan persyaratan minimum yang harus dipenuhi.
4. Menetapkan balas jasa dan perangsang yang dapat disediakan.

c.Keseimbangan antara produksi dengan pemasaran


Kegagalan untuk membuat seimbang produksi dengan pemasaran merupakan masalah
bagi banyak perusahaan termasuk Toko eceran. Pemilik toko harus dapat mengatur
keseimbangan antara barang dagangan dengan persediaan digudang . Jika barang tidak
dapat dipasarkankan, karena display dan promosinya tidak tepat maka persediaan barang
akan menumpuk di gudang dan modal kerja beku. Sebaliknya, jika penjualan dan
pesanan lebih besar dari produksi, keadaan ini dapat diperbaiki dengan mempekerjakan
lebih banyak orang, membentuk regu kedua, atau bekerja lembur.
B. Organisasi toko eceran
Dalam suatu organisasi dengan berbagai aktivitasnya, terdapat hubungan antar manusia
dari mereka yang menjalankan kegiatan organisasi tersebut. Makin banyak kegiatan yang
dilakukan dalam organisasi tersebut maka makin kompleks pula hubungan kerjasama
antara manusia tersebut. Untuk keperluan tersebut perlu dibuat bagan organisasi atau
struktur organisasi yang menggambarkan pembagian tugas dan tanggung jawab. Besar
kecilnya struktur organisasi sangat dipengaruhi oleh besar kecilnya perusahaan.
40

Pada toko eceran yang dikelola secara modern seperti Mini Market, Swalayan ataupun
Departemen store standar organisasi perusahaannya seperti pada bagan berikut

OWNER MANAGER
Strategic management

ACOUNTANT
Financial control

MERCHANDISE MANAGER

Merchandise management
41

Advertising& Promotion
STORE MANAGER

Store management

Human Resource management

SALES PEOPLE

Keterangan :
1. Owner manager adalah pemilik toko yang memiliki kewenangan untuk mengatur
perusahaan. Pemilik yang sekaligus sebagai pimpinan harus dapat mengelola usahanya
melalui berbagai pengambilan keputusan yang tepat
2. Acountant adalah bagian yang melakukan kegiatan administrasi keuangan dan
berfungsi sebagai pengawas keuangan
3. Dalam hal mengelola Toko Pemilik toko dibantu olah seorang Merchandise manager,
yakni orang memiliki kemampuan mengelola barang dagangan secara menyeluruh mulai
42

dari mencari barang dagangan, menyimpan, menentukan harga jual, menata/ display dan
melakukan promosi. Tugas- tugas tersebut merchandise management dan Advertising/
promotion
4. Store manager atau manager toko melakukan kegiatan yang berkaitan dengan
mengelola toko, mengatur karyawan serta para tenaga penjualnya
Struktur organisasi tersebut diatas adalah salah satu model untuk toko eceran. Model ini
dapat dikembangkan sesuai dengan kebijakan perusahan
Disamping Model organisasi seperti tersebut diatas terdapat pula model organisasi yang
lebih sederhana dan banyak digunakan dinegara kita seperti pada Bagan berikut

KEPALA TOKO

Rincian tugas dari masing- masing struktur adalah sebagai berikut ;


1.Tanggung jawab Kepala toko/ wakil kepala toko

Bertanggung jawab kepada pemilik toko

Bertanggung jawab terhadap kelancaran toko

Bertanggung jawab atas barang- barang ditoko

Bertanggung jawab terhadap hasil penjualan

Bertanggung jawab terhadap kunci toko

Tugas Kepala Toko/ Wakil kepala toko

Melakukan pengawasan terhadap barang yang dijual


43

Melakukan pengawasan terhadap karyawan toko

Melakukan pengawasan terhadap barang- barang inventaris

Melakukan pengawasan terhadap display

Melakukan pengawasan terhadap penerimaan barang

Melakukan pengawasan terhadap barang kedaluwarsa

Melakukan pengawasan terhadap target dan realisasi

Melakukan pengawasan terhadap penyimpanan uang

Melakukan pengawasan terhadap harga jual, label harga

2. Tugas penerima barang


Rincian tugas penerima barang termasuk penggudangan adalah sebagai berikut :

Melakukan pengecekkan terhadap penerimaan barang yang meliputi kualitas,


kuantitas dan tanggal daluwarsanya

Menulis keterangan tentang tanggal terima, jumlah, harga pada karton atau
pembungkus barang

Mengatur jumlah barang yang akan dipajang dan disimpan/ stock digudang

Mengatur grouping dan penyusunan barang digudang

Mengamankan barang, menjaga kebersihan gudang

3.Tugas Pajangan
Tugas pemajangan adalah berkaitan dengan upaya supaya pembeli merasa nyaman dan
mudah dalam berbelanja. Oleh sebab itu tugas bagian Pajangan adalah sebagai berikut:

Memeriksa stock barang di rak display

Merapikan barang

Memajang barang menurut jenisnya


44

Memajang banrang sesuai dengan FIFO

Mempelajari dan mengenali barang

Mempelajari barang yang fast moving dan slow moving

Memberikan pelayanan terbaik kepada konsumen

Mengingat tugas ini sangat penting, maka keterampilan yang harus dimiliki oleh seorang
pemajang antara lain;

Merchandising/ penyediaan barang dagangan

Display dan Promosi

Labelling dan Ticketing

4. Tugas Kasir
Tugas utama kasir adalah menerima uang pembayaran dari pembeli. Dengan ddemikian
seorang kasir harus mengerti dengan baik cara penggunaan mesin Cash register dan hafal
akan Kode departemen barang. Kasir harus memiliki penampilan sebagai berikut:

Berkepribadian menarik

Murah senyum, ramah, supel, mudah bergaul, dapat berkomunikasi dengan baik

Teliti, rapi dan cekatan

Bertanggung jawab dan jujur

Berpenampilan menarik, rendah hati

Disiplin dan selalu bekerja sama dengan sesama karyawan

Dalam menjalankan tugasnya sebagai Kasir biasanya dibantu oleh seorang Bagger, yakni
pembantu kasir dalam melayani pelanggan antara lain membungkus dan membawakan
barang belanjaan
5. Cleaning/ petugas kebersihan

45

Kebersihan adalah salah satu faktor penting dalam membangun citra konsumen terhadap
toko. Kebersihan dan kerapihan toko menunjukkan cara kerja dan manajemen yang baik.
Tanggung jawab petugas kebersikan adalah sebagai berikut;

Bertanggung jawab atas kebersihan didalam dan diluar toko

Bertanggung jawab terhadap peralatan kebersihan

Adapun tempat yang harus dibersihkan antara lain;

Barang dagangan

Kaca, lantai, ruangan, rak,dinding dan sebagainya

Toilet, tempat sampah, halaman toko

Apabila karyawan dapat melakukan kegiatannya sesuai dengan prosedur kerja serta
mengacu kepada rincian tugas dan tanggung jawabnya maka dapat dipastikan bahwa
perusahaan akan mencapai kebeerhasilannya
D.Standar Pelayanan terhadap konsumen
Dalam dunia usaha yang tingkat persaingannya semakin tinggi, terdapat 4 hal pokok
yang selalu diinginkan bahkan dituntut oleh konsumen. Empat hal tersebut adalah ;

Harga ( Price )

Kualitas ( Quality )

Pelayanan ( Service )

Ketepatan waktu ( Time delivery )

Seseorang yang akan membeli barang selalu mempertimbangkan hal tersebut. Mereka
menginginkan harga yang terjangkau dengan kualitas barang yang baik serta
mendapatkan pelayanan yang menyenangkan. Ketepatan waktu juga merupakan salah
satu unsur yang dipersaingkan. Sebagai contoh bila kita membeli barang yang berdasar
pesanan maka konsumen selalu menginginkan yang cepat jadi serta sesuai dengan waktu
yang dijanjikan. Hal tersebut diatas pada dasarnya berkaitan dengan upaya untuk
menarik perhatian konsumen, melalui kegiatan pelayanan.
46

Pengertian pelayanan adalah sesuatu baik( tangible) yang nyata ( tangible ) ataupun tidak
nyata ( intangible ) yang diberikan kepada konsumen dan sifatnya menyenangkan.
Apabila kita berbelanja ditoko, kemudian penjual memberikan kantong plastik sehingga
kita mudah membawanya, itu adalah pelayanan. Pramuniaga dan kasir yang melayani
dengan senyuman serta ramah, adalah contoh pelayanan. Mengingat pentingnya arti dan
manfaat pelayanan, maka pada perusahaan yang bergerak dalam bidang usaha Ritel
terdapat bentuk dan standar pelayanan yang dikenal dengan nama Cycle of service
( siklus pelayanan ) yakni pelayanan yang diberikan mulai calon pembeli berada diluar
toko, selama berbelanja sampai dengan meninggalkan toko. Siklus pelayanan terdiri atas:
1. Attracting service
Attracting service adalah segala bentuk pelayanan yang berupaya untuk menarik
pembeli masuk kedalam toko dan berbelanja. Contoh; halaman parkir yang cukup
luas, parkir gratis, spanduk besar yang dipasang diluar toko serta window display
atau Elalase toko
2. Shopping service
Shopping service adalah segala bentuk pelayanan yang diberikan didalam ruangan
toko, sehingga calon pembeli menjadi leluasa dan bebas melihat- lihat serta memilih
barang. Contoh; Toko menyediakan berbagai macam barang kebutuhan, tangga
berjalan, lift dan yang lainnya
3. Confort service
Confort service ialah bentuk pelayanan yang menyuguhkan perasaan nyaman dan
menjaadi betah selama berbelanja. Contoh; ruangan ber AC, suara alunan musik serta
suara pemandu yang merdu dan sebagainya
4. Buying service
Buying service ialah berbagai pelayanan yang tujuannya memperlancar terjadinya
penjualan misalnya; pramuniaga yang ramah tamah, label harga yang menarik serta
pengelompokan barang dagangan
47

5. Goodwill service
Goodwill service ialah pelayanan yang ditujukan untuk menjadikan pembeli sebagai
langganan. Pelayanan ini umumnya diberikan menjelang pembeli selesai berbelanja.
Contoh; kasir menyampaikan ucapan terima kasih saat menerima pembayaran,
barang belanjaan diantar sampai ke mobil serta pemberian jaminan atau garansi
Guna mendapatkan konsumen yang lebih banyak karena tingkat persaingan, saat ini
pengusaha saling berlomba untuk memberikan pelayanan yang terbaik bagi konsumen
Disamping itu dengan telah diberlakukan Undang- undang nomor 8 tahun 1999 tentang
perlindungan Konsumen maka standar pelayanan terhadap konsumen menjadi lebih
terjamin. Mengacu pada ketentuan tersebut maka perlindungan yang diperoleh konsumen
berupa hak adalah sebagai berikut;

Hak atas kenyamanan, keamanan dan keselamatan dalam mengkonsumsi barang


dan jasa

Hak untuk memilih barang dan atau jasa serta mendapatkan barang/ jasa tersebut
sesuai nilai tukar dan kondisi serta jaminan yang dijanjikan

Hak atas informasi yang benar, jelas, dan jujur mengenai kondisi dan jaminan
barang/ jasa

Hak untuk didengar pendapat dan keluhannya atas barang/ jasa yang digunakan

Hak untuk mendapatkan advokasi, perlindungan, dan upaya penyelesaian


sengketa perlindungan konsumen secara patut

Hak untuk mendapatkan pembinaan dan pendidikan konsumen

Hak untuk diperlakukan atau dilayani secara benar dan jujur serta tidak
diskriminatif

Hak untuk mendapatkan kompensasi, ganti rugi dan / atau penggantian, apabila
barang dan/ atau jasa yang diterima tidak sesuai dengan peerjanjian atau tidak
sebagaimana mestinya

Hak lainnya yang diatur dalam perundang- undangan


48

Sebagai perimbangan hak pelaku usaha adalah sebagi berikut;

Hak untuk menerima pembayaran yang sesuai dengan kesepakatan mengenai


kondisi dan nilai tukar barang / jasa yang diperdagangkan

Hak untuk mendapatkan peerlindungan hukum dari tindakan konsumen yang


beritikat tidak baik

Hak untuk melakukan pembelaan diri sepatutnya di dalam penyelesaian hukum


sengketa konsumen

Hak untuk rehabilitasi nama baik apabila terbukti secara hukum bahwa kerugian
konsumen tidak diakibatkan oleh barang dan atau jasa yang diperdagangkan

Hak- hak yang diatur dalam ketentuan peraturan perundang- undangan lainnya

Apabila hak konsumen dan hak pelaku usaha dilaksanakan dengan penuh tanggung
jawab maka akan terwujudlah keseimbangan perlindungan kepentingan konsumen dan
pelaku usaha sehingga tercipta perekonomian yang sehat

49

Anda mungkin juga menyukai