4. Financial service, yakni berbagai usaha yang bergerak dibidang kredit dan uang.
Misalnya; Bank, Asuransi, Pegadaian dan lainnya
5. Repair and maintenance service, yakni perusahaan jasa yang bergerak dalam
bidang perbaikan dan pemeliharaan. Misalnya; bengkel motor, perbaikan AC,
pemborong bangunan, perusahaan Cleaning service dan sebagainya
B .Penggolongan barang/ produk
Barang/ jasa sebagai alat pemuas kebutuhan sangatlah banyak jenis dan jumlahnya.
Makin maju masyarakat dalam suatu wilayah, maka makin banyak pula jenis barang
yang ditawarkan
Di negara Jepang yang dikenal sangat maju, maka barang yang beredar disana sangatlah
banyak jenis dan jumlahnya. Hal ini berbeda tentunya dengan negara lain yang termasuk
kelompok negara sedang berkembang. Guna memudahkan kegiatan pemasaran, pada
umumnya penggolongan barang berdasarkan atas tujuan pemakaiannya yakni barang
Konsumsi dan barang Industri
1. Barang konsumsi
Yang dimaksud barang konsumsi adalah barang kebutuhan yang dibeli oleh konsumen
untuk digunakan/ dikonsumsi. Karena dikonsumsi tentunya barang tersebut suatu saat
akan habis. Secara sederhana barang konsumsi adalah barang dibeli oleh konsumen akhir
untuk dihabiskan. Dalam hal ini barang konsumsi dibedakan atas tiga macam golongan
Barang konvenien adalah yang mudah dipakai, dimana kita membelinya dapat
disembarang tempat dan tidak memerlukan banyak pengorbanan serta dapat dibeli
setiap waktu. Misalnya; Sabun mandi, rokok, air mineral, obat nyamuk dan yang
lainnya
Barang shoping adalah kelompok barang dimana untuk membelinya harus melalui
proses mencari dan mempertimbangkan masak- masak misalnya membanding2
Barang spesial adalah barang yang mimiliki ciri tertentu dan hanya dapat dibeli pada
tempat tertentu pula. Dalam hal ini pembeli yang ingin memperoleh barang tersebut
harus mengeluarkan pengorbanan istimewa. Contoh barang spesial misalnya
Lukisan, barang- barang antik, mobil mewah dan lainnya
Penggolongan barang konsumsi tersebut sangatlah relatih karena bagi seseorang. Mobil
bagi konsumen biasa merupakan barang spesial. Tetapi bagi orang yang kaya mobil
dapat merupakan barang shoping. Sehingga satu barang tertentu dapat dapat dimasukkan
pada beberapa golongan karena pembelinya berbeda
Untuk memudahkan kegiatan pemasaran dan penatan barang pada barang konsumsi
dapat dilihat dari berbagai aspek seperti pada tabel Pola pembelian dan Pola pemasaran
barang konsumsi seperti pada tabel berikut
2. Memperbandingkan
harga, kualitas dan
pelayanan
3..Waktu merencanakan
pembelian
Convinience goods
Shopping
goods
Specialty goods
Sedikit
Banyak
Relatif
Tidak
Ya
Relatif
Sedikit
Banyak
Banyak sekali
Cepat
Relatif lama
Relatif lama
Sering
Jarang
Jarang
1. Rantai distribusi
Convinience goods
Shopping
goods
Specialty goods
Panjang
Sedang
Pendek
2.Perputaran persediaan
barang
3.Penting tidaknya daya tarik
kemasan
4.Penting mana antara
Merek produk atau nama
Toko
5.Tingkat persaingan
Cepat
Sedang
Rendah
Sangat penting
Tidak terlalu
penting
Tidak penting
Nama toko
Merek produk
Keduanya
Relatif
Tinggi
Rendah
2.Barang Industri
Barang industri adalah barang- barang yang dibeli guna diproses lebih lanjut untuk
kepentingan industri. Konsumen barang industri adalah Perusahaan atau organisasi
lainnya. Dalam hal ini barang industri dapat dibedakan dalam lima golongan
Bahan baku
Yang dimaksud bahan baku adalah bahan pokok untuk memmbuat barang/ produk
lain, misalnya Jerami untuk membuat kertas, karet untu membuat ban, kapas untuk
membuat benang
Komponen dan barang setengah jaadi adalah barang yang sudah dalam proses
produksi dan digunakan untuk melengkapi produk akhir. Termasuk dalam jenis ini
adalah benang untuk membuat tekstil, kain untuk membuat baju, plastik untuk
membuat jok mobil
Perlengkapan operasional
untuk jangka waktu yang lama. Misalnya; meja kursi almari arsip untuk ruang
kerja, minyak pelumas untuk mesin- mesin dan yang lainnya
Instalasi
Instalasi adalah alat produksi utama dalam pabrik/ perusahaan yang dapat dipakai
untuk jangka waktu relatif lama guna memproduksi barang. Contoh; mesin cetak
pada sebuah perusahaan percetakan, mesin penggilingan padi, mesin bubut dan
lainnya
Peralatan ekstra
Peralatan ekstra adalah alat- alat yang dipakai untuk membantu instalasi, seperti
Forllift dalam sebuah pabrik, gerobak, truk dan yang lainnya
Dalam hal pemasaran barang- barang industri akan sangat berbeda dengan barang
konsumsi. Untuk barang konsumsi ( consumer goods ) kegiatan periklanan dan promosi
melalui berbagai media harus banyak dilakukan agar produk bisa cepat menembus pasar.
Kegiatan penataan produk pada toko- toko eceran sangat diperlukan agar produk tersebut
memiliki daya jual. Sebaliknya untuk barang- barang Industri ( industrial goods ) dalam
kegiatan pemasarannya akan banyak menggunakan cara Personal selling ( Penjualan
perseorangan ), yakni mendatangi calon pembeli ( perusahaan ) guna menawarkan
produk. Tentunya dalam hal ini bukan penataan produk yang diperlukan tetapi penjelasan
produk dan demontrasi penggunaan produk sangat diperlukan
B. Merek dan kemasan produk
Apabila kita akan membeli sebuah barang disebuah toko, umumnya kita akan memilih,
dan menetukan merek atau cap tertentu. Bahkan saat membeli tanpa menyebutkan jenis
produknya. Contoh; bila kita akan membeli ballpoint, kita menyebut beli Boxy. Bila
membeli air mineral kita menyebut membeli Aqua. Bahkan kita menyebut Jarum saat
disuruh membeli rokok. Dari contoh tersebut terlihat begitu besar peran Merek dalam
penjualan sebuah produk.
Pengertian Merek yang disebut juga Cap atau Brand, adalah suatu tanda atau simbul
yang memberikan identitas suatu barang. Seorang ahli Marketing William J. Stanton
6
tuntutan hukum. Dengan demikian perusahaan yang menentukan merk tertentu tidak
akan gegabah dalam membuat produknya. Dalam strategi Merk, terdapat pula produk
yang dibuat sengaja tanpa Merk meskipun perusahaannya resmi/ legal. Hal ini
menyatakan bahwa perusahaan tidak menjamin kualitas barang. Artinya produk tanpa
merk umumnya selalu dijual dengan harga lebih rendah karena kualitas relatif rendah
barang tetapi juga untuk produk Jasa lainnya. Rumah makan Padang , memberikan nama
Salero untuk usahanya, agar konsumen menjadi mudah untuk mengenalnya dan bahkan
memberitahukan kepada konsumen lainnya. Tanpa nama tersebut konsumen akan sulit
untuk memberitahukan kepada konsumen lain. Hal ini tentunya akan merugikan pemilik
usaha.Jadi nama Salero tadi adalah merupakan Merek/ Cap atau Brand Image. Demikian
juga untuk toko bangunan Sejahtera misalnya.
Agar supaya Merek yang dibuat dapat benar-benar sesuai dengan maksud tujuannya
maka secara teori terdapat beberapa persyaratan untuk memilih dan menentukan merek
antara lain;
1. Mudah diingat
Dalam memilih merek harus menggunakan kata- kata atau gambar-gambar yang
mudah diingat. Agar mudah diingat maka harus digunakan kata- kata yang singkat
dan tentunya mudah dieja/ diucapkan. Bila menggunakan gambar haruslah dengan
bentuk dan warna yang menarik. Demikian juga bila dalam merek tersebut
menggunakan simbol
2. Menimbulkan kesan positif
Menimbulkan kesan positif artinya bahwa Merek yang dipilih sebaiknya berkaitan
dengan produknya. Sehingga dapat memberikan sugesti positif terhadap calon
pembeli. Sebagai contoh; sebuah Apotik atau toko obat akan lebih tepat bila
memberikan nama/ merek tokonya Sumber sehat
3. Tepat untuk kegiatan Promosi
Selain kedua syarat tersebut diatas, merek yang dipilih tepat digunakan untuk
promosi guna meningkatkan penjualan. Untuk itu pemilihan kata yang singkat,
8
mudah diingat serta menggunakan huruf dan simbul dengan bentuk menarik harus
benar- benar diperhatikan.
Persyaratan tersebut diatas pada dasarnya tidak merupakan keharusan, karena dalam
prakteknya banyak pula produk yang menggunakan merek menurut seleranya sendiri
ternyata produknya dengan mudah dapat menembus pasar. Jadi pada akhirnya pemilihan
Merek/ cap atau Brand tergantung pada keyakinan produsen itu sendiri
Agar merek memiliki kedudukan hukum yang kuat, maka merek harus didaftarkan.
Namun dalam Undang- undang nomor 15 tentang Merek , dinyatakan bahwa tidak semua
merek dapat didaftarkan. Merek yang tidak dapat didaftar adalah yang mengandung
salah satu unsur dibawah ini;
1. Bertentangan dengan kesusilaan dan ketertiban umum, artinya menggunakan kata
atau tanda yang umumnya digunakan dalam simbul- simbul agama
2. Kata/ simbul tersebut telah menjadi milik umum, misalnya tanda tengkorak diatas
dua tulang bersilang, yang secara umum telah diketahui sebagai tanda bahaya
3. Kata/ simbul merupakan keterangan atau berkaitan dengan barang atau jasa yang
dimintakan pendaftaran. Misalnya kata Kacang atau gambar kacang untuk produk
kacang
Selanjutnya merek yang didaftarkanpun dapat ditolak. Penolakan pendaftaran terjadi
apabila ;
1. Merek yang dimaksudkan mempunyai persamaan pada pokoknya atau
keseluruhannya dengan merek milik orang lain yang sudah terdaftar lebih dahulu
untuk barang atau jasa sejenis yang termasuk dalam satu kelas
2. Merek yang dimaksud merupakan atau menyerupai nama orang terkenal, foto,
merek dan nama Badan hukum yang dimiliki orang lain yang sudah terkenal
kecuali atas persetujuan tertulis dari yang bersangkutan
3. Merek yang dimaksud merupakan peniruan atau menyerupai nama atau singkatan
nama, bendera, lambang atau simbol atau emblem dari suatu negara atau lembaga
nasional maupum internasional kecuali atas persetujuan tertulis dari pihak yang
berwenang
9
4. Merek yang dimaksud merupakan peniruan atau menyerupai tanda atau cap atau
stempel resmi yang digunakan oleh negara atau lembaga pemerintah, kecuali atas
persetujuan tertulis dari pihak yang berwenang
5. Merek yang dimaksud merupakan atau menyerupai ciptaan orang lain yang
dilindungi hak cipta, kecuali atas persetujuan tertulis dari pemegang hak
Demikian beberapa penjelasan tentang Merek yang telah diatur dalam undang- undang
Selanjutnya, atribut produk yang sangat berdekatan dengan merek/ cap atau Brand
adalah Kemasan. Yang dimaksud Kemasan atau packaging adalah penempatan produk
kedalam suatu tempat atau wadah ( container ) atau yang sejenisnya yang terbuat dari
timah, karton, kain, plastik, gelas, botol, kaleng dan bahan lainnya yang dibuat oleh
produsen untuk disampaikan kepada konsumen. Dari pengertian tersebut diatas,
dinyatakan bahwa kemasan dibuat dari berbagai bahan dan dibuat oleh produsen.
Selanjutnya kemasan tersebut akan sampai ketangan konsumen akhir, karena kemasan
tersebut melekat dengan produknya. Sebagai contoh bila kita membeli sabun mandi
maka kemasan sabun tersebut akan berada dekat kita sampai dengan saat kita membuka
kemasan untuk digunakan. Hal tersebut berbeda dengan istilah pengepakan (packing ).
Pengepakan sebatas untuk memudahkan kegiatan pengangkutan/ pengiriman guna
melindungi barang selama dalam perjalanan
Dalam kegiatan pemasaran peran kemasan memiliki arti yang sangat penting dalam
peningkatan volume penjualan. Seseorang membeli produk bukan semata untuk
mendapatkan isinya,tetapi diawali dengan ketertarikan terhadap bentuk, warna, ukuran
kemasannya. Seorang ibu rumah tangga hendak membeli sabun colek ( cream ), dan
kebetulan ingin mendapatkan gelas. Maka pilihannya jatuh pada sabun yang dikemas
dalam gelas. Demikian beberapa contoh peran penting kemasan dalam peningkatan
penjualan
Guna membuat kemasan yang baik memenuhi beberapa persyaratan antara lain;
Kemasan harus dibuat dalam bentuk, ukuran, warna, gambar yang menarik.
Dengan kemasan tersebut konsumen akan mengetahui cara penggunaannya,
jaminan yang diberikan. Hal ini penting agar kemasan tersebut memiliki daya
jual
Kemasan yang dibuat, harus dapat digunakan untuk kegiatan promosi. Untuk itu
dalam kemasan perlu diberi tanda, simbul, tulisan, keterangan atau hal- hal lain
yang bersifat promosi yakni membujuk serta mempengaruhi.
Agar produk dan kemasannya dapat memiliki daya jual yang tinggi, beberapa bentuk
pengemasan dilakukan oleh perusahaan antara lain;
Pengemasan Kaleidoskopik
Pembungkusan ini dibuat sedemikian rupa sehingga orang akan membeli isinya,
walaupun yang diinginkan adalah kemasannya. Contoh beberapa produk susu bubuk,
dalam kemasannya terdapat kertas karton ceritera/ komik bersambung. Anak- anak
selain memerlukan susunya, mereka dapat membaca ceritera/ komik tersebut
Bungkus guna ganda adalah bentuk kemasan dimana setelah isinya dimanfaatkan,
konsumen dapat memanfaatkan kemasan yang pada dasarnya kemasan tersebut
adalah produk lain yang dijadikan wadah/ tempat. Contoh; Sabun cuci deterjen yang
dikemas dalam sebuah ember plastik, biskuit yang dikemas dalam sebuah stoples dan
yang lainnya. Melalui cara ini produsen akan mendapat dua keuntungan yakni dari
penjualan produk dan keuntungan dari menjual wadah ember atau stoples tersebut.
Bungkus berisi ganda adalah model pengemasan dimana dalam satu tempat/ wadah
kemasan terdapat beberapa jenis barang yang saling berkaitan. Misalnya dalam
11
kemasan pasta gigi terdapat sikat gigi, dalam kemasan cairan pembersih lantai
terdapat kain pel dan sebagainya. Melalui cara ini konsumen tergerak untuk membeli
karena mendapat bonus/ tambahan barang
Dari uraian tersebut diatas dapat dipahami bahwa merek dan kemasan yang direncanakan
secara baik akan dapat meningkatkan volume penjualan. Disamping itu merek dan
kemasan dapat digunakan untuk kegiatan promosi perusahaan. Ungkapan dalam bahasa
Inggris mengatakan; Packaging is a star salesman who paid no comission. Kemasan
adalah bintang Salesman yang tidak pernah mendapatkan komisi/ bayaran. Dengan kata
lain bahwa berpromosi melalui kemasan adalah gratis karena melalui kemasan yang
dibuat produsen dapat menitipkan pesan- pesan membujuk. Dan lebih dari itu, kemasan
tersebut akan sampai dan berada pada konsumen akhir. Hal ini sangat berbeda jika
dibandingkan dengan berpromosi melalui TV atau Radio yang harus membayar mahal
dan hanya berupa gambar sekilas yang mungkin segera dilupakan
C. Pengembangan produk
Pada dasarnya setiap perusahaan dituntut untuk selalu berusaha meningkatkan kualitas
dan pelayanan barang/jasa serta berupaya untuk menemukan produk baru agar dapat
lebih menambah kepuasan konsumen. Apabila hal ini kurang diperhatikan oleh produsen,
sedangkan produsen lain sangat agresif dalam pengembangan produk maka dapat
dipastikan bahwa konsumen akan berpindah kepada produk saingan. Agar perusahaan
dapat tetap bertahan serta memperoleh keuntungan maka beberapa hal yang berkaitan
dengan pengembangan produk harus dilakukan melalui berbagai cara antara lain;
1. Usaha perbaikan produk dan melalukan inovasi
Memperbaiki produk yang sudah ada adalah melakukan pembaharuan terhadap produk
bukan dalam artian kualitas semata tetapi dapat berupa usaha mencari penggunaan baru
dari produk yang sudah ada serta usaha untuk memperbesar tingkat konsumsi dengan
membuat kemasan yang lebih besar. Misalnya Coca cola dan Pepsi cola membuat
kemasan ukuran 1 liter, Air mineral Aqua membuat kemasan 1 galon atau 19 liter
2. Memperluas product line( lini produk )
12
Lini produk adalah sekelompok produk yang berhubungan erat satu sama lain karena
fungsinya yang serupa. Tujuan memperluas product line adalah untuk menawarkan lebih
banyak alternatif pilihan kepada calon konsumen. Sebuah perusahaan yang memproduksi
Lemari es, memperluas produknya dengan membuat freezer( lemari pendingin ), dan alat
pendingin udara( air condition )
3. Pengembangan produk merek
Pengembangan produk merek adalah membuat berbagai variasi produk berdasar produk
yang sudah ada. Strategi yang dilakukan dapat melalui;
o
Multi brand strategi, yakni dengan membuat produk baru dengan merek
lain dan berada pada kelompok barang yang sama. Contoh; Merek Aqua
yang semula hanya memproduksi air mineral,kemudian mengeluarkan Mi
zone
Halaman parkir
Halaman parkir memiliki arti penting dalam membangun citra toko. Dengan
menyediakan tempat parkir yang cukup luas dan tertata serta gratis, akan
memotivasi calon konsumen masuk kedalam toko. Pada toko eceran yang dikelola
secara modern, halan parkir dilengkapi dengan taman dan tempat duduk peneduh
menunggu keluarga yang sedang berbelanja
15
Pada saat calon pembeli masuk dan berada dalam toko, banyak hal yang mempengaruhi
kesannya. Sebagai contoh seorang calon pembeli, yang begitu masuk kedalam toko
langsung merasakan sejuknya udara/AC, dan harumnya ruangan serta ramahnya
pramuniaga, maka dapat dipastikan akan timbul kesan tertentu dihati calon konsumen
tersebut. Berbagai hal yang mempengaruhi pembentukan kesan setelah pembeli berada
dalam toko antara lain;
Lantai toko
Lantai toko dapat terbuat dari keramik, semen, papan/ kayu, karpet dan bahan
lainnya. Agar citra terhadap barang dan toko menjadi tinggi, maka dalam menata
interior memilih bahan lantai memegang peran yang penting karena masing- masing
bahan memiliki kesan tersendiri. Sebagai contoh, agar menimbulkan kesan
16
ekslusive toko yang menjual sepatu kualitas tertentu menggunakan karpet tebal
sebagai alas lantainya. Sedangkan toko swalayan menggunakan lantai keramik
Temperatur Udara
Temperatur udara dengan suhu tertentu serta aroma wewangian akan sangat
menunjang kenyamanan. Calon pembeli menjadi betah untuk berlama-lama,
melihat- lihat dan berbelanja. Untuk itu pada sebuah toko umumnya menggunakan
alat pendingin ( AC )
Kebersihan
Masalah kebersihan toko memegang peranan yang penting. Betapa bagusnya
eksterior dan interiornya namun bila tidak didukung dengan pemeliharaan
17
18
5. Ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat 1 dan ayat 2 tidak berlaku apabila
pelaku usaha dapat membuktikan bahwa kesalahan tersebut merupakan kesalahan
konsumen
Selanjutnya menurut pasal 23 pelaku usaha yang menolak dan/ atau tidak memberikan
tanggapan dan/ atau tidak memenuhi ganti rugi atas tuntutan konsumen maka pelaku
usaha dapat digugat melalui Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen ( BPSK ) yang
mempunyai tugas menyelesaikan sengketa konsumen diluar pengadilan dan juga
melakukan pengawasan terhadap Klausula Baku. Anggota BPSK terdiri dari unsur
pemerintah, konsumen, dan pelaku usaha. BPSK berkedudukan disetiap pemerintahan
kabupaten atau kota diseluruh wilayah Indonesia.
Adapun tugas dan wewenang BPSK antara lain;
1. Melaksanakan penanganan dan penyelesaian sengketa konsumen dengan cara
melalui mediasi atau arbitrasi atau konsiliasi
2. Memberikan konsultasi perlindungan konsumen.
3. Menerima pengaduan baik tertulis maupun tidak tertulis dari konsumen tentang
terjadinya pelanggaran terhadap perlindungan konsumen
4. Memutuskan dan menetapkan ada atau tidak adanya kerugian dipihak konsumen
5. Menjatuhkan sangsi administratif kepada pelaku usaha yang melanggar ketentuan
Pengaduan harus dilakukan dengan menyebut nama dan alamat pengadu ( konsumen ),
pelaku usaha dan melampirkan barang/ jasa yang diadukan, bukti perolehan ( Bon,
faktur, kwitansi dll) serta keterangan tempat dan waktu dimana barang/ jasa tersebut
diperoleh
Penyelesaian sengketa di BPSK dapat dilakukan dengan tiga cara, hal ini tergantung
pilihan dan kesepakatan para pihak yang bersengketa yaitu dengan cara konsiliasi,
mediasi dan arbritasi. Jika para pihak memilih konsiliasi atau mediasi, maka BPSK
hanya bertindak sebagai fasilitator mempertemukan kedua belah pihak. Bentuk dan
besarnya ganti rugi ditentukan yang bersengketa Bilamana para pihak memilih dengan
cara arbritrase maka konsumen memilih arbiter dari salah satu unsur komsumen yang
19
ada di BPSK, demikian juga pelaku usaha dengan cara yang sama. Selanjutnya keduanya
memilih arbiter ketiga dari unsur pemerintah yang akan menjadi ketua majelis. Yang
menentukan bentuk dan besarnya ganti rugi adalah majelis BPSK bukan para pihak.
Penyelesaian sengketa di BPSK dilakukan berdasarkan prinsip cepat, murah, dan
sederhana. Waktu yang diperlukan untuk mengambil keputusan selambat- lambatnya
dalam waktu 21 hari kerja terhitung sejak pengaduan konsumen diterima secara benar
dan lengkap
20
barang tersebut kuat maka harga ditentukan relatif tinggi. Sebaliknya jika
permintaan diperkirakan rendah maka harga ditetapkan relatif rendah dalam arti
mengambil keuntungan yang tidak terlalu besar
Menekan biaya
Meningkatkan pelayanan
22
Guna lebih meningkatkan jumlah pengunjung pada event tertentu misalnya tahun baru,
hari ulang tahun kemerdekaan dan event lainnya menyelenggarakan kegiatan lomba,
kontes,peragaan dan lainnya yang biasanya dilakukan dengan berkerja sama dengan
produsen atau pemasok. Agar barang yang ditata memiliki daya jual, maka penataan
barang barang dagangan haruslah mengacu pada tehnik display yang akan diuraikan pada
bagian berikut
4. Melakukan estimasi penyediaan barang yang tepat
Pada sebuah toko persediaan barang disimpan di gudang. Fungsi gudang pada dasarnya
adalah sebagai tempat menerina barang, tempat menyimpan dan tempat mengeluarkan
barang
Dalam hal menerima barang harus diatur waktu penerimaannya untuk menjaga
kebersihan dan untuk menjaga jangan sampai terjadi percampuran barang. Seluruh
barang yang diterima harus dicek kualitas dan jumlahnya serta dikelompokkan agar
memudahkan saat mengeluarkan. Dalam hal penyimpanan harus lebih ditekankan pada
pada stock yang memadai untuk menyediakan barang yang cukup untuk waktu penjualan
yang ditentukan. Pengeluaran barang dari gudang harus menggunakan sistem FIFO,
artinya barang yang diterima lebih dulu dari suplier dikeluarkan lebih dahulu untuk
mengurangi resiko barang rusak/ daluwarsa.
B. Pengelompokan barang dagangan
Untuk memudahkan calon pembeli memilih barang yang diperlukan, serta
mempermudah dalam melakukan penataan barang maka harus dilakukan pengelompokan
barang dagangan atau grouping. Grouping adalah sitem untuk melakukan seleksi dan
pemilihan sejumlah barang yang akan dijual, dengan mengelompokkan penempatan
item/ jenis barang yang strategis guna memudahkan pembeli memilih barang. Jadi
grouping sangat erat kaitannya dengan display. Kegiatan grouping juga dimaksudkan
agar barang yang satu dengan barang lain yang memiliki sifat kimia berbeda tidak
bercampur. Karena hal ini dapat mengurangi kualitas barang. Dalam pengelompokan di
toko tiap- tiap group diberi label pada rak sesuai dengan barang yang dipajang dengan
mencantumkan kode barang, merek, jumlah barang yang ada di rak. Grouping dilakukan
dalam dua kelompok besar yaitu Food dan Non Food sebagai contoh berikut;
23
Nama Departemen
01
SNACK
( Makanan kecil )
02
BISKUIT& COOKIES
03
CONFECTIONERY
MILK
( Susu )
05
SOFT DRINK
(Minuman ringan )
06
BABY FOOD
Promina, Nutricia,
07
NOODLE/SOUP/EXTRACT/PASTA
09
SPICES&CONDIMENT
(Bumbu-bumbu dapur )
10
CANNED MEAT/FISH/VEGETABLE
12
24
Nama Departemen
01
HOUSEHOLD CLEANER
KITCHENWARE&HOUSEHOLD WARE
TABLEWARE& GIFT
05
BEAUTY AID
( Alat kecantikan )
06
STATIONARY
08
APPAREL
( Pakaian )
09
ACCESSORIES
( Perhiasan )
10
Grouping tersebut diatas adalah untuk toko swalayan atau supermarket. Kegiatan
pengelompokan barang juga dapat didasarkan atas tingkatan umur konsumennya. Toko
yang menjual pakaian, akan mengelompokkan barangnya atas Pakaian bayi, anak- anak,
remaja, dewasa dan masih dikelompokkan lagi Pria dan wanita.
C. Display
Salah satu daya tarik pada toko adalah penataan barang dagangannya. Melalui berbagai
bentuk penyajian barang dagangan pada berbagai model rak display maka menjadikan
25
suasana toko menjadi semarak, dan menimbulkan daya tarik, yang pada akhirnya dapat
meningkatkan volume penjualan. Uraian tersebut adalah gambaran tentang pentingnya
display
Yang dimaksud display adalah usaha yang dilakukan dalam penataan barang dagangan
ditoko, dengan memperhatikan unsur pengelompokan jenis dan kegunaan barang,
kerapihan dan keindahan dengan tujuan mengarahkan pembeli agar tertarik untuk
melihat dan memutuskan untuk membeli.
Dalam membuat display harus pula memperhatikan pengaturan tempat atau space
manajemen yaitu sistem pengaturan barang dengan mengoptimalkan pemakaian ruangan
yang tersedia sehingga menghasilkan nilai lebih antara lain;
1. Mempercepat perputaran barang
2. Menurunkan biaya gudang melalui pencegahan penumpukan persediaan barang
digudang
3. Menciptaka daya tarik bagi konsumen
Dengan demikian dalam space manajemen harus merencanakan;
1.POP ( Point of Purchase ) yakni suatu keterangan tentang nama barang,ukuran, harga
dan keterangan lain yang ditempatkan sedemikian rupa sehingga menarik dan mudah
dilihat pada posisi orang berdiri
2. Pemajangan ( display )
Dalam kegiatan pemajangan perlu memperhatikan;
Pengaturan jumlah barang dalam rak disesuaikan dengan daya jual barang
tersebut
Menggunakan Price card, yang berisi data pisik barang misalnya nama barang,
kode barang, kode supllier/ pemasok, harga jual, nomor rak, jumlah minimum
stock dan lainnya
Selanjutnya secara teknis dalam melakukan penataan barang/ display terdapat beberapa
syarat penting yang harus dipenuhi yakni;
1. Rapi dan bersih
Kerapihan dan kebersihan merupakan salah satu faktor yang dapat menarik
perhatian pelanggan untuk mendekat melihat barang sehingga pada akhirnya tertarik
untuk membeli
2. Mudah dicari
Slah satu cara untuk untuk membuat pembeli nyaman dan betah berbelanja adalah
tersedianya berbagai kemudahan- kemudahan. Untuk itu barang yang dipajang di
rak haruslah menurut kelompoknya atau grouping serta petunjuk barang yang
umumnya digantung diatas ( Sign board )
3. Mudah dilihat
Dalam memajang Label barang dan label harga pada Rak pajangan haruslah
menghadap ke depan/ ke luar sehingga pembeli dengan mudah dapat melihat tanpa
menyentuh barang
4. Mudah dijangkau
Pada umumnya pengunjung toko adalah para wanita yang memiliki tinggi badan
antara 150 cm 160 cm . Untuk itu dalam menata barang haruslah
memperhitungkan ketinggian peralatan display yang disesuaikan dengan tinggi
badan agar mudah untuk dijangkau. Demikian juga untuk barang kebutuhan seharihari jangan diletakkan pada tempat yang tersembunyi
5. Aman
27
28
Keenam hal tersebut diatas adalah merupakan pertimbangan dasar untuk melakukan
display agar memiliki daya jual tinggi
Dengan demikian dapat dikatakan kegiatan display merupakan upaya untuk menandani
toko, layaknya mendadani seorang gadis. Kegiatan ini tidak hanya dilakukan oleh
pemilik toko tetapi dilakukan bersama, yakni toko dan pemilik merek/ produsen, karena
keduanya memiliki kepentingan yang sama. Hasil kerjasama tersebut dapat kita lihat
ditoko antara lain;
Shelf vision yakni Iklan di rak dan di depan produk, cart vision yaitu iklan yang
diletakkan di troli/ kereta belanja, wall vision, floor vision yakni iklan dilantai. Dengan
demikian hampir semua tempat/ ruangan dipergunakan untuk berpromosi berbagai merek
produk dan dari kesemua itu Rak merupakan tempat yang sangat strategi
1. Jenis- jenis display
Teknologi display yang semakin berkembang yang ditunjang dengan berbagai model rak,
menyebabkan penataan barang menjadi semakin bervariasi dengan upaya tampilan yang
maksimal. Hal ini memacu para produsen dan pemasok untuk memperkenalkan produk
dan mereknya melalui rak- rak display.
Berdasar atas penempatan barang terdapat beberapa jenis display antara lain;
Yaitu cara display dengan posisi susunan barang tegak dalam rak. Untuk pemajangan
ini perlu memperhatikan hal- hal sebagai berikut;
o
Komposisi warna produk harus diperhatikan agar tampak serasi dan enak
dipandang
Jarak antara Rak dalam Gondola harus sama atau semakin keatas semakin
kecil
Adalah model display dimana penataan barang menggunakan lantai dasarnya tanpa
menggunakan rak tertentu. Hal- hal yang perlu diperhatikan dalam floor display
antara lain;
o
Letaknya strategis
Luas sekitar 90 cm x 90 cm
Adalah display yang ditempatkan pada posisi yang strategis mudah dijangkau
banyak dilalui pengunjung dengan harapan orang yang lewat tergerak untuk
membeli. Display ini biasanya berada dekat Kasir.Produsen taupun pemasok, bila
ingin produknya didisplay pada tempat tersebut harus menyewa mahal
Wall display
Wall display adalah display dimana produk ditata/ ditempel didinding. Display ini
biasanya untuk barang- barang fashion seperti pakaian dan kelengkapannya. Salah
satu hal yang harus diperhatikan dalam wall display, yakni barang yang didisplay
30
didinding harus pula ada di rak. Contoh; Terdapat tiga ukuran baju, S, M dan L
dipajang didinding, maka di rak display pun harus ada ukuran tersebut
Yaitu pemajangan untuk menawarkan produk lain yang berhubungan dengan produk
yang baru dibelinya. Pemajangannya dengan menggabungkan dua produk yang
saling berkaitan. Dengan demikian konsumen yang membeli salah satu produk
diingatkan untuk membeli produk lain sebagai pelengkapnya. Misalnya kopi dan
creamer. Juga sering ditemui pada pajangan minuman, pada rak tambahan depannya
terdapat Kacang kulit yang didisplay. Maksud display tersebut mengingatkan kita
untuk membeli minuman dan Kacang kulit sebagai pelengkapnya
Adalah model display tanpa gondola, yakni menggunakan kotak/ karton kemasan
besar yang dipotong setengahnya sedemikian rupa dan disusun rapi sehingga
produknya tampak. Display ini cocok untuk makanan atau minuman kaleng
Jumble display
Jumble display adalah display campur aduk. Dalam hal ini produk diletakkan dalam
sebuah tempat terbuka dan pembeli bebas untuk mengaduk aduk barang untuk
memilih.
C. Tata letak dan arus pengunjung ( Store layout and Traffic flow )
Mengatur ruangan melalui tata letak dan mengarahkan arus pengunjung adalah sesuatu
hal yang sangat penting guna membuat daya tarik pengunjung. Melalui tata letak yang
baik maka akan sangat berpengaruh terhadap penampilan dan citra toko. Bagi konsumen
pembentukan kesan terjadi pada saat calon pembeli berada dilingkungan luar toko,
masuk ketoko, melihat lihat barang sekeliling toko dan saat menyelesaikan pembayaran
dan meninggalkan toko
31
Agar terbentuk citra positif terhadap toko maka dalam pengaturan Layout meliputi:
Floor Layout yaitu tata ruang/ lantai , dimana peralatan toko ditempatkan
Hal yang sangat mendasar dalam tata ruang dan penempatan peralatan serta penataan
barang sehingga memudahkan arus pengunjung toko adalah bentuk Layoutnya. Pada
dasarnya terdapat dua bentuk layout toko yaitu;
1. Grid pattern
Bentuk ini umumnya digunakan pada super market, karena model Grid ini dapat
mengarahkan pengunjung berkeliling mengikuti lorong rak. Selain itu melalui
cara ini toko dapat menampilkan berbagai macam barang dagangan pada rak- rak
display tersebut
2. Free flow pattern
Bentuk ini umumnya digunakan pada Departemen store atau toko- toko fashion
lainnya. Dalam bentuk ini pengunjung bebas dan tidak diarahkan mengikuti jalur
tetapi dapat memilih dan mencari barang yang diperlukan.Untuk itu pada titiktitik tertentu harus ditempatkan pajangan- pajangan yang berkaitan dengan
produk yang dipromosikan.
3. Combination pattern
Bentuk ini umumnya digunakan pada Departemen strore besar dan modern yang
terdiri dari beberapa area. Untuk barang- barang fashion mengacu pada Free flow
pattern sedang untuk area buku dan alat- alat tulis menggunakan Grid pattern .
Dengan model ini pengaturan ruang dan arus pengunjung menjadi lebih efektif.
32
Kedua bentuk tata ruang dan tata letak tersebut pada dasarnya memiliki kelebihan dan
kekurangan. Namun pertimbangan utama dalam memilih bentuk Layout adalah jenis/
kelompok barang serta harga barang dagangan. Adapun kebaikan dan kelemahan
masing- masing bentuk adalah sebagai berikut;
Kebaikan Grid pattern:
Memudahkan pembeli untuk menelusuri setiap jalan antar rak/ gang ( aisle ) guna
mencari barang
Pada saat padat pengunjung, suasana menjadi kurang nyaman karena padat
pengaturan dan padat barang
Pembeli akan membuang banyak waktu untuk berkeliling atau menjadi binggung/
ragu dengan apa yang telah dilihat
33
Hal lain yang merupakan pertimbangan pokok dalam tata letak adalah pengaturan arus
pengunjung atau traffic flow. Dalam menentukan traffic flow harus melihat kebiasaankebiasaan pembeli saat berbelannja, yakni arah dan bagian mana mereka banyak lewat
dan bagian mana yang umumnya kurang diminati/ dilewati. Seperti diketahui apabila
seseorang masuk kedalam suatu ruangan umumnya orang akan mengarahkan pandangan
dan memperhatikan apa- apa yang ada disebelah kiri. Berdasarkan kebiasan- kebiasan
tersebut dalam pembagian area dan pengaturan display dikenal tiga istilah yakni;
Hot spot
Area toko yang umumnya sering dan selalu dilewati pembeli, misalnya bagian
depan, area dekat kasir
Warm spot
Cold spot
Area toko yang agak jarang dilewati misalnya sudut- sudut belakang
Setelah mengetahui pembagian area tersebut maka berbagai barang dagangan dapat kita
display sesuai dengan kebutuhan. Dalam meletakkan dan menempatan barang dagangan
pada area- area tersebut harus memperhatikan komponen barang dagangan yang
meliputi;
Bestseller
Best seller adalah kelompok barang yang perputarannya tinggi karena banyak
diperlukan oleh konsumen. Produk best seller ini bisa sepanjang tahun atau pada
saat tertentu saja misalnya; seragam sekolah pada tahun ajaran baru, baju anakanak pada saat menjelang lebaran
Impulse line
34
Impulse line adalah penempatan barang pada posisi yang strategis sehingga
mendorong orang membeli tiba- tiba tanpa direncanakan. Misalnya menempatkan
makanan kecil/ snack, permen, cokelat pada rak dekat kasir
Advertise line
Advertise line adalah penempatan barang yang sedang dipromosikan. Untuk itu
letaknya pada posisi yang strategis yakni banyak dilalui oleh pengunjung,
biasanya pada Hot spot
Problem stock
Problem stock adalah berbagai barang yang perputarannya sangat lambat. Hal ini
kemungkinan terjadi karena kesalahan dalam memperhitungkan pembelian, atau
disebabkan oleh kurang perhatian terhadap produk sehingga kelihatan lama dan
kurang bersih. Untuk barang yang masuk kategori problem stock umumnya
dilakukan obral atau diskon dengan menggunakan Jumble display ( campur
aduk )
LEAD LINE
35
HEAD LINE
DESCRIPTIVE LINE
PRICE
BASE LINE
Keterangan :
LEAD LINE adalah kata- kata yang memandu pandangan untuk mengetahui/ melihat
lebih dalam. Untuk itu dalam membuat lerad line kata- kata singkat seperti; Baru tiba,
Hanya hari ini, Turun harga dan sebagainya
HEAD LINE adalah informasi tentang produk yang ditawarkan
DESCRIPTIVE LINE adalah keterangan sedikit rinci tentang barang tersebut, misalnya
keuntungan produk tersebut
PRICE adalah informasi tentang harga produk yang ditawarkan tersebut yang ditulis
dengan huruf yang lebih besar dari yang lain
BASE LINE adalah informasi tentang kualitas atau ukuran misalnya per Kg, Ons dan
sebagainya
Disamping label dan ticket, guna mempermudah administrasi usaha khususnya Kasir
digunakan tenologi baru yaitu Barcode. Barcode merupakan Label berisi garis- garis
yang mempermudah untuk mengetahui harga pada mesin pembaca . Melalui barcode dan
mesin pembacanya akan mempercepat pelayanan, karena kasir tidak perlu menekannekan tombol setiap menghitung harga barang yang dibeli konsumen.
Suatu usaha didirikan pada dasarnya untuk melakukan kegiatan produksi. Yang
dimaksud kegiatan produksi ialah menciptakan/membuat barang atau menambah
kegunaan. Kegiatan pengaturan hal-hal yang berkaitan dengan produksi ini
dinamakan fungsi Tata karya.
4. Modal
Salah satu unsur yang penting dalam menjalankan usaha perusahaan adalah modal.
Dengan modal itulah perusahaan dapat membeli berbagai barang dan peralatan yang
dibutuhkan untuk menjalankan usahanya. Pembelian barang dan peralatan tersebut
tentu dengan menggunakan uang. Urusan permodalan /keuangan tersebut dinamakan
fungsi Tata artha.
5. Karyawan
Jika sesuatu perusahaan memperkerjakan tenaga kerja pramuniaga misalnya maka
terdapat berbagai urusan yang berkaitan dengan kepegawaian/personil. Mengurus
hal-hal yang berkaitan dengan kepegawaian dinamakan Tata personalia.
6. Administrasi
Dalam setiap usaha harus dilakukan pencatatan dan pembukuan terhadap segala hal
yang ada hubungannya dengan kegiatan perusahaan. Hal itu misalnya: pembukuan,
perhitungan harga pokok, jumlah produksi, penjualan, pembelian, pengeluaran
barang dan lain-lain. Urusan yang erat kaitannya dengan pekerjaan administrasi ini
dinamakan fungsi Tata usaha.
Secara sepintas, unsur-unsur tersebut kelihatannya terpisah-pisah satu dengan yang
lainnya, namun pada hakekatnya merupakan satu kesatuan yang saling mendukung dan
berjalan bersama-sama dalam suatu perusahaan. Untuk itu diperlukan seorang manager
yang kegiatannya mengurus, mengatur, memimpin dan mengolah sehingga berjalan
dengan lancar serta efisien yang pada akhirnya dapat membuahkan hasil
Pemilik toko swalayan misalnya, menginginkan agar usahanya dapat berjalan dengan
lancar dan teratur. Untuk itu maka setiap orang atau badan yang terlibat langsung dalam
38
perusahaan itu harus mengetahui dengan jelas, apa yang harus dikerjakan, kapan dan
bagaimana caranya, supaya baik dan efisien.
Jika usaha toko tersebut sudah memerlukan beberapa orang pembantu, maka perlu
diadakan pembagian kerja dengan menentukan tugas, wewenang dan tanggung jawab
masing-masing, walaupun dalam hal ini si pengusaha/pemilik usaha ikut bekerja secara
langsung. Membagi-bagi pekerjaan dalam suatu usaha perusahaan akan memudahkan
orang dalam menjalankan tugasnya. Pembagian kerja itu dimaksudkan untuk
menegaskan siapa yang harus mengurus, apa yang harus diurus serta tanggung jawab apa
yang diembannya. Oleh karena itu perlu diadakan suatu tata kerja yang agak terperinci.
Hal ini disebut rincian tugas dan tanggung jawab atau Job description. Pada dasarnya
tugas seorang pimpinan adalah mengawasi terhadap jalannya perusahaan, pelaksanaan
secara teknis diserahkan kepada orang/ bagian lainnya yang terlibat dalam perusahaan.
Semua itu dapat berjalan dengan lancar dan teratur bila tata kerja disusun secara jelas.
Didalam menjalankan usaha Toko, diperlukan orang yang mampu menghadapai berbagai
persoalan dan permasalahan bisnis. Pada mulanya banyak dari masalah ini tidak nampak.
Namun pada saat usaha mulai tumbuh berkembang berbagai persoalan muncul. Pada
perusahaan besar, persoalan bisnis dihadapi oleh banyak manajer. Setiap menajer
mengkhususkan diri pada bidang tertentu. Sebaliknya persoalan yang terjadi pada usaha
kecil dihadapi oleh satu orang. Untuk itu diperlukan kepandaian dan pengalaman dalam
banyak hal agar segala sesuatunya dapat berjalan lancar dengan pengeluaran biaya yang
rasional.Kepandaian dan pengalaman tersebut meliputi ;
a. Pengalaman dalam bidang Wirausaha
Pengetahuan saja rasanya mungkin tidak cukup. Pengetahuan yang didukung oleh
pengalaman akan dapat menunjang keberhasilan. Pengalaman dapat diperoleh dari
dirinya sendiri atau belajar dari pengalaman orang lain. Beberapa sifat dan karakter
wirausaha yang harus dimiliki antara lain;
Kreatif
Berani dengan resiko
Ulet
Memiliki etika
b. Perencanaan
Rencana usaha harus dibuat secara tertulis. Pada permulaan, ditentukan tujuan jangka
pendek untuk beberapa bulan atau satu tahun. Kemudian dapat dimulai dengan
39
perencanaan jangka panjang. Dalam membuat perencanaan harus melibatkan faktorfaktor produksi yang meliputi Alam, tenaga kerja, Modal dan skill. Perusahaan yang baik
menempatkan Sumber daya manusia sebagai bagian dari keseluruhan proses pencapaian
tujuan perusahaan. SDM tidakdianggap sebagai faktor produksi tetapi merupakan mitra
atau partner kerja yang sangat menentukan maju mundurnya perusahaan.Pihak
perusahaan harus mengembangkan SDM sejak awal dan memandang sebagi asset yang
paling berharga. Dengan demikian semua karyawan dari level bawah sampai keataas
harus dididik dilatih dan dikembangkan agar produktivitasnya meningkat. Disampng itu
pimpinan perusahaan harus memperhatikan kepentingan dan kesejahteraan karyawan
sehingga dapat bekerja lebih tenang. Pengusaha harus dapat mengangkat derajat
karyawan, memperlakukan secara manusiawi, memperhatikan kebutuhan hidup
karyawan, memberi kenyamanan kerja.
Apabila perusahaan semakin berkembang maka perlu dilakukan pembagian tugas yang
jelas. Untuk itu beberapa perencanaan harus dibuat antara lain
1. Menyusun uraian tugas pokok untuk menjalankan usaha dan membaginya dalam
jabatan-jabatan tertentu.
2. Menyusun struktur organisasi berikut jabatan dan deskripsi tugas, wewenang dan
tanggung jawabnya.
3. Memperkirakan kebutuhan tenaga kerja meliputi jabatan yang diperlukan, jumlah
dan persyaratan minimum yang harus dipenuhi.
4. Menetapkan balas jasa dan perangsang yang dapat disediakan.
Pada toko eceran yang dikelola secara modern seperti Mini Market, Swalayan ataupun
Departemen store standar organisasi perusahaannya seperti pada bagan berikut
OWNER MANAGER
Strategic management
ACOUNTANT
Financial control
MERCHANDISE MANAGER
Merchandise management
41
Advertising& Promotion
STORE MANAGER
Store management
SALES PEOPLE
Keterangan :
1. Owner manager adalah pemilik toko yang memiliki kewenangan untuk mengatur
perusahaan. Pemilik yang sekaligus sebagai pimpinan harus dapat mengelola usahanya
melalui berbagai pengambilan keputusan yang tepat
2. Acountant adalah bagian yang melakukan kegiatan administrasi keuangan dan
berfungsi sebagai pengawas keuangan
3. Dalam hal mengelola Toko Pemilik toko dibantu olah seorang Merchandise manager,
yakni orang memiliki kemampuan mengelola barang dagangan secara menyeluruh mulai
42
dari mencari barang dagangan, menyimpan, menentukan harga jual, menata/ display dan
melakukan promosi. Tugas- tugas tersebut merchandise management dan Advertising/
promotion
4. Store manager atau manager toko melakukan kegiatan yang berkaitan dengan
mengelola toko, mengatur karyawan serta para tenaga penjualnya
Struktur organisasi tersebut diatas adalah salah satu model untuk toko eceran. Model ini
dapat dikembangkan sesuai dengan kebijakan perusahan
Disamping Model organisasi seperti tersebut diatas terdapat pula model organisasi yang
lebih sederhana dan banyak digunakan dinegara kita seperti pada Bagan berikut
KEPALA TOKO
Menulis keterangan tentang tanggal terima, jumlah, harga pada karton atau
pembungkus barang
Mengatur jumlah barang yang akan dipajang dan disimpan/ stock digudang
3.Tugas Pajangan
Tugas pemajangan adalah berkaitan dengan upaya supaya pembeli merasa nyaman dan
mudah dalam berbelanja. Oleh sebab itu tugas bagian Pajangan adalah sebagai berikut:
Merapikan barang
Mengingat tugas ini sangat penting, maka keterampilan yang harus dimiliki oleh seorang
pemajang antara lain;
4. Tugas Kasir
Tugas utama kasir adalah menerima uang pembayaran dari pembeli. Dengan ddemikian
seorang kasir harus mengerti dengan baik cara penggunaan mesin Cash register dan hafal
akan Kode departemen barang. Kasir harus memiliki penampilan sebagai berikut:
Berkepribadian menarik
Murah senyum, ramah, supel, mudah bergaul, dapat berkomunikasi dengan baik
Dalam menjalankan tugasnya sebagai Kasir biasanya dibantu oleh seorang Bagger, yakni
pembantu kasir dalam melayani pelanggan antara lain membungkus dan membawakan
barang belanjaan
5. Cleaning/ petugas kebersihan
45
Kebersihan adalah salah satu faktor penting dalam membangun citra konsumen terhadap
toko. Kebersihan dan kerapihan toko menunjukkan cara kerja dan manajemen yang baik.
Tanggung jawab petugas kebersikan adalah sebagai berikut;
Barang dagangan
Apabila karyawan dapat melakukan kegiatannya sesuai dengan prosedur kerja serta
mengacu kepada rincian tugas dan tanggung jawabnya maka dapat dipastikan bahwa
perusahaan akan mencapai kebeerhasilannya
D.Standar Pelayanan terhadap konsumen
Dalam dunia usaha yang tingkat persaingannya semakin tinggi, terdapat 4 hal pokok
yang selalu diinginkan bahkan dituntut oleh konsumen. Empat hal tersebut adalah ;
Harga ( Price )
Kualitas ( Quality )
Pelayanan ( Service )
Seseorang yang akan membeli barang selalu mempertimbangkan hal tersebut. Mereka
menginginkan harga yang terjangkau dengan kualitas barang yang baik serta
mendapatkan pelayanan yang menyenangkan. Ketepatan waktu juga merupakan salah
satu unsur yang dipersaingkan. Sebagai contoh bila kita membeli barang yang berdasar
pesanan maka konsumen selalu menginginkan yang cepat jadi serta sesuai dengan waktu
yang dijanjikan. Hal tersebut diatas pada dasarnya berkaitan dengan upaya untuk
menarik perhatian konsumen, melalui kegiatan pelayanan.
46
Pengertian pelayanan adalah sesuatu baik( tangible) yang nyata ( tangible ) ataupun tidak
nyata ( intangible ) yang diberikan kepada konsumen dan sifatnya menyenangkan.
Apabila kita berbelanja ditoko, kemudian penjual memberikan kantong plastik sehingga
kita mudah membawanya, itu adalah pelayanan. Pramuniaga dan kasir yang melayani
dengan senyuman serta ramah, adalah contoh pelayanan. Mengingat pentingnya arti dan
manfaat pelayanan, maka pada perusahaan yang bergerak dalam bidang usaha Ritel
terdapat bentuk dan standar pelayanan yang dikenal dengan nama Cycle of service
( siklus pelayanan ) yakni pelayanan yang diberikan mulai calon pembeli berada diluar
toko, selama berbelanja sampai dengan meninggalkan toko. Siklus pelayanan terdiri atas:
1. Attracting service
Attracting service adalah segala bentuk pelayanan yang berupaya untuk menarik
pembeli masuk kedalam toko dan berbelanja. Contoh; halaman parkir yang cukup
luas, parkir gratis, spanduk besar yang dipasang diluar toko serta window display
atau Elalase toko
2. Shopping service
Shopping service adalah segala bentuk pelayanan yang diberikan didalam ruangan
toko, sehingga calon pembeli menjadi leluasa dan bebas melihat- lihat serta memilih
barang. Contoh; Toko menyediakan berbagai macam barang kebutuhan, tangga
berjalan, lift dan yang lainnya
3. Confort service
Confort service ialah bentuk pelayanan yang menyuguhkan perasaan nyaman dan
menjaadi betah selama berbelanja. Contoh; ruangan ber AC, suara alunan musik serta
suara pemandu yang merdu dan sebagainya
4. Buying service
Buying service ialah berbagai pelayanan yang tujuannya memperlancar terjadinya
penjualan misalnya; pramuniaga yang ramah tamah, label harga yang menarik serta
pengelompokan barang dagangan
47
5. Goodwill service
Goodwill service ialah pelayanan yang ditujukan untuk menjadikan pembeli sebagai
langganan. Pelayanan ini umumnya diberikan menjelang pembeli selesai berbelanja.
Contoh; kasir menyampaikan ucapan terima kasih saat menerima pembayaran,
barang belanjaan diantar sampai ke mobil serta pemberian jaminan atau garansi
Guna mendapatkan konsumen yang lebih banyak karena tingkat persaingan, saat ini
pengusaha saling berlomba untuk memberikan pelayanan yang terbaik bagi konsumen
Disamping itu dengan telah diberlakukan Undang- undang nomor 8 tahun 1999 tentang
perlindungan Konsumen maka standar pelayanan terhadap konsumen menjadi lebih
terjamin. Mengacu pada ketentuan tersebut maka perlindungan yang diperoleh konsumen
berupa hak adalah sebagai berikut;
Hak untuk memilih barang dan atau jasa serta mendapatkan barang/ jasa tersebut
sesuai nilai tukar dan kondisi serta jaminan yang dijanjikan
Hak atas informasi yang benar, jelas, dan jujur mengenai kondisi dan jaminan
barang/ jasa
Hak untuk didengar pendapat dan keluhannya atas barang/ jasa yang digunakan
Hak untuk diperlakukan atau dilayani secara benar dan jujur serta tidak
diskriminatif
Hak untuk mendapatkan kompensasi, ganti rugi dan / atau penggantian, apabila
barang dan/ atau jasa yang diterima tidak sesuai dengan peerjanjian atau tidak
sebagaimana mestinya
Hak untuk rehabilitasi nama baik apabila terbukti secara hukum bahwa kerugian
konsumen tidak diakibatkan oleh barang dan atau jasa yang diperdagangkan
Hak- hak yang diatur dalam ketentuan peraturan perundang- undangan lainnya
Apabila hak konsumen dan hak pelaku usaha dilaksanakan dengan penuh tanggung
jawab maka akan terwujudlah keseimbangan perlindungan kepentingan konsumen dan
pelaku usaha sehingga tercipta perekonomian yang sehat
49