Anda di halaman 1dari 22

LAPORAN PRAKTIKUM PNEUMATIK

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO


PROGRAM STUDI TEKNIK LISTRIK
POLITEKNIK NEGERI MALANG
2013

BAB I

Konsep Dasar Pneumatik

Pneumatik merupakan teori atau pengetahuan tentang udara yang bergerak, keadaan-keadaan
keseimbangan udara dan syarat-syarat keseimbangan.Perkataan pneumatik berasal bahasa Yunani
pneuma yang berarti napas atau udara. Jadi pneumatik berarti terisi udara atau
digerakkan oleh udara mampat. Pneumatik merupakan cabang teori aliran atau mekanika fluida
dan tidak hanya meliputi penelitian aliran-aliran udara melalui suatu sistem saluran, yang terdiri
atas pipa-pipa, selang-selang, gawai dan sebagainya, tetapi juga aksi dan penggunaan
udara mampat.
Pneumatik menggunakan hukum-hukum aeromekanika, yang menentukan keadaan
keseimbangan gas dan uap (khususnya udara atmosfir) dengan adanya gaya-gaya luar
(aerostatika) dan teori aliran (aerodinamika).
Pneumatik dalam pelaksanaan teknik udara mampat dalam industri merupakan ilmu pengetahuan
dari semua proses mekanik dimana udara memindahkan suatu gaya atau gerakan. Jadi pneumatik
meliputi semua komponen mesin atau peralatan, dalam mana terjadi proses-proses
pneumatik. Dalam bidang kejuruan teknik pneumatik dalam pengertian yang lebih sempit lagi
adalah teknik udara mampat (udara bertekanan).

Keuntungan dan Kerugian Pneumatik


- Penyimpanannya mudah
- Transportasi udara mudah dan murah (tidak diperlukan pipa
balik)
- Bersih
- Dapat dikontrol (kecepatan,gaya)
- Aman terhadap beban lebih
- Kecepatan / kerja element tinggi
Kerugian :
- Biaya persiapannya mahal
- Persiapan udaranya perlu perhatian khusus
- Polusi suara (dapat dikurangi dengan silencer/peredamsuara)
- Daerah kekuatan gayanya terbatas (hanya ekonomis untuk
beban dibawah 2 ton

BAB II

Tujuan Praktikum :
1. Mahasiswa dapat mengenal komponen pneumatik
2. Mahasiswa dapat mengetahui rangkain SAC dan DAC secara langsung dan tidak
langsung
3. Mahasiswa dapat mengetahui aplikasi dan prinsip kerja dari alatyang menggunakan
prinsip pneumatik
4. Mahasiswa dapat merangkai sendiri rangkaian SAC dan DAC secara langsung dan
tidak langsung

Dasar Teori :
Pneumatik merupakan teori atau pengetahuan tentang udara yang bergerak, keadaankeadaan keseimbangan udara dan syarat-syarat keseimbangan.Perkataan pneumatik
berasal bahasa Yunani pneuma yang berarti napas atau udara. Jadi pneumatik
berarti terisi udara atau digerakkan oleh udara mampat. Pneumatik merupakan cabang
teori aliran atau mekanika fluida dan tidak hanya meliputi penelitian aliran-aliran udara
melalui suatu sistem saluran, yang terdiri atas pipa-pipa, selang-selang, gawai dan
sebagainya, tetapi juga aksi dan penggunaan udara mampat.

Hasil Praktikum :
Rangkaian SAC
1. Piston rod dari SAC bergerak maju bila katub tombol tekan 3/2 beroperasi dan kembali
bergerak cepat.

1.0

1. 01

1
3

1.2
2

0.1

Komponen :
-

Kompresor

Katub 3/2

Air Service Unit

Single Acting Cylinder

Katub Buang Cepat

Prinsip kerja:
Apabila katub 3/2 dengan push button ditekan maka udara bertekanan mengalir dari
kompresor(0.1) ke lubang 1,2 pada katub 3/2 menuju ke lubang 1,2 pada katub buang
cepat(1.01) sehingga mengakibatkan gerak maju pada SAC(1.0) dan kembali secara cepat
akibat katub buang cepat(1.01).

2. Gerakan maju SAC dilakukan dengan cara menekan katub tombol tekan 3/2 dari dua arah
secara bergantian kemudian kembalinya bergerak cepat.
1.0

1. 01

1
3

1 .6
1

2
1

1.2

1.4
2

0.1

Komponen :
-

Kompresor

Katub 3/2

Air Service Unit

Single Acting Cylinder

Katub Buang Cepat

Gerbang OR

Prinsip Kerja:
Apabilah salah satu katub 3/2(1.2/1,4) ditekan maka udara bertekanan dari
kompresor(0.1) bergerak melalui lubang 1,2 pada katub 3/2(1.2/1.4) menuju 1,2 pada
gerbang OR(1.6) kemudian udara diteruskan ke lubang 1,2 pada katub buang cepa(1.01)
sehingga menyebabkan SAC(1.0) bergerak maju.

3. Piston rod dari SAC dapat bergerak maju pelan-pelan apabila katub push button 3/2
beroperasi secara bersamaan.

50%

1 .0

1 .6
1

1. 01

2
1

1.2

1.4
2

0.1

Komponen :
-

Kompresor

Katub 3/2

Air Service Unit

Single Acting Cylinder

One-way Flow Control Valve

Gerbang AND

Prinsip kerja:
Apabila kedua katub 3/2(1.2&1.4) ditekan maka udara bertekanan keluar dari
kompresor(0.1) mengalir ke lubang 1,2 pada kedua katub 3/2(1.2&1.4) membuka
gerbang AND(1.6) menuju pada One-way control valve(1.6) sehingga mendorong maju
SAC(1.0) secara perlahan lahan.

4. Piston rod dari SAC dapat bergerak maju secara perlahan lahan bila kedua katub push
buton 3/2 A&B ditekan bersamaan begitu juga bila katub push button 3/2 C ditekan piston
rod bergerak maju pelan-pelan.

50%

1.0

1. 10
1

1.8
1

1. 01

2
1

2
1

1 .2

1.4
2

1 .6

0.1

Komponen :
-

Kompresor

Katub 3/2

Air Service Unit

Single Acting Cylinder

One-way Flow Control Valve

Gerbang AND & Gerbang OR

Prinsip kerja:
Apabila katub 3/2(1.2&1.4) ditekan bersamaan maka udara bertekanan dari
kompresor(0.1) mengalir ke lubang 1,2 pada (1.2&1.4) membuka gerbang AND(1.8) dan
gerbang OR(1.10) sehingga membuat SAC(1.0) bergerak maju secara perlahan. Apabila
katub 3/2(1.6) ditekan maka udar bertekanan menagalir pada lubang 1,2 langsung
membuat gerbang OR(1.10) terbuka membuat SAC bergerak maju secara pelan-pelan
akibat one-way control valve(1.01).

Rangkaian DAC
1. Distribusi Bola
Bola-bola dari graveted magazine harus didistribusikan ke lubang 1 dan lubang 2 secara
bergantian, dengan kecepatan distribusi yang bisa diatur pelan-pelan. Signal untuk
menggerakkan piston diberikan oleh salah satu dari 2 katub push button 3/2. Langkah
maju/mundur setelah piston menjatuhkan bola ke lubang 1 dan 2. Gerakan piston
dihasilkan selama masih ada bola dalam magazine.
Sketsa Rangkaian otomasi alat :

1 .0

2.1

1.5
1

1.2

1. 02

1.6

50%

50%

1. 01

1 .8

S1

1 .4

1 .1

1.3

S1
1

0 .1

Komponen :
-

Kompresor

Katub 3/2 & Katub 4/3

Air Service Unit

Double Acting Cylinder

One-way Flow Control Valve

Gerbang AND & Gerbang OR

Prinsip kerja:
Apabila bola dari magazine jatuh pada sensor maka katub 3/2(1.1) aktif membuat aktif
kedua gerbang AND(1.8&1.5). Bila kita menekan salah satu katub 3/2(1.2/1.4) udara
bertekenan dari kompre sor(0.1) mengalir dari lubang 1,2 dari salah satu katub
3/2(1.2/1.4) sehingga membuka gerbang OR(1.6) dan membuka gerbang AND(1.8)
melewati katub 4/2(1.2) menuju one-way control valve(1.01) sehinga membuat maju
DAC(1.0) maju secara perlahan. DAC(1.0) kembali keposisi awal secara perlahan-lahan
akibat katub 3/2(1.3) yang aktif akibat sensor yang telah dipasang pada saat DAC(1.0)
posisi akhir/posisi maximum.

2. Control Ladle Penuang


Gerakan turun dari ladle harus diatur dengan katub tombol tekan 3/2 atau menginjak
katub pedal 3/2(penurunan dengan pelan-pelan). Sedangkan mengangkat kembali dengan
cara otomatis(mengangkat dengan pelan-pelan).
Sketsa rangkaian otomasi alat :

1.0

50%

5 0%

1. 01

1.1

1.6
1

1 .2

1. 02

2
1

1.4

S1

1.3

S1
1

0 .1

Komponen :
-

Kompresor

Katub 3/2 & Katub 4/3

Air Service Unit

Double Acting Cylinder

One-way Flow Control Valve

Gerbang OR

Prinsip kerja:
Apabila salah satu katub 3/2 tombol ditekan(1.2) atau diinjak(1.4) maka udara bertekanan
dari kompresor(0.1) mengalir pada lubang 1,2(1.2/1.4) membuka gerbang OR(1.6)
sehingga mendorong maju katub 4/2(1.1) yang mendorong maju katub DAC(1.0)
kemudian DAC(1.0) bergerak mundur secara otomatis akibat katub 3/2(1.3) yang telah
dipasang sensor dan menggerakkan mundur katub 4/2(1.1) dan mendorong mundur
DAC(1.0), gerakan maju dan mundur DAC(1.0) dapat diatur kecepatannya dengan oneway control valve(1.01&1.02)

3. Pembuka/Penutup Cendela
Jendela dapat dibuka dengan menekan salah satu dari 2 katub push button 3/2 begitu juga
dengan menutupnya. Jendela harus dapat dibuka pada setiap posisi sepanjang langkah
piston. Agar jendela tidak rusak maka gerakan membuka/menutup harus lambat. Lampu
tanda akan menyala bila candela dalam keadaan tertutup.

Sketsa rangkaian otomasi alat :

50%

50%

1.0

1. 01

1 .1
1 .6
1

1 .2

0 .1

1.7

1 .4

1. 02

1 .3

1 .5

Komponen :
-

Kompresor

Katub 3/2 & Katub 4/3

Air Service Unit

Double Acting Cylinder

One-way Flow Control Valve

Gerbang OR

Prinsip kerja:
Apabila salah satu tombol katub 3/2(1.2/1.4) ditekan maka udara bertekanan dari
kompresor mengalir ke lubang 1,2(1.2/1.4) membuka katub OR(1.6) yang akan
mendorong katub 4/2(1.1) bergerang maju sehingga DAC(1.0) bergerak maju. Bila salah
satu tombol katub 3/2(1.3/1.5) ditekan maka katub OR(1.7) akan terbuka, mendorong
mundur katub 4/2(1.1), membuat DAC(1.0) bergerak mundur. Kecepatan maju dan
mundur DAC(1.0) dapat diatur dengan kedua one-way control valve(1.01&1.02).
4. Penandaan pada Mistar Sorong
Dengan bantuan DAC dapat dibuat skala pada mistar sorong. Signal untuk gerakan maju
dari silinder hanya mungkin ketika benda kerja sudah ada pada posisinya. Signal untuk
gerakan maju dapat dilayani dengan salah satu dari 2 katub push button 3/2. Gerakan
kembali piston secara otomatis jika maximum penekanan piston telah tercapai.
Sketsa rangkaian otomasi alat :

S1

1.0

1. 10

1.8

1 .2

2
1

1 .4

1.1 4

1.3

1 .6 2

S1
1

0 .1

Komponen :
-

Kompresor

Katub 3/2 & Katub 4/3

Air Service Unit

Double Acting Cylinder

Gerbang OR & gerbang AND

Prinsip kerja:

Apabila mistar berada tepat diatas sensor maka tombol 3/2(1.6) ditekan maka udara
bertekanan dari kompresor(0.1) melewati lubang 1,2 menekan gerbang AND(1.10). Bila
salah satu tombol katub 3/2(1.2/1.4) akan membuat gerbang OR(1.2) terbuka dan
menekan gerbang AND(1.10), lalu mendorong maju katub 4/2(1.1) membuat DAC(1.0)
bergerak maju. Setelah posisi maximum maka akan mengenai sensor yang membuat aktif
katub 3/2(1.3) dan DAC(1.0) akan kembali keposisi semula.

Lampiran Saat Praktikum :

Gb. 3/2 valve dengan Roller Mekanis

Gb. Single Acting Cylinder

Gb. Double Acting Cylinder

Gb. 3/2 valve

Gb. Push button

Gb. 4/2 valve

Gb. Pengatur tekanan

Gb. Rangkaian DAC

Gb. Rangkaian DAC

Gb. Rangkaian DAC

Gb. Rangkaian SAC

Gb. Rangkaian SAC

Gb. Rangkaian DAC

Gb. OR gate

Gb. AND gate

Gb. Katup buang cepat

Anda mungkin juga menyukai